• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga Kerupuk di Sidoarjo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga Kerupuk di Sidoarjo"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

•••

ISSN

:

2460

-

8572

AGRO

Jurnalllmiah Pengabdian kepada Masyarakat

Vol.4

11

No.

1

I

I

Mei 2018

lmplementa.si

j

lnova.si

I

Dise

minasi

"Envrro School" Rumah E:dukasi l.,emanfaatall Smnpah dalam Ra11gk<J Mcwujudkan Genera.•! Pcduh l,lngkungan. Lisa Alsa. Sulthon AnfRakhman, Difa Ashmamillah, Desi Mutiara Fa1ti1 Gilang Aji Pradana ···-···... 1

Pembet·dayaan Masyarakat Berbasis Potensi Sumber Daya Perairan di Oesa Tanjung

1'iram, Kabupaten Konawe Sclatan, Sulawesi Tenggara. Asriyana, Nur lrawatJ,

Hasltantl ... ... 12 lnovasi Produk Kerajinan Limbah Kelapa Sawlt Menggunakan Teknolog• Ramah l.Jngkungdn. Adl Bejo Suw·.&rdi. Baihaqi, f'.1Zrina Saumi ... -... ~... 22 fmplementasi tara Produksl Pangan yang Raik unh1k lndusrri Rurnah Tangga Kerupuk

<h Sldoarjo. Anf Herlambang. Endah Asmawati, Yon Haryono ... -... 31 Pendampingan Kelompok Pcngelolaan Pcslslr dalam Mclestarikan I lutan Mangrove di

Ohoi Ngtlngof. Kabupaten Maluku Tenggara. Fab1an Novy Jocephs Souisa, Elizabed> JulcnyTapotuhun... 3A KaFian ApJikasl Pesantren Konservasi Menuju Kemandirian Pakan di Pondok Pesaotren Darul Fallah Bogor. Nyai Mukhollsah, Fan! Rahayu, Yulla Aprlana, Rahayu

Lestari,Sonl Prayoga. Nur Rochmah Kumalasari ... -... 47

lptcks bag! Masyarakat Pengrajin B;ltlk Tulls untuk Penlngkatan Ekonoml ~1asyardkat

pada Wilayah Bekas l..okatisasi Surabaya. lndah Werdiningsih, Purbandini, Ira

Puspltasar• ... -... _ ... -... -... _,, ... -... 54

Pemanraatan Tanaman Lokal sebagai Pakan Ternak Feqnentasi dan Suplemen Pakan di Desa Sendang. Kabupaten Wonoglrl. Yeni Fanda, HemSasongko, Sugiyarto ... 61 lnovasi Minuman Sehat Berbahan Kedelai dalam UJ>aya Pemherdayaan Masyarakat melalut Wlrdusaha dt Kabupalen Sukohaqo. Sholichah Rohmgni, Adi Yugatama, Fea Pnhapsara _ .. -... --... 68

Pemberdayaan Masyarakat melalul Pembuatan Karbon Aktif Tempurung Kelapa sebagaJ Filter dalam Gravity· fed Filtering System. Zldni llman i'lavla, Fitrlanl. Vivl Mardina ... -... 75

Alamat Redaksi:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat -lnstitut Pertanian Bogor

Gedung Andi Hakim Nasoetion Lantai 5, Kampus IPS Darmaga - Bogor 16680

(2)

Agrokreatlf

)urnalllml3h Ptngabdlan kepada Masyarakat

Mol 2018. Vol~ ( t): 31 ·37 ISSN 2460·8572. EISSN 2461-0%X

lmplementasi

Cara

Produksi Pangan

yang

Baik untuk lndustri Rumah

Tangga

Kerupuk di

Sidoarjo

(Implementation

of

Good food Production

Method for Kerupuk

Household Industry in

Sidoarjo)

ArlfHerlambang1', Endab Asmawatil, Yon Haryonol

'fums•n Manaj•men. Fakultas BlsnlS dan Ekonomlka, Unoversllii.S Surabaya, Kampus Ub;aya Tenl!ltll~

fl Raya Kali RunMkUl, Rungkut, Surabaya 60292

'furusan Tcknlk lnformatlk.l, FokultasTeknlk, Universitas Surabaya, Kampus Ubaya TcnggUi~.

fl. Raya Kali Rungkut, Rungkut, Surabaya 60292

furusan Tcknlk Jndus111, Fakulrns Teknlk. Universot•~ Surabaya, Kampus Ubaya Tenggilis.

