FORMAT DAN
GAYA SELINGKUNG
ARTIKEL ILMIAH
PENGANTAR
Setiap artikel memiliki dua hal penting, yakni isi dan bentuk Isi berkenaan dengan substansi gagasan yang dikemukakan Bentuk berkenaan dengan gaya dan tata tulis
Gaya dan tata tulis dalam hal ini mengacu pada kekhasan
tata cara penulisan dan format yang ditetapkan pada
masing-masing jurnal, yang kemudian disebut sebagai gaya selingkung (in house style)
Gaya selingkung tetap harus memperhatikan kaidah umum
penulisan
Gaya selingkung dan kaidah umum menjadi bagian yang
berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas jurnal dalam rangka memperoleh akreditasi
JENIS ARTIKEL
Jenis artikel jurnal ilmiah sesuai rekomendasi
DP2M Dikti
Artikel penelitian
Artikel konseptual (
review article
)
Timbangan buku
Artikel Penelitian
Sesuai dengan prinsip pengembangan ilmu, penelitian
dan pengkajian keilmuan merupakan aktivitas utama
Prinsip pengembangan ilmu mengindikasikan bahwa
hasil penelitian harus dipublikasikan (desiminasi)
Artikel hasil penelitian merupakan salah satu media
publikasi dan desiminasi
Pemuatan artikel hasil penelitian dalam jurnal ilmiah
dapat menjadi penasbih “temuan”, utamanya dari sisi kebaruan
Penasbihan tersebut erat kaitannya dengan hak
Format Artikel Penelitian
Judul
Penulis
Alamat Korespondensi
Abstrak
Pendahuluan
Ulasan Pustaka
Metode
Hasil dan Pembahasan
Simpulan dan Saran
Artikel Konseptual
Banyak dilakukan di bidang ilmu humaniora
dan kemasyarakatan
Merupakan analisis dan pikiran kritis penulis
dan bukan sekedar tempelan (kolase)
teori-teori
Bahan baku utamanya berupa bacaaan
kepustakaan yang luas
Nilai dan mutu ilmiahnya bergantung pada
kualitas pengungkapan pendapat, gagasan,
dan hasil pemikiran yang betul-betul baru
(
novelty
)
Bagian penting yakni pendapat atau pendirian
Format Artikel Ulasan
Judul
Nama Penulis
Alamat Korespondensi
Abstrak dan kata kunci
Bagian Pendahuluan
Bagian inti
Timbangan Buku
Pemuatan timb angan buku merupakan bukti
penu-naian bakti seorang ilmuwan dalam merekam jejak langkah kemajuan pengetahuan, ilmu dan teknologi dalam bidang yang ditekuninya
Ulasan buku berisi pandangan penelaah tentang
keba-ruan pendekatan, pemikiran, temuan-temuan yang di-paparkan dalam buku yang diulas
Kekurangan dan kesalahan buku perlu dikemukakan
untuk membantu upaya penyempuranaan
Berfungsi sebagai penuntun bagi calon pembaca
Obituari
Riwayat hidup seorang tokoh yang baru
meninggal
Bermanfaat begi pengungkapan sepak terjang
kecendikiannya agar dapat dijadikan teladan
generasi berikutnya
Juga merupakan bentuk penghormatan atas
jasa-jasa dan perannya dalam pengembangan
keilmuan
Perlu disertai senarai karya ilmiah yang sudah
dihasilkan selama hayatnya
Disertai foto terakhir tokoh yang
BEBERAPA ASPEK PENTING
BERKAITAN DENGAN GAYA SELINGKUNG
UNTUK PENINGKATAN KUALITAS JURNAL
JUDUL
Jumlah kata 12 – 15
Mencerminkan isi dengan tepat dan mudah dipahami Memuat kata-kata kunci (untuk mempermudah
sistem penelusuran dan indeks subjek
Menghindari penggunaan singkatan, rumus, atau
jargon
Menghindari kata “kajian”, “studi”, “beberapa”,
“penga-matan pada” ….
Biasanya tidak mengandung kata kerja Tidak menggunakan bahasa kias
Tidak berupa kalimat sempurna
Contoh kurang baik: “Tari Klasik: Masa Lalu dan Masa
Contoh Kurang Baik...
