BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah
adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas
dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu
kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity). Karena
mempelajari dan menganalisis sifat manusia dalam pemenuhan kebutuhan,
maka Ilmu ekonomi akan selalu mengalami perubahan besar dalam ide,
konsep, dan metodenya. Di dalam Ilmu ekonomi sendiri terdapat banyak
aliran-aliran dan madzhab-madzhab. Aliran-aliran ekonomi terdiri dari
aliran ekonomi pra-klasik, aliran ekonomi klasik, aliran ekonomi modern.
Pada pembahasan makalah kami kali ini akan membahas mengenai aliran
ekonomi klasik yang dicutaskan oleh.
The Wealth of Nations karya Adam Smith pada tahun 1776 dianggap sebagai penanda dimulainya era aliran ekonomi klasik. Aliran ini
mengemuka hingga pertengahan abad ke-19 dan kemudian digantikan oleh
ekonomi neoklasik, yang lahir di Britania Raya pada tahun 1870. Definisi
ekonomi klasik diperdebatkan oleh sejumlah pakar, terutama pada periode
1830–1870-an dan keberlanjutannya ke ekonomi neoklasik. Istilah
"ekonomi klasik" awalnya dicetuskan oleh Karl Marx untuk merujuk pada
Ricardo dan James Mill serta pendahulunya. Namun, penggunaan istilah
ini kemudian diperluas untuk merujuk pada semua pengikut Ricardo. Ekonomi klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern
pertama dalam sejarah pemikiran ekonomi. Ekonomi klasik menyatakan
bahwa pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri jika tidak ada campur
tangan dari pihak apapun. Adam Smith menyebutnya dengan metafora
"tangan tak terlihat", yang akan menggerakkan pasar menuju
keseimbangan alami mereka tanpa adanya campur tangan dari luar. Tidak
seperti ekonomi Keynesian, ekonomi klasik menekankan pada penerapan
harga fleksibel, baik dari segi upah ataupun barang. Penekanan lainnya
terdapat pada Hukum Say: penawaran menciptakan permintaan sendiri –
artinya, produksi agregat akan menghasilkan pendapatan yang cukup
untuk membiayai semua pengeluaran yang dihasilkan. B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat hidup Adam Smith? 2. Apa karya terbesar Adam Smith?
3. Apa masalah yang terdapat pada pemikiran Adam Smith? 4. Apa sumbangan pokok Wealth dan Nations?
5. Bagaimana peran pemerintah pada pemikiran Adam Smith? C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui riwayat hidup Adam Smith. 2. Untuk mengetahui karya terbesar Adam Smith.
3. Untuk mengetahui masalah yang terdapat pada pemikiran Adam
Smith.
4. Untuk mengetahui sumbangan pokok Wealth dan Nations.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Riwayat Hidup Adam Smith
Jhon Adam Smith lahir pada lahir pada tanggal 5 juni 1723 di
Kirkcaldy, Scotlandia. Dia adalah putra seorang hakim pengacara
Scotlandia dan juga seorang pengawas keuangan adat. Dia memperoleh
menjadi profesor petama di bidang logic philosophy dan kemudian di
bidang moral philosophy di Glasgow.
Pada umur 13, Smith memasuki Universitas Glasgow, di mana dia
belajar filosofi moral di bawah Francis Hutcheson. Di sini, Smith
mengembangkan keinginan kuatnya akan kebebasan, akal sehat, dan
kebebasan berpendapat. Tahun 1740 dia dianugerahi Snell exhibition dan
memasuki Kampus Balliol, Oxford, tetapi seperti William Robert Scott
katakan, “Universitas Oxford dalam masanya memberikan sedikit jika
bantuan mana pun yang diberikan apa yang harusnya merupakan kerja
seumur hidupnya,” dan dia meninggalkan universitas itu tahun 1746.
