PETUNJUK TEKNIS
INSPEKSI PENERAPAN CARA
KARANTINA IKAN YANG BAIK
DI UNIT USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN
K A T A P E N G A N T A R
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya Penyusunan Petunjuk Teknis Inspeksi Penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik dapat tersusun.
Inspeksi penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) yang dilaksanakan oleh Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI), merupakan hal yang penting dilakukan dalam rangka mengecek konsistensi UUPI menerapkan manajemen pemeliharaan ikan sesuai dengan dokumen mutu CKIB dan prinsip-prinsip biosekuriti, yang pada akhirnya nanti dapat direkomendasikan untuk mendapatkan Sertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (SCKIB).
Pelaksana inspeksi penerapan CKIB adalah inspektur karantina ikan, dan Petunjuk Teknis Inspeksi Penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) ini dibuat untuk menyamakan persepsi serta pedoman bagi inspektur karantina ikan tentang tata cara menginspeksi Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI).
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih dan penghargaan atas kerjasama yang baik kepada semua pihak sehingga penyusunan petunjuk teknis ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Semoga Allah SWT senantiasa menunjukkan jalan yang benar dan memberikan kekuatan agar kita dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam rangka membangun system perkarantinaan ikan yang baik dalam rangka melindungi dan memanfaatkan sumberdaya perikanan di Indonesia.
Kepala Pusat Karantina Ikan
D A F T A R I S I
halaman KATA PENGANTAR ………
DAFTAR ISI ………..……… DAFTARLAMPIRAN ………..……… I. PENDAHULUAN ………..………. A. Latar Belakang ………..……… B. Tujuan .………..……….………. C. Istilah dan Definisi ………..……… D. Dasar Hukum ………..………....……..…. II. PROSEDUR DAN TATA CARA INSPEKSI ……….….…..…
DAFTAR LAMPIRAN
1. Format Surat Penugasan Inspeksi CKIB ……….…….
2. Checklist Inspeksi Penerapan CKIB ……….……..
3. Format Daftar Hadir Pembukaan/Penutupan Inspeksi ……….……….
4. Format Temuan Ketidaksesuaian Inspeksi CKIB ………..….
5. Format Laporan Pelaksanaan Inspeksi CKIB ……….………
6. Format Surat Pengantar Laporan Tindakan Perbaikan UUPI …....
7. Format Laporan Tindakan Perbaikan UUPI ……….…………..…
8. Format Berita Acara Verifikasi Tindakan Perbaikan ………….…..…..
9. Format Laporan Hasil Verifikasi Tindakan Perbaikan ………….………
10. Format Surat Pengantar Tindakan Perbaikan ……….……….…..
11. Format Surat Perpanjangan Masa Waktu Tindakan Perbaikan ……….………….
22
23
29
30
32
33
34
35
37
38
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi perdagangan dunia menuntut kualitas produk
perikanan yang semakin baik agar dapat bersaing di pasaran luar
negeri. Beberapa negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia
saat ini juga telah menuntut beberapa persyaratan dan jaminan
kesehatan terhadap komoditi perikanan yang masuk ke negaranya.
Persyaratan yang ditentukan Negara tujuan ekspor adalah jaminan
bebas penyakit ikan tertentu atas ikan yang dikirim ke negaranya.
Jaminan ini ditentukan dari adanya manajemen kesehatan ikan yang
baik termasuk ketertelusuran data kesehatan ikan mulai dari hulu
sampai dengan hilir.
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan (BKIPM), melalui Pusat Karantina Ikan telah
mengembangkan program manajemen kesehatan ikan berbasis in-line
inspection berupa Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).In Line
Inspection yang dimaksud disini adalah rangkaian proses kegiatan
pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) atau Hama
Penyakit Ikan (HPI) tertentu secara sistematis untuk menjamin
tujuan ekspor untuk meningkatkan ekspor produk perikanan yang
berkualitas.
Tujuan dari program CKIB pada dasarnya adalah mendorong
Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI) untuk melaksanakan
manajemen kesehatan ikan yang baik dengan menerapkan
prinsip-prinsip biosekuriti dalam setiap tahapan budidaya, dan melakukan
pencatatan terhadap kegiatan serta hasil pelaksanaan kegiatan untuk
kepentingan penelusuran / treacebility. Otoritas Kompeten Negara
tujuan ekspor akan mengaudit pelaksanaan manajemen kesehatan
ikan yang diterapkan oleh perusahaan dan akan memberikan
registrasi bagi perusahaan yang telah menerapkan manajemen
kesehatan ikan untuk dapat melakukan ekspor ke negaranya.
Pemenuhan persyaratan Negara tujuan ekspor produk perikanan
menuntut UUPI untuk mempunyai sistem produksi yang terencana,
tersusun dan tertelusur. Sistem produksi ini tertuang dalam dokumen
mutu CKIB yang memuat organisasi, alur proses produksi, identifikasi
bahaya disetiap proses produksi, standar operasional prosedur (SOP)
dan instruksi kerja (IK) dalam pelaksanaan proses produksi, yang
dijalankan dengan menerapkan prinsip-prinsip biosekuriti dalam
memenuhi jaminan kesehatan ikan.
Keberhasilan program CKIB tergantung konsistensi UUPI dalam
berarti kesehatan ikan yang dilalulintaskan semakin terjamin, yang
pada akhirnya dapat meningkatkan mutu hasil perikanan untuk dapat
bersaing di pasar internasional.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan petunjuk teknis inspeksi Cara Karantina
Ikan yang Baik (CKIB) ini adalah sebagai pedoman dan acuan
inspektur karantina ikan untuk melaksanakan inspeksi penerapan
CKIB di UUPI.
