eL^-,Mashlahah
PENDAPAT
EMPAT IMAM MAZHAB FIKIH
DAN
TIAKIM PENGADILAN AGAMA
KOTA PALANGKA
RAYA TENTANG PENETAPAN MASA
IDAH
WANITA
YANG
DI CERAI
H. Syaikhu dan
Munasir
Dosen dan Alurnni Fakultas Syariah
IAIN
Palangka RayaABSTRAK
Permasalahan kapan
dimulainya
masaidah bagi wanita yang dicerai
oleh
suaminya terdapat perbedaan ketentuan antara pendapat Empat Imam MazhabFikih
dan Undang-undangNo.
I
Tahun 1974 tentang Perkawinandi
Indonesia. Dengan adanya dualisme oorma tersebut maka terjadi permasalahan antara mengikuti pendapat Empat Imam Mazhab Fikih atau mengikutiUndang-undang
No.
I
Tahun 1974 tentang perkawinan yang berlakudi
Indonesia. Dari fenomena tersebut, penulis mengkaji dalam bentuk penelitian berjudul "Penetapan Masa Idah Wanita yangDicerai Dalam
Perspektif EmpatImam
MazhabFikih
dan
Hakim
PengadilanAgama
KotaPalangka Raya." Hasil dari penelitian
ini
bahwa penetapan awal masa idah menurut empat imammazhab
sejak
adanya ucapan dijatuhkannyatalak oleh
suaminya kepadaistinya
tersebut, walaupun mengucapkanya dirumah, sejak saatitu
lah terhitung masa idah.Hal
ini
berdasarkanQ.S.
at-Baqarah^yat
228.
Adapun penetapanawal
masaidah
menruut pendapathakim di
Pengadilan Agama kota Palangka Raya sejak adanya putusandari
hakim kepada suami untuk menjatuhkan atau mengucapkanikar
talak di depan persidangan, maka sejak saat itulah terhitungmasa idah bagi seorang
istri
yang ditalak oleh suaminya.Ini
berdasarkan Peraturan PemerintahNo.
9
Tahun
1975 pasal39
ayat3
tentang pelaksanaan Undang-undangNo. 1
Tahun
1974tentang Perkawrnan yang berbunyi:
"Bagi
perkawinan yang putus karena perceraian, tenggangwaktu tunggu
dihitung
sejak jatuhnya putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukumyang tetap, sedangkan
bagi
perkawinan yang puhrs karena kematian, tenggangwakfu
tunggu dihitung sejak kematian suami."ABSTRACT
In
the caseof
theinitiation of
divorced womanby
her husbandfixation
period, thereis
aconflict
betweenthe
provision
of
Four
Imams
opinion
sectandthepositive
law
which
is happeningin
Indonesia. Therefore, thereis
a problernabout eitherfollowing
the Four Imamsor the existinglaw
in
Indonesia.Moving
onfiorn
the case, thewriter
poursit
in
a research "TheFixation Period Setlleulent
olDivorced
Worna-u in The Perspectiveof
Four Imams Fiqh Sect and The Judgeof
Religious Courtsof.lustice
of
Palangka Raya". The resultof
the studyis that theinitial
fixation period according to the Four hnarns sect is since the speech of divorce or"talal('
by a husband to his wife, althoughif it
is said at home. Since the present tirne, the fixation period is begun.lt
is according to Q.S. al-Baqarah rerse 228. Attd then,the fixation period according tothe judges of religious cottrt
ofjustice of
Palangka Raya is since the verdictof
the judges to the htrsbandto
"talok" or
sa),s the pledgein a conrt session. So, ever since that period the fixationperiod
of
divorced wornan b1-' her husband is begun.lt
is according tothe LawNo.
9 year 1975 article39
verse3
aboutLaw
Execution, andLaw
No,
I
Year
1974 about mamiage:"For
the marriage broke up becauseof
divorce, the waiting tirnelimit
shall be calculated from thefall
of
the decision
of
the Court who have binding legal force,while
the marriage broke up becauseof
death, the waiting tirnelimit
is calculated fiorn the deathofher
husband."eJ*:Mpshla"hsh
A.
PendahuluanPerkawinan
merupakan proses yang penting, karena pernikahan berisisebuah
akad
(ijab
dan qabul)
yangmembuat halalnya
hubungan
antarasuami
istti
yang
bukan
muhrim.Pemikahan
sendiri
bemrjuan
untukmembentuk sebuah keluarga
yang sakinahl, mawadah2, dan rahmah3, yaitursakinah
secara harfiah berani tenang atau teirtraE- Lihat Ulfatmi, Keluarga Sakinah dolam Perspektif
Islon
(Studi lerhodop Posoagon yang Berhasil Mempertahonkan Keutuhan Perkaysinon diKota PddmgL Cet.
l,
Padang: Kementerian AgarnaRI, 2011, h. 64. Lihat juga Tim Penpsun Kamus
Pusat Bahasa, Karn rs Besar Bahasa Indongsia, Ed. 3,
Cet. 3, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h. 980. Serta
lihat pula Tim Penyusuq Easiklopedi Islan. Cct.4.
Jakarla: Ichtiar Baru Van Hocve, t997, h. 201. IGta sakinah beralti ketenangan dan merupakan antoninr
dari kata kegoncangan. Sakinah bukan sekcdar apa
yang tcrlihar pcda kctenangan lahir sepcni yang
terccnnin pada kecerahan raut wajah, karelra hal tersebut bisa muncul akibat kcluguan, ketidalitahuan,
atau karena kebodohan. Sakinah tcrlihat pada kcccrahan raut muka yang disertai dengan kelapangan dada dan budi bahasa yang halus karena adanya ketenangan bati[ akibat mcnyatunya pemahaman dan
kcsucian
hati,
sena
bcrgabungnya kcjclasan paudangan dengan tekad yang kuat. Lihat M.Quraish Shiha6, Penganlin Al-Qut an, Cet.5, Jakarta: Lcntera Hati.2007. h.80-82.zMau,adah
berasal dari kata alatodiu yanC berarti cinta atau nrencint{i sesuatu. ,\hsin Sakha
Muhanunad sebagaimana
dikutip
oleh
Ufatmi rnengatakan bahwa mawadah lcbih kepada cinta yangbcrsifat fisik, yakni ketentramau dalam hul.:ungan biologis. Lihat Ulfatmi, Keluarga Sakitah dalatn
Perspcktil lsl.rm (Studi terhadap Pasangan yong Bet'hdsil Mempetldhdnkd Keutuhd Perku*'inan di
Kold Pddang), Cet-
l,
Padarg: Kernenterian AganraRI, h. 65. Mawadah atlalah jcnis cinta mcnrbara. perasaan cinta dan kasih sayang yang menggcbu kepada pasangannya. Mawadah adalah pcrasaau cinta
yang nruncul dcngan dorongan
naliu
kcpada pasangannya, atau muncul karena adanyasebab-keluarga yang tentran! penuh cinta, dan
kasih
sayang.aTujuan
tersebut
akantercapai
denganadanya
sikap
saling mencintai, menghargai dan menghormati satu samalain,
serta menjalankan hakdan
kewajiban masing-masing sebagaisepasang
suami
istri.
Meskipun demikian, tidak dipungikiri bahwa tidakada jaminan dalam perkawinan berjalan secara harmonis terus-menerus karena yang dipertemukan dalam sebuah rumah
scbab yang bercorak fisik. Sepcrti cinta yang muncul
karena kecantika& ketampanar\ kemolekan dan kemulusan fisik, atau muncul karena hada benda, kcdudukan, paogkat, dan
lain
sebagainya. LihatHalaqoh TDJ. 2012, Makna dan
Ciri
KeluorgaSakitoh, Mavsddah, $.a
Rahmah, http;//halaqohtdj.blogspot.com/20 I2/02lnormal-0-false-false-false-in-x-noDe-x.htnrl,
(Ortine ll
Scptcmbcr 2013 Pukul 2 t:49 WIB).
