• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 262/ KPTS-II/ 1998

TENTANG

PEMBERIAN HAK PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI ATAS AREAL HUTAN SELUAS ± 14. 875 (EMPAT BELAS RIBU DELAPAN RATUS

TUJUH PULUH LIMA) HEKTAR DI PROPINSI DAERAH TINGKAT I RIAU KEPADA PT. RIMBA ROKAN LESTARI

MENTERI KEHUTANAN,

Membaca : 1. Surat Ment eri Kehut anan No. 1066/ Kpt s-IV/ 1996 t anggal 7 Agust us 1996

t ent ang pencadangan areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri seluas + 23. 920 (dua puluh t iga ribu sembilan rat us dua puluh) hekt ar di Propinsi Daerah Tingkat I Riau at as nama PT. RIMBA ROKAN LESTARI;

2. Akt a Nomor 51 t anggal 22 Nopember 1994 t ent ang pendirian Perusahaan PT. RIMBA ROKAN LESTARI yang dibuat di hadapan Syawal Sult an, SH, Not aris di Pekanbaru, disahkan Ment eri Kehakiman dengan Keput usan No. C2-9316. HT. 01. 01. TH. 95 t anggal 31 Juli 1995;

3. Surat Direkt ur Jenderal Invent arisasi dan Tat a Guna Hut an No. 1081/ A/ VII-4/ 97 t anggal 19 Desember 1997, t ent ang Pet a Areal Kerj a Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri PT. RIMBA ROKAN LESTARI dengan seluas areal ± 14. 875 (empat belas ribu delapan rat us t uj uh puluh lima) hekt ar.

Menimbang : a. bahwa hut an merupakan suat u sumber daya alam yang mempunyai pot ensi

ekonomi, perlu dimanf aat kan secara opt imal dan l est ari bagi kepent ingan pembangunan ekonomi nasional dan Kelest arian lingkungan hidup;

b. bahwa sesuai dengan Trilogi Pembangunan maka pembangunan kehut anan dan hasil-hasilnya harus dapat meningkat kan kesej aht eraan seluruh rakyat lahir dan bat in secara adil dan merat a;

c. bahwa unt uk meningkat kan produkt ivit as kawasan hut an yang t idak produkt if , meningkat kan kwalit as lingkungan hidup sert a menj amin t ersedianya bahan baku indust ri hasil hut an secara lest ari perlu dilaksanakan pengusahaan hut an t anaman berdasarkan azas kel est arian dengan menerapkan sist em silvikult ur hut an t anaman secara int ensif pada kawasan hut an t ersebut ;

d. bahwa PT. RIMBA ROKAN LESTARI t elah memenuhi persyarat an yang dit ent ukan, sehingga kepadanya dapat diberikan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) di Propinsi Daerah Tingakt I Riau at as kawasan t ersebut .

Mengingat : 1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia t ahun 1945 Pasal 33;

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-Pokok Agraria;

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 j o t ent ang Penanaman Modal Asing,

sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1970;

4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok

Kehut anan;

(2)

5. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 t ent ang Penanaman Modal Dalam Negeri, sebagaimana t el ah diubah dan dit ambah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1970;

6. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup;

7. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok

Perindust rian;

8. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 t ent ang Konservasi sumber Daya Alam

Hayat i dan Ekosist emnya;

9. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang;

10. Perat uran Pemerint ah Nomor 22 Tahun 1967 t ent ang Iuran Hak Pengusahaan

Hut an dan Iuran Hasil Hut an;

11. Perat uran Pemerint ah Nomor 33 t ahun 1970 t ent ang Perencanaan Hut an;

12. Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1985, t ent ang Perlindungan Hut an;

13. Perat uran Pemerint ah Nomor 7 Tahun 1990 t ent ang Hak Pengusahaan Hut an

Tanaman Indust ri;

14. Perat uran Pemerint ah Nomor 51 Tahun 1993 t ent ang Analisa Mengenai

Dampak Lingkungan;

15. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1984 t ent ang

Susunan Organisasi Depart emen, sebagaimana t elah diubah dengan Keput usan Presiden Nomor 58 Tahun 1993;

16. Keput usan Preiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 1990 t ent ang Dana

Reboisasi, sebagaimana t elah diubah t erakhir dengan Keput usan Presiden Republik Indonesia no. 24 Tahun 1993;

17. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1990 t ent ang

Pengenaan, pemungut an dan Pembagian Iuran Hasil hut an, sebagaimana t elah diubah t erakhir dengan keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1993;

18. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 195/ Kpt s-II/ 1991 t ent ang Iuran Hak

Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri, sebagaimanan t elah diubah dengan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 345/ Kpt s-II/ 1996

19. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 358/ Kpt s-II/ 1993 t ent ang Tat a Cara

dan Persyarat an Permohonan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri sebagaimana t elah diubah dan diperbaiki dengan Surat Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 536/ Kpt s-II/ 1995;

20. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 70/ Kpt s-II/ 1995 t ent ang Pengat uran

Tat a Ruang Hut an Tanaman Indust ri sebagaimana t elah diubah dan diper baiki dengan Surat Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 246/ Kpt s-II/ 1996

21. Keput usan Met eri Kehut anan Nomor 519/ Kpt s-II/ 1997 t ent ang Analisa

Mengenai Dampak Lingkungan, Upaya Pengelol aan Lingkungan dan Upaya Pemant auan Lingkungan Pembangunan Kehut anan.

