BAB 7
PLANTAE
Kompetensi Dasar
1.
Menerapkan prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan tumbuhan ke dalam
divisio berdasarkan pengamatan
morfologi dan metagenesis tumbuhan
serta mengaitkan peranannya dalam
kelangsungan kehidupan di bumi.
2.
Menyajikan data tentang morfologi dan
peran tumbuhan pada berbagai aspek
Tujuan Pembelajaran Afektif
1.
Siswa dapat mengagumi ciptaan
Tuhan berbagai jenis tumbuhan yang
memiliki peranan penting dalam
kehidupan di bumi.
2.
Siswa dapat menunjukkan sikap dan
perilaku dalam eksploitasi dan
pemanfaatan berbagai jenis
Tujuan Pembelajaran Kognitif
1.
Siswa dapat membandingkan ciri-ciri
umum divisio dalam kingdom Plantae
(tumbuhan) melalui pengamatan.
2.
Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri tubuh,
cara hidup, habitat, reproduksi tumbuhan
lumut, paku, dan tumbuhan berbiji.
3.
Siswa dapat mengemukakan peranan
Tujuan Pembelajaran Psikomotorik
1.
Siswa dapat mengklasifikasikan
berbagai jenis tumbuhan di
lingkungan sekitar berdasarkan
pengamatan ciri-cirinya.
2.
Siswa dapat membuat laporan
tertulis hasil kegiatan pengamatan
berbagai jenis tumbuhan di
KINGDOM PLANTAE
• Eukariot • Multiseluler
• Dapat berfotosintesis • Memiliki klorofil a dan b • Memiliki dinding sel
• Menyimpan makanan berupa karbohidrat
KLASIFIKASI TUMBUHAN
• Tumbuhan non Tracheophyta (tak berpembuluh)
→ Lumut ( bryophyta )
• Tumbuhan tracheophyta (berpembuluh)
→ Paku-pakuan (Pteridophyta)
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
• Bryophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu
bryon yang berarti lumut dan phyton yang berarti tumbuhan.
• Lumut merupakan anggota kingdom Plantae
(tumbuhan) yang paling sederhana.
• Lumut bisa dikatakan sebagai bentuk peralihan
antara Thallophyta atau tumbuhan bertalus
(belum, memiliki akar, batang, daun sejati) dengan
Cormophyta atau tumbuhan berkormus ( sudah memiliki akar, batang, daun sejati).
Cara Hidup Lumut
• Lumut memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis. • Sebagian besar, merupakan tumbuhan terestrial atau
hidup di daratan
Habitat Lumut
• Tanah
• Tembok
• Bebatuan lapuk
• Menempel di kulit pohon (epifit)
• Hidup di air (hidrofit)
A. Contoh lumut higrofit : Lumut Gambut
(Sphagnum)
B. Contoh lumut di tanah : Lumut Tanduk Anthoceros
C. Contoh lumut hidrofit : Lumut Hati Ricciocarpus natans
D. Contoh lumut epifit
D
A
B
Ciri - Ciri Tubuh Lumut
Bentuk dan Ukuran Tubuh Lumut
Tubuh lumut ada yang berbentuk :
Lembaran, misalnya lumut
hati (Hepaticopsida)
Tumbuhan kecil dan tegak,
misalnya lumut daun (Bryopsida)
Yang berukuran kecil memiliki tinggi sekitar 1 – 2 cm
Reproduksi Lumut
• Terjadi secara aseksual (Vegetatif) dan seksual
(Generatif)
• Aseksual: -Dengan pembentukan spora melalui
pembelahan meiosis sel induk spora di dalam sporangium.
Spora Gametofit
-
Pembentukan
gemmae cup
(piala
tunas) dan
fragmentasi
(pemutusan sebagian tubuhnya)
• Seksual : -Melalui Fertilisasi (pembuahan) ovum oleh
spermatozoid yang menghasilkan zigot. Zigot Sporofit (berumur 3-6 bulan)
• Terjadi secara aseksual (Vegetatif) dan seksual
(Generatif)
• Aseksual: -Dengan pembentukan spora melalui
pembelahan meiosis sel induk spora di dalam sporangium.
