• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 7 DUNIA TUMBUHAN (PLANTAE)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 7 DUNIA TUMBUHAN (PLANTAE)"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 7

PLANTAE

(2)

Kompetensi Dasar

1.

Menerapkan prinsip klasifikasi untuk

menggolongkan tumbuhan ke dalam

divisio berdasarkan pengamatan

morfologi dan metagenesis tumbuhan

serta mengaitkan peranannya dalam

kelangsungan kehidupan di bumi.

2.

Menyajikan data tentang morfologi dan

peran tumbuhan pada berbagai aspek

(3)

Tujuan Pembelajaran Afektif

1.

Siswa dapat mengagumi ciptaan

Tuhan berbagai jenis tumbuhan yang

memiliki peranan penting dalam

kehidupan di bumi.

2.

Siswa dapat menunjukkan sikap dan

perilaku dalam eksploitasi dan

pemanfaatan berbagai jenis

(4)

Tujuan Pembelajaran Kognitif

1.

Siswa dapat membandingkan ciri-ciri

umum divisio dalam kingdom Plantae

(tumbuhan) melalui pengamatan.

2.

Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri tubuh,

cara hidup, habitat, reproduksi tumbuhan

lumut, paku, dan tumbuhan berbiji.

3.

Siswa dapat mengemukakan peranan

(5)

Tujuan Pembelajaran Psikomotorik

1.

Siswa dapat mengklasifikasikan

berbagai jenis tumbuhan di

lingkungan sekitar berdasarkan

pengamatan ciri-cirinya.

2.

Siswa dapat membuat laporan

tertulis hasil kegiatan pengamatan

berbagai jenis tumbuhan di

(6)

KINGDOM PLANTAE

EukariotMultiseluler

Dapat berfotosintesisMemiliki klorofil a dan bMemiliki dinding sel

Menyimpan makanan berupa karbohidrat

(7)

KLASIFIKASI TUMBUHAN

Tumbuhan non Tracheophyta (tak berpembuluh)

→ Lumut ( bryophyta )

Tumbuhan tracheophyta (berpembuluh)

→ Paku-pakuan (Pteridophyta)

(8)
(9)

Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

• Bryophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu

bryon yang berarti lumut dan phyton yang berarti tumbuhan.

• Lumut merupakan anggota kingdom Plantae

(tumbuhan) yang paling sederhana.

• Lumut bisa dikatakan sebagai bentuk peralihan

antara Thallophyta atau tumbuhan bertalus

(belum, memiliki akar, batang, daun sejati) dengan

Cormophyta atau tumbuhan berkormus ( sudah memiliki akar, batang, daun sejati).

(10)

Cara Hidup Lumut

Lumut memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis.Sebagian besar, merupakan tumbuhan terestrial atau

hidup di daratan

Habitat Lumut

• Tanah

• Tembok

• Bebatuan lapuk

• Menempel di kulit pohon (epifit)

• Hidup di air (hidrofit)

(11)

A. Contoh lumut higrofit : Lumut Gambut

(Sphagnum)

B. Contoh lumut di tanah : Lumut Tanduk Anthoceros

C. Contoh lumut hidrofit : Lumut Hati Ricciocarpus natans

D. Contoh lumut epifit

D

A

B

(12)

Ciri - Ciri Tubuh Lumut

Bentuk dan Ukuran Tubuh Lumut

Tubuh lumut ada yang berbentuk :

Lembaran, misalnya lumut

hati (Hepaticopsida)

Tumbuhan kecil dan tegak,

misalnya lumut daun (Bryopsida)

Yang berukuran kecil memiliki tinggi sekitar 1 – 2 cm

(13)
(14)
(15)

Reproduksi Lumut

• Terjadi secara aseksual (Vegetatif) dan seksual

(Generatif)

Aseksual: -Dengan pembentukan spora melalui

pembelahan meiosis sel induk spora di dalam sporangium.

Spora Gametofit

-

Pembentukan

gemmae cup

(piala

tunas) dan

fragmentasi

(pemutusan sebagian tubuhnya)

Seksual : -Melalui Fertilisasi (pembuahan) ovum oleh

spermatozoid yang menghasilkan zigot. Zigot Sporofit (berumur 3-6 bulan)

Terjadi secara aseksual (Vegetatif) dan seksual

(Generatif)

Aseksual: -Dengan pembentukan spora melalui

pembelahan meiosis sel induk spora di dalam sporangium.