Jl R.lya K,di Rungkut. Rungkut. Surabaya 60292.

'Penuli1 Korto.sponden~t arlthtrlamban . . \taff.ubay~~c.ld Oltt•r1ma Novemhtr 20 17/Dis.efulut funuar12018

A

BSTRAK

Selama lnl pemillk Usaha Kecll dan Menengah (UKM) Kerupuk Sldoorjo maslh tcrpaku pada konsep tradlsional.yaltu hanya fokus pada pemenuhan kuantitas. sementara faktor kualitas maslh belum mcnjado fokus utama Agar dapat bersamg di era pa~ar bebas, maka UKM kerupuk Sidoarjo harus memberikan foku> utama pada kuaht•s pangan. F'okus peningkatan kualltas pangan, dapat dllakukan melalul upaya pemenuhan porsyaratan kualitas pangan dcngan mcnerapkan Cara Produksi Pangan yang Balk untuk lndustri Rumah Tangga (CPPB-IRT). Kegiatan penerapan CPPB·IRT dilakukan pada dua UKM kerupuk Sldoarjo, yaltu UD Dua Kelapa dan Slnar Jaya. Proses penerapan CPPB·IRT, dlmulal dari proses tdenUfikaslacnder ono/yfif pathway

(gap), merancang pemenuhan persyaratan, sampal dengan omplementaso. Hasil evaluasl masth terdapat bch~rapa krlterla yang belum optimal. Secara keseluruhan, proses penerupan CPPB·IRT pada UD Dua Kelapa dan Sinar Jaya memperllhntkan penlngkatan skor pemenuhan leblh darl 40%.

Kata kunci: CPPB-IRT,Implementasl. kuahtas pangan. UKM kerupuk

ABSTRACT

The owners of SME kerupuk Sidoarjo so far srlll glued to the tradJtional concept. that os only focus on the fulfillment

or

quantity. while the quality factor IS sUII not the main focus. In order lO compete on the era o( free market, SME kerupuk Sidoarjo must give main focus on food quality. The focus offood quality Improvement can be done thrnugh the fulfillment of food quality requirements by applyong Good Food Production Methods for llousehold lndu!.tnes (GFPM-HI). The implementation ofGF'PM·III was conducted on rwoSMEs Sidoarjo, namely UD Oua Kelapa and Sinar)aya The process ofapplyong GF'PM·HI,starting from the proce«s ofidenufyonggender analysis pathway (gap). designing compliance requlremen[$, Implementation. and evaluation process. The evaluation results still have some criteria that have not been optional. Overall, the process of applying CPPB-IRT UO Oua Kelapa and Sinar )aya shows an increase In compliance scores of more than 40°'...

Keywords food quality, GF'PM·HI,Implementatoon, SME

PENDAHULUAN

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi Usaha Kecll dan Mcnengah Provlnsi Jawa Timur. Kabu-paten Sidoarjo merupakan salah satu wifayah di Jawa Timur yang mempunyai lebih dari lS.OOO UKM yang tersebar di lB kecamatan, dan meru· pakan kabupaten dcngan jumfah UKM terbanyak kedua di Provinsi Jawa Timur. Sldoarjo tidak terkenal akan lumpur Lapindo sa)a, tapi juga mempunyai produk andJian yang ~udah terkenal

di dalam maupun di luar negeri antara fain kera-jinan tas, koper, sandal, sepatu, garmen, kerupuk. dan batik.