'Rahmah bcrani kasih sayaog. Rahmah adalah
jelis
cinra k&sih sayang yang lembut, siap bcrkorban untuk mcuafl<ahi dan melayani dan siapmelindungi kepada yang dicintai. Rahmah lebih condong pada sifal qolbiyah atar suasaoa batin yang terinrplenrentasikan pada wujud kasih sayang, scperti cinta tulus, kasih sayang, rasa memiliki, membantu. mcnghargai, scrta rasa rela berkorban, yang tcrpancar
dari cahaya iman. Sifat ralunah
ini
akau munculmanakala niatan pcrtama saat melangsungkarr pemikahan adalah karcna mengik-uti perintah Allab
dan sunnah Rasulullah serta bertujuan hanya untuk nrendapatkan ridlra Allah S\VT. Lrhat &unsul
Ajutl|
2010, 'Tips Merajur Keluarga Sakinah, Mav,ryddah,Wa
Rahmah",http://arnaj ib.wordpress.com,/20 I 0/04/l
0/keluarga-sakinah-mawaddah-rva-rabmah/,
(Online
Il
September 2013 Pukul
2l:52
WIB). Lihat juga Daryanto S. S., Kazrar Lengkop Bahaso lndonesia, Surahaya: Apollo, l99li, h.462,{Mardari,
Pertawira n lslam di Dwtia Islanr Modent, F.d,.
l,
Yogyakarta: Graha llmu. 2011, h.Lihat juga Ramlal Mardjoncd, Keluarga Sakinah
Runhku Syurgaku, Cct. 3, Jakarta: Mcdia Da'wah, 2003, h. 259-275.
eL^-,Mashlahah
vm.liful.orl.&tr.
tangga adalah dua orang manusia, yang
tentu saja
memiliki
perbedaan-perbedaan,
baik dari
segi
karakterkeluarga,
tingkat
pendidikan
maupunkepribadian masing-masing, yang tidak menutup kemungkinan te{adinya konfl
ik
dalam rumah tangga.Ketika pada
gilkannyaperkawinan
tidak
mungkin
lagidipertahankan,
maka
jalan
terakhir adalah berpisah secarabaik,
agar tdakmenimbulkan
kemudharatan, sehingga membuatrumah
tanggadan
keluargabagaikan
ncraka.
Maka
hanya
dalamkeadaan
yang
tidak
dapat
dilindari,
perceraian (talak)s
diizinkan
dalam syariah.sKetika talak
telah dijatuhkan,maka
putuslah sebuah pemikahan dansuami istri terscbut tclah rcsmi bcrcerai.
sSecara
bahasa talak diambil dari kata
"ithl4q" yang bcrarti melcpaskao atau mcllioggalkan.
Menurut istilah syara' talak berarti mclepas tali perkawinan dan mcngakhiri hubuogan suam istri.
Sayyid Sabiq sebagaimana dikutip oleh -Amiur Nuruddin dan Azhali Akmal Tarigan mcndcfinisikan talak sebagai sebuah upaya untuk melcpaskan ikatan perkawinan dar selanjutnya mengakbiri hubungan perkawinan itu sendiri. Lihat Abd. Rahman Ghazaly.
Fiqh Munakahat, cct. 2, Jakarta: Kcncana, 2006, h.
l9l.
Lihat juga Amiur Nurlddin dan Azhari Akmai Tarigan, Hukum Perdata Islam di |rulonesia: StudiKritis Pet kenbangon Hukum Islam dari Fikih. LtL'
No. l/1974 sathpdi KHI, Ed. 1. Cct. 3. Jakana: Kencana, 2006, h. 207.
6Abdur Rahman, Perkawina l)alan S!-driot lslam, lakarta: PT RENIKA CIPTA, 1996, h.'79.
Terkait dengan perceraian, maka dalam hukum Islam menimbulkan masa
idah bagi
iski
yang dicerai suami. MasaidahT
ini
sebenarnyasudah
dikenal dimasajahiliyah.
Ketika Islam
datang,masalah
ini
tetap
diakui
dandipertahankan. Oleh karena
itu
menurutpara imam
mazhab sepakat
bahwaseorang istri yang ditalak oleh suaminya, baik cerai karena kematian maupun cerai
karena
faktor
lain,
maka
wajib menjalankan masa idah8. Berdasalkan firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah ayat228.
Fenomena
yang
terjadi
di masyarakat sckarang. dimana para suamidikharvatirkarr
semena-filenamenjaruhkan
talak
kepada
istrinya. Terkait dengan itu agar para suami tidak semena-mena menjaruhkautalak
yangdapat
mengakibatkan
perbedaanpendapat, kapan masa idah
itu
dimulai.Mengacu
pada
pendapatempat
imam'ldah berasal dari kata ddad, arLinya menhitung. \,laksudnl'a adalah perenrpuin (istri) mcnghitung hari-harinya dan masa bcrsihnya. Dan idah ini bisa dcngan cara menunggu kelahiran arrak yang dikandung, atau rnelalui quru' atau menurut hitungan bulan. Dalam istilah agama, idah mengandung arti lamanya perempuan (istri)
rnenunggu dan tidak boleh menikah setelah kenratirn suaminya atau setelah bercerai dengan suanrinya. Bcrkenaun dengan Fimran Allah dalam al-Quran Surat al-Raqarah Ayat 228.
sslamct
Abidin,
Aminuddirr,
Fiqih Mu dkdhat .l/, Bandung: CV PUSTAKA SETIA,eL^-,Mashlahah
nazhab diatas, bahwa idah wajib dijalani wanita yang dicerai setelah jatuhnya atau diucapkan talak oleh suami, sedangkan
di
Indonesiayang
merupakan negarahukurl
tenhrnya mengacu padaUndang-undang
perceraian
yang
manaperceraian tersebut harus diselesaikan di
Pengadilan Agama. Hal
ini
dimaksudkan agar memperjelas kedudukan penetapanstatus masa
idah bagi
wanita
yangdicerai
suaminya.
Unhrk
mendapat kejelasan persoalan penctapan masa idah bagi wanita yang dicerai suami, apakah setelah ucapantalak yang
diucapkan suamilalu
terhitung masa idahnya ataupasca putusan dari Pengadilan Agama.
B.
Penetapan Masa IdahWanita
DiceraiMenurut
Empat Imam MazhabFikih
Peudapat
empat
imam mazhab,tentang
penetapankapan
dimulainya masa idah seorang wanita yang ditalak untuk menjalankan masa idah, tidak adaperbcdaan
tentang
awal
atau
kapandinrulainya masa idah scorang istri yang ditalak untuk rnenjalankan rnasa idahnya,
empat imam
mazhab sepakat bahwa dimulainya masa idah scorang ish'i, yaituketika seorang sualni rnenjatuhkan atau
mengucapkan talak kepada istrinya maka pada saat itu juga berlaku masa idah. Hal
merujuk pada ketentuan dalam Q.S.
