• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Periode 10 Agustus – 12 September 2015 Lokasi : SMA NEGERI 2SLEMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Periode 10 Agustus – 12 September 2015 Lokasi : SMA NEGERI 2SLEMAN."

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

(PPL)

Periode 10 Agustus – 12 September 2015

Lokasi : SMA NEGERI 2SLEMAN

BRAYUT, PANDOWOHARJO, SLEMAN 55512 Telp (0274) 869774, 869775

DisusunOleh Wahyu Ida Permatasari

12406241030

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKART

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kegiatan PPL di SMA Negeri 2 Sleman dapat terlaksana dengan baik. Dalam pelaksanaan PPL ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak.

Laporan ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas mata Pengalaman Praktik Lapangan (PPL) yang merupakan mata kuliah wajib lulus bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan PPL yang dilaksanakan tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015 yang tujuannya untuk membentuk pribadi calon pendidik bangsa yang memiliki keunggulan dalam kualitas dan berdedikasi tinggi, dengan mengetahui apa saja tugas seorang pendidik, serta di dalam pelaksanaannya memberikan bekal pengalaman yang tidak mungkin didapatkan di dalam perkuliahan. Dengan selesainya laporan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran serta kemudahan dalam melaksanakan kegiatan PPL di SMA N 2 Sleman.

2. Dr. Dyah Kumalasari, M.Pd sebagai dosen Pembimbing Prodi PendidikanSejarah

3. Drs. Dahari, M.M selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sleman. 4. DuladiS.Pd, selaku koordinator KKN SMA Negeri 2 Sleman.

5. Ibu Rr. Indah Mustikawati,Msi Akt sebagai Dosen DPL pamong SMA Negeri 2 Sleman.

6. Drs. Susiyanta, selaku Guru Pembimbing di SMA Negeri 2 Sleman. 7. Seluruh Guru, Staff sertakaryawan di SMA Negeri 2 Sleman.

8. Ibunda dan Ayahanda dan segenap keluarga yang selalu bersabar, memberikan dukungan, bantuan dan pengertiannya.

9. Tim PPL UNY 2015 atas kerjasama, persahabatan, kebersamaan, serta suka dan duka yang telah kita jalani bersama dalam perbedaan yang menyatukan kita.

10.Siswa-siswi kelas X, XI, dan XIISMA Negeri 2 Sleman yang telah berpartisipasi dalam kegiatan PPL UNY 2015.

11.Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu terlaksananya kegiatan PPL di SMA Negeri 2 Sleman.

Penyusun menyadari bahwa dalam pelaksanaan PPL ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mohon maaf kepada semua pihak bila terdapat kesalahan-kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Saran dan kritik yang mambangun sangat diharapkan agar kegiatan selanjutnya menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat. Amin.

Sleman, 14 September 2015

(4)

iv DAFTAR ISI

JUDUL ………...… i

HALAMAN PENGESAHAN ……… … ii

KATA PENGANTAR ……….… iii

DAFTAR ISI ……… iv

ABSTRAK …….. ………...… v

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

BAB II KEGIATAN PPL ………... 10

BAB III PENUTUP ……….... 22

DAFTAR PUSTAKA ………... 24

(5)

v ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 2 SLEMAN

Oleh :Wahyu Ida Permatasari

Mata kuliah PPL pada dasarnya dapat memberikan life skill bagi mahasiswa, yaitu pengalaman belajar yang kaya, dapat memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan ketrampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah. PPL di sekolah bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari, mengenal, dan menghayati permasalahan lembaga pendidikan baik yang terkait dengan proses pembelajaran maupun manajerial kelembagaan. Selain itu juga memacu pengembangan sekolah atau lembaga dengan cara menumbuhkan motivasi atas dasar kekuatan sendiri serta meningkatkan hubungan kemitraan antara UNY dan pihak sekolah.

Kegiatan PPL di SMA Negeri 2 Sleman, merupakan salah satu kesempatan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan kependidikan dalam mengamalkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah untuk diterapkan secara nyata di lingkungan sekolah.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk melatih praktikan dalam menerapkan kemampuannya dan pengetahuannya serta mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan. Dengan demikian, praktikan diharapkan mempunyai bekal dan pengalaman sebagai calon pendidik yang berkualitas.

Dalam kegiatan praktik mengajar di Sekolah, secara langsung praktikan dibimbing oleh guru pembimbing dan dosen pembimbing. Praktikan juga berperan dalam kegiatan sekolah lainnya seperti piket harian. Dengan adanya pengalaman tentang penyelenggaraan sekolah ini diharapkan praktikan mempunyai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional.

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bekal penting bagi seorang individu untuk tetap bertahan menghadapi persaingan kehidupan di dunia ini. Pendidikan menurut Dwi Siswoyo, dkk. (2008: 17) merupakan suatu fungsi internal dalam proses kebudayaan itu, melalui mana manusia dibentuk dan membentuk dirinya sendiri. Menurut John S. Brubacher (Dwi Siswoyo, dkk. 2008: 18) pendidikan adalah proses dalam mana potensi-potensi, kemampuan-kemampuan, kapasitas-kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, dengan alat (media) yang disusun sedemikian rupa, dan digunakan oleh manusia untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 menegaskan bahwa, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tersebut, maka diperlukan peningkatan mutu pendidikan. Hal yang bisa dilakukan demi meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan kualitas guru, memperbaiki kurikulum, dan proses kegiatan belajar-mengajar di dalam maupun di luar sekolah.

Menurut Sugihartono, dkk. (2007: 73) pembelajaran sesungguhnya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa belajar. Guru yang profesional dan menyenangkan harus memiliki berbagai cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran akan berjalan dengan baik jika guru memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi di dalam pembelajaran, misalnya berinisiatif dalam penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa agar prestasi belajar yang dicapai bisa maksimal dan bisa mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.

(7)

2

yang perlu diterapkan di sekolah yaitu metode diskusi, metode tanya jawab, metode pemberian tugas, metode problem solving.

Sebagai penyelenggara pendidikan, di sekolah harus terdapat kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peserta didik yang dilaksanakan oleh pendidik, sesuai dengan UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sekolah di satu pihak mewakili orangtua/masyarakat, di pihak lain mewakili negara. Oleh karena itu sebagai penyelenggara pendidikan, sekolah bertanggung jawab kepada masyarakat dan juga negara.

B. ANALISIS SITUASI

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Sleman terletak di desa Brayut Pandawaharjo Sleman. Gedung ini mulai berdiri sejak tahun 1991. SMA Negeri 2 Sleman merupakan salah satu SMA yang bernaung di bawah Kementrian Pendidikan Nasional. Sekolah ini memiliki dua penjurusan untuk peserta didik kelas XI, yaitu IPA dan IPS. Sekolah ini merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk lokasi PPL UNY tahun 2015 pada semester khusus. Lokasi cukup strategis karena mudah dijagkau dan tidak terlalu sulit ditemukan karena terletak di pinggir jalan raya.

Visi SMA Negeri 2 Sleman:

Bertakwa, berprestasi dan berbudaya. Misi SMA Negeri 2 Sleman:

1. Mengamalkan ajaran agama sesuai dengan keyakinannya. 2. Mengembangkan sikap toleransi terhadap sesama.

3. Menumbuhkan semangat keunggulan, keteladanan serta prestasi dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Meningkatkan prestasi akademis lulusan untuk dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

5. Memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh warga sekolah untuk mengemnbangkan potensi dirinya.

6. Membangun dan mengembangkan budaya belajar yang dinamis, berdisiplin dan bertanggung jawab.

7. Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai-nilai budaya bangsa dan ajaran agama yang dianut sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

Tujuan

1. Mempersiapkan peserta didik yang bertakwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa.

2. Meningkatkan mutu pendidikan bidang akademik melalui pencapaian nilai akhir semester, nilai ujian sekolah serta nilai ujian nasional.

(8)

3

4. Mewujudkan kelulusan 100% bagi peserta didik dalam ujian akhir, baik ujian sekolah maupun ujian nasional.

5. Meningkatkan jumlah peserta didik yang diterima di perguruan tinggi negeri baik melalui PBU maupun jalur seleksi SNMPTN.

6. Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi dengan lingkungan, dan mengembangkan sikap sportivitas. 7. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang

berkepribadian, cerdas, berkualitas, dan berkarakter. a. Kondisi Fisik Sekolah

No Nama Jumlah Keterangan

1 Lab IPA 3 Fisika, biologi, kimia

2 Lab komputer 1 Cukup baik

3 Masjid Kalimosodo 1 Nyaman, kondisi baik 4 Ruang kelas 12 4 kelas x 3 kelas 5 Ruang ketrampilan/ aula 1

6 Ruang UKS 1 Cukup bersih dan ada

beberapa poster

7 Kantin 2

8 Lapangan 3 Tengah sekolah, 2 di utara sekolah + arena lempar cakram

9 Ruang Tata Usaha 1

10 Ruang guru 1

10 Toilet guru 1

11 Toilet siswa 7 2 dekat masjid (bersih) 5 bagian utara sekolah (cukup bersih dan ada beberapa gayung)

12 Perpustakaan 1

13 Lab. Bahasa 1

14 R. Kepala Sekolah 1

15 Ruang tamu 1

16 Ruang OSIS 1

17 Koperasi 1

18 Tempat parkir guru 1

19 Tempat parkir siswa 1 Luas

(9)

4

kesempatan PPL di SMA Negeri 2 Sleman ini kami akan melakukan program-program yang sekiranya dapat membantu dalam memajukan proses belajar mengajar.

b. Program Pendidikan dan Pelaksanaannya 1. Kurikulum

Kurikulum sebagai salah satu perangkat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sesuai dengan keputusan Kemendikbud tahun 2006, maka SMA Negeri 2 Sleman masih menggunakan Kurikulum KTSP pada tahun ajaran 2014/2015 untuk kelas X ,XI dan kelas XII. SMA Negeri 2 Sleman sempat menggunakan kurikulum 2013 tetapi sekarang beralih ke kurikulum KTSP seperti semula dan diperuntukkan untuk semua kelas yaitu kelas X,XI dan XII

2. Kegiatan Akademik

Kegiatan belajar mengajar berlangsung di gedung SMA Negeri 2 Sleman. Proses Belajar Mengajar untuk teori maupun praktik berlangsung mulai pukul 07.15 –13.45 WIB untuk hari Senin – Kamis, 07.15–11.15 WIB untuk hari Jumat dan 07.15 - 13.45 untuk hari Sabtu.

SMA Negeri 2 Sleman mempunyai 12 kelas yang terdiri dari: 1) Kelas X berjumlah 4 kelas (X A, X B X C, X D)

2) Kelas XI berjumlah 4 kelas (XI IPA1, XI IPA2, XI IPS1, XI IPS2)

3) Kelas XII berjumlah 4 kelas (XII IPA1, XII IPA2 ,XII IPS 1, XII IPS 2)

3. Kegiatan Kesiswaan

Kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sleman adalah Rohis, Olimpiade Bahasa, Olimpiade IPA, Olah Raga, dan Kesenian. Semua kegiatan itu dimaksudkan agar siswa mampu meningkatkan potensi dan bakat intelektualnya. Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 2 Sleman antara lain Pramuka dan Tonti yang menampung minat dan bakat siswa serta memberikan pengalaman lain di luar proses pembelajaran formal.

4. Potensi Siswa, Guru dan Karyawan 1) Potensi Siswa

(10)

5

masyarakat, baik yang berasal dari Kabupaten Sleman, maupun di luar Kabupaten Sleman.Untuk kuota penerimaan siswa baru yang biasanya setiap tahun menerima 96 orang, pada tahun ini kuotanya bertambah menjadi 126 orang.Dua program jurusan bagi kelas XI dan XII yang ada di SMA Negeri 2 Sleman, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).Pada tahun ajaran 2014/2015 siswa SMA Negeri 2 Sleman seluruhnya berjumlah 346 siswa.

2) Potensi Guru dan Karyawan

SMA Negeri 2 Sleman mempunyai guru pengajar sebanyak 36 orang, yang terdiri dari 27 guru tetap dari pemerintah dan 9guru tidak tetap atau guru bantu. Pendidikan terakhir guru di SMA Negeri 2 Sleman rata-rata adalah S1, ini menunjukkan bahwa tenaga pengajar di SMA Negeri 2 Sleman sudah memenuhi standar kriteria.

5. Permasalahan Terkait Proses Belajar Mengajar

Setelah melakukan observasi KBM, terdapat beberapa permasalahan yang teridentifikasi, diantaranya kondisi siswa yang cukup ramai hampir di setiap kelas dan sebagian siswa kurang bisa aktif jika diajak untuk berdiskusi.Selain itu siswa juga tidak mempunyai buku sumber untuk penunjang materi pembelajaran.Tantangan bagi guru dalam hal ini adalah bagaimana pengelolaan kelas yang baik dan penyampaian materi dengan kondisi siswa seperti yang sudah disebutkan.

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih bersifat konvensional yang didominasi dengan ceramah dimana siswa berperan sebagai penerima materi. Media pembelajaran ada, namun belum maksimal digunakan karena pada kelas X, Lcd/proyektor tidak tersedia.Agar siswa lebih berminat lagi dalam mengikuti pembelajaran, maka guru harus pandai menggunakan strategi pembelajaran yang menarik dan tepat dalam penyampaian materi, khususnya dalam mata pelajaran bahasa prancis yang sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang cukup sulit.

(11)

6

sekolah tersebut. Observasi dilakukan pada bulan April 2015 sekaligus penyerahan dari pikah UNY ke SMA N 2 Sleman.

SMA N 2 Sleman sudah memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Gedung sekolah merupakan bangunan yang terdiri dari 12 ruang kelas yang terbagi dengan ruangan untuk masing-masing kelas X, XI dan XII. Dilengkapi dengan laboratorium Fisika, laboratorium Biologi ruang ketrampilan, ruang musik, laboratorium Komputer, laboratorium bahasa, Ruang UKS, BK TU, Koperasi Siswa, Ruang Perpustakaan, Ruang Guru, Ruang Kepala Sekolah, Masjid, Kantin, WC, Ruang Satpam. Halaman tengah dimanfaatkan sebagai lapangan upacara merangkap lapangan olahraga.

Kondisi geografis SMA Negeri 7 Purworejo adalah sebagai berikut: 1) Sebelah timur berbatasan langsung dengan desa Wisata Brayut. 2) Sebelah selatan berbatana dengan jalan raya Pandawaharjo. 3) Sebelah batat berbatasan dengan pabrik.

4) Sebelah utara berbatasan dengan desa Wisata Brayut.

Untuk menampung minat dan kreatifitas peserta didik, sekolah mengadakan ekstrakulikuler bagi peserta didik. Kegiatan ekstrakulikuler yang ada antara lain, tonti, karawitan, musik, futsal, bola volly, Teather, PMR, BTQ, SBQ, Hadroh, Tenis Meja, Seni tari dan Pramuka.

Selain dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, demi lancaranya pendidikan SMA N 2 Sleman juga menerapkan tata tertib yang dapat mengajarkan siswa menjadi lebih disiplin lagi, salah satunya adalah peraturan yakni jam mulai pelajaran dimulai pukul 07.15 WIB.

C. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL

Berdasarkan analisis situasi sekolah, maka praktikan dapat merumuskan permasalahan, mengidentifikasi dan mengklarifikasikannya menjadi program kerja yang dicantumkan dalam matriks program kerja individu yang akan dilaksanakan selama PPL. Penyusunan program kerja disertai dengan berbagai pertimbangan seperti:

1. kebutuhan dan manfaat bagi sekolah 2. tersedianya sarana dan prasarana 3. kemampuan dan keterampilan

4. kompetensi dan dukungan dari pihak sekolah.

Pemilihan, perencanaan, dan pelaksanaan program kerja sesuai sasaran setelah penerjunan sangatlah penting dan menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan PPL. Agar pelaksanaan program PPL berjalan efektif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan, maka dilakukan perumusan program. Dalam pelaksanaan PPL, praktikan menetapkan program-program sebagai berikut:

(12)

7 a. Program Individu

1) RPP Kelas X Semester 1, Bab 1: Apa itu Sejarah

Tujuan dari program ini adalah melatih praktikan untuk mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran kelas X semester 1, Bab 1 tentang materi Memahami prinsip dasar Ilmu Sejarah.

2) RPP Kelas XI Semester 1, Bab 1: Lahir dan Berkembangnya Kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia.