Salah satu produk UKM yang terkenal dl Sidoarjo adalah kerupuk. Animo masyarakat yang besar terhadap kerupuk Sidoarjo membuat ban yak orang di fuar SidoarJO yang memproduksi kerupuk dan menamakan kerupuknya sebagai kcrupuk Sidoarjo. Potensi yang besar fni tidak diimbangi oleh peningkatan daya saing UKM kerupuk Sidoarjo. Perusahaan pangan, dalam hal

(3)

Agrokreallf

ini UKM kerupuk perlu menerapkan sistem ja-minan mutu agar dapat memperkuat persaingan

di era global (Karlpidis eta/. 2009). )aminan mutu

adalah suatu kegiatan yang ditcrapkan dalam sis

-tern manajemen mutu untuk meyaklnkan bahwa

suatu produk akan memenuhi persyaratan mutu

(Husain! 2008).

Pemilik UKM kerupuk Sidoarjo maslh terpaku

pada konsep yang tradisional, yaltu mempro·

duksi kerupuk sesuai dengan permlntaan pasar dan lebih rokus pada kuantitas, semen tara raktor kualitas atau mutu masih belum menjadi rokus

utama. Menurut Muhandri eta/. (2016),

keter-batasan utama UMKM adalah ketidakmampuan dalam memberlkan jaminan mutu kepada kon-sumen untuk produkyang dihasilkannya.

Faktor kualitas atau mutu menjadi penting

karena menurut Wahyuni et a/. (2017), pre

-rerensi konsumen terhadap atrlbut kerupuk,

terletak pada komponen kualitas. Bag1 konsumen

kerupuk. kualitas menempati pnoritas pertama. Produk kerupuk yang berkualitas menurut SNI memiliki bau, rasa, warna yang normal, tidak

terdapat benda aslng. kandungan abu, dan air

tidak melebihi ketentuan maksimum.

UKM kerupuk wajib memenuhi persyaratan penjaminan kualitas pangan untuk mendapatkan produk kerupuk yang berkualitas. Sistem pen-Jaminan kualitas pangan yang berlaku umum

an tara lain ISO 22000, Hazard Analytical Critical Control Point (IIACCP). HACCP mendeteksi

ak-tivitas bahaya serta tltlk kontrol dalam aktivitas

pengolahan produk pangan. Menurut Thaheer

(2005), HACCP diterapkan dalam seluruh rantai

proses pengolahan produk pangan. Persyaratan dasar minimal untuk memberlkan penjaminan

kualitas pangan bagi pelanggan menurut BPOM

(2003) adalah penerapan Cara Produksi Pangan

yang Baik untuk lndustri Rumah Tangga

(CPPB-IRT).

Jndusoi pangan dapat menghasilkan produk

makanan yang bermutu melalui CPPB, layak

di-konsumsi, dan aman bagi kesehatan (Aiegantina

eta/. 2008). Persyaratan dasar ini seringkali tidak dapat dipenuhi oleh UKM pangan. Hasil

pene-litian Yuwono eta/. (2012). mencmukan hanya

42°'o indusoi fillet ikan yang menerapkan

CPPB-IRT- Minimnya penerapan CPPB-IRT pada UKM

pangao terutama UKM kerupuk SidoarJo

meng-akibatkan daya saing UKM kerupuk Sidoarjo

rendah. Konsumen kerupuk lebih memilih

kerupuk yang memenuhi penjaminan kualitas pangan_

Hal yang dapat dilakukan dalam rangka

meningkatkan daya saing UKM kerupuk Sidoarjo

Vol4(1);31-37

adalah memberikan kesadaran tentang

pen-tingnya penjaminan kualitas pangan mclalui pcncrapan CPPB·IRT pada UKM kcrupuk Sidoarjo. Penerapan CPPB·IRT di UKM kerupuk, akan menghasilkan pangan yang bermutu, a man dikonsumsi, dan sesum dengan tuntutan kon

-sumen baik konsum~n domestlk maupun

intcr-naslonal. Tujuan khusus yang dapat dilakukan adalah memberikan prlnslp-prinsip dasar dalarn memproduksi pangan yang baik serta meng-arahkan UKM kerupuk agar dapat memenuhi bcrbagai persyaratan produksi yang baik seperti

persyaratan lokasi, bangunan dan rasilitas, per-alatan produksi, pengendalian hama, higiene kar-yawan, pengendalian proses, dan pengawasan.

