• Tidak ada hasil yang ditemukan

Juknis Inspeksi CKIB di UUPI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Juknis Inspeksi CKIB di UUPI"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

PETUNJUK TEKNIS

INSPEKSI PENERAPAN CARA

KARANTINA IKAN YANG BAIK

DI UNIT USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN

(5)
(6)

K A T A P E N G A N T A R

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya Penyusunan Petunjuk Teknis Inspeksi Penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik dapat tersusun.

Inspeksi penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) yang dilaksanakan oleh Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI), merupakan hal yang penting dilakukan dalam rangka mengecek konsistensi UUPI menerapkan manajemen pemeliharaan ikan sesuai dengan dokumen mutu CKIB dan prinsip-prinsip biosekuriti, yang pada akhirnya nanti dapat direkomendasikan untuk mendapatkan Sertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (SCKIB).

Pelaksana inspeksi penerapan CKIB adalah inspektur karantina ikan, dan Petunjuk Teknis Inspeksi Penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) ini dibuat untuk menyamakan persepsi serta pedoman bagi inspektur karantina ikan tentang tata cara menginspeksi Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI).

Tidak lupa kami sampaikan terima kasih dan penghargaan atas kerjasama yang baik kepada semua pihak sehingga penyusunan petunjuk teknis ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Semoga Allah SWT senantiasa menunjukkan jalan yang benar dan memberikan kekuatan agar kita dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam rangka membangun system perkarantinaan ikan yang baik dalam rangka melindungi dan memanfaatkan sumberdaya perikanan di Indonesia.

Kepala Pusat Karantina Ikan

(7)

D A F T A R I S I

halaman KATA PENGANTAR ………

DAFTAR ISI ………..……… DAFTARLAMPIRAN ………..……… I. PENDAHULUAN ………..………. A. Latar Belakang ………..……… B. Tujuan .………..……….………. C. Istilah dan Definisi ………..……… D. Dasar Hukum ………..………....……..…. II. PROSEDUR DAN TATA CARA INSPEKSI ……….….…..…

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Format Surat Penugasan Inspeksi CKIB ……….…….

2. Checklist Inspeksi Penerapan CKIB ……….……..

3. Format Daftar Hadir Pembukaan/Penutupan Inspeksi ……….……….

4. Format Temuan Ketidaksesuaian Inspeksi CKIB ………..….

5. Format Laporan Pelaksanaan Inspeksi CKIB ……….………

6. Format Surat Pengantar Laporan Tindakan Perbaikan UUPI …....

7. Format Laporan Tindakan Perbaikan UUPI ……….…………..…

8. Format Berita Acara Verifikasi Tindakan Perbaikan ………….…..…..

9. Format Laporan Hasil Verifikasi Tindakan Perbaikan ………….………

10. Format Surat Pengantar Tindakan Perbaikan ……….……….…..

11. Format Surat Perpanjangan Masa Waktu Tindakan Perbaikan ……….………….

22

23

29

30

32

33

34

35

37

38

(9)

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi perdagangan dunia menuntut kualitas produk

perikanan yang semakin baik agar dapat bersaing di pasaran luar

negeri. Beberapa negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia

saat ini juga telah menuntut beberapa persyaratan dan jaminan

kesehatan terhadap komoditi perikanan yang masuk ke negaranya.

Persyaratan yang ditentukan Negara tujuan ekspor adalah jaminan

bebas penyakit ikan tertentu atas ikan yang dikirim ke negaranya.

Jaminan ini ditentukan dari adanya manajemen kesehatan ikan yang

baik termasuk ketertelusuran data kesehatan ikan mulai dari hulu

sampai dengan hilir.

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Perikanan (BKIPM), melalui Pusat Karantina Ikan telah

mengembangkan program manajemen kesehatan ikan berbasis in-line

inspection berupa Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).In Line

Inspection yang dimaksud disini adalah rangkaian proses kegiatan

pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) atau Hama

Penyakit Ikan (HPI) tertentu secara sistematis untuk menjamin

(10)

tujuan ekspor untuk meningkatkan ekspor produk perikanan yang

berkualitas.

Tujuan dari program CKIB pada dasarnya adalah mendorong

Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI) untuk melaksanakan

manajemen kesehatan ikan yang baik dengan menerapkan

prinsip-prinsip biosekuriti dalam setiap tahapan budidaya, dan melakukan

pencatatan terhadap kegiatan serta hasil pelaksanaan kegiatan untuk

kepentingan penelusuran / treacebility. Otoritas Kompeten Negara

tujuan ekspor akan mengaudit pelaksanaan manajemen kesehatan

ikan yang diterapkan oleh perusahaan dan akan memberikan

registrasi bagi perusahaan yang telah menerapkan manajemen

kesehatan ikan untuk dapat melakukan ekspor ke negaranya.

Pemenuhan persyaratan Negara tujuan ekspor produk perikanan

menuntut UUPI untuk mempunyai sistem produksi yang terencana,

tersusun dan tertelusur. Sistem produksi ini tertuang dalam dokumen

mutu CKIB yang memuat organisasi, alur proses produksi, identifikasi

bahaya disetiap proses produksi, standar operasional prosedur (SOP)

dan instruksi kerja (IK) dalam pelaksanaan proses produksi, yang

dijalankan dengan menerapkan prinsip-prinsip biosekuriti dalam

memenuhi jaminan kesehatan ikan.

Keberhasilan program CKIB tergantung konsistensi UUPI dalam

(11)

berarti kesehatan ikan yang dilalulintaskan semakin terjamin, yang

pada akhirnya dapat meningkatkan mutu hasil perikanan untuk dapat

bersaing di pasar internasional.