Spora Gametofit
-
Pembentukan
gemmae cup
(piala
tunas) dan
fragmentasi
(pemutusan sebagian tubuhnya)
• Seksual : -Melalui Fertilisasi (pembuahan) ovum oleh
Spora (n)
Protonema (n)
Tumbuhan lumut (n)
Arkegonium (n) Anteridium (n)
Spermatozoid (n) Ovum (n)
Fertilisasi Zigot (2n) Sporogonium (2n) Embrio (2n) Sporangium (2n) Meiosis
Sel induk spora (2n) Keterangan:
n = haploid 2n = diploid
KLASIFIKASI LUMUT
LUMUT
LUMUT
Hepaticopsida (Lumut Hati)
Hepaticopsida (Lumut Hati)
Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
Anthocerotopsida
(Lumut Tanduk) (Lumut Daun)Bryopsida
Hepaticopsida
(Lumut Hati)
Tumbuhan talus dengan tubuh berbentuk lembaran, pipih, dan
berlobus.
Umumnya tidak berdaun (Marchantia dan Lunularia), namun ada juga
yang berdaun (Jungermannia).
Tumbuh mendatar dan melekat pada substrat dengan menggunakan
rizoidnya.
Banyak ditemukan di tanah yang lembap, terutama daerah hutan hujan
Gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yang
berbentuk seperti payung.
Sporofit perumbuhannnya terbatas karena tidak mempunyai
jaringan meristematik
Berkembang biak secara generatif dengan oogami, dan
secara vegetatif dengan fragmentasi, tunas, dan kuncup eram.
Pada beberapa jenis lumut hati seperti Marchantia dan
Lunularia , gametofit memiliki struktur khas seperti mangkok yang disebut gemmae cup (piala tunas).
Gemmae cup berfungsi sebagai alat reproduksi secara
vegetatif karena didalamnya terdapat gemmae atau
tumbuhan lumut kecil yang apabila terlepas oleh air hujan akan tumbuh menjadi lumut baru.
Pada umumnya lumut hati berumah dua, misalnya
Pada lumut hati yang berumah dua, gametofit betina membentuk arkegoniofor yang dibagian ujung tangkainya terdapat struktur berbentuk cakram atau payung dengan tepi berlekuk ke bawah seperti jejari.
Di bagian bawah cakram terdapat arkegonium. Arkegonium
membentuk sel kelamin betina (ovum). Sementara itu, gametofit jantan membentuk anteridiofor yang pada bagian ujung
tangkainya terdapat struktur berbentuk cawan dengan tepi
berlekuk tidak dalam. Di bagian atas cawan terdapat anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) berflagel dua. Bila spermatozoid membuahi ovum maka terbentuk zigot yang akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit terletak tersembunyi di bagian bawah cakram arkegoniofor . Sporofit (2n) akan
membentuk sporongium yang akan menhasilkan spora (n). Contoh lumut hati : Marchantia polymorpha, Ricciocarpus
Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
• Disebut juga honwort.
• Berbentuk seperti lumut hati, tetapi sporofitnya
berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk dan mengandung kutikula.
• Sporofit tumbuh dari jaringan cawan arkegonium.
Setelah masak, ujungnya akan terbelah dua.
• Sporogonium memiliki benang-benang elater
yang mengatur pengeluaran spora dan pada kapsulnya terdapat stomata.
• Ada yang berumah satu dan ada yang berumah
• Cara Berkembang Biak
Pada kelas ini dijumpai cara berkembang biak secara aseksual dan seksual seperti pada umut hati, yaitu :
1. Perkembangbiakan secara aseksual
• Fragmentasi
• Pembentukan kuncup (gemma) • Pembentukan umbi (tuber)
• Penebalan ujung (tepi) talus yang meupakan suatu cara untuk mempertahankan diri
terhadap kekeringan
• Peristiwa apospori = terbentuknya gametofit tanpa melalui pembentukan spora. Misalnya
gametofit tersebut terdiri dari beberapa sel dari sporofit (mungkin bagian dinding sporogonium) yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi gametofit
2. Perkembangbiakan secara seksual
• Dengan membentuk arteridium dan arkegonium. Anteridium dan Arkegonium terkumpul
pada suatu lekukan sisi atas talus. Zigot mula-mula membelah menjadi 2 sel dengan satu dinding pisah melintang. Sel yang diatas terus membelah yang merupakan sporogonium, diikuti juga oleh sel bagian bawah yang membelah secara terus-menerus membentuk kaki sporogonium, sporogonium kaki berfungsi sebagai alat penghisap.
