• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pola Laju Aliran Fluida dengan Luas Penampang yang Berbeda Menggunakan Metode Beda Hingga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Model Pola Laju Aliran Fluida dengan Luas Penampang yang Berbeda Menggunakan Metode Beda Hingga"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 180

MODEL POLA LAJU ALIRAN FLUIDA DENGAN LUAS

PENAMPANG YANG BERBEDA MENGGUNAKAN METODE BEDA

HINGGA

Vira Marselly, Defrianto, Rahmi Dewi

Mahasiswa Program S1 Fisika

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

[email protected]

ABSTRACT

The writer has done a research on the model of rate pattern of liquid fluid flow by using flow model that has different pattern. The Equation of continuity was used to solve flow rate case, while Equation of Laplace two dimensions was used for numerical case by finite difference methods by using MATLAB R2009b (version 7.9.0.529). The purpose of fluid research was making flow pattern then analyzing fluid flow to each point in dimensions on Equation of Laplace. The methodology used in this research was evaluating Equation of Laplace concept, identifying the problems, two dimensions of Laplace equation used, completing the numerics by using finite difference methods, and completing analitics for simple cases. The results showed that there was no significant between analytical and computation of fluid flow rate. It can be seen the average of error value is close to zero and the highest error value is 0,000,778 % . Even in various geometry problems, the flow pattern can is be also visualized.

Keyword: Finite difference method, flow pattern, equation.of laplace

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang pemodelan pola laju aliran fluida cairan dengan menggunakan model aliran memiliki pola yang berbeda. Persamaan kontinutas digunakan untuk menyelesaiakan persoalan laju aliran, sedangkan persamaan Laplace dua dimensi digunakan untuk persoalan yang numerik dengan metode beda hingga menggunakan MATLAB R2009b (version 7.9.0.529). Tujuan penelitian adalah pembuatan pola aliran lalu menganalisis aliran fluida pada tiap titik dalam dua dimensi pada persamaan Laplace. Metode penelitian yang digunakan yakni menyusun konsep persamaan Laplace, mengidentifikasi permasalahan, persamaan Laplace dua dimensi yang digunakan,

(2)

penyelesaian numerik dengan yang sederhana. Hasil peneliti berupa perhitungan laju aliran dilihat dari selisih atau nilai perbedaannya, dengan nilai e 0,000778 %. Pada permasalaha aliran juga dapat di visualisasika

Kata kunci: metode beda hingga, pol

PENDAHULUAN

Percabangan pipa digunakan dalam sistem pe industri, pertambangan, dan di minum. Rangkaian pipa-pipa desain sedemikian rupa sehingg memenuhi kebutuhan pendistribusian fluida. Berbag sudut percabangan pipa dal perpipaan akan menghasilkan aliran yang berbeda-beda. P persoalan aliran fluida untuk

yang berbeda me

penyederhanaan per

Perhitungan aliran fluida akan persamaan diferensial parsial.

Software diperlukan mengembangkan visualisasi sebagai media pembelajaran, ini pemrograman MATL merupakan salah satu pemograman untuk pembuata program aplikasi fisika.

Penyelesaian model-mo pemecahan problem-proble dengan pendekatan nume memberikan efisensi wakt kegiatan-kegiatan perencanaa mengenai kasus-kasus yang dengan aliran fluida.

ngan metode beda hingga dan penyelesaian analit litian menunjukkan bahwa perhitungan analitik da ran fluida tidak ada perbedaan yang signifikan. lai error antara komputasi dengan analitik tidak i error rata-rata mendekati nol dan nilai error te

ahan yang dengan luas penampang yang berbeda s asikan.

a, pola aliran, persamaan Laplace

pa banyak perpipaan di n distribusi air pa tersebut di hingga mampu n akan

bagai jenis dan dalam sistem kan distribusi . Penyelesain uk penampang membutuhkan permasalahan. kan melibatkan l. ukan untuk si komputer n, dalam hal ATLAB 7.0 tu bahasa buatan program-model dalam oblem fluida numerik dapat waktu dalam naan, analisa ng berkaitan METODE PENELITIAN

Gambar 1. Diagram alir Gambar 1 menunjukkan bahwa ini dimulai dengan persamaan kontinuitas da diferensial, lalu diubah da penyelesaian numerik denga laplace dan menggukan m

nalitik dari kasus k dan komputasi n. Hal ini dapat dak terlalu jauh terbesar adalah a sekalipun pola AN lir penelitian bahwa penelitian penyelesaian dalam bentuk dalam bentuk ngan persamaan n metode beda

(3)

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 182 hingga, setelah penyelesaian dalam

bentuk numerik selesai, maka melakukan perancangan program dengan mengidentifikasi masukan. Setelah masukan yang teridentifikasi, maka program akan dibuat pada halam m-file Matlab. Setelah data di dapat dari keluaran, maka dilakukan pengujian untuk persoalan sederhana antara perhitungan numerik dan analitik. Setelah semua program yang buat selesai maka simulasi dari geometri yang dibuat akan terlihat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Perbandingan Analitik dan Komputasi

Tabel 1. Perbandingan perhitungan analitik komputasi Titik Perhitungan Analitik (cm/s) Perhitungan Komputasi (cm/s) , 12,4639 12,4639 , 12,8556 12,8557 , 12,4639 12,4639 , 16,4946 16,4946 , 19,1236 19,1237

Tabel 1. Menjelaskan bahwa perbedaan antara perhitungan analitik dan komputasi sangat kecil bahkan mendekati nol, dengan nilai error tertinggi perbedaan tertinggi 0,000,778 %.