Spora Gametofit

-

Pembentukan

gemmae cup

(piala

tunas) dan

fragmentasi

(pemutusan sebagian tubuhnya)

Seksual : -Melalui Fertilisasi (pembuahan) ovum oleh

(16)
(17)

Spora (n)

Protonema (n)

Tumbuhan lumut (n)

Arkegonium (n) Anteridium (n)

Spermatozoid (n) Ovum (n)

Fertilisasi Zigot (2n) Sporogonium (2n) Embrio (2n) Sporangium (2n) Meiosis

Sel induk spora (2n) Keterangan:

n = haploid 2n = diploid

(18)

KLASIFIKASI LUMUT

LUMUT

LUMUT

Hepaticopsida (Lumut Hati)

Hepaticopsida (Lumut Hati)

Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)

Anthocerotopsida

(Lumut Tanduk) (Lumut Daun)Bryopsida

(19)

Hepaticopsida

(Lumut Hati)

 Tumbuhan talus dengan tubuh berbentuk lembaran, pipih, dan

berlobus.

Umumnya tidak berdaun (Marchantia dan Lunularia), namun ada juga

yang berdaun (Jungermannia).

Tumbuh mendatar dan melekat pada substrat dengan menggunakan

rizoidnya.

Banyak ditemukan di tanah yang lembap, terutama daerah hutan hujan

(20)

Gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yang

berbentuk seperti payung.

Sporofit perumbuhannnya terbatas karena tidak mempunyai

jaringan meristematik

Berkembang biak secara generatif dengan oogami, dan

secara vegetatif dengan fragmentasi, tunas, dan kuncup eram.

 Pada beberapa jenis lumut hati seperti Marchantia dan

Lunularia , gametofit memiliki struktur khas seperti mangkok yang disebut gemmae cup (piala tunas).

Gemmae cup berfungsi sebagai alat reproduksi secara

vegetatif karena didalamnya terdapat gemmae atau

tumbuhan lumut kecil yang apabila terlepas oleh air hujan akan tumbuh menjadi lumut baru.

 Pada umumnya lumut hati berumah dua, misalnya

(21)

Pada lumut hati yang berumah dua, gametofit betina membentuk arkegoniofor yang dibagian ujung tangkainya terdapat struktur berbentuk cakram atau payung dengan tepi berlekuk ke bawah seperti jejari.

Di bagian bawah cakram terdapat arkegonium. Arkegonium

membentuk sel kelamin betina (ovum). Sementara itu, gametofit jantan membentuk anteridiofor yang pada bagian ujung

tangkainya terdapat struktur berbentuk cawan dengan tepi

berlekuk tidak dalam. Di bagian atas cawan terdapat anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) berflagel dua. Bila spermatozoid membuahi ovum maka terbentuk zigot yang akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit terletak tersembunyi di bagian bawah cakram arkegoniofor . Sporofit (2n) akan

membentuk sporongium yang akan menhasilkan spora (n). Contoh lumut hati : Marchantia polymorpha, Ricciocarpus

(22)
(23)

Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)

Disebut juga honwort.

Berbentuk seperti lumut hati, tetapi sporofitnya

berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk dan mengandung kutikula.

Sporofit tumbuh dari jaringan cawan arkegonium.

Setelah masak, ujungnya akan terbelah dua.

Sporogonium memiliki benang-benang elater

yang mengatur pengeluaran spora dan pada kapsulnya terdapat stomata.

Ada yang berumah satu dan ada yang berumah

(24)

Cara Berkembang Biak

Pada kelas ini dijumpai cara berkembang biak secara aseksual dan seksual seperti pada umut hati, yaitu :

1. Perkembangbiakan secara aseksual

Fragmentasi

Pembentukan kuncup (gemma)Pembentukan umbi (tuber)

Penebalan ujung (tepi) talus yang meupakan suatu cara untuk mempertahankan diri

terhadap kekeringan

Peristiwa apospori = terbentuknya gametofit tanpa melalui pembentukan spora. Misalnya

gametofit tersebut terdiri dari beberapa sel dari sporofit (mungkin bagian dinding sporogonium) yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi gametofit

2. Perkembangbiakan secara seksual

Dengan membentuk arteridium dan arkegonium. Anteridium dan Arkegonium terkumpul

pada suatu lekukan sisi atas talus. Zigot mula-mula membelah menjadi 2 sel dengan satu dinding pisah melintang. Sel yang diatas terus membelah yang merupakan sporogonium, diikuti juga oleh sel bagian bawah yang membelah secara terus-menerus membentuk kaki sporogonium, sporogonium kaki berfungsi sebagai alat penghisap.

Contoh lumut tanduk : Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis, Folioceros,

Leiosporoceros.