• Contoh lumut tanduk : Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis, Folioceros,
Leiosporoceros.
• Cara Berkembang Biak
Pada kelas ini dijumpai cara berkembang biak secara aseksual dan seksual seperti pada umut hati, yaitu :
1. Perkembangbiakan secara aseksual
• Fragmentasi
• Pembentukan kuncup (gemma) • Pembentukan umbi (tuber)
• Penebalan ujung (tepi) talus yang meupakan suatu cara untuk mempertahankan diri
terhadap kekeringan
• Peristiwa apospori = terbentuknya gametofit tanpa melalui pembentukan spora. Misalnya
gametofit tersebut terdiri dari beberapa sel dari sporofit (mungkin bagian dinding sporogonium) yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi gametofit
2. Perkembangbiakan secara seksual
• Dengan membentuk arteridium dan arkegonium. Anteridium dan Arkegonium terkumpul
pada suatu lekukan sisi atas talus. Zigot mula-mula membelah menjadi 2 sel dengan satu dinding pisah melintang. Sel yang diatas terus membelah yang merupakan sporogonium, diikuti juga oleh sel bagian bawah yang membelah secara terus-menerus membentuk kaki sporogonium, sporogonium kaki berfungsi sebagai alat penghisap.
• Contoh lumut tanduk : Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis, Folioceros,
Bryopsida (Lumut Daun)
• Merupakan lumut sejati. • CIRI - CIRI :
1. Tubuh berupa talus 2. Warnanya hijau
3. Hidup berkelompok,menempel pada tembok,batu dan tanah
4. Hidup ditempat yang lembab
5. Belum mempunyai jaringan pengankut
6. Alat kelamin terdiri dari anteridium (jantan) dan arkegonium (betina)
• Tubuh lumut daun seperti tumbuhan kecil yang
tumbuh tegak.
• Tinggi pada umumnya <10cm.
• Tetapi ada yang mencapai 40 cm, misalnya
Polytrichum.
• Tubuhnya merupakan kormus (dapat dibedakan)
yang memiliki bagian akar sederhana (rizoid), batang, dan daun.
• Rizoid : Tersusun dari dari banyak sel (multiseluler)
dan bercabang.
• Batang lumut : Bercabang-cabang, ada juga yang tidak
bercabang.
• Daun : Berukuran kecil dan tersebar di seluruh
Contoh Lumut
Lumut Daun (Bryophyta)
Lumut Hati
(Hepaticophyta)
Peranan Lumut bagi Kehidupan
Hiasan
Menyerap air dan melembapkan tanah Pembalut atau
KUIS
1) Apa yang dimaksud dengan gemmae cup? Dimiliki
lumut jenis apa?
2) Apa yang dimaksud dengan fragmentasi
3) Apa yang dimaksud dengan Metagenesis?
4) Apa yang dimaksud dengan Protonema?
5) Jelaskan proses Metagenesis pada lumut secara
singkat!
6) Sebutkan 3 atau lebih ciri2 dari Hepaticopsida!
7) Sebutkan contoh2 dari Hepaticopsida
8) Sebutkan nama lain dari Anthocerotopsida!
9) Apa contoh dari Bryopsida(Lumut Daun)? Yang seperti
apa contonya?
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
• Tumbuhan paku (fern) atau Pteridophyta (Yunani, pteron =
bulu, phyton = tumbuhan) merupakan kelompok Plantae yang tubuhnya sudah berbentuk kormus atau sudah memiliki bagian akar, batang, dan daun sejati.
• Susunan daun seperti bulu (menyirip).
• Tumbuhan paku dapat bereproduksi dengan spora sehingga
disebut Cormophyta berspora.
• Pteridophyta merupakan tumbuhan vaskuler (tracheophyta)
karena sudah memiliki pembuluh angkut xilem (pembuluh kayu) dan pembuluh angkut floem (pembuluh tapis).
• Kajian evolusi menyatakan bahwa tumbuhan vaskuler
CARA HIDUP DAN HABITAT
•
Tumbuhan paku merupakan organisme
fotoautotrof, artinya dapat membuat makanan
sendiri dengan cara berfotosintesis.
•
Tumbuhan paku dapat tumbuh di berbagai
habitat, terutama di tempat yang lembab
(higrofit), di air (hidrofit), permukaan batu,
tanah atau dan menempel (epifit) di kulit
pohon.