al-BAqarah ayat 228:
;jj
"^'!:
#:\
:)a:5-.:,;Uit
Artinya:"Wanita-wanita
yanghandaklah
menahan ditalak diri
(menrurggu) tiga kali quru'."r0
Berdasarkan
ayat
di
atas, paraimam empat
mazhab
hanyamempermasalahkan
lamanya
seorangwanita yang dicerai unnrk
menjalani masa idahnya tersebut tetapitidak
adaperbedaan mcngenai
dimulainya
masaidah. Penetapan masa idah menurut para
imam
tnazhab adalah pada saat suamimenjatuhkan talak kepada istrinya. Hal
ini
sejalan
dengan perkataan
ImamSyaf
i:*ldah
dihitung
dari
harrtc{adinya
thalak
dan
saatsuaminya
meninggal
dunia.hnam
Syafi'I
berkata: Apabilaistri
meneglahui secara yakin tcntang kematian suaminya atautalak yang
dijatuhkankepadanya,
baik
berdasarkanbukti
yang
menunjukkan saatkematian suaminya maupun saat
ia
diceraikan. atau mclalui caraapapun yang
diyak ini kebenarannya menunjukkan haltersebut,
maka
istri
mulaieQ.s. al-Baqarah
[2] :228
r0Dcpartcmcn Agama Rl, Al-Qur'an don Terjetnohnla, h. 55,
eL"*,Mashlahah
rrlmam Syafi'l Abdullah Mubammad bin
ldis, Rittgkosan Kitab Al-uum, h. 588
"lbid.,
melakukan
idah
sejak
haridijatuhkannya
talak
atau
saatsuami meninggal. Adapun bila ia
tidak mengetahui hai
itu
hingga berlalu baginya masa idah, makaia
tidak perlu
melakukan idahlagi.rr"
Selanjutnya
Imam
Syaf i
"Apabila
ia
tidak
mengetahuisecala
pasti
kapan
suaminya meninggal dunia atau kapan iadiceraikan,
namun
ia
sangatyakin
bahwa
suaminya
telahmeninggal
dunia
atau
ia
telahdiceraikan,
maka
ia
memulai perhirungan idah sejak mcyakini hal itu."l2Dan yang
berhak
menjanrhkan talak ada ditangan suami tidak mendapat tckanandari pihak
rnanapun.Hal
ini
sejalan dengan pernyataan Sayyid Sabiq dalam bukuAmir
Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan,"Islam memberikan hak talaknya
kepada
kaum laki-laki
karenakaum laki-lakilah yang memiliki
ambisi untuk melanggengkan tali
pcrkawinan
yang
dibiayai dengan mahal sehingga apabila mereka ingin bercerai dan kawinlagi
akan
membutuhkan biayayang
banyak.
Mereka
jugumerniliki
tanggung
jawab memberikan nafl<ah dan hadiahtalak pada istrinya.
kbih
lanjut,Sayyid
Sabiq
menambahkanlaki-laki
mempunyai akal tabiatyang
lebih
sabar
menghadapi perangai istrinya, dia tidakcepat-cepat
menceraikannya.Sebaliknya,
pererpuan
lebihcepat marah, tcrburu-buru dan
tidak
menanggung
bebanpetceraian."rl
Berkaitan dengan
penetapanmasa idah tersebut, para imam nrazhab
berbeda pendapat tentang lamanya masa
idah
mantanistri.
Contoh pcrnnslahanyang
menjadikan Perbedaan pendapat antara para Empat Imam Mazhab ialah terletak pada kata"Quru"'
pada Q.S. al-Baqarah[2]:
228. hnarn
Maliki
danSyaf
i
memahamiqrru'
dengan masasuci,
sehinggabila
wanita
iru
diceraipada hari-hari
terakJrir masa sucinya,maka
masa tersebutdihitung
sebagaibagian
dari
masa idah, yang kemudian discmpumakan dengandua
masa suci sesudahnya. SedangkanIn:am
Hanafidan
Hambali memahami dengan masahaid.
sehingga bagaimanapun. wanita tersebut harus melewatitiga kali
masahaid
(dalanr
mcuyelcsaikan idahnya)r3Amir
Nunrddin, Azhari Aknral Tarigan, I{ukunr Perdrta lslam Di Indonesia (Studi Kritis
Pcrkcmbangan Hukum Islam dari Fikih. UU
No.l /1974 sampai KHI). Jakarta: Prenada Mcdia, 2004, hal, 215.
eL^-Mashlahah
sesudah ia ditalak. Apabila wanita yang ditalak dan meqjalani idah tiga
kali qwu
itu
menyatakantelah
menyelesaikanmasa idahnya, maka pengakuannya harus diterima sepanjang
dia
telah melewatimasa
yang
memungkinkan terlaluinyaidahnya tersebut.
Pendapat Imam Hanafi dan Imam Hambali
di
atas juga sependapat dengan hadis berikut:,.5i
i!
\-:.Jw
)*
'a*.v
t5
5:,\tr
:f
-eht
l;1i:ii
Lai
:
u$
t#
ur
gj
J).t
0t))u€
J:;
ig]t';:ti
Lt;_'iri3i
Artinya:"Telah
menceritakan kepadakami
Ali
bin
Muhammad
bcrkata,
telahmenceritakan kepada
kami
Waki'
dari Sufuan dariManslr:r
dari Ibrahim dariAswad
dari
'Aisyah
ra.,
ia
berkata:"Barirah
diperintahkan
untukmcnghitung rnasa beriddah
tiga
kalihaidh".
(HR.
Ibnu
Majah dan
pararawinya
dapat dipercaya, tetapi hadisini
Ma'lul)ta
r44.l-Hafi
zh Ibnu Ila jar Al-'Asqalani. Terjemahtn BuIughuI Marau,b. 3I4. l-ihatjuga softwear Ekabakti E-Haditlr
Perhitungan penetapan masa idah
wanita yang
dicerai. Contoh:
Wanitaditalak tanggal
I
Ramadhan (01/09). Kapan masa 'idahnyajika
memakai tigakali
haid
atau
tiga
kali
suci?rs Di
ilustrasikan pada tabel dibawalr ini:Contoh Perhitungan Masa Idah
Trhk Xetikr Surl Illid II rnl Suci 01/09 05/09 1ll09 l r /0:) 05/r0 05/r 0
llnI
I l/t0 os/tt 05/l I tl/ll tUt IJika
yang
menjadi
patokan adalahtiga
kali
suci: Masa idah mulai dihitung ketika masa suci saat dijahrhkantalak
dan berakhir pada tanggal 05/l I (05 Dzulqo'dah) saat muncul darah haid ketiga.Di
sini
masa idah akan rnelewati duakali
lraidJika yang menjadi patokan adalahtiga
kali
haid: Masa idah mulaidihitung
dari
tanggal
05109
(05Ramadhan)
dan
berakhir pada tanggal Il/l
I
(l
I
Dzulqo'dah) setelah
haidketiga selesai secara scmpurna.
Di
sini n,asa idah akan urelewati tigakali
haidsecara sempuma.
Dari tabel dan
uraian
di
atas,untuk memperjelas penulis menguraikan
kembali
yaitu, bagi
yang
berpendapatI
5http://rumaysho.com/keluarga/risalah-talak- I 5-masa-iddah-bagi-wanita-yang-ditalak-3084 (online Tanggal 29-01-2014 Pukul 23;08)
6
Ji
;f
if
L! LJ, i)a),
aJi
ir
6 lhid SucieL^.Mashlahah
quru'
adalahsuci,
makaketika
suami menjatuhkan talak kepada ishinya padahnggal
01/09,
ketika wanita
tersebut mengalami haid pertamanya setelahdi
jatuhi
talak pada
tanggal
05/09
&n
berakhirnya masa
haid
tersebut padatanggal
ll/09.
Sejak tanggal
l1109 tersebut sudah terhitung masa idahnya satukali
suci, Dan hitungan seterusnyasampai hituugan masa suci yang ketiga,
maka
berakhirlah
masa
idah
wanitatersebut.
Sedangkan
bagr
yang berpendapatbahwa
quru'
itu
adalahhaid, maka masa idahnya terhitung sejak
haid pertama setelah diucapkannya talak
yaitu
tanggal 05/09, dan berakhir padawaktu haid yang ketiga berikutnya.