C. Definisi
1. Inspeksi adalah kegiatan pemeriksaan terhadap penerapan CKIB
pada UUPI berdasarkan prinsip-prinsip biosekuriti dan
ketertelusuran.
2. Inspektur karantina ikan adalah pegawai negeri tertentu yang
memiliki kompetensi melakukan kegiatan inspeksi dan pengambilan
contoh uji apabila dipandang perludalam rangka penerapan CKIB,
yang telah ditetapkan dan mendapatkan nomor regestrasi sebagai
inspektur karantina ikan dengan surat keputusan Kepala BKIPM.
3. Dokumen mutu CKIB adalah sekumpulan dokumen yang berisi
tentang panduan mutu, prosedur kerja dan/atau instruksi kerja
menerapkan CKIB berdasarkan prinsip-prinsip biosekuriti untuk
menjamin kesehatan ikan.
4. Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya dari
kontaminan/tertular patogen akibat transmisi jasad dan
jasadpembawa patogen (carrier) dari luar dengan cara-cara yang
tidak merusak lingkungan.
5. Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI) adalah unit usaha yang
melakukan kegiatan budidaya ikan berupa memelihara,
membesarkan, meningkatkan mutu dan/atau membiakkan ikan
serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol dengan
tujuan komersial.
6. Cara karantina ikan yang baik (CKIB) adalah metode yang
berisikan standar operasional prosedur (SOP) yang digunakan
untuk memastikan bahwa semua tindkan dan penggunaan fasilitas
instalasi karantina dilakukan secara efektif, konsisten, sistematis
dan memenuhi standar biosekuriti untuk menjamin kesehatan ikan.
7. Jaminan Kesehatan Ikan adalah pernyataan untuk memberikan
kepastian jaminan bahwa suatu media pembawa atau komoditi
ikan bebas atau tidak tertular dari HPIK/HPI tertentu.
8. Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) adalah semua hama dan
penyakit ikan yang belum terdapat dan/atau telah terdapat di area
cepat dapat mewabah dan merugikan sosio ekonomi atau yang
dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
9. Hama Penyakit Ikan (HPI) tertentu adalah semua HPI selain HPIK
yang sudah terdapat dan/atau belum terdapat di wilayah Republik
Indonesia yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau
menyebabkan kematian ikan.
D. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam penyusunan petunjuk teknis inspeksi
penerapan CKIB di UUPI, adalah :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan,
Ikan, dan Tumbuhan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina
Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2002 Nomor 36,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4197);
3. Peraturan Menteri Kelautan dan perikanan nomor.
PER.05/MEN/2005, tentang Tindakan Karantina Ikan Untuk
Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina;
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.20/MEN/2007 tentang Tindakan Karantina Untuk Pemasukan
Negeri Dan Dari Suatu Area Ke Area Lain Di Dalam Wilayah Negara
Republik Indonesia;
5. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:
26/MEN-KP/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya.
6. Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan nomor KEP.460/BKIPM/XII/2011
tentang Pedoman Teknis Tindakan Karantina Ikan secara
Terintegrasi Berbasis In Line Inspection di Unit Pembenihan,
BAB. II
PROSEDUR DAN TATACARA INSPEKSI
A. Persyaratan
UUPI yang dapat dilakukan inspeksi penerapan CKIB adalah
UUPI yang telah mendapatkan keputusan penerapan CKIB berbasis in
line inspection dari Kepala Pusat Karantina Ikan dan UUPI yang telah
mendapatkan sertifikat CKIB.
UUPI yang telah mendapatkan keputusan penerapan CKIB
berbasis in line inspection dari Kepala Pusat Karantina Ikan, inspeksi
dilakukan apabila UUPI tersebut telah menerapkan CKIB secara
konsisten yang dinyatakan bebas HPIK/HPI tertentu berdasarkan hasil
survailan yang dilaksanakan oleh UPT KIPM sekurang-kurang sekali
dalam satu bulan selama 6 (enam) bulan.
UUPI yang telah mendapatkan sertifikat CKIB, inspeksi
dilakukan sekali dalam setahun untuk proses perpanjangan sertifikat
CKIB.
B. Pelaksana Inspeksi
Pelaksana inspeksi penerapan CKIB adalah pegawai negeri sipil
lingkup Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
telah ditetapkan sebagai inspektur karantina ikan melalui Keputusan
Kepala Badan KIPM yang ditandai dengan nomor registrasi.
C. Persiapan Inspeksi
1. Sekretariat CKIB Pusat Karantina Ikan menginventarisir
kelengkapan dokumen UUPI yang telah mendapatkan keputusan
penerapan CKIB dari Kepala Pusat Karantina Ikan dan yang telah
mendapatkan sertifikat CKIB.
2. Sekretariat CKIB Pusat Karantina Ikan menyiapkan surat
penugasan inspeksi penerapan CKIB untuk ditandatangani oleh
Kepala Pusat Karantina Ikan, dibuat menurut contoh formulir
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1.
3. Inspektur karantina ikan menyiapkan dokumen terkait inspeksi
CKIB, yaitu :
a. Daftar isian (checklist) penerapan CKIB (Lampiran 2.);
b. Form Daftar Hadir Pembukaan dan Penutupan Inspeksi
(Lampiran 3.);
c. Form Daftar Temuan Ketidaksesuaian (Lampiran 4.);
4. Inspektur karantina ikan sebelum melaksanakan inspeksi, wajib
melakukan review terhadap :
a. Dokumen mutu UUPI;
c. Tindakan perbaikan yang dilakukan UUPI terkait temuan
ketidaksesuaian pada inspeksi sebelumnya.
