• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan atau Kelainan pada Sistem Peredaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gangguan atau Kelainan pada Sistem Peredaran"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

GANGGUAN ATAU KELAINAN PADA SISTEM

PEREDARAN DARAH DAN SISTEM LIMFA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

Nama Anggota:

Ilham A. Hasan

Maulana Aziz Syani

Mohd. Khalik

Nurul Izzah

Putri Dwi Puspita Shani

Kelas: XI MIA 1

(2)
(3)

Penyakit dan gangguan Pada Sistem Limfatik

Penyakit dan gangguan dari sistem limfatik biasanya diobati oleh

immunologists. Ahli bedah vaskular, ahli kulit, ahli kanker dan physiatrists juga terlibat dalam pengobatan berbagai penyakit limfatik. Ada juga terapis lymphedema yang mengkhususkan diri dalam drainase manual dari sistem limfatik.

1.

Lymphedema

adalah pembengkakan kronis pada tungkai yang disebabkan oleh akumulasi cairan getah bening yang terjadi jika sistem limfatik rusak atau tidak berfungsi dengan baik. Sementara anggota badan biasanya terlibat, wajah, leher dan perut mungkin juga terpengaruh. Banyak mengembangkan terapi kanker gangguan berikut – terutama kanker payudara di mana kelenjar getah bening di bawah lengan dikeluarkan – infeksi berulang, luka atau bedah vaskuler.

2.

Limfoma Hodgkin

adalah jenis kanker yang biasanya terjadi ketika sel-sel darah putih dalam tubuh menjadi sakit atau rusak.

3.

Penyakit Castleman

disebabkan oleh tumor jinak yang

mempengaruhi kelenjar getah bening. Meskipun tidak secara khusus kanker, itu adalah mirip dengan limfoma dan sering diobati dengan kemoterapi. Penyakit Castleman terlokalisasi mempengaruhi

(4)

Lymphangiomatosis adalah penyakit yang melibatkan beberapa kista atau lesi yang terbentuk dari pembuluh limfatik. Dalam gajah, infeksi pada pembuluh limfatik menyebabkan penebalan kulit dan pembesaran jaringan di bawahnya, terutama di kaki dan alat kelamin.

(5)

5.

Lymphangioleiomyomatosis

adalah tumor jinak otot polos limfatik di paru-paru.

(6)

Gangguan atau Kelainan pada Sistem Peredaran Darah

a) Varises

(7)

Gambar Vena penderita varises dan kaki penderita varises

Bila varises terjadi di daerah anus, maka disebut ambeien atau wasir atau haemorhoid. Penyebabnya adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh seseorang yang banyak melakukan kegiatan dengan berdiri dan sering pula dialami wanita yang sedang hamil atau sering mengalami sembelit, sukar buang air besar sehingga mengedan terlalu keras.

b) Hipertensi

(8)

Hipotensi atau tekanan darah rendah merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistole dan diastolnya di bawah ukuran normal (<90/70 mmHg). Tekanan darah rendah ditandai dengan gejala mudah pusing ketika bangun tidur, badan cepat lelah atau lesu, tangan dan kaki terasa dingin, mata berkunang-kunang terutama setelah jongkok lalu berdiri, atau pingsan. Hipotensi dapat disebabkan oleh pendarahan, diare yang disertai muntah, kekurangan mineral dalam makanan (diet terlalu ketat), atau mengkonsumsi obat penurun tekanan darah secara berlebihan.

d) Gangguan Jantung

Gangguan jantung dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain karena adanya gangguan pada peredaran darah koroner (peredaran darah pada otot jantung), akibatnya aliran darah ke jantung berkurang. Gejalanya adalah rasa nyeri di daerah dada lalu menjalar ke lengan sebelah kiri. Rasa nyeri berkurang bila diistirahatkan. Penyebab lainnya dalah pengendapan kolesterol dalam pembuluh darah, yang dapat membentuk bongkahan kolesterol yang menghalangi aliran darah.

e) Gagal jantung

Gagal jantung adalah kondisi menurunnya kekuatan kontraksi jantung sehingga terjadi gangguan pada volume peredaran darah ke seluruh tubuh. Gejalanya berupa cepat lelah, sesak nafas, bengkak pada kaki (oedema) dan pembengkakan pada paru-paru dan jantung akibat tertimbunnya darah pada organ-organ tubuh tersebut.

