• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 10-1 10.1. Kondisi Kelembagaan

10.1.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten 1. Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota

Pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota di Kabupaten Kaur diatur dalam Peraturan Daerah nomor No. 14 Tahun 2007. Kedudukan, tugas dan fungsi instansi tersebut adalah:

 Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah secara teknis dibidang lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

 Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan tata kota.

Fungsi Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten Kaur adalah: a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya dibidang lingkungan

hidup, kebersihan dan tata kota.

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan lingkup tugasnya dibidang lingkungan hidup, kebersihan dan tata kota.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan tata kota.

d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan lingkup tugasnya dibidang lingkungan hidup, kebersihan dan tata kota.

Susunan Organisasi Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota, terdiri dari: a. Kepala Kantor

b. Subag Tata Usaha

c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian d. Seksi Pemantauan dan Pemulihan

ASPEK KELEMBAGAAN

KABUPATEN

(2)

Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 10-2 e. Seksi Kebersihan dan Tata Kota

f. Kelompok Jabatan Fungsional 2. Dinas Pekerjaan Umum

Pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Badan Dinas Pekerjaan Umum di Kabupaten Kaur diatur dalam Peraturan Daerah Nomor No. 14 Tahun 2007, adapun kedudukan, tugas dan fungsi dari dinas tersebut adalah sebagai berikut :

(1) Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksana tugas otonomi daerah di bidang pekerjaan umum, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(2) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum. Tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum adalah :

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang pekerjaan umum;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang pekerjaan umum;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang pekerjaan umum; dan

d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang pekerjaan umum.

Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari : a. Kepala Dinas

b. Sekretariat

c. Bidang Tata Ruang d. Bidang Cipta Karya e. Bidang Bina Marga f. Bidang Pengairan

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas h. Kelompok Jabatan Fungsional (1) Sekretariat, membawahi :

a. Sub Bagian Umum;

b. Sub Bagian Kepegawaian; dan c. Sub Bagian Keuangan.

(3)

Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 10-3 (2) Bidang Tata Ruang, membawahi :

a. Seksi Perencanaan dan Program b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan. (3) Bidang Cipta Karya, membawahi : a. Seksi Penyehatan Lingkungan

b. Seksi Tata Bangunan dan Perumahan (4) Bidang Bina Marga, membawahi :

a. Seksi Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan b. Seksi Pemberdayaan Potensi dan Promisi

(5) Bidang Pengairan, membawahi :

a. Seksi Irigasi, Rawa dan Pengolahan Sumber Daya Air

b. Seksi Sungai, Danau, Pembinaan Operasional dan Pemeliharaan 10.1.2 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah

Kondisi kelembagaan non-pemerintah yang bergerak di bidang keciptakaryaan di Kabupaten Kaur masih sangat terbatas. Organisasi-organisasi masyarakat setempat yang dibentuk melalui program PNPM pada umumnya hanya aktif selama kegiatan berlangsung. Salah satu lembaga non-pemerintah di Kabupaten Kaur yang baru berdiri adalah Kader Penggerak Pembangunan Satu Bangsa (KPPSB) yang dibentuk oleh Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal.

10.2 Masalah, Analisis dan Usulan Program

10.2.1 Masalah yang Dihadapi

Pelaksanaan Sub Bidang Air Limbah dan Persampahan ditangani oleh Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan. Persampahan melalui Bidang Kebersihan pada Sub Bidang Kebersihan. Sedangkan untuk Sub Bidang Air Limbah ditangani oleh Bidang Pengawasan & Pengendalian Lingkungan pada Sub Bidang Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan Hidup. Sedangkan pelaksanaan Sub Bidang Drainase, Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman, Tata Bangunan dan Lingkungan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum melalui Seksi Permukiman dan Penataan Ruang dan Seksi Penyehatan Lingkungan. Pelaksana Sub Bidang Air Minum dilaksanakan oleh UPTD PAM. sehingga masalah yang dihadapi adalah penanganan pembangunan keciptakaryaan di Kabupaten Kaur dilakukan oleh instansi yang berbeda hal tentunya akan menyulitkan dalam hal koordinasi.

(4)

Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 10-4 10.2.2 Analisis Permasalahan

Kemitraan dalam pembangunan pada dasarnya mengandung hakekat keadilan dalam perolehan keuntungan dan manfaat, pembebanan biaya dan penanggungan risiko yang timbul dalam kegiatan usaha tersebut. Dengan demikian, kemitraan yang dikembangkan adalah kemitraan yang setara antara para pelaku sesuai dengan kemampuan kontribusinya. Kemitraan yang setara memerlukan pula pemahaman yang kuat terhadap hak dan tanggung jawab serta peranan dari masing-masing pelaku. Menjadi tantangan kita bersama untuk mengembangkan semangat dan suasana yang mendorong tumbuhnya kemitraan dan mengembangkan pola-pola yang praktis dan menarik, serta menjamin keuntungan bagi semua pihak.