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Penerapan CPPB-IRT mi dilakukan pada dua UKM kerupuk Sidoaqo, yattu UO Oua Kelapd dan Sinar jaya. Pemilihan kedua UKM didasarkan

pada bidang usaha yang scjcnis, komitrncn dan

kcslapan UKM untuk penerapan CPPB·IRT. Kedua UKM yang tcrpilih berada di Kecamatan Krembung. Kabupaten Sidoarjo. UO Oua Kelapa berada di Desa Wangkal dan Sinar }aya terletak di Oesa Rejeni. Langkah yang dilakukan dalam rangka penerapan CPPB-IRT adalah: pemetaan kondlsi UKM kerupuk, identifikasi gap. ran-cangan, implementasi, dan evaluasi pemcnuhan

persyaratan CPPB-IRT pada UKM kerupuk.

Pemetaan Kondisi UKM Kerupuk

Aktivitas ini dilakukan dengan mendatangi kedua UKM kerupuk untuk mendapatkan

gam-baran kondisi real di lapangan scrta dalam

rangka mengumpulkan data. Data yang di· kumpulkan dibcdakan menjadi data prtmer,yaitu data dari sumber pertama (pemilik UKM) dan data sekunder, yaitu data yang telah discdiakan oleh pemilik UKM antara lain SIUP (Surat lzm

Usaha Perdagangan), PIRT (Pangan lndustri Rumah Tangga), serta jcnis, dan harga produk.

Wawancara dan obscrvasi dilakukan untuk mendapatkan gamharan terkait proses blsnis yang dilakukan kedua UKM kcrupuk, serta

pemahaman dan komitmen kedua UKM kerupuk terhadap proses CPPB-IRT

ldentlfikasi gap Pemenuhan Persyaratan

CPPB-IRT

Sctelah proses pengumpulan data melalui wawancara dan observasi, langkah selanjutnya adalah melakukan proses identifikasi gap atau

(4)

Vol4(1):31-37

kesenjangan untuk kedua UKM kerupuk terkait

pemenuhan persyaratan CPPB·IRT. Proses iden· tlfikasl gap dllakukan dengan cara membuat

check list kesesuaian antara persyaratan CPPB·

IRT dengan kondisi kedua UKM kerupuk.

Rancangan Pemenuhan Persyaratan CPPB·

IRT

Usulan rumusan pemenuhan persyaratan

CPPB-IRT pada kedua UKM dirancang sesual

dengan kondlsl yang ada, dan hallnl berdasarkan

hasilldentHlkasi gap.

lmplementasl Pemenuhan Persyaratan CPPB·

IRT pada UKM Kerupuk

llasil usulan rumusan darl pemenuhan

persyaratan CPPB-IRT selanjutnya dlimplemen·

tasikan pada kedua UKM.

Evaluasi Pemenuban Persyaratan CPPB·IRT pada UKM Kerupuk

Hasil tmplementasi pemenuhan persyaratan

CI'PB-IRT untuk selanjutnya dievaluasi untuk

pedoman melakukan lindakan perbaikan ber·

kelanJutan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jdentiftkasi gap Pemenuhan Persyaratan CPPB·IRT

Tabel 1 menunjukkan hasil pemctaan dan

anallsa kesenjangan antara yang dlpersyaratkan

dengan kondisl real di kedua UKM. Sementara itu,

identifikasi gap UD Dua Kelapa dan Sinar Jaya terlihat pada Gam bar 1 dan 2.

