" #$
Hak Cipta pada PPPTK IPA Dilindungi Undang-Undang
" '
( " & ' " !
!
" " " % )
* *
! " #$% & &
+,--DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR TABEL iv
Bab I. PENDAHULUAN
A. Rasional 1
B. Tujuan 2
C. Sistematika 2
Bab II. PEMBELAJARAN BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN INDUKTIF
A. Pengantar 4
B. Deskripsi Singkat 5
C. Tujuan Pembelajaran 6
D. Langkah-langkah Pembelajaran 7
1. Alur Pembelajaran pertemuan pertama
2. Uraian Pembelajaran pertemuan pertama
3. Alur Pembelajaran pertemuan kedua 12
4. Uraian Pembelajaran pertemuan kedua
5. Alur Pembelajaran pertemuan ketiga 17
6. Uraian Pembelajaran pertemuan ketiga
E. Alat dan Bahan 18
F. Media Pembelajaran 18
G. Instrumen Evaluasi 19
Bab III. Informasi Untuk Guru
A. Model Pembelajaran Induktif 23
1. Pengertian Model Pembelajaran Induktif 23
2. Prosedur Pembelajaran 24
a. Pembentukan konsep
b. Interpretasi data
c. Penerapan prinsip
3. Kelebihan Model Pembelajaran Induktif. 27
B. Benda dan Sifatnya 29
1. Benda, Wujud Benda, dan Sifatnya 30
2. Perubahan Wujud 33
3. Hubungan antara sifat benda dengan kegunaannya 36
C. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran 39
D. Bahan Bacaan yang disarankan dibaca 40
Bab IV. Evaluasi dan Tugas mandiri 41
Daftar Pustaka 42
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Sifat benda berdasarkan wujudnya 33
Tabel 3.2. Sifat beberapa bahan benda padat 38
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Dampak langsung dan Iringan model pembelajaran induktif 29
Gambar 3.2. Struktur partikel berdasarkan wujudnya (sumber Addison Wesley)
31
Gambar 3.3. Gas bertekanan ada di sekitar kita (sumber Google) 32
Gambar 3.4. Segala sesuatu yang ada di bumi adalah benda yang dapat dipilah
berdasarkan wujudnya (sumber Google) 33
Gambar 3.5. Wujjud air ada dalam 3 wujud yaitu padat cair dan gas yang dapat
saling berubah jika ada energi ( Sumber Google) 34
Gambar 3.6. Proses perubahan wujud 35
Gambar 3.7. Perubahan wujud benda ( sumber Google) (air) air 35
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada
jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (pasal 2, Undang-undang Guru dan Dosen no.14 tahun 2005).
Selanjutnya dikemukakan pula bahwa guru sebagai tenaga profesional wajib
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional (pasal 8,UUGD no 14/2005). Dalam Undang-undang Guru dan
Dosen tersebut dinyatakan pula bahwa " Kompetensi guru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi.
Guru sebagai tenaga profesional memiliki konsekuensi-konsekuensi, salah
satu konsekuensi tersebut adalah melakukan pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB) atau Continuous Professional Development (CPD).
Kegiatan CPD ini merupakan salah satu outcome dari model belajar
BERMUTU yang dilaksanakan di kelompok kerja guru di
kabupaten-kabupaten mitra program BERMUTU. Program BERMUTU difokuskan pada
upaya peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan
kinerja guru.
Salah satu tugas PPPPTK IPA dalam melaksanakan program BERMUTU
adalah mengembangkan modul. Untuk tahun ini modul yang dikembangkan
lebih difokuskan pada upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam
dimensi kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik menurut
Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik. Salah satu kompetensi inti guru dalam
dimensi pedagogik adalah:
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik ,
sedangkan kompetensi guru yang terkait dengan kompetensi inti tersebut salah
pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI.
Untuk membantu guru menerapkan teori belajar dalam perancangan
pembelajaran digunakan model pembelajaran, oleh karena itu dalam modul ini
akan dipaparkan contoh penerapan pembelajaran model induktif dalam
pembelajaran.
B. Tujuan
Tujuan umum penulisan modul ini adalah untuk memberikan pemahaman
kepada guru tentang penerapan teori belajar konstruktivisme melalui model
pembelajaran INDUKTIF sebagai salah satu perwujudan kompetensi
pedagogik menerapkan berbagai pendekatan, strategi/model, metode, dan
teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran
SD/MI, khususnya dalam mata pelajaran IPA.
Secara khusus, setelah mempelajari, berdiskusi dengan teman sejawat,
dan berlatih menyusun RPP dengan model Induktif ini, Anda diharapkan
dapat:
1. Menjelaskan landasan teori belajar yang mendasari model pembelajaran
induktif;
2. Menjelaskan esensi setiap tahapan belajar dalam model pembelajaran
induktif;
3. Menjelaskan hubungan antara tahapan belajar pada model induktif dengan
perkembangan kognitif anak yang dikembangkan;
4. Mengidentifikasi konsep-konsep IPA dalam pembelajaran topik benda dan
sifatnya dengan model pembelajaran induktif;
5. Mengidentifikasi keterampilan berpikir yang dilatihkan dalam model
pembelajaran induktif;
6. Mengembangkan model pembelajaran induktif pada topik lain dalam
bentuk RPP.
C. Sistematika
Materi Pembelajaran Topik Benda dan Sifatnya dengan Model
pembelajaran Induktif yang ditulis dalam modul ini terdiri atas empat bagian,
sifatnya dengan model pembelajaran induktif , bagian III Informasi untuk
Guru, dan bagian IV Evaluasi dan tugas mandiri.
Bagian I, pendahuluan berisikan paparan tentang rasional penulisan modul
ini, tujuan umum penulisan modul dan tujuan khusus yang diharapkan setelah
Anda mempelajari modul ini, dan sistematika penulisan modul.
Bagian II, Pembelajaran Benda dan Sifatnya dengan model pembelajaran
induktif, pada bagian ini diuraikan mengenai relevansi penggunaan model
pembelajaran induktif dengan pencapaian tujuan pembelajaran sains di SD
yang ditulis sebagai pengantar. Selanjutnya deskripsi singkat berisikan esensi
pembelajaran model pembelajaran induktif pada topik perubahan Benda dan
Sifatnya, dan hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dasar
yang harus dicapai siswa sesuai dengan standar isi mata pelajaran sains di
SD kelas IV , tujuan pembelajaran berisikan pernyataan-pernyataan tujuan
yang akan dicapai siswa dalam pembelajaran benda dan sifatnya dengan
model pembelajaran induktif. Bagian selanjutnya dalam bagian II ini berisikan
langkah-langkah operasional pembelajaran benda dan sifatnya dengan model
pembelajaran induktif, alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran,
media yang digunakan, dan instrumen penilaian hasil belajar.
Bagian III, Informasi Untuk Guru. Bagian ini berisikan informasi-informasi
yang dianggap penting yang terkait dengan isi yang dipelajari dalam modul ini,
yaitu uraian tentang model pembelajaran induktif, aspek-aspek sains yang
berhubungan dengan percobaan benda dan sifatnya, pelik-pelik percobaan
yang harus diperhatikan guru, alternatif alat dan bahan yang dapat digunakan
untuk percobaan perubahan sifat benda.
Bagian IV, bagian ini berisi evaluasi dan tugas mandiri untuk mengetahui
BAB II.
PEMBELAJARAN BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN INDUKTIF
A. Pengantar
Perkembangan kognitif siswa SD termasuk dalam tahapan perkembangan
operasional konkrit. Tahapan ini ditandai dengan cara berpikir yang
cenderung konkrit/nyata. Siswa mulai mampu berpikir logis, misalnya
mengelompokkan, merangkai, dan menghubungkan satu dengan yang lain.
Konsep reversibilitas mulai berkembang. Hal ini berkaitan dengan
pembelajaran IPA di SD yang perlu diajarkan adalah produk dan proses IPA
karena keduanya tidak dapat dipisahkan. Guru yang berperan sebagai
fasilitator siswa dalam belajar produk dan proses IPA harus dapat mengemas
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi subjek.
Ada beberapa prinsip pembelajaran IPA untuk SD yang harus diperhatikan
oleh guru. Prinsip tersebut antara lain:
1. Pemahaman tentang dunia sekitar di mulai melalui pengalaman dan
pengamatan sehari-hari.