Contoh
lain
yang
menjadi perbedaan pendapat diantara para empat imam mazhab ialah tentang idah wanita hamil yang nrengalami keguguran, ImamHanafi, Syafi'i dan
Harnbali mengatakan: Wanita tersebutdi
anggapbelum
kcluar
dari idah
denganterpisahnya kandungan
dari
dirinyasebelum semua janin yang dikandungnya
keluar.
Sedangkan
Imam
Maliki
mengatakan:
Wanita
tersebut
telahkeluar
dari
idahnya, sekalipun
yang keluar dari rahimnya itu berupa sepotongdaging
kecil,
sepanjang
potongantersebut adalah embrio manusia.
Berdasarkan
dua contoh
masa idahdi
atas menunjukkan bahwa masa idahbagi
wanita yang diceraikan oleh suaminya dihitung sejak adanya ucapan talakdari
suami, dalamhal ini
penulismenyatakan bahwa para imam mazhab sudah menghitung tentang lamanya masa
idah
itu
sarnpai tigakali
haid atau suci,haid
pertama
dimulai
ketika dijatuhkanya talak kepada istri. Dan daricontoh
idah
wanita
hamil
yangmengalami keguguran
pun
idahnya sampai bersihnya atau kosongnya rahim wanita yang ditalak tersebut.Imam
Syaf
i
dalam bu.L-u TafsitImam
Syaf
i
karya
Syaikh
Ahmad Musthafa al-Farran, berkata,Allah
swt. berfirman,it'j'^trt'#
.:\3/"3i;|
iuili'
"Wanita-wanita
yang
ditalakhandaklah menahan
diri(menunggu) tiga kali q ut'tt'.
lalu
finnan-Nya,a;'cbi-tEi
a;s
"Suami-suaminya
berhak nrerujukinya dalatn tnasa tnetrant ieL,-.Mashlahah
Ayat al-Quran
inimenjukkan
bahwa
rujuk
bisadilakukan
bagi
orang
yang menjatuhkan talak satu atau dua.Ini
untuk perempuan yang dalammasa
idah.
Allah
menjadikanrujuk
pada
rnasaidah.
Seorangsuami yang
menjatuhkan talaksatu atau
dua tidak bisa
rujukkembali
jika
waktu idah
telah habis. Dalamkondisi
masa idahtclah
habis,
maka
perernpuantersebut boleh menikah lagi selain
laki-laki
yang
telahmenceraikanya.
Jika
suamimentalak
iski
yang belum digauli,baik
dengan talak satu atau dua,maka tidak ada rujuk bagi suami
dan tidak ada masa idah bagi istri
yang
diceraikan.Jika
iski
yangtelah
diceraikan tersebut belum dicampuriftelum
dukhul) maka iadapat menikah dengan siapa saja
yang halai
menikah dengannya,baik
masih gadis atau
sudahjanda.l6
Dari
pendapatimam
Syaf
i
diatas bahwa penulis
berasumsi bahwa penetapan masa idahitu
terhitung sejakjaruhnya
talak yang
diucapkan suamikepada
istrinya, karena masa
idahtersebut
tidak
bisa ditunda-tunda dalarnmaenjalankannya seperti perkataan imam
Syaf
i
di
atas yang mengatakan bahwa"Allah
mcnjadikan
rujuk
pada
masaidah. Seorang suami yang menjatuhkan
r6Syaikh Ahmad Musthafa al-Farran, f.!6ir
Inront Sltaf i (Msayelami Kedqhuon Kaudungatr ol-Quron) ,h.,18O.
talak
satu atau
dua tidak bisa
rujuk kembalijika
waktu idah telah
habis."Dari
perkataan
tersebut
dapatdiasumsikan bahwa
idah
itu
di
mulaisejak
perkataantalak
dari
suaminya. Apabila masa idah tersebut habis makasuami tidak bisa rujuk dengan suaminya.
C.
PEN'DAPATHAI(M
PENGADILAN
AGAMA
KOTA
PALANGAKA
RAYA
Wawancara
dengan
beberapahakim
di
Pengadilan
Agama
kotaPalangka
Raya,
saat ditanya
"Kapan dimulainya masa idah bagi wanita yangdiceraikan
oleh
suaminya?"
SN menjelaskan:"Bagi wanita
yangdiceraikan
oleh
suaminyauntuk
memulai
menjalanimasa idahnya
sejak
Setelahikrar
talak diucapkan, makahakim
mernbuat penetapanyang isinya
menyatakanbahwa
perkau'inan
putussejak
ikrar
talak
diucapkan dan penetapan tersebut tidakdapat
dirnintakan
banding atau kasasi.Dari
hari itulahseseorang sudah sah bercerai
menurut
Undang-Undang,akibat
dari
perceraianitu
sendiri
konsekwensi
bagiwanita
yang
dicerai
harusmcnjalani masa idahnya."
eL,-,Mashlahah
b,!( . xm- 1. or|i* ,ora
"Dasar hukum
dalammenetapkan
dimulainya masa idah tercantum dalamUndang-undang
No.
I Tahun 1974 pasal 39 tentang pcrkawinan ayat(l)
dan (2).(l)
Perceraian hanya dapatdilakukan
didepanSidang
Pcngadilansetelah Pengadilan yang
bersangkutan berusaha
dan tidak
berhasilmendamaikan
kedua betah pihak.(2)
Untuk
melakukanperceraian
harus
adacukup
alasan,
bahwaantara suami
isteri
itutidak
akan dapat hiduprukun
sebagai
suamiisteri.
Pcraturan Pemcrintah
No.
9Tahun 1975
tentangperaturan
pelaksanaanUndang-undang No.1 Tahun
1974
tentang
perkawinan pada babVII
pasal 39 yang berbunyi:(l
)
Waktu
tunggu
bagi seorangjanda
sebagai dimaksuddalam
PasalI
I
ayat
(2)
Undang-undang
ditentukansebagai berikut:
a.
Apabila
perkawinanputus karetra kematian,
waktu
tungguditetapkan 130 (seratus
tiga puluh) hari;
b.
Apabila
perkawinan putus karena perceraian, waktu tunggu bagr yangmasih
berdatang bulan ditetapkan3
(tiga)
kalisuci
dengan sekurang-kurangnya 90 (sembilanpuluh)
hari
dan
bagiyang
tidak
berdatangbulan
ditetapkan
90 (sembilan puluh) hari;c. Apabila
perkawinanputus
sedang
janda tersebut dalam keadaanhamil,
waktu
tungguditetapkan
sampaimelahirkan.
(2) Tidak ada waktu tunggu
bagi janda yang putus perkawinan karena perceraian sedang
antara j anda tersebut dengan bekas suaminya belum pernah terjadi
hubungan kelamin. (3)
Bagi
perkawinan yangputus karena perceraian, tenggang waktu tunggu
dihitung
scjak jatuhnyaputusan
Pengadilanyang
mempunyaikekuatan
hukum
yangtetap,
sedangkan bagiperkawinan yang putus
karena
kematian.eL"-,Mashlahah
vd@.imdr,oriokr01a n3{ 10tr.1rr0
dihitung sejak kematian suaml,
Dan
pada
KHI
pasal
153ayat (1) "Bagi seorang isteri
yang putus
perkawinannyaberlaku
waktu
tunggu atauiddah, kecuali
qobla
aldukhul dan
perkawinannyaputus bukan
karenakematian suami." Demikian
pula
pada
pasal 154
dan155."
Terkait
dengan
"Apadampak hukum bagi pasangan yang
bercerai?" SN menjelaskan:
"Dampak hulc.rm
yangterjadi
adalah
si
suamimenjadi duda
dan
si
istrimenjadi
janda,
selanjutnyabagi suarni
wajibmemberikan
nafkah
idahkepada mantan
istinya
sarnpai habis masa idahnyaistri
tadi, setelahitu
mereka juga mendapatkan akta ceraiyang
dikeluarkan
olehpengadilan,
danmendapatkan perlindungan
dimata hukum.
