• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-03/BC/2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-03/BC/2009"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP- 03 /BC/2009

TENTANG

PENAMBAHAN PAGU PENUNDAAN PEMBAYARAN CUKAI ATAS PEMESANAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

203/PMK.011/2008 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau, telah mengakibatkan kenaikan nilai cukai yang wajib dibayar oleh Pengusaha Pabrik/Importir Hasil Tembakau;

b. bahwa berdasarkan Pasal 6 Peraturan Direktur Jenderal Bea dan

Cukai Nomor P-08/BC/2006 tentang Pemberian Penundaan Pembayaran Cukai Atas Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau, dalam hal terjadi perubahan Peraturan Menteri Keuangan atas harga jual eceran dan/atau tarif cukai yang mengakibatkan kenaikan nilai cukai yang wajib dibayar, maka jumlah penundaan yang telah diberikan disesuaikan sebesar persentase perubahan harga jual eceran dan/atau tarif cukai;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Penambahan Pagu Penundaan Pembayaran Cukai Atas Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4755) ;

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 108/PMK.04/2008 tentang

Pelunasan Cukai;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 203/PMK.011/2008 tentang

Tarif Cukai Hasil Tembakau;

5. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-08/BC/2006

tentang Pemberian Penundaan Pembayaran Cukai Atas Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau;

(2)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG

PENAMBAHAN PAGU PENUNDAAN PEMBAYARAN CUKAI ATAS PEMESANAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU.

PERTAMA : Terhitung mulai tanggal 1 Februari 2009, jumlah pagu penundaan yang

telah diberikan kepada Pengusaha Pabrik atau Importir hasil tembakau yang masih berlaku, ditambah sebesar 7% (tujuh per seratus) dari jumlah pagu penundaan pembayaran cukai atas pemesanan pita cukai hasil tembakau yang telah diberikan.

KEDUA : Pemberian penambahan pagu penundaan sebagaimana dimaksud

dalam Diktum PERTAMA tidak mengubah masa berlaku Keputusan Pemberian Penundaan yang telah diberikan.

KETIGA : Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku sejak

tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Salinan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini disampaikan kepada:

1. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

2. Kepala Kantor Pelayanan Utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

3. Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai;

di seluruh Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 13 Januari 2009

DIREKTUR JENDERAL,

ttd,-

Referensi

Dokumen terkait

disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan wawasan masyarakat mengenai kondisi perairan Indonesia saat ini. Adanya sebuah wahana yang dapat memberikan informasi dan

Secara umum, gas berperilaku seperti gas ideal pada temperatur tinggi dan tekanan rendah, karena kerja yang melawan gaya intermolekuler menjadi jauh lebih kecil bila dibandingkan

[r]

Kesimpulan dari praktikum ini adalah penentuan kadar basa dapat ditentukan dengan meggunakan konsentrasi larutan asam dan sebaliknya, proses titrasi yang

Jika Mira hanya membeli 1 kue A dan 1 kue B membayar dengan uang Rp 10.000,00 maka uang kembalian yang di terima Mira adalah

Struktur sosial masyarakat Kerajaan Aceh terdiri atas golongan- golongan, yaitu golongan teuku (kaum bangsawan yang memegang kekuasaan pemerintahan sipil), golongan

Jakarta, 19 Agustus 2013 Unit Layanan Pengadaan Kementerian Perindustrian Kelompok Kerja 11,. Gin Gin Agus Ginanjar

Kesimpulan dari praktikum ini adalah penentuan kadar basa dapat ditentukan dengan meggunakan konsentrasi larutan asam dan sebaliknya, proses titrasi yang terjadi merupakan