BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN I.1
I.1 Sejarah Sejarah dan dan Perkembangan Perkembangan PerusahaanPerusahaan
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya dengan sumber daya alamnya. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya dengan sumber daya alamnya. Kondisi alam Indonesia yang mempunyai struktur tanah serta curah hujan yang Kondisi alam Indonesia yang mempunyai struktur tanah serta curah hujan yang cukup sehingga sangat potensial sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Kondisi cukup sehingga sangat potensial sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Kondisi Negara Indonesia dengan
Negara Indonesia dengan struktur tanah struktur tanah dan curah hujan dan curah hujan yang cukup memberikanyang cukup memberikan peluang untuk lahan pertanian dan perkebunan yang dapat memberikan hasil peluang untuk lahan pertanian dan perkebunan yang dapat memberikan hasil gunaguna
dikembangkan menjadi industri. Khususnya Sumatra Barat dikenal sebagai salah dikembangkan menjadi industri. Khususnya Sumatra Barat dikenal sebagai salah satu daerah yang berpotensi dibidang pertanian dan perkebunan di Indonesia. PT. satu daerah yang berpotensi dibidang pertanian dan perkebunan di Indonesia. PT. IREO Padang adalah perusahaan swata di Sumatera Barat yang mengolah minyak IREO Padang adalah perusahaan swata di Sumatera Barat yang mengolah minyak sawit mentah (CPO) menjadi minyak goreng, yang beroperasi di By-Pass KM 6 sawit mentah (CPO) menjadi minyak goreng, yang beroperasi di By-Pass KM 6 Lubuk Begalung Padang. Tahun 1984 PT. INCASI RAYA GROUP yang semula Lubuk Begalung Padang. Tahun 1984 PT. INCASI RAYA GROUP yang semula bergerak
bergerak d d bidang bidang perkebunan perkebunan kelapa kelapa sawit sawit beralih beralih ke ke agro agro industry. industry. Dan Dan padapada tahun 1986 membangun pabrik pengolahan kelapa sawit. Pabrik ini mulai tahun 1986 membangun pabrik pengolahan kelapa sawit. Pabrik ini mulai dioperasikan pertama kali tahun 1988 dengan produk pertamanya adalah minyak dioperasikan pertama kali tahun 1988 dengan produk pertamanya adalah minyak sawit mentah (CPO) . dan pada tahun 1991 pabrik ini mulai memproduksi minyak sawit mentah (CPO) . dan pada tahun 1991 pabrik ini mulai memproduksi minyak inti sawit (CPOK). Dengan ketersediaan lahan yang beroperasi, maka pada tahun inti sawit (CPOK). Dengan ketersediaan lahan yang beroperasi, maka pada tahun 1990 hingga akhir tahun 1991 berdirilah sebuah anak perusahaan PT. Incasi Raya 1990 hingga akhir tahun 1991 berdirilah sebuah anak perusahaan PT. Incasi Raya Group y
Group yaitu PT. Iaitu PT. INCASI RAYA NCASI RAYA EDIBLE EDIBLE OILS (IREOOILS (IREO). Dimana pabrik ). Dimana pabrik iniini mengolah minyak sawit kasar (CPO) menjadi minyak goreng (olein), Stearin dan mengolah minyak sawit kasar (CPO) menjadi minyak goreng (olein), Stearin dan Palm
Palm Fatty Acid Fatty Acid DestilateDestilate (PFAD). PT. IREO mulai beroperasi pada tahun 1992. (PFAD). PT. IREO mulai beroperasi pada tahun 1992. Pabrik ini terletak di jalan By-Pass Km 6 Lubuk Begalung Padang. Perusahaan ini Pabrik ini terletak di jalan By-Pass Km 6 Lubuk Begalung Padang. Perusahaan ini di resmikan oleh Mentri Perindustrian dan Perdagangan bapak Ir. Hartono dan di resmikan oleh Mentri Perindustrian dan Perdagangan bapak Ir. Hartono dan dipimpin langsung oleh Bapak Ir. Raymon Wainar sampai tahun 2010, dan dipimpin langsung oleh Bapak Ir. Raymon Wainar sampai tahun 2010, dan sekarang dipimpin oleh Bapak Ir. Subianto.
sekarang dipimpin oleh Bapak Ir. Subianto.