B. Tujuan

Tujuan dari penyusunan petunjuk teknis inspeksi Cara Karantina

Ikan yang Baik (CKIB) ini adalah sebagai pedoman dan acuan

inspektur karantina ikan untuk melaksanakan inspeksi penerapan

CKIB di UUPI.

C. Definisi

1. Inspeksi adalah kegiatan pemeriksaan terhadap penerapan CKIB

pada UUPI berdasarkan prinsip-prinsip biosekuriti dan

ketertelusuran.

2. Inspektur karantina ikan adalah pegawai negeri tertentu yang

memiliki kompetensi melakukan kegiatan inspeksi dan pengambilan

contoh uji apabila dipandang perludalam rangka penerapan CKIB,

yang telah ditetapkan dan mendapatkan nomor regestrasi sebagai

inspektur karantina ikan dengan surat keputusan Kepala BKIPM.

3. Dokumen mutu CKIB adalah sekumpulan dokumen yang berisi

tentang panduan mutu, prosedur kerja dan/atau instruksi kerja

(12)

menerapkan CKIB berdasarkan prinsip-prinsip biosekuriti untuk

menjamin kesehatan ikan.

4. Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya dari

kontaminan/tertular patogen akibat transmisi jasad dan

jasadpembawa patogen (carrier) dari luar dengan cara-cara yang

tidak merusak lingkungan.

5. Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI) adalah unit usaha yang

melakukan kegiatan budidaya ikan berupa memelihara,

membesarkan, meningkatkan mutu dan/atau membiakkan ikan

serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol dengan

tujuan komersial.

6. Cara karantina ikan yang baik (CKIB) adalah metode yang

berisikan standar operasional prosedur (SOP) yang digunakan

untuk memastikan bahwa semua tindkan dan penggunaan fasilitas

instalasi karantina dilakukan secara efektif, konsisten, sistematis

dan memenuhi standar biosekuriti untuk menjamin kesehatan ikan.

7. Jaminan Kesehatan Ikan adalah pernyataan untuk memberikan

kepastian jaminan bahwa suatu media pembawa atau komoditi

ikan bebas atau tidak tertular dari HPIK/HPI tertentu.

8. Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) adalah semua hama dan

penyakit ikan yang belum terdapat dan/atau telah terdapat di area

(13)

cepat dapat mewabah dan merugikan sosio ekonomi atau yang

dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

9. Hama Penyakit Ikan (HPI) tertentu adalah semua HPI selain HPIK

yang sudah terdapat dan/atau belum terdapat di wilayah Republik

Indonesia yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau

menyebabkan kematian ikan.

D. Dasar Hukum

Dasar hukum dalam penyusunan petunjuk teknis inspeksi

penerapan CKIB di UUPI, adalah :

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan,

Ikan, dan Tumbuhan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina

Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2002 Nomor 36,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4197);

3. Peraturan Menteri Kelautan dan perikanan nomor.

PER.05/MEN/2005, tentang Tindakan Karantina Ikan Untuk

Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina;

4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.20/MEN/2007 tentang Tindakan Karantina Untuk Pemasukan

(14)

Negeri Dan Dari Suatu Area Ke Area Lain Di Dalam Wilayah Negara

Republik Indonesia;

5. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:

26/MEN-KP/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan

Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya.

6. Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan

Keamanan Hasil Perikanan nomor KEP.460/BKIPM/XII/2011

tentang Pedoman Teknis Tindakan Karantina Ikan secara

Terintegrasi Berbasis In Line Inspection di Unit Pembenihan,

(15)

BAB. II

PROSEDUR DAN TATACARA INSPEKSI

A. Persyaratan

UUPI yang dapat dilakukan inspeksi penerapan CKIB adalah

UUPI yang telah mendapatkan keputusan penerapan CKIB berbasis in

line inspection dari Kepala Pusat Karantina Ikan dan UUPI yang telah

mendapatkan sertifikat CKIB.

UUPI yang telah mendapatkan keputusan penerapan CKIB

berbasis in line inspection dari Kepala Pusat Karantina Ikan, inspeksi

dilakukan apabila UUPI tersebut telah menerapkan CKIB secara

konsisten yang dinyatakan bebas HPIK/HPI tertentu berdasarkan hasil

survailan yang dilaksanakan oleh UPT KIPM sekurang-kurang sekali

dalam satu bulan selama 6 (enam) bulan.

UUPI yang telah mendapatkan sertifikat CKIB, inspeksi

dilakukan sekali dalam setahun untuk proses perpanjangan sertifikat

CKIB.

B. Pelaksana Inspeksi

Pelaksana inspeksi penerapan CKIB adalah pegawai negeri sipil

lingkup Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

(16)

telah ditetapkan sebagai inspektur karantina ikan melalui Keputusan

Kepala Badan KIPM yang ditandai dengan nomor registrasi.

C. Persiapan Inspeksi

1. Sekretariat CKIB Pusat Karantina Ikan menginventarisir

kelengkapan dokumen UUPI yang telah mendapatkan keputusan

penerapan CKIB dari Kepala Pusat Karantina Ikan dan yang telah

mendapatkan sertifikat CKIB.

2. Sekretariat CKIB Pusat Karantina Ikan menyiapkan surat

penugasan inspeksi penerapan CKIB untuk ditandatangani oleh

Kepala Pusat Karantina Ikan, dibuat menurut contoh formulir

sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1.

3. Inspektur karantina ikan menyiapkan dokumen terkait inspeksi

CKIB, yaitu :

a. Daftar isian (checklist) penerapan CKIB (Lampiran 2.);

b. Form Daftar Hadir Pembukaan dan Penutupan Inspeksi

(Lampiran 3.);

c. Form Daftar Temuan Ketidaksesuaian (Lampiran 4.);

4. Inspektur karantina ikan sebelum melaksanakan inspeksi, wajib

melakukan review terhadap :

a. Dokumen mutu UUPI;

(17)

c. Tindakan perbaikan yang dilakukan UUPI terkait temuan

ketidaksesuaian pada inspeksi sebelumnya.