•
Tumbuhan paku melimpah dan tumbuh subur
Cyathea cooperi
(tumbuh di tanah)
Salvinia natans
(hidup di air)
Platycerium bifurcatum
Paku berdaun kecil
Paku berdaun besar
Sorus pada daun tumbuhan paku
Strobilus Mikrofil Rizom Rizoid Rizom Daun steril (tropofil) Daun fertil (sporofil)
Batang Daun muda yang Menggulung (circinatus)
Rizoid Rizom
• Daun tumbuhan paku
STRUKTUR TUBUH
BERDASARKAN SUSUNAN DAN LETAK SPORANGIUM :
SORUS
STROBILUS
SPOROKARPIUM
Sporangium berada di dalam kotak terbuka/ertutup oleh indusium. Didalam
sporangium terdapat anulus, yaitu sejumlah sel penutup yang berdinding tebal dan membentuk cincin.
Sporangium membentuk suatu kerucut bersama sporofil.
Sporangium
Penggolongan Paku berdasarkan spora:
a) Paku Homospora (isospora) : Menghasilkan
satu jenis spora , misalnya Lycopodium (paku kawat).
b) Paku Heterospora (anisospora)
: Menghasilkan dua jenis spora yanhg
berlainan; yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora (mega spora) berkelamin betina, misalnya : Marsilea (semanggi),
Selaginella (paku rane).
c) Paku Peralihan : Paku ini merupakan
peralihan antara homospora dengan
heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu berjenis
KLASIFIKASI PTERIDOPHYTA
Klasifikasi Berdasarkan Ciri Tubuhnya
Berdasarkan ciri tubuhnya tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi, yaitu Psilopsida (Paku Purba), Lycopsida (Paku Kawat), Sphenopsida atau Equisetopsida (Paku Ekor Kuda),
Pteropsida (Paku Sejati).
1.Psilopsida (Paku Purba)
• Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis. Sporofit paku purba
ada yang tidak memiliki akar sejati dan tidak memiliki daun sejati.
• Paku purba yang memilki daun pada umumnya berukuran kecil
(mikrofil) dan berbentuk sisik.
• Batang paku purba bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm
hingga 1 m. Paku purba juga tidak memiliki pembuluh pengangkut.
• Batang paku purba mengandung klorofil sehingga dapat melakukan
• Cabang batang mengandung mikrofil dan sekumpulan sporangium yang
terdapat di sepanjang cabang batang.
• Sporofil paku purba menghasilkan satu jenis spora (homospora).
• Gametofitnya tidak memiliki klorofil dan mengandung anteridium dan
arkegonium.
• Gametofit paku purba bersimbiosis dengan jamur untuk memperoleh
nutrisi.
Contoh tumbuhan paku purba yaitu :
2. Lycopsida (Paku Kawat)
• Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku, terutama dari genus
Lycopodium dan Selaginella.
• Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis.
• Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota paku kawat
memiliki akar, batang, dan daun sejati.
• Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil dan tersusun rapat. Sporangium
terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang.
• Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karena itu paku
kawat disebut juga pinus tanah.
• Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu
mikrosporangium dan megasporangium.
• Contoh tumbuhan paku kawat:
3. Sphenopsida atau Equisetopsida (Paku Ekor Kuda)
• Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 25
spesies dari satu genus, yaitu Equisetum.
• Equisetum terutama hidup pada habitat lembab di
daerah subtropis.
• Equisetum yang tertinggi hanya mencapai 4,5 m
sedangkan rata-rata tinggi Equisetum kurang dari 1 m.
• Equisetum memiliki akar, batang, dan daun sejati. • Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya
dikelilingi daun kecil seperti sisik.
• Equisetum disebut paku ekor kuda karena bentuk
batangnya seperti ekor kuda.
• Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya
• Sporangium terdapat pada strobilus.
• Sporangium menghasilkan satu jenis spora, sehingga
Equisetum digolongkan pada tumbuhan paku peralihan. • Gametofit Equisetum hanya berukuran beberapa milimeter
tetapi dapat melakukan fotosintesis.
• Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium sehingga merupakan gametofit biseksual.
• Sphenopsida tumbuh melimpah pada masa Karboniferus, dengan ukuran besar dan tingginya mencapai 15 m.
