• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Beban Kerja Tenaga Kesehatan Masyarakat Bidang Epidemiologi Di Puskesmas Kota Semarang Tahun 2016 - UDiNus Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Beban Kerja Tenaga Kesehatan Masyarakat Bidang Epidemiologi Di Puskesmas Kota Semarang Tahun 2016 - UDiNus Repository"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Alur Pemikiran

Bagan 3.1 Alur Pemikiran

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggambarkan tentang keadaan secara obyektif dan hasil pengamatan.

C. Variable Penelitian

1.

Beban kerja tenaga kesehatan masyarakat bidang Epidemiologi di Puskesmas Kota Semarang.

2.

Kebutuhan tenaga kerja kesehatan masyarakat bidang Epidemiologi di Puskesmas Kota Semarang.

Beban Kerja Tenaga Kesehatan Masyarakat bidang Epidemiologi di Puskesmas Kota Semarang

Kebutuhan

Tenaga

Kerja

Keesehatan

(2)

40

D. Definisi Operasional

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional No Variabel Definisi

Operasional

Cara Ukur Hasil Ukur

1 Beban kerja tenaga

kesehatan masyarakat bidang

Epidemiologi di Puskesmas Kota Semarang

Menentukan beban kerja tenaga kesehatan masyarakat bidang epidemiologi

WISN Jumlah tenaga kerja tenaga kerja kesehatan

masyarakat bidang

Epidemiologi di Puskesmas Kota Semarang

Data jumlah tenaga kesehatan masyarakat bidang Epidemiologi yang dibutuhkan di Puskesmas Kota Semarang

Pedoman wawancara

Berupa data jumlah tenaga kesehatan masyarakat bidang ‘epidemiologi yang di butuhkan di Puskesmas Kota

Semarang

E. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah petugas epidemiologoi di 5 puskesmas yaitu Puskesmas Bulu Lor, Puskesmas Poncol, Puskesmas Pandanaran, Puskesmas Ngemplak Simongan, Puskesmas Pegandan. Selain itu juga melakukan croscheck kepada kepala puskesmas di

(3)

41

F. Pengumpulan Data

1. Data primer dari penelitian ini adalah hasil wawancara mendalam terhadap tenaga kesehatan masyarakat tupoksi epidemiologi di puskesmas dan kepala puskesmas.

2. Data sekunder dari penelitian ini adalah jumlah data tenaga kesehatan masyarakat di Puskesmas Kota Semarang per tanggal 31 Desember 2015.

G. Pengolahan Data

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang dikumpulkan / diperoleh secara langsung. Data ini merupakan data langsung yang diambil saat peneliti melaksanakan wawancara terhadap tenaga kesehatan masyarakat. 2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data kedua / penunjang, data yang diperoleh atau dikumpulkan dari pihak lain. Peneliti menggunakan data sekunder yaitu sumber dari Dinas Kesehatan Kota Semarang tentang jumlah tenaga kesehatan masyarakat di seluruh Puskesmas Kota Semarang.

H. Analisa Data

(4)

42

yang tidak cocok dan mencari tema dan pola yang sama. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan semua data yang diperoleh setiap selesai melakukan wawancara.

2. Menghitung standar beban kerja dan standar kelonggaran berdasarkan waktu yang telah diperoleh untuk menyelesaikan kegiatan pokok dan kegiatan penunjang.

3. Menghitung jumlah tenaga yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus WISN, berdasarkan data waktu tersedia, standar kelonggaran, standar beban kerja selama satu tahun.

4. Merangkum hasil wawancara, memeriksa, mengedit dan meringkas dalam bentuk narasi.

Gambar

Tabel 3.1Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Referensi

Dokumen terkait

Untuk Kabupaten Musi Rawas pada Tahun 2016 optimis pertumbuhan ekonomi akan dipacu oleh semua sektor ekonomi pembentuk struktur ekonomi daerah. Strategi dan arah kebijakan

ƒ Disebabkan karena sinyal pada frekuensi yang berbeda tersebar pada medium transmisi yang sama, sehingga menghasilkan sinyal pada suatu frekuensi yang merupakan penjumlahan atau

Improving Recovery on Cardiovascular’s Patients based on Health Action Process Approach (HAPA) in Husada Utama Hospital, Surabaya.. Non communicable diseases that affect the number

Meskipun dokumen ini telah dipersiapkan dengan seksama, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan keuangan

DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT BUAH APEL (Malus sylvestris Mill.) VARIETAS MANALAGI TERHADAP PERTUMBUHAN..

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, mengikuti Gerhard Himmelmann (2013), mengubah paradigma Pendidikan

Metode yang digunakan untuk mengetahui daya hambat ekstrak kulit buah naga merah dalam penelitian ini adalah well diffusion (difusi sumuran) yaitu salah satu metode

Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan definisi peribahasa merupakan kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengkiaskan maksud tertentu