5. Inspektur karantina ikan mencatat hasil review sebagaimana
dimaksud pada butir 4 diatas untuk dikonfirmasikan kepada UUPI
pada saat pelaksanaan inspeksi.
D. Pelaksanaan Inspeksi
1. Pertemuan pembukaan
Ketua tim inspeksi CKIB memimpin pertemuan pembukaan
pelaksanaan inspeksi yang dihadiri oleh manajemen UUPI dengan
tujuan :
a. Menyerahkan surat tugas inspeksi;
b. Memperkenalkan tim inspektur karantina ikan;
c. Pengisian daftar hadir;
d. Konfirmasi tujuan dan ruang lingkup;
e. Identifikasi pihak yang bertanggungjawab langsung terkait
dengan tujuan dan ruang lingkup inspeksi.
f. Konfirmasi agenda inspeksi yang mencakup peninjauan
dokumen mutu, peninjauan lapangan, perumusan temuan
inspeksi dan pertemuan penutup;
g. Konfirmasi petugas pendamping peninjauan lapangan dan
i. Konfirmasi bahwa inspektur karantina ikan diwajibkan
mengambil foto sebagai bukti ketidaksesuaian.
2. Pemeriksaan kesesuaian dokumen mutu
Inspektur karantina ikan melakukan pengecekan kesesuaian
dokumen mutu yang meliputi :
a. Konfirmasi standar operasional prosedur yang tertuang dalam
dokumen mutu dengan pelaksanaan di masing-masing unit;
b. Konfirmasi instruksi kerja dengan pelaksanaan pekerjaan;
c. Pengisian rekaman data yang dilakukan oleh masing-masing
unit;
d. Konfirmasi kebenaran isi rekaman data;
e. Konfirmasi hasil survailan HPIK/HPI tertentu oleh UPT KIPM yang
tertuang dalam Laporan Hasil Uji (LHU) laboratorium.
3. Pemeriksaan lapangan
Inspektur karantina ikan melaksanakan inspeksi lapangan dalam
rangka verifikasi pelaksanaan CKIB yang meliputi :
a. Kesesuaian pelaksanaan manajemen pengelolaan sumber air;
b. Kesesuaian pelaksanaan pemasukan ikan;
c. Kesesuaian pelaksanaan aklimatisasi dan adaptasi;
d. Kesesuaian pelaksanaan proses pemeliharaan;
e. Kesesuaian pelaksanaan tindakan perlakuan/pengobatan ikan;
h. Kesesuaian pelaksanaan pengelolaan limbah;
i. Kesesuaian pelaksanaan sanitasi dan sterilisasi;
j. Kesesuaian pelaksanaan manajemen biosekuriti.
4. Perumusan Hasil Temuan
Inspektur karantina ikan melakukan pertemuan untuk
merumuskan:
a. Temuan ketidaksesuaian yang ditemukan oleh tim inspeksi;
b. Konfirmasi kebenaran temuan ketidaksesuaian dan klarifikasi
penyebab kepada UUPI apabila diperlukan.
c. Hasil temuan ketidaksesuaian akhir.
5. Pertemuan Penutup
Ketua tim inspeksi CKIB memimpin pertemuan akhir dengan
manajemen UUPI, dengan agenda sebagai berikut :
a. Ucapan terima kasih atas bantuan dan kerjasama dari
manajemen UUPI;
b. Menyampaikan temuan ketidaksesuaian akhir atas inspeksi
penerapan CKIB;
c. Mendiskusikan hasil temuan ketidaksesuaian dengan
manajemen UUPI;
d. Memberikan kesempatan kepada manajemen UUPI untuk
mengklarifikasi hasil temuan ketidaksesuaian;
f. Meminta manajemen UUPI untuk menyampaikan rencana dan
tanggal pelaksanaan tindakan perbaikan temuan
ketidaksesuaian;
g. Menyepakati tanggal batas akhir tindakan perbaikan temuan
ketidaksesuaian;
h. Penandatangan form Temuan Ketidaksesuaian Inspeksi CKIB.
E. Laporan Hasil Inspeksi
Ketua tim inspeksi CKIB membuat laporan hasil pelaksanaan
inspeksi kepada sekretariat CKIB (Koordinator II) selambat-lambatnya
5 (lima) hari kerja setelah pelaksanakan inspeksi dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5 dan melampirkan :
a. Surat tugas inspeksi.
b. Daftar hadir pembukaan dan penutupan inspeksi.
c. Daftar temuan ketidaksesuaian.
F. Tindak Lanjut Temuan Ketidaksesuaian
1. UUPI yang sudah diinspeksi dan ditemukan ketidaksesuaian, wajib
menyampaikan hasil tindakan perbaikan sesuai dengan rencana
penyelesaian tindakan perbaikan yang tertera di dalam Daftar
Temuan Ketidaksesuaian, beserta berkas pendukung lainnya
Laporan Tindakan Perbaikan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 6 dan 7.
2. Kepala UPT KIPM menugaskan Inspektur Karantina Ikan yang
melaksanakan inspeksi pada UUPI tersebut untuk melakukan
verifikasi tindakan perbaikan, selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kerja setelah menerima laporan tindakan perbaikan dari UUPI.