22. Keput usan Met eri Kehut anan Nomor . . . . / Kpt s-II/ 1998 t ent ang perubahan f ungsi sebagian kawasan hut an seluas ± 14. 875 (empat ribu delapan rat us t uj uh puluh lima) hekt ar, t erdiri dari Hut an Produksi Terbat as seluas ± 5. 960 (lima ribu sembilan rat us enam pul uh) hekt ar dan Hut an Produksi yang dapat dikonversi seluas ± 8. 915 (delapan ribu sembilan rat us lima bel as) hekt ar, yang t erlet ak pada kelompok hut an S. Kembang - S. Siliau – S. Leban - S. Kapau, Kabupat en Daerah Tingkat II Bengkalis, Propinsi Daerah Tingkat I Riau, menj adi kawasan Hut an Produksi Tet ap (HP).

(3)

Memperhat ikan : Rekomendasi Gubernur Kepal a Daerah Tingkat I Riau Nomor 522/ EK/ 1974 t anggal 10 Juli 1995 dan Nomor 522/ EK/ 3089 t anggal 3 Agust us 1995

M E M U T U S K A N :

Menet apkan :

PERTAMA : Memberikan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) at as Kawasan

Hut an Produksi Tet ap yang t erlet ak di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Riau kepada PT. RIMBA ROKAN LESTARI dengan ket ent uan sebagai berikut :

1. Areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) Pola Transmigrasi t ersebut adal ah seluas ± 14. 875 (empat bel as ribu delapan rat us t uj uh puluh lima) hekt ar sebagaimana pet a t erlampir.

2. Luas dan l et ak def init if areal kerj a Hak Pengusahaan Hut an Tanaman

Indust ri (HPHTI) dit et apkan oleh Depart emen Kehut anan set elah dilaksanakan pengukuran dan penat aan bat as di lapangan.

KEDUA : PT. RIMBA ROKAN LESTARI sebagai pemegang Hak Pengusahaan Hut an Tanaman

Indust ri (HPHTI) harus memenuhi kewaj iban sebagai berikut :

1. Membayar Iuran dan Kewaj iban keuangan lainnya sesuai dengan ket ent uan

yang berlaku;

2. Melaksanakan penat aan bat as areal kerj anya selambat -lambat nya 2 (dua)

t ahun sej ak dit et apkan Keput usan ini;

3. Membuat Rencana Karya Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (RKP-HTI)

selambat -lambat nya 18 (delapan belas) bulan sej ak dikeluarkannya Keput usan ini;

4. Membuat Rencana Karya Tahunan HTI (RKT-HTI) sesuai dengan pedoman

yang dit et apkan;

5. Membangun sarana dan prasarana yang diperlukan unt uk mel aksanakan

pengusahaan hut an t anaman indust ri;

6. Memulai kegiat annya secara nyat a dan bersungguhsungguh selambat

-lambat nya 6 (enam) bulan set elah dikel uarkannya Keput usan ini;

7. Melaksanakan kegiat an pengusahaan hut an t anaman indust ri dengan

kemampuan sendiri/ pat ungan, meliput i kegiat an-kegiat an penanaman, pemeliharaan, pemungut an, pengolahan dan pemasaran sesuai Rencana Karya Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri menurut ket ent uan-ket ent uan yang berl aku sert a berdasarkan azas manf aat azas kelest arian dan azas perusahaan;

8. Sel ambat -lambat nya dal am wakt u 5 (l ima) t ahun sej ak dit erbit kannya

keput usan ini, pemegang HPHTI harus sudah membuat t anaman minimal sepersepuluh dari luas areal kerj a yang diberikan;

9. Sel ambat -lambat nya dalam wakt u 25 (dua puluh lima) t ahun sej ak

dit erbit kannya keput usan ini, seluruh areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) yang t elah diberikan harus sudah dit anami;

10. Mengusahakan areal HPHTI sesuai dengan Rencana Karya Pengusahaan Hut an

Tanaman Indust ri dan Rencana Karya Tahunan Hut an Tanaman Indust ri yang disahkan sesuai dengan ket ent uan yang berlaku;

11. Melaksanakan penanaman kembal i set elah melakukan penebangan sesuai

ket ent uan yang berlaku;

12. Mempekerj akan t enaga t eknis kehut anan sesuai ket ent uan yang berlaku;

13. Membant u meningkat kan t araf hidup masyarakat yang berada di dal am at au

di sekit ar areal kerj anya;

(4)

14. Waj ib memberikan izin kepada masyarakat hukum adat / masyarakat t radisional dan anggot a-anggot anya unt uk berada di dal am areal kerj anya unt uk memungut , mengambil, mengumpul kan dan mengangkut hasil hut an ikut an sepert i rot an, sagu, damar, buahbuahan, get ahget ahan, rumput -rumput an, bambu, kul it kayu dan l ain sebagainya sepanj ang hasil hut an ikut an t ersebut unt uk memenuhi at au menunj ang kehidupan sehari-hari;

15. Mendukung pengembangan wilayah, pembangunan daerah dan

mengembangkan ekonomi dan kesej aht eraan masyarakat t radisional disekit ar areal kerj anya.

