• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 PROFIL KOTA PRABUMULIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 PROFIL KOTA PRABUMULIH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

PROFIL KOTA PRABUMULIH

2.1. Wilayah Administrasi Letak Geografis

a.

Kota Prabumulih merupakan kota yang terbentuk berdasarkan Undang- Undang Nomor 6 tahun 2001. Merupakan pecahan dari

Kabupaten Muara Enim. Kota Prabumulih terletak antara 3 o- 4o LS dan 104o - 105o BT dengan ketinggian rata-rata 51 - 54 meter dari permukaan laut. Luas wilayah Kota Prabumulih, adalah berupa daratan seluas 434,46 km2.

Akhir tahun 2015, wilayah administrasi Kota Prabumulih terdiri dari wilayah Kecamatan, berda sarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2007 luas daratan masing-masing Kecamatan, yaitu: Rambang Kapak Tengah (73,34 km2), Prabumulih Timur (134,00 km2), Prabumulih Selatan (96,78 km2), Prabumulih Barat (61,34 km2), Prabumulih Utara (11,04 km2), dan Cambai (58,96 km2).

Tabel 2.1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Prabumulih, 2015

Kecamatan Luas (km2) Persentase

1. Rambang Kapak Tengah 72,34 16,65

2. Prabumulih Timur 134,00 30,84 3. Prabumulih Selatan 96,78 22,28 4. Prabumulih Barat 61,34 14,12 5. Prabumulih Utara 11,04 2,54 6. Cambai 58,96 13,57 Prabumulih 434,46 100,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Prabumulih, Prabumulih Dalam Angka 2016

Kota Prabumulih merupakan suatu daerah Tingkat II yang

merupakan suatu kesatuan masyarakat huku m yang memiliki batas wilayah tertentu yang berhak, berwenang dan berkewajiban mengatur dan

(2)

mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai UU No. 5 Tahun 1974.

Berdasarkan PP No. 7 Tahun 2007, Kota Prabumulih dibag i menjadi 6 Kecamatan, yaitu :

Kecamatan Rambang Kapak Tengah terdiri dari 9 desa/kelurahan. 1)

Kecamatan Prabumulih Timur terdiri dari 8 kelurahan. 2)

Kecamatan Prabumulih Selatan terdiri dari 4 kelurahan. 3)

Kecamatan Prabumulih Barat terdiri dari 6 desa/kelurahan. 4)

Kecamatan Prabumulih Utara terdiri dari 5 kelurahan. 5)

Kecamatan Cambai terdiri dari 5 desa/kelurahan. 6)

Secara keseluruhan, Kota Prabumulih terdiri dari 37 desa/ kelurahan. Prabumulih pada tahun 2015 masing- masing sebanyak 47 Dusun, 139 Rukun Warga (RW) dan 538 Rukun Tetangga (RT).

2.2. Potensi Wilayah Kabupaten/Kota

Potensi Sumber Daya Alam

Sebagaimana telah diungkapkan di bagian depan, bahwa Kota Prabumulih memiliki potensio sumberdaya alam yang beraneka ragam. Potensi sumberdaya alam di Kota Prabum ulih terdiri dari potensi perkebunan karet, perkebunan kelapa sawit, tambang minyak bumi, gas alam, batu bara, mineral dan tanah liat.

Potensi l uas lahan pertanian di Kota Prabumulih saat ini masih sangat besar yakni 71,24 %. Dirinci menurut penggunaannya, lahan yang paling luas adalah lahan yang digunakan untuk perkebunan, baik karet, kopi, kelapa sawit, kelapa, pinang dan kapuk y aitu seluas 20.631 ha. Urutan terbesar selanjutnya, adalah lahan yang digunakan untuk

menanam padi seluas 3.683 ha dan yang dit anami buah-buahan seluas 5.226 Ha (Sumber : Prabumulih dalam angka, 2009).

Potensi pertambangan Mineral dan Batu bara di Kota Prabumulih secara stratigrafi terdapat pada Formasi Muara Enim yang penyebarannya

(3)

dari arah barat laut hingga tenggara wilayah Kota Prabumulih. Formasi ini mencakup seluruh kecamatan kecuali Kec. Cambai dengan potensi seluas 26.000 Ha (+ 90 juta ton dengan kalori 4.543 – 5.179 Kcal/Kg).

Kota Prabumulih ditetapkan sebagai salah satu daerah penghasil migas yang sangat potensial berdas arkan Keputusan Menteri ESDM 414/K/81/MEM/2002, karena di wilayah Kota Prabumulih diperkirakan menyimpan 250 juta barel minyak bumi. Sumur minyak dan gas bumi PT. Pertamina DOH Sumbagsel di wilayah Kota Prabumulih pada umumnya terletak di struktur Talang Jimar, Gunung Kemala dan Prabumulih Barat, serta sebagian di Limau Timur.