• Merupakan pembentuk endapan batubara.
4. Pteropsida (Paku Sejati)
• Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering dilihat. • Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis
dan subtropis.
• Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas Filicinae. • Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati.
• Batang dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas
permukaan tanah.
• Daun Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun
bercabang.
• Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung
(circinnatus).
• Contoh jenis paku yang termasuk paku sejati (Pteropsida) yaitu 1) Semanggi (Marsilea crenata),
2) Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), 3) Paku sarang burung (Asplenium nidus)
4) Paku suplir (Adiantum cuneatum)
Semanggi (Marsilea crenata)
Paku sarang burung (Asplenium nidus) Paku tanduk rusa
Paku suplir (
Adiantum cuneatum
)
KUIS
1. Sebutkan ciri-ciri dari tumbuhan paku!
2. Apa perbedaan dari reproduksi lumut dan paku?
3. Apa perbedaan reproduksi dari paku homospora, heterspora, dan
peralihan!
4. Sebutkan bentuk-bentuk sporangium pada tumbuhan paku dan
jelaskan
5. Apa saja peranan tumbuhan paku dalam kehidupan sehari-hari? 6. Apa perbedaan dari makrospora dan mikrospora?
7. Dimanakan proses generatif/seksual dalam reproduksi tumbuhan
paku?
8. Mengapa fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit? 9. Mengapa tumbuhan paku disebut Tumbuhan Vaskuler
(Tracheophyta)?
• Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma = biji, phyton = tumbuhan) meliputi semua tumbuhan berpembuluh yang bereproduksi secara generatif dengan membentuk biji.
• Di dalam biji terdapat calon individu baru (embrio
A. Cara Hidup dan Habitat Spermatophyta
1. Cara Hidup
Pada umumnya Spermatophyta bersifat
fotoautotrof karena memiliki klorofil untuk
berfotosintesis. Contohnya,
Eucalyptus
Ada pula Spermatophyta yang tidak memiliki klorofil
sehingga hidup parasit pada tumbuhan lainnya untuk mendapatkan zat organik, contohnya yang berparasit penuh dan stengah parasit.
Cuscuta sp
Dendrophthoe vitellina
2. Habitat
Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan
yang baradaptasi dengan baik di darat maupun
di air. Contoh Spermatophyta yang hidup di air
Spermatophyta yang hidup di darat dapat hidup bebas di tanah, epifit di pohon, atau parasit pada tumbuhan lainnya. Contoh
Spermatophyta yang epifit dipohon,
Coelogyne pandurata
B. Ciri-Ciri Tubuh Spermatophyta
1.
Bentuk dan Ukuran Tubuh Spermatophyta
• Spermatophyta tergolong Cormophyta karena dapat dibedakan dengan jelas
bagian-bagian tubuhnya meliputi akar, batang, dan daun.
• Tubuhnya makroskopis dengan ukuran bervariasi.
• Ada yang hanya berukuran beberapa sentimeter misalnya rumput-rumputan
(Gramineae/Poaceae).
• Ada pula yang berukuran besar hingga berdiameter 7m dengan tinggi 115
Bentuk tubuh Spermatophyta dapat dibedakan menjadi: • Semak (berbatang pendek, merayap, berumpun),
contohnya rumput teki (Cyperus Rotundus) dan serai (Andropogon nardus).
• Perdu (Berbentuk seperti pohon tetapi batangnya kecil dan pendek), contohnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) dan cabai (Capsicum annuum). • Liana (berbentuk seperti tali tanbang dan tumbuh
melilit pada pohon lain), contohnya rotan (Calamus rotang) dan sirih (Piper betle).
• Pohon (berbatang besar dan tinggi), contohnya
2.
Struktur dan Fungsi Tubuh Spermatophyta
• Tumbuhan berbiji yang kita lihat merupakan generasi sporofit (2n).
• Bentuk sporofit tumbuhan berbiji memiliki akar, batang , dan daun.
• Akar dapat berbentuk serabut atau tunggang.
• Batang ada yang berkambium, ada pula yang tidak berkambium. • Daun memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi.
• Tulang daun berbentuk lurus, menyirip, atau menjari.
• Tumbuhan berbiji memiliki xilem dan floem, pada akar, batang, maupun daunnya.
• Spermatophyta memiliki alat perkembangbiakan generatif berupa strobilus atau bunga.