3. Apabila tindakan perbaikan telah sesuai dengan temuan
ketidaksesuaian, Inspektur Karantina Ikan UPT KIPM setempat
membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Verifikasi serta
laporan hasil verifikasisebagaimana tercantum dalam Lampiran 8
dan 9.
4. Kepala UPT KIPM menyampaikan hasil verifikasi tindakan perbaikan
temuan ketidaksesuaian kepada Kepala Pusat Karantina Ikan yang
dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 10, dengan melampirkan Berita Acara Hasil Verifikasi dan
laporan hasil verifikasi.
5. Kepala Pusat Karantina Ikan mendisposisikan laporan hasil
verifikasi ketidaksesuaian dan hasil verifikasi tindakan perbaikan
kepada Sekretariat CKIB Pusat Karantina Ikan.
6. Apabila dalam kurun waktu yang telah disepakati, UUPI belum
melakukan tindakan perbaikan atau telah melakukan tindakan
tindakan perbaikan selama-lamanya 1 (satu) bulan berdasarkan
laporan ketua tim inspeksi. Surat perpanjangan masa perbaikan
temuan inspeksi dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 11.
7. Apabila UUPI dalam masa 1 (satu) bulan perpanjangan setelah
batas waktu tindakan perbaikan yang disepakati tidak melakukan
tindakan perbaikan, ketua tim inspeksi membuat laporan tertulis
yang ditujukan ke Kepala Pusat Karantina Ikan dan atas
rekomendasi ketua tim sekretariat CKIB Kepala Pusat Karantina
Ikan bersurat resmi untuk membatalkan keikutsertaan UUPI
BAB. III
KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN
Dalam rangka inspeksi penerapan CKIB di UUPI perlu ditetapkan
terlebih dahulu klasifikasi objek yang dapat menimbulkan bahaya
penyebaran HPIK/HPI tertentu dalam proses produksi. Kegiatan atau
proses yang tidak sesuai dengan dokumen mutu ataupun tidak
menerapkan prinsip-prinsip biosekuriti dipastikan akan mengganggu
program CKIB yang pada akhirnya tidak dapat memenuhi jaminan
kesehatan ikan.
Klasifikasi ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proses produksi
dibagi :
1. Ketidaksesuaian minor
Apabila persyaratan ataupun pelaksanaan proses tidak dipenuhi
atau gagal dipenuhi dan kemungkinan komoditas perikanan tidak
berakibat serius terhadap penyebaran HPIK/HPI tertentu.
2. Ketidaksesuaian serius
Apabila persyaratan ataupun pelaksanaan proses tidak dipenuhi
atau gagal dipenuhi dan kemungkinan dapat menyebabkan
komoditas perikanan menyebarkan HPIK/HPI tertentu meskipun
tidak kritis.
3. Ketidaksesuaian kritis
Apabila persyaratan ataupun pelaksanaan proses tidak dipenuhi
atau gagal dipenuhi dan kemungkinan besar dapat menyebabkan
Klasifikasi ketidaksesuaian yang mungkin dapat terjadi pada
penerapan CKIB, dapat dilihat pada tabel berikut :
No. URAIAN MN SR KR
1 2 3 4 5
1. DOKUMEN MUTU CKIB
a. Prosedur kerja dan instruksi kerja
- Prosedur kerja dan instruksi kerja yang tertulis dalam Dokumen Mutu tidak sesuai dengan yang dilaksanakan.
X
- Hanya sebagian dari prosedur kerja dan instruksi kerja yang dilaksanakan.
X
b. Rekaman data
- Rekam data sesuai dengan format yang ada dalam dokumen mutu tidak dikerjakan
X
- Rekam data tidak akurat X
- Rekam data tidak mutakhir X c. Sumberdaya manusia pelaksana
program
- Pendidikan tidak sesuai dan tidak kompeten
X
- Pendidikan sesuai tetapi tidak kompeten
X
- Pendidikan tidak sesuai tetapi berpengalaman
X
d. Dokumen LHU Laboratoris
HPIK/HPI persyaratan
- UUPI tidak mendokumentasikan dokumen LHU Laboratoris HPIK/HPI persyaratan.
X
- UUPI mendokumentasikan dokumen LHU Laboratoris HPIK/HPI persyaratan, tetapi
2. PROSES PRODUKSI a. Sumber air
- Tidak ada perlakuan pembebasan patogen terhadap sumber air.
X
- Ada perlakuan pembebasan patogen pada sumber air tetapi belum sesuai dengan SOP dan Instruksi Kerja
X
- Sistem sirkulasi air
memungkinkan terjadinya kontminasi silang.
X
b. Pemasukan Ikan
- Ikan berasal dari daerah wabah X
- Ikan transit di daerah wabah dan dilakukan pergantian air/kemasan
X
- Berasal dari daerah yang tidak diketahui status kesehatannya (tidak ada dokumen karantina ikan atau dokumen lain untuk telusur)
X
c. Aklimatisasi dan Adaptasi
- Ikan masuk tidak dilakukan proses aklimatisasi dan adaptasi terlebih dahulu sebelum dicampur dengan ikan lain di bak pemeliharaan
X
- Tidak dilakukan pemeriksaan klinis terhadap ikan yang masuk pada saat proses aklimatisasi dan adaptasi.
X
- Pemindahan ikan setelah proses aklimatisasi dan adaptasi ke bak pemeliharaan tidak sesuai dengan intruksi kerja.