Selain kandungan minyak bumi, gas alam dan batu bara, willayah Kota Prabumulih juga memiliki bahan galian golongan C (tanah liat / lempung) yang umumnya dimanfaatkan sebagai bahan b aku utama industri batu bata merah. Lokasi penambangan tanah liat yang umumnya menyatu dengan lokasi industri pembuatan batu bata. Kegiatan ini banyak dilakukan oleh pengusaha kecil – menengah terutama di Kec. Rambang Kapak Tengah dan di Prabumulih Timur dengan kapasitas produksi antara 5.000 – 10.000 m 3/tahun (Dinas Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih, 2010).

Secara lebih detail, kawasan yang memiliki potensi sumberdaya alam di Kota Prabumulih dapat dilihat pada gambar 1.4. Peta Poten si Sumberdaya Alam di Kota Prabumulih.

2.3. Kependudukan

Penduduk Kota Prabumulih berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2015 sebanyak 177.078 jiwa yang terdiri atas 89.171 jiwa penduduk laki-laki dan 87.907 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2014, penduduk Kota Prabumulih mengalami pertumbuhan sebesar 1,49 persen dengan masing- masing persentase pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 1,47 persen dan penduduk perempuan sebesar 1,51 persen. Sementara itu besarnya angka rasio

(4)

jenis kelamin tahun 2015 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 101,44.

Kepadatan penduduk di Kota Prabumulih tahun 2015 mencapai 408 jiwa/km2. Kepadatan Penduduk di 6 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertin ggi terletak di kecamatan Prabumulih Utara dengan kepadatan sebesar 2 915 jiwa/km2 dan terendah di

Kecamatan Rambang Kapak Tengah sebesar 168 jiwa/Km2.

Tabel 2. 2. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Prabumulih 2010, 2014, dan 2015

Kecamatan Jumlah Penduduk Pertumbuhan Penduduk 2010 2014 2015 2010-2015 2014-2015 1 Rambang Kapak Tengah 10 881 11 931 12 132 11,5 1,68 2 Prabumulih Timur 57 044 65 511 66 238 16,12 1,11 3 Prabumulih Selatan 17 014 17 958 18 678 9,78 4,01 4 Prabumulih Barat 29 569 29 978 30 476 3,07 1,66 5 Prabumulih Utara 31 524 32 032 32 178 2,07 0,46 6 Cambai 15 952 17 067 17 376 8,93 1,81 Total 161 984 174 477 177 078 9,32 1,49

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Prabumulih, Prabumulih Dalam Angka 2016

Tabel 2. 3. Distribusi dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Prabumulih, 2015

Kecamatan Prosentase

Penduduk

Kepadatan Penduduk

1 Rambang Kapak Tengah 6,85 168

2 Prabumulih Timur 37,41 494 3 Prabumulih Selatan 10,55 193 4 Prabumulih Barat 17,21 497 5 Prabumulih Utara 18,17 2 915 6 Cambai 9,81 295 Total 100 408

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Prabumulih, Prabumulih Dalam Angka 2016

(5)

2.4. Isu Strategis dan Sosial Ekonomi dan Lingkungan berdasarkan RPJMD dan RTRW Kota Prabumulih

2.4.1. Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Prabumulih tahun 2014 atas dasar harga berlaku dengan migas mencapai 5.068 miliar rupiah dan tanpa migas 4.436 miliar rupiah. Berdasarkan harga berlaku dengan migas, terdapat tiga sektor yang memberikan sumbangan cukup besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pada tahun 2014, tiga sektor yang memberikan sumbangan terbesar adalah sektor perdagangan, diikuti oleh sektor bangunan, dan sektor pertambang an dan penggalian. Pada tahun 2014 kontribusi masing-masing sektor diatas secara berurut adalah 19,70 persen, 19,27 persen dan 14,30 persen.

Berdasarkan harga konstan dengan migas, Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Kota Prabumulih tahun 2014 mencapai 4.097 miliar rupiah dan tanpa migas 3.637 atau naik sekitar 11,51 persen dan 6,55 persen. Tiga sektor yang mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor pengadaan listrik dan gas, serta sektor jasa pendidikan.

2.4.2. Pendapatan Per Kapita dan Proporsi Penduduk Miskin

Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan suatu Negara dapat dilihat dari pendapatan. Namun, untuk mendapatkan data mengenai pendapatan sulit sehingga BPS mengadakan kegiatan Survei Sosial

Ekonomi guna mengumpulkan data mengenai besarnya pengeluaran rumah t angga. Semakin besar pendapatan yang diperoleh seseorang maka pengeluaran untuk barang bukan makanan akan menjadi lebih besar daripada pengeluaran untuk makanan.