2. Pengetahuan siswa yang diperoleh dari pengalaman itu perlu diungkap di
setiap awal pembelajaran.
3. Pengetahuan pengalaman mereka ini pada umumnya kurang konsisten
dengan pengetahuan para ilmuwan, atau dengan pengetahuan yang Anda
miliki.
4. Setiap pengetahuan mengandung fakta, data, konsep, lambang, dan relasi
dengan konsep yang lain. Guru mempunyai tugas mengajak siswa untuk
mengelompokkan pengetahuan yang sedang dipelajarinya ke dalam fakta,
data, konsep, simbol, dan hubungan dengan konsep yang lain.
5. Perlu diingat bahwa IPA berkembang dengan pesat, sehingga guru perlu
mengenalkan proses dan produk walaupun hingga kini masih banyak guru
yang lebih senang menekankan pada produk IPA saja.
Guru yang mengembangkan IPA sebagai proses, akan memasuki bidang
yang disebut prosedur ilmiah. Guru perlu mengenalkan cara-cara
mengumpulkan data, cara menyajikan data, cara mengolah data, serta
cara-cara menarik kesimpulan. Keterampilan menggunakan prosedur ilmiah perlu
dengan keterampilan berpikir yang dituntut pada abad 21 yang penuh dengan
persaingan global. Keterampilan berpikir abad 21 diperlukan secara global
agar anak didik kita tidak kalah bersaing dengan berkembangnya IPTEK
maupun persaingan global.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap
ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.
Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah, salah satunya dengan
melalui model pembelajaran induktif karena model pembelajaran induktif
melalui beberapa tahap perkembangan kognitif yang menumbuhkan
keterampilan berpikir karena dimulai dari tahap engagement, pembentukan
konsep, interpretasi data, dan penerapan prinsip dalam kehidupan sahari-hari.
Pembelajaran IPA SD pada umumnya dilakukan dengan cara informasi,
metoda ceramah karena sarana tidak memadai. Berbagai Benda dan
sifat-sifatnya dapat diamati oleh siswa secara langsung, guru tinggal
memanfaatkan fenomena yang terjadi pada suatu benda ke dalam penyajian
pembelajaran. Model pembelajaran induktif dapat mengatasi kendala tersebut
karena siswa dibimbing melihat fakta-fakta tentang benda yang terdapat
disekitarnya dan dibimbing pula sampai pada generalisasi.
B. Deskripsi singkat
"Modul" ini berisikan contoh pembelajaran topik Benda dan sifatnya dengan
menggunakan model pembelajaran Induktif sebagai implementasi dari teori
belajar pemrosesan informasi dan implementasi pembelajaran sains berbasis
konstruktivisme. Dalam pembelajaran dengan model ini, siswa melakukan
pembentukan konsep melalui interpretasi data dan penerapan prinsip yang
menggambarkan benda dan sifatnya. Setelah siswa melakukan eksplorasi
awal, guru mengembangkan pertanyaan pertanyaan sebab akibat dan siswa
memberi jawaban jawaban alternatif untuk menjelaskan pengertian benda dan
sifatnya. Dalam modul ini juga dijelaskan tentang materi benda dan sifatnya
serta model pembelajaran induktif sebagai materi penguatan atau informasi
Materi ini disampaikan dalam 3 pertemuan ( 3 x 2 jam pelajaran)sebagai
berikut.
Benda, wujud benda, dan sifatnya, disampaikan pada pertemuan pertama.
Jenis benda padat dan benda cair berdasarkan sifatnya (benda padat
yang ringan dan berat, sedangkan benda cair ada yang kental dan tidak
kental), disampaikan pada pertemuan kedua.
Pada pertemuan ketiga disampaikan perubahan wujud, dan hubungan sifat
benda dengan kegunaanya serta mereview keseluruhan materi dari
pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga.
SK dan KD yang akan dibahas sesuai dengan satndar isi untuk kelas IV
semester 1 dengan topik benda dan sifatnya, sebagi berikut.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Benda dan Sifatnya 6. Memahami beragam sifat
dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya
6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan
wujud cair padat cair; cair gas
cair; padat gas
6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya
Prasyarat yang harus dikuasai siswa adalah dapat mengelompokkan
benda hidup dan tak hidup, .volume dan massa
C. Tujuan pembelajaran
a. Kognitif
Produk
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian benda setelah melakukan
percobaan
2. Siswa mampu menjelaskan perbedaan benda padat, cair, dan gas melalui
pengamatan
3. Siswa mampu menjelaskan sifat benda padat, cair dan gas melalui
percobaan
4. Siswa mampu menjelaskan perubahan wujud benda melalui pengamatan
5. Siswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya perubahan wujud
Proses
7. Siswa mampu mengelompokkan benda padat, cair dan gas berdasarkan
sifat benda
8. Siswa mampu menggolongkan jenis benda padat berdasartkan beratnya
9. Siswa mampu menggolongkan jenis benda cair berdasarkan
kekentalannya,
b. Psikomotor
10. Diberikan timbangan kue siswa mampu mengukur massa benda padat
dan benda cair
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Alur pembelajaran pertemuan pertama
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian benda setelah melakukan
percobaan (TP 1)
2. Siswa mampu menjelaskan perbedaan benda padat, cair, dan gas
melalui pengamatan (TP 2)
3. Siswa mampu menjelaskan sifat benda padat, cair dan gas melalui
percobaan (TP 3)
4. Siswa mampu mengelompokkan benda padat, cair dan gas berdasarkan
sifat benda (TP 7)
5. Diberikan timbangan kue siswa mampu mengukur massa benda padat
dan benda cair (TP no 10)
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Pendahuluan
Engagement
Pemusatan perhatian siswa dengan melakukan motivasi dan apersepsi tentang benda dengan mengajukan pertanyaan, misalnya : benda apa saja yang ada disekitarmu? Adakah perbedaan sifat diantara benda-benda tersebut? dan menyampaikan tujuan pertemuan hari ini
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembentukan konsep
Guru menunjukkan berbagai macam benda padat, cair dan gas yang ada disekitar lingkungan sekolah atau lingkungan kehidupan sehari-hari. Kemudian Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang benda, wujud benda, dan sifatnya untuk menggiring pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari.
10 menit
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Interpretasi Data
Siswa mengelompokkan benda-benda yang ditunjukkan oleh guru kedalam kelompok benda padat, cair dan gas
Siswa menentukan sifat benda padat, cair dan gas (30.menit)
Siswa menyimpulkan hasil pengamatan (5 menit)
30 menit
5 menit
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Penutup Guru melakukan penguatan konsep tentang
sifat-sifat benda padat, cair dan gas
5 menit
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Penerapan prinsip
Guru mengajukan pertanyaan tentang benda, wujud benda, dan sifatnya dengan
menunjukkan benda lain atau mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan sifat benda padat, cair dan gas
Prediksi
Uraian Alur Pembelajaran Pertemuan pertama
Engagement :
Guru mengajukan pertanyaan yang menggiring siswa untuk mengarah
pada pengertian benda, misalnya coba siapa yang tahu apa itu benda?
sebutkan benda apa saja yang kamu ketahui yang terdapat disekitarmu!
Siswa diharapkan menjawab pertanyaan dengan menyebutkan
nama-nama benda misal : kursi, gelas, meja, taplak meja, papan tulis, kapur tulis,
Pembentukan konsep benda dan wujudnya.
Dari benda-benda yang ada disekitar siswa mengelompokkan benda
berdasarkan kesamaan sifat benda kemudian memberi alasan
pengelompokkan bendanya. Setelah siswa dapat menjelaskan alasan
pengelompokkan benda kemudian Guru memperlihatkan gelas yang berisi
air kemudian mengajukan pertanyaan: Apakah gelas ini kosong atau ada
isinya? diharapkan siswa menjawab ada isinya, Dilanjutkan dengan
pertanyaan : Apa isi gelas ini? Apakah isi gelas ini merupakan benda?. Jadi
menurut kalian apa yang disebut dengan benda? Bagaimana kalian
mengetahui bahwa benda mempunyai massa? Begaimana kamu
mengetahui benda mempunyai bentuk?