X
d. Pemeliharaan Ikan
- Tidak dilakukan pengecekan kualitas air dalam wadah pemeliharaan secara berkala
- Tidak dilakukan pemeriksaan klinis terhadap ikan dalam wadah pemeliharaan secara berkala
X
- Peralatan yang digunakan secara bersama tidak didesinfeksi dulu sebelum digunakan untuk wadah pemeliharaan lain.
X
- Jenis, dosis dan cara desinfeksi peralatan tidak sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja
X
- Jumlah wadah pemeliharaan tidak mencukupi, ikan terlalu padat dalam satu wadah)
X
e. Perlakuan / Pengobatan Ikan
- Tidak dilakukan pemisahan antara ikan yang sehat dan ikan yang sakit
X
- Tidak dilakukan tindakan perlakuan/pengobatan terhadap ikan yang sakit
X
- Karyawan tidak memahami cara penanganan dan pengobatan ikan sakit
X
- Jenis, dosis dan cara pengobatan tidak tepat
X
- Air, peralatan dan wadah pemeliharaan ikan yang tidak dapat disembuhkan dari sakit tidak di desinfeksi
X
f. Masa Karantina
- Ikan yang akan dikirim tidak dilakukan masa karantina (pemberokan)
X
- Pemindahan ikan dari unit pemeliharaan ke unit pemberokan tidak dilakukan sesuai SOP dan Instruksi Kerja.
- Pada saat pemberokan tidak dilakukan pengamatan gejala klinis.
X
g. Panen dan Pengemasan
- Peralatan panen tidak didesinfeksi terlebih dahulu sebelum digunakan
X
- Jenis, dosis dan cara desinfeksi tidak sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja
X
- Pemanenan dan pengemasan tidak dilakukan sesuai dengan SOP dan Instruksi Kerja.
X
3. PENGELOLAAN LIMBAH
- Penanganan limbah cair tidak sesuai SOP dan Instruksi kerja
X
- Penanganan limbah padat tidak sesuai SOP dan Instruksi kerja
X
4. BIOSEKURITI
a. Sarana dan Prasarana
- Tidak pernah dilakukan sanitasi dan sterilisasi.
X
- Tidak ada sarana dan prasarana sanitasi dan sterilisasi karyawan.
X
- Tidak ada sarana dan prasarana sterilisasi kendaraan
X
- Dilakukan sanitasi dan sterilisasi tetapi tidak sesuai dengan SOP dan Instruksi Kerja.
X
b. Personil
- Tidak tersedia sarana dan prasarana sterilisasi untuk petugas di ruang karantina.
X
- Tersedia sarana dan prasarana sterilisasi untuk petugas di ruang karantina, tetapi tidak sesuai dengan SOP.
- Tidak tersedia perlengkapan kerja khusus untuk petugas di ruang karantina.
X
- Personil tidak mematuhi SOP dan Instruksi Kerja Sanitasi dan Sterilisasi.
X
c. Lingkungan
- Tidak pernah dilakukan sanitasi dan sterilisasi terhadap lingkungan
X
- Dilakukan sanitasi dan sterilisasi lingkungan, tetapi tidak sesuai dengan SOP dan Instruksi Kerja.
X
5. LAIN - LAIN
- Pagar/pembatas ruang instalasi tidak mampu mencegah masuknya hewan peliharaan/hewan liar yang berpotensi sebagai sarana pembawa organisme patogen.
X
- Limbah cair tidak seluruhnya dialirkan menuju ke unit pengolahan limbah.
X
- Pengaturan sarana dan prasarana
pemeliharaan tidak
memperhatikan resiko terjadinya kontaminasi silang.
X
- Tindak lanjut hasil monitoring dan saran perbaikan dari pelaksana monitoring tidak dilakukan.
X
- Tidak pernah dilakukan tindakan audit internal.
BAB. IV
PENUTUP
Inspeksi penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) yang
dilaksanakan oleh Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI), merupakan
hal yang penting dilakukan dalam rangka mengecek konsistensi UUPI
dalam menerapkan manajemen pemeliharaan ikan sesuai dengan
dokumen mutu CKIB dan prinsip-prinsip biosekuriti, yang pada
akhirnya nanti dapat direkomendasikan untuk mendapatkan Sertifikat
Cara Karantina Ikan yang Baik (SCKIB).
Tujuan dari inspeksi penerapan CKIB adalah untuk menilai
kesesuaian dan konsistensi penerapan sistem manajemen CKIB yang
dilaksanakan oleh UUPI dalam rangka penjaminan kesehatan ikan
yang dibudidaya.
Petunjuk Teknis Inspeksi Penerapan CKIB ini disusun sebagai
panduan dan acuan dalam pelaksanaan inspeksi penerapan CKIB di
UUPI yang dilakukan oleh Inspektur Karantina Ikan serta
menyamakan pemahaman dan persepsi inspektur karantina ikan
Lampiran 1 : Format Surat Penugasan Inspeksi CKIB
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 35113282
LAMAN :http//www.bkipm.kkp.go.id, POS ELEKTRONIK :bkipm@bkipm.kkp.go.id
Nomor : ……. Tanggal, Bulan,Tahun Lampiran : …….
Hal : Inspeksi Penerapan CKIB
Yth. Pimpinan PT/CV/ …………. di ………..
