Kepemimpinan Strategis
dan Kompetensi
Pertemuan 1
Referensi:
- Leavy, Brian and McKiernan, Peter. (2009). Strategic Leadership, Governance
and Renewal. London: Palgrave MacMillan.
- Robbins, Stephen P. & Judge, Timothy A. (2009) Organizational Behavior, 13th
edition, New Jersey, Pearson Prentice Hall.
- Joedono, S.B., Prof. (2009). Materi Kuliah Kepemimpinan, Departemen
Cakupan Materi
Kepemimpinan
Kepemimpinan Strategis
Teori-teori Kepemimpinan
Kepercayaan (
Trust
): Pondasi
Kepemimpinan
Kepemimpinan
“Sumber daya paling langka di dunia pada
hari ini adalah bakat kepemimpinan” (Tichy & Cohen, 2002)
Apakah kepemimpinan itu?
Robbins & Judge (2007): “Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain (suatu kelompok) untuk
pencapaian tujuan.”
Prof. SB Joedono (2009): “Kepemimpinan
Kepemimpinan Strategis
Kepemimpinan strategis didefinisikan
sebagai kemampuan seseorang untuk
mengantisipasi, membayangkan, menjaga fleksibilitas, berpikir stratejik, dan bekerja dengan orang lain untuk memprakarsai perubahan untuk menciptakan masa
depan perusahaan yang baik (Ireland & Hitt, 1999)
Kepemimpinan strategis adalah studi
mengenai orang-orang yang menduduki jabatan puncak dalam organisasi
Diskusi
Apakah pemimpin dan manajer
berbeda?
Teori-teori Kepemimpinan
Teori Sifat
Teori Perilaku
Teori Situasional
Teori Kontemporer
◦
Kepemimpinan Kharismatik
◦
Kepemimpinan Level 5
◦
Kepemimpinan Transaksional dan
Transformasional
Teori Sifat (
Trait Theories
)
Teori ini menyatakan bahwa yang
membedakan seorang pemimpin dengan bukan pemimpin adalah pada kepribadian, ciri-ciri fisik, kecerdasan dan sifat sosial.
Terobosan:
◦Model “Big Five Personality”
◦Konsep Kecerdasan Emosional
Asumsi: Pemimpin dilahirkan
Kelemahan:
◦Terlalu banyak sifat yang ditemukan
◦Kurang mampu membedakan antara pemimpin yang efektif dan yang kurang efektif
Teori Perilaku (
Behavioral
Theories
)
Teori ini menyatakan bahwa yang
membedakan seorang pemimpin
dengan bukan pemimpin adalah
pada perilaku tertentu.
Asumsi: Pemimpin dapat dilatih
Teori Perilaku (
Behavioral
Theories
)
Perilaku kepemimpinan (Studi
Ohio State University/Univ. of
Michigan):
◦
Memprakarsa struktur/Orientasi pada
produksi berkorelasi dengan
produktivitas & evaluasi kerja yang
positif
◦
Memberi perhatian/Orientasi pada
karyawan berkorelasi dengan
motivasi dan kepuasan kerja
Teori
Managerial Grid
(Blake &
Mouton)
Ajaran Kepemimpinan
Jawa
Tiga Perilaku Pemimpin:
Di depan memberikan teladan
Di tengah-tengah
membangkitkan semangat
Di belakang memberi petunjuk
Teori Situasional (
Contingency
Theories
)
Fiedler’s Contingency Model Cognitive Resource Theory
Hersey & Blanchard Situational Leadership
Model Theory
Leader-Member Exchange Theory Path Goal Theory
Asumsi:
Fiedler: gaya kepemimpinan tetap
Selain Fiedler: gaya pemimpin dapat dan
Model Fiedler
Cognitive Resource Theory
(Fiedler & Garcia)
TINGKAT STRESS
TINGGI RENDAH
KECERDASAN
TINGGI Kinerja Pemimpin
Buruk
Kinerja
Pemimpin Baik
PENGALAMAN
BANYAK Kinerja Pemimpin
Baik
Kinerja
Leadership Styles and Follower
Readiness (Hersey and
Blanchard)
Mau Tidak Mau
Mamp
High Task and Relationship