(9)

Anemia merupakan suatu keadaan dari penderita yang kekurangan eritrosit terutama unsur hemoglobin di dalam tubuh. Oleh karena itu, ada yang menyebutnya penyakit kurang darah. Jumlah eritrosit normal adalah 5,3 juta/mm3 darah. Kekurangan hemoglobin

ini menyebabkan pemenuhan kebutuhan oksigen (O2) menuju

jaringan menurun, sehingga mengganggu fungsi kerja sel.

Gejala anemia antara lain ditandai dengan muka penderita pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbulnya bintik-bintik hitam pada mata, jantung berdebar, dan denyut nadi meningkat.

Anemia dapat terjadi juga apabila kita terluka dan kehilangan banyak darah. Sehingga cara yang bisa dilakukan adalah transfusi darah. Kurangnya zat seperti zat besi (Fe) dan vitamin B12 juga bisa

menyebabkan anemia. Selain itu, ada pula anemia yang terjadi secara genetis. Misalnya thalasemia dan anemia bulan sabit (siclema).

Thalasemia merupakan suatu kelainan pada eritrosit, sehingga selnya mudah rapuh dan cepat rusak. Ini terjadi karena sel-selnya tidak mampu mensintesis rantai polipeptida alfa (α) dan rantai polipeptida beta (β) dengan cukup, sehingga hemoglobin tidak terbentuk. Thalasemia merupakan penyakit menurun, penderita thalasemia umumnya memiliki jumlah hemoglobin yang kurang bahkan hampir tidak ada sama sekali. Oleh karenanya, penderita thalasemia melakukan transfusi darah secara rutin. Gejala penyakitnya bervariasi, dapat berupa anemia, pembesaran limpa dan hati atau pembentukan tulang muka yang abnormal.

(10)

pembesaran tulang pipih. Pada muka hal ini dapat dilihat dengan jelas karena adanya penonjolan dahi, menjauhnya jarak antara kedua mata dan menonjolnya tulang pipi.

Sementara itu, anemia bulan sabit (cicle cell anemia) merupakan anemia yang sel-selnya mengandung tipe hemoglobin abnormal, yang disebut hemoglobin S. Apabila hemoglobin S ini berikatan dengan oksigen (O2) yang berkonsentrasi rendah, Hb S

membentuk gel, sehingga menyebabkan perubahan bentuk (sickling) eritrosit. Sel ini kurang fleksibel dan cenderung mengalami fragmentasi, dan terdapat peningkatan laju pemecahan eritrosit oleh makrofag. Hemoglobin yang membentuk gel tersebut juga akan merusak membran sel sehingga sel tersebut menjadi lebih rapuh. Varian Hb S diwariskan dengan cara Mendelian. Keturunan heterozigot dengan Hb S kurang dari 40% biasanya tidak memberikan gejala (sickle cell trait). Keturunan terpapar sinar radioaktif, virus, zat kimia beracun dan kerentanan bawaan pada keluarga tertentu. Gejalanya dapat berupa anemia, berkurangnya trombosit sehingga penderita menjadi pucat, lesu, kulit mudah memar bila terbentur, pendarahan hidung, berat badan turun, sering demam dan berkeringat di malam hari.

Leukemia atau kanker darah merupakan suatu keadaan berupa kelebihan produksi leukosit. Leukimia disebabkan oleh keadaan sumsum tulang atau jaringan limfa yang abnormal, sehingga produksi leukosit berlipat ganda.

(11)

terkadang diperlukan transplantasi (pencangkokan) sel-sel mieoloid. Kebalikan leukimia adalah agranulositosis, yakni kekurangan leukosit. Akibat yang ditimbulkan adalah daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun. Pengobatannya dapat dilakukan denga sinar X, kemoterapi, atau terkadang diperlukan transplantasi sel-sel mieoloid.

Gambar penderita leukemia dan keadaan darah penderita

h) Polisetemia

Polisetemia merupakan suatu keadaan kelebihan produksi eritrosit dalam tubuh seseorang. Disebut juga eritrima atau penyakit vasques esler, yaitu suatu keadaan peningkatan jumlah sel darah merah hingga mencapai 11-14 juta per mm3 darah. Kelainan ini disebabkan oleh adanya

tumor pada organ pembuat sel darah.