Agrokreatif

Tabell menunjukkan bahwa pemenuhan per·

syaratan CPPB-IRT UD Dua Kelapa memenuhi 33

darl total 152 persyaratan atau sekitar 21% pemenuhannya. Terlihat masih banyak persya-ratan yang nilai skomya nol, hal ini disebabkan memang kondisl UD Dun Kelapa yang belum

dapat memenuhl persyaratan CPPB-IRT. Per· syaratan yang belum dapat dipenuhi (yang nilai skornya nol) sejumlah 3 krlteria dar! total 14

kriterla a tau 21%. Knteria tersebut adalah: suplai

ldentlflkasl gap UD Dua Kelapa

Gambar 1 JdcnUOkasl gap UD Dua Kel~pa.

ldentlfikasi gap UD Slnar Jaya

Gambar 2 ldentifikasl gap UD Sinar Jaya. Tabcl 1 ldenufikasf gap pada UD Dua Kclapa dan Sinar )aya

UD Dua Kelaea UDSJnarla~

Persyar·atan Skor Skor yang Sflor Skoryang

Ideal dtcaeai ideal dlcapar

l.okasr dan hngkungan produksi 4 1 4 I

Bangunan dan fasilitas 31 4 31 8

Pcralatan pruduksi 7 1 7 I

Suplal airat.1u ~aran penyediaan air I 0 1 I

Fa\llrtas dan kegratan higiene dan sanit.asi 18 5 18 9

Kcsehal:tn dan hlgrene karyawan 8 3 8 3

f'emeliharaan dan program higlene sanitasf 20 2 20 12

karyawan

Pcnyrmpanan 10 4 10 9

Pengendalran proses 27 9 27 9

Pclabelan panlldn 7 1 7 2

Pcngawasan olt•h penanggung jawab 6 0 6 I

Penarikan produk 6 2 6 2

Pcncatatan dan dokumentasi 5 0 5 0

(5)

Agrokreauf

air atau saran penyediaan air, pengawasan oleh

penanggungjawab, dan pcncatatan dokumentasi.

Scdangkan 79% kriteria dapat dipenuhi sebagian

oleh UD Oua Kelapa.

Tabel 1 menunjukkan juga pemenuhan

pcr-syaratan CPPB-IRT UD Slnar jaya memenuhi 59

dari total 152 persyaratan atau sekitar 38'Yo

pemenuhannya. Terlihat masih ada persyaratan

yang nilai

skomya

not,

hal

ini disebabkan

memang kondisi UD Sinar Jaya yang belum dapat

memenuh1 persyaratan CPPB-IRT. Persyaratan

yang belum dapat dipcnuhi (yang nilai skornya

nol) sejumlah 1 kritcrla dari total14 kriteria atau

7'Ycc. l<riteria tersebul 'adalah pencatatan

doku-menl<lSi. Sedangkan 93% kriteria dapat dipenuhi

sebagian oleh UD Sinar Jaya.

Rancangan Pemenuhan Persyaratan CPPB

-IRT

Hasil identilikasi gap untuk kedua UKM dipcroleh gambaran kond1si yang hampir sama,

ya1tu bahwa kedua UKM masih perlu upaya yang

bcsar serta komitmen yang tinggi dalam rangka

pemenuhan persyaratan CPPB-IRT. Rancangan

untuk pemenuhan persyaratan CPPB-IRT

di-rokuskan pada pcmenuhan kriteria yang masih

mcmiliki skor nol scrta kritena yang masih

se-bag1an pemenuhannya. Pada UKM Dua Kelapa,

dengan mempertimbangkan kondisi yang ada di

UKM, pada Tabel 2 tersaj1 usulan pemenuhan

pcrsyaratan. Usulan tindakan perbaikan bagi

UKM Sinar Jaya, serupa dengan usulan perbaikan UKM Dua Kelapa pada l<ritcria pencatatan dan dokumentasi. Kriteria dengan kategori

pemenu-han scbagian, usulan pemcnuhannya dilakukan

dcngan mengadopsi pcrsyaratan kriteria yang

masih belum terpenuhi.

