• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstrak Sekam Padi Untuk Proses Pack Karburising Baja Karbon Rendah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Abstrak Sekam Padi Untuk Proses Pack Karburising Baja Karbon Rendah"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

 

JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 12, No.1, 57-68, Mei 2009 57

Sekam Padi Untuk Proses Pack Karburising Baja Karbon Rendah

(Rice Husk for Pack Carburizing of Low Carbon Steel)

 

ARIANTO LEMAN SOEMOWIDAGDO  

 

ABSTRACT

The effectiveness of rice husk on pack carburizing process of low-carbon steel was investigated. The process was conducted on 0,082 %C steel for 2, 4 and 6 hours at 8500C. Rice husk charcoal and rice husk powder was then compared to graphite powder. All of the media were sifted on 50 mesh sieve. After the process, all specimens were reheated up to 8500C, and then, hold it for 5 minutes. After that, they were hardened by quenched subsequently into water of 28°C. The result shows that the effectiveness of rice husk charcoal is better than other media used in investigation. On sixhours pack carburizing, rice husk charcoal is able to enhance steel surface hardness from 122 VHN to 465 VHN and martensite structure also arise.

Keywords: rice husk, carburizing, hardness, low-carbon steel

PENDAHULUAN

Perlakuan panas kimiawi merupakan proses yang digunakan untuk memperoleh sifat yang berbeda pada permukaan dan bagian tengah komponen (Rajan et.al., 1997). Kondisi demikian kadang diperlukan pada komponen yang harus keras permukaannya dan tahan aus, tetapi bagian tengahnya lebih liat dan tangguh. Kombinasi sifat ini menjamin komponen memiliki ketahanan aus yang cukup untuk memberi umur pakai lebih lama dan cukup tangguh terhadap kejutan.

Karburising merupakan proses penambahan unsur karbon pada baja karbon rendah secara difusi sehingga atom-atom karbon dari media penambah unsur karbon (media karburasi) akan masuk ke permukaan baja dan meningkatkan kadar karbon pada permukaan baja karbon rendah. Setelah proses difusi, diikuti perlakuan pendinginan cepat (quenching), sehingga diperoleh permukaan yang lebih keras, tetapi liat dan tangguh bagian tengahnya

Difusi adalah gerak spontan dari atom atau molekul di dalam bahan yang cenderung membentuk komposisi yang seragam (Budinski & Budinski, 1999: 302). Model difusi bahan padat diperlihatkan pada Gambar 1. Hukum pertama Fick’s menyatakan bahwa

difusi dari sebuah elemen dalam suatu bahan substrat merupakan fungsi koefisien difusi dan gradien konsentrasi yang dinyatakan dalam:

=

dx

dC

D

J

(1)

dengan:

J = fluks atom (jumlah atom/satuan

waktu/satuan luas)

D = koefisien difusi (satuan luas/satuan

waktu)

dC/dx = gradien konsentrasi (C=jumlah atom/volume; x=jarak)  

Konstanta difusi bergantung pada jenis bahan substrat, khususnya pada jenis atomnya. Gradien konsentrasi adalah jumlah atom/molekul yang terdapat disekitar substrat dibandingkan dengan jumlah atom/molekul yang terdapat didalam substrat. Pada baja dengan kadar karbon tinggi (> 1% C), jumlah kandungan karbon pada permukaan baja sudah cukup tinggi yang berarti gradien konsentrasi akan kecil sehingga karbon akan sulit terdifusi ke permukaan substrat (Budinski & Budinski, 1999: 304)

Referensi

Dokumen terkait

Hal pertama yang perlu dilakukan dalam melakukan identifikasi model adalah membuat plot data time series untuk data harga minyak dunia sebanyak 48 data.. Dari

Dari perbandingan faktor kinerja antara outsourcing dan non outsourcing tidak terdapat perbedaan antara keduanya (nilai rata - rata dari faktor waktu outsourcing 3.7224

litemykan adanya indikasi duplikasi dengan Hibah Penelitian lain dan/atau ditemukan adanya ketidak jujuranlitikad kurang baik yang tidak sesuai dengan kaidah ilmiah, maka

Data Curah Hujan tahun 2002 sampai 2013 dan batas administrasi Daerah Aliran Sungai Bogowonto Kabupaten Purworejo dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan

Sehubungan dengan telah dievaluasinya Dokumen Penawaran pada Kegiatan Pemeliharaan Berkala dan Peningkatan Jalan Kabupaten (APBD) Dinas Bina Marga Kabupaten Lebak

a. Input yang kurang baik kualitasnya. Guru dan personal yang kurang tepat. Materi yang tidak atau kurang cocok. Metode mengajar dan sistem evaluasi yang kurang memadai.

Dari petikan wawancara pada Transkrip 1, terlihat bahwa subjek mengetahui sisi-sisi yang bersesuaian pada soal (S1-W1b1), subjek juga mampu memikirkan cara

Penelitian yang mengkaji pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Kemandirian daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi telah dilakukan oleh Darmayasa dan Bagiada