Orientations Supportive
Participative Monitoring
Kesiapa
Leader-Member Exchange
Theory
Dalam setiap organisasi akan terbentuk dua
kelompok:
◦ orang dalam (in group)
Path-Goal Theory
Pemimpin harus membantu pengikut dalam mencapai tujuan dan mengurangi hal-hal yang menghambat
kesuksesan
Pemimpin harus mengubah perilaku sesuai situasi
Teori Kepemimpinan
Kontemporer
Kepemimpinan Kharismatik
Kepemimpinan Level 5
Kepemimpinan Transaksional dan
Transformasional
Kepemimpinan yang Sejati
Kepemimpinan
Kharismatik
Kharisma: Sifat luar biasa yang dimiliki
orang-orang tertentu yang menjadi dasar kepemimpinan
Tanda pemimpin kharismatik:
Memiliki pengikut fanatik, tidak bisa dijelaskan
mengapa
Ciri-ciri pemimpin kharismatik (Conger & Kanungo, 1998):
Memiliki visi dan mampu mengartikulasikannya Bersedia mengambil risiko pribadi
Peka terhadap lingkungan
Peka terhadap kebutuhan pengikut Memiliki perilaku yang tidak biasa
Kepemimpinan
Kharismatik
Situasi yang mendukung:
Pekerjaan pengikut mengandung unsur
ideologis
Situasi lingkungan (politik, ekonomi, sosial)
tidak stabil
Pengikut sedang merasakan kebingungan,
ketegangan dan ketakutan
Pemimpin menduduki jabatan penting
Segi negatif kharisma:
Pemimpin menggunakan kharismanya
Kepemimpinan Level 5
Memiliki dimensi ke-lima, yaitu
kerendahan hati dan
profesionalitas
setelah memiliki empat dimensi dasar
kepemimpinan:
Kualitas kemampuan individu
Keterampilan dalam tim
Kompetensi manajerial
Kemampuan untuk memacu orang
lain untuk berkinerja tinggi
Kepemimpinan
Transaksional
Memandu dan mengarahkan pengikut dalam mencapai tujuan dengan cara memperjelas peran dan tugas
Laissez faire: gaya bebas, menolak mengambil
keputusan
Management by exception: memantau dan
mencari hal-hal yang kurang sesuai dengan standar, kemudian melakukan tindakan koreksi
Contingent reward: memberikan balas jasa
sesuai kontrak, menghargai penyelesaian tugas, menjanjikan insentif atas kinerja yang baik
Kepemimpinan
Transformasional
Memandu dan mengarahkan pengikut dalam mencapai tujuan melalui empat perilaku:
Idealized influence: memberikan visi, memberi
kesadaran misi, kebanggan, memperoleh penghargaan dan kepercayaan
Inspirational motivation: mengkomunikasikan harapan
yang tinggi, menggunakan simbol-simbol untuk
memfokuskan usaha, mengekspresikan tujuan penting dengan cara yang simpel (sederhana)
Intellectual stimulation: mengembangkan pemikiran
sehat, rasional, dan pemecahan masalah secara cermat
Individualized consideration: memberikan perhatian
kepada karyawan secara pribadi, memperlakukan setiap orang sesuai dengan keadaannya, melatih dan
Kepemimpinan yang Sejati
(Otentik)
Pemimpin yang otentik:
memahami siapa dirinya;
memahami keyakinan dan nilai-nilai yang
dianut,;
bertindak berdasarkan nilai-nilai tersebut
secara terbuka dan jujur;
memiliki tujuan yang sesuai etika dan
menggunakan cara-cara yang sesuai etika dalam mencapai tujuannya;
mengubah sikap dan perilaku karyawan
supaya sesuai dengan moral/etika
Kepercayaan (
Trust
): Pondasi
Kepemimpinan
Trust
(kepercayaan) adalah
harapan positif bahwa seseorang
tidak akan bersikap atau
berperilaku oportunis