5. Inspektur karantina ikan mencatat hasil review sebagaimana

dimaksud pada butir 4 diatas untuk dikonfirmasikan kepada UUPI

pada saat pelaksanaan inspeksi.

D. Pelaksanaan Inspeksi

1. Pertemuan pembukaan

Ketua tim inspeksi CKIB memimpin pertemuan pembukaan

pelaksanaan inspeksi yang dihadiri oleh manajemen UUPI dengan

tujuan :

a. Menyerahkan surat tugas inspeksi;

b. Memperkenalkan tim inspektur karantina ikan;

c. Pengisian daftar hadir;

d. Konfirmasi tujuan dan ruang lingkup;

e. Identifikasi pihak yang bertanggungjawab langsung terkait

dengan tujuan dan ruang lingkup inspeksi.

f. Konfirmasi agenda inspeksi yang mencakup peninjauan

dokumen mutu, peninjauan lapangan, perumusan temuan

inspeksi dan pertemuan penutup;

g. Konfirmasi petugas pendamping peninjauan lapangan dan

(18)

i. Konfirmasi bahwa inspektur karantina ikan diwajibkan

mengambil foto sebagai bukti ketidaksesuaian.

2. Pemeriksaan kesesuaian dokumen mutu

Inspektur karantina ikan melakukan pengecekan kesesuaian

dokumen mutu yang meliputi :

a. Konfirmasi standar operasional prosedur yang tertuang dalam

dokumen mutu dengan pelaksanaan di masing-masing unit;

b. Konfirmasi instruksi kerja dengan pelaksanaan pekerjaan;

c. Pengisian rekaman data yang dilakukan oleh masing-masing

unit;

d. Konfirmasi kebenaran isi rekaman data;

e. Konfirmasi hasil survailan HPIK/HPI tertentu oleh UPT KIPM yang

tertuang dalam Laporan Hasil Uji (LHU) laboratorium.

3. Pemeriksaan lapangan

Inspektur karantina ikan melaksanakan inspeksi lapangan dalam

rangka verifikasi pelaksanaan CKIB yang meliputi :

a. Kesesuaian pelaksanaan manajemen pengelolaan sumber air;

b. Kesesuaian pelaksanaan pemasukan ikan;

c. Kesesuaian pelaksanaan aklimatisasi dan adaptasi;

d. Kesesuaian pelaksanaan proses pemeliharaan;

e. Kesesuaian pelaksanaan tindakan perlakuan/pengobatan ikan;

(19)

h. Kesesuaian pelaksanaan pengelolaan limbah;

i. Kesesuaian pelaksanaan sanitasi dan sterilisasi;

j. Kesesuaian pelaksanaan manajemen biosekuriti.

4. Perumusan Hasil Temuan

Inspektur karantina ikan melakukan pertemuan untuk

merumuskan:

a. Temuan ketidaksesuaian yang ditemukan oleh tim inspeksi;

b. Konfirmasi kebenaran temuan ketidaksesuaian dan klarifikasi

penyebab kepada UUPI apabila diperlukan.

c. Hasil temuan ketidaksesuaian akhir.

5. Pertemuan Penutup

Ketua tim inspeksi CKIB memimpin pertemuan akhir dengan

manajemen UUPI, dengan agenda sebagai berikut :

a. Ucapan terima kasih atas bantuan dan kerjasama dari

manajemen UUPI;

b. Menyampaikan temuan ketidaksesuaian akhir atas inspeksi

penerapan CKIB;

c. Mendiskusikan hasil temuan ketidaksesuaian dengan

manajemen UUPI;

d. Memberikan kesempatan kepada manajemen UUPI untuk

mengklarifikasi hasil temuan ketidaksesuaian;

(20)

f. Meminta manajemen UUPI untuk menyampaikan rencana dan

tanggal pelaksanaan tindakan perbaikan temuan

ketidaksesuaian;

g. Menyepakati tanggal batas akhir tindakan perbaikan temuan

ketidaksesuaian;

h. Penandatangan form Temuan Ketidaksesuaian Inspeksi CKIB.

E. Laporan Hasil Inspeksi

Ketua tim inspeksi CKIB membuat laporan hasil pelaksanaan

inspeksi kepada sekretariat CKIB (Koordinator II) selambat-lambatnya

5 (lima) hari kerja setelah pelaksanakan inspeksi dengan format

sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5 dan melampirkan :

a. Surat tugas inspeksi.

b. Daftar hadir pembukaan dan penutupan inspeksi.

c. Daftar temuan ketidaksesuaian.

F. Tindak Lanjut Temuan Ketidaksesuaian

1. UUPI yang sudah diinspeksi dan ditemukan ketidaksesuaian, wajib

menyampaikan hasil tindakan perbaikan sesuai dengan rencana

penyelesaian tindakan perbaikan yang tertera di dalam Daftar

Temuan Ketidaksesuaian, beserta berkas pendukung lainnya

(21)

Laporan Tindakan Perbaikan sebagaimana tercantum dalam

Lampiran 6 dan 7.

2. Kepala UPT KIPM menugaskan Inspektur Karantina Ikan yang

melaksanakan inspeksi pada UUPI tersebut untuk melakukan

verifikasi tindakan perbaikan, selambat-lambatnya 5 (lima) hari

kerja setelah menerima laporan tindakan perbaikan dari UUPI.

3. Apabila tindakan perbaikan telah sesuai dengan temuan

ketidaksesuaian, Inspektur Karantina Ikan UPT KIPM setempat

membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Verifikasi serta

laporan hasil verifikasisebagaimana tercantum dalam Lampiran 8

dan 9.