Gambar 2.Grafik kontur aliran fluida pada

pipa dengan luas penampang awal 4 cm2dan luas penampang akhir 2 cm2

Gambar 3. Grafik Shading interp aliran fluida pada pipa dengan luas penampang awal 4 cm2dan luas penampang akhir 2 cm2 Perbedaaan antara Gambar 2 dan Gambar 3 adalah grafik garis pada Gambar 3 sesuai dengan perubahan laju pada bidang yang ditinjau. Warna hijau merupakan sumber aliran dengan laju 10 cm/s yang memiliki luas penampang 4 cm2 yang mengalir kekanan dimana bidang aliran diperkecil 2 cm2 dari sumber, warna kuning merupakan perubahan laju akibat adanya

1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 2 2 4 4 6 6 8 8 10 10 10 12 12 1 2 12 12 14 14 14 14 14 16 16 16 16 16 18 18 18 18 18 20 20 20 20 20 20 Panjang aliran (cm) L e b a r a lir a n ( c m )

Aliran mengarah ke kanan dalam bidang 2 2 4 4 6 6 6 8 8 8 10 10 10 12 12 1 2 1 2 12 12 14 14 14 1 4 14 14 16 16 16 16 16 18 18 18 18 18 20 20 20 20 20 20 2 4 6 8 10 12 14 16 18

(4)

penyempitan atau pengecilan luas penampang, jika dilihat terus ke kanan maka aliran fluida mengalami perubahan kelajuan dengan rentang yang kecil dan apabila aliran di teruskan aliran akan memiliki kelajuan yang stabil jika bidangnya tetap. Sedangkan Gambar 3 merupakan grafik yang meghasilkan warna pada grafik menjadi interpolasi atau memikili gradasi warna yang halus seperti aliran cairan.

b. Penyelesaian Aliran Fluida cair dengan luas penampang berbeda

Gambar 4. Grafik kontur aliran fluida pada pipa dengan luas penampang awal 6 cm2dan luas penampang akhir 2 cm2.

Gambar 5. Grafik shading interp aliran fluida pada pipa dengan luas penampang awal 6 cm2 dan luas penampang akhir 2 cm2

Gambar 6. Grafik kontur aliran fluida dengan luas penampang awal 6 cm2 dan luas penampang akhir 4 cm2

Gambar 7. Grafik Shading interp aliran fluida dengan luas penampang awal 6 cm2 dan luas penampang akhir 4 cm2 Perbedaaan antara Gambar 4 dan Gambar 6 terletak pada bidang yang ditinjau dimana terlihat bahwa sumber atau luas penampang awal kedua grafik

1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 1 2 3 4 5 6 7 2 2 4 4 6 6 8 8 10 10 10 12 12 1 2 12 12 14 14 14 14 14 16 16 16 16 16 18 18 18 18 18 20 20 20 20 20 20 Panjang aliran (cm) L e b a r a lir a n ( c m )

Aliran mengarah ke kanan dalam bidang

2 2 4 4 6 6 6 8 8 8 10 10 10 12 12 1 2 1 2 12 12 14 14 14 1 4 14 14 16 16 16 16 16 18 18 18 18 18 20 20 20 20 20 20 5 5 5 5 10 10 10 1 0 15 15 15 1 5 15 15 15 20 20 2 0 2 0 20 20 25 25 2 5 25 25 30 30 30 30 35 35 35 35 5 10 15 20 25 30 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 1 2 3 4 5 6 7 2 2 4 4 6 6 8 8 10 10 10 12 12 12 14 1 4 1 4 14 16 16 16 16 18 18 18 Panjang aliran (cm) L e b a r a lir a n ( c m )

Aliran mengarah ke kanan dalam bidang

2 4 6 8 10 12 14 16

(5)

JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 2015 184 sama, tapi luas penampang akhir pada

Gambar 6 diperbesar dari Gambar 4, serta grafik yang dihasilkan berupa garis dengan nilai laju yang sesuai dengan bidang yang ditinjau.