1 1
Dalam proses pengolahannya bahan baku CPO dan CPOK didatangkan dari anak perusahaan PT. Incasi Raya Group, seperti :
1. PT. SAK ( Sumbar Andalas Kencana ) di Muaro Timpeh Dhamas Raya. 2. PT. Sumbar Andalas Kencana Sei Aye di Sungai Limau Dhamas Raya. 3. PT. IR ( Incasi Raya) di Pangean Dhamas Raya.
4. PT. Incasi Raya Unit Sodetan di Muaro Sakai Pesisir Selatan. 5. PT. PSM (Pasaman Marama) di Pasaman.
6. PT. BPS (Bina Pratama Sakato Jaya).
7. PT. Jamika Raya di kampung dalam Jambi. 8. PT. Mega Sawindo di Pelepat Jambi.
9. PT. SMP (Selago Makmur Platatins) di Dhamas Raya. 10. PT. Sumatra Jaya Agro Lestari.
11. PT. Bintara Tani Nusantara.
12. PT. Transco Pratama di Tanjung Alam Dhamas Raya.
Pada awalnya hanya mengolah minyak sawit mentah menjadi minyak goreng curah, kemudian diikuti dengan produksi minyak goreng kemasan dengan merek “Cap Gurih” dan dengan produk samping berupa Stearin dan PFAD. Dengan terus meningkatkan kebutuhan masyarakat, perkembangan teknologi dan persaingan dipasaran, maka pada bulan Oktober 2002 PT. IREO mengeluarkan produk baru dengan merek dagang “SARI MURNI”. Produk PT. IREO sudah dikonsumsi oleh masyarakat di dalam negeri dan bahkan untuk kebutuhan ekspor. Dalam meningkatkan kebutuhan ekspor perusahaan berupaya menghasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu ekspor. Standar yang digunakan dalam pengendalian mutu produk pada saat ini adalah Standar Nasional Indonesia (SNI). Palm Oil Refiners Association Of Malaysia (PORAM) dan Standar Spesification Palm Oil pada PT. IREO Padang. Dengan adanya standar mutu tersebut diharapkan perusahaan dapat menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan baik didalam negeri maupun untuk diekspor. Pada awal tahun 2003, perusahaan ini terus meningkatkan produknya. Yaitu dengan membangun pabrik dengan kapasitas 1000 ton/hari yang dikenal dengan Alva Laval Plant. Pabrik ini mulai produksi bulan Oktober 2003.
Perusahaan ini tengah mengolah minyak inti sawit sampai proses Refined Bleached Deodorization Palm Kernel Oil (RBDPKO) yang selanjutnya diekspor.
I.2 Lokasi Perusahaan
PT. IREO terletak di kawasan Industri tepatnya di By-Pass KM 6 Padang. Dalam pemilhan lokasi PT. IREO dipengaruhi oleh faktor-faktor utama diantaranya: 1. Faktor lingkungan
Lokasi pabrik cukup jauh dari perkotaan sehingga polusi udara dan kebisingan tidak mengangu kenyamanan penduduk.
2. Dekat sumber air
Perusahaan memanfaatkan air sungai yang berjarak sekitar 20 meter disebelah utara lokasi pabrik untuk mendukung kelancaran proses pabrik.
3. Faktor transportasi
Lokasi pabrik ini merupakan tempat yang srategis karena mudah dilalui oleh kendaraan dan memberi kemudahan dalam pemasaran produk ke pelabuhan Teluk Bayur yang merupakan terminal angkutan terbesar di Padang Sumatera Barat. Pelabuhan ini berjarak sekitar 5 KM dar pabrik.
4. Faktor tenaga kerja
Tenaga kerja yang dipakai pada perusahaan ini sudah berpengalaman di bidangnya dan profesional, baik ditingkat sarjana maupun tingkat menengah
atas.
I.3 Unit-unit di PT. IREO
PT. IREO memiliki unit-unit yang berhubungan langsung dengan proses produksi ataupun unit yang menunjang kelancaran proses produksi, yaitu :
1. Unit Tata Usaha
Unit ini berfungsi megurus semua urusan adminstrasi diantaranya : a. Pembayaran gaji karyawan.
b. Pembelian CPO yang berasal dari luar dan dalam perusahaan. c. Pengiriman dan penjualan minyak goreng yang telah diolah. d. Masalah surat menyurat.
2. Unit laboratorium
Unit laboratorium berfungsi untuk menganalisa mutu bahan baku dan minyak yang dihasilkan.
3. Unit packing
Unit ini berfungsi mengemas minyak packing bermerek “Sari Murni” dan “Cap Gurih”.
4. Unit pemeliharaan dan perbaikan
Unit ini berfungsi untuk menjaga proses agar berjalan lancar. 5. Unit proses
Unit ini berfungsi mengolah bahan baku CPO menjadi olein serta produk sampingan berupa stearin dan PFAD. Unit ini merupakan jantung dari proses produksi, jika salah satu dari unit ini mengalami kerusakan maka dapat
mengakibatkan terhentinya proses produksi. Proses ini terdiri dari : a) Bleaching Section
Pada unit ini terjadi penurunan warna, pembuangan kadar air dan kotoran yang terdapat di CPO, dimana hasil pengolahannya disebut Bleaching Palm Oil (BPO).
b) Deodorizing
Pada unit ini terjadi penghilangan bau dan pemisahan kandungan asam lemak bebas yang terkandung dalam BPO, dimana hasil pengolahannya disebut Refinery Bleaching Deodorizing Palm Oil (RDBPO) dan produk samping berupa asam yang disebut Palm Fatty Acid Destilated.
c) Fraktination
Pada unit ini terjadi proses kristalisasi sehingga didapat fraksi padat dari RBDPO yang disebut stearin dan fraksi cair yang disebut olein, kemudian kedua fraksi ini dipisahkan menggunakan membran filter press.
I.4 Struktur Organisasi
Sistem manajemen yang baik biasanya mempengaruhi mutu minyak goreng yang dihasilkan. Bentuk stuktur organisasi PT. Incasi Raya Edibel Oils adalah struktur organisasi berupa garis lurus, dimana seorang pimpinan dapat memberi instruksi kepada bawahannya dan diteruskan kepada karyawan.
Struktur organisasi di PT. IREO disusun berdasarkan fungsi yang dijalankan di perusahaan, yaitu:
1. Manager
Manager berfungsi sebagai:
1. Pejabat tertinggi di pabrik dan berfungsi mengawasi segala kegiatan yang ada dalam lingkungan perusahaan.
2. Bertanggung jawab terhadap kelancaran dan keteraturan pekerjaan yang dilakukan di pabrik.
3. Menerima dan mengusulkan promosi terhadap karyawan. 4. Menerima karyawan dan memberhentikan karyawan.
2. Asisten Manager
Berfungsi membantu manager dalam menjalankan tugasnya, dengan membawahi beberapa staff, yaitu:
1. Kepala administrasi
2. Kepala komoditi : dibantu beberapa orang anggota. 3. Kepala gudang : dibantu beberapa orang anggota. 4. Kepala satpam : dibantu beberapa orang anggota. 3. Production Engineering
Bertanggung jawab dalam megawasi jalannya proses produksi dan mutu selama proses produksi tersebut dengan membawahi:
1. Supervisor Produksi
a. Mengontrol mutu hasil olahan setiap jam produksi dari pihak labor.
b. Melakukan checking terhadap ketersediaan power supply selama berlangsungnya proses produksi.
c. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan power supply selama berlangsungnya proses produksi.
d. Melakukan control terhadap generator sebagai sumber tenaga. 2. Kepala Laboratorium, dengan membawahi beberapa supervisor dan
a. Bertanggung jawab terhadap proses analisa mutu selam produksi berlangsung.
b. Meneliti dan menandatangani hasil jadi dan sampel yang akan diuji dam memeriksa bahan baku yang datang ke pabrik.
4. Maintenance Engineering
Bertanggung jawab dalam perbaikan dan pemeliharaan mesin-mesin produksi dan kelangsungan produksi, dengan membawahi:
1. Mechanical Engineer , dengan membawahi supervisor workshop dan supervisor membawahi mechanic, supervisor bertanggung jawab terhadap mesin-mesin produksi.
2. Kepala listrik, dengan membawahi instrument staff dan instrument staff membawahi wireman, bertanggung jawab terhadap sumber listrik selama produksi.
5. Koordinator Packing dan Molding
production Engineering berfungsi mengawasi bagian pengemasan dan molding dengan membawahi beberapa kepala, yaitu :
1. Kepala packing plant, dengan membawahi supervisor packing plant dan supervisor membawahi operator packing.
a. Supervisor packing bertanggung jawab terhadap terhadap pengemasan produk.
b. Supervisor Molding Plant, dengan membawahi operator molding , bertanggung jawab terhadap pencetakan kemasan.
6. Commodity
Bertanggung jawab terhadap barang masuk dan barang keluar (bahan mentah dan olahan) dengan membawahi asisten dan asisten membawahi operator.
7. Chasier (Administrasi)
Bertanggung jawab terhadap administrasi di perusahaan dengan membawahi asisten.
8. Kepala Gudang
Betanggung jawab dalam hal pergudangan produk dengan membawahi asisten.
9. Kepala Satpam
Bertanggung jawab dalam menjaga keamanan lingkungan pabrik.
I.4.1 Jam Kerja
Jam kerja di PT. IREO By-Pass Padang dibedakan atas beberapa bagian, yaitu : 1. Bagian kantor
Jam kerja untuk hari : Senin – Jum’at Masuk : 08.00 – 12.00 WIB Istirahat : 12.00 – 13.30 WIB Masuk : 13.30 – 16.45 WIB Sabtu : 08.00 – 12.00 WIB 2. Bagian satpam
Jam kerja terdiri dari 3 shift, yaitu :
a. Shift I : 08.00 – 16.00 WIB b. Shift II : 16.00 – 00.00 WIB c. Shift III : 00.00 – 08.00 WIB 3. Bagian proses
Jam kerja terdiri dari 3 shift, yaitu :
d. Shift I : 08.00 – 16.00 WIB e. Shift II : 16.00 – 00.00 WIB f. Shift III : 00.00 – 08.00 WIB
I.4.2 Jaminan Sosial
Semua karyawan PT. IREO By-Pass Padang telah diikut sertakan sebagai anggota jaminan sosial tenaga kerja Jamsostek dan BPJS.
I.5 Sarana
Untuk menunjang kesejahteraan karyawan dan keluarganya, maka pihak perusahaan menyediakan beberapa sarana pendukung, yaitu :
1. Fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air. 2. Sarana peribadahan berupa musholla.
I.6 Pemasaran
Produk PT. IREO yang berupa olein dipasarkan di Sumatra Barat, Palembang, Lampung, pulau Jawa, dan pulau Kalimantan. Daerah Sumatra Utara tidak dipasarkan karena banyak saingan yang sama di daerah tersebut. Olein dipasarkan dalam bentuk curah dan kemasan. Dalam bentuk curah biasanya dibawa dengan drum dan truk tangki, 70% pasaran minyak goreng curah di Sumatra Barat dikuasai oleh PT. IREO. Untuk stearin juga dipasarkan didalam negeri seperti Jakarta dan Bandung untuk pembuatan margarine, tetapi kebanyakan diekspor keluar negri seperti Negara-negara Eropa melalui pelabuhan Teluk Bayur.