• Tidak ada hasil yang ditemukan

leaflet seminar ekowisata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "leaflet seminar ekowisata"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR NASIONAL

EKOWISATA

Peran Kepemimpinan dan Inovasi

Penduduk Lokal dalam

Pengembangan Ekowisata

Fakultas Pertanian

Universitas Widyagama Malang

Malang, 12 Nopember 2013

http://widyagama.ac.id/r2012/semnas/

Diselenggarakan oleh Universitas Widyagama Malang Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Latar Belakang

Ekowisata didefinisikan sebagai kegiatan perjalanan wisata yang dikemas secara profesional, terlatih, dan memuat unsur pendidikan, sebagai suatu sektor/usaha ekonomi, yang mempertimbangkan warisan budaya, partisipasi dan kesejahteraan penduduk lokal serta upaya-upaya konservasi sumberdaya alam dan lingkungan (Nugroho, 2011; Wood, 2002).

Sektor ekowisata mengalami perkembangan signifikan di berbagai belahan dunia (Horton, 2009) Peningkatan kemampuan kewirausahaan merupakan kata kunci agar penduduk lokal mampu mengoperasikan jasa ekowisata dan menikmati kesejahteraan. Dengan demikian, usaha ekowisata dapat dimaknai serupa dengan usaha tani (Nugroho, 2007). Hal ini menuntut semua pihak berperan menjadi entrepreneur (wirausaha) dalam wadah organisasi ekowisata.

Prieto, Gilmore and Osiri (2009) menyatakan pemimpin organisasi harus mampu bekerjasama mengembangkan visi (konservasi) lingkungan dan budaya. Seluruh stakeholder saling berkolaborasi untuk mendapatkan akses dalam teknologi, pengelolaan, dan pemanfaatan sumberdaya dan akses pasar untuk meningkatkan produktifitas dan nilai tambah dalam jasa ekowisata. Kepemimpinan yang didukung inovasi berperan untuk menggali potensi lokal, berupa inisiatif dan partisipasi dalam rangka mengkontribusi program-program lokal (bottom-up innovation) (Fodor and Sitanyi, 2008). Inovasi diperlukan untuk memelihara organisasi ekowisata agar mendistribusikan aliran manfaat kepada penduduk lokal maupun pengunjung dari ancaman konservasi (Raufflet, Berranger & Gouin, 2008).

Teladan kinerja kepemimpinan dan inovasi ekowisata dapat merujuk kepada desa Candirejo, kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang. Kepemimpinan dan inovasi berhasil mengembangkan jasa usaha dan kewirausahaan ekowisata, yang dikelola melalui

koperasi. Profil leader ketua koperasi dan kepala desa berfungsi optimal memberdayakan potensi lokal. Inovasi kelembagaan koperasi mampu menjalankan visi dan misi organisasi untuk mencapai tujuannya, yakni kesejahteraan serta konservasi. Model koperasi dan mekanisme organisasi di dalamnya mendukung berfungsinya kepemimpinan, dan sebaliknya memperkuat fungsi koperasi. Kepemimpinan lebih jauh mampu (i) mengendalikan mutu jasa layanan ekowisata; (ii) mengembangkan komunikasi dan partisipasi; dan (iii) mengembangkan inovasi ekowisata mencakup teknologi, kelembagaan, produk dan jasa ekowisata dan penunjangnya (Nugroho dan Negara, 2012).

Inovasi dalam jasa ekowisata di Candirejo juga telah berkembang. Wisatawan dapat menikmati layanan rumah inap (home stay) tradisional, pemandu lokal, cenderamata kerajinan bambu, atraksi hiburan dan kesenian, wisata jelajah desa dengan bersepeda atau andong, industri rumah tangga, trekking/hiking ke pegunungan Menoreh, agrowisata, dan candi Borobudur (Abrilianty, 2007).

Pengalaman positif Candirejo perlu dibagi kepada desa-desa lain. Kepemimpinan dan inovasi perlu dikembangkan untuk menggerakkan kewirausahaan, memberdayakan potensi dan penyelesaian masalah lokal. Desa-desa lain umumnya memiliki permasalahan dalam hal infrastruktur, organisasi, jaringan (networking), partisipasi, produk unggulan, tata nilai dan trust, promosi, serta dukungan para pihak (pemerintah, swasta dan masyarakat umum).

Tujuan

Seminar ini bertujuan untuk

-

Memperoleh pengalaman empirik peran

kepemimpinan dan inovasi penduduk lokal dalam pengembangan jasa ekowisata, dan

-

Mengembangkan strategi kepemimpinan dan inovasi

(2)

Pembicara seminar

-

Dirjen Pengembangan Destinasi Wisata,

Kemenparekraf

- Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan, Dirjen PHKA, Kemenhut

- Dosen, peneliti

- Praktisi, pegiat ekowisata

Peserta Seminar

-

Mahasiswa S1, S2 dan S3

-

Dosen dan Peneliti

-

Pemerintah daerah dan swasta

-

Umum

Call for paper

Panitia menerima naskah hasil penelitian atau hasil pemikiran sesuai dengan tema seminar, atau tema lain perihal pariwisata, ekonomi lingkungan, ekonomi sumberdaya, wisata alam, jasa lingkungan, wisata budaya, agrowisata, atau manajemen wisata berkelanjutan (sustainable tourism).

Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris, dengan format jurnal ilmiah sbb:

-

Naskah dalam format MSWord, spasi 1.5, panjang

10 hingga 15 halaman, ukuran A4, ukuran huruf 12

-

Panduan penulisan naskah dapat didownload melalui

http://widyagama.ac.id/r2012/semnas/

Panitia menyeleksi naskah terbaik sesuai dengan tema seminar, untuk diberi kesempatan presentasi pada seminar ekowisata. Panitia menerbitkan prosiding, dan naskah yang memenuhi syarat (sesuai kebijakan redaksi) akan dipublikasikan pada jurnal elektronik:

-

JITODE: Journal of Indonesia Tourism and

Development Studies, Universitas Brawijaya (http://jitode.ub.ac.id/index.php/jitode)

-

JPAL: Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari,

Universitas Brawijaya

(http://jpal.ub.ac.id/index.php/jpal)

-

Jurnal Agrika, Universitas Widyagama Malang

(http://widyagama.ac.id/ejournal/index.php/agrika)

Kontribusi Peserta

Peserta seminar dikenakan kontribusi biaya sbb:

-

Mahasiswa S1, S2 dan S3 Rp. 100.000,-

-

Dosen, peneliti dan umum Rp. 200.000,-

-

Penulis naskah dikenakan tambahan biaya sebesar

Rp. 200.000,- (dan mendapatkan prosiding)

-

Peserta dapat membeli prosiding sehargaRp.

150.000,-

Fasilitas Peserta

Peserta akan menerima

-

Seminar kit

-

Daftar abstrak

-

Snak dan makan siang

-

Sertifikat

Pendaftaran peserta

Peserta melaksanakan pendaftaran ke panitia, transfer biaya pendaftaran, atau download sbb:

Nama : Dr. Ir. Rita Hanafie, MP HP : 08123365285

Fax : 0341 496919, 0341 491648 Email : agribisnis@widyagama.ac.id

ritauwg@yahoo.co.id,

Website : http://widyagama.ac.id/r2012/semnas/ Bank : BNI cab Surabaya No. 0046072563 atas

nama Sri Rahayu DM Rita H

Jadwal Pendaftaran Peserta

Batas penerimaan naskah : 1 Nopember 2013 Pengumuman naskah diterima : 7 Nopember 2013 Batas pendaftaran peserta : 9 Nopember 2013

Acara Seminar, 12 Nopember 2013

Jam Kegiatan/Acara*)

8.00-8.30 Registrasi 8.30-8.45 Pembukaan 8.45-9.00 Cofee break

9.00-10.00 Pembicara kunci

-

Dirjen Pengembangan Destinasi Wisata,

Kemenparekraf

-

Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan,

Dirjen PHKA, Kemenhut 10.10-12.00 Pembicara I: Akademisi/peneliti

- Kepala TN Bromo Tengger Semeru

- Prof. Dr. Ir Iwan Nugroho (Universitas Widyagama Malang)

- Dr. Luchman Hakim (Universitas Brawijaya)

- Penulis call for papers 12.00-13.00 Ishoma

13.00-15.00 Pembicara II: Praktisi

- Ketua koperasi Candirejo, kec. Borobudur, kab Magelang

- Pembina MER (Masyarakat Ekowisata Rajegwesi), TN Meru Betiri

- Pegiat/LSM Ekowisata

- Penulis call for papers 15.30 Penutupan/selesai

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini mudah dipahami sebab pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang penting dalam usaha meningkatkan keunggulan bersaing organisasi

Pengamatan secara mikroskopis dari hasil pembuatan preparat dari miselium jamur pada perbesaran 400x yaitu hifa tidak bersekat dan memiliki percabangan, tidak

Doktrin hukum yang menyatakan bahwa prinsip saksi mahkota itu tidak boleh digunakan adalah karena melanggar hak asasi manusia yang mana terdakwa tidak bisa menggunakan

pembelajaran hari itu materi yang pelajari sama dengan materi yang di ajarkan pada kelas VII excellent. Dalam pengamatan pada hari itu memang terlihat jelas

Ada beberapa pengalaman dimana owner salah memilih orang yang mengakibatkan proyek tersebut tidak berjalan dengan baik dan biaya membengkak tinggi

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Pengertian korupsi terdapat dalam Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang menyatakan bahwa setiap orang

Hal ini dikarenakan beban penyusutan adalah salah satu biaya yang diakui sebagai deductible expenses sebagaimana tercantum dalam pasal 6 ayat (1) huruf (b) UU PPh