Dalam Buku ke V dari The Wealth of Nations, Smith berkomentar pada
instruksi kualitas rendah dan aktivitas intelektual yang berjumlah sedikit
dibandingkan dengan di Skotlandia. Komentarnya ditujukan pada
orang-orang yang dianugerahi kekayaan dari kampus-kampus Oxford dan
Cambridge, di mana membuat pemasukan dari para profesor tidak
berdasarkan pada kemampuan mereka untuk menarik murid, dan pada
fakta bahwa orang-orang yang menyaru sebagai men of letters bisa
menikmati kehidupan lebih nyaman dari menteri di Church of England. Tahun 1748 Smith memulai kuliah umum di Edinburgh di bawah
bimbingan Lord Kames. Sebagian dari perkuliahannya menyinggung
retorika dan belles-letters, tetapi nantinya dia akan mengambil subyek dari
“kemajuan dari kesejahteraan,” dan nantinya, di pertengahan atau akhir
abad dua puluh, di mana dia pertama kalinya mengemukakan filosofi
dimana dia menyatakan hal tersebut ke khalayak dalam buku karangannya
The Wealth of Nations. Pada sekitar tahun 1750 dia bertemu filusuf David
Hume, yang merupakan seniornya terpaut sepuluh tahun. Hubungan dan
kesamaan opini yang dapat ditemukan dalam detail dari tulisan mereka
mencakup sejarah, politik, filosofi, ekonomi, dan agama menandakan
bahwa mereka berdua memiliki persekutuan intelektual yang dekat dan
persahabatan dibanding orang lain yang mana akan memerankan peran
penting selama Pencerahan di Skotlandia, dia merutinkan The Poker Club
dari Edinburgh.
Tahun 1751 Smith ditunjuk sebagai ketua dewan logika di
Universitas Glasgow, dipindahkan tahun 1752 ke Dewan filosofi moral
Glasgow, pernah ditinggali oleh gurunya yang terkenal, Francis
Hutcheson. Kuliahnya mencakup etika, retorika, jurispundens, politik
ekonomi, dan “polisi dan keuntungan”. Tahun 1759 dia menerbitkan Teori
dari Sentimen Moral, memasukan sebagian kuliahnya di Glasgow.
Smith sekarang memulai memberi perhatian lebih pada
jurisprudensi dan ekonomi di dalam kuliahnya dan sedikit pada teorinya
tentang moral. Kesan yang didapatkan sama ke pengembangan ide-idenya
pada ekonomi politik dari catatan kuliahnya oleh seorang mahasiswa
sekitar tahun 1763 yang nantinya diedit oleh Edwin Cannan, dan
membentuk apa yang Scott, penemu dan penerbitnya, mendeskripsikannya
sebagai “Bagian dari Draft Wealth of Nations”, yang bertanggal sekitar
dan Senjata. Sebuah versi lebih lengkap diterbitkan sebagai Kuliah dalam
Jurispundensi di edisi Glasgow tahun 1976.
Setelah tiga belas tahun mengajar di bidang akademmik, dia
melakukan perjalanan selama dua tahun di Perancis sebagai guru untuk
Duke of Buccleuch, yang darinya Smith memperoleh pensiun yang
membuatnya bisa menghabiskan waktu untuk menulis.
Pada tahun 1778, Smith menerima sebuah appointment sebagai
Commissioner of Custom, dimana pada tahun tersebut merupakan tahun
peringatan serta tahun yang bermakna baginya dalam seumur hidupnya.