Dalam rangka menjamin penerapan sistem jaminan kesehatan ikan sebagaimana tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan nomor KEP.460/BKIPM/XII/2011 tentang Pedoman Teknis Tindakan Karantina Ikan secara Terintegrasi Berbasis In Line Inspection di Unit Pembenihan, Pembesaran dan Penampungan/Pengumpul Ikan, maka kami menugaskan inspektur karantina ikan untuk melakukan inspeksi penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik di PT/CV/……, jl. ……… pada tanggal ……. s/d ….., yaitu sebagai berikut :
No Nama Nomor Register
Jabatan Asal UPT 1 ……… ……… Ketua
2 ……… ……… Anggota 3 ……… ……… Anggota
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Kepala Pusat Karantina Ikan,
………. NIP.
Tembusan :
Lampiran 2 : Checklist Inspeksi Penerapan CKIB
CHEKLIST INSPEKSI
PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK
Nama UUPI : ……….……… Alamat UUPI : ……….……… Tanggal Pelaksanaan : …………..………..
No. Aspek Yang Diinspeksi
Hasil Inspeksi
kesesuaian Keterangan Ya Tidak
1. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan Instruksi Kerja.
2. Rekam data telah dikerjakan sesuai dengan buku Dokumen Mutu CKIB. 3. Rekam data diisi secara akurat
sesuai dengan kenyataan yang ada.
4. Penanggung jawab pelaksana program berlatar pendidikan bidang perikanan dan berpengalaman.
5. UUPI mendokumentasikan semua LHU laboratoris HPIK/HPI persyaratan.
6. Dilakukan perlakuan pembebasan patogen terhadap sumber air untuk pemeliharaan.
7. Ikan yang masuk bukan dari daerah wabah.
8. Ikan yang masuk bukan dari daerah yang transit di daerah wabah dan dilakukan penggantian air.
12. Dilakukan tindakan perlakuan/ pengobatan terhadap ikan yang sakit.
13. Sarana dan prasarana yang telah dipakai untuk ikan sakit selalu didesinfeksi
14. Pemindahan ikan dari area pemeliharaan ke area karantina (pemberokan) dilakukan sesuai SOP dan Instruksi kerja
15. Penanganan limbah cair dilakukan sesuai SOP dan Instruksi kerja 16. Sarana dan prasarana
pemeliharaan dilakukan sanitasi dan sterilisasi secara berkala
17. Sanitasi dan sterilisasi yang dilakukan sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja
18. Disediakan khusus perlengkapan kerja untuk petugas di ruang karantina
19. Tersedia sarana dan prasarana biosekuriti untuk petugas di ruang karantina yang sesuai dengan SOP 20. Petugas di ruang karantina
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja 21. Hewan peliharaan/hewan liar tidak
bebas masuk ke area instalasi dan berpotensi sebagai sarana pembawa organisme pathogen 22. UUPI telah melaksanakan saran
dan tindak lanjut hasil dari temuan tim / pelaksana monitoring/ survailance
23. UUPI hanya melaksanakan sebagian SOP dan Instruksi kerja 24. Pengisian rekam data dilakukan up
to date.
25. Personil yang melaksanakan program berpendidikan perikanan tetapi belum berpengalaman
27. Sumber air yang digunakan telah melalui proses pembebasan patogen, tetapi belum sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja 28. Dokumen karantina/dokumen lain
untuk telusur asal ikan didokumentasikan dengan baik 29. Prosea aklimatisasi dan adaptasi
telah dilaksanakan sesuai SOP dan instruksi kerja
30. Pemindahan ikan ke area pemeliharaan setelah proses aklimatisasi dan adaptasi telah dilakukan sesuai SOP dan Instruksi kerja
31. UUPI telah melaksanakan pengecekan kualitas air dalam wadah pemeliharaan secara berkala
32. Pemeriksaan secara klinis terhadap ikan di dalam wadah pemeliharaan telah dilakukan secara berkala 33. Karyawan yang bertanggung
jawab di area pemeliharaan memahami cara penanganan dan perlakuan/pengobatan terhadap ikan yang sakit
34. Jenis, dosis dan cara pengobatan untuk ikan yang sakit telah sesuai dengan SOP
35. Peralatan yang digunakan secara bersama di area pemeliharaan telah didesinfeksi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk wadah pemeliharaan lain
36. Jenis, dosis dan cara desinfeksi telah sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja
37. Ikan yang akan dikirim telah melalui masa karantina (pemberokan)
40. Jenis, dosis dan cara desinfeksi peralatan panen sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja
41. Pemanenan dan pengemasan telah dilakukan sesuai dengan SOP dan Instruksi kerja
42. UUPI menyediakan sarana/prasarana sanitasi dan sterilisasi untuk karyawan
43. UUPI melaksanakan sanitasi dan sterilisasi terhadap lingkungan instalasi
44. UUPI telah melaksanakan sanitasi dan sterilisasi terhadap lingkungan instalasi, tetapi tidak sesuai SOP dan Instruksi kerja
45. Limbah cair di area instalasi tidak seluruhnya dialirkan ke unit pengolahan limbah cair
46. Pengaturan sarana dan prasarana pemeliharaan telah memperhatikan resiko terjadinya kontaminasi silang
47. UUPI telah melaksanakan audit internal terhadap pelaksanaan program CKIB
48. Personil yang melaksanakan program tidak berpendidikan perikanan tetapi berpengalaman 49. Kapasitas wadah pemeliharaan
sesuai dengan jumlah ikan yang dipelihara
50. Penanganan limbah padat telah dilakukan sesuai SOP dan Instruksi kerja
CATATAN :
Ketidaksesuaian kritis dan serius, UUPI wajib melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan temuannya.