Cara Berkembang Biak

Pada kelas ini dijumpai cara berkembang biak secara aseksual dan seksual seperti pada umut hati, yaitu :

1. Perkembangbiakan secara aseksual

Fragmentasi

Pembentukan kuncup (gemma)Pembentukan umbi (tuber)

Penebalan ujung (tepi) talus yang meupakan suatu cara untuk mempertahankan diri

terhadap kekeringan

Peristiwa apospori = terbentuknya gametofit tanpa melalui pembentukan spora. Misalnya

gametofit tersebut terdiri dari beberapa sel dari sporofit (mungkin bagian dinding sporogonium) yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi gametofit

2. Perkembangbiakan secara seksual

Dengan membentuk arteridium dan arkegonium. Anteridium dan Arkegonium terkumpul

pada suatu lekukan sisi atas talus. Zigot mula-mula membelah menjadi 2 sel dengan satu dinding pisah melintang. Sel yang diatas terus membelah yang merupakan sporogonium, diikuti juga oleh sel bagian bawah yang membelah secara terus-menerus membentuk kaki sporogonium, sporogonium kaki berfungsi sebagai alat penghisap.

Contoh lumut tanduk : Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis, Folioceros,

(25)

Bryopsida (Lumut Daun)

Merupakan lumut sejati. CIRI - CIRI :

1. Tubuh berupa talus 2. Warnanya hijau

3. Hidup berkelompok,menempel pada tembok,batu dan tanah

4. Hidup ditempat yang lembab

5. Belum mempunyai jaringan pengankut

6. Alat kelamin terdiri dari anteridium (jantan) dan arkegonium (betina)

(26)

Tubuh lumut daun seperti tumbuhan kecil yang

tumbuh tegak.

Tinggi pada umumnya <10cm.

Tetapi ada yang mencapai 40 cm, misalnya

Polytrichum.

(27)

Tubuhnya merupakan kormus (dapat dibedakan)

yang memiliki bagian akar sederhana (rizoid), batang, dan daun.

Rizoid : Tersusun dari dari banyak sel (multiseluler)

dan bercabang.

Batang lumut : Bercabang-cabang, ada juga yang tidak

bercabang.

Daun : Berukuran kecil dan tersebar di seluruh

(28)

Contoh Lumut

Lumut Daun (Bryophyta)

Lumut Hati

(Hepaticophyta)

(29)

Peranan Lumut bagi Kehidupan

Hiasan

Menyerap air dan melembapkan tanah Pembalut atau

(30)

KUIS

1) Apa yang dimaksud dengan gemmae cup? Dimiliki

lumut jenis apa?

2) Apa yang dimaksud dengan fragmentasi

3) Apa yang dimaksud dengan Metagenesis?

4) Apa yang dimaksud dengan Protonema?

5) Jelaskan proses Metagenesis pada lumut secara

singkat!

6) Sebutkan 3 atau lebih ciri2 dari Hepaticopsida!

7) Sebutkan contoh2 dari Hepaticopsida

8) Sebutkan nama lain dari Anthocerotopsida!

9) Apa contoh dari Bryopsida(Lumut Daun)? Yang seperti

apa contonya?

(31)
(32)

Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku (fern) atau Pteridophyta (Yunani, pteron =

bulu, phyton = tumbuhan) merupakan kelompok Plantae yang tubuhnya sudah berbentuk kormus atau sudah memiliki bagian akar, batang, dan daun sejati.

Susunan daun seperti bulu (menyirip).

Tumbuhan paku dapat bereproduksi dengan spora sehingga

disebut Cormophyta berspora.

Pteridophyta merupakan tumbuhan vaskuler (tracheophyta)

karena sudah memiliki pembuluh angkut xilem (pembuluh kayu) dan pembuluh angkut floem (pembuluh tapis).

Kajian evolusi menyatakan bahwa tumbuhan vaskuler

(33)

CARA HIDUP DAN HABITAT

Tumbuhan paku merupakan organisme

fotoautotrof, artinya dapat membuat makanan

sendiri dengan cara berfotosintesis.

Tumbuhan paku dapat tumbuh di berbagai

habitat, terutama di tempat yang lembab

(higrofit), di air (hidrofit), permukaan batu,

tanah atau dan menempel (epifit) di kulit

pohon.