Tujuan dari program ini adalah melatih praktikan untuk mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran kelas XI semester 1, Bab 1 tentang materi perjalanan bangsa Indonesia dari negara teradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan samapai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

2. Rancangan Kegiatan PPL

Pelaksanaan kegiatan PPL yang dilaksanakan terbagi dalam dua tahap, yaitu kegiatan Pra PPL dan PPL.

a. Kegiatan Pra PPL meliputi :

1) Tahap Persiapan di Kampus (Micro-Teaching)

PPL dilaksanakan bagi mahasiswa yang telah lulus mata kuliah micro-teaching. Dalam mata kuliah micro-teaching telah dipelajari hal-hal

sebagai berikut:

a) Praktik menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) / Lesson Plan dan media pembelajaran.

b)Praktik membuka pelajaran

c) Praktik mengajar dengan metode yang sesuai dengan materi yang disampaikan

d)Praktik menyampaikan materi yang berbeda-beda e) Teknik bertanya kepada peserta didik

f) Praktik penguasaan dan pengelolaan kelas g)Praktik menggunakan media pembelajaran h)Praktik menutup pelajaran

2) Melakukan Observasi di sekolah

Observasi yang dilakukan di sekolah ada dua tahap, yaitu : a) Observasi Proses Belajar Mengajar di kelas dan peserta didik

(13)

8

pembelajaran yang dibuat oleh guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Beberapa hal yang menjadi sasaran utama dalam observasi proses belajar mengajar yaitu:

1) Cara membuka pelajaran 2) Cara menyajikan materi 3) Metode pembelajaran 4) Penggunaan bahasa 5) Penggunaan waktu 6) Gerak tubuh

7) Cara memotivasi peserta didik 8) Teknik bertanya

9) Penggunaan media pembelajaran 10) Bentuk dan cara evaluasi 11) Cara menutup pelajaran

Setelah melakukan observasi mengenai kondisi kelas dan proses KBM, mahasiswa praktikan menyusun program kerja PPL yang mencakup penyusunan perangkat pembelajaran yang merupakan administrasi wajib guru, praktik mengajar, dan evaluasi hasil mengajar yang kemudian dituangkan dalam matriks program kerja individu. Secara konkrit program PPL tersebut meliputi:

1) Pembuatan analisis hari efektif

2) Persiapan Mengajar (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / Lesson Plan, media pembelajaran)

3) Pembuatan Soal Evaluasi dan Pelaksanaan Evaluasi b) Observasi Kondisi sekolah

Aspek yang diamatai pada observasi kondisi sekolah antara lain : kondisi fisik sekolah, potensi peserta didik, guru dan karyawan, fasilitas KBM, media, perpustakaan, laboratorium, bimbingan konseling, bimbingan belajar, ekstrakurikuler, OSIS, UKS, karya tulis ilmiah remaja, karya ilmiah oleh guru, koperasi sekolah, tempat ibadah, kesehatan lingkungan, dan lain-lain.

b. Kegiatan PPL

1) Praktik Mengajar Terbimbing

Pada praktik mengajar terbimbing, mahasiswa didampingi guru pembimbing di dalam kelas. Selain itu juga, mahasiswa dibimbing untuk menyusun administrasi pembelajaran yang terdiri atas :

(14)

9 2) Praktik Mengajar Mandiri

Pada praktik mengajar mandiri, mahasiswa melakukan proses pembelajaran di dalam kelas secara keseluruhan dengan di dampingi oleh guru pembimbing, proses pembelajaran yang dilakukan meliputi:

a) Membuka Pelajaran  Doa dan salam

 Mengecek kesiapan peserta didik  Apersepsi (pendahuluan)

b) Kegiatan Inti Pelajaran  Penyampaian materi

 Memberi motivasi pada peserta didik untuk aktif di dalam kelas dengan memberikan latihan atau pertanyaan dan poin plus bagi yang aktif menyampaikan penyelesaian soal di

depan teman-teman kelasnya

 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi dengan teman sekelompok

 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

 Menjawab pertanyaan dari peserta didik

 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya.

c) Menutup Pelajaran

 Bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari tersebut

 Evaluasi dengan memberikan latihan soal atau tugas c. Penulisan Laporan

Setelah mahasiswa praktik mengajar, maka tugas selanjutnya adalah penulisan laporan PPL yang mencakup semua kegiatan PPL, laporan ini berfungsi sebagai pertangungjawaban atas pelaksanaan program PPL. Penulisan laporan ini dilakukan pada minggu terakhir dan dikumpulkan dua minggu setelah penarikan dari lokasi PPL.

d. Evaluasi

(15)

10 BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu kegiatan kurikuler, yang meliputi praktik mengajar dengan bimbingan serta tugas-tugas lain sebagai penunjang untuk memperoleh profesionalisme yang tinggi di bidang mengajar. PPL adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan. Dalam hal ini akan dinilai bagaimana mahasiswa praktikan mengaplikasikan segala ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama di bangku kuliah ke dalam kehidupan sekolah. Faktor-faktor penting yang sangat mendukung dalam pelaksanaan PPL antara lain kesiapan mental, penguasaan materi, penguasaan dan pengelolaan kelas, penyajian materi, kemampuan berinteraksi dengan peserta didik, guru, karyawan, orang tua/wali murid, dan masyarakat sekitar. Jika praktikan hanya menguasai sebagian dari faktor di atas maka pada pelaksanaan PPL akan mengalami kesulitan. Adapun syarat akademis yang harus dipenuhi adalah sudah lulus mata kuliah Pengajaran Mikro (micro teaching) serta harus mengikuti pembekalan PPL yang diadakan oleh Universitas sebelum mahasiswa diterjunkan ke lokasi.

Pelaksanaan observasi lingkungan sekolah dilaksanakan secara berkelompok, sedangkan observasi kelas dilaksanakan melalui kesepakatan bersama antara praktikan dengan guru pembimbing pada masing-masing pelajaran di sekolah. Serangkaian kegiatan persiapan diawali dengan kegiatan observasi. Cerminan seluruh kegiatan observasi dapat digunakan praktikan sebagai acuan dasar kegiatan PPL.

Agar dapat berhasil dengan baik, sebelum melakukan mengajar (PPL) mahasiswa terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa bisa beradaptasi dengan tugas yang akan dibebankan sekaligus mempersiapkan diri secara optimal sehingga saat mengajar di kelas sudah benar-benar siap. Persiapan ini meliputi media pengajaran yang akan digunakan dan sudah tentu materi yang akan diajarkan. Agar konsep yang benar dapat disampaikan kepada peserta didik.

(16)

11

Pelaksanaan observasi ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan mengenai tugas guru, khususnya dalam penampilan mengajar yang meliputi: 1. Membuka pelajaran

2. Penyajian materi 3. Metode pembelajaran 4. Penggunaan bahasa 5. Penggunaan waktu 6. Gerak tubuh

7. Cara memotivasi peserta didik 8. Teknik bertanya

9. Teknik penguasaan kelas 10.Penggunaan media 11.Bentuk dan cara evaluasi 12.Menutup pelajaran

13.Administrasi kelengkapan guru mengajar.

Dengan melihat cara guru mengajar tersebut dan keaktifan peserta didik, maka dapat dilihat gejala yang timbul dari proses belajar mengajar, seperti permasalahan kelebihan dan kekurangannya. Dari gejala tersebut dapat diidentifikasikan menurut pemantauan di kelas ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), seperti tingkah laku peserta didik dan guru, lingkungan kelas, serta karakteristik yang paling dominan dalam kelas. Dari identifikasi tersebut dapat dilakukan sebuah rancangan ke depan, ketika penerjunan PPL. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Kimia dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan meliputi:

1. Tahap Pra – PPL I

Pada tahap ini mahasiswa memperoleh dua paket yaitu teori pembelajaran dan kajian kurikulum. Paket ini terwujud dalam mata kuliah.

2. Tahap Pra – PPL II

Pada tahap ini terdiri dari tiga paket, yaitu: a. Pengajaran Mikro (micro teaching)

(17)

12

mengajar, diwujudkan dalam kegiatan praktikum bimbingan belajar.

b. Pembekalan PPL

Pembekalan PPL dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis demi pelaksanaan program dan tugas-tugasnya di sekolah.

Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi praktikan karena dapat memberikan sedikit gambaran tentang pelaksanaan pendidikan yang relevan dengan kebijakan-kebijakan baru di bidang pendidikan dan materi yang terkait dengan program PPL di lapangan.

Kegiatan ini dilakukan sebelum mahasiswa terjun ke lapangan. Selain adanya persiapan yang dilaksanakan di kampus yang berupa pembekalan, sebelum terjun ke lokasi PPL praktikan (mahasiswa) diberikan latihan mengajar bersama dengan rekan-rekan praktikan lainnya pada mata kuliah micro teaching oleh dosen pembimbing.