Ketidaksesuaian minor, menjadi saran untuk dilakukan perbaikan oleh UUPI
……… ……… ………
………..,……….. Inspektur Karantina,
TATA CARA PENGISIAN
CHECKLIST INSPEKSI PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG
BAIK
1. Diisi dengan nama UUPI
2. Diisi dengan alamat lengkap UUPI
3. Diisi dengan tanggal pelaksanaan inspeksi
4. Checklist hasil inspeksi kesesuaian diisi dengan tanda “ √ “ sesuai dengan kenyataan yang ada dan dapat ditambahkan keterangan pada kolom keterangan untuk menjelaskan temuan.
5. Pada akhir halaman checklist diisi tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan inspeksi,nama pelaksana inspeksi dan ditandatangani.
Lampiran 3 :Format Daft
OTORITA BADAN K DAN KEA
PEMBUKAA
Nama UUPI : Alamat : Tanggal : No Nama
Daftar Hadir Pembukaan/Penutupan Ins
OTORITAS KOMPETEN
ADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIA KEAMANAN HASIL PERIKANAN
DAFTAR HADIR
MBUKAAN / PENUTUPAN INSPEKSI CKIB
……… ……… ……… Instansi/Jabatan Tan
Inspeksi
NDALIAN MUTU
KSI CKIB *
Lampiran 4 : Format Tem
Jenis Media Pembawa :
Pimpinan UUPI
Rencana Penyelesaian Tin
Ketua Tim Inspeksi
Temuan Ketidaksesuaian Inspeksi CKIB
OTORITAS KOMPETEN
ADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIA KEAMANAN HASIL PERIKANAN
DAFTAR TEMUAN KETIDAKSESUAIAN
No. SK. Penerapan No. SCKIB Tanggal Inspeksi
awa : Temuan Nomor
n Ketidaksesuaian Ketera
saian Tindakan Perbaikan, Tanggal : …………
nspeksi Pimpinan UU
TATA CARA PENGISIAN
FORMAT TEMUAN KETIDAKSESUAIAN INSPEKSI CKIB
1. Data UUPI diisi sesuai dengan Surat Keputusan Penerapan CKIB, Sertifikat CKIB atau Sertifikat Instalasi Karantina Ikan.
2. Kolom temuan diisi sesuai dengan jumlah temuan ketidaksesuai yang ada, contoh temuan nomor 1 dari 3 temuan.
3. Pimpinan UUPI diisi sesuai dengan dokumen yang ada. 4. Pelaksana Inspeksi diisi sesuai dengan surat tugas.
5. Kolom Temuan Ketidaksesuaian diisi dengan satu temuan ketidaksesuaian dan untuk kolom keterangan diisi dengan pernyataan penguat dari temuan ketidaksesuaian.
6. Kolom rencana penyelesaian diisi dengan tanggal yang disepakati antara tim inspeksi dengan pimpinan UUPI.
Ketentuan :
Lampiran 5 : Format Laporan Pelaksanaan Inspeksi CKIB
LAPORAN MELAKSANAKAN KEGIATAN
INSPEKSI PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB) DI ……….
Pelaksana Tugas :
1. Nama : ……….. NIP : ……….. Pangkat/Gol : ………..
Jabatan : Inspektur Karantina Ikan No. Registrasi …… 2. Nama : ………..
NIP : ……….. Pangkat/Gol : ………..
Jabatan : Inspektur Karantina Ikan No. Registrasi …… Tanggal Inspeksi : ………..
Nomor Surat Tugas : ……….. Sumber Dana : ………..
Tujuan : Inspeksi Penerapan CKIB di PT/CV……… Alamat UUPI : ………..
I. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. ……… ……… 2. dst ……….
II.HASIL YANG DIPEROLEH
1. .……… .……… 2. dst …………..
Demikian laporan pelaksanaan inspeksi penerapan CKIB dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta,
Lampiran 6 : Format Surat Pengantar Laporan Tindakan Perbaikan UUPI
KOP PERUSAHAAN
Tanggal, Bulan, Tahun
Yth. Kepala UPT KIPM di
Tempat
Sehubungan dengan telah dilaksanakannya inspeksi penerapan CKIB di perusahaan kami pada tanggal ………. dan adanya temuan ketidaksesuaian yang harus kami perbaiki, bersama ini disampaikan bahwa kami telah lakukan perbaikan atas temuan tim pelaksana inspeksi sebagaimana terlampir.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Pimpinan Perusahaan,
Lampiran 7 : Format Laporan Tindakan Perbaikan UUPI
LAPORAN TINDAKAN PERBAIKAN UUPI
Nama UUPI : …….……….. Alamat : …….……….. Tanggal Inspeksi : …….……….. Inspektur Karantina Ikan 1. ……....……….. 2. ………..……….. 3. ……..………..
No Temuan dan Tindakan Perbaikan Fisik
1. Temuan
Tindakan Perbaikan Lampiran
Tanggal Penyelesaian : : : :
Gambar Sebelum Perbaikan Gambar Setelah Perbaikan
2. Temuan
Tindakan Perbaikan Lampiran
Tanggal Penyelesaian : : : :
Gambar Sebelum Perbaikan Gambar Setelah Perbaikan
3. Dan seterusnya ….
TATA CARA PENGISIAN
FORMAT LAPORAN TINDAKAN PERBAIKAN UUPI
1. UUPI mengisi nama perusahaan/pemilik, alamat UUPI, tanggal inspeksi dan nama inspektur karantina ikan sesuai dengan surat tugas.
2. Temuan : Diisi dengan hasil temuan mengacu kepada daftar temuan ketidaksesuaian.
3. Tindakan perbaikan : Diisi dengan pernyataan UUPI terhadap hasil tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan.