Smith meninggal pada tahun 1790. 2.2 Tiga Karya Adam Smith
Adam smith banyak sekali membuat karangan yang sangat
bermanfaat yang dicurahkan dalam bentuk tulisan atau Fiterature yang
sangat bermanfaat bagi manusia dalam mempelajari ilmu ekonomi yang
sudah ada sejak lama namun berguna sampai saat ini. Berikut beberapa
hasil dari karya Adam Smith diantaranya :
a. The Theory of Moral Sentiments (1759) berisi tentang, pandangan Adam Smith bahwa setiap manusia sangat menyukai hidup sebagai
warga masarakat, dan tidak menyukai hidup yang individualistik dan
mementingkan diri sendiri. Adam Smith memiliki pemikiran bahwa
setiap orang secara natural akan saling menghargai (rasional) sehingga
dia menganggap manusia adalah makhluk bebas yang dengan
sendirinya tahu nilai-nilai kemasyarakatan. Pemikiran semacam ini
sangat berbahaya karena pada kenyataannya manusia tidak seperti
anggapan Adam Smith (rasional, ada beberapa manusia yang
menindas yang berlaku adalah hukum rimba. Smith yang menghargai
sifat natural manusia dan kecewa pada dampak merkantilisme
membenci campur tangan pemerintah tetapi tanpa ada campur tangan
pemerintah, kehidupan dalam bernegara tidak akan dapat berjalan
dengan sendirinya.
b. An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776), mengemukakan tentang mengemukakan filosofi ekonomi dari
”sistem yang jelas dan sederhana dari kebebasan alamiah.
c. Lectures on Jurisprudence (diterbitkan setelah 1976) berisi tentang pengembangan ide-ide Adam Smith pada ekonomi politik dari catatan
kuliahnya oleh seorang mahasiswa sekitar tahun 1763 yang diedit oleh
Edwin Cannan dan diterbitkan tahun 1976. 2.3 Masalah Adam Smith
Dalam The Wealth of Nations Smith mengklaim kalau kepentingan
pribadi sendiri (dalam pengaturan institusional yang berimbang) bisa
menuju pada hasil yang menguntungkan dari segi sosial. Tetapi di dalam
Teory of Moral Sentiments-nya Smith berpendapat kalau simpati
dibutuhkan untuk mencapai hasil yang secara sosial menguntungkan.
Didalam permukaannya hal itu berwujud keadaan kontradiksi.
Ekonom August Oncken menghubungkan kedua hal ini di Jerman
sebagai das ‘Adam Smith-Problem. Ekonom Austria Joseph Schumpeter
juga memberi perhatian tentang ini cenderung kontradiksi dengan karya
Smith dalam komentarnya.
Adam Smith sendiri tidak melihat adanya kontradiksi, sejak ia
memproduksi sebuah edisi yang sudah direvisi dari Moral Sentiments
bisa ditemukan di Lectures of Jurispundence. Di tahun belakangan
kebanyakan murid dari karya Adam Smith bersilang pendapat bahwa tidak
ada kotradiksi yang terjadi. Didalam Theory of Moral Sentiments, Smith
mengembangkan sebuah teori dari psikologi dimana tiap perorangan
dalam masyarakat menemukannya didalam kepentingan pribadi mereka
untuk mengembangkan simpati sebagaimana mereka mencari penghargaan
dari apa yang ia sebut “penonton imparsial”. Kepentingan pribadi yang ia
sebut bukanlah keegoisan sempit tetapi sesuatu yang melibatkan simpati. Sebagian pembaca dari The Wealth of Nations mengasumsikan
bahwa ketika Smith berbicara mengenai “kepentingan pribadi” dia
memaksudkan hal tersebut sebagai keegoisan. Walaupun pada konteks
tertentu, seperti membeli dan menjual, simpati secara umum tidak harus
dimasukkan, Smith membuat hal tersebut jelas dimana dia melihat
keegoisan sebagai suatu hal yang tak pantas, jika tidak amoral, dan pelaku
kepentingan pribadi memiliki simpati ke orang lain. Dalam Theory of
Moral Sentiments Smith berpendapat kalau kepentingan pribadi dari
pelaku manapun termasuk kepentingan dari bagian lain dari masyarakat,
karena opini yang diperbagus secara sosial dari tidakan yang pantas dan
tidak pantas pentingnya mempengaruhi kepentingan dari individu sebagai
anggota dari masyarakat. Konteks ini juga juga berguna karena Adam
Smith melawan ide dari korporasi, atau “perusahaan saham gabungan”. Dalam kasus manapun, Adam Smith sepertinya percaya kalau
sentimen moral dan kepentingan pribadi akan menambah pada hal yang
sampai pada tahap kesimpulan seperti: tangan-tangan tak terlihat tidak bisa
beroprasi jika tidak ada masyarakat, untuk mengawali sebuah konstruksi
awal pembagian sosial dari buruh, dan, efisiensi yang datang dengan
manifestasinya. Sekarang untuk masyarakat untuk eksis, keadilan
merupakan kondisi yang dibutuhkan (yang mana disebut dalam karya
Smith Theory of Moral Sentiments). Untuk keadilan berada didalam latar
sosial manapun, individu harus mematri keinginan dari penghargaan dan
kemarahan yang dikendalikan oleh rasa menghargai dan tidak menghargai
juga nyaris secara eksklusif dihasilkan oleh simpati manusia.