Di kabupaten/kota, kegiatan yang digerakkan oleh swasta dan masyarakat mencapai sekitar 60-70 persen. Saat ini pihak swasta telah melaksanakan kegiatan pembangunan dalam berbagai sektor, dalam skala mikro maupun makro serta secara mandiri maupun bermitra dengan pemerintah. Peran swasta itu dapat diperkirakan akan terus meningkat. Selama ini kemitraan telah berkembang dalam prasarana ekonomi yang kelayakannya tinggi, seperti jalan tol, listrik, telepon. namun, khusus di kota megapolitan, metropolitan, dan kota-kota besar lainnya, peluang kemitraan dalam penyediaan air bersih, prasarana dan sarana penyehatan lingkungan, persampahan, jalan kota, rumah sakit, sekolah-sekolah unggulan, dan prasarana serta sarana sosial lainnya terbuka cukup lebar.

Sasaran pembangunan dan pengelolaan bidang keciptakaryaan pada tahun 2009 berorientasi pada tersedianya pelayanan kepada publik bidang keciptakaryaan sesuai dengan standar pelayanan minimal. Selanjutnya dengan terpenuhinya pelayanan minimal kepada publik akan mendorong peningkatan produktivitas sektor-sektor ekonomi yang menggunakan infrastruktur keciptakaryaan sebagai salah satu sarana pendukung faktor produksinya. Sasaran kedua adalah meningkatnya partisipasi swasta yang antara lain dalam bentuk investasi dalam pembangunan dan pengelolaan infrastruktur di kabupaten/kota.

10.2.3 Usulan Program

Usulan program peningkatan kelembagaan yang dapat diusulkan antara lain:  badan layanan umum untuk pengelolaan sampah dan Air Minum

 kerjasama pemerintah dan swasta untuk penyediaan air bersih  kerjasama pemerintah dan masyarakat untuk pengelolaan limbah

(5)

Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 10-5  partisipasi masyarakat untuk penataan lingkungan

 kerjasama pemerintah swasta untuk pengadaan rumah sederhana sehat

 perkuatan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) untuk manajemen aset dan monitoring dan evaluasi infrastruktur cipta karya

 Kelembagaan pengembangan infrastruktur kawasan agropolitan dan minapolitan

10.3 Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi

10.3.1 Kedudukan, Fungsi dan Tugas dalam Pelaksanaan RPIJM

Pembentukan Satuan Tugas Pembinaan dan Pendampingan dalam Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Kaur diperlukan untuk menindaklanjuti program-program pembangunan, baik yang dibiayai oleh APBN terutama pada sektor ke Cipta Karyaan mapun oleh APBD Provinsi dan Kabupaten serta Swasta dan masyarakat. Adapun tugas pokok organisai Satuan Tugas (Satgas) RPIJM adalah:

a. Tim Pengarah:

1) Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pembinaan dan Pendampingan Penyusunan Rencana Progam Investai Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Pekerjaan Umum Cipta Karya Daerah Kabupaten Kaur;

2) Memberikan dukungan dalam kaitan dengan hubungan luar Pemerintahan Kabupaten Kaur;

3) Memberikan dukungan dalam kaitan dengan hubungan pada Propinsi Bengkulu; 4) Menetapkan Kebijakan Program dan Anggaran APBD Kabupaten Kaur yang layak

untuk mendukung RPIJM Daerah Kabupaten Kaur tersebut. b. Tim Pelaksana:

1) Melaksanakan tugas Pendampingan RPIJM Daerah Kabupaten Kaur;

2) Melaksanakan tugas Pembangunan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia di Tingkat Kabupaten Kaur;

3) Melaksanakan tugas evaluasi atas usulan RPIJM Daerah Kabupaten Kaur;

4) Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan terus menerus pendampingan RPIJM Daerah Kabupaten Kaur;

c. Sekretariat:

1) Melaksanakan tugas untuk memberikan dukungan teknis, administrasi dan logistik pada Tim Pengarah dan Tim Pelaksana;

(6)

Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 10-6 2) Menyelenggarakan system Informasi Manajemen untuk pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan RPIJM Daerah Kabupaten Kaur;

3) Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh Tim Pengarah dan Tim Pelaksana;

Dalam melaksanakan tugas tersebut semua unsur baik Satuan Tugas Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Sekretariat Pembinaan dan Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Pekerjaan Umum Cipta Karya untuk Kabupaten Kaur saling berkordinasi. Segala biaya yang timbul akibat ditetapkan keputusan ini dibebankan pada APBD Kabupaten Kaur. Dalam pelaksanaan Keputusan ini harus sesuai serta berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, sehingga penyusunan RPIJM tidak melenceng dari tata aturan serta sesuai dengan apa yang diharapkan oleh daerah.