(6)

Tabel 2.4. Pengeluaran Rata-rata Sebulan Menurut Kelompok Makanan di Kota Prabumulih (rupiah)

No Golongan pengeluaran Makanan Bukan

Makanan Total 1 <100.000 - - -2 100.000 - 149.999 97 964 27 142 125 106 3 150.000 - 199.999 - - -4 200.000 - 299.999 173 808 90 926 264 734 5 300.000 - 499.999 245 941 143 982 389 924 6 500.000 - 749.999 366 639 257 785 624 424 7 750.000 - 999.999 452 113 410 011 862 124 8 1.000.000 + 711 396 1 017 627 1 729 023

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Prabumulih, Prabumulih Dalam Angka 2016

Tabel 2.5. Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Menurut Kelompok Makanan di Kota Prabumulih

No Kelompok Makanan Pengeluaran Rata-rata per Kapita

1 Padi-padian 56 012

2 Umbi-umbian 4 155

3 Ikan 39 214

4 Daging 20 168

5 Telur dan susu 36 405

6 Sayur-sayuran 32 163

7 Kacang-kacangan 8 050

8 Buah-buahan 23 510

9 Minyak dan lemak 10 491

10 Bahan minuman 17 424

11 Bumbu-bumbuan 9 604

12 Konsumsi lainnya 14 572

13 Makanan dan minuman jadi 94 169

14 Tembakau dan sirih 57 385

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Prabumulih, Prabumulih Dalam Angka 2016

(7)

Tabel 2.6. Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Menurut Kelompok Bukan Makanan di Kota Prabumulih

No Kelompok Makanan Pengeluaran Rata-rata per Kapita

1 Perumahan, bahan bakar, penerangan, air

239.681

2 Aneka barang dan jasa 52.429

3 Biaya pendidikan 30.413

4 Biaya kesehatan 22.683

5 Pakaian, alas kaki dan tutup

kepala

19.617

6 Barang yang tahan lama 41.319

7 Pajak pemakaian dan premi

asuransi

-8 Keperluan pesta dan upacara 9.593

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Prabumulih, Prabumulih Dalam Angka 2016

2.4.3. Kondisi Lingkungan Strategis

Iklim a.

Kota Prabumulih memiliki iklim tropika basah, seperti iklim di kebanyakan Wilayah Indonesia. Secara umum ada dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pola musimm ini berganti setiap

setengah tahun setelah melewati masa transisi yang dipengaruhi oleh iklim global, orografi dan perputaran arus udara, yaitu pada periode April – Mei dan Oktober – Nopember.

Suhu dan Keadaan Angin b.

Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan air laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2015, suhu udara rata-rata berkisar antara 23,80C sampai 34,8 0C. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan November, sedangkan suhu udara mi nimum terjadi pada bulan Maret. Kecepatan a ngin hampir merata setiap bulannya, yaitu berkisar antara 2,20 knots hingga 4,90 knots. Faktor lain yang mempengaruhi hujan dan

(8)

Curah Hujan & Kelembaban Udara c.

Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan topografi dan perputaran/ pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamatan. Rata-rata curah hujan selama tahun 2015 berkisar antara 0,2 mm3 (Oktober) sampai 390,5 mm3 (Maret).

Prabumulih mempunyai kelembaban udara relatif tinggi dimana pada tahun 2015 rata-rata berkisar antara 71 persen (September dan Oktober) sampai 85 persen (Maret).

Fisik Wilayah d.

Kota Prabumulih memiliki jenis tanah berlapis allu vial, liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang masih muda, banyak mengandung minyak bumi, yang juga dikenal dengan lembah Prabumulih - Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat - tempat yang agak tinggi terletak di bagian utara kota. Sebagian Kot a Prabumulih digenangi air terlebih lagi bila terjadi hujan terus menerus.

(9)
(10)
(11)

Gambar

Tabel 2.1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Prabumulih, 2015
Tabel 2. 2. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut  Kecamatan di Kota Prabumulih 2010, 2014, dan 2015
Tabel 2.5. Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Menurut Kelompok Makanan  di Kota Prabumulih
Tabel 2.6. Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Menurut Kelompok Bukan  Makanan di Kota Prabumulih

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian yang penulis paparkan diatas khususnya pengalokasian dana desa yang diterapkan di Kecamatan Darul Imarah sesuai dengan konsep yang di kemukakan oleh Umer

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan an tara persepsi terhadap pendekatan humanistik yang dilakukan pihak rumah sakit

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan hasil produk media pembelajaran untuk kompetensi dasar gerbang logika dasar dan sekuensial pada mata pelajaran

Oleh karena itu sebagai guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan harus dapat memiliki strategi belajar yang dapat membantu siswa agar dapat mengembangkan

Adapun munculnya usaha-usaha sejenis yang memiliki keunikan tersendiri yang berupa bentuk rumit yang tidak bisa dibuat oleh bahan ini, akan diatasi dengan pengembangan

Penelitian ini dilakukan dengan lima tahapan yaitu: (1) pengumpulan data sekunder, (2) survei jenis-jenis sumber daya genetik dan sebarannya, (3) identifikasi karakter

NURUL AS SYIFA PANDAN BARAT Ambunten Tengah Ambunten 2009 SUNARMI 20 0 0 3,75. 123 JATI AIR AMBUNTEN TENGAH JUTENGEN DAJEH Ambunten Tengah Ambunten

Dari tabel diatas terlihat bahwa dalam masyarakat Gunuang Malintang khususnya dari Tradisi Alek Bakajang ini bisa tercipta hubungan yang harmonis antar masyarakat. Bentuk