4. Kepala UPT KIPM menyampaikan hasil verifikasi tindakan perbaikan

temuan ketidaksesuaian kepada Kepala Pusat Karantina Ikan yang

dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tercantum dalam

Lampiran 10, dengan melampirkan Berita Acara Hasil Verifikasi dan

laporan hasil verifikasi.

5. Kepala Pusat Karantina Ikan mendisposisikan laporan hasil

verifikasi ketidaksesuaian dan hasil verifikasi tindakan perbaikan

kepada Sekretariat CKIB Pusat Karantina Ikan.

6. Apabila dalam kurun waktu yang telah disepakati, UUPI belum

melakukan tindakan perbaikan atau telah melakukan tindakan

(22)

tindakan perbaikan selama-lamanya 1 (satu) bulan berdasarkan

laporan ketua tim inspeksi. Surat perpanjangan masa perbaikan

temuan inspeksi dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum

dalam Lampiran 11.

7. Apabila UUPI dalam masa 1 (satu) bulan perpanjangan setelah

batas waktu tindakan perbaikan yang disepakati tidak melakukan

tindakan perbaikan, ketua tim inspeksi membuat laporan tertulis

yang ditujukan ke Kepala Pusat Karantina Ikan dan atas

rekomendasi ketua tim sekretariat CKIB Kepala Pusat Karantina

Ikan bersurat resmi untuk membatalkan keikutsertaan UUPI

(23)

BAB. III

KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN

Dalam rangka inspeksi penerapan CKIB di UUPI perlu ditetapkan

terlebih dahulu klasifikasi objek yang dapat menimbulkan bahaya

penyebaran HPIK/HPI tertentu dalam proses produksi. Kegiatan atau

proses yang tidak sesuai dengan dokumen mutu ataupun tidak

menerapkan prinsip-prinsip biosekuriti dipastikan akan mengganggu

program CKIB yang pada akhirnya tidak dapat memenuhi jaminan

kesehatan ikan.

Klasifikasi ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proses produksi

dibagi :

1. Ketidaksesuaian minor

Apabila persyaratan ataupun pelaksanaan proses tidak dipenuhi

atau gagal dipenuhi dan kemungkinan komoditas perikanan tidak

berakibat serius terhadap penyebaran HPIK/HPI tertentu.

2. Ketidaksesuaian serius

Apabila persyaratan ataupun pelaksanaan proses tidak dipenuhi

atau gagal dipenuhi dan kemungkinan dapat menyebabkan

komoditas perikanan menyebarkan HPIK/HPI tertentu meskipun

tidak kritis.

3. Ketidaksesuaian kritis

Apabila persyaratan ataupun pelaksanaan proses tidak dipenuhi

atau gagal dipenuhi dan kemungkinan besar dapat menyebabkan

(24)

Klasifikasi ketidaksesuaian yang mungkin dapat terjadi pada

penerapan CKIB, dapat dilihat pada tabel berikut :

No. URAIAN MN SR KR

1 2 3 4 5

1. DOKUMEN MUTU CKIB

a. Prosedur kerja dan instruksi kerja

- Prosedur kerja dan instruksi kerja yang tertulis dalam Dokumen Mutu tidak sesuai dengan yang dilaksanakan.

X

- Hanya sebagian dari prosedur kerja dan instruksi kerja yang dilaksanakan.

X

b. Rekaman data

- Rekam data sesuai dengan format yang ada dalam dokumen mutu tidak dikerjakan

X

- Rekam data tidak akurat X

- Rekam data tidak mutakhir X c. Sumberdaya manusia pelaksana

program

- Pendidikan tidak sesuai dan tidak kompeten

X

- Pendidikan sesuai tetapi tidak kompeten

X

- Pendidikan tidak sesuai tetapi berpengalaman

X

d. Dokumen LHU Laboratoris

HPIK/HPI persyaratan

- UUPI tidak mendokumentasikan dokumen LHU Laboratoris HPIK/HPI persyaratan.

X

- UUPI mendokumentasikan dokumen LHU Laboratoris HPIK/HPI persyaratan, tetapi

(25)

2. PROSES PRODUKSI a. Sumber air

- Tidak ada perlakuan pembebasan patogen terhadap sumber air.

X

- Ada perlakuan pembebasan patogen pada sumber air tetapi belum sesuai dengan SOP dan Instruksi Kerja

X

- Sistem sirkulasi air

memungkinkan terjadinya kontminasi silang.

X

b. Pemasukan Ikan

- Ikan berasal dari daerah wabah X

- Ikan transit di daerah wabah dan dilakukan pergantian air/kemasan

X

- Berasal dari daerah yang tidak diketahui status kesehatannya (tidak ada dokumen karantina ikan atau dokumen lain untuk telusur)

X

c. Aklimatisasi dan Adaptasi

- Ikan masuk tidak dilakukan proses aklimatisasi dan adaptasi terlebih dahulu sebelum dicampur dengan ikan lain di bak pemeliharaan

X

- Tidak dilakukan pemeriksaan klinis terhadap ikan yang masuk pada saat proses aklimatisasi dan adaptasi.

X

- Pemindahan ikan setelah proses aklimatisasi dan adaptasi ke bak pemeliharaan tidak sesuai dengan intruksi kerja.

X

d. Pemeliharaan Ikan

- Tidak dilakukan pengecekan kualitas air dalam wadah pemeliharaan secara berkala

(26)

- Tidak dilakukan pemeriksaan klinis terhadap ikan dalam wadah pemeliharaan secara berkala

X

- Peralatan yang digunakan secara bersama tidak didesinfeksi dulu sebelum digunakan untuk wadah pemeliharaan lain.