Akta
ceraitersebut
menjadi
buktibahwa mereka
telah
resmibercerai
dari
pengadilan agama."Selanjutnya penulis henanyakan
pertanyan
"Saran bapak
SN
terhadappasangan
yang ingin
melakukan perceraian?" dijelaskan oleh SN :"Saran saya
bagi
pasanganyang ingin
berceraian,sebaiknya
mengajukanperkaranya
ke
pengadilanagama, supaya nrendapatkan
perlindungan hukum apabila
diputuskan
bercerainantinya.
Bagi
pasangansuami
istri
yang
berceraitidak
mengajukanperkaranya
ke
pengadilanatau
tidak
adanya putusanhakim yang
berkekuatanhukum tetap
rnaka
masih berstatus sebagai suami istri, dengan kata lain perceraianyang
dilalmkan
diluar persidangan bukanya tidaksah, tetapi belum
sahmenurut
peraturan
atau undang-undangdan
tidakmendapatkan perlindungan hukum."
Berdasarkan pendapat hakim SN
diatas bahwa
penetapanmasa
idahwanita
yang diccrai
oleh
suaminya terhitung sejak adanyaikrar
talak yang diucapakanoleh
suami didepan sidangyang
disaksikan
oleh
hakinr
setclah menjalani beberapa sidang dan adanya usaha-usaha yang dilakukan oleh hakimeL^-,Mashlahah
untuk. mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara sesuai dcngan UU
No.
I Tahun 1974 tentang Perkawinan ayat(l)
sebagai berikut:
(l)
Perceraian
hanya
dapatdilakukan didepan
SidangPengadilan setelah Pcngadilan
yang
bcrsangkutan bcrusahadan
tidak
berhasilmendamaikan
kedua
belahpihak.
Maka
adapun dampak
bagipasangan
yang
bercerai
diluarpersidangan, pasangan
tersebut
tidakmendapatkan
kepastian
hukum
dan belum sah perceraian tersebut memu'utundang-undang, karena
tidak
dilakukanmelalui
proses
persidangan
diPengadilan Agama.
Pertanyaan
yang
pefiama yang diajukan kcpada hakimNZ
ialah "Kapan dimulainya masa idah bagi wanita yangdiceraikan
oleh
suaminya?" dijelaskan NZ bahwa:"Prinsipnya
begini,
sesuaidcngan
atulan
pcrundang-undangan ditentukan bahwa percemianbagi
suarni istridianggap
tcrjadi
setclahadanya
pengajuan perkarayang
disidangkan
di pcngadilan agama. Pcraturanperundang-undangan dalanr
rangka
tertib
administrasidan di
masyarakat,kemudian
undang-undangyang mengatur tentang itu,
dan
perceraian
harusdilakukan
di
Pengadilan Agarna. Adapun sejak kapan masa idah bagi wanita atauistri yang ditalak, sejak ikrar
talak
diucapkan
didepan petsidangan,apabila
sudahdiucapkannya
ikrar
talakoleh
suami,
maka jatuhlah talaknya."Pertanyaan kedua kepada hakim
NZ, "Apa
yang menjadi
dasar hukum tentang penetapan awal masa idah bagiwanita
yang dicerai oleh
suaminya?" dijelaskan bahwa:"Dasar hukum
untuk menetapkan awal masa idahitu
adalah
Undang-undangNo.
I
Tahun
1974 tentzng perkawinan yang tercantumdalam
ayat
(l)
dan
(2), Peraturan PemerintahNo.
9Tahun 1975
tcntangperaturan
pelaksanaanUndang-undang No.7 Tahun
1974 tentang
perkawinan mengatur masa hmggu yangdituangkan
pada bab VII
pasal
39.
Dan pada
KHI
pasal 153 ayat(l),
demikianpula
pada
pasal 154
daneL^-,Mashlahah
Pertanyaan ketiga kepada hakim
NZ, "Apa dampak hukum bagi pasangan
yang bercerai?" dijelaskan bahwa:
"Dampak
hukum
yangterjadi
setelah
perceraiansama
saja
dengan dampaksecara
teoritis
menurut ulama mazhab yaitu adanyakewajiban
bagi
suamimemberikan
naftah
idah, maskan,hak
suami
untukrujuk kepada istrinya ketika
talak
raj'I
kepada mantan istrinya selama mantan istritersebut menjalani
masaidahnya, setelah
itu
merekarncndapatkan
akta
ceraiyang
mempunyai kek'uatanhukurn,
dan
mendapatkan pcrlindunganhukunr
yang tetap."Sclanjutnya penulis menanyakan
peftanyan
"Saran
bapak
terhadappasangan
yang
ingin
melakukan perceraian?""Sarannya
sarul
sepertiorang yang mau
menikah.Sebelum
menikahpelajarilah
tentangpemikahan seperti, mengerti
hak dan
kewajiban
suamiistri.
Sebaliknya
apabilaingin
mclakukan perccrain,pelajari
dulu
resikonya, mengcrti akan dampak yangditimbulkan,
cari
jalankeluarnya
dulu,
apabilatidak berhasil mencari jalan
keluarnya,
barulah
datangdan mengajukan perkaranya
ke
pengadilan aganu untukdi
proses.
Apabilaperkaranya
diputuskanuntuk
bercerai,
makaperceraian
tersebut
sahmenurut
hukum
yangberlaku
di
Indonesia. Talakdan Cerai
dilakukan
tidak dihadapan Pengadilan diluarPengadilan
tidakmempunyai
kekuatanhukum sebagaimana amanat Undang-Undang
nomor
1tahun 1974 pasal 39 ayat I dan 2. Status pasangan yang bercerai tidak
di
Pengadilanperistiwa talak atau
ceraitersebut
berdasarkanPeraturan Perundaugan yang
berlaku
masih
terikatdalam satu
perkawinan.Bukanya
tidak
sah apabilabercerai
diluar
pengadilan,tetapi belum sah
menurrrtperaturan
atau
undang-undang dan
tidakmendapatkan pcrlindungan hukum."
Berdasarkan pendapat dari hakim
NZ
bahwa penetapan masa idah wanitayang
dicerai
oleh
suaminya terhitung sejak adanya ikrar talak yang diucapakanoleh
suami didepan sidang,
karenaeL^,Mashlahah
percearaian itu hanya dapat dilak:ukan di
depan persidangan yang disaksikan oleh hakim setelah menjalani beberapa sidang dan adanya usaha-usaha yang dilakukan
oleh
hakimuntuk
mendamaikan keduabelah
pihak yang
berperkara
scsuaidengan
UU No.
1
Tahurr I 974 tentarlgPerkawinan ayat
(l).
Dan adapun dampakbagi
pasanganyang
bercerai
diluarpersidangan, perceraiannya tersebut belurn sah menurut undang-undang yang berlaku di
Indonesia, namun sah menurut agama.
Pertanyaan
yang
pertama yangdisan:paikan
kepada
hakim
SF
ialah"Kapan dimulainya masa
idah
bagi wanita yang diceraikan oleh suatninya?" dijelaskan bahwa:"Dimulainya seorang wanita yang ditalak suaminya unruk
rnenjalani masa
idah
itu sejak adanya pcrceraian dan mendapatizin
dari
hakimunruk
mengucapkan ikrartalak
kcmudian
suaminya rnengucapkanikrar
talak didepan
persidangan. makamulai bcsok
scomng
istrimenjalankan masa idahnYa
menurut
undang-undang yang berlaku."Pertanyaan kedua tentang "Apa
yang
menjadi dasar hukunr
tentang penetaparrawal
masa idah bagi wanitayang dicerai oleh suaminya?" dijelaskan
"Yang menjadi dasar hukum
untuk
menetapkan
awalmasa
idah itu
adalahUndang-undang
No.