“Struktur Karya Seni Rupa dan Analisis
Bentuk”
“Manajemen Seni Pertunjukkan Tradisional
Wisata di Kraton Yogyakarta”
“Pariwara Penerjeng Rasa:
Informasi-Iming-Rekarupa dan Kiat Aksara”
“Karawitan Pakeliran Lentur terhadap
Penulis
Ditulis tanpa gelar
Jika lebih dari satu, semua penulis
dicantumkan
Urutan nama penulis dan penulis
korespondensi harus disepakati
Penulis korespondensi ditetapkan (diberi
tanda)
Konsinten dalam cara penulisan nama,
khususnya tidak memiliki nama keluarga
Alamat
Diperlukan untuk maksud korespondensi (
penting
untuk redaktur dan pembaca
)
Alamat lembaga diupayakan lebih spesifik
berkaitan dengan aktivitas proses penulisan artikel
Alamat lengkap (alamat pos, e-mail) dapat ditulis di
catatan kaki
Kelaziman saat ini menuliskan alamat surat dan
alamat e-mail
Untuk mahasiswa pascasarjana, dicantumkan nama
PT tempat studi dan lembaga asal
Contoh kurang baik:
Staf Pengajar pada Jurusan
Abstrak
Abstrak berbahasa Inggris (kepentingan desiminasi) Perhatikan ketentuan jumlah maksimum (jurnal
Internasional 200 kata)
Perhatikan ketentuan jumlah paragraf (umumnya satu
paragraf)
Keutuhan isi abstrak (bukan pengantar) sehingga
dapat dipisahkan dari teks utuh
Tidak perlu mengulang judul dalam abstrak Hal yang dimuat: tujuan, pendapat baru,
pendekatan/metode, hasil-hasil penting, dan simpulan
Pendahuluan
Mengantarkan permasalahan secara langsung
kepada pembaca
Hipotesis (jika ada)
Persoalan pokok sebagai alasan dilakukannya
penelitian (penulisan) dengan mengacu pada
perkembangan pemikiran mutakhir (tampak pada pustaka 5 – 10 ta-hun terakhir)
Pengacuan pustaka bersifat kritis dan total namun
tidak perlu ekstensif agar tidak terjadi pengulangan dalam pembahasan
Cara pendekatan atau pemecahan masalah, tujuan
penelitian disampaikan secara ringkas
Manfaat penelitian tidak perlu (terbawa dari format
Ulasan Pustaka
Tidak dituliskan menjadi bagian terpisah
(tidak men-jadi subbab tersendiri)
Masuk dalam pendahuluan, metode,
pembahasan
Acuan harus relevan, mutakhir, dan acuan
primer
Ulasan pustaka tidak terlalu ekstensif
Pernyataan umum tidak memerlukan pustaka
rujuk-an. Contoh: Industri sudah sangat
PENGACUAN
Pencantuman identitas sumber acuan dalam teks
Identitas yang dicantumkan adalah nama pengarang,
tahun terbit dan halaman yang diacu. Contoh (Sayuti, 2006:34)
Tunjukkan kesan kecendekiaan dalam mengacu
(hindari cara mengacu “Menurut …)
Nama pengarang disesuaikan dengan susunan nama
dalam daftar pustaka
Pustaka yang diacu harus ada dalam daftar pustaka Hindari catatan kaki karena dapat menggangu
PENGUTIPAN
Pengambilan bagian dari referensi (acuan)
Berupa kutipan langsung atau kutipan tidak langsung Hindari mengutip kutipan, misalnya … Ahmad dalam
Badu ……….
Hindari mengutip tulisan sendiri (dapat mengurangi
nilai dalam rangka akreditasi)
Untuk keperluan akreditasi
mengacu dan mengutip tulisan/artikel dalam jurnal
yang bersangkutan (menunjukkan tingkat sitasi)
Memperhatikan derajat keprimeran pustaka yang
Catatan: Mutu Pustaka Acuan
RELEVAN
MUTAKHIR
Metode
Disajikan secara objektif pendekatan, landasan teori,
kerangka pikir, bahan, lokasi
Dideskripsikan cara atau teknik (utamanya cara
mem-peroleh sumber data dan menganalisis data)
Ukurannya keluasan metode : uraian yang disajikan
memiliki kecukupan untuk memungkinkan orang lain mengulang kegiatan dengan hasil yang relatif sama
Menghindari penggunaan kalimat perintah
Contoh kurang baik: Penelitian ini merupakan
penelitian bersifat ‘deskriptif’. Penelitian deskriptif ialah ….
Dalam ilmu sosial, uraian panjang tentang latar
Hasil
Penyajian hasil merupakan inti tulisan ilmiah
Memuat data dan informasi yang telah dikumpulkan Analisis, penafsiran, dan interpretasinya harus
menda-lam sesuai dengan tujuan dan pendekatan
Hanya data yang terkait dengan tujuan Digunakan sebagai dasar penyimpulan,
pengikhtisaran, atau pencetusan teori baru.