Kesimpulannya, tangan-tangan tak terlihat dari pasar adalah, pada tingkat
tertentu, diwakilkan atas kemampuan dari manusia untuk bersimpati:
kepentingan pribadi dari Smith merupakan harmoni dengan opini dari
simpati.
2.4 Sumbungan Pokok Wealth dan Nations
The Wealth of Nations dianggap sebagai sebuah maha karya dalam bidang
ekonomi, oleh karenanya sumbangan dari karya Adam Smith tersebut
sangat luas dan banyak, diantara sekian banyak pengaruhnya yaitu: a. Kemajuan Ekonomi
Pada awal tahun 1800-an sesudah publikasi The Wealth of Nations,
dunia barat mulai berkembang pesat, seperti mesin pemintal, perkakas
tenun, mesin uap semua itu beberapa penemuan penting yang
menghemat waktu dan uang untuk para pengusaha dan warga Negara.
Revolusi industri mulai berjalan, upah riil mulai naik dan standard
menerus, saat ini di mulainya ekonomi modern dan orang-orang dari
berbagai latar mulai muncul ke pentas sejarah.
b. Terbentuknya Sumber Kemaakmuran
The wealth of nations bukan hanya sekedar risalah tentang perdagangan bebas tetapi juga gagasan tentang kemakmuran. Sang
professor skotlandia ini mengajukan argument yang kuat yakni produksi dan perdagangan adalah kunci untuk membuka “kemakmuran Negara” Dengan kata lain sumber kemakmuran bukan pengumpulan emas dan perak dengan mengorbankan Negara lain,
Adam smith mengatakan “kemakmuran sebuah bangsa bukan hanya
berasal dari emas dan peraknya, tetapi juga dari tanahnya gedung
gedungnya dan segala macam barang barang yang dapat dikonsumsi.
Kemakmuran harus diukur berdasarkan seberapa baik rumah, baju dan
makanan yang dimiliki oleh penduduk. Kemakmuran sebuah Negara
terjadi jika semua kebutuhan dan fasilitas untuk hidup tersedia dengan
harga murah.
c. Smith Menemukan Kunci Pembuka Kemakmuran
Disepanjang The Wealth of Nations Smith mendukung kebebasan
alamiah, kebebasan orang untuk melakukan apa yang di inginkannya
tanpa campur tangan Negara. Ini berarti kebebasan aliran perpindahan
tenaga kerja, modal, uang dan barang. Smith mengatakan kebebasan
ekonomi bukan hanya akan menghasilkan kehidupan material yang
lebih baik tetapi juga merupakan hak asasi manusia. Menurut Smith
dalam bidang produksi,atau melarang orang-orang menggunakan
modal dan industri dengan cara yang mereka nilai paling
menguntungkan bagi mereka sendiri adalah sebuah pelanggaran nyata
terhadap hak asai manusia yang paling luhur.