Tumbuhan paku melimpah dan tumbuh subur

(34)

Cyathea cooperi

(tumbuh di tanah)

Salvinia natans

(hidup di air)

Platycerium bifurcatum

(35)

Paku berdaun kecil

Paku berdaun besar

Sorus pada daun tumbuhan paku

Strobilus Mikrofil Rizom Rizoid Rizom Daun steril (tropofil) Daun fertil (sporofil)

Batang Daun muda yang Menggulung (circinatus)

Rizoid Rizom

(36)

Daun tumbuhan paku

(37)

STRUKTUR TUBUH

BERDASARKAN SUSUNAN DAN LETAK SPORANGIUM :

SORUS

STROBILUS

SPOROKARPIUM

Sporangium berada di dalam kotak terbuka/ertutup oleh indusium. Didalam

sporangium terdapat anulus, yaitu sejumlah sel penutup yang berdinding tebal dan membentuk cincin.

Sporangium membentuk suatu kerucut bersama sporofil.

(38)

Sporangium

(39)
(40)
(41)

Penggolongan Paku berdasarkan spora:

a) Paku Homospora (isospora) : Menghasilkan

satu jenis spora , misalnya Lycopodium (paku kawat).

b) Paku Heterospora (anisospora)

: Menghasilkan dua jenis spora yanhg

berlainan; yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora (mega spora) berkelamin betina, misalnya : Marsilea (semanggi),

Selaginella (paku rane).

c) Paku Peralihan : Paku ini merupakan

peralihan antara homospora dengan

heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu berjenis

(42)

KLASIFIKASI PTERIDOPHYTA

Klasifikasi Berdasarkan Ciri Tubuhnya

Berdasarkan ciri tubuhnya tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi, yaitu Psilopsida (Paku Purba), Lycopsida (Paku Kawat), Sphenopsida atau Equisetopsida (Paku Ekor Kuda),

Pteropsida (Paku Sejati).

1.Psilopsida (Paku Purba)

Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis. Sporofit paku purba

ada yang tidak memiliki akar sejati dan tidak memiliki daun sejati.

Paku purba yang memilki daun pada umumnya berukuran kecil

(mikrofil) dan berbentuk sisik.

Batang paku purba bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm

hingga 1 m. Paku purba juga tidak memiliki pembuluh pengangkut.

Batang paku purba mengandung klorofil sehingga dapat melakukan

(43)

Cabang batang mengandung mikrofil dan sekumpulan sporangium yang

terdapat di sepanjang cabang batang.

Sporofil paku purba menghasilkan satu jenis spora (homospora).

Gametofitnya tidak memiliki klorofil dan mengandung anteridium dan

arkegonium.

Gametofit paku purba bersimbiosis dengan jamur untuk memperoleh

nutrisi.

Contoh tumbuhan paku purba yaitu :

(44)

2. Lycopsida (Paku Kawat)

Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku, terutama dari genus

Lycopodium dan Selaginella.

Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis.

Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota paku kawat

memiliki akar, batang, dan daun sejati.

Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil dan tersusun rapat. Sporangium

terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang.

Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karena itu paku

kawat disebut juga pinus tanah.

Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu

mikrosporangium dan megasporangium.

Contoh tumbuhan paku kawat:

(45)

3. Sphenopsida atau Equisetopsida (Paku Ekor Kuda)

Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 25

spesies dari satu genus, yaitu Equisetum.

Equisetum terutama hidup pada habitat lembab di

daerah subtropis.

Equisetum yang tertinggi hanya mencapai 4,5 m

sedangkan rata-rata tinggi Equisetum kurang dari 1 m.

Equisetum memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya

dikelilingi daun kecil seperti sisik.

Equisetum disebut paku ekor kuda karena bentuk

batangnya seperti ekor kuda.

Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya

(46)

• Sporangium terdapat pada strobilus.

• Sporangium menghasilkan satu jenis spora, sehingga

Equisetum digolongkan pada tumbuhan paku peralihan. • Gametofit Equisetum hanya berukuran beberapa milimeter

tetapi dapat melakukan fotosintesis.

• Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium sehingga merupakan gametofit biseksual.

• Sphenopsida tumbuh melimpah pada masa Karboniferus, dengan ukuran besar dan tingginya mencapai 15 m.

• Merupakan pembentuk endapan batubara.

(47)

4. Pteropsida (Paku Sejati)

Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering dilihat. Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis

dan subtropis.

Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas Filicinae. Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati.

Batang dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas

permukaan tanah.

Daun Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun

bercabang.

Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung

(circinnatus).

Contoh jenis paku yang termasuk paku sejati (Pteropsida) yaitu 1) Semanggi (Marsilea crenata),

2) Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), 3) Paku sarang burung (Asplenium nidus)

4) Paku suplir (Adiantum cuneatum)

(48)

Semanggi (Marsilea crenata)

Paku sarang burung (Asplenium nidus) Paku tanduk rusa

(49)

Paku suplir (

Adiantum cuneatum

)

(50)
(51)

KUIS

1. Sebutkan ciri-ciri dari tumbuhan paku!

2. Apa perbedaan dari reproduksi lumut dan paku?

3. Apa perbedaan reproduksi dari paku homospora, heterspora, dan

peralihan!