Gambar 4 memiliki laju awal 12 cm/s dengan luas penampang awal 6 cm2, pada grafik terlihar warna biru merupakan laju awal dan hijau merupakan perubahan laju menjadi 16 cm/s, jika di lihat terus kekanan rentang perubahan laju lebih kecil di bandingkan dengan model pola sebelumnya , hal ini dikarenakan beda luas penampang diperkecil 4 cm2, sehingga aliran fluida akan mengalir lebih cepat pada bidang tersebut.

Gambar 6 memiliki laju awal 12 cm/s dengan luas penampang sama 6 cm2, pada grafik terlihat warna kuning merupakan laju awal dan warna orange merupkan perubahan laju menjadi 14 cm/s dengan rentang jarak perubahan lebih besar dibandingkan model pola sebelumnya, hal ini di karenakan beda luas penampang akhir diperkecil 2 cm2 dari luas penampang awal.

Gambar 5 dan Gambar 7

merupakan grafik yang meghasilkan warna pada grafik menjadi interpolasi sesuai dengan perubahan kelajuan pada tiap bidang. Gambar 5 berubahan warna atau perubahan laju lebih cepat dibanding Gambar 7, hal ini di karenakan penyempitan pada Gambar 4 lebih kecil 2 cm2dibanding Gambar 7.

KESIMPULAN

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pola aliran fluida cairan yang dibuat memiliki perbedaan pada luas penampangnya.

Untuk persoalan sedehana perbedaan sangat kecil bahkan mendekati nol, dengan nilai error tertinggi dari perbandingan perhitungan analitik dan komputasi adalah 0,000778 %. Setelah diuji maka persoalan yang komplek dengan luas penampang awal 6 cm2dan luas penampang akhir 2 cm2, dengan laju awal 12 cm/s menghasilkan laju mulai dari 16 cm/s, 20 cm/s hingga 30 cm/s secara berurutan. Persoalan dengan luas penampang awal 6 cm2 dan luas penampang akhir 4 cm2, dengan kecepatan awal 12 cm/s menghasilkan kecepatan mulai 14 cm/s, 16 cm/s hingga 18 cm/s secara berurutan.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, D. A, Tannehill, J. C, and Pletcher, R. H. 1984. Computational Fluid Mechanics and Haet Transfer. New York :

Hemisphere Publishing

Corporation.

Li, Zhilin. 20 Agustus 2010. Finite Difference Methods Basics.

Munson, B.R., Young, D. F., dan Okiishi, T. H. 2004. Mekanka Fluida. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga Nurcholis, L. 2008. Perhitungan Laju

Aliran Fluida pada Jaringan Pipa. Jurnal unimus Volume 7 No. 1

Streeter, V. L. dan Wylie, E. B. 1999. Mekanika Fluida. Edisi Delapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Suarga. (2005). Fisika Komputasi Solusi Problema Fisika dengan MATLAB. ANDI Yogyakarta: Yogyakarta.

Supardiyono. 2011. Analisis Distribusi Suhu pada Pelat Dua Dimensi

(6)

dengan Menggunakan Metode Beda Hingga. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya. Volume 1 No. 2

White, F. M. 2006. Fluid Mechanics. Sixth Edition. Mc Graw Hill: University of Rhode Island

Gambar

Gambar 1. Diagram alir  Gambar 1 menunjukkan bahwa ini  dimulai  dengan  persamaan  kontinuitas  da diferensial,  lalu  diubah  da penyelesaian  numerik  denga laplace  dan  menggukan  m
Tabel  1. Menjelaskan bahwa perbedaan antara perhitungan analitik dan komputasi sangat kecil bahkan mendekati nol,  dengan  nilai error  tertinggi perbedaan tertinggi 0,000,778 %.
Gambar 5.  Grafik  shading  interp aliran fluida pada pipa dengan luas penampang  awal  6  cm 2 dan luas penampang akhir 2 cm 2

Referensi

Dokumen terkait

Στην πραγματικότητα δεν είχε ιδέα πώς ήταν η όψη του στη διάρκεια της μέρας τώρα που είχε πατήσει τα σαράντα· αν απαλύνονταν οι ρυτίδες

Secara singkat, buku Culture, Society and the Media karya Michael Gurevitch, Tony Bennett, James Curran, dan Janet Woollacott membahas dua tema terkait mengenai peran dan

Keterlibatan masyarakat dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat memahami, membantu, dan mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikan atau

mahkamah Knstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan Wakil Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum beruppa pengkhiyanatan

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi konsep Transit Oriented Development adalah suatu kawasan di sekitar titik transit yang memiliki

Karakteristik orang yang bekerja pada pondok pesantren adalah memiliki pikiran yang selalu positif (khusnuzon) sehingga penilaian yang dilakukan oleh atasan terhadap

Menyatakan bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian setelah mendapatkan penjelasan dan mengetahui manfaat dari penelitian yang akan dilakukan oleh Jaka Pradika,

Tujuan penelitian pada setiap variabel akan dibahas yang terdiri dari hubungan dengan orang lain, peluang baru, kekuatan dalam diri, pengembangan spiritual,penghagaan