X

- Jenis, dosis dan cara desinfeksi peralatan tidak sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja

X

- Jumlah wadah pemeliharaan tidak mencukupi, ikan terlalu padat dalam satu wadah)

X

e. Perlakuan / Pengobatan Ikan

- Tidak dilakukan pemisahan antara ikan yang sehat dan ikan yang sakit

X

- Tidak dilakukan tindakan perlakuan/pengobatan terhadap ikan yang sakit

X

- Karyawan tidak memahami cara penanganan dan pengobatan ikan sakit

X

- Jenis, dosis dan cara pengobatan tidak tepat

X

- Air, peralatan dan wadah pemeliharaan ikan yang tidak dapat disembuhkan dari sakit tidak di desinfeksi

X

f. Masa Karantina

- Ikan yang akan dikirim tidak dilakukan masa karantina (pemberokan)

X

- Pemindahan ikan dari unit pemeliharaan ke unit pemberokan tidak dilakukan sesuai SOP dan Instruksi Kerja.

(27)

- Pada saat pemberokan tidak dilakukan pengamatan gejala klinis.

X

g. Panen dan Pengemasan

- Peralatan panen tidak didesinfeksi terlebih dahulu sebelum digunakan

X

- Jenis, dosis dan cara desinfeksi tidak sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja

X

- Pemanenan dan pengemasan tidak dilakukan sesuai dengan SOP dan Instruksi Kerja.

X

3. PENGELOLAAN LIMBAH

- Penanganan limbah cair tidak sesuai SOP dan Instruksi kerja

X

- Penanganan limbah padat tidak sesuai SOP dan Instruksi kerja

X

4. BIOSEKURITI

a. Sarana dan Prasarana

- Tidak pernah dilakukan sanitasi dan sterilisasi.

X

- Tidak ada sarana dan prasarana sanitasi dan sterilisasi karyawan.

X

- Tidak ada sarana dan prasarana sterilisasi kendaraan

X

- Dilakukan sanitasi dan sterilisasi tetapi tidak sesuai dengan SOP dan Instruksi Kerja.

X

b. Personil

- Tidak tersedia sarana dan prasarana sterilisasi untuk petugas di ruang karantina.

X

- Tersedia sarana dan prasarana sterilisasi untuk petugas di ruang karantina, tetapi tidak sesuai dengan SOP.

(28)

- Tidak tersedia perlengkapan kerja khusus untuk petugas di ruang karantina.

X

- Personil tidak mematuhi SOP dan Instruksi Kerja Sanitasi dan Sterilisasi.

X

c. Lingkungan

- Tidak pernah dilakukan sanitasi dan sterilisasi terhadap lingkungan

X

- Dilakukan sanitasi dan sterilisasi lingkungan, tetapi tidak sesuai dengan SOP dan Instruksi Kerja.

X

5. LAIN - LAIN

- Pagar/pembatas ruang instalasi tidak mampu mencegah masuknya hewan peliharaan/hewan liar yang berpotensi sebagai sarana pembawa organisme patogen.

X

- Limbah cair tidak seluruhnya dialirkan menuju ke unit pengolahan limbah.

X

- Pengaturan sarana dan prasarana

pemeliharaan tidak

memperhatikan resiko terjadinya kontaminasi silang.

X

- Tindak lanjut hasil monitoring dan saran perbaikan dari pelaksana monitoring tidak dilakukan.

X

- Tidak pernah dilakukan tindakan audit internal.

(29)

BAB. IV

PENUTUP

Inspeksi penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) yang

dilaksanakan oleh Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI), merupakan

hal yang penting dilakukan dalam rangka mengecek konsistensi UUPI

dalam menerapkan manajemen pemeliharaan ikan sesuai dengan

dokumen mutu CKIB dan prinsip-prinsip biosekuriti, yang pada

akhirnya nanti dapat direkomendasikan untuk mendapatkan Sertifikat

Cara Karantina Ikan yang Baik (SCKIB).

Tujuan dari inspeksi penerapan CKIB adalah untuk menilai

kesesuaian dan konsistensi penerapan sistem manajemen CKIB yang

dilaksanakan oleh UUPI dalam rangka penjaminan kesehatan ikan

yang dibudidaya.

Petunjuk Teknis Inspeksi Penerapan CKIB ini disusun sebagai

panduan dan acuan dalam pelaksanaan inspeksi penerapan CKIB di

UUPI yang dilakukan oleh Inspektur Karantina Ikan serta

menyamakan pemahaman dan persepsi inspektur karantina ikan

(30)
(31)

Lampiran 1 : Format Surat Penugasan Inspeksi CKIB

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU

DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 35113282

LAMAN :http//www.bkipm.kkp.go.id, POS ELEKTRONIK :bkipm@bkipm.kkp.go.id

Nomor : ……. Tanggal, Bulan,Tahun Lampiran : …….

Hal : Inspeksi Penerapan CKIB

Yth. Pimpinan PT/CV/ …………. di ………..

Dalam rangka menjamin penerapan sistem jaminan kesehatan ikan sebagaimana tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan nomor KEP.460/BKIPM/XII/2011 tentang Pedoman Teknis Tindakan Karantina Ikan secara Terintegrasi Berbasis In Line Inspection di Unit Pembenihan, Pembesaran dan Penampungan/Pengumpul Ikan, maka kami menugaskan inspektur karantina ikan untuk melakukan inspeksi penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik di PT/CV/……, jl. ……… pada tanggal ……. s/d ….., yaitu sebagai berikut :

No Nama Nomor Register

Jabatan Asal UPT 1 ……… ……… Ketua

2 ……… ……… Anggota 3 ……… ……… Anggota

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Kepala Pusat Karantina Ikan,

………. NIP.

Tembusan :

(32)

Lampiran 2 : Checklist Inspeksi Penerapan CKIB

CHEKLIST INSPEKSI

PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK

Nama UUPI : ……….……… Alamat UUPI : ……….……… Tanggal Pelaksanaan : …………..………..