4. Sebutkan bentuk-bentuk sporangium pada tumbuhan paku dan

jelaskan

5. Apa saja peranan tumbuhan paku dalam kehidupan sehari-hari? 6. Apa perbedaan dari makrospora dan mikrospora?

7. Dimanakan proses generatif/seksual dalam reproduksi tumbuhan

paku?

8. Mengapa fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit? 9. Mengapa tumbuhan paku disebut Tumbuhan Vaskuler

(Tracheophyta)?

(52)
(53)

Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma = biji, phyton = tumbuhan) meliputi semua tumbuhan berpembuluh yang bereproduksi secara generatif dengan membentuk biji.

Di dalam biji terdapat calon individu baru (embrio

(54)

A. Cara Hidup dan Habitat Spermatophyta

1. Cara Hidup

Pada umumnya Spermatophyta bersifat

fotoautotrof karena memiliki klorofil untuk

berfotosintesis. Contohnya,

Eucalyptus

(55)

Ada pula Spermatophyta yang tidak memiliki klorofil

sehingga hidup parasit pada tumbuhan lainnya untuk mendapatkan zat organik, contohnya yang berparasit penuh dan stengah parasit.

Cuscuta sp

Dendrophthoe vitellina

(56)

2. Habitat

Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan

yang baradaptasi dengan baik di darat maupun

di air. Contoh Spermatophyta yang hidup di air

(57)

Spermatophyta yang hidup di darat dapat hidup bebas di tanah, epifit di pohon, atau parasit pada tumbuhan lainnya. Contoh

Spermatophyta yang epifit dipohon,

Coelogyne pandurata

(58)

B. Ciri-Ciri Tubuh Spermatophyta

1.

Bentuk dan Ukuran Tubuh Spermatophyta

Spermatophyta tergolong Cormophyta karena dapat dibedakan dengan jelas

bagian-bagian tubuhnya meliputi akar, batang, dan daun.

Tubuhnya makroskopis dengan ukuran bervariasi.

Ada yang hanya berukuran beberapa sentimeter misalnya rumput-rumputan

(Gramineae/Poaceae).

Ada pula yang berukuran besar hingga berdiameter 7m dengan tinggi 115

(59)

Bentuk tubuh Spermatophyta dapat dibedakan menjadi: • Semak (berbatang pendek, merayap, berumpun),

contohnya rumput teki (Cyperus Rotundus) dan serai (Andropogon nardus).

Perdu (Berbentuk seperti pohon tetapi batangnya kecil dan pendek), contohnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) dan cabai (Capsicum annuum). • Liana (berbentuk seperti tali tanbang dan tumbuh

melilit pada pohon lain), contohnya rotan (Calamus rotang) dan sirih (Piper betle).

Pohon (berbatang besar dan tinggi), contohnya

(60)

2.

Struktur dan Fungsi Tubuh Spermatophyta

Tumbuhan berbiji yang kita lihat merupakan generasi sporofit (2n).

Bentuk sporofit tumbuhan berbiji memiliki akar, batang , dan daun.

Akar dapat berbentuk serabut atau tunggang.

Batang ada yang berkambium, ada pula yang tidak berkambium. Daun memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi.

Tulang daun berbentuk lurus, menyirip, atau menjari.

Tumbuhan berbiji memiliki xilem dan floem, pada akar, batang, maupun daunnya.

Spermatophyta memiliki alat perkembangbiakan generatif berupa strobilus atau bunga.

(61)

Berdasarkan letak bakal biji atau bijinya,

Spermatophyta dikelompokkan menjadi dua divisi,

yaitu sebagai berikut:

Gymnospermae (Pinophyta): kelompok tumbuhan

yang bakal bijinya tidak terlindungi oleh daun buah

(karpel) atau bijinya berada pada bilah-bilah

strobilus berbentuk sisik.

Angiospermae (Magnoliophyta): kelompok

tumbuhan yang bakal bijinya terlindung daun buah.

Daun buah merupakan ovarium (megsporofil) yang

sudah matang dan dindingnya menebal atau

(62)

GYMNOSPERMAE

(63)

Gymnosperm ae

Gymnos: terbuka

Sperma: biji

Gymnos: terbuka

Sperma: biji

Dikenal dengan istiliah konifer. Konifer berasal dr struktur pada tumbuhan tersebut yg merupakan kumpulan sporofil

(64)

Ciri-Ciri Tubuh Gymnospermae

Bakal bijinya tumbuh dan terletak di luar megasporofil

(ovarium)

Megasporofil  sisik pendukung bakal biji yang

terkumpul dalam bentuk strobilus (runjung) berkayu (kecuali pada Cycas)

Sporofil jantan dan betina terpisah sehingga dapat

dibedakan ciri fisiknya.