16. Memat uhi dan memberikan bant uan kepada para pet ugas yang ol eh Ment eri

Kehut anan diberi wewenang unt uk mengadakan bimbingan, pengawasan, dan penelit ian;

KETIGA : PT. RIMBA ROKAN LESTARI sebagai pemegang Hak Pengusahaan Hut an Tanaman

Indust ri (HPHTI) t ersebut diat as t erikat oleh ket ent uan-ket ent uan sebagai berikut :

1. Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) t idak dapat

dipindaht angankan dalam bent uk apapun kepada pihak l ain t anpa perset uj uan Ment eri Kehut anan.

2. Memenuhi ket ent uan yang t ercant um dalam lampiran Keput usan ini dan

perat uran perundangan yang berlaku bagi pengusahaan hut an.

KEEMPAT : (1) Apabila di dalam areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI)

t erdapat lahan yang t elah menj adi t anah milik, perkampungan, t egalan, persawahan at au t el ah diduduki dan digarap oleh pihak ket iga, maka lahan t ersebut dikeluarkan dari areal kerj a Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI).

(2) Apabila l ahan t ersebut ayat 1 (sat u) dikehendaki unt uk dij adikan areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI), maka penyelesaiannya dilakukan ol eh PT. RIMBA ROKAN LESTARI dengan pihak-pihak yang bersangkut an sesuai dengan ket ent uan perat uran perundangan-undangan yang berlaku.

KELIMA : (1) Set iap 5 (lima) t ahun Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI)

dengan penilaian oleh Depart emen Kehut anan unt uk menget ahui kemampuan pengelolaannya.

(2) Pemegang Hak pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri dalam keput usan ini

akan dikenakan sanksi apabil a mel anggar ket ent uan yang t ersebut dalam keput usan ini dan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

KEENAM : Keput usan ini besert a Lampiran-lampirannya berlaku t erhit ung sej ak t anggal

dit et apkan unt uk j angka wakt u 45 (empat puluh lima) t ahun, yait u 35 (t iga puluh lima) t ahun dit ambah 1 (sat u) daur t anaman pokok yang diusahakan 10 (sepul uh) t ahun, kecuali apabila sebelumnya diserahkan kembali oleh pemegang Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) yang bersangkut an at au dicabut oleh Ment eri Kehut anan.

(5)

Salinan Keput usan ini disampaikan Kepada Yt h. :

1. Sdr. Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan;

2. Sdr. Ment eri Koordinat or Bidang Produksi dan Dist ribusi; 3. Sdr. Ment eri Dalam Negeri;

4. Sdr. Ment eri Keuangan;

5. Sdr. Ment eri Transmigrasi dan Permukiman Perambahan Hut an;

6. Sdr. Ment eri Tenaga Kerj a;

7. Sdr. Ment eri Pert ambangan dan Energi; 8. Sdr. Ment eri Perindust rian dan Perdagangan;

9. Sdr. Ket ua Badan Koordinasi Penanaman Modal;

10. Sdr. Ment eri Agraria/ Kepala Badan Pert anahan Nasional; 11. Sdr. Sekret aris Jenderal Depart emen Kehut anan; 12. Sdr. Inspekt ur Jenderal Depart emen Kehut anan;

13. Sdr. Para Direkt ur Jenderal dal am Lingkup Depart emen Kehut anan;

14. Sdr. Kepala Badan Penelit ian dan Pengembangan Kehut anan;

15. Sdr. Gubernur KDH Tingakt I Propinsi Riau;

16. Sdr. Kepala Kant or Wilayah Depart emen Kehut anan Propinsi Riau;

17. Sdr. Kepala Dinas Kehut anan Propinsi Daerah Tingkat I Riau.

Referensi

Dokumen terkait

Studi Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan catatan- catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang relevan dengan

[r]

Sesuai dengan jadwal pelelangan pekerjaan Jasa Konsultasi Data Base Kebutuhan Peningkatan Sarana dan Prasarana Energi (PKT-38) pada SPSE, bersama ini kami harapkan kehadirannya pada

Kelompok Kerja Biro Kerumahtanggaan Unit Layanan Pengadaan Sekretariat Jenderal MPR RI akan melaksanakan Pelelangan Umum ulang dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

Sebab jika norma yang terdapat pada konvensi maupun rumusan pasal-pasal dalam Rancangan Undang-undang tentang Penghapusan Diskriminasi Rasial dan Etnis dijadikan sebagai

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah dilakukan evaluasi oleh Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dibentuk berdasarkan surat keputusan Bupati

Di dalam modul ini, karya tulis ilmiah yang akan dibahas terdiri dari dua macam, yaitu laporan hasil penelitian khususnya laporan penelitian tindakan kelas

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. ©