No. Aspek Yang Diinspeksi

Hasil Inspeksi

kesesuaian Keterangan Ya Tidak

1. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan Instruksi Kerja.

2. Rekam data telah dikerjakan sesuai dengan buku Dokumen Mutu CKIB. 3. Rekam data diisi secara akurat

sesuai dengan kenyataan yang ada.

4. Penanggung jawab pelaksana program berlatar pendidikan bidang perikanan dan berpengalaman.

5. UUPI mendokumentasikan semua LHU laboratoris HPIK/HPI persyaratan.

6. Dilakukan perlakuan pembebasan patogen terhadap sumber air untuk pemeliharaan.

7. Ikan yang masuk bukan dari daerah wabah.

8. Ikan yang masuk bukan dari daerah yang transit di daerah wabah dan dilakukan penggantian air.

(33)

12. Dilakukan tindakan perlakuan/ pengobatan terhadap ikan yang sakit.

13. Sarana dan prasarana yang telah dipakai untuk ikan sakit selalu didesinfeksi

14. Pemindahan ikan dari area pemeliharaan ke area karantina (pemberokan) dilakukan sesuai SOP dan Instruksi kerja

15. Penanganan limbah cair dilakukan sesuai SOP dan Instruksi kerja 16. Sarana dan prasarana

pemeliharaan dilakukan sanitasi dan sterilisasi secara berkala

17. Sanitasi dan sterilisasi yang dilakukan sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja

18. Disediakan khusus perlengkapan kerja untuk petugas di ruang karantina

19. Tersedia sarana dan prasarana biosekuriti untuk petugas di ruang karantina yang sesuai dengan SOP 20. Petugas di ruang karantina

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja 21. Hewan peliharaan/hewan liar tidak

bebas masuk ke area instalasi dan berpotensi sebagai sarana pembawa organisme pathogen 22. UUPI telah melaksanakan saran

dan tindak lanjut hasil dari temuan tim / pelaksana monitoring/ survailance

23. UUPI hanya melaksanakan sebagian SOP dan Instruksi kerja 24. Pengisian rekam data dilakukan up

to date.

25. Personil yang melaksanakan program berpendidikan perikanan tetapi belum berpengalaman

(34)

27. Sumber air yang digunakan telah melalui proses pembebasan patogen, tetapi belum sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja 28. Dokumen karantina/dokumen lain

untuk telusur asal ikan didokumentasikan dengan baik 29. Prosea aklimatisasi dan adaptasi

telah dilaksanakan sesuai SOP dan instruksi kerja

30. Pemindahan ikan ke area pemeliharaan setelah proses aklimatisasi dan adaptasi telah dilakukan sesuai SOP dan Instruksi kerja

31. UUPI telah melaksanakan pengecekan kualitas air dalam wadah pemeliharaan secara berkala

32. Pemeriksaan secara klinis terhadap ikan di dalam wadah pemeliharaan telah dilakukan secara berkala 33. Karyawan yang bertanggung

jawab di area pemeliharaan memahami cara penanganan dan perlakuan/pengobatan terhadap ikan yang sakit

34. Jenis, dosis dan cara pengobatan untuk ikan yang sakit telah sesuai dengan SOP

35. Peralatan yang digunakan secara bersama di area pemeliharaan telah didesinfeksi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk wadah pemeliharaan lain

36. Jenis, dosis dan cara desinfeksi telah sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja

37. Ikan yang akan dikirim telah melalui masa karantina (pemberokan)

(35)

40. Jenis, dosis dan cara desinfeksi peralatan panen sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja

41. Pemanenan dan pengemasan telah dilakukan sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja

42. UUPI menyediakan sarana/prasarana sanitasi dan sterilisasi untuk karyawan

43. UUPI melaksanakan sanitasi dan sterilisasi terhadap lingkungan instalasi

44. UUPI telah melaksanakan sanitasi dan sterilisasi terhadap lingkungan instalasi, tetapi tidak sesuai SOP dan Instruksi kerja

45. Limbah cair di area instalasi tidak seluruhnya dialirkan ke unit pengolahan limbah cair

46. Pengaturan sarana dan prasarana pemeliharaan telah memperhatikan resiko terjadinya kontaminasi silang

47. UUPI telah melaksanakan audit internal terhadap pelaksanaan program CKIB

48. Personil yang melaksanakan program tidak berpendidikan perikanan tetapi berpengalaman 49. Kapasitas wadah pemeliharaan

sesuai dengan jumlah ikan yang dipelihara

50. Penanganan limbah padat telah dilakukan sesuai SOP dan Instruksi kerja

(36)

CATATAN :

 Ketidaksesuaian kritis dan serius, UUPI wajib melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan temuannya.

 Ketidaksesuaian minor, menjadi saran untuk dilakukan perbaikan oleh UUPI

 ……… ……… ………

………..,……….. Inspektur Karantina,

(37)

TATA CARA PENGISIAN

CHECKLIST INSPEKSI PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG

BAIK

1. Diisi dengan nama UUPI

2. Diisi dengan alamat lengkap UUPI

3. Diisi dengan tanggal pelaksanaan inspeksi

4. Checklist hasil inspeksi kesesuaian diisi dengan tanda “ √ “ sesuai dengan kenyataan yang ada dan dapat ditambahkan keterangan pada kolom keterangan untuk menjelaskan temuan.

5. Pada akhir halaman checklist diisi tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan inspeksi,nama pelaksana inspeksi dan ditandatangani.