Tabel 2 UsulaQ pcmenuhan persyaratan

Persyaratan

Vol4 (1): 31-37

Implcmentasi Persyaratan CPPB-IRT pada

UKM Kerupuk

lmplementasi pemcnuhan persyaratan

CPPB-IRT dllakukan melalui aktiviws berikut:

• Renovasi lokasi pabrlk sekallgus seting ulang

tata letak fasilitas pabrik dlscsuaikan dengan

pemenuhan persyaratan CPPB-IRT. Menurut

Wignjosoebroto (2003) lata letak fasilitas

adalah tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas

pabrik guna menunJang kelancaran proses

produksi. Menurut Susetyo eta/. (2012),

sis-tern material handling yang kurang sistematis dalam tata letak fasilltas menjadi masalah

yang cukup besar dan memberikan dampak

terhadap proses produksl sehlngga

diper-lukan penanganan lata lelak fasilitas yang

dapal menunjang aspek kelancaran aliran

bahan. Gambar 3 menuntukkan kondisi

se-belum dan sesudah perhaik.ln ruang produksi UD Dua Kelapa dan Gambar 4 menunjukkan

kondisi sebelum dan sesudah perbaikan ruang

produksi UD Sinar Jaya.

• Pembuatan alur proses dalam produksi

pem-buatan kerupuk, untuk mengidentil1kasi

titik-litik pengendalian potensi kontaminasi silang.

Gam barS menunjukkan alur proses produksi

kerupuk.

• Penggantian peralatan untuk menghasilkan

uap, sebelumnya menggunakan drum, diganti

menjadi menggunakan boiler (UD Dua Kelapa)

yang lebih aman scrta terhlndar dari potensi

kontaminasi masuknya karat pada adonan

kerupuk. Gam bar 6 mcnun]ukkan kondisi sc-helum dan sesudah penggantian drum dengan

boiler. Penggantian peralatan produksi juga

dilakukan terhadap peralatan untuk

mengaduk adonan yang selama mi tempat

Usulan pemenuhan persyaratan

llangunan dan fasihtas Renovasi lokasl pdbrik sekaligus scdng ulang layouL pabrlk

disesuaikan dcngan pemenuhan persyaratan CPPll-IRT

Peralat;Jn produksi

Suplai air a tau saran penyediaan air

Pengawasan oleh penanAAung

~wa~b~-~~~--­

Pcncatatan dan dokument;l~l

Pembuatan alur proses dalam produksl pembu<~t•n kerupuk

Penggantlan peralatan produksl. peralatan unlUk mengbasilkan uap, serta perala1.1n untuk mengaduk adonan _ . . . . , . , . ,

-Melakukan uji air bersih yang digunakan, untuk mcmastikan air yang digunakan memenuhl persyaratan kualitaS aar bersih

Melakukan penunJukan penanggung jawab hlgtene dan sanitasl

pangan

Membuat dokumentasi seperti SOP, mstruksl kcrja ataupun ketentuan

tentang bahan tmnbahdn pangan, dan melakuk.1n pcncat;Jtan terhadap

(6)

Vol 4 (!): 3!-37

I

I'

Gam bar 3 Kondlsl sebelum dan sesudah perbaikan ruang produksl UD Dua Kelapa.

Gambar4 Kondisl sebelum dan sesudah perbaikan ruang produksi UD Sinar Jaya.

F iftiiC ornnur-.n B:ih .r-..d~aan~, 1-unj,!..,t

lL,

t

'

II

\

Gambar 5 Alur proses produksi kerupuk.

(7)

Agrokreatlf Vol4 (I): 31-37

\ I

-

Sebelum

Gam bar 6 Kondisi sebelum dan sesudah pengganlian drum dcngan boiler.

pengadukan adonari menggunakan alas dan kayu, diganti menggunakan alas berbahan

stainless steel.

Gam bar 7 meounjukkan kondisi

sebelum dan sesudah peoggantian tempat pengadukan.

• Usulan pemenuhan persyaratan untuk uji a~r berslh yang digunakan, kedua UKM telah

menggunakan sumber air bersih, namun

belum pernah dilakukan pengujlan sccara la-boratorlum terkait sumber air berslh tersebut. • Penunjukan penanggung jawab higiene dan sanltasl dilakukan melalui pembuatan struk-tur organlsasi danjobdesk.

• Pembuatan dokumentasi keamanan pangan

untuk kedua UKM, telah dibuat dokumentasi berupa SOP proses produksi, instruksi kerja

(CPPB, proses produksi, standar bahan baku, dan peraturan di lantai produksl), serta

keten-tuan tentang bahan tambahan pangan yang

digunakan.

Hasil penelitian Sunaru et a/. (2014)

mene-gaskan bahwa aspek penting daiam implemen-tasi CPPB-!RT adalah pembuatan peraturan rutin karyawan produksi dan SOP kebersihan di area produksl. Proses lmplementasi dilakukan kedua U KM selama s'atu tahun.

Evaluasl pemenuhan persyaratan CPPB-IRT

pad a UKM Kerupuk

Setelah proses implementasi dilakukan, ke-mudian dilakukan pengecekan melalui proses verifikasl antara persyaratan dengan implemen-tasi. Hasil evaluasi untuk UD Dua Kelapa terlihat

seperti pada Gambar 8. Gambar 8 menunjukkan setelah lmplementasi rancangan pemenuhan persyaratan, skor yang dicapai mengalami pe-ningkatan mcnjadi 61% dari sebelumnya hanya

21%. Kontrlbusi penlngkatan skor terbesar ter-dapat pada pengawasan oleh penanggung jawab. diikuti oleh perbaikao lokasi dan lingkungan

produksl, fasllitas kegiatan, higiene, sanltasl serta

Gambar 7 Kondlsl sebelum dan Sl'sudah pcnggantian

tempat pengadukan

Evaluasl UD Dua Kelapa

....

_

_.._..

'~1'cbi...,Pf~)

I l'e~•;-~"p,~""''

(8)

Vol4 (1]: 31-37

perbaikan bangunan dan fasilitas. Peluang untuk perbalkan terdapat pada kriteria pengendalian proses dan penyimpanan.

Hasil evaluasi UD Sinar )aya terlihat pada Gambar 9. Gambar 9 menunjukkan setelah im-plementasi rancangan pemenuhan persyaratan, skor yang dkapai mengalami peningkatan men-jadi 76% dari sebelumnya hanya 38%. Kontribusi peningkatan skor terbesar terdapat pada per-balkan bangunan dan fasilitas. Peluang untuk perbaikan terdapat pada kriteria pengendalian proses dan penyimpanan.

SIMPULAN

Kedua UKM kerupuk, yaitu UD Dua Kelapa dan Sinar jaya telah berupaya untuk melakukan pemenuhan persyaratan CPPB-iRT dimulai dari proses identifikasi gap sampai dengan implemen-tasi, namun setelah dievaluasi, masih terdapat beberapa kriteria yang masih belum optimal. Mesk:ipun demikian, proses penerapan CPPB-IRT pad a UKM kerupuk di Sidoarjo memperlihatkan peningkatan skor pemenuhan lebih dari 40%.

DAFTAR PUSTAKA

Alegantina S, lsnawati A. Mutiatikum D. 2008. Sarana Produki Pada beberapa Pabrik Makanan dan Pengujian Mutu Makanan. Media

L/tbang /(esehatan. 18(4): 235-243.

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan.

2003. Pedoman Cara Produksi Pangan yang Balk untuk lndustri Rumah Tangga (CPPB-JRT). Keputusan kepala BPOM 00.05.5.1639. Dinas Koperasi, Usaha Keel! dan Menengah

Provlnsl )awa Timur. [lnternet]. [Diakses 25 oktober 2017]. Tersedia pada: http:/ /diskopukm.jatimprov.go.idfview-media.php ?pages=content&id=S7 &bidang=. Karipidis P. Athanassiadis K. Aggelopoulos S,

Giompliakis

E.

2009. Factors affecting the adoption of quality assurance systems in small food enterprises. Food Control. 20(2): 93-98. https:/ /doi.org/10.1016jjJoodcont.2008.02. 008

Muhandri T, Herawati D, Budl FS, Nuraida L.

Koswara S, Agista AZ, Sukmawatl Y. 2016. Kesiapan Usaha Mikro Kecil Menengah

Agrokreatif

Evaluasi UD Slnar )aya

h~W

. ~ I'J. l'f\'aiiiM'! Pf"'duh! X,

-,. • ..t!~ol•'I.T ·, " s~~nrt.w ·~ 'IW'IOPftiVI!Cfi.l»'tilr f{;;:o,ii ... ;II 5 rM!IIto~1c»n

l!eal~l..n HicMJ!t

Gambar9 Hasil evaluasi UD Sinar )aya.