Berdasarkan letak bakal biji atau bijinya,
Spermatophyta dikelompokkan menjadi dua divisi,
yaitu sebagai berikut:
•
Gymnospermae (Pinophyta): kelompok tumbuhan
yang bakal bijinya tidak terlindungi oleh daun buah
(karpel) atau bijinya berada pada bilah-bilah
strobilus berbentuk sisik.
•
Angiospermae (Magnoliophyta): kelompok
tumbuhan yang bakal bijinya terlindung daun buah.
Daun buah merupakan ovarium (megsporofil) yang
sudah matang dan dindingnya menebal atau
GYMNOSPERMAE
Gymnosperm ae
Gymnos: terbuka
Sperma: biji
Gymnos: terbuka
Sperma: biji
Dikenal dengan istiliah konifer. Konifer berasal dr struktur pada tumbuhan tersebut yg merupakan kumpulan sporofil
Ciri-Ciri Tubuh Gymnospermae
• Bakal bijinya tumbuh dan terletak di luar megasporofil
(ovarium)
Megasporofil sisik pendukung bakal biji yang
terkumpul dalam bentuk strobilus (runjung) berkayu (kecuali pada Cycas)
• Sporofil jantan dan betina terpisah sehingga dapat
dibedakan ciri fisiknya.
• Gymnospermae berumah dua -> hanya punya 1 strobilus
(jantan atau betina)
• Tumbuhan tahunan yang berkayu, bentuk bervariasi. • Sistem perakaran: tunggang atau serabut.
• Batangnya memiliki trakeid yang tersusun dari sel
berbentuk memanjang dan runcing yang berfungsi untuk mengangkut air dari bawah keatas atau dari akar ke
daun.
Siklus Hidup Gymnospermae
• Generasi yang dominan adalah sporofit.
• Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual)
dengan membentuk biji.
• Alat reproduksi berupa strobilus (terbentuk ketika
tumbuhan sudah dewasa)
• Penyerbukan terjadi dengan bantuan angin (Anemogami)
KLASIFIKASI
Cycadinae
Disebut palem sagu karena mirip palem tapi bukan palem sejati.
Ciri-ciri:
Batang pendek dan tidak bercabang (pertumbuhannya
sangat lambat)
Daun majemuk berbentuk dengan helaian daun menyirip
(tersusun spiral rapat disekililing batang)
Berumah 2 (diesis) karena mikrospora (jantan) dan
megaspora (betina) berasal dari tumbuhan yang berbeda
Cycadinae
Pakis
Haji
Coniferae
Merupakan kelompok tumbuhan konifer, tumbuhan
dominan penyusun hutan konifer di belahan bumi utara, sebagian di pegunungan tropis.
Ciri-ciri:
Berupa pohon yang tinggi
Daun berbentuk kecil, tebal, seperti jarum/sisik Evergreen (tumbuhan yang selalu hijau)
Berumah satu ( memiliki 2 jenis konus, jantan dan betina,
namun biasanya ada di cabang yang berbeda)
Coniferae
Pinus merkusii
Gnetinae
Tumbuhan berbentuk pohon atau liana. Ciri-ciri:
Batang bercabang atau tidak bercabang
Memiliki daun tunggal berbentuk lembaran (susunan daun
berhadapan tulang daun menyirip)
Tidak berbentuk kerucut
Gnetinae
Ginkgoinae
Tumbuhan berbentuk pohon dengan tinggi 30 m – 40m Ciri-ciri:
Batang bercabang, tunas pendek
Daun berbentuk kipas, tangkai panjang, tulang daun
bercabang, daun mudah gugur
Tumbuhan berumah dua
Dapat bertahan hidup pada lingkungan berpolusi udara
Ginkgoinae
Ginkgo biloba
Ginkgo
Manfaat Gymnospermae
o
Bahan industri kertas
Contoh: Podocarpus, Pinus
o
Obat-obatan
Contoh: Ginkgo biloba, Pinus
o
Kosmetika
Contoh: Ginkgo biloba
o
Bahan makanan
Contoh: Gnetum gnemon
o
Tanaman hias
Contoh: Cycas, Dioon
edule
o
Bahan industri terpentin
Contoh: Pinus
ANGIOSPERMAE
Angiospermae (Magnoliophyta)
• Angiospermae atau anthophyta memiliki biji tertutup
(dibungkus kulit buah) sudah mulai hidup sekitar akhir zaman kretaseus.
