• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembelajaran Inklusif "Slow Learner" di SMP Negeri 7 Salatiga T2 942011032 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembelajaran Inklusif "Slow Learner" di SMP Negeri 7 Salatiga T2 942011032 BAB V"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian pengembangan ini menghasilkan sebuah model pembelajaran inklusif “slow learner” di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Salatiga yang terbentuk dalam sebuah sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran yang terbentuk berpusat pada proses pembelajaran inklusif yang nantinya akan dijalankan oleh SMP Negeri 7 Salatiga.

(2)

5.2. SARAN

Dalam menjalankan model pembelajaran inklusif yang telah terbentuk, SMP Negeri 7 Salatiga perlu memperhatikan hal-hal berikut, guna terlaksananya pembelajaran inklusif sesuai dengan model yang telah ada dan sesuai permendiknas No 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa. Antara lain :

1. Menerapkan Model Pembelajaran Inklusif

Model Pembelajaran Inklusif yang terbentuk telah mengacu pada Permendiknas No 70 Tahun 2009, serta melihat kebutuhan siswa inklusif yang ada di SMP Negeri 7 Salatiga. Oleh karena itu beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh sekolah demi tercapainya proses pembelajaran yang inklusif di SMP Negeri 7 Salatiga yaitu :

(3)

orang-orang yang berkompetensi dalam bidang Pendidikan Berkebutuhan Khusus. Kurikulum yang dibuat melihat pada kebutuhan ABK yang ada di SMP Negeri 7 Salatiga. Di samping itu, tim kerja inklusif juga mengontrol implementasi pembelajaran inklusif dengan melihat pada Model Pembelajaran Inklusif yang telah terbentuk, sejauh mana sekolah telah mengimplementasikannya. Pada akhir semester tim melakukan evaluasi terhadap implementasi model pembelajaran guna mengetahui penerapan model pembelajaran inklusif di tiap-tiap mapel (mata pelajaran), apakah model yang diterapkan efektif serta efisien. Untuk mengetahui model pembelajaran tersebut efektif serta efisien, dapat diketahui dengan melihat proses pembelajaran serta hasil belajar siswa juga waktu yang dipakai dalam kelas untuk penerapan model pembelajaran cukup atau sesuai waktu belajar yang ditentukan.

b.Menyediakan GPK bagi Anak Berkebutuhan Khusus, (GPK yang terlibat diharapkan GPK yang telah berpengalaman dalam mengurus ABK, minimal 2 tahun pengalaman kerja) GPK dapat membantu guru dalam berinteraksi dengan ABK. GPK (Guru Pendamping Khusus) dapat melakukan tugasnya antara lain:

(4)

atau hasil pencapaian ABK dalam proses pelayanan kependidikan.

2. Menyelenggarakan kunjungan rumah. Tugas ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada orang tua dan anggota keluarga ABK untuk mengembangkan pengertian dan sikap wajar terhadap ABK.

3. Menyelenggarakan adaptasi media. Misalnya mempersiapkan media belajar yang menarik bagi siswa (visualisasi). Adaptasi media bertujuan menghilangkan kesenjangan komunikasi tertulis/lisan antara ABK, dan guru mapel, ABK dan siswa reguler.

c. Meningkatkan pemahaman warga sekolah (kepala sekolah, para wakil kepala sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan, siswa, dan lain sebagainya yang berada di lingkungan sekolah) tentang pendidikan inklusif. Sekolah dapat melakukan sosialisasi pendidikan inklusif 1 kali dalam 1 semester, dengan mengundang para pakar pendidikan inklusif. Topik yang akan dibahas dalam seminar mengarah pada kebutuhan sekolah. Dimulai dengan hal mendasar yakni konsep pendidikan inklusif, siapa ABK, peran dan tanggung jawab guru dalam pendidikan inklusif, pembuatan kurikulum bagi ABK, GPK (Guru Pendamping Khusus), dan lain sebagainya.

(5)

kooperatif cocok untuk digunakan dalam pembelajaran inklusif. Model-model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam pembelajaran dapat disesuaikan dengan mapel yang diajarkan. Misalnya untuk model STAD yang cocok diterapkan dalam mata pelajaran matematika. Guru dapat membagi siswa dalam kelompok yang heterogen, agar setiap anggota kelompok dapat saling memberikan kontribusi dalam proses pembelajaran. Kekurangan dari model STAD yaitu kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan (Slavin, 1994). Namun, hal ini dapat diatasi dengan memberikan pengertian pada siswa bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini dapat menciptakan suasana belajar yang saling menghargai, sehingga pembelajaran yang inklusif dapat tercipta. untuk mata pelajaran lain seperti Bahasa Indonesia guru dapat menggunakan model lain misalnya Reciprocal teaching, dan lain sebagainya. Model-model pembelajaran kooperatif yang dipakai disesuaikan dengan kebutuhan ABK serta mata pelajaran.

5.3. Keterbatasan Penelitian

(6)

hanya untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Salatiga.

5.4. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang diperoleh juga menunjukkan persentase penurunan bobot kering akar rumput lebih besar daripada persentase penurunan bobot kering tajuk pada setiap

Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang tumbuhan yang digunakan oleh pedagang jamu gendong sebagai bahan jamu yang bermanfaat dalam perawatan kulit

Buku guru dengan cakupan isi tersebut di atas, sangat membantu dan membimbing guru dalam menyusun RPP. Beberapa catatan yang berkaitan dengan buku guru, buku siswa, dan

Diumumkan kepada seluruh masyarakat luas bahwa Dinas Kelautan Perikanan dan Pengelola Sumberdaya Kawasan Segara Anakan (DKP2SKSA) Kabupaten Cilacap akan. melaksanakan Pengadaan

c. Tahun Terbit, Tempat Pelaksanaan : 2075, Pendidikan Teknik Boga dan Busana. Alamat Repository PT/ : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitia web prosiding

Hasil analisis data menunjukkan rata-rata hasil keterampilan bola basket siswa kelas XI SMA Negeri 1 Unggul Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar sebesar 67,37 dengan kategori baik.

menghitung dan menentukan luas bidang geser pada alat sambung dan batang asli yang disambung dengan alat smabung pasak kayu keras dengan benar.. menyebutkan dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang dominan penyebab terjadinya cost overrun pada proyek irigasi, serta untuk menganalisis hubungan dan pengaruh