Gymnospermae berumah dua -> hanya punya 1 strobilus

(jantan atau betina)

(65)

Tumbuhan tahunan yang berkayu, bentuk bervariasi.Sistem perakaran: tunggang atau serabut.

Batangnya memiliki trakeid yang tersusun dari sel

berbentuk memanjang dan runcing yang berfungsi untuk mengangkut air dari bawah keatas atau dari akar ke

daun.

(66)

Siklus Hidup Gymnospermae

Generasi yang dominan adalah sporofit.

Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual)

dengan membentuk biji.

Alat reproduksi berupa strobilus (terbentuk ketika

tumbuhan sudah dewasa)

Penyerbukan terjadi dengan bantuan angin (Anemogami)

(67)
(68)

KLASIFIKASI

(69)

Cycadinae

Disebut palem sagu karena mirip palem tapi bukan palem sejati.

Ciri-ciri:

Batang pendek dan tidak bercabang (pertumbuhannya

sangat lambat)

Daun majemuk berbentuk dengan helaian daun menyirip

(tersusun spiral rapat disekililing batang)

Berumah 2 (diesis) karena mikrospora (jantan) dan

megaspora (betina) berasal dari tumbuhan yang berbeda

(70)

Cycadinae

Pakis

Haji

(71)

Coniferae

Merupakan kelompok tumbuhan konifer, tumbuhan

dominan penyusun hutan konifer di belahan bumi utara, sebagian di pegunungan tropis.

Ciri-ciri:

Berupa pohon yang tinggi

Daun berbentuk kecil, tebal, seperti jarum/sisik Evergreen (tumbuhan yang selalu hijau)

Berumah satu ( memiliki 2 jenis konus, jantan dan betina,

namun biasanya ada di cabang yang berbeda)

(72)

Coniferae

Pinus merkusii

(73)

Gnetinae

Tumbuhan berbentuk pohon atau liana. Ciri-ciri:

Batang bercabang atau tidak bercabang

Memiliki daun tunggal berbentuk lembaran (susunan daun

berhadapan tulang daun menyirip)

Tidak berbentuk kerucut

(74)

Gnetinae

(75)

Ginkgoinae

Tumbuhan berbentuk pohon dengan tinggi 30 m – 40m Ciri-ciri:

Batang bercabang, tunas pendek

Daun berbentuk kipas, tangkai panjang, tulang daun

bercabang, daun mudah gugur

Tumbuhan berumah dua

Dapat bertahan hidup pada lingkungan berpolusi udara

(76)

Ginkgoinae

Ginkgo biloba

Ginkgo

(77)

Manfaat Gymnospermae

o

Bahan industri kertas

Contoh: Podocarpus, Pinus

o

Obat-obatan

Contoh: Ginkgo biloba, Pinus

o

Kosmetika

Contoh: Ginkgo biloba

o

Bahan makanan

Contoh: Gnetum gnemon

o

Tanaman hias

Contoh: Cycas, Dioon

edule

o

Bahan industri terpentin

Contoh: Pinus

(78)

ANGIOSPERMAE

(79)

Angiospermae (Magnoliophyta)

Angiospermae atau anthophyta memiliki biji tertutup

(dibungkus kulit buah) sudah mulai hidup sekitar akhir zaman kretaseus.

Ciri-ciri Angiospermae:

a) Bakal biji berada di dalam megasporofil b) Bunga sebagai alat reproduksi generatif

c) Mahkota biasanya berwarna cerah

(80)
(81)

Siklus hidup Angiospermae

1.

Bunga pada keadaan sporofit memiliki benang

sari yang ada sel induk mikrospora

2.

Sel induk mikrospora mengalami miosis dan

menghasilkan mikrospora haploid.

3.

Mikrospora mengalami mitosis & menghasilkan

serbuk sari haploid

4.

Pada bakal biji sel induk megaspora yang

membelah dan menghasilkan 1 sel yg hidup

5.

Megaspora yang hidup akan membentuk

gametofit betina

6.

Kemudian terjadi penyerbukan dan pembuahan

(82)
(83)
(84)

Klasifikasi Angiospermae

A.