Pembekalan PPL ini berlangsung selama 1 hari, pembekalan bersifat umum dengan tujuan membekali mahasiswa dalam pelaksanaan PPL agar dalam pelaksanaannya mahasiswa dapat menyelesaikan program dengan baik. dalam pembekalan ini mahasiswa memperioleh gambaran pelaksanaan KKN PPL pada tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan pengalaman tersebut mahasiswa diharapkan dapat mengambil sisi positif dan menghindarkan sisi negatifnya. c. Observasi Sekolah

(18)

13 3. Tahap PPL

Pada tahap ini ada empat paket yang harus dilakukan oleh mahasiswa, yaitu:

a. Program Mengajar

Tahap ini merupakan latihan mengajar yang mengupayakan mahasiswa dapat menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dan terintegrasi dengan guru pembimbing yang dilaksanakan pada awal PPL. Setelah itu mahasiswa melakukan praktik mengajar mandiri dengan menentukan sendiri tugas, pelaksanaan dan metode yang akan digunakan dalam proses belajar menagajar. Namun guru pembimbing tetap bertanggung jawab atas semua pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

b. Pembimbingan dan Monitoring

Pembimbingan dan monitoring ini dilaksanakan oleh DPL dan guru pembimbing. Pembimbing ini bersifat supervisi klinis, artinya pembimbing memberikan balikan yang berupa bantuan klinis (perbaikan atau penyelesaian) jika mahasiswa mengalami permasalahan dalam PPL.

c. Penulisan laporan

Penulisan laporan ini dikerjakan secara individu, rangkap tiga eksemplar, yaitu untuk DPL, guru pembimbing dan mahasiswa praktikan.

d. Evaluasi

Evaluasi dibutuhkan dalam bimbingan konseling untuk peningkatan layanan bimbingan. Evaluasi ditujukan pada program kerja praktikan yang melaksanakan PPL oleh guru pembimbing. Evaluasi bertujuan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dan aspek penguasaan kemampuan profesional, personal dan interpersonal. Format penilaian meliputi penilaian proses pembelajaran, satuan layanan.

e. Diskusi hasil observasi

Diskusi ini digabungkan dalam pengajaran kurikulum bagian belajar, diskusi ini bersifat studi.

B. Pelaksanaan PPL (Praktik Terbimbing dan Mandiri) 1. Persiapan Kegiatan PPL

(19)

14

Pemberian bekal kepada mahasiswa PPL adalah berupa latihan mengajar dalam bentuk pengajaran mikro dan pemberian strategi belajar mengajar yang dirasa perlu bagi mahasiswa calon guru yang melaksanakan PPL.

Pengajaran mikro merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mengambil mata kuliah PPL. Pengajaran mikro merupakan kegiatan praktik mengajar dalam kelompok kecil dengan mahasiswa-mahasiswa lain sebagai siswanya.Kelompok kecil dalam pengajaran mikro terdiri dari 8 orang mahasiswa, dimana seorang mahasiswa praktikan harus mengajar seperti guru di hadapan teman-temannya. Materi pengajaran mikro adalah pelajaran Sejarah SMA, khususnya kelas XI, sehingga mahasiswa diharapkan dapat mempersiapkan secara dini sebelum praktik yang sesungguhnya.

b. Kegiatan Observasi

Observasi lapangan merupakan kegiatan pengamatan terhadap berbagai karakteristik, komponen pendidikan serta norma yang berlaku di sekolah yang nantinya sebagai tempat kegiatan PPL. Hal ini dilakukan dengan pengamatan ataupun wawancara dengan tujuan agar mahasiswa memperoleh gambaran yang nyata tentang praktik mengajar dan lingkungan persekolahan. Observasi ini meliputi dua hal, yaitu:

1) Observasi Pembelajaran di Kelas

Sebelum praktik mengajar di kelas mahasiswa terlebih dahulu melakukan observasi kegiatan belajar mengajar di kelas yang bertujuan untuk mengenal dan memperoleh gambaran nyata tentang penampilan guru dalam proses pembelajaran dan kondisi siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi perlu dilaksanakan oleh mahasiswa agar memperoleh gambaran bagaimana cara menciptakan suasana belajar mengajar yang baik di kelas sesuai dengan kondisi kelas masing-masing.

Observasi ini dilakukan dengan mengamati cara guru dalam:

a) Cara membuka pelajaran

b) Memberikan apersepsi dalam mengajar c) Penyajian materi

d) Teknik bertanya

(20)

15

f) Memotivasi dan mengaktifkan siswa g) Memberikan umpan balik terhadap siswa h) Penggunaan metode dan media pembelajaran i) Penggunaan alokasi waktu

j) Pemberian tugas dan cara menutup pelajaran

Melalui kegiatan observasi di kelas ini mahasiswa praktikan dapat:

a) Mengetahui situasi pembelajaran yang sedang berlangsung.

b) Mengetahui kesiapan dan kemampuan siswa dalam menerima pelajaran.

c) Mengetahui metode, media, dan prinsip mengajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran.

Meskipun hasil yang dapat dicapai dalam kegiatan ini hanya bersifat umum dan kurang lengkap, tetapi sudah cukup memberikan gambaran tentang kegiatan pembelajaran Sejarah di SMAN 2 Sleman.

Kegiatan observasi pembelajaran dilakukan sebelum pelaksanaan PPL. Hal ini dimaksudkan agar praktikan mendapat gambaran awal mengenai kondisi dan situasi komunitas sekolah. Dalam kegiatan observasi pembelajaran, aspek-aspek yang diamati meliputi:

a) Perangkat Pembelajaran - Media pembelajaran

- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b) Proses Belajar Mengajar

- Membuka Pelajaran - Penyajian Materi - Metode Pembelajaran - Penggunaan Bahasa - Alokasi waktu - Gerak

- Cara memotivasi siswa - Teknik bertanya

- Teknik menguasai kelas - Pengguanaan media - Bentuk dan cara evaluasi - Menutup Pelajaran c) Perilaku Siswa

(21)

16 - Didalam kelas c. Pembekalan PPL

Sebelum terjun ke lapangan dalam rangka PPL, diperlukan kesiapan diri baik fisik, mental, maupun maupun materi yang nantinya dibutuhkan dalam pelaksanaan PPL. Oleh karena itu, selain praktik pengajaran mikro, mahasiswa calon praktikan dibekali dengan materi tambahan yang berupa pembekalan PPL.

Pembekalan yang dilakukan ini juga menjadi persyaratan khusus untuk bisa mengikuti PPL atau terjun ke lokasi di semester khusus ini. Oleh karena itu, bagi mahasiswa yang belum mengikuti pembekalan tidak diperbolehkan terjun ke lokasi PPL.

2. Pelaksanaan Kegiatan PPL

Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting atau merupakan tahapan utama untuk mengetahui kemampuan praktikan dalam mengadakan pembelajaran didalam kelas.

Dalam kegiatan praktik mengajar, mahasiswa dibimbing oleh guru pembimbing sesuai dengan jurusan masing-masing. Mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah dibimbing oleh seorang guru pembimbing. Praktikan mengajar dengan berpedoman kepada silabus yang telah dibuat sesuai dengan kurikulum yang telah ada. Penyampaian materi dalam proses belajar mengajar diusahakan agar terlaksana secara sistematis dan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.

Kegiatan yang dilakukan praktikan selama praktik mengajar, antara lain:

a. Kegiatan Persiapan

Kegiatan praktik mengajar pada dasarnya merupakan wahana latihan mengajar sekaligus sarana membentuk kepribadian guru atau pendidik.Dalam kegiatan mengajar ini mahasiswa praktikan diharapkan dapat menggunakan keterampilan dan kemampuan yang telah diterima untuk menyampaikan materi.

b. Persiapan Mengajar

1) Kegiatan sebelum mengajar

Sebelum mengajar mahasiswa praktikan harus melakukan persiapan awal yaitu:

a) Mempelajari bahan yang akan disampaikan b) Menentukan metode yang paling tepat c) Mempersiapkan media yang sesuai d) Mempersiapkan perangkat pembelajaran 2) Kegiatan selama mengajar

(22)

17

b) Kegiatan yang dilakukan saat membuka pelajaran adalah: - Mengucapkan salam

- Mengabsen siswa

- Memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan

- Mengemukakan pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan disampaikan

c) Penyajian Materi

Hal-hal yang dilakukan dalam penyajian materi: a) Penguasaan Materi

Materi dikuasai oleh seorang guru praktikan agar dapat menjelaskan dan memberi contoh dengan benar.

b) Penggunaan metode dalam mengajar

Metode yang digunakan dalam mengajar adalah: 1) Metode Ceramah

Penerangan dan penuturan secara lisan. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, pengajar dapat menggunakan alat bantu seperti gambar-gambar. Tetapi metode utama, berhubungan antara pengajar dengan pembelajar ialah berbicara.Peranan siswa dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh pengajar.

2) Metode Tanya Jawab

Metode ini bertujuan untuk melibatkan siswa berpikir dan berperan aktif dalam berjalannya waktu jam pelajaran. Guru menanya kan kepada siswa tentang beberapa istilah atau bagian-bagian materi yang sedang di bahas.

3) Metode Diskusi dan Presentasi

Metode ini bertujuan agar siswa terpacu untuk belajar secara bersama dalam satu kelompok, kemudian setiap kelompok wajib mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas.