Pangan dalam Penerapan ISO 9001:2008 (Studi Kasus di Palu, Sulawesi Tengah).

Agrokreatif jurnal 1/miah Pengabdian kepada Masyarakat 2(2): 61-66. https:/ jdoi.org/ 10.29244/agrokreatif.2.2.61-66

Sunaru AC, Rahman A, Tantrika CFM. 2014. Analisa ketidaksesuaian persyaratan cara

produksl pangan yang baik untuk industri rumah tangga (CPPB-IRT) untuk meminimasi kontaminasi produk roti.jurnal Rekayasa dan Manajemen Sfstem industri. 2(2): 382-395. Susetyo

J

,

Simanjuntak RA, Ramos )M. 2010.

Perancangan Ulang Tata Letak Faslltas Produksl Dengan Pendekatan Group Tecno/ogy dan Algoritma 8/acp/an untuk Meminimasi Ongkos Material Handling.jurna/ Teknologi. 3(1): 75-83.

Thaheer H. 2005. Sistem Manajemen HACCP (Hazard Analysis Critical Contra/ Paint$).

jakarta (ID): Bumi Aksara.

Husaini U. 2008. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. jakarta (10): Bumi Aksara. Wahyuni T, Nurliza. Kurniati D. 2017. Preferensi

konsumen terhadap pembelian kerupuk ikan di kota Sintang. jurnal Social Economic of

Agriculture. 6(1): 101-108. https:/Jdoi.org/ 10.26418/j.sea.v6i1.21592

Wignjosoebroto, Sritomo. {2003). Tata Letak

Pabrik dan Pemindahan Bahan. Surabaya (ID):

Guna Widya.

Yuwono B. Zakaria FR. Panjaitan NK. 2012. Faktor-faktor yang memengaruhi penerapan cara produksi yang balk dan standar prosedur operasi sanitasi pengolahan.fil/et ikan di Jawa.

Gambar

Tabel  1  menunjukkan  hasi l  pemctaan  dan
Tabel  1  menunju k kan  juga  pemen uh an  pcr-
Gambar 5 A l ur proses produksi kerupuk.
Gambar 7 Kondlsl  sebelum  dan  Sl'sudah  pcnggantian

Referensi

Dokumen terkait

Energi potensial disebut juga dengan energi diam karena benda yang dalam keaadaan diam dapat memiliki energi.. Jika benda tersebut bergerak, maka benda itu

Berdasarkan uraian sebagaimana terungkap dalam poin 1, 2, 3 dan 4 di atas, maka terhadap kemungkinan respon dan berdampak negatif di masa yang akan datang terhadap operasional

Dari ketiga tipe rumah adat Desa Tigawasa yang dijelaskan diatas, perubahan terhadap bentuk serta penambahan fungsi ruang pada rumah adat di Desa Tigawasa ini

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 4) Variabel ROE signifikan pengaruhnya terhadap harga saham. ROE yang termasuk dalam rasio profitabilitas ini mengukur efektivitas

Adapun semakin tingginya permintaan gugat cerai istri terhadap suaminya diduga dikarenakan beberapa faktor, dan salah satunya adalah karena kaum perempuan berasumsi bahwa

Berdasarkan hasil perhitungan model persamaan struktural (inner model) diketahui bahwa variabel Motivasi (X2) diperoleh T-statistic sebesar 0,332189 yang lebih kecil

Hasil seleksi pohon induk kopi Arabika varietas Maragogip di Kebun Pancur Angkrek didapatkan dua genotipe unggul yang memiliki potensi dayahasil tinggi dan bercita rasa baik,

Pujian dan Penyembahan menjadi nafas dasar dari kehidupan Kekristenan yang seiring dengan doa dan keseluruhan ibadah itu sendiri.. Pertanyaannya ialah: Mengapa kita harus memuji