d. Penerimaan Karya Klasik Smith Diseluruh Dunia
Dukungan smith terhadap kebebasan alamiah menimbulkan pemikiran
baru dikalangan generasi yang kemudian. Kata-katanya mengubah
arah politik. Membebaskan belenggu manusia. Sebagian besar negeri
diseluruh dunia yang mulai bergerak menuju perdagangan bebas bisa
dikatakan dipengaruhi oleh karya Adam smith. The wealth of nations
adalah dokumen ideal untuk melengkapi revolusi industri dan hak-hak
politik manusia. 2.5 Peranan Pemerintah
Smith dalam mekanisme pasar bebas, menghendaki dengan
pemerintah sedapat mungkin tidak terlalu banyak campur tangan mengatur
perekonomian. Biarkan sajalah perekonomian berjalan dengan lancar
tanpa campur tangan pemerintah. Nanti akan ada suatu tangan tak kentara
(invisible hands) yang akan membawa perekonomian kearah keseimbangan. Dengan membawa prekonomian pada suatu keseimbangan
yang efesien, smith mengekspresikannya dalam suatu paragraph, yaitu :
walaupun tiap orang mengerjakan sesuatu didasarkan kepada kepentinagn
pribadi, tetapi hasilnya bias selaras dengan tujuan masyarakat. Dampaknya
justru lebih baik dibanding dengan tiap orang berusaha memajukan
masyarakat. Di samping itu smith juga menulis : Smith tidak percaya
dari pemerintah sehubungan ini smith juga memperingatkan, bahwa
maksud-maksud baik akan masuk kejalan neraka.
Pandangan-pandangan smith kemudian telah menandai suatu
perubahan yang sangat revolusioner dalam pemikiran ekonomi. Dimasa
sebelumnya, yaitu masa merkantilis, Negara ditempatkan diatas individu.
Sebaliknya, menurut ajaran klasik&fisiokrat kepentingan individulah ynag
mesti diutamakan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jhon Adam Smith lahir pada lahir pada tanggal 5 juni 1723 di
Kirkcaldy, Scotlandia. Pada umur 13, Smith memasuki Universitas
Glasgow, di mana dia belajar filosofi moral di bawah Francis
Hutcheson, dan Tahun 1748 Smith memulai kuliah umum di
Edinburgh di bawah bimbingan Lord Kames. Pada tahun 1778, Smith
menerima sebuah appointment sebagai Commissioner of Custom,
dimana pada tahun tersebut merupakan tahun peringatan serta tahun
yang bermakna baginya dalam seumur hidupnya. Smith meninggal
pada tahun 1790.
Tiga karya Adam Smith yang paling besar dan berpengaruh
terhadap perekonomian yaitu The Theory of Moral Sentiments (1759),
An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations
(1776), dan Lectures on Jurisprudence (diterbitkan setelah 1976). Masalah yang ada dalam pemikiran Adam Smith yaitu dalam The
Wealth of Nations Smith mengklaim kalau kepentingan pribadi sendiri
(dalam pengaturan institusional yang berimbang) bisa menuju pada
hasil yang menguntungkan dari segi sosial. Tetapi di dalam Teory of
Moral Sentiments-nya Smith berpendapat kalau simpati dibutuhkan
untuk mencapai hasil yang secara sosial menguntungkan. Didalam
permukaannya hal itu berwujud keadaan kontradiksi.
Ada beberapa sumbangan pokok The Wealth of Nations yaitu
menemukan kunci pembuka kemakmuran dan penerimaan karya klasik
Smith di seluruh dunia.
Dalam teori ekonomi Adam Smith tidak dikehendaki campur
tangan pemerintah yang terlalu banyak dibidang ekonomi karena
Smith berpendapat Nanti akan ada suatu tangan tak kentara (invisible
hands) yang akan membawa perekonomian kearah keseimbangan. 3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan didalam bab
sebelumbanya, maka sebaiknya dalam menjalankan perekonomian
tetap melibatkan campur tangan pemerintah agar perekonomian dapat
berjalan secara adil dan teratur sehingga tidak ada masyarakat yang
mementingkan diri sendiri dan merugikan orang lain, tetapi
masyarakat dapat menjalankan perekonomian dengan baik dan saling