Eva Saadah Noor, 2014
Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Dalam suatu penelitian tidak terlepas dari lokasi penelitian, yaitu
dimana peneliti melaksanakan penelitiannya. Lokasi yang dijadikan tempat
penelitian diharapkan dapat memberikan data atau informasi yang diperlukan
dalam penelitian.
Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai tempat penelitian
program pelatihan bina diri terhadap orang tua dalam mengembangkan
kemampuan bina diri anak tunagrahita ringan yaitu di SLB Ayahbunda
Parungpanjang Kabupaten Bogor.
B. Metode dan Prosedur Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kualiatif.
Sukmadinata (2005, hal 72) mengemukakan bahwa“Metode
deskriptif adalah suatu bentuk penelitian paling dasar, ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang ada,
baik yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia.”
Sukmadinata (2005, hlm 60) mengemukakan bahwa “Penelitian Kualitatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi dan pemikiran orang secara
Eva Saadah Noor, 2014
Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek yang penting dalam membantu penelitian kualitatif adalah
mengenai tahap-tahap penelitian. Tahap-tahap penelitian ini dapat
dijelaskan sebagai berikut;
Tahap ke 1 Tahap ke 2
a. Tahap ke 1
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah:
a. Tahap ke I yaitu :
1) Menelaah bagaimana kemampuan keterampilan bina diri anak
tunagrahita di sekolah.
2) Menelaah bagaimana perlakuan orang tua dalam melaksanakan
keterampilan bina diri untuk anak tunagrahita di rumah 1. Menelaah bagaimana
kemampuan keterampilan bina diri anak tunagrahita di sekolah.
2. Menelaah bagaimana perlakuan orang tua dalam melaksanakan
keterampilan bina diri untuk anak tunagrahita di rumah
3. Menelaah apa kendala orang tua dalam
mengajarkan anak untuk melaksanakan
keterampilan bina diri di rumah
4. Menelaah bagaimana peran orang tua dalam perumusan draf program pelatihan bina diri terhadap orang tua. 5. Menelaah bagaiman
program bina diri terhadap orang tua? bina diri bagi anak
tunagrahita Tentang
Eva Saadah Noor, 2014
Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Menelaah apa kendala orang tua dalam mengajarkan anak untuk
melaksanakan keterampilan bina diri di rumah.
4) Menelaah bagaimana peran orang tua dalam perumusan draf program
pelatihan bina diri terhadap orang tua
5) Menelaah bagaiman program bina diri terhadap orang tua
b. Tahap ke 2 yaitu :
Merumuskan draf program pelatihan bagi orang tua tentang bina diri bagi
anak tunagrahita.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian menurut Amirin (1986) merupakan seseorang atau
sesuatu mengenai yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Menurut
Suharsimi Arikonto (1989) memberi batasan subjek penelitian sebagai benda,
hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang
dipermasalahkan, dalam sebuah penelitian, subjek penelitian memiliki peran
yang sangat strategis karena pada subjek penelitian, itulah data tentang
variabel yang penelitian akan amati. Kesimpulan dari kedua pengertian diatas
Subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan
sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian.
Pada penelitian kualitatif, responden atau subjek penelitian disebut
dengan istilah informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang
diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang
dilaksanakannya.
Penentuan subjek penelitian di maksudkan untuk menyaring
sebanyak mungkin data dari berbagai sumber sehingga hal-hal yang
spesifik dapat dirinci. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini
adalah anak tunagrahita ringan di SLB Ayahbunda berjumlah 3(tiga) orang
Eva Saadah Noor, 2014
Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Table 3.1
3. Prosedur Penelitian
Aspek yang penting dalam membantu proses dalam penelitian ini
kualitatif ini adalah mengenai tahap-tahap penelitian. Tahap-tahap
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini diantaranya adalah:
1) Konfirmasi pada pihak sekolah untuk mengutarakan maksud
tujuan, dan meminta izin untuk melaksanakan penelitian di
lembaga tersebut merupakan bagian dari persiapan penelitian.
2) Mempersiapkan perlengkapan penelitian
Perlengkapan penelitian yang dipersiapkan untuk mengambil data
dalam penelitian yaitu membuat dan menyiapkan instrument
penelitian, seperti:
a) Pedoman wawancara yang berisi mengenai beberapa
Eva Saadah Noor, 2014
Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wawancara berguna sebagai acuan tentang pertanyaan agar
focus terhadap permasalahan yang diteliti.
b) Pedoman Observasi yang berisi pertanyaan tentang acuan
yang akan diamati sesuai dengan permasalahan yang akan
diteliti.
c) Pedoman dokumentasi berupa catatan tertulis atau
dokumen-dokumen yang telah ada di sekolah seperti program –program
mengenai permasalahan yang sedang diteliti.
b. Tahap Memasuki Lapangan
Yaitu memulai melakukan kegiatan pengambilan data dengan cara:
1) Observasi yaitu melakukan pengamatan dan mencatat secara
langsung dan teliti tentang kondisi objektif bagaimana orang tua
memperlakukan anak tunagrahita dalam bina diri dan bagaimana
guru di sekolah dalam memberikan pembelajaran bina diri.