• Ciri-ciri Angiospermae:
a) Bakal biji berada di dalam megasporofil b) Bunga sebagai alat reproduksi generatif
c) Mahkota biasanya berwarna cerah
•
Siklus hidup Angiospermae
1.
Bunga pada keadaan sporofit memiliki benang
sari yang ada sel induk mikrospora
2.
Sel induk mikrospora mengalami miosis dan
menghasilkan mikrospora haploid.
3.
Mikrospora mengalami mitosis & menghasilkan
serbuk sari haploid
4.
Pada bakal biji sel induk megaspora yang
membelah dan menghasilkan 1 sel yg hidup
5.
Megaspora yang hidup akan membentuk
gametofit betina
6.
Kemudian terjadi penyerbukan dan pembuahan
•
Klasifikasi Angiospermae
A.
Dicotiledone (magnoliopsida)
a. Keping biji terbelah dua
b. Batang bercabang, berakar tunggang
c. Batang & akar punya kambium
1)
Ordo Casuarinales
Berbentuk pohon, memiliki ranting & daun
jarum contoh; cemara gunung & laut
2) Ordo Caprales
Berbentuk liana, perdu dan pohon, daun menjari baik tunggal/majemuk, buah
berbentuk kapsul memanjang. contoh: caper (jenis herba;
Capparis spinosa)
3) Ordo Malvales
Berbentuk perdu atau pohon, daun tunggal / majemuk contoh; kapas, kembang sepatu, d.l.l
4) Ordo Myrtales
Berbentuk perdu atau pohon, dau selalu hijau dan beraroma jika
diremas. Contoh; cengkeh,
5) Ordo Fabales
a. Famili leguminosae:
Berbentuk perdu atau pohon, memiliki bintil akar dan memili sub family yaitu Mimosoidae, Caesalpinioidae, Faboidae .
6) Ordo Gentianales
a) Famili Apocynaceae
Berbentuk perdu atau pohon atau liana, bunga mencolok, bau harum dan ukurannya besar batang bergetah putih. Contoh; alamanda, tapak dara.
b) Famili Compositae
7)
Ordo Piperales
Berbentuk perdu atau semak,
daun memiliki bau khas atau
agak pedas. Contoh ; sirih, lada
8) Ordo Rosales
Merupakan kelompok mawar,
berduri tempel, berkayu. Contoh:
mawar, apel.
9)
Ordo Solanales
10) Ordo Magnoliales
Berbentuk pohon atau perdu , kelopak dan mahkota tidak dapat dibedakan dengan jelas. Contoh; cempaka atau kantil.
11) Ordo Caryophyllales
Berdaun tunggal, berbentuk pohon atau perdu. Contoh;
Bougenville, Mirabilis Jalapa.
12) Ordo Nymphaeales
Tumbuhan air atau rawa, daun tenggelam atau mengapung. Contoh; teratai
13) Ordo Sapindales
Sesuai namanya, Monocotyledoneae adalah tumbuhan monokotil (berkeping satu).
Monocotyledoneae mempunyai ciri sbb:
1. Keping biji tunggal
2. Berkas Vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral
tertutup (tidak ada kambium diantara floem & xilem)
3. Umumnya tidak ada kambium pada batang & akar
4. Umumnya batang tidak bercabang, memiliki rambut-rambut halus,
dan ruas – ruas pada batang tampak jelas
5. Berakar serabut
6. Ujung akar dilindungi KOLEORIZA dan ujung batang dilindungi
KOLEOPTIL
7. Berdaun tubggal (kecuali kelompok palem) urat daub sejajar atau
melengkung dan berpelepah daun
8. Bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatan 3 (Liliopsida)
Berikut adalah contoh famili dalam suatu ordo pada kelas monocotyledonae :
Ordo L
iliales AspareOrdo gales ArecaleOrdo s
Ordo Poales ZingibOrdo erales
Ordo Caryophylla
le s
1. Ordo Liliales
Famili Liliaceae
Liliaceae merupakan semak basah.
Ciri-cirinya: ada yang memanjat ; memiliki akar rimpang, umbi/umbi lapis
Contohnya : Lilium regale (Bunga lili) Bunga tulip
2. Ordo Asparagales
a. Famili Amaryllidiance
Merupakan semak basah menahun.
