85 BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dan analisis pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan bahwa :
1) Komitmen Negara dalam memberikan perlindungan khusus terhadap anak korban konflik kerusuhan, Undang – undang No 23 Tahun 2002 mengamanatkan pada pasal 59, bahwa pemerinta dan lembaga Negara lainnya berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi darurat, dalam pemenuhan hak – hak anak korban konflik pada pasal 62 dinyatakan bahwa perlindungan khusus dilaksanakan melalui pemenuhan kebutuhan dasar yang terdiri atas pangan, sandang, pemukiman, pendidikan, kesehatan, belajar dan berekreasi, jaminan keamanan, dan persamaan perlakuan dan pemenuhan kebutuhan khusus bagi anak yang menyandang cacat dan anak yang mengalami gangguan psikososial. 2) Dalam rangka penyelenggaraan perlindungan, pelayanan, dan pemulihan
86
jelas namun kelemahannya tidak ada Surat Keputusan Bupati dalam penyelenggaraan Perda No 6 Tahun 2008.
3) Dalam Pemenuhan Hak anak korban konflik. Tidak terlihat Peran dinas sosial dalam pemenuhan hak – hak anak korban konflik, sehingga jaminan kebutuhan pengungsi seperti jaminan atas gizi, pendidikan dan pelayanan kesehatan terabaikan. Sehingga Anak –anak pengungsi terpaksa harus mencari sesuap nasi dengan cara pergi berkebun dan menjual bahan pokok di pasar dikarenakan orang tua tidak mampu. Disini terlihat tidak ada bentuk kepedulian dinas sosial terhadap anak – anak korban konflik.
B. Saran
1) Pemerintah Poso khususnya Dinas Sosial berkewajiban dan bertanggung jawab menyediakan fasilitas aksesibilitas bagi anak terutama dalam menjamin segala kebutuhan anak anak konfik Poso secara optimal dan dan terarah, rangkaian tersebut harus dilaksanakan tidak hanya teori tetapi prakteknya dilaksanakan terus menerus demi terlindunginya hak – hak anak guna menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak anak konflik di Poso