4. Lampiran : Diisi dengan nama dokumen/data yang dapat mendukung gambar tindakan perbaikan atau blanko tindakan perbaikan dari temuan yang bersifat administratif.
5. Tanggal penyelesaian perbaikan : Diisi dengan tanggal pada saat perbaikan dari temuan ketidaksesuaian yang telah diperbaiki oleh UUPI. 6. Gb. Sebelum Perbaikan : Diisi foto dari temuan ketidaksesuaian pada
saat inspeksi.
7. GB. Sesudah Perbaikan : Diisi foto dari hasil perbaikan yang telah dilakukan oleh UUPI.
8. Tanggal, Bulan, Tahun : Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun UUPI membuat laporan.
KETENTUAN :
1. Setiap tindakan perbaikan UUPI yang bersifat fisik harus disertai dengan foto sebelum perbaikan dan setelah perbaikan.
2. Setiap tindakan perbaikan UUPI yang bersifat administratif harus disertakan dengan dokumen/data/rekaman yang dijadikan temuan ketidaksesuaian dan setelah dilakukan perbaikan.
3. UUPI melaporkan hasil perbaikan dari temuan ketidaksesuaian kepada Kepala UPT KIPM setempat.
Lampiran 8 : Format Berita Acara Verifikasi Tindakan Perbaikan
BERITA ACARA
HASIL VERIFIKASI UPT – KIPM
Pada hari ini, Tanggal, Bulan, Tahun, kami yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa telah dilakukan verifikasi/pemeriksaan ulang yang terkait hasil perbaikan berdasarkan kegiatan inspeksi terhadap Unit Usaha Pembudidaya Ikan (UUPI) di bawah ini:
Nama UUPI :
Alamat :
Tanggal Inspeksi : Inspektur Karantina Ikan :
Pemeriksaan Ulang
Tanggal :
Inspektur Karantina Ikan :
Berikut hasil verifikasi/pemeriksaan ulang terhadap UUPI:
No Temuan/
Penyimpangan Hasil Perbaikan
Tgl Selesai
Temuan/penyimpangan masih dalam proses perbaikan :
No Temuan / Penyimpangan Target (Tanggal)
1 2 3 dst
Demikian Berita Acara Pemeriksaan Ulang terhadap Unit Pengusaha Pembudidaya Ikan (UUPI) atas nama PT/CV ……., dibuat dengan sesungguhnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kota, tgl/bln/tahun
Lampiran 9 : Format Laporan Hasil Verifik
BADAN
Laporan Verifikasi Tindak
Nama UUPI :
lamat :
Tanggal Inspeksi : Jenis Inspeksi : Nama Inspektur Karantina Ikan : Jumlah Ketidaksesuaian :
No Ketidaksesuaian
Uraian
1. 2. 3.
Dst
Catatan :
Jika berdasarkan hasil verifikasi , tindakan perbai
sil Verifikasi Tindakan Perbaikan
OTORITAS KOMPETEN
BADAN KARANTINA PERIKANAN, PENGENDALIAN M DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
asi Tindakan Perbaikan Unit Usaha Pembudidaya Ikan
Tindakan Perbaikan
Uraian Diselesaikan Tanggal
an perbaikan yang dilakukan oleh UUPI belum memenuhi
ALIAN MUTU
daya Ikan (UUPI)
Status
(memuaskan/tidak memuaskan) / Alasan
Lampiran 10 : Format Surat Pengantar Tindakan Perbaikan
KOP UPT KIPM
Tgl, Bln, Tahun Yth. Kepala Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
di Jakarta
SURAT PENGANTAR
Nomor: …...
Sehubungan dengan telah dilakukannya verifikasi tindakan perbaikan ke Unit Usaha Pembudidaya Ikan, maka bersama ini disampaikan sebagai berikut:
No Naskah Dinas yang Dikirim Banyaknya Keterangan 1 Laporan hasil verifikasi
tindakan perbaikan CV/PT. …….
2 (dua) Berkas Disampaikan dengan hormat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya Demikian disampaikan, atas perhatian dan perkenannya diucapkan terima kasih
Kepala UPT KIPM
Lampiran 11 : Format Surat Perpanjangan Masa Waktu Tindakan Perbaikan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 35113282
LAMAN :http//www.bkipm.kkp.go.id, POS ELEKTRONIK :bkipm@bkipm.kkp.go.id
Nomor : ……. Tanggal, Bulan,Tahun Lampiran : …….
Hal : Perpanjangan Masa Perbaikan Temuan Inspeksi.
Yth. Pimpinan PT/CV/ …………. di ………..
Menindaklanjuti hasil inspeksi penerapan CKIB di UUPI saudara pada ……tanggal, bulan, tahun… …, maka dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan saudara belum melaksanakan tindakan perbaikan temuan ketidaksesuaian dengan batas waktu yang telah disepakati yaitu sampai dengan tanggal…., bulan….., tahun ….
Sehubungan denngan ha tersebut diatas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku kami memberikan perpanjangan waktu untuk melakukan tindakan perbaikan temuan ketidaksesuaian dimaksud sampai dengan tanggal….., bulan….., tahun….. Apabila sampai dengan batas waktu tersebut saudara tidak melakukan dan melaporkan hasil perbaikan, maka perusahaan Saudara dinyatakan tidak memenuhi persyaratan untuk memperoleh sertufikat CKIB dan permohonannya dinyatakan batal.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Kepala Pusat,
Nama jelas NIP.