(38)

Lampiran 3 :Format Daft

OTORITA BADAN K DAN KEA

PEMBUKAA

Nama UUPI : Alamat : Tanggal : No Nama

Daftar Hadir Pembukaan/Penutupan Ins

OTORITAS KOMPETEN

ADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIA KEAMANAN HASIL PERIKANAN

DAFTAR HADIR

MBUKAAN / PENUTUPAN INSPEKSI CKIB

……… ……… ……… Instansi/Jabatan Tan

Inspeksi

NDALIAN MUTU

KSI CKIB *

(39)

Lampiran 4 : Format Tem

Jenis Media Pembawa :

Pimpinan UUPI

Rencana Penyelesaian Tin

Ketua Tim Inspeksi

Temuan Ketidaksesuaian Inspeksi CKIB

OTORITAS KOMPETEN

ADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIA KEAMANAN HASIL PERIKANAN

DAFTAR TEMUAN KETIDAKSESUAIAN

No. SK. Penerapan No. SCKIB Tanggal Inspeksi

awa : Temuan Nomor

n Ketidaksesuaian Ketera

saian Tindakan Perbaikan, Tanggal : …………

nspeksi Pimpinan UU

(40)

TATA CARA PENGISIAN

FORMAT TEMUAN KETIDAKSESUAIAN INSPEKSI CKIB

1. Data UUPI diisi sesuai dengan Surat Keputusan Penerapan CKIB, Sertifikat CKIB atau Sertifikat Instalasi Karantina Ikan.

2. Kolom temuan diisi sesuai dengan jumlah temuan ketidaksesuai yang ada, contoh temuan nomor 1 dari 3 temuan.

3. Pimpinan UUPI diisi sesuai dengan dokumen yang ada. 4. Pelaksana Inspeksi diisi sesuai dengan surat tugas.

5. Kolom Temuan Ketidaksesuaian diisi dengan satu temuan ketidaksesuaian dan untuk kolom keterangan diisi dengan pernyataan penguat dari temuan ketidaksesuaian.

6. Kolom rencana penyelesaian diisi dengan tanggal yang disepakati antara tim inspeksi dengan pimpinan UUPI.

Ketentuan :

(41)

Lampiran 5 : Format Laporan Pelaksanaan Inspeksi CKIB

LAPORAN MELAKSANAKAN KEGIATAN

INSPEKSI PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB) DI ……….

Pelaksana Tugas :

1. Nama : ……….. NIP : ……….. Pangkat/Gol : ………..

Jabatan : Inspektur Karantina Ikan No. Registrasi …… 2. Nama : ………..

NIP : ……….. Pangkat/Gol : ………..

Jabatan : Inspektur Karantina Ikan No. Registrasi …… Tanggal Inspeksi : ………..

Nomor Surat Tugas : ……….. Sumber Dana : ………..

Tujuan : Inspeksi Penerapan CKIB di PT/CV……… Alamat UUPI : ………..

I. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. ……… ……… 2. dst ……….

II.HASIL YANG DIPEROLEH

1. .……… .……… 2. dst …………..

Demikian laporan pelaksanaan inspeksi penerapan CKIB dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta,

(42)

Lampiran 6 : Format Surat Pengantar Laporan Tindakan Perbaikan UUPI

KOP PERUSAHAAN

Tanggal, Bulan, Tahun

Yth. Kepala UPT KIPM di

Tempat

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya inspeksi penerapan CKIB di perusahaan kami pada tanggal ………. dan adanya temuan ketidaksesuaian yang harus kami perbaiki, bersama ini disampaikan bahwa kami telah lakukan perbaikan atas temuan tim pelaksana inspeksi sebagaimana terlampir.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Pimpinan Perusahaan,

(43)

Lampiran 7 : Format Laporan Tindakan Perbaikan UUPI

LAPORAN TINDAKAN PERBAIKAN UUPI

Nama UUPI : …….……….. Alamat : …….……….. Tanggal Inspeksi : …….……….. Inspektur Karantina Ikan 1. ……....……….. 2. ………..……….. 3. ……..………..

No Temuan dan Tindakan Perbaikan Fisik

1. Temuan

Tindakan Perbaikan Lampiran

Tanggal Penyelesaian : : : :

Gambar Sebelum Perbaikan Gambar Setelah Perbaikan

2. Temuan

Tindakan Perbaikan Lampiran

Tanggal Penyelesaian : : : :

Gambar Sebelum Perbaikan Gambar Setelah Perbaikan

3. Dan seterusnya ….

(44)

TATA CARA PENGISIAN

FORMAT LAPORAN TINDAKAN PERBAIKAN UUPI

1. UUPI mengisi nama perusahaan/pemilik, alamat UUPI, tanggal inspeksi dan nama inspektur karantina ikan sesuai dengan surat tugas.

2. Temuan : Diisi dengan hasil temuan mengacu kepada daftar temuan ketidaksesuaian.

3. Tindakan perbaikan : Diisi dengan pernyataan UUPI terhadap hasil tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan.

4. Lampiran : Diisi dengan nama dokumen/data yang dapat mendukung gambar tindakan perbaikan atau blanko tindakan perbaikan dari temuan yang bersifat administratif.

5. Tanggal penyelesaian perbaikan : Diisi dengan tanggal pada saat perbaikan dari temuan ketidaksesuaian yang telah diperbaiki oleh UUPI. 6. Gb. Sebelum Perbaikan : Diisi foto dari temuan ketidaksesuaian pada

saat inspeksi.

7. GB. Sesudah Perbaikan : Diisi foto dari hasil perbaikan yang telah dilakukan oleh UUPI.

8. Tanggal, Bulan, Tahun : Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun UUPI membuat laporan.

KETENTUAN :

1. Setiap tindakan perbaikan UUPI yang bersifat fisik harus disertai dengan foto sebelum perbaikan dan setelah perbaikan.

2. Setiap tindakan perbaikan UUPI yang bersifat administratif harus disertakan dengan dokumen/data/rekaman yang dijadikan temuan ketidaksesuaian dan setelah dilakukan perbaikan.