Disajikan secara bersistem berdasarkan olahan data
Merujuk pada ‘tujuan penelitan’ atau hipotesis
Didukung dengan grafik, tabel, diagram atau
ilustrasi lainnya sesuai dengan kebutuhan
Tabel yang disajikan merupakan tabel hasil
olahan (bukan tabel mentah)
Penyederhanaan tabel yang terlalu besar dan
rumit
Ilustrasi (tabel, grafik, diagram, dsb) ditampilan
berurutan, diberi nomor, dan diacu dalam teks)
Tidak ada data yang ditampilkan berulang
Tidak menarasikan angka dalam tabel atau
Pembahasan
Pembahasan bersifat leluasa namun terkendali
terha-dap hasil yang telah dikumpulkan
Mengaitkan dengan simpulan, pendapat,
teori-teori dan semua hasil dari orang lain yang sudah
ada dalam terbitan mutakhir
Pustaka yang terkait dibicarakan (diacu dengan
sistem baku) dan diperbandingkan dengan hasil
penelitian untuk menunjukkan kecendekiaan
simpulan yang dicapai
Pengacuan dan pembandingan dengan artikel
Tidak mengulang hasil secara ekstensif
Tidak sekadar menarasikan hasil
Menjelaskan hubungan yang ada di antara
fakta-fakta selamat pengamatan
Proses pemberian makna pada hasil penelitian
Berargumentasi secara logis dalam menafsir
dan memberi implikasi
Adakah keterbatasan penelitian?
Adakah spekulasi yang berlebihan?
Simpulan dan Saran
Tidak mengulang hasil secara verbatim
Membuat generalisasi secara hati-hati (dengan
memperhatikan keterbatasan hasil temuan)
Implikasi temuan dapat disajikan
Saran harus berkaitan dengan pelaksanaan atau hasil
penelitian (terukur)
Jika ada penelitian yang harus dilanjutkan, yang mana?
Bagaimana?
DAFTAR PUSTAKA
Urutan penulisan: nama penulis, tahun terbit,
judul, kota terbit, dan nama penerbit
Pustaka yang diacu dalam teks harus
dicantumkan dalam Daftar Pustaka
Tidak harus banyak tetapi berkualitas
Mencermati mutu pustaka acuan (keprimeran
Persantunan
Walaupun disajikan dengan pola yang
berbeda-beda , bahkan ditampilkan dalam
subbab tersendiri, persan-tunan
(
acknowledgement
) umumnya selalu ada
dalam jurnal ilmiah internasional
Persantunan berupa ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang pantas: pemberi
dana, bahan dan sarana penelitian, sponsor,
pihak lain yang terlibat secara proporsional
Semua nama yang tercantum sudah
dikonfirmasi
Instrumen Pendukung
Instrumen pendukung adalah ilustrasi berupa tabel,
grafik, dan gambar
Harus dapat memperkuat teks (lebih lengkap dan
informatif)
Ilustrasi tidak dibiarkan bicara sendiri tetapi dijelaskan
dalam bentuk narasi agar dapat dipahami pembaca
Diletakkan berdekatan dengan teks yang
bersangkutan (kaitan dengan tata letak)
Mudah diingat karena jelas, sederhana, menarik dan
self explanatory
Spasi dan ukuran huruf dibedakan dengan teks Bila diperoleh dari pustaka perlu disebutkan
Instrumen Pendukung (Lanjutan)
Makna lebih luas daripada ungkapan kalimat Informasi lebih terperinci tetapi hemar tempat
Sarana untuk membangun argumen dalam bagian
pembahasan
Ilustrasi diberi nomor sesuai dengan kemunculannya
dan nama (judul) sesuai substansinya
Ilustrasi harus dirujuk sekurang-kurangnya satu kali
dalam teks sebelumnya
Perujukan dengan menyebut nomor (angka), bukan
Contoh perujukan:
… seperti ditunjukkan pada Gambar 7.
… nyata dari lintasan kurva pada Tabel 3
… menyatakan bentuk medan makna
(Bagan 4)
Hindari penggunaan kata: “Berdasarkan
Tabel
Unsur penting tabel: nomor, judul/nama, catatan kaki tabel Nomor ditulis dengan angka Arab yang menunjukkan
bagian/bab tempat tabel dimuat dan nomor urutannya
Judul
Ditempatkan di atas tabel
Kata “Tabel” ditulis ditepi kiri, diikuti nomor dan judul
tabel. Baris kedua dan seterusnya judul tabel ditulis dari tepi kiri
Hanya huruf pertama yang kapital dan diakhiri titik Singkat tetapi memberi informasi lengkap isi tabel Catatan kaki tabel berisi:
Keterangan statistika Pustaka sumber
Gambar
Mengacu pada foto, grafik, chart, peta, diagram,
bagan, dan gambar lainnya
Judul gambar ditulis di bawah dan cara penulisan
judul sama dengan judul tabel
Jika gambar lebih dari setengah halaman harus
ditempatkan pada halaman tersendiri
Diberi nomor dengan angka Arab seperti pada
penomoran tabel