1Tahr.ur
1974
tentang perkawinan yang tercantulndalam
ayat
(l)
dan
(2), Peraturan PemerintahNo.
9Tahun 1975
tentangperafi.tran
pelaksanaanUndang-undang No. 7 Tahun
1974 tentang
petkawinan mengatur masa tunggu yangdituangkan
pada bab VII
pasal
39.
Dan pada KHI
pasal 153 ayat(l),
demikianpula
pada
pasal 154
dan155. Dasar hukum tersebut
juga
diambil
dari
al-Qurandan al-tladis
yangdituangkan
kedalamUndang-undang."
Pertanyaan ketiga
"Apa
dampakhukum
bagi
pasangan yang bercerai?" dikelaskan bahwa:"Dampak
hukum
yangtcrjadi bagi
suamibcrkewajiban
membcrikannalkah idah kepada mantan
istl'inya sanrpai habis masa
idahnya, sctelah
itu
mereka juga mendapatkan akta ceraiyang sah
dikeluarkan olehpcngadilan agama,
yangeL^-Mashlahah
$tui.. xsor r, orba., 2014 llt, i :n$ . 1i7!mempunyai
perlindungandimata hukum.
Akta
ceraitersebut
menjadi
buktibahwa
mereka
telahbercerai."
Peftanyaan
keempat
tentang"Apa saran ibu terhadap pasangan yang
ingin melakukan perceraian?" dijelaskan
bahwa:
"Saran
dari
saya
bagipasangan
yang
inginmelakukan
perceraian,sebaiknya
mengajukanperkaranya
ke
PengadilanAgama,
agar
mendapatkan perlindunganhukum
yangsah apabila
pcrceraiannya dikabulkankan
oleh hakimyang
menangani
setelah adanya beberapa prosedtu'yang
dijalani.
Talak
danCerai
dilakukan
tidakdihadapan
Pengadilan/diluar
Pengadilan
tidakmempunyai
kckuatanhukum sebagaimana amanat Undang-Undang
nomor
Itahun 1974 pasal 39 ayat I dan 2. Status pasangan yang bercerai tidak
di
Pengadilanpcristiwa talak atau
ccraitersebut
berdasarkanPeraturan Perundangan yang
bcrlaku
masih
tcrikatdalam
satu
perkawinan.Bukanya
tidak
sah apabilabcrccrai
diluar
pengadilan,tetapi belum sah
msnurutperaturan
atau
undang-rurdang dan
tidakmendapatkan perlindungan hukum."
Berdasarkan pendapat hakim SF
penetapan masa idah wanita yang dicerai
oleh
suaminya terhitungsejak
adanyaikmr
talak yang diucapakan oleh suamididepan sidang sesuai dengan UU
No.
1Tahun
1974
tentang Perkawinan babWII
pasal 39 ayat (l ) sebagai berikut:"Perceraian
h*ya
dapatdilakukan didepan
Sidang Pengadilan setelah Pengadilanyang
bersangkutan berusahadan
tidak
berhasilmendamaikan
kedua
belahpihak."
Dan
adapun
dampak
bagipasangan
yang
bercerai
diluarpersidangan, pasangan
tersebut
tidak mendapatkan kepastian hukum dan tidaksah perceraian tersebut menurut
undang-undang
yang
berlaku
di
lndonesia.Berdasarkan
hasil
dari
wawancara dengan ketiga hakim diatas, masa idahseorang
istri
yang
diceraikan.
olehistrinya
itu
terhitung sejak diucapkanyaikrar
talak oleh
suami
di
depanpersidangan
yang
diputuskan
olehhakim, maka berlaku
putusan
yangeL^.,Mashlahah
memiliki
akibathukurq yaitu
putusnya hubungan suami istri talakraj'i
sehingga pada saatitu
juga
terhitung nrasa idahisti
yang ditalak cerai. r7Pemyataan
di
atas sesuai dengan undang-undangNo.
9
Tahun
1975tentang pelaksanaan undang-undang No.
I
Tahun
1974, pasal39
ayat(3)
yang berbunyi:"Bagi
perkawinan
yang
putus karena percemian, teuggang waktutunggu dihitung sejak
jatuhnyaputusan
Pengadilan
yangmempunyai kekuatan hukum yang
tetap, sedangC<an
bagi
perkawinanyang putus
karcna
kematian,tenggang
waktu
tunggu
dihitungsejak kenratian suami."
r?selarna
putusan tersebut tidak ada
dilakukan upaya hukum olch istri sepeni bandi.g di Pengadilan Tinggi Agama dan kasasi di Mahkamah Agung.
perkawinan pada Undang-undang
No.
1Tahun
19'14 tentang
perkawinan, bahwasanyamasa
idah
itu
terhitung sejak diucapkanya ikrar talak oleh suamidi
depan
persidangan
berdasarkanPeratumn Pemerintah
No.9
Tahun 1975pasal
39
ayat
(3)
tentang pelaksanaanUndang-undang
No.
I
Tahun 1974 yang berbunyi:"Bagi
perkawinan
yang
punts karena perceraian. tenggang waktuturggu
dihitung sejak
jah.hnyaputusan
Pengadilan
yangmempunyai kekuatan hukum yang
tetap, sedangkan
bagi
pcrkawinanyang
putus
karena
kematian,tenggang
waktu
tunggu
dihitungsejak kematian suami."l8
Berdasarkan pasal
39
ayat
(3)diatas
sangatjelas
mcngatur tentang masa idah bagi wanita yang diceraikanoleh
suaminya terhitungsejak
adanya putusandari
hakinr
nrcmberikan izinkepada suami untuk mengikrarkan ikrar
talak
di
depan persidangan. Hal tersebut membcri arti apabila sudah diucapkanyaikrar talak oleh suami kepada
stli
makamereka berdua sudah
sah
berceraimcnuut
undaug-undangbcrcerai
danakibat
dari
perceraiantersebut
istrilsUndang-undang Pcrkawirtan Nomor 9 Tahun 1975, Pasal 39 ayat -1.
Berdasarkan
undang-undangdiatas
sangatjelas
bahwasanya masaidah
itu
tcrhitung scjak jatuhnya putusandari hakim yang
lnemberiizin
kepada suamiuntuk
mengucapkanikrar
talak kcpada isttinya, sehingga akibat hukumyang merniliki
tujuan.yaitu
kepastian.keadilan dan kemanfaatan hulium.
Hukunr
positif
yang bcrlaku
diIndonesia
yang
mengatur
tentang*.;M,pshlahgh
adalah adanya trasa idah. Masa idah itu terhitung sejak adanya
ikrar
talak yang diucapkan oleh suaminya, maka mulailah istri tersebut mer{alani masa idahnya.Berbeda dengan pcndapat empat imam mazhab yang berpendapat bahwa perceraian
itu
terjadi sejak adanya katatalak yang
diucapakur
oleh
suamikepada istrinya dan tidak ada kewajiban
ballva
perceraian harus didepan sidangseperti menurut
undang-undang yang berlaku, karena hak talak ada ditangansuami
tanpa
adznya tekanan
darisiapapun.