2) Melakukan wawancara pada subjek penelitian yaitu pada orang
tua dan guru mengenai permasalahan yang diteliti
3) Melakukan studi dokumentasi yaitu menelaah program bina diri
yang ada di sekolah dan mendokumentasikan kegiatan bina diri
yang dilaksanakan di sekolah ataupun di rumah.
c. Tahap analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan studi
dokumentasi kemudian data diolah dan dianalisis dengan cara
reduksi data, display data, dan verifikasi.
d. Tahap Akhir
Pada tahap ini selanjutnya data diuji keabsahannya dengan cara
teknik triangulasi data yaitu yang tidak sekadar menilai kebenaran
data, melainkan menyelidiki tingkat kebenaran tafsiran kita
mengenai data tersebut dan kemudian diambil kesimpulan.
C. Instrumen dan Teknik Pengamumpulan Data
Eva Saadah Noor, 2014
Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu karakteristik penelitian ini adalah peneliti sebagai
instrumen utama penelitian (Human Instrumen). Konsekwensi dari posisi
ini adalah peneliti harus mengenal apa yang akan diteliti dan melakukan
langsung seluruh kegiatan pengumpulan data dengan menggunakan data
yang ada serta menginterprestasi data yang diperoleh.
Ada pendapat ahli yang dijadikan acuan, bahwa peneliti sendiri
merupakan instrumen utama dalam penelitiannya.
Nasution (dalam Sugiyono, 2010, hlm 223) yang menyatakan
bahwa :” Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari
pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama alasannya ialahbahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih dikembangkan sepanjang penelitian itu dalam keadaan yang serba tidak pasti dan idak jelas itu tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.”
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman
dokumentasi.
a. Pedoman wawancara
Pedoman wawan cara digunakan sebagai panduan dalam
pengumpulan data pada saat wawancara karena pedoman ini berisikan
pertanyaan –pertanyaan penelitian yang dilakukan secara langsung.
Tabel 3.2
Kisi –Kisi Pedoman Wawancara
No
. Variabel Indikator No Soal
1. Perlakuan orang tua terhadap anak
tunagrahita dalam bina diri?
Perlakuan orang tua dalam aspek Merawat diri
- Mandi
- Menggosok gigi
- Membersihkan badan setelah
buang air besar dan kecil
Eva Saadah Noor, 2014
Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perlakuan orang tua dalam aspek mengurus diri
- Memakai pakaian dalam
- Memakai pakaian luar
- Memakai sepatu
4 5 6
2. Kendala orang tua dalam
mengajarkan anak untuk
melaksanakan keterampilan bina diri di rumah
- Cara mengajarkan mandi
- Cara mengajarkan menggosok
gigi
- Cara mengajarkan
membersihkan badan setelah buang air besar dan kecil
- Cara memakai pakaian dalam
- Cara memakai pakaian luar
- Cara memakai sepatu
7
mengembangkan kemampuan bina diri anak tunagrahita
- Mengetahui adanya program
bina diri di sekolah
- Mengetahui keterterlibatan orang tua dalam merumuskan program bina diri
- Mengetahui pelaksanaan
pengajaran bina diri orang tua di rumah
- Mengetahui perlu atau tidak diadakannya program pelatihan bina diri terhadap orang tua
- Mengetahui keikut sertaan
orang tua dalam merumuskan program bina diri apa saja yang akan di jadikan pelatihan
1
2
3
4
5
b. Pedoman Observasi
Pedoman observasi dibuat sebagai panduan saat melakukan
pengamatan karena hal ini berisi tentang apa saja yang akan diamati
Eva Saadah Noor, 2014
Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3
Kisi- kisi pedoman observasi
Variabel Indikator Item observasi Ket
3 2 1
Bagaimana kondisi objektif kemampuan
bina diri anak
tunagrahita di
sekolah
Kemampuan bina diri anak tunagrahita di sekolah. Merawat diri
Mempersiapkan peralatan mandi seperti:
- Handuk
- Sabun mandi
Mempersiapkan peralatan menggosok gigi seperti: - Pasta gigi
- Sikat gigi
Mandi
- Mengguyur air kebadan
- Menggosokkan sabun
mandi ke badan
- Melap badan dengan
handuk Menggosok gigi
- Memasukan pasta gigi ke
sikat gigi
- Menggosokan sikat gigi
ke gigi
Eva Saadah Noor, 2014
Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Membersihkan badan setelah
buang air besar dan kecil
- Mengguyurkan air ke
badan bagian belakang
- Membersihkan badan
bagian belakang dengan menggunakan tangan Mengurus diri
- Memakai pakaian dalam
- Memakai pakaian luar
- Memakai sepatu
Keterangan :
Score 3 mampu melakukan tanpa bantuan Score 2 mampu dengan sedikit bantuan Score 1 mampu dengan banyak bantuan
Tabel 3.4
Kisi- kisi pedoman observasi
Variabel Indikator
Eva Saadah Noor, 2014
Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melaksana
kan
keterampilan bina diri Mengurus diri
- Memakai
pakaian dalam
- Memakai
pakaian luar
- Memakai
sepatu
c. Pedoman Dokumentasi
Pada pedoman dokumentasi berisi tentang data apa yang telah ada
sehingga dengan doumentasi data yang di perlukan dalam penelitian
ini bisa terkumpul seluruhnya.