4) Metode Penugasan

Metode ini bertujuan untuk melatih keterampilan siswa dalam memahami dan mengerjakan soal sebagai penerapan dari materi-materi atau teori-teori yang dilakukan.

5) Metode Permainan

(23)

18

tangga, tangkap-tawan dan teka teki silang. Selain itu agar siswa tidak bosan dengan metode belajar yang monoton.

c. Evaluasi dan Bimbingan

Guru pembimbing sangat berperan bagi praktikan, karena sebagai mahasiswa yang sedang berlatih mengajar, banyak sekali kekurangan dalam melaksanakan proses Kegiatan Belajar Mengajar dikelas. Oleh karena itu, umpan balik dari guru pembimbing sangat diperlukan oleh praktikan.Sehubungan dengan hal tersebut diatas, guru pembimbing dalam hal ini guru Sejarah selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa praktikan.

d. Kegiatan Pelaksanaan Praktik Mengajar

Beberapa hal yang berkaitan dengan praktik mengajar adalah: 1) Mengadakan persiapan mengajar termasuk penyusunan

perangkat pembelajaran.

2) Memilih dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelas yang tidak terlepas dari bimbingan guru pembimbing.

3) Mengevaluasi proses belajar mengajar

Kegiatan praktik mengajar dimulai pada tangga 10 Agustus 2015.

No Hari/ Tanggal Jam di Indonesia yakni Kerajaan Kutai, Tarumanegara dan Kalingga.

2 Kamis, 20 Agustus 2015 5 XI IPA 1

Bab I Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia yakni kerajaan Kutai, Tarumanegara dan Kalingga

3 Kamis, 20 Agustus 2015 6 X C Bab 1 tetang Apa itu Sejarah (menjelaskan ruang lingkup ilmu Sejarah)

4 Kamis, 20 Agustus 2015 8 X A Bab 1 tetang Apa itu Sejarah (menjelaskan ruang lingkup ilmu Sejarah)

5 Jumat, 21 Agustus 2015 1 XI IPA 2

(24)

19

Mataram Kuno dan Sriwijaya. 6 Jumat, 28 Agustus 2015 1 XI

IPA 2

Bab I Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia yakni Kerajaan Medang Kamulan, Kediri. 7 Kamis, 3 September 2015 5 XI

IPA 1

Bab I Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia yakni Kerajaan Medang Kamulan, Kediri dan Singasari.

8 Kamis, 3 September 2015 6 X C Bab I tetang Apa itu Sejarah menjelaskan tentang pengertian sumber sejarah dan fakta sejarah 9 Kamis, 3 September 2015 8 X A Bab I tetang Apa itu Sejarah menjelaskan tentang pengertian sumber sejarah dan fakta sejarah 10 Jumat, 4 September 2015 1 XI

IPA 2

Bab I Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia yakni Kerajaan Singasari dan Majapahit

11 Kamis, 10 September 2015 5 XI IPA 1

Bab I Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia yakni Kerajaan Majapahit, akulturasi kebudyaan Indonesia dan Hindu-Buddha dan masuk dan berkembangnya agama Islam di Nusantara 12 Kamis, 10 September 2015 6 X C Bab I tentang tradisi masyarakat

pra-aksara dan cara masyarakat pra aksara mewariskan kebudayaannya

13 Kamis, 10 September 2015 8 X A Bab I tentang tradisi masyarakat pra-aksara dan cara masyarakat pra aksara mewariskan kebudayaannya

14 Jumat, 11 September 2015 1 XI IPA 1

Bab 1 tentang akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Hindu-Buddha dan teori masuk dan berkembangnya agama islam di Indonesia.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan

(25)

20

terlebih dahulu harus mempersiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan. Rencana program PPL disusun sedemikian rupa agar pelaksaannya dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana dan waktu yang telah ditentukan. Namun yang terjadi di lapangan tidak selalu sesuai dengan rencana semula, sehingga dalam pelaksanaannya terkadang harus mengubah metode dan pendekatan yang digunakan karena kondisi kelas dan siswa yang tidak memungkinkan jika menggunakan metode dan pendekatan yang direncanakan.

Secara umum Mahasiswa PPL dalam melaksanakan PPL tidak banyak mengalami hambatan yang berarti justru mendapat pengalaman dan dapat belajar untuk menjadi guru yang baik dengan bimbingan guru pembimbing masing-masing di sekolah. Pelaksanaan PPL di SMA Negeri 2 Sleman menurut praktikan sudah cukup optimal. Dalam praktik mengajar, praktikan sudah memenuhi batas minimal yakni 4 kali pertemuan. Adapun hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan PPL adalah sebagai berikut:

1. Hambatan Saat Menyiapkan Administrasi Pengajaran

Hambatan saat menyiapkan administrasi pengajaran antara lain disebabkan karena praktikan kurang memahami mengenai keperluan administrasi apa saja yang dimiliki oleh seorang guru. Pembuatan RPP, catatan harian huru dan kelengkapan yang lain kurang dipahami oleh praktikan. Selama ini, praktikan hanya mengetahui metode untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran dan evaluasi pencapaian hasil belajar.

2. Hambatan Dari Siswa

Hambatan yang datang dari siswa adalah adanya anggapan siswa bahwa praktikan bukan guru resmi, sehingga siswa cenderung kurang serius dan kurang menghormati mahasiswa praktikan dalam pelaksanaan belajar mengajar.

3. Hambatan Dari Sekolah

Hambatan dari sekolah secara umum terletak pada minimnya sarana dan media pembelajaran yang dimiliki. Hambatan ini menjadikan kondisi proses belajar mengajar menjadi kurang kondusif.

Sejauh ini peran yang diberikan sekolah antara lain menyangkut kesiapan untuk mengajar, pembuatan administrasi guru, dan lain sebagainya. Adapun yang menyangkut dari segi kondisi ruangan dan minimnya media pembelajaran, praktikan berusaha untuk mengajar dengan menggunakan media yang ada dan media yang dibuat sendiri sehingga pembelajaran berlangsung lebih efektif.

(26)

21

Waktu PPL yang hanya satu bulan sehingga tidak cukup untuk melakukan semua rencana kegiatan pembelajaran dikelas, dan PPL dilaksanakan pada bulan agustus yang banyak sekali kegiatan non mengajar sehingga waktu PPL tidak maksimal. Serta Kurangnya perhatian siswa pada pelajaran sehingga mengharuskan bagi praktikan mengulang konsep tersebut sehingga cukup memakan waktu.

Karakter yang berbeda dari setiap siswa menuntut praktikan untuk memberi perlakuan yang berbeda pula dan merencanakan pengajaran yang kreatif dan persiapan yang matang. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan nyaman dan tujuan pembelajaran tercapai. Berdasarkan pelaksanaan praktik mengajar di kelas dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Konsultasi secara berkesinambungan dengan guru pembimbing sangat diperlukan demi lancarnya pelaksanaan mengajar. Banyak hal yang dapat dikonsultasikan dengan guru pembimbing, baik materi, metode maupun media pembelajaran yang paling sesuai dan efektif diterapkan dalam pembelajaran kelas.

b. Metode yang disampaikan kepada peserta didik harus bervariasi sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.

c. Memberikan motivasi pada tiap siswa yang merasa kurang mampu dalam kegiatan pembelajaran.

d. Memberikan evaluasi baik secara lisan maupun tertulis dapat menjadi umpan balik dari peserta didik untuk mengetahui seberapa banyak materi yang telah disampaikan dapat diserap oleh peserta didik.

(27)

22 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu usaha mahasiswa dalam rangka mengaplikasikan segala pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan di bangku perkuliahan maupun di luar bangku perkuliahan. Mahasiswa kependidikan dituntut untuk menguasai empat kompetensi guru yaitu: pedagogik, personal, sosial, dan profesional. Melalui kegiatan PPL, mahasiswa kependidikan yang merupakan seorang calon pendidik yang profesional dapat mengetahui seluk beluk pembelajaran dan karakteristik rekan seprofesi serta karakteristik peserta didik. Sehingga suatu saat nanti, dapat dengan tepat dalam menggunakan model pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Pengalaman pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan juga merupakan sarana pengabdian mahasiswa kepada peserta didik SMA Negeri 2 Sleman yang dimaksudkan untuk membentuk sebuah hubungan timbal balik yang positif bagi pengembangan jiwa kemanusiaan, kemandirian, kreativitas, kepekaan dan disiplin diri. PPL pada dasarnya bertujuan untuk melatih para mahasiswa secara langsung terjun ke dalam dunia pendidikan yakni dengan mengajar agar memperoleh pengalaman. Karena pengalaman sangat mahal harganya. Melalui kegiatan-kegiatan di sekolah, seorang praktikan memiliki kesempatan untuk menemukan permasalahan-permasalahan nyata seputar kegiatan belajar dan mengajar dan berusaha untuk memecahkan permasalahan tersebut. Selain itu, selama kegiatan PPL seorang praktikan dituntut untuk dapat mengembangkan kreativitas yang dimiliki, misalnya dalam pembuatan media pembelajaran dan penyusunan materi secara mandiri. Disamping itu, praktikan juga dapat belajar bersosialisasi dengan semua komponen sekolah yang mendukung kegiatan belajar dan mengajar.