Susunan Keanggotaan Stuan Tugas Rencana Program Investasi Jangkan Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Kaur adalah sebagai berikut:

A. Tim Pengarah : Bupati Kaur B. Tim Pelaksana:

Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten Kaur Sekretaris : Kepala Bappeda Kabupaten Kaur Anggota :

1) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kaur 2) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur

3) Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten Kaur 4) Kepala Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Kaur 5) Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kaur

6) Sekretaris BAPPEDA Kabupaten Kaur

7) Kabid Fisik dan Prasarana BAPPEDA Kabupaten Kaur 8) Kabid Bina Program Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kaur 9) Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kaur

10) Kasi Pemukiman dan Perumahan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kaur.

11) Kasi Pengembangan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kaur.

(7)

Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 10-7 12) Kasi Tata Ruang dan Lingkungan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Kaur. C. Sekretariat

Koordinator : Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kaur Anggota:

1) Kabid Fisik dan Prasarana BAPPEDA Kabupaten Kaur 2) Sekretaris BAPPEDA Kabupaten Kaur

3) Kasi Penataan Ruang Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kaur 10.3.2 Hubungan Kerja Antar Instansi

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kaur yang membidangi Cipta Karya dan Tata Ruang bersama-sama dengan Bappeda menampung aspirasi masyarakat melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa/kelurahan, Musrenbang Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten. Forum musyawarah tersebut diselenggarakan pada periode Januari – Maret. Usulan tersebut disusun menjadi Rencana Kerja (Renja) Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya untuk pelaksanaan pada tahun anggaran berikutnya. Dokumen Renja diusulkan ke Bappeda sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD), program dan kegiatan yang disetujui selanjutnya dilaksanakan oleh Bidang Cipta Karya. Dalam implementasinya, Bidang Cipta Karya dapat melakukan pengelolaan kegiatan secara langsung, diserahkan kepada Unit Pengelola Teknis Daerah seperti PDAM, atau langsung diserahkan kepada masyarakat.

Gambar 10.1

Diagram Hubungan Antar Instansi Pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Kaya Kabupaten Kaur

(8)

Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 10-8 10.3.3 Rencana Tindak Peningkatan Kelembagaan

Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di bidang keciptakaryaan yang ada di kabupaten Kaur maka perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari aparatur yang menangani bidang keciptakaryaan tersebut. Peningkatan SDM dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan kursus-kursus teknis yang mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional sesuai dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu didukung oleh komitmen Pemerintah Daerah dalam peningkatan profesionalisme aparatur sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPIJM dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

Selama empat tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Kaur masih membutuhkan 215 orang karyawan dari berbagai disiplin ilmu dan jenjang pendidikan. Proporsi penambahan terbesar adalah untuk strata S-1 dari berbagai disiplin ilmu, karena jenjang pendidikan ini masih kurang untuk memenuhi kebutuhan di instansi-instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kaur. Untuk jenjang S-2, sebagian besar diarahkan untuk bidang sain seperti sumberdaya alam, lingkungan dan pertanian yang memang menjadi lokomotif pembangunan ekonomi Kabupaten Kaur. Dengan demikian, kebutuhan aparatur di Kabupaten Kaur diharapkan sudah terpenuhi pada tahun 2018.

Tabel 10.1

Rencana Penambahan Jumlah Karyawan No. Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

yang ada

Jumlah Pegawai yang masih diperlukan 1 S-2 MM 10 2 S-2 MP 10 3 S-2 Sipil 5 4 S-2 M.Si 50 5 S-1 Sipil 5 6 S-1 Planologi 2 7 S-1 Teknik Lingkungan 3 8 S-1 Adm. Negara 10 9 S-1 Lain-lain…. 100 10 SMA 20 TOTAL 215

(9)

Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 10-9 Studi yang dilakukan Badan Pengkajian dan Teknologi (BPPT) Kementerian Negara Riset dan Teknologi menghasilkan tiga faktor utama penyebab Kabupaten Kaur menjadi daerah tertinggal, dan salah satunya adalah kualitas sumberdaya aparatur yang rendah. Guna mengatasi hal tersebut, karyawan Pemerