• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstrak Permen No 54 Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Abstrak Permen No 54 Tahun 2012"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI – KETENAGALISTRIKAN - ketenagalistrikan, perlu mengatur kembali Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 48/M-IND/PER/4/2010, maka berdasarkan pertimbangan tersebut perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri Untuk Pengembangan Infrastruktur Ketenagalistrikan.

- Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah: UU No. 5 Tahun1984, UU No.18 Tahun 1999, UU No. 30 Tahun 2007, UU No. 30 Tahun 2009, PP No. 28 Tahun 2000, PP No. 29 Tahun 2000, PERPRES No. 71 Tahun 2006 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN perpres No. 59 Tahun 2009, PERPRES No. 47 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan PERPRES No.91 Tahun 2011, PERPRES No. 4 Tahun 2010, PERPRES No.24 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan PERPRES No.92 Thun 2011, PERPRES No. 54 Tahun 2010, KEPPRES No. 84/P Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan KEPPRES No.59/P Tahun 2011, PERMENPERIN No. 105/M-IND/PER/10/2010, PERMENPERIN No.15/M-IND/PER/2/2011, PERATURAN KEPALA BSN No. 1 Tahun 2011.

- Dalam Peraturan Menteri Perindustrian ini diatur tentang

(2)

TKDN berdasarkan data yang dimiliki dan dapat dipertanggungjawabkan. Penyedia barang/jasa pada pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dapat dikenakan sanksi apabila: Nilai TKDN pada akhir proyek yang diverifikasi tidak mencapai besaran TKDN yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri ini.; Tidak memberikan/membuka data pendukung atas hasil penghitungan sendiri dan/atau tidak bersedia diverifikasi.; Dengan sengaja melakukan pemalsuan data komponen dalam negeri.; Tidak melaksanakan sama sekali penggunaan produksi dalam negeri. Sanksi tersebut berupa: Sanksi administratif dan sanksi finansial. Sanksi administrative dan sanksi finansial dilaksanakan pada akhir pelaksanaan proyek. Sanksi tersebut wajib dicantumkan pada setiap kontrak pembangunan insfrastruktur ketenagalistrikan.

CATATAN :

-Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2012, diundangkan tanggal 26 Maret 2012, ditetapkan 21 Maret 2012

Referensi

Dokumen terkait

Pembangunan Nasional dengan memperhatikan pertimbangan Menteri/Pimpinan Lembaga selaku penanggung jawab pembangunan infrastruktur, menetapkan rencana beserta urutan

Badan Hukum sebagai pelaku pembangunan yang mengabaikan sanksi adminisiratif sibagaimani dimaksud pada ayat (6) dikenakan sanksi administratif berupa pembekuan izin usaha

28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, Pemerintah Kota Bukittinggi telah menyusun peta panduan pengembangan kompetensi inti industri Kota Bukitting, dalam

28 tentang Kebijakan Industri Nasional, Pemerintah Kabupaten Samarinda telah menyusun peta panduan kompetensi inti industri Kabupaten Samarinda, yang dalam

28 tentang Kebijakan Industri Nasional, Pemerintah Kabupaten Simalungun telah menyusun peta panduan kompetensi inti industri Kabupaten Simalungun, yang dalam

merupakan dokumen perencanaan pengembangan industri yang memuat sasaran, strategi, dan rencana aksi pengembangan kompetensi inti industri Kabupaten

Industri pengolahan kakao berdasarkan klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia (KBLI) yang meliputi industri fermentasi kakao (KBLI 10613), industri pengolahan biji

Menanbah ketentuan baru diantara Pasal 3 dan Pasal 4 menjadi Pasal 3a yang berbunyi : (1) Pada Ban wajib dicantumkan kode produksi yang minimal berisi informasi minggu dan