Hal lnlsejalan
denganpcrkataan imam
Syaf
i sebagai bcrikut:"Idah
dihitungdari
hari terjadinya thalak dan saat suanrinya meninggaldunia. Imam
Syaf
i
bcrkata:Apabila
istri
menegtahui secarayakin
tentang kematian suaminyaatau talak yang
dijatuhkan kepadanya,baik
berdasarkan buktiyang
mcnunjukkan saat kematiansuaminya
maupun
saat
iadiceraikan,
atau
rnelalui
cara apapun yang diyakini kebenarannya mcnunjukkanhal
tersebut, makaistri
mulai
nrelakukanidah
scjakhari
diiatulrkann-ya talak atau saalsuami meninggal. Adapurr
bila
iatidak
mengetal.ruihai
itu
hingga berlalu baginya masa idah, maka iatidak pcrlu melakukan idah lagi.rn"
relmam
Syafi'l Abduttah Muhammad bin ldris, Ringkasan Kitob Al-umm, h. 588
Dan hak talak mutlak ada ditangan
suami sejalan dengan pernyataan Sayyid
Sabiq dalam
buku
Amir
Nuruddin dan"Islam
memberikanhak
talaknya kepada kaumlakllaki
karena kaumlaki-lakilah yang
memiliki
ambisiuntuk
melanggengkan
tali
perkawinanyang dibiayai
denganmahal
sehingga
apabila
merekaingin bercerai dan
kawin
lagi akanmembutuhkan biaya
yang
banyak.Mereka
juga
rnemiliki
tanggungjawab
memberikan
nalkah
dan hadiahtalak
padaistrinya.
Lebih lanjut, Sayyid Sabiq menambahkanlaki-laki
mempunyai
akal
tabiatyang
lebih
sabar
menghadapi perangai istrinya,dia tidak
cepat-cepat menceraikannya. Sebaliknya,
pcrempurn
lcbih
cepat
marah,terburu-buru dan tidak menanggung
beban perceraian."2o
2oArnir Numddiq
Azhali Akrnal Tarigan, lluL-um Pcrdata Islam Di Indonesia (Studi Kritis
Pcrkembangau Hukum Islam dari Fikih, UU
No.l/1974 sampai KHI), Jakarta: Prenada Media, 2004, hal, 215.
Azhari Akmal Tarigan,
Berdasarkan
kedua
pendapatdiatas
(pendapat
hakim
dan
imam mazhab), menurut penulis pada realitas zaman sekarang terlebih demi menjaminkepastian
dan
manfaat
dalam menetapkan masa iddah harus adanyaundang-undang
yang
mengatur dalam masalahini
untuk
tercapainya sebuaheL"-,Mashlahah
Yb,um..rffi!016!2dt6
tujuan hukum.
Hal
ini
sejalan denganpendapat
Subekti
dalam
bukunya "Dasar-d.asar Hukum dan Pengadilan",menyatakan
bahwa: "Hukum
itumengabdi
pada tujuan
Negara
yangdalam pokoknya
ialah:
mendatangkankemakmuran
dan
kebahagiaan pada rakyatnya."2r Serrada denganitu
vanApeldoom
dalarn
"Inleiding
tot
destudie
van het
Nederland
rect"
menegaskan
tujuan
hukum
adalah"Mengatur
pergaulan
hidup
manusiasecara
damai.
Hukum
menghendaki perdamaian."22 Pakar hukum yang ikutmemberikan
komentar
tentang kepentingandan
kemanfaatan hukum merrurut Geny dalam bukunya "Scienceet
techniqueen
droit
prive positif',
mengakkan
"Bahwa hukum
bernrjuan semata-mataunruk
mencari
keadilan.Dan
sebagai unsurdari
pada keadilan disebutkannya "kepentingan daya guna dan kemanfaatau."2sDari
pendapat paraahli
di
atas,menyatakan bahwa nrjuan huk-um unork
menjamin adanya kepastiau
hukum dalam masyarakat. Selain itu dapat pula2rc.
S, T. Kansil, s.H. dan
c
stinc S. T. Kansil S.H, M.H, Pengo ar llnu Hukum Jilid I ,,akanar Balai Pustaka, 2002, hal 14
"rbid.,h. l5
'3lbid.,h. 16
disebutkan bahwa hukum menjaga dan
mencegah
agar
setiap
orang
tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri, tidakmengadili
dan
menjatuhi
hukumanterdapat
setiap
pelanggaran
hukum terhadap dirinya. Namun setiap perkaraharus
diselesaikan
melalui
prosespengadilan, dengan perantaraan hakim
berdasarkan
ketennran
hukum
yangberlaku.2a
D.
PenutupPendapat
empat
imam
mazhabbelum
memenuhi
salah
satu
tujuanhukum yaitu kemanfaatan, karena tidak
memiliki akta
cerai.
Bercerai
diluarpengadilan
tidak
mendatangkankemanfaatan
justru
akan mendatangkankepada
kemudharatandi
masa
akandatang walaupun perceraian tersebut sah
menurut agama
Islam.
Sedangkan bagipasangan
yang
bercerai
di
depan persidangansudah
dapat
di
pastikanmcndapat perlindungan,
kcpastianhukunr
dan
adanya kcmanfaatan, aktacerai sebagai bukti
kongkit
telah terjadi perceraian. Adapun kemanfaatan yangdidapat
bagi
pasangan
suami
istrimelakukan perceraian
di
depanpersidangan
yaitu.
pasangan
yang ttlbi./.,h. l8eL^-,Mashlahah
hr1@.Nm'i,orl&ar.bercerai
di
depan
persidangan akan mendapatkanalla
cerai
sebagai tandabukti
bahwa
pasanganyang
berceraikhususnya
bagi
laki-laki
dapat melakukan pcmikahanlagi ke
kontorurusan agama
(KUA),
danbagi
pihakperempuan,
dapat
menjalankan masaidahnya
sejak
putusan
Pengadilan Agam,adijatu}kan,
selanjutnya setelahmasa
idahnya berakhfu
dia
dapatmenikah dengan laki-laki lain.
DAFTAR
PUSTAKAAhmadi,
Cet.
2,
Jakarta; PT.Bumi Aksara, 1993.
Ayyub,
Syaikh Hasan,Fihih
Keluarga,Terj.
M.
Abdul Ghoffar, Cet. 5,Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar, 2006.B.
Wael Hallaq, Sejarah Teori HukunrIslam, lakuta'. PT RajaGrafindo
Persada, 2000.
Badan
Pusat Statistik
Kota
PalangkaRaya,
Palangka
Raya
dalamAngka 2012,
Palangka Raya: Badan StatistikKota
Palangka RayaKansil
C.
S.
T,
CristineS.
T.
Kansil, PenganlarIlmu
HukumJilid
I,
Jakarta: Balai Pustaka, 2002 Departemen Agama
RI,
Al-Quran
danTerjemah,
Jakarta:
SamaraMandiri, 2006.
Ghazaly,
Abd.
Rahman,
FiqihMunakahat,
Cet
2.
Jaka(a:Kencana, 2006.
Djazuli.A,
Kaidah-Kaidah
Fikih:
Kaidah-Kiadah
Hukum
Islam Dalom MenyelesaikanMasalah-Masalah Yang
Praktis,
Jakarta: Kencana, 2007Hakinr,
Rahmat,
Hukum
PerkawinanIs/arn,
Bandung:CV.
Pustaka Setia, 2000.Ibnu
Hajar, Al-Hafizh
Al-'Asqalani, TerjemahanBulughul
Maram,Terj.
AhamadNajieh,
Cet.
l.
Semarang: Pustaka Nuun, 201 I .
Inrarn
Syati'l
Abdultah Muhammad binldris,
RingkasanKitab
Al-umm, Terj. Imron Rosadi, dkk, Cet. 2,Jakarta: Pustaka Azzary 2008
Jawad
MuhammadMughniya\
Filzi
Ltma
Mazhab,Terj.
MasyhwA.B, dtk,
Cet.
7,Jakarla:lrntera, 2008
Mardani, Hukurn
Acara
PerdataPertgadilan
Agama
dan-16
Abidin,
Slamet, dan Aminuddin,Fiqii
Munakahat
II,
Bandung:Pustaka Setia, 1999.