Dicotiledone (magnoliopsida)

a. Keping biji terbelah dua

b. Batang bercabang, berakar tunggang

c. Batang & akar punya kambium

1)

Ordo Casuarinales

Berbentuk pohon, memiliki ranting & daun

jarum contoh; cemara gunung & laut

(85)

2) Ordo Caprales

Berbentuk liana, perdu dan pohon, daun menjari baik tunggal/majemuk, buah

berbentuk kapsul memanjang. contoh: caper (jenis herba;

Capparis spinosa)

3) Ordo Malvales

Berbentuk perdu atau pohon, daun tunggal / majemuk contoh; kapas, kembang sepatu, d.l.l

4) Ordo Myrtales

Berbentuk perdu atau pohon, dau selalu hijau dan beraroma jika

diremas. Contoh; cengkeh,

(86)

5) Ordo Fabales

a. Famili leguminosae:

Berbentuk perdu atau pohon, memiliki bintil akar dan memili sub family yaitu Mimosoidae, Caesalpinioidae, Faboidae .

6) Ordo Gentianales

a) Famili Apocynaceae

Berbentuk perdu atau pohon atau liana, bunga mencolok, bau harum dan ukurannya besar batang bergetah putih. Contoh; alamanda, tapak dara.

b) Famili Compositae

(87)

7)

Ordo Piperales

Berbentuk perdu atau semak,

daun memiliki bau khas atau

agak pedas. Contoh ; sirih, lada

8) Ordo Rosales

Merupakan kelompok mawar,

berduri tempel, berkayu. Contoh:

mawar, apel.

9)

Ordo Solanales

(88)

10) Ordo Magnoliales

Berbentuk pohon atau perdu , kelopak dan mahkota tidak dapat dibedakan dengan jelas. Contoh; cempaka atau kantil.

11) Ordo Caryophyllales

Berdaun tunggal, berbentuk pohon atau perdu. Contoh;

Bougenville, Mirabilis Jalapa.

12) Ordo Nymphaeales

Tumbuhan air atau rawa, daun tenggelam atau mengapung. Contoh; teratai

13) Ordo Sapindales

(89)

Sesuai namanya, Monocotyledoneae adalah tumbuhan monokotil (berkeping satu).

Monocotyledoneae mempunyai ciri sbb:

1. Keping biji tunggal

2. Berkas Vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral

tertutup (tidak ada kambium diantara floem & xilem)

3. Umumnya tidak ada kambium pada batang & akar

4. Umumnya batang tidak bercabang, memiliki rambut-rambut halus,

dan ruas – ruas pada batang tampak jelas

5. Berakar serabut

6. Ujung akar dilindungi KOLEORIZA dan ujung batang dilindungi

KOLEOPTIL

7. Berdaun tubggal (kecuali kelompok palem) urat daub sejajar atau

melengkung dan berpelepah daun

8. Bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatan 3 (Liliopsida)

(90)

Berikut adalah contoh famili dalam suatu ordo pada kelas monocotyledonae :

Ordo L

iliales AspareOrdo gales ArecaleOrdo s

Ordo Poales ZingibOrdo erales

Ordo Caryophylla

le s

(91)

1. Ordo Liliales

Famili Liliaceae

Liliaceae merupakan semak basah.

Ciri-cirinya: ada yang memanjat ; memiliki akar rimpang, umbi/umbi lapis

Contohnya : Lilium regale (Bunga lili) Bunga tulip

(92)

2. Ordo Asparagales

a. Famili Amaryllidiance

Merupakan semak basah menahun.

Ciri-cirinya:memiliki umbi, umbi lapis, atau akar teripang

Contohnya : Polianthes tuberosa (Bunga sedap malam) , Zephyranthes rosa (Kembang coklat)

b. Famili Orchidaciae

Merupakan kelompok anggrek yang merupakan tumbuhan semak menahun. Ciri-cirinya : hidup epifit, memiliki akar rimpang, daun berdaging

Contohnya : Vanda tricolor Spathoglottis plicata (Anggrek Tanah)

(93)

3. Ordo Arecales

Famili Palmae

Ciri – ciri : Palmae berbentuk pohon atau memanjat, terdapat bekas daun berbentuk cincin, daun menyirip atau berbentuk kipas, pangkal pelepah daun melebar

Contoh : Metroxylon sagu (sagu) Cocos nucifera (kelapa)

(94)

4. Ordo Poales

a.

Famili Gramineae

Gramineae merupakan kelompok rumput – rumputan.

Ciri – Ciri : Berbentuk silindris, agak pipih, persegi, berongga. Daun tunggal dan berpelepah, bunga tersusun dalam bulir, berbiji satu, dan batang berbuku-buku

Contohnya : Imperata cylindria (Alang-alang), Oryza sativa (Padi)

b. Famili Bromiliaceae

Termasuk kelompok nanas – nanasan yang berbentuk semak basah.