3. UUPI melaporkan hasil perbaikan dari temuan ketidaksesuaian kepada Kepala UPT KIPM setempat.

(45)

Lampiran 8 : Format Berita Acara Verifikasi Tindakan Perbaikan

BERITA ACARA

HASIL VERIFIKASI UPT – KIPM

Pada hari ini, Tanggal, Bulan, Tahun, kami yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa telah dilakukan verifikasi/pemeriksaan ulang yang terkait hasil perbaikan berdasarkan kegiatan inspeksi terhadap Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI) di bawah ini:

Nama UUPI :

Alamat :

Tanggal Inspeksi : Inspektur Karantina Ikan :

Pemeriksaan Ulang

Tanggal :

Inspektur Karantina Ikan :

Berikut hasil verifikasi/pemeriksaan ulang terhadap UUPI:

No Temuan/

Penyimpangan Hasil Perbaikan

Tgl Selesai

Temuan/penyimpangan masih dalam proses perbaikan :

No Temuan / Penyimpangan Target (Tanggal)

1 2 3 dst

Demikian Berita Acara Pemeriksaan Ulang terhadap Unit Pengusaha Pembudidaya Ikan (UUPI) atas nama PT/CV ……., dibuat dengan sesungguhnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kota, tgl/bln/tahun

(46)

Lampiran 9 : Format Laporan Hasil Verifik

BADAN

Laporan Verifikasi Tindak

Nama UUPI :

lamat :

Tanggal Inspeksi : Jenis Inspeksi : Nama Inspektur Karantina Ikan : Jumlah Ketidaksesuaian :

No Ketidaksesuaian

Uraian

1. 2. 3.

Dst

Catatan :

Jika berdasarkan hasil verifikasi , tindakan perbai

sil Verifikasi Tindakan Perbaikan

OTORITAS KOMPETEN

BADAN KARANTINA PERIKANAN, PENGENDALIAN M DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

asi Tindakan Perbaikan Unit Usaha Pembudidaya Ikan

Tindakan Perbaikan

Uraian Diselesaikan Tanggal

an perbaikan yang dilakukan oleh UUPI belum memenuhi

ALIAN MUTU

daya Ikan (UUPI)

Status

(memuaskan/tidak memuaskan) / Alasan

(47)

Lampiran 10 : Format Surat Pengantar Tindakan Perbaikan

KOP UPT KIPM

Tgl, Bln, Tahun Yth. Kepala Pusat Karantina Ikan

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

di Jakarta

SURAT PENGANTAR

Nomor: …...

Sehubungan dengan telah dilakukannya verifikasi tindakan perbaikan ke Unit Usaha Pembudidaya Ikan, maka bersama ini disampaikan sebagai berikut:

No Naskah Dinas yang Dikirim Banyaknya Keterangan 1 Laporan hasil verifikasi

tindakan perbaikan CV/PT. …….

2 (dua) Berkas Disampaikan dengan hormat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya Demikian disampaikan, atas perhatian dan perkenannya diucapkan terima kasih

Kepala UPT KIPM

(48)

Lampiran 11 : Format Surat Perpanjangan Masa Waktu Tindakan Perbaikan

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU

DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 35113282

LAMAN :http//www.bkipm.kkp.go.id, POS ELEKTRONIK :bkipm@bkipm.kkp.go.id

Nomor : ……. Tanggal, Bulan,Tahun Lampiran : …….

Hal : Perpanjangan Masa Perbaikan Temuan Inspeksi.

Yth. Pimpinan PT/CV/ …………. di ………..

Menindaklanjuti hasil inspeksi penerapan CKIB di UUPI saudara pada ……tanggal, bulan, tahun… …, maka dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan saudara belum melaksanakan tindakan perbaikan temuan ketidaksesuaian dengan batas waktu yang telah disepakati yaitu sampai dengan tanggal…., bulan….., tahun ….

Sehubungan denngan ha tersebut diatas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku kami memberikan perpanjangan waktu untuk melakukan tindakan perbaikan temuan ketidaksesuaian dimaksud sampai dengan tanggal….., bulan….., tahun….. Apabila sampai dengan batas waktu tersebut saudara tidak melakukan dan melaporkan hasil perbaikan, maka perusahaan Saudara dinyatakan tidak memenuhi persyaratan untuk memperoleh sertufikat CKIB dan permohonannya dinyatakan batal.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Kepala Pusat,

Nama jelas NIP.

Gambar

Gambar Sebelum Perbaikan

Referensi

Dokumen terkait

1. ISM telah dilaksanakan dengan baik, dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dari pihak P2K3. Pelaksanaan inspeksi tersebut bertujuan sebagai upaya

Kelompok masyarakat pembudidaya ikan dan mitra yang mengikuti kegiatan Program Kemitraan Wilayah (PKW), sudah memiliki pengetahuan penerapan teknologi feminisasi ikan

Budidaya ikan air tawar yang dilakukan oleh kelompok pembudidaya ikan air tawar tersebut adalah ikan nila dan lele, hasil dari produksi budidaya yang dilaksanakan

KEDUA : Petunjuk Teknis Penilaian Kelayakan Unit Usaha Pembenihan Ikan dalam Rangka Cara Karantina Ikan yang Baik ini wajib digunakan sebagai dasar bagi pejabat

KETIGA : Membentuk Sekretariat Tim Pelaksana Cara Karantina Ikan yang Baik pada Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

CKIB adalah metode yang berisikan standar operasional prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua tindakan dan penggunaan fasilitas instalasi

Karantina Ikan Yang Baik dengan kriteria C kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Permasalahan pelaksanaan inspeksi AHTS untuk kesiapan operasional kapal adalah 1) Pemeliharaan dan perawatan kapal yang belum dilaksanakan secara maksimal oleh crew di