Abdurrahman, Perbandingan Mazhab,
Bandung:
Sinar
BaruAlgensndo,2000.
Al
Inum
Abu Addullah Muhammad binIsmail
Al
Bukhari,
Terjemahan ShahihBukhari
Jilid
vii,
Terj. Achnrad Sunarto,dkk, Cet. l,
Semarang:
Cv. Asy
Syifa'Semarang, 1993.
Amenah,
Abu
Bilal
Phllips,
Asal-usuldan
Perkembangan
FiqhAnalisis Historis alas
Mazhab,Doktrin dan
Kontibusi,
Te4. M.Fauzi
Arifin,
Bandung:Nusamedia
dengan
Nuansa,2005.
As-Subki,
Ali
Yusuf,
Fiqih
Keluarga,Tel. Nul
Khozin,
Cet-
l,
Jakarta: Arnzah,20l0.
Asy-syurbasi,
Ahmad, Sejarah
danBiograli
Entpat Inrum Mazhub,eL^-.Mashlahah
srefr a ri.dr r, ort& ,oraNa. I
Tahun 1974
danKompilasi Hukum Islam, Cet. 4, Jakarta: Bumi Aksara, 2002.
S., Daryanto 5., Kamus
l*ngkap
BahasaIndonesia,
Surabaya:
Apollo,1998.
Shihab,
M.
Quraish,TaJiir
Al-Misbah. Pesan, Kesan,dan
KeserasianAl-Qur'an,
Vol. 2,
lakarta:Lentera Hati, 2002.
TaJiir
Al-Misbah:
Pesan,Kesan,
dan
Keserasinn
Al-Qur'an,
Yol.
4, Jakarta: Lentera Hati,2002.Simorangkir,
J.C.T
dan
ddk,
KamusHukunt, lakarta:. Sinar Glafrka,
2000.
Sugiyono, Memahami
Penelitia,lKualitatif,
Cet.
6,
Bandung: Alfabeta,2010.Syarifuddin,
Amir,
Hukum Perkav,inartIslam
di
Indonesia:
AnraloFiqih
Munakahatdan
Undang-undung Perkawinan,
Cet.
2,Jakarta: Kencaua, 2007.
Syariti:ddin,
Amir,
UsalFiqh (Jilid
I ),Jakarta:
PT.
Logos
WacanaIlmu, I 997.
Tim
Penlusun, EnsiklopediIslam,
CeL.4,
Jakarta:Ichtiar Baru
Van Hoeve, 1997.Tim
Penlusun,
Pedontan
PenulisanSkiripsi Sekokth Tinggi Agama Islarn Negeri (STAIN), Palangka Raya: 2013.
Tinr
PenyusunKamus
Pusat Bahasa,Kamu,s Besar Bahasa Indonesia,
Ed.
3,
Cet.
3,
Jakarta: Balai Pustaka,2005.Ulfatmi,
Keluarga Sakinah
dalantPerspektif
Islam
(StudiTerhadap
Pasangan
yd,tgBerhasil
MemperlahunkunKeutulnn
Perkawinandi
KotaMahkamah
Syar'iyah,
Ed. l,
Cet.
l,
Jakarta:Sinal
Grafika, 2009._,
Huhtm
PenrikahanIslam
diDunia Islam Moderu, Ed.
l,
Cet.l,
Yogyakarta:
Graha
llmu,2011.
Madjoned,
Rarnlan,Keluarga
SakinahRumahbu Surgaku,
CeI.
3,Jakarta: Media Da'wah, 2003.
Milles
dan
Huberruan,Analisis
DataKualitatif, Jakarta: UIP, 1992.
Moeleong,
Lexi J.,
Me todologiPenelitian
Kualitatif, Cet,
18,Bandung:
PT.
RemajaRosdakarya,2004.
Muhammad, Abdulkadir, Hukunt Acara
Perdata
Indonesia,
Cet.
8,Bandung:
Citra Aditya
Bakti,2008.
Hukwn
dan
PenelitianHukum, Cet.
l,
Bandung: Citra Adirya Bakti, 2004.Muhammad,
Tengku
Hasbi
AshDhiddieqy,
Peradilan
danHukum Acara /s/anr, Scmarang:
PT. Pusta-ka Rizki Putra, 1997.
Musthafa Ahmad al-Farrarq TaJiir hnam
Syaf
i
(Menyelami KedalamonKttndungan
al-Quratr)
Jakarta:Almahira, 2006
Nuruddin,
Amir,
dan Azhari
AkmalTarigaq Hukum Perdal Islam di
Indonesia:
Studi
Kr.srsPerkembangan
Hukwn
Islamdari Fikih, UU No.
1/1974sampai
KHI,
Cet.
3,
Jakarta:Kencana,2006.
Rahman,
Abdw,
Perkawinan
dalamSyariat
Islam, Terj. Basri
Iba Asghary dan Wadi Masnrri, Cet.2, lakana: Rineka Cipta, I 996.
Ramulyo,
Mohd. Idris,
HukumPerkawinan
Islant:
SualueL--,Mashlahah
Padang),
Cet.
1,
Padang:Kementerian Agama RI, 201 1.
Umam,
Chaerul,
Ushul
Fir1h,
Jil.
I,
Bandung: Pustaka Setia
Zuhaili,
Wahbah,Fiqih
Imam
Syafi'l, Jakarta:PT.
Niaga
Swadaya, 2010.Ztfiaili,
Wahbah,
Fiqih
Islam
waAdillatuhu,
Terj. Abdul
HayyieAl-Kattani, dkk,
Jil.
l,
Cet. 2, Jakarta: Gema Insani, 2010.Bellri,
PengabaianMasa
ldah
(StudiKasus
di
Kecamatan
KuntnKabupaten
Gunung M^)
(skripsi). Palangka
Raya:STAIN Palangka Raya, 2007.
Rahmaniah
Ulfah,
PelaksanaanKewajiban NaJkah
Suanikepada
lstri
dalam Masa lddahTalak
Raj'i di
KecamatanPahandut (Studi terhadap
5orang suami),
(skripsi).Palangka
Raya:
STAIN Palangka Raya, 2002.Halaqoh
TDJ,
2012.Makna
dan Ciri
Keluarga
Sakinah, Mawaddqh,v,q
Rahmah. http :/,4ralaqohtdi.blogspot.cornl20 I l/02inormal -0-false-lalse-[alse-in-x-none-x.html(Online
I I September2013
Pukul
21:49wIB).
Pengadilan Agarna kota Palangka Raya, http://pa-Dalanskarava.eo.id
Samsul
Afandi,
2010, "Tips
MemjutKeluarga
Sokinah, Mau,addah,Wa
Rahmah ", htto://annaiib.wordoress.com/20 I 0/04/l 0ikeluarca-sakinah-mawaddah-wa-rahmah/,
(Onlincll
September 2013 Pukul 21:52wrB).
Etika Profesi
Hakim.hrtp //lawrillaksana.blocsDot.conr
hakirn.htrnl (online
ll
September 2013 pukul 23:32 WIB ).Muhammad
abduh Tuasikal,
2013, Risalah Talak (15), Masa 'lddahbagi
VFanita
)tang
Ditalak,http ://rumaysho,com&eluarga/ris alah-talak- [
5-masa-iddah-baci-wanita-vane-di talak-3084
(online
Tanggal
29-Ol-2014 Pukul 23:08 WIB).Departemen Agama R.l, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, t.tp, 1999.
R.
Subekti
dan
Tjitrosudibio
(pent.),Undang-Undang
PerkawinattNomor
I
Tahun 1974, Cet. 40,Jakarta: Pradnya Paramita, 2009.
Larv
/20 I