(95)

5. Ordo Zingiberales

a. Famili Musaceae

Merupakan kelompok pisang – pisangan. Ciri – ciri : memiliki bentuk semak/pohon,

berbatang semu yang terdiri dari pelepah daun, anak tulang daun menyirip, dan bunga membentuk karangan

Contohnya : Musa paradisiaca (Pisang)

b. Famili Zingiberaceace

Merupakan kelompok jahe – jahean. Ciri – ciri : berbentuk semak basah

menahun, batang tegak, daun berpelepah yang

memeluk batang.

Contohnya : Zingiber officinale (Jahe),

(96)

6. Ordo Caryophyllales

Famili Cactaceae

Merupakan kelompok kaktus.

Ciri – cirinya : Memiliki batang yang menyimpan air (sukulen), daunnya kecil berbentuk sisik (rambut) atau berbentuk duri tempel.

Contohnya : Opuntia elatior (Kaktus yang buah/bunganya bisa dimakan)

(97)

7. Ordo Pandanales

Famili Pandanacea

Pandanaceae berbentuk pohon, perdu, atau semak.

Ciri – cirinya : Daun terkumpul rapat dan bertulang daun sejajar, daun yang rontok meninggalkan bekas cincin pada batangnya. Contohnya : Pandanus tectorius (pandan)

(98)

Klasifikasi Angiospermae sistem terbaru, yaitu sistem APG III (Angiosperm Phylogeny Group III) tahun 2009, mengelompokan Angiosperm berdasarkan filogenetik (hubungan kekerabatan

evolusioner). Angiospermae dikelompokan menjadi beberapa klad

(kelompok taksonomi yang anggotanya merupakan tumbuh – tumbuhan dengan leluhur yang sama).

Sisem klasifikasi ini telah memindahkan beberapa kelompok tumbuhan

monokotil menjadi dikotil.

Contoh : Hydatellaceae darii kelompok Poales sekarang lebih dekat hubungannya dengan Nympheales.

Klasifikasi Angiospermae sistem

terbaru

(99)

Peranan

Angiospermae

Peran Menguntungkan :

Sebagai makanan pokok : Padi, Jagung,

Singkong

Bahan sayuran : Bayam, Katuk, Labu siam

Obat – obatan : Kina, Smabiloro, Kunyit, Jahe

Peran Merugikan :

(100)

KUIS

1. Apa pengertian dari Spermatophyta? (Jawaban lengkap!)

2. Bagaimana cara Spermatophyta yang tidak memiliki klorofil dapat

bertahan hidup?

3. Gymnospermae apakah yang bisa dijadikan tanaman hias? 4. Jelaskan siklus hidup Pinus merkusii!

5. Apa yang dimaksud dengan Cormophyta? 6. Sebutkan ciri-ciri Angiospermae? (min3) 7. Apa yang dimaksud dengan dikotil itu?

8. Sebutkan apa saja perbedaan angiospermae dan gymnospermae

dengan singkat, padat dan jelas!

Referensi

Dokumen terkait

Tumbuhan tingkat rendah tidak mempunyai jaringan pembuluh (tidak memiliki jaringan pengangkut, dan memiliki daun, batang, dan akar sejati), sehingga materi disalurkan dengan

Meskipun sudah memiliki akar, batang, daun sejati, tumbuhan paku tidak menghasilkan biji, tetapi tumbuhan paku ini berkembang biak dengan menggunakan spora.. Oleh sebab itu

Setelah proses perkecambahan, tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut. Tumbuhan akan membentuk akar, batang, dan daun. Ujung batang dan ujung akar

atau dari bagian lain tubuh tumbuhan, seperti batang dan daun. 13 Agar lebih jelas dapat dilihat gambar perbedaan akar serabut dan akar tunggang di bawah..

1. Berikut ini yang bukan ciri-ciri tanaman dikotil adalah … a. tulang daun menjari atau menyirip d. Yang dimaksud dengan penyerbukan pada tumbuhan biji adalah …

Bagian-bagian tumbuhan meliputi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.. Semua bagian tumbuhan secara langsung ataupun tidak langsung berguna untuk menegakkan kehidupan

Amatilah bagian-bagian yang terdapat pada tumbuhan tersebut, seperti bagian akar, batang, daun, dan organ reproduksi (bunga)?. Jika berukuran kecil, gunakanlah

❖ Selanjutnya, bagian tumbuhan tersebut akan memperbanyak diri dan berkembang menjadi tumbuhan yang memiliki organ lengkap seperti akar, batang dan daun.. Kultur jaringan menerapkan