Ciri-cirinya:memiliki umbi, umbi lapis, atau akar teripang
Contohnya : Polianthes tuberosa (Bunga sedap malam) , Zephyranthes rosa (Kembang coklat)
b. Famili Orchidaciae
Merupakan kelompok anggrek yang merupakan tumbuhan semak menahun. Ciri-cirinya : hidup epifit, memiliki akar rimpang, daun berdaging
Contohnya : Vanda tricolor Spathoglottis plicata (Anggrek Tanah)
3. Ordo Arecales
Famili Palmae
Ciri – ciri : Palmae berbentuk pohon atau memanjat, terdapat bekas daun berbentuk cincin, daun menyirip atau berbentuk kipas, pangkal pelepah daun melebar
Contoh : Metroxylon sagu (sagu) Cocos nucifera (kelapa)
4. Ordo Poales
a.
Famili Gramineae
Gramineae merupakan kelompok rumput – rumputan.
Ciri – Ciri : Berbentuk silindris, agak pipih, persegi, berongga. Daun tunggal dan berpelepah, bunga tersusun dalam bulir, berbiji satu, dan batang berbuku-buku
Contohnya : Imperata cylindria (Alang-alang), Oryza sativa (Padi)
b. Famili Bromiliaceae
Termasuk kelompok nanas – nanasan yang berbentuk semak basah.
5. Ordo Zingiberales
a. Famili Musaceae
Merupakan kelompok pisang – pisangan. Ciri – ciri : memiliki bentuk semak/pohon,
berbatang semu yang terdiri dari pelepah daun, anak tulang daun menyirip, dan bunga membentuk karangan
Contohnya : Musa paradisiaca (Pisang)
b. Famili Zingiberaceace
Merupakan kelompok jahe – jahean. Ciri – ciri : berbentuk semak basah
menahun, batang tegak, daun berpelepah yang
memeluk batang.
Contohnya : Zingiber officinale (Jahe),
6. Ordo Caryophyllales
Famili Cactaceae
Merupakan kelompok kaktus.
Ciri – cirinya : Memiliki batang yang menyimpan air (sukulen), daunnya kecil berbentuk sisik (rambut) atau berbentuk duri tempel.
Contohnya : Opuntia elatior (Kaktus yang buah/bunganya bisa dimakan)
7. Ordo Pandanales
Famili Pandanacea
Pandanaceae berbentuk pohon, perdu, atau semak.
Ciri – cirinya : Daun terkumpul rapat dan bertulang daun sejajar, daun yang rontok meninggalkan bekas cincin pada batangnya. Contohnya : Pandanus tectorius (pandan)
Klasifikasi Angiospermae sistem terbaru, yaitu sistem APG III (Angiosperm Phylogeny Group III) tahun 2009, mengelompokan Angiosperm berdasarkan filogenetik (hubungan kekerabatan
evolusioner). Angiospermae dikelompokan menjadi beberapa klad
(kelompok taksonomi yang anggotanya merupakan tumbuh – tumbuhan dengan leluhur yang sama).
Sisem klasifikasi ini telah memindahkan beberapa kelompok tumbuhan
monokotil menjadi dikotil.
Contoh : Hydatellaceae darii kelompok Poales sekarang lebih dekat hubungannya dengan Nympheales.
Klasifikasi Angiospermae sistem
terbaru
Peranan
Angiospermae
Peran Menguntungkan :
•
Sebagai makanan pokok : Padi, Jagung,
Singkong
•
Bahan sayuran : Bayam, Katuk, Labu siam
•
Obat – obatan : Kina, Smabiloro, Kunyit, Jahe
Peran Merugikan :
KUIS
1. Apa pengertian dari Spermatophyta? (Jawaban lengkap!)
2. Bagaimana cara Spermatophyta yang tidak memiliki klorofil dapat
bertahan hidup?
3. Gymnospermae apakah yang bisa dijadikan tanaman hias? 4. Jelaskan siklus hidup Pinus merkusii!
5. Apa yang dimaksud dengan Cormophyta? 6. Sebutkan ciri-ciri Angiospermae? (min3) 7. Apa yang dimaksud dengan dikotil itu?
8. Sebutkan apa saja perbedaan angiospermae dan gymnospermae
dengan singkat, padat dan jelas!