Interpretasi data
Untuk membuktikan bahwa benda mempunyai massa, siswa melakukan
penimbanngan benda-benda yang disediakan guru termasuk menimbang
benda cair. (LKS 1: “Pengertian Benda”)
Setelah melakukan percobaan berikan pertanyaan : Menurut kalian
apakah benda padat mempunyai berat? Apakah benda padat mempunyai
bentuk? diharapkan siswa menjawab kedua pertanyaan tersebut dengan
ya. Pertanyaan ini diajukan juga untuk benda cair?
Guru menyarankan siswa melakukan kegiatan tarik nafas dengan cara:
Coba kalian tarik nafas dalam-dalam! apakah yang kamu rasakan ketika
kamu menghirup udara? Apakah udara yang kalian .hirup itu termasuk
benda? Jawaban siswa mungkin tidak tahu. Guru menggiring siswa agar
Guru mengajukan pertanyaan : Bagaimana kalian mengetahui bahwa
udara termasuk benda? Baiklah anak-anak ibu/bapak akan coba
mendemonstrasikan benda gas agar kalian memahaminya.
Guru melakukan demonstrasi pembuatan gas dari soda kue dengan
asam cuka yang dimasukkan dalam balon. Setelah balon terisi gas
dilanjutkan dengan penimbangan balon tersebut untuk membuktikan
bahwa gas mempunyai massa. (lihat lembar demonstrasi 1: “Pembuatan
Gas dan Pengertian Benda”)
Dengan demikian siswa diminta untuk menyimpulkan bahwa benda di
sekeliling mereka mempunyai bentuk, memiliki berat, dan dapat diamati.
Serta wujud benda ada yang padat cair dan gas,
Akhirnya guru bersama siswa membuat kesimpulan bahwa:
1. benda adalah segala sesuatu yang memiliki berat, menempati ruang,
mempunyai bentuk..
2. benda dapat berwujud padat, cair , dan gas.
Dari kesimpulan ini diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertian
benda dan wujudnya.
Penerapan Prinsip
Untuk mengetahui bahwa siswa sudah paham tentang pengertian benda
dan wujudnya maka guru mengajukan pertanyaan, dengan menggunakan
benda-benda lain yang ada disekitar . Siswa menjawab pertanyaan guru
tentang apa yang dimaksud dengan pengertian benda dan wujud benda.
Prediksi
Guru menunjukkan benda sehari-hari misalnya : kecap atau sirup dalam
botol kemudian mengajukan pertanyaan, Apakah ini termasuk benda?
Bagaimana kalian mengetahui bahwa ini benda? Ada berapa wujud benda
yang terdapat pada botol kecap atau sirup? Mengapa kalian menjawab
Pembentukan Konsep Sifat Benda
Guru memperlihatkan berbagai macam benda yang biasa digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mengajukan pertanyaan, tahukah
kalian apa sifat dari masing-masing wujud benda tersebut? Coba
kelompokkan benda tersebut berdasarkan kesamaan sifatnya!Untuk
mengetahui sifat-sifat benda, siswa diarahkan untuk melakukan praktikum
LKS 2 : “ Sifat benda ”
Interpretasi data
Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS 2 tentang sifat benda
padat dan sifat benda cair. Setelah siswa melakukan praktikum Guru
mengajukan pertanyaan apakah bentuk benda padat berubah ketika kalian
pindahkan ketempat lain? bagaimana dengan sifat benda cair? .
Bagaimana, jika benda padat atau benda cair dituangkan dari tempat yang
lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah? Untuk membuktikan hal tersebut
guru melakukan demonstrasi dengan menuangkan tepung dari tempat
yang tinggi sehingga dapat dilihat bahwa benda padat dapat dituangkan
tetapi tidak dapat mengalir (menjadi satu kesatuan) seperti air. Siswa lalu
diminta mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan demonstrasi
dan guru hanya menjawab dengan ya dan tidak!
Dari pertanyaan–pertanyaan siswa lalu ditarik kesimpulan bahwa benda
padat tidak dapat mengalir dan benda cair dapat mengalir
Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru untuk
memahami sifat benda gas. (lihat lembar demonstrasi 1) Dengan
bimbingan guru siswa menyimpulkan sifat benda gas.
Dari demonstrasi yang dilakukan guru, siswa dengan bimbingan guru
membuat kesimpulan bahwa:
1. sifat benda padat : berat, bentuk dan volumenya tetap, tidak mengalir,
2. sifat benda cair : berat dan volume tetap, bentuk sesuai dengan wadah
yang ditempatinya, dan dapat mengalir.
3. sifat benda gas : tidak terlihat tetapi dapat dirasakan, volume dan
bentuknya berubah sesuai tempat yang ditempatinya, dan dapat mengisi
Penerapan Prinsip
Untuk mengetahui bahwa siswa sudah paham tentang sifat benda
padat, cair dan gas, maka guru mengajukan pertanyaan tentang sifat
benda dan siswa menjawab pertanyaan guru tentang perbedaan sifat dari
benda padat, cair dan gas?
Penutup
Dari pertemuan pertama ini diharapkan siswa dapat menyimpulkan :
1) benda merupakan segala sesuatu yang mempunyai massa, menempati
ruang, dan dapat diamati
2) benda dapat dibedakan berdasarkan wujudnya yaitu padat, cair, dan
gas
3) sifat wujud benda berbeda sesuai dengan wujudnya yaitu sebagai
berikut.
a) Sifat benda padat : berat, bentuk dan volumenya tetap, tidak
mengalir, dan keras
b) Sifat benda cair : berat dan volume tetap, bentuk sesuai dengan
wadah yang ditempatinya, dan dapat mengalir.
c) Sifat benda gas : tidak terlihat tetapi dapat dirasakan, berat tetap,
volume dan bentuknya berubah sesuai tempat yang ditempatinya,
dan dapat mengisi seluruh ruang yang ditempatinya.
Alur Pembelajaran Pertemuan kedua
Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu menggolongkan jenis benda padat berdasarkan
beratnya (TP no 8)
Siswa mampu menggolongkan jenis benda cair berdasarkan
kekentalannya, (TP no 9)
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Engagement
Pemusatan perhatian siswa dengan melakukan motivasi dan apersepsi tentang sifat benda dan menyampaikan tujuan pertemuan hari ini
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembentukan konsep
Siswa melakukan kegiatan tentang jenis-jenis benda padat berdasarkan beratnya
25 menit
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Interpretasi Data
mencatat data dari hasil diskusi tentang jenis jenis benda padat berdasarkan beratnya kemudian menyimpulkan hasil diskusi
25 menit
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Penutup Guru melakukan penguatan konsep tentang
jenis-jenis zat padat dan jenis-jenis zat cair
5 menit
1. Uraian Pembelajaran pertemuan kedua
Engagement :
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang benda, wujud benda, dan
sifat benda padat, cair dan gas, dan menyebutkan perbedaan ketiga sifat
benda tersebut.Misalnya dengan mengajukan pertanyaan :
Ada berapa wujud benda yang kalian ketahui? Bagaimana sifat benda
padat, benda cair dan gas? Apakah ada perbedaan sifat antara ketiga
wujud benda tersebut?
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Penerapan Prinsip
Memprediksi sifat benda padat atau benda cair yang mempunyai sifat yang berbeda
Pembentukan konsep :Jenis jenis benda padat berdasarkan beratnya.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang berat benda padat:
Apakah berat semua benda padat sama?
Interpretasi data
Secara berkelompok siswa melakukan diskusi tentang jenis-jenis benda
padat berdasarkan beratnya. Dari hasil diskusi dapat disimpulkan ternyata
benda padat ada yang terapung, melayang, tenggelam, ada yang
bercampur dan membentuk campuran homogen dan atau heterogen.
Berdasarkan data hasil diskusi kelompok Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan bahwa benda padat ada yang berat ada yang ringan
Penerapan Prinsip
Untuk mengetahui bahwa siswa sudah paham tentang jenis benda
padat berdasarkan beratnya maka guru mengajukan Prediksi: Guru
memegang sesuatu benda, kemudian mengajukan pertanyaan: Menurut
kalian benda ini ringan atau berat? Bagaimana kalian, mengetahui bahwa
benda ini sesuai dengan jawabanmu?
Pembentukan konsep :Jenis jenis benda cair berdasarkan
kekentalannya.
Guru bertanya : Apakah semua benda cair kental? Coba perhatikan
benda cair disekelilingmu, benda cair apa saja yang bersifat encer dan
benda cair apa saja yang kamu kenal yang bersifat kental?
Interpretasi data
Secara berkelompok siswa melakukan diskusi tentang Jenis-jenis benda
cair. Dari hasil diskusi kelompok diperoleh kesimpulan bahwa benda cair
ada yang kental dan ada yang tidak kental.
Penerapan Prinsip
Untuk mengetahui bahwa siswa sudah paham tentang jenis benda cair
berdasarkan kekentalannya maka dilakukan kegiatan berikut :.
Prediksi :
Guru memegang wadah yang berisi benda cair dengan
termasuk cairan yang kental atau encer? Jelaskan mengapa jaawabanmu
demikian? Bagaimana kamu menguji jawabanmu?
Penutup
Dari pertemuan kedua ini disimpulkan bahwa benda padat dapat
dibedakan berdasarkan beratnya sedang benda cair dibedakan
berdasarkan kekentalannya..
Alur Pembelajaran Pertemuan ketiga
Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu menjelaskan perubahan wujud benda melalui
pengamatan (TP no 4)
Siswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya perubahan
wujud (TP no 5)
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Engagement
Pemusatan perhatian siswa dengan
melakukan demonstrasi tentang perubahan wujud
.
10 menit
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembentukan konsep
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang perubahan wujud benda dan penyebab terjadinya perubahan wujud tersebut Siswa melakukan percobaan tentang perubahan wujud benda dan perubahan wujud pada coklat (LKS 3: “Perubahan Wujud pada pembuatan strawbery coklat”).
25 menit
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Interpretasi Data
Mencatat data percobaan tentang perubahan yang terjadi pada saat coklat dipanaskan dan didinginkan kembali kemudian menyimpulkan hasil percobaan
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Penerapan Prinsip
Siswa menjawab pertanyaan tentang memprediksi perubahan benda yang terjadi pada kamper
10 menit
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Penutup Guru melakukan penguatan konsep tentang
perubahan wujud zat
10 menit
Uraian Pembelajaran Pertemuan Ketiga
Engagement :
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang jenis-jenis benda padat dan
benda cair. Kemudian memperhatikan demonstrasi tentang perubahan
wujud benda. Demonstrasi dapat menggunakan mentega yang dilelehkan
kemudian disimpan diatas mangkuk yang berisi es, atau dengan
melelehkan es
Pembentukan konsep :Perubahan wujud benda
Guru memperlihatkan beberapa jenis benda dengan wujud yang
berbeda, kemudian mengajukan pertanyaan : Apakah wujud semua
benda dapat berubah?, Apa yang menyebabkan benda berubah wujudnya?
untuk memperjelas hal tersebut maka siswa melakukan percobaan tentang
perubahan wujud pada pembuatan coklat dengan buah strawberry yang
dilakukan dalam kelompok.
Interpretasi data
Dari hasil percobaan yang dilakukan secara berkelompok diperoleh
bahwa wujud benda ada yang dapat berubah dan ada yang tidak berubah.
Berdasarkan percobaan coklat meleleh saat dipanaskan dan membeku
saat didinginkan pada suhu kamar atau dengan disimpan di atas es.
Diskusi kelompok berdasarkan data pengamatan bahwa coklat dapat
mengubah wujudnya dari padat menjadi cair karena dipanaskan dan
untuk menyimpulkan bahwa perubahan wujud dipengaruhi oleh kenaikan
atau penurunan suhu
Penerapan Prinsip
Untuk mengetahui bahwa siswa sudah paham tentang perubahan
wujud maka diajukan pertanyaan, berikut ini. mengapa kamper yang ada di
lemari pakaian kalian lama-lama hilang?
Alur Pembelajaran Pertemuan ketiga
Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu menghubungkan sifat benda dengan kegunaannya (
TP no 6)
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan Engagement
Pemusatan perhatian siswa dengan
melakukan motivasi dan apersepsi
tentang sifat benda dan menyampaikan tujuan pertemuan hari ini
10 menit
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembentukan konsep
Guru mengajukan pertanyaan tentang kegunaan benda-benda yang ada disekitar kehidupan sehari-hari dan hubungannya dengan sifat benda
20 menit
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Interpretasi Data
Secara berkelompok siswa mengisi LKS 4: “ Sifat Benda dan Kegunaannya” dan
mendiskusikannya dalam kelompok
20 menit
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Penerapan Prinsip
Guru menunjukkan beberapa jenis benda yang berbeda sifatnya kemudian
mengajukan pertanyaan tentang kegunaannya
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Penutup Guru melakukan penguatan konsep tentang
perubahan wujud dan hubungan sifat benda dengan kegunaannya
10 menit
Uraian Pembelajaran Pertemuan Ketiga
Engagement :
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang sifat-sifat benda yang
terdapat dalam kehidupan sehari-hari
Pembentukan konsep :Hubungan sifat benda dengan kegunaannya
Guru memperlihatkan beberapa jenis benda yang mempunyai sifat
berbeda yang terdapat disekeliling siswa, misalnya kursi, meja, baju yang
digunakan siswa, buku dan lain-lain, kemudian bertanya: Berdasarkan
kegunaannya coba kalian sebutkan sifat bendanya? untuk memperjelas hal
tersebut lalu guru membimbing siswa untuk mengisi LKS tentang sifat
benda dan kegunaannya (LKS 4 ) yang dilakukan dalam kelompok.
Interpretasi data
Secara berkelompok, siswa mengisi LKS 4 : “Sifat Benda dan
Kegunaannya” Dari hasil diskusi kelompok berdasarkan LKS diperoleh data
bahwa ada bermacam-macam kegunaan benda yang didasarkan pada
sifatnya. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan bahwa kegunaan
benda didasarkan pada sifat benda.
Penerapan Prinsip
Untuk mengetahui bahwa siswa sudah paham tentang hubungan sifat
benda dan kegunaannya maka diperlihatkan beberapa benda kemudian
diajukan pertanyaan, berikut ini : coba sebutkan kegunaan dari benda yang
di pegang ini lalu sebutkan sifatnya?
Penutup
Guru melakukan penguatan konsep tentang perubahan wujud dan
E. Alat dan bahan
Lihat lembar LKS dan lembar demonstrasi
F. Media pembelajaran
LKS : 1, 2, 3, dan 4 ; Lembar demostrasi 1
G. Instrumen Evaluasi
(soal-soal evalusi untuk siswa, kunci jawaban dan skoring)
Untuk nomor 1 sampai dengan 10 : Pilihlah jawaban yang paling benar menurut
kalian
1. Segala sesuatu yang mempunyai bentuk tidak tetap tetapi volumenya
tetap adalah benda berwujud....
A. gas
B. cair
C. padat
D. campuran
2. Benda-benda di bawah ini yang termasuk benda cair adalah ....
A.lilin
B. madu
C. beras
D. sepatu
3. Benda yang wujudnya berubah sesuai dengan wadah yang ditempatinya
dan dapat mengalir disebut benda ....
A. cair dan atau gas
B. padat
C. cair
D. gas
4. Suatu benda ketika dimasukkan dalam air membentuk kekeruhan dalam
air maka benda tersebut adalah ....
A. gula pasir
B. tepung
C. batu
D. apel
5. Di rumah sakit jika ada orang sakit yang perlu diinfus, akan
A. padat dan cair
B. padat
C. cair
D. gas
6. Wujud benda yang kalian kenal / ketahui ....
A. 2 jenis
B. 3 jenis
C. 4 jenis
D. 5 jenis
7. Suatu benda yang massanya besar, tetapi menempati ruang yang kecil
dan tidak dapat mengalir. Benda ini disebut sebagai benda ....
A. padat ringan
B. padat berat
C. cair kental
D. cair encer
8. Suatu benda digunakan untuk mencuci baju , mencuci kendaraan,
memasak, dan menyegarkan tubuh, membersihkan lantai. Benda
tersebut berupa benda...
A. cair
B. gas
C. padat
D. uap
9. Orang yang sesak nafas jika berada di rumah sakit akan diberi bantuan
pernafasan berupa benda ...
A. padat
B. cair
C. gas
D. uap
10. Santan berwarna putih yang diperoleh dari hasil perasan buah kelapa
adalah benda ...
A. cair yang encer
B. gas yang ringan
C. cair yang kental
Isilah dengan singkat
1. Air di alam ada dalam 3 wujud padat, cair, dan gas. Di alam air dalam
wujud cair ada di ....
a. ( sungai , tanah dan laut)
2. Benda adalah ....
a. (segala sesuatu yang mempunyai massa, menempati ruang, dan
dapat diamati)
3. Suatu benda mempunyai bentuk dan volume tidak tetap, sangat ringan.
Benda tersebut adalah ... ( benda gas)
4. Benda berwarna merah lunak dan jika terkena air lalu digosok akan
menghasilkan busa/ buih. Benda tersebut adalah .... (benda padat
disebut sabun)
5. Sebuah benda berwarna kuning dan keras dan biasa digunakan ibu untuk
perhiasan. Benda tersebut adalah .... (padat berupa logam emas)
Uraikanlah Jawabanmu !
1. Rumput di halaman rumah akan basah pada pagi hari, padahal tidak
ada hujan dan belum ada yang menyiram rumput. Darimanakah air di
atas rumput tersebut? ( Dari hasil pengembunan uap air yang ada
diudara)
2. Saat tukang cat membuka botol tiner, maka setelah beberapa menit
kemudian tercium bau tinner oleh Ina yang berada sekitar 0,5 m dari
tempat tukang cat membuka tinner. Jelaskan mengapa bau ini
tercium sampai tempat Ina berada? ( bau tercium karena tinner
berubah wujudnya menjadi gas yang dapat menempati seluruh ruang
yang ditempatinya)
3. Ibu mempunyai suatu benda padat berbentuk kotak berwarna putih
dan lunak dan beraroma, ternyata ketika dipanaskan sekitar 10 menit
timbul cairan tidak berwarna dan jika pemanasan dilanjutkan terus
maka benda lama-lama habis dan aroma tercium sampai jauh.
Jelaskan Apa yang terjadi dari kegiatan ini? ( karena benda tersebut
berubah wujud yang mula-mula menjadi cair , lama-lama menjadi gas)
4. Tuliskan wujud benda yang kalian ketahui! (padat,cair, dan gas)
5. Benda berwujud apakah yang mempunyai bentuk tertentu dan tetap
6. Jelaskan apa yang terjadi jika gas ditempatkan dalam wadah tertutup!
(Akan menempati seluruh wadah tertutup)
7. Apakah massa benda cair berbeda jika ditempatkan pada tempat
yang berbeda? (massabenda tidak berbeda/ massanya tetap)
8. Tuliskan 5 buah benda padat!
9. Tuliskan 5 buah benda cair!
10. Tuliskan 5 buah benda gas!
Cara penskoran :
Untuk PG skornya 2 kalau benar kalau salah 0
Untuk isian singkat skornya 3 kalau benar-benar salah 0 kalau menjawab tidak
lengkap antara 0 - 3
Untuk jawaban skornya 5 kalau tidak menjawab atau benar-benar salah 0 jika
tidak lengkap nilainya antara 0 – 5
Jumlah skor maksimal Untu PG 10, untuk isian singkat 15 dan untuk jawaban
50 , Total skor 75
BAB III
INFORMASI UNTUK GURU
A. Model Pembelajaran Induktif
Model pembelajaran induktif ini akan membahas pengertian model
pembelajaran, model pembelajaran induktif, kelebihan dan kelemahan dari
model pembelajaran induktif, dan dampak langsung dan iringan.
1. Pengertian Model Pembelajaran
Pada bagian ini akan menjelaskan tentang pembelajaran, model
pembelajaran, sintaks, sistem sosial, dampak pembelajaran.
a. Pembelajaran
Di dalam modul ini istilah pembelajaran sama dengan proses
belajar mengajar. Dalam konteks pembelajaran terdapat dua
komponen penting, yaitu guru dan siswa yang saling berinteraksi.
Dengan demikian, dalam modul ini, pembelajaran didefinisikan sebagai
pengorganisasian atau penciptaan atau pengaturan suatu kondisi
lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar pada siswa dengan
sebaik-baiknya.
b. Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
siswa untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai
pedoman bagi perancang pembelajaran dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar.(Syaiful Sagala, 2005). Dari
pendapat tersebut penulis memaknai model pembelajaran dalam modul
ini adalah suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola
pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan
guru-siswa di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang
menyebabkan terjadinya belajar pada siswa.
c. Sintaks
Sintaks merupakan serentetan atau tahapan perbuatan/kegiatan
yang dalam praktiknya menggambarkan bagaimana suatu model
pembelajaran
d. sistem sosial
Sistem sosial menggambarkan bentuk kerja sama guru-siswa dalam
pembelajaran atau peran-peran guru dan siswa dan hubungannya satu
sama lain dan jenis-jenis aturan yang harus diterapkan. Peran
kepemimpinan guru bervariasi dalam satu model ke model
pembelajaran lainnya
e. Dampak pembelajaran langsung dan iringan
Dampak pembelajaran langsung merupakan hasil belajar yang
dicapai dengan cara mengarahkan para siswa pada tujuan yang
diharapkan sedangkan dampak iringan adalah hasil belajar lainnya yang
dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran sebagai akibat terciptanya
suasana belajar yang dialami langsung oleh pebelajar.
2. Pengertian Model pembelajaran Induktif
Model pembelajaran induktif dikemukakan oleh Hilda Taba, ia
menganalisis berpikir dari sudut dan butir-butir logika. Proses berpikir
atau proses kognitif yang terjadi dalam belajar ada tiga tahap yaitu (1)
proses perolehan informasi baru, (2) proses mentransfer informasi yang
diterima, dan (3) menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.
Perolehan pengetahuan baru dapat terjadi melalui kegiatan membaca,
mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang diajarkan atau
mendengarkan audiovisual. Proses transformasi pengetahuan
merupakan suatu proses tindakan kita dalam memperlakukan
pengetahuan yang sudah diterima agar sesuai dengan kebutuhan.
Informasi yang diterima dianalisis, diproses atau diubah menjadi konsep
yang lebih abstrak agar dapat dimanfaatkan.
Model pembelajaran induktif merupakan sebuah model pembelajaran
yang bersifat langsung, efektif untuk membantu siswa mengembangkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kritis. Model ini merupakan cara
yang tepat untuk membantu siswa dalam mendapatkan sebuah
berdasarkan teori konstruktivisme yang membutuhkan guru terampil
bertanya. Berdasarkan pertanyaan yang dikembangkan guru siswa akan
terbimbing dalam membangun pemahaman konsep materi yang
diajarkan. Menurut Bruner pemahaman konsep siswa terhadap materi
melalui tahapan perkembangan intelektual, yang meliputi enaktif, yaitu
berpikir dengan cara manipulasi secara kongkrit; ikonik, dapat
membayangkan melalui suatu gambar; dan simbolik, yaitu berpikir
secara abstrak. Berdasarkan hal ini, maka Bruner melihat bahwa
pebelajar (siswa) dapat memperluas pengetahuannya melalui proses
pengembangan dan pengujian hipotesis.
Sistem sosial model pembelajaran induktif ini sangat mudah disusun
karena bersifat kooperatif tetapi guru tetap menjadi inisiator dan
pengawas semua kegiatan. Efektifitas model pembelajaran induktif
sangat tergantung kepada keterampilan guru dalam bertanya dan
mengarahkan pembelajaran sehingga membuat anak berpikir. Disini
peran guru adalah menyesuaikan tugas-tugas dengan tingkat aktivitas
kognitif siswa dan menentukan kesiapan siswa. Model pembelajaran
induktif mensyaratkan sebuah lingkungan belajar dimana siswa merasa
bebas dan terlepas dari resiko takut maupun malu saat memberikan
pendapat, bertanya, dan membuat kesimpulan, serta jawaban. Mereka
harus bebas dari kritik tajam yang dapat menjatuhkan semangat belajar.
Model pembelajaran induktif dikembangkan berdasar beberapa
postulat sebagai berikut.
a) Kemampuan berpikir dapat diajarkan.
b) Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data.
Artinya, dalam seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana
bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu. Dalam
seting tersebut siswa belajar mengorganisasikan fakta ke dalam
suatu sistem konsep, yaitu:
1) saling menghubung-hubungkan data yang diperoleh satu sama
lain serta membuat kesimpulan berdasarkan hubungan tersebut;
2) menarik kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang telah
3) memprediksi serta menjelaskan suatu fenomena tertentu. Guru,
dalam hal ini, dapat membantu proses internalisasi dan
konseptualisasi berdasarkan informasi tersebut.
c) Proses berpikir merupakan suatu tahapan yang beraturan, artinya
agar dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat
tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan tahapan ini tidak
bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan ini
memerlukan strategi mengajar tertentu agar dapat mengendalikan
tahapan-tahapan tersebut.
a. Sintak Model Pembelajarn Induktif
Model pembelajaran induktif dimulai dengan pembentukan konsep,
interpretasi data, dan penerapan prisip.
1). Tahap pertama: Pembentukan konsep, terdiri atas tiga langkah
yaitu
a) Mengidentifikasi dan membuat daftar konsep
Contoh pertanyaan pada fase ini :
• Apa yang kamu ketahui tentang….?
• Apa yang kamu lihat? Apa yang kau dengar?
b) Pengelompokan menurut sifat-sifat atau karakteristik yang sama
Contoh pertanyaan pada fase ini :
• Apakah ada dikelompok ini yang mempunyai sifat yang sama?
Mengapa?
c) Pengkategorian (pemberian nama)
Contoh pertanyaan pada fase ini :
• Bagaimana kalian memberi nama kelompok-kelompok ini?
2). Tahap kedua :Interpretasi data terdiri atas tiga langkah juga, yaitu
a) Pengumpulan data
Contoh pertanyaan pada fase ini :
• Apa yang kamuingat tentang data…?
• Apa yang kamu lihat?
b) Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang
mudah difahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan
Contoh pertanyaan pada fase ini :
• Mengapa ini dapat terjadi? Apa yang kamu pikirkan tentang hal
tsb? Apakah kamu melihat hubungan dalam data-data tsb?
c). Merumuskan kesimpulan .Data yang diinterpretasikan harus data
yang membentuk pola atau beberapa kecenderungan.
Contoh pertanyaan pada fase ini :
• Apa yang membuat kamu berpikir tentang hal ini?
• Apa yang dapat kamu simpulkan?
3). Tahap ketiga : Penerapan Prinsip
Menerapkan suatu prinsip tertentu ke dalam suatu situasi
permasalahan yang berbeda.. Atau siswa diharapkan dapat
menerapkan suatu prinsip untuk menjelaskan suatu fenomena baru.
Langkah-Langkah:
d) Membuat hipotesis, memprediksi konsekuensi.
Contoh pertanyaan pada fase ini : Bagaimana jika….?
e) Menjelaskan teori yang mendukung hipotesis atau prediksi.
Contoh pertanyaan pada fase ini:
• Mengapa kamu berpikir akan terjadi hal tersebut?
• Apa yang menjadi dasar akan kondisi tersebut?
f) Menguji hipotesis/prediksi dan generalisasi.
Contoh pertanyaan pada fase ini:
• Apa yang harus kamu lakukan untuk membuat hal ini berlaku
secara umum?
3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Induktif
Model pembelajaran induktif ini ada kelebihan dan kekurangannya yang
semuanya dapat disempurnakan dengan baik asal kelebihan dan
kelemahan ini saling dikuatkaan dan ditutupi.
a. Kelebihan Model pembelajaran induktif
Kelebihan model pembelajaran induktif diantaranya adalah sebagai
berikut.
1) Model pembelajaran induktif ditujukan untuk membangun
perkembangan kognitif, sehingga sangat sesuai untuk
2) Sangat efektif untuk memicu keterlibatan yang lebih banyak dalam
proses belajar melalui proses tanya jawab.
3) Siswa mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran
karena guru langsung mempresentasikan informasi-informasi yang
memberikan ilustrasi tentang topik yang dipelajari siswa,
4) Pemerataan pemahaman siswa lebih luas karena terjadi
pembimbingan guru melalui tanya jawab tentang materi
pembelajaran.
b. Kelemahan Model Pembelajaran Induktif
Kelemahan model pembelajaran induktif diantaranya adalah sebagai
berikut.
1) Model ini membutuhkan guru yang trampil bertanya sehingga
keberhasilan pembelajaran sepenuhnya ditentukan oleh kemampuan
guru dalam memberikan iliustrasi dan pertanyaan untuk membimbing
siswa berpikir kritis.
2) Model ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru harus
bisa menciptakan situasi dan kondisi belajar yang kondusif agar
siswa berani mengemukakan pendapatnya. Jika syarat-syarat ini
tidak terpenuhi, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara
sempurna
3) Guru harus mempersiapkan media pembelajaran yang membuat
siswa beraktifitas dan melakukan observasi terhadap ilustrai-ilustrasi
yang diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru.
Dengan metode ini maka kemandirian siswa tidak dapat berkembang
optimal.
4) Peran guru sangat vital dalam mengontrol proses belajar siswa,
karena guru harus menjaga perhatian siswa agar mereka tetap pada
tugas belajar yang diberikan.
5) Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode
ini bergantung kepada contoh-contoh atau ilustrasi yang digunakan
guru.
6) Pembelajaran tidak dapat berjalan jika guru dan siswa tidak suka
4. Dampak pembelajaran langsung dan iringan
Dalam penggunaannya model pembelaran berpikir induktif memiliki
dampak pembelajaran langsung dan iringan. Model pembelajaran induktif
di rancang untuk melatih siswa dalam proses pembentukan konsep-konsep
yang spesifik dan sekaligus mengajarkan konsep-konsep tersebut. Selain
itu sebagai dampak iringannya adalah membentuk perhatian siswa untuk
fokus pada logika, bahasa dan arti kata dan sifat-sifat pengetahuan.
Menurut Jerome Bruner suatu konsep memiliki lima komponen, yaitu 1)
nama, 2) contoh-contoh, 3) atribut (esensial dan non esensial), 4) nilai
atribut, dan 5) aturan. Memahami suatu konsep berarti mengetahui semua
komponen ini.
Dampak langsung dan iringan dari model pembelajaran induktif ini dapat
digambarkan sebagai berikut.
Gambar 3.1. Dampak langsung dan Iringan model pembelajaran induktif
Dampak pengajaran langsung
Dampak pengajaran iringan
B. Benda dan sifatnya
Dalam kehidupan, kita selalu dikelilingi oleh benda-benda yang berguna
dalam membantu aktivitas kita. Benda dan sifatnya merupakan pengetahuan
paling awal yang harus dipahami, karenanya benda dikenalkan pada anak
sejak dini. Guru kelas SD sebaiknya membawa benda-benda nyata dalam Model
berpikir
induktif Konsep-konsep yang spesifik
Perhatian pada logika
Sensitivitas pada bahasa
Kesadaran akan hakikat pengetahuan
mengajarkan materi ini , agar siswa dapat mengamati dan melakukan
kegiatan dengan benda nyata. Penggunaan benda nyata diharapkan dapat
membantu pemahaman siswa tentang benda dan sifatnya menjadi lebih baik.
Selain itu kegiatan ini dilakukan untuk merangsang siswa menggunakan
semua alat inderanya karena pemahaman melalui indra akan lebih kongkrit.
Benda dan sifatnya dipelajari siswa SD kelas satu sampai dengan kelas
enam namun pengertian konsep benda yang sebenarnya belum diketahui
siswa dengan baik. Dalam modul ini diharapkan guru dapat menanamkan
konsep benda dan sifatnya dengan baik karena benda dan sifatnya ini akan
dipelajari siswa sampai tingkat SLTP pada pembahasan materi dan
perubahannya.
1. Benda, Wujud Benda, dan Sifatnya
Benda atau materi diartikan sebagai sesuatu yang dapat diamati,
menempati ruang, dan mempunyai massa. Benda dapat diamati berarti
dapat diraba dan dirasakan. Benda menempati ruang dan mempunyai
massa berarti mempunyai volume dan massa. Massa merupakan
banyaknya bahan penyusun yang terdapat pada benda. Massa diukur
dengan satuan gram atau kilogram. Volum adalah ukuran ruang yang
ditempati oleh suatu benda. Apakah udara termasuk benda? Apakah air
juga termasuk benda?
Benda yang ada di alam dapat dikelompokkan berdasarkan wujudnya
Wujud benda yang dikenal secara umum hanya ada tiga jenis yaitu padat, cair,
dan gas., tetapi ada wujud yang lain tergantung pada dasar pengelompokkan
benda.
Berdasarkan wujudnya benda memiliki ciri tertentu seperti bentuk,
volume, dan susunan partikel. Benda padat bentuknya tetap, sedangkan
benda cair dan gas bentuknya berubah sesuai dengan wadahnya.
Susunan partikel benda padat cair dan gas dapat dilaihat pada gambar
Gambar 3.2. Struktur partikel berdasarkan wujudnya (sumber Addison Wesley)
Benda padat bentuknya tetap dapat berubah jika diberi gaya atau
sengaja dibentuk. Ada berbagai jenis benda padat misalnya kapuk, besi,
tanah, jika benda ini ditimbang dengan massa yang sama (misalnya 0,1
Kg) akan memberikan ukuran ruang yang berbeda. Hal ini terjadi karena
jenis bendanya berbeda. Kapas merupakan benda padat yang sangat
ringan berbeda dengan besi yang jika ditimbang akan memberikan ukuran
yang lebih kecil dari pada benda kapas.
Benda padat ada yang murni dan tidak murni, kalau tidak murni
biasanya berupa paduan dari berbagai benda padat lainnya, contoh alloy
(perpaduan logam, perunggu, kuningan). Benda padat yang murni
misalnya almunium yang ada dalam batu baterai, tembaga yang ada pada
kabel. Benda padat tidak dapat dimampatkan, ada yang bersifat lentur atau
elestis seperti karet. Benda padat ada juga yang keras, lunak, kasar, halus,
dan rapuh, dapat dipotong, bentuk dan volumenya tetap, tidak dapat
mengalir. Cobalah beri contoh benda padat yang sifatnya keras, lunak,
kasar, halus, rapuh, lentur!
Benda cair berada di antara dua keadaan yaitu padat yang sifatnya
keras dan gas yang sifatnya berubah volumenya sesuai dengan
tempatnya. Benda cair bentuknya dapat berubah sesuai dengan wadahnya
tanpa ada gaya dari luar. Benda cair sifatnya dipengaruhi oleh kekentalan
cairan, jadi zat cair ada yang kental dan ada yang encer. . Benda cair
sukar dimampatkan karena volumenya tetap. Bagian atas cairan
(permukaannya) akan selalu datar kalau cairannya tenang. Sifat benda
tekanan dan menekan ke segala arah dan meresap melalui celah – celah
kecil. Peristiwa meresapnya benda cair melalui celah–celah kecil disebut
kapilaritas
Benda gas tidak dapat kita
lihat, tetapi dapat kita rasakan
umumnya tidak berwarna, ada
yang berbau, dan ada yang tidak
berbau. Benda gas ada di
mana-mana, misalnya udara yang ada
di atmosfir. Atmosfir merupakan
lapisan gas sangat besar yang
mengelilingi bumi. Karakteristik
fisik dari gas adalah dapat
mengisi seluruh wadahnya
dalam berbagai bentuk dan
ukuran
Cairan hanya dapat mengisi bagian bawah dari wadah sementara gas
mengisi seluruh bagian wadah. Gas dapat dicairkan dengan cara
pemampatan dan penurunan suhu. Contoh gas yang sering kita gunakan
adalah gas bahan bakar yang ada dalam tabung yaitu LPG. LPG
merupakan gas hasil penyulingan minyak bumi. LPG berbeda dengan LNG
yang merupakan gas bumi yang langsung diambil dari dalam tanah.
Mungkin pernah juga mendengar tentang istilah gas kota yang merupakan
gas hasil pembusukan sampah gas inipun dapat digunakan sebagai bahan
bakar gas.
Uap adalah fasa gas dari zat yang pada suhu kamar berwujud cair,
contoh : uap air, uap alkohol. Kata uap digunakan untuk menggambarkan
campuran gas yang tercampur dengan benda berwujud cair. Sedangkan
asap digunakan untuk campuran gas yang bercampur dengan benda
padat.
Jadi sifat gas adalah bentuknya sesuai dengan wadahnya, volumenya
berubah–ubah sesuai wadahnya, dapat dimampatkan, menekan ke segala
arah, volumenya tidak tetap, mengisi seluruh ruangan yang di tempatinya,
dapat mengalir dengan mudah. Dapat dimampatkan, tidak dapat dilihat
hanya dapat dirasakan
Tabel 3.1. Sifat benda berdasarkan wujudnya
Wujud
Bergantung pada kondisi-nya,
beberapa benda bisa berada dalam
keadaan tiga wujud contoh air dapat
berada dalam keadaaan padat yang
berupa es, cair (air), dan gas sering
disebut sebagai uap air.
Jika suhu benda berubah maka wujud bendapun akan berubah.
Umumnya jika suhu naik maka wujud benda akan bertambah ukuran
volumenya , Pertambahan ukuran volume atau pemuaian terjadi karena
jarak antar partikel membesar sehingga ruang yang diperlukan oleh partikel
juga membesar
Contoh pada besi yang dipanaskan akan memuai dan akan meleleh jika
terus dipanaskan
Dari ketiga wujud benda, gas
merupakan benda yang paling aktif
bergerak karena partikel-partikel
dapat bergerak pada seluruh ruang
dengan bebas, sedangkan benda
padat partikelnya tidak dapat bergerak
bebas dan benda cair dapat bergerak
bebas tetapi terbatas.
Wujud menunjukkan keadaan fisik suatu benda, maka benda dapat
berubah wujud dari satu wujud ke wujud yang lain karena adanya gaya
fisik.
Perubahan wujud dari cair ke padat, disebut pembekuan, kebalikan
dari proses ini disebut pelelehan. Perubahan cair ke gas disebut
penguapan dan proses kebalikannya disebut pengembunan. Perubahan
padat ke gas atau sebaliknya disebut penyubliman. Untuk perubahan dari
gas ke padat ada yang menyebut sebagai deposit.
Semua benda cair atau gas dapat menjadi padat jika benda tersebut
didinginkan pada suhu yang cukup rendah yaitu melewati titik bekunyha.
Sebaliknya benda padat berubah jadi benda cair jika benda ini
dipanaskan sampai di atas titik bekunya, benda cair akan berubah menjadi
gas jika dipanaskan sampai diatas titik didihnya .
Proses perubahan wujud dari padat ke cair , cair ke gas dan dari gas ke
padat dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.6. Proses perubahan wujud
Contoh peristiwa penguapan air yang menguap akibat pemanasan baik
akibat pemanasan oleh sinar matahari atau proses mendidihkan air.
Contoh pengembunan adalah peristiwa berubahnya uap air hasil
penguapan air laut, sungai, kolam dan lain-lain di lapisan udara bagian atas
yang bersuhu dingin membentuk awan... Contohnya proses pembekuan
dapat dilihat pada penjual es yang membuat es dari campuran gula air dan
buah-buahan atau aroma yang ketika dicampur akan membentuk cairan
dan pada saat didinginkan akan membentuk padat yaitu terjadinya es yang
enak rasanya..
Perubahan struktur partikel pada perubahan wujud benda.
Perhatikan gambar dibawah ini ;
Gambar 3.7. Perubahan wujud benda ( sumber Google) (air) air Mendidih
Perubahan Wujud benda
Benda ini tetap air walaupun ada dalam berbagai wujud (cair, uap,
padat) sifat kimianya selalu sama. Dengan kata lain, perubahan fisika tidak
akan mengubah benda untuk menghasilkan benda baru. Cobalah sebutkan
peristiwa lain yang menyebabkan perubahan wujud?.
Es dalam bentuk padat akan meleleh menjadi air akibat pemanasan,
partikel dalam benda padat sangat rapat sehingga partikel hanya dapat
bergetar pada tempatnya (vibrasi), dengan pemanasan gerakan vibrasi
partikel semakin cepat sehingga jarak antar partikel menjadi lebih
renggang. Apabila es dipanaskan terus menerus akan terjadi kerusakan
susunan partikel dari teratur menjadi tidak teratur. Pada keadaan ini benda
akan terlihat berubah wujud dari padat menjadi cair. Jika dipanaskan lagi
sampai mencapai titik didihnya, partikel- partikel akan lebih cepat bergerak
dan semakin tidak teratur, pada keadaan ini benda akan terlihat berubah
wujud dari cair menjadi uap. Dengan demikian terjadinya perubahan wujud
pada benda karena perubahan susunan partikel yang menyususn benda
dari teratur menjadi tidak teratur, partikelnya sendiri tidak mengalami
perubahan.
3. Hubungan Antara Sifat Bahan Dengan Kegunaannya
Sifat benda merupakan sifat kumpulan partikel yang dipengaruhi oleh
jenis partikel dan bagaimana partikel-partikel itu tersusun. Misalnya
jenis partikel sama jika mempunyai susunan yang berbeda akan
memiliki sifat yang berbeda pula, contoh : intan dan grafit.
Sifat benda dapat digolongkan menjadi dua yaitu sifat fisika dan sifat
kimia. Sifat fisik dari suatu materi adalah sifat yang dapat diamati
atau diukur tanpa haarus mengubah zat tersebut
Sifat fisik dari suatu materi dapat ditentukan dengan cara mengamati
dan mengukur tanpa melibatkan reaksi kimia. Sifat fisis dari materi yang
dapat diamati adalah: warna, bau, rasa, rapat massa/ berat jenis,
kekerasan, kelarutan, daya hantar panas dan daya hantar listriknya,
massa, titik leleh, titik didih, ukuran, kehalusan, dan teksture, dapat
ditempa (malleability), dapat ditarik sehingga menjadi serat/kawat
(ductility), mengkilap tidaknya bahan tersebut. ( Selain itu untuk benda
yang merupakan s
tertentu dan dises
harus diperhatikan k
sifat dari benda padat, sedangkan kekentalan m
cair.
dalah sifat suatu materi yang dapat diketahui
lami perubahan dengan cara mengamati reaksi
-perubahan yang terjadi dalam reaksi ki
ubahan komposisi dari materi itu sendiri, s
alah kemudahan terbakar atau kemudahan
, kemudahan bereaksi dengan asam (gambar 3.
Gambar 3.8. sifat kimia benda
tu yang ada di alam ini merupakan benda berben
Penggunaan benda disesuaikan dengan sifatny
gkungan umumnya terbuat dari bahan yang me
isesuaikan dengan kegunaannya, akibatnya s
an karena sifat bahan mempengaruhi fungsi suat
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
da yang mempunyai sifat khusus yang disesuaik
a tersebut, misalnya sifat benda yang tahan/
gai bahan untuk membuat jas hujan, Sifat be
, tahan panas, berdaya hantar panas maup
kuat, keras, tidak mudah terbakar, dan tembu
t bahan untuk benda padat ditunjukkan di tabel 3
Tabel 3.2. Sifat beberapa bahan benda padat
No. Jenis Bahan Sifat
1. Kaca Keras, mudah pecah, tembus pandang, tembus cahaya,
2. Logam Kuat, kokoh, kaku, tidak tembus cahaya, keras, halus/licin,
menghantarkan panas dan listrik, beberapa dapat berdaya magnet, dapat berkarat permukaannya
mengkilap dan mudah menjadi kusam karena teroksidasi
3. Kayu Keras, padat, tidak tembus pandang, kasar, bukan
penghantar panas dan listrik, dapat lapuk , dapat terbakar, dapat dihaluskan dengan cara menggosok.
4. Karet Lentur, elastis, lunak, bukan penghantar panas dan listrik,
dapat terbakar dan menghasilkan bau tidak sedap, tahan air
5. Plastik Ringan, mudah dibentuk, mudah terbakar, tidak dapat
berkarat atau lapuk, tidak ditembus air/ tahan air, tahan lama karenanya sukar terurai, ada yang dapat didaur ulang.
6. Keramik
(tanah liat)
Keras, kuat, menghantarkan panas, mudah pecah, tidak dapat lapuk
7. Kertas Dapat terbakar, mudah sobek, tidak menghantar panas
dan listrik, dapat lapuk, ada yang tembus pandang, menyerap air
8. Kulit Dapat terbakar, mudah sobek, tidak menghantar panas
dan listrik, dapat lapuk, tidak tembus pandang, tidak menyerap air
Tabel 3.3 menunjukkan kegunaan beberapa benda berbahan logam, kaca
karet, plastik, kertas, keramik, kulit, kayu. Yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari
Tabel 3.3. Kegunaan benda padat berdasarkan jenis bahan
No. Jenis Bahan Kegunaan
1. Kaca Jendela (untuk rumah dan mobil, alat-alat rumah tangga
untuk makan dan minum
2. Logam Mobil, motor,alat-alat rumah tangga untuk masak
3. Kayu Furniture/ mebelair rumah tangga dan kantor
4. Karet Ban kendaraan, sekat-sekat
5. Plastik Alat-rumah tangga, kendaraan, bahan bangunan, alat
elektronik.
6. Keramik
(tanah liat)
Bahan bangunan, alat rumah tangga
7. Kertas Buku dan ATK
8. Kulit Untuk pembungkus, mebelair, jaket, sepatu, tas
C. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran
1. Aspek-aspek yang harus diperhatikan pada saat menggunakan model
Guru harus trampil menggunakan teknik bertanya. Disarankan untuk
membaca modul Teknik Bertanya pada BBM tahun 2010 dan PAKEM
pada BBM tahun 2010.
Guru dan siswa harus suka membaca sehingga proses induktif dapat
berlangsung dengan baik.
2. Aspek keselamatan kerja
Untuk benda-benda runcing/tajam yang digunakan untuk siswa harus
diperhatikan agar tidak dijadikan mainan.
Jika menggunakan pembakar perhatikan bahan yang akan dipanaskan,
Pembuatan gas harus dilakukan oleh guru dan disajikan dengan metode
demonstrasi.
Hati-hati dengan alat-alat yang dipanaskan sebaiknya gunakan alat
penjepit atau lap
Jika menggunakan lap jangan sampai lap mengenai api
3. Pelik-pelik kegiatan
• Bahan yang digunakan untuk pembuatan gas diperoleh dari bahan
bekas (misalnya batu baterai) atau menggunakan soda kue yang dapat
dibeli di toko kue dan bahan yang ada di rumah ( misalnya cuka ) atau
membeli cairan pembersih porselain di toko material/ besi
• jika bahan tersebut mudah terbakar maka harus dilakukan dalam
penanggas (wadah yang berisi air dan wadah ini yang dipanaskan)
• Cara memadamkan pembakar sepiritus lakukan dengan menggunakan
penutupnya.
• Alat-alat yang bekas pakai hendaknya segera dibersihkan dan jika alat gelas digunakan untuk memanaskan lilin bersihkan dengan cara
memanaskan gelas bersama air.
D. Bahan Bacaan yang disarankan dibaca
Joyce, Bruce R, 2009, Model Of teaching, Pearson Education,Inc, USA
Modul Teknik Bertanya, BBM tahun 2010
Modul PAKEM, BBM tahun 2010
Buku : IPA Kelas IV tentang Benda dan Sifatnya atau rujukan buku lainnya
BAB IV
EVALUASI dan TUGAS MANDIRI
Pada bab ini diberikan Evaluasi dan tugas mandiri, bagi guru agar guru dapat
mengukur sejauh mana pengetahuan dan pengalaman yang telah diperolehnya
setelah membaca modul ini.
Evaluasi
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat
1. Jelaskan dengan singkat dan jelas sintak pada model pembelajaran induktif!.
2. Jelaskan bagaimana mengajarkan topik BERBAGAI BENTUK ENERGI
dengan menggunakan model pembelajaran induktif?
3. Jelaskan apa kelebihan model pembelajaran induktif dalam mengajarkan
topik IPA?
4. Jelaskan apa kelemahan model pembelaran induktif ?
5. Keterampilan apa saja yang harus dikuasai oleh guru sehingga pembelajaran
IPA dengan model induktif dapat berhasil?
6. Jelaskan definisi benda!
7. Sebutkan perbedaan benda padat dan cair dilihat dari perubahan volume dan
bentuknya ketika benda-benda tsb dipindahkan! Jelaskan penyebab terjadinya
perbedaan sifat ketiga wujud benda tersebut!
8. Jelaskan sifat dan perbedaan sifat dari benda padat, cair, dan gas!
9. Jelaskan penyebab perubahan wujud pada benda!
10. Mengapa air di bumi ada dalam 3 wujud yaitu padat, cair, dan gas.
Jelaskan alasannya !!
Tugas Mandiri :
Buat RPP dengan menggunakan model pembelajaran induktif untuk topik yang