Tabel 3.5
Kisi-kisi Pedoman Doumentasi
No. Ruang Lingkup
1. Drap program bina diri yang ada di sekolah
2. Foto- foto pelaksanaan program bina diri.
2. Tehnik pengumpulan data
Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data ini adalah
menggunakan teknik observasi, wawancara dan study dokumentasi.
a. Observasi
Dalam penelitian ini peneliti mengamati dan mencatat secara
langsung dan teliti tentang kondisi objektif bagaimana orang tua
memperlakukan anak tunagrahita dalam bina diri dan bagaimana guru
di sekolah dalam memberikan pembelajaran bina diri.
Syaodih N. (dalam D. Satori dan A. Komariah, 2010, hlm 105)
Eva Saadah Noor, 2014
Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung”.
Sedangkan menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2010, hlm 226) mengungkapkan bahwa “Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data atau fakta mengenai dunia kenyataan diperoleh melalui observasi.”
Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa observasi itu
merupakan kegiatan pengamatan dalam suatu penelitian untuk
mendapatkan data yang akurat.
b. Wawancara
Teknik wawncara ini digunakan dengan cara melakukan Tanya
jawab secara langsung dengan guru dan orang tua tanpa terlepas dari
tujuan yang diharapkan. Sebagaiman yang dikemukakan oleh:
Sujana (dalam D. Sutori dan A. Komariah, 2010, hlm 130)
mengemukakan “Wawancara adalah proses pengumpulan data
atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya
(interviewer) dengan pihak yang di tanya atau penjawab
(interviewee)”.
Esterberg (dalam Sugiono, 2010, hlm 231)”Wawacara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat di kontruksikan makna
dalam suatu titik tertentu”.
Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
wawancara merupakan pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi melalui percakapan atau Tanya jawab secara langsung.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana profil anak
tunagrahita , serta mendapatkan informasi mengenai perlakuan orang
tua dalam pelaksanaan bina diri anak tunagrahita dirumah.
c. Study dokumentasi
Studi dokumentasi para peneliti ini juga berfungsi untuk
Eva Saadah Noor, 2014
Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wawancara dan hasil pengamatan (observasi) dengan cara melihat dan
menelaah sumber tertulis dari dokumentasi yang ada pada
informasi.Sebagaimana yang di kemukakan oleh
Bogdan (dalam Djam’an S. dan Aan K, 2009, hlm 149)
menyatakan bahwa “Hasil penelitian juga akan semakin
kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan karya seni yang telah ada”.
D. Pengujian Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi data yaitu yang tidak sekadar menilai kebenaran data, melainkan
menyelidiki tingkat kebenaran tafsiran kita mengenai data tersebut. Untuk
memperoleh keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dengan
pengecekan kebenaran data dari data sumber yang lain. Triangulasi data
dimaksudkan untuk mengecek atau membandingkan data yang telah
diperoleh melalui hasil wawancara kepada orangtua peserta didik dan guru.
E. Tehnik Anlisis Data
Pengujian ke absahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi data yaitu yang tidak sekadar menilai kebenaran data, melainkan
menyelidiki tingkat kebenaran tafsiran kita mengenai data tersebut. Untuk
memperoleh keabsahan data dilakukan dengan triangulasi dengan
pengecekan kebenaran data dari data sumber yang lain. Triangulasi data
dimaksudkan untuk mengecek atau membandingkan data yang telah
diperoleh melalui hasil wawancara kepada orangtua peserta didik dan guru.
Langkah- langkah yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu:
1. Reduksi data
Langkah awal dalam menganalisis data adalah melakukan reduksi
data. mereduksi data adalah merangkum, melihat hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting guna memberikan gambaran
yang jelas dan tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data yang selanjutnya dan
mencarinya bila diperlukan. Adapun tujuan reduksi data adalah untuk
Eva Saadah Noor, 2014
Program Pelatihan Bina Diri Terhadap Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan di SLB Ayahbunda Parungpanjang Bogor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Display data
Langkah yang selanjutnya setelah reduksi data adalah merangkum
temuan-temuan penelitian berdasarkan pada aspek-aspek yang diteliti
display data dilakukan dalam bentuk uraian singkat bagan, hubungan
antara kategori melalui display data maka data akan terorganisasikan
dan tersusun dalam pola hubungan sehingga dapat memudahkan dan
memahami gambaran keseluruhan dari aspek yang diteliti.
3. Kesimpulan
Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan
suatu hal yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah
kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini penulisan
yang dipakai adalah presentasi data yang didapat yaitu penulisan
data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan obervasi
dengan subjek dan significant other, dibaca berulang kali sehingga
penulis mengerti benar permasalahannya, kemudian di analisis,
sehingga di dapat gambaran mengenai penghayatan pengalaman dari
subyek.