(12)

Gambar Penderita Polisitemia vera dengan orang normal

i)

Hemofilia

Hemofilia merupakan penyakit keturunan dengan gejala pendarahan yang sukar dihentikan. Sebanyak 85% dari penyakit ini disebabkan oleh defisiensi faktor VIII. Jenis hemofilia ini disebut hemofilia A atau hemofilia klasik. Sebanyak 15% pasien sisanya kecenderungan perdarahan disebabkan oleh defisiensi faktor IX. Kedua faktor tersebut diturunkan secara resesif melalui kromosom wanita.

Dinamakan filia karena paling sedikit satu dari kedua kromosom X-nya mempuX-nyai gen-gen yang sempurna. Namun demikian bila salah satu kromosom X-nya mengalami defisiensi, maka akan menurunkan penyakit tersebut kepada separuh anak laki-laki.

(13)

Kelainan ini ditandai dengan sedikitnya jumlah trombosit di dalam sistem peredaran darah. Penderita trombositopenia cenderung mengalami pendarahan seperti halnya pada hemofilia. Bedanya ialah pendarahan trombositopenia berasal dari kapiler-kapiler kecil, dan bukan dari pembuluh besar seperti yang terjadi pada hemofilia. Sebagai akibat kelainan ini,timbul bintik-bintik pendarahan di seluruh jaringan tubuh.

Gambar Kaki dari seorang penderita trombositopenia

Kulit penderita menampakkan bercak-bercak kecil berwarna ungu, sehingga penyakit itu disebut trombositopenia purpura. Sedangkan kelainan yang ditandai dengan banyaknya jumlah trombosit disebut trombositosis.

k) Hipertrofi Kardiomiopati

Hipertrofi Kardiomiopati (Hypertrophic Cardiomyopathy) merupakan sekumpulan penyakit jantung yang ditandai dengan adanya penebalan pada dinding ventrikel. Hipertrofi merupakan suatu keadaan menebalnya otot-otot jantung sebagai akibat katup-katup jantung tidak berfungsi sehingga jantung bekerja ekstra. Akibatnya, saat tertentu, jantung tidak dapat lagi memberi cukup oksigen (O2) terhadap jaringan.

(14)

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah arteri dan vena, yang mengalirkan darah dari dan ke jantung. Pemicunya adalah arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan lemak. Sementara, arterosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan zat kapur.

Gambar penderita jantung koroner

m) Embolisme Koroner

Embolisme koroner merupakan suatu gangguan pada arteri koroner yang mengakibatkan pembuluh terisi oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah ini berasal dari bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah menuju arteri koroner.

n) Penyakit Kaki Gajah (Elephantiasis)

(15)

o) Arteriosklerosis dan Artherossklerosis

Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi (arteri) karena timbunan zat kapur, sedangkan Artherosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi (arteri) karena timbunan zat lemak

p) Aneurism

(16)

q) Trombus

Gambar

Gambar Vena penderita varises dan kaki penderita varises
Gambar penderita leukemia dan keadaan darah penderita
Gambar Penderita Polisitemia vera dengan orang normal
Gambar Kaki dari seorang penderita trombositopenia
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahapan pemanjangan tunas, terdapat dua zat pengatur tumbuh yang mempengaruhi yaitu sitokinin dan gibberelin, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk

Hal ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara faktor perbedaan kontruksi bubu dan jenis umpan terhadap hasil tangkapan kepiting bakau, dapat dikatakan bahwa

Jumlah jenis pestisida yang banyak yang digunakan dalam waktu penyemprotan akan menimbulkan efek keracunan lebih besar bila dibanding dengan penggunaan satu jenis

Pertama-tama, orang harus mengeluarkan uang yang banyak, termasuk pajak yang tinggi, untuk membeli mobil, memiliki surat ijin, membayar bensin, oli dan biaya perawatan pun

Rencana Pengembangan Kawasan Konservasi Taman Wisata Bahari Gosong Senggora, Gosong Sepagar, Beras Basah dan sekitarnya, Kabupaten Kotawaringin Barat. • Luas ±

Dengan demikian, maka peneliti tertarik untuk mengkaji tentang hakikat agama dalam perspektif filsafat perenial untuk menjelaskan kekeliruan yang selama ini tumbuh dalam

Dalam komunikasi politik, dialog mensyaratkan bahwa kepala daerah menempatkan diri dalam posisi pengambil peran yang baik untuk memahami berbagai makna yang

Berdasarkan hal tersebut maka dapat di- simpulkan bahwa Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto dalam peran dan fungsinya sebagai badan penghubung di SD Negeri Sukomarto,