Berikut ini beberapa hasil kesimpulan dari pengalaman praktikan selama melaksanakan program PPL:

a. Program kerja dapat berjalan sesuai dengan rancangan program kerja.

b. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) membekali calon guru (mahasiswa kependidikan) dengan pengalaman mengajar yang sesungguhnya dan cara penyusunan administrasi maupun praktik persekolahan lainnya.

c. PPL merupakan wadah yang sangat tepat bagi mahasiswa kependidikan dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah maupun di luar bangku kuliah.

(28)

23

e. Perlunya menjalin kerjasama dan hubungan yang baik dengan peserta didik agar pelaksanaan kegiatan dapat maksimal dan membuat peserta didik semakin mencintai pelajaran matematika.

B. Saran

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama melaksanakan kagiatan PPL di sekolah dalam bentuk saran dan sebaiknya dari pihak yang bersangkutan dapat dijadikan suatu pelajaran yang berharga dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan PPL selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan praktikan selama melakukan kegiatan PPL di SMA N 2 Sleman dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Pihak Universitas Negeri Yogyakarta/LPPMP

a. Perlunya ketegasan dalam menetapkan pelaksanaan PPL sehingga dari pihak mahasiswa dapat mempersiapkan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya.

b. Persiapan sarana dan prasarana yang matang sebelum pelaksanaan PPL sehingga pada saat pelaksanaan mahasiswa tidak kesulitan memperolehnya.

c. Pembekalan efektif dan efisien sebelum mahasiswa diterjunkan ke lapangan sehingga mahasiswa akan lebih siap dan nyaman. Sebaiknya yang memberikan pembekalan merupakan orang lapangan, karena banyak yang berteoti saja tapi ketika di lapangan tidak bisa diterapkan.

d. Pemantauan perlu dilaksanakan lebih ketat lagi, mengingat masih banyak Dosen Pembimbing yang datang kurang dari batas minimal yang telah ditetapkan.

2. Pihak SMA Negeri 2 Sleman

a. Pihak sekolah diharapkan dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya media pembelajaran yang telah tersedia guna meningkatkan minat dan prestasi belajar peserta didik, khususnya dalam pelajaran Matematika. 3. Pihak mahasiswa PPL

a. Praktikan sebaiknya mempersiapkan diri sedini mungkin dengan mempelajari lebih mendalam teori-teori yang telah dipelajari.

(29)

24

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyususn Panduan PPL UNY Edisi 2013. (2013). Panduan PPL. Yogyakarta. Dwi Siswoyo, dkk. (2008). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3.

(30)

25

(31)

26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/ Semester : XI IPA / 1 Alokasi Waktu : 1 X 45 Menit

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara teradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan samapai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar : 1.1 Menganalisis perkembangan negara tradisional (Hindu-Buddha dan Islam) di Indonesia.

Indikator : 1. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Kutai.

2. Mendeskripsikan kehidupan politik, agama, ekonomi dan budaya kerajaan Kutai.

3. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Tarumanegara.

4. Mendeskripsikan kehidupan politik, agama, ekonomi dan budaya kerajaan Tarumanegara.

5. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Kalingga.

6. Mendeskripsikan kehidupan politik, agama, ekonomi dan budaya kerajaan Kalingga.

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Kutai.

2. Siswa mampu menjelaskan kehidupan politik, ekonomi, budaya dan agama di Kerajaan Kutai.

3. Siswa mampu mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Tarumanegara.

4. Siswa mampu mejelaskan kehidupan politik, ekonomi, budaya dan agama di kerajaan Tarumanegara.

5. Siswa mamp menganalisis muncul dan berkembangnya kerajaaan Kalingga.

6. Siswa mampu menganalisis kehidupan politik, ekonomi, budaya dan agama di kerajaan Kalingga.

7. Siswa mampu menghargai setiap pendapat dalam diskusi. Mengajukan pendapat dengan santun dan menerima kesepakatan

hasil diskusi.

(32)

27 1. Kerajaan Kutai

a. Letak Geografis

Kerajaan Kutai diperkirakan terletak di daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Sungai Mahakam merupakan sungai yang cukup besar dan memiliki beberapa anak sungai. Daerah di sekitar tempat pertemuan antara Sungai Mahakam dengan anak sungainya diperkirakan merupakan letak Muarakaman dahulu. Sungai Mahakam dapat dilayari dari pantai sampai masuk ke Muarakaman, sehingga baik untuk perdagangan. Inilah posisi yang sangat menguntungkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

b. Sumber Sejarah

Sumber sejarah Kutai yang utama adalah prasasti yang disebut yupa, yaitu berupa batu bertulis. Yupa juga sebagai tugu peringatan dari upacara kurban. Yupa ini dikeluarkan pada masa pemerintahan raja Mulawarman. Prasasti yupa ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Dengan melihat bentuk hurufnya, para ahli berpendapat bahwa yupa dibuat sekitar abad ke-5 M.

c. Kehidupan Politik 1) Raja Kudungga

Raja Kudungga adalah raja pertama Kerajaan Kutai. Menurut analisis Prof. Dr. Purbacaraka, Kudungga adalah nama asli Indonesia. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku, tetapi dengan masuknya pengaruh Hindu ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya menjadi raja.

2) Raja Aswawarman

(33)

28

luas wilayah kekuasaannya. Raja Aswawarman dianggap sebagai pendiri keluarga raja atau wangsakarta.

3) Raja Mulawarman

Raja Mulawarman adalah raja terbesar Kerajaan Kutai. Kebesaran kekuasaan Raja Mulawarman terlihat dalam upacara-upacara persembahan kepada para dewa yang pernah dilakukannya. Kebaikan raja diwujudkan dalam pemberian hadiah atau sedekah berupa sapi dalam jumlah yang banyak pada para brahmana.

d. Kehidupan Sosial

Berdasarkan sumber sejarah yupa dapat disimpulkan di Kutai telah ada kaum brahmana. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya golongan yang sudah menguasai bahasa Sanskerta. Pada waktu itu, kaum brahmana sudah merupakan golongan tersendiri dalam masyarakat Kerajaan Kutai. Selain kaum brahmana, golongan yang lain adalah kaum Ksatria yang terdiri dari kerabat Raja Mulawarman. Selain kedua golongan tersebut, ada golongan orang Kutai Kuno yang masih memegang teguh agama asli leluhur mereka.

e. Kehidupan Budaya

Mengenal kehidupan budaya Kerajaan Kutai sudah dapt dikatakan maju. Buktinya adalah dengan hasil kebuadayaan Kerajaan Kutai yang paling utama yaitu Yupa. Pada Yupa ada perpaduan menarik yaitu adanya oengaruh kebudayaan India dengan kebudayaan Lokal.

Di Kerajaan Kutai sudah terdapat upacara penyucian diri yang disebut vratyastoma. Menurut kepercayaan Hindu, seseorang yang telah tercemar dan karenanya dikeluarkan dari kasta dapat diterima kembali masuk kastanya setelah melalui upacara vratyastoma. 2. Kerajaan Tarumanegara

a. Letak Geografis

(34)

29

dengan aliran Sungai Citarum. Kemudian berdasarkan Prasasti Tugu, Purbacaraka memperkirakan pusatnya ada di daerah Bekasi. b. Sumber Sejarah

1) Prasasti

Prasasti-prasasti yang menerangkan keberadaan Kerajaan Tarumanegara menggunakan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Adapun prasasti-prasasti tersebut antara lain sebagai berikut:

a) Prasasti Tugu

Prasasti Tugu ditemukan di desa Tugu, Cilincing Jakarta. Prasasti ini menerangkan tentang penggalian saluran Gomati dan Sungai Candrabhaga. Mengenai nama Candrabhaga, Purbacaraka mengartikan candra = bulan = sasi. Candrabhaga menjadi sasibhaga dan kemudian menjadi Bhagasasi - bagasi, akhirnya menjadi Bekasi.

b) Prasati Kebon Kopi

Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor. Pada prasasti ini ada pahatan gambar tapak kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata (gajah kendaraan Dewa Wisnu).

c) Prasasti Ciaruteun

Prasasti ini ditemukan di tepi Sungai Citarum di dekat muaranya yang mengalir ke Sungai Cisadane, di daerah Bogor. Pada prasasti ini dipahatkan sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.

d) Prasati Lebak (Cidanghiang)

Prasasti Lebak ditemukan di tepi Sungai Cidanghiang, Kecamatan Muncul, Banten Selatan. Prasasti ini menerangkan tentang keperwiraan, keagungan, dan keberanian Purnawarman sebagai raja dunia.

e) Prasasti Muara Cianten

(35)

30

dibaca dan dipahatkan dalam bentuk aksara yang menyerupai sulur-suluran. Oleh para hli disebut dengan akisara ikal.

f) Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak)

Prasasti ini ditemukan di perkebunan Jambu, Bukit Koleangkok, kira-kira 30 km sebelah barat Bogor. Dalam prasasti itu diterangkan bahwa Raja Purnawarman itu gagah, pemimpin yang termasyhur, dan baju zirahnya tidak dapat ditembus senjata musuh. g) Prasasti Pasir Awi

Inskripsi Pasir Awi terdaoat di sebuah bukit yang bernama Pasir Awi di kawasan perbukitan desa Sukamakmur, Jonggol, Bogor. Inskripsinya tidak dapat dibaca karena inskripsi tersebut lebih berupa gambar (piktograf) dari pada tulisan. Di bagian atas inskripsi terdapat sepasang telapak kaki.

2) Arca-Arca

a) Arca Rajarsi, diperkirakan ditemukan di wilayah Jakarta. Berdasarkan dari bentuknya, arca Rajarsi memperlihatkan sifat-sofat Wisnu-Surya.

b) Arca Wisnu Cibuaya I

Arca ini dianggap sebagai pelengkap prasasti Mulawarman. Arca ini diduga memiliki persamaan dengan langgam seni Pallawa di India Selatan dari abad ke-7 M sampai abad ke-8 M.

c) Arca Wisnu Cibuaya II

Arca ini memiliki kesamaan dengan arca yang ada di kerajaan Pala, Bangladesh.

3) Berita Asing

(36)

31 c. Kehidupan Politik

Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Purnawarman. Raja Purnawarman adalah raja yang besar dan kuat. Pada masa Purnawarman berhasil membawa Kerajaan Tarumanegara menjadi kerajaan besar.

C. Metode Pembelajaran - Ceramah interaktif - Permainan ular tangga

D. Langkah-langkah Pembelajaran

NO KEGIATAN WAKTU

1 Kegiatan Pembuka

- Guru memberi salam pembuka dan memimpin berdo’a.

- Mempresensi peserta didik dan mengecek kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses belajar. - Guru memberikan Apersepsi,

dengan memberikan pemantik pertanyaan-pertanyaan seputar pokok materi (misal: Apa yang dimaksud dengan akulturasi?)

3 Menit

2 Kegiatan Inti

- Guru menampilkan sebuah gambar Gambar hasil kebudyaan kerajaan Kutai yakni Yupa

Eksplorasi:

- Guru membagi siswa menjadi empat kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 8 siswa) kemudian guru mengajak siswa memahami materi dengan bermain ular tangga.

- Setiap kelompok mencari informasi tentang materi ini melalui berbagai sumber.

Elaborasi:

- Kelompok yang berhasil adalah

(37)

32

kelompok yang mampu menjawab dengan benar semua pertanyaan dan mampu menduduki kotak ular tangga paling atas.

Konfirmasi:

- Guru memberi materi tambahan bila siswa kurang jelas.

3 Kegiatan Penutup

- Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: Jujur dan saling

menghargai.).

- Dari hasil diskusi siswa didampingi Guru dalam menarik kesimpulan bersama-sama.

- Guru memberitahu materi pertemuan selanjunya.

- Diakhiri dengan berdoa dan salam.

2 Menit

E. Alat/ Sumber Alat/Media:

- Alat : Kertas HVS, Kertas Warna, permainan ular tangga - Media : Kartu Pertanyaan

Sumber:

- Khairul, Supartono W, Siswo R (2006), Sejarah Untuk SMA dan MA Kelas XI IPA, Jakarta: Piranti.

- Nugroho Notosusanto (2008), Sejarah Nasional Jilid II, Jakarta: Balai Pustaka.

- R. Soekmono, (1973), Pengantar Kebudayaan Indonesia II, Yogyakarta: Kanisius.

F. Penilaian

Penilaian dilakuakan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan penugasan.

Ulangan Harian:

(38)

33 kerajaan Kutai melalui sumber sejarah yang

1. Jelaskan muncul dan berkembangnya kerajaan Kutai dengan sumber sejarah yang ada!

2. Bagaimana kehidupan Politik Kerajaan Kutai?

3. Jelaskan kehidupan agama, budaya dan ekonomi kerajaan Kutai! 4. Sebut dan jelaskan sumber sejarah dari kerajaan Tarumanegara! 5. Jelaskan kehidupan politik kerejaan Tarumanegara!

Kunci Jawaban:

1. Kemunculan kerajaan Kutai dibuktikan dengan adanya Sumber sejarah yakni prasasti yang disebut yupa, yaitu berupa batu bertulis. Yupa juga sebagai tugu peringatan dari upacara kurban. Yupa ini dikeluarkan pada masa pemerintahan raja Mulawarman. Prasasti yupa ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Dengan melihat bentuk hurufnya, para ahli berpendapat bahwa yupa dibuat sekitar abad ke-5 M.

(39)

34 - Raja Kudungga

Raja Kudungga adalah raja pertama Kerajaan Kutai. Menurut analisis Prof. Dr. Purbacaraka, Kudungga adalah nama asli Indonesia. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku, tetapi dengan masuknya pengaruh Hindu ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya menjadi raja.

- Raja Aswawarman

Dalam salah satu yupa menyatakan bahwa Maharaja Kudungga mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga orang putra, yang paling terkanal adalah Mulawarman. Dalam Prasasti Yupa disebutkan bahwa raja Aswawarman adalah seorang raja yang cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya wilayah kekuasaan Kutai diperluas, bukti dengan adanya pelaksanaan upacara asmawedha. Upacara itu bertujuan untuk mengetahui luas kekuasaan melalui pelepasan kuda, semakin jauh telapak kuka yang ditemukan maka semakin luas wilayah kekuasaannya. Raja Aswawarman dianggap sebagai pendiri keluarga raja atau wangsakarta.

- Raja Mulawarman

Raja Mulawarman adalah raja terbesar Kerajaan Kutai. Kebesaran kekuasaan Raja Mulawarman terlihat dalam upacara-upacara persembahan kepada para dewa yang pernah dilakukannya. Kebaikan raja diwujudkan dalam pemberian hadiah atau sedekah berupa sapi dalam jumlah yang banyak pada para brahmana.

3. Kehidupan ekonomi, sosial, budaya kerajaan Kutai adalah sebagai berikut:

- Kehidupan Sosial

Berdasarkan sumber sejarah yupa dapat disimpulkan di Kutai telah ada kaum brahmana. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya golongan yang sudah menguasai bahasa Sanskerta. Pada waktu itu, kaum brahmana sudah merupakan golongan tersendiri dalam masyarakat Kerajaan Kutai. Selain kaum brahmana, golongan yang lain adalah kaum Ksatria yang terdiri dari kerabat Raja Mulawarman. Selain kedua golongan tersebut, ada golongan orang Kutai Kuno yang masih memegang teguh agama asli leluhur mereka.

(40)

35

Mengenal kehidupan budaya Kerajaan Kutai sudah dapt dikatakan maju. Buktinya adalah dengan hasil kebuadayaan Kerajaan Kutai yang paling utama yaitu Yupa. Pada Yupa ada perpaduan menarik yaitu adanya oengaruh kebudayaan India dengan kebudayaan Lokal.

Di Kerajaan Kutai sudah terdapat upacara penyucian diri yang disebut vratyastoma. Menurut kepercayaan Hindu, seseorang yang telah tercemar dan karenanya dikeluarkan dari kasta dapat diterima kembali masuk kastanya setelah melalui upacara vratyastoma. - Kehidupan agama

Kehidupan agama dikerajaan Kutai yang terlihat adalah rajanya memeluk agama Hindu dan menjadi orang yang taat terhadap agamanya dibuktikan dengan sang raja rela mempersembahkan 20.000 ekor sapi untuk sang brahmana.

4. Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara adalah sebagai berikut: i. Prasasti

Prasasti-prasasti yang menerangkan keberadaan Kerajaan Tarumanegara menggunakan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Adapun prasasti-prasasti tersebut antara lain sebagai berikut:

- Prasasti Tugu

Prasasti Tugu ditemukan di desa Tugu, Cilincing Jakarta. Prasasti ini menerangkan tentang penggalian saluran Gomati dan Sungai Candrabhaga. Mengenai nama Candrabhaga, Purbacaraka mengartikan candra = bulan = sasi. Candrabhaga menjadi sasibhaga dan kemudian menjadi Bhagasasi - bagasi, akhirnya menjadi Bekasi.

- Prasati Kebon Kopi

Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor. Pada prasasti ini ada pahatan gambar tapak kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata (gajah kendaraan Dewa Wisnu).

- Prasasti Ciaruteun

(41)

36

daerah Bogor. Pada prasasti ini dipahatkan sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.

- Prasati Lebak (Cidanghiang)

Prasasti Lebak ditemukan di tepi Sungai Cidanghiang, Kecamatan Muncul, Banten Selatan. Prasasti ini menerangkan tentang keperwiraan, keagungan, dan keberanian Purnawarman sebagai raja dunia.

- Prasasti Muara Cianten

Prasasti Muara Cianten terletak di muara Kali Cianten, Kampung Muara, desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulang, Bogor. Inskripsi prasasti ini belum dapat dibaca dan dipahatkan dalam bentuk aksara yang menyerupai sulur-suluran. Oleh para hli disebut dengan akisara ikal.

- Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak)

Prasasti ini ditemukan di perkebunan Jambu, Bukit Koleangkok, kira-kira 30 km sebelah barat Bogor. Dalam prasasti itu diterangkan bahwa Raja Purnawarman itu gagah, pemimpin yang termasyhur, dan baju zirahnya tidak dapat ditembus senjata musuh. - Prasasti Pasir Awi

Inskripsi Pasir Awi terdaoat di sebuah bukit yang bernama Pasir Awi di kawasan perbukitan desa Sukamakmur, Jonggol, Bogor. Inskripsinya tidak dapat dibaca karena inskripsi tersebut lebih berupa gambar (piktograf) dari pada tulisan. Di bagian atas inskripsi terdapat sepasang telapak kaki.

ii. Arca-Arca

- Arca Rajarsi, diperkirakan ditemukan di wilayah Jakarta. Berdasarkan dari bentuknya, arca Rajarsi memperlihatkan sifat-sofat Wisnu-Surya.

- Arca Wisnu Cibuaya I

(42)

37 - Arca Wisnu Cibuaya II

Arca ini memiliki kesamaan dengan arca yang ada di kerajaan Pala, Bangladesh.

iii. Berita Asing

Berita Cina yang berasal dari zaman dinasti T’ang menyebutkan bahwa seorang pendeta yang bernama Fa-Hien telah terdampar di pantai utara Pulau Jawa (tahun 414) ketika ia hendak kembali dari India ke negerinya Cina. Dalam catatan perjalannanya, ia menyebutkan bahwa di daerah pantai Utara Pulau Jawa bagian barat telah dijumpai masyarakat yang mendapat pengaruh Hindu (India). Masyarakat tersebut oleh Fa-Hien diperkirakan menjadi bagian dari masyarakat Kerajaan Tarumanegara.

5. Kehidupan politik KerajaanTarumanegara adalah sebagai berikut: Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Purnawarman. Raja Purnawarman adalah raja yang besar dan kuat. Pada masa Purnawarman berhasil membawa Kerajaan Tarumanegara menjadi kerajaan besar.

Pedoman Penilaian:

Skor nomor 1 maksimal 20 Skor nomor 2 maksimal 20 Skor nomor 3 maksimal 20 Skor nomor 4 maksimal 20 Skor nomor 5 maksimal 20 Jumlah Skor Keseluruhan 100

Penilaian Diskusi

Lembar Penilaian Afektif Proses dari Pelaksanaan Diskusi. No Nama

(43)

38 1 >80 A = Sangat Baik 2 70 – 79 B = Baik

3 60 – 69 C = Cukup 4 50 – 59 D = Kurang 5 <49 E = Amat Kurang

Guru Pembimbing Mahasiswa PPL

Drs. Susiyanta Wahyu Ida P

NIP: 19610120 198703 1 003 NIM: 12406241030 Mengetahui,

Kepala Sekolah

(44)

39

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/ Semester : XI IPA / 1 Alokasi Waktu : 1 X 45 Menit

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara teradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan samapai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar : 1.1 Menganalisis perkembangan negara tradisional (Hindu-Buddha dan Islam) di Indonesia.

Indikator : 1. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Mataram

2. Mendeskripsikan kehidupan politik, agama, ekonomi dan budaya kerajaan Mataram.

3. Mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Sriwijaya.

4. Mendeskripsikan kehidupan politik, agama, ekonomi dan budaya kerajaan Sriwijaya.

A. Tujuan

1. Siswa mampu mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Mataram kuno di Indonesia.

2. Siswa mampu menjelaskan kehidupan politik kerajaan Mataram Kuno. 3. Siswa mampu menganalisis kehidupan ekonomi, agama dan budaya

kerajaan Mataram Kuno.

4. Siswa mampu mendeskripsikan muncul dan berkembangnya kerajaan Sriwijaya di Nusantara.

5. Siswa mampu menganalisis kehidupan agama di kerajaan Sriwijaya. 6. Siswa mampu menjelaskan kehidupan politik, ekonomi dan budaya

kerajaan Sriwijaya. B. Materi Ajar

a. Kerajaan Sriwijaya 1. Letak Geografis

(45)

40

wilayah laut yang dikuasai Kerajaan Sriwijaya menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang besar. Kata Sriwijaya dalam bahasa Sansekerta, sri artinya bercahaya atau gemilang dan wijaya artinya kemenangan atau kejayaan. Nama Sriwijaya bermakna kemenangan yang gemilang-gemilang.

2. Sumber Sejarah

Sumber Sejarah dalam Negeri - Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti kedukan bukit ditemukan di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang. Prasasti Kedukan Bukit berangka tahun 605 Saka (683 M). Isi prasasti menerangkan bahwa seorang bernama Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (siddhayatra) dengan menggunakan perahu. Ia berangkat dari Minangtamwan dengan membawa tentara 20.000 personil

- Prasasti Talang Tuo

Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat kota Palembang di daerah Talang Tuo. Prasasti ini berangka tahun 606 Saka (684 M). Isinya menyebutkan tentang pembangunan sebuah taman yang disebut Siksetra. Taman ini dibuat oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga.

- Prasasti Telaga Batu

Prasasti Telaga Batu ditemukan di Palembang. Prasasti ini tidak berangka tahun. Isinya terutama tentang kutukan-kutukan yang menakutkan bagi mereka yang berbuat kejahatan.

- Prasasti Kota Kapur

Prasasti Kota Kapur ditemukan di Pulau Bangka berangka tahun 608 Saka (656 M). Isinya tentang permintaan kepada para dewa untuk menjaga kedatuan Sriwijaya dan menghukum setiap orang yang bermaksud jahat.

- Prasasti Karang Berahi

Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi, berangka tahun 608 Saka (686 M). Isinya sama dengan isi prasasti Kota Kapur.

Gambar

Gambar hasil kebudyaan kerajaan
Gambar hasil kebudayaan dari
Gambar bukti akulturasi kebudyaan
Gambar peristiwa proklamasi.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum praktikan melaksanakan praktik mengajar di kelas, terlebih dahulu mahasiswa praktikan membuat persiapan mengajar dengan materi seperti yang telah ditentukan oleh

Observasi kelas dilaksanakan sebelum mengajar di kelas. Tujuan dari observasi kelas adalah untuk mengenal dan memperoleh gambaran yang nyata tentang proses pembelajaran

Sebelum kegiatan pelaksanaan praktik mengajar di kelas dilaksanakan, maka terlebih dahulu praktikan membuat persiapan mengajar dengan materi pelajaran yang telah

Sebelum melaksanakan pratik mengajar dikelas, mahasiswa terlebih dahulu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan digunakan selama praktik mengajar di

Observasi pembelajaran dilakukan terhadap guru pembimbing mata pelajaran. Pembelajaran yang diobservasi dilakukan di kelas yang akan digunakan untuk praktik

Sebelum kegiatan pelaksaan praktik mengajar di kelas dilaksanakan, maka terlebih dahulu praktikan membuat persiapan mengajar dengan materi pelajaran yang telah

Sebelum melakukan kegiatan mengajar, terlebih dahulu dibuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan media yang akan digunakan saat mengajar. RPP dan media yang disetujui

Observasi kelas dilaksanakan sebelum mengajar di kelas. Tujuan dari observasi kelas adalah untuk mengenal dan memperoleh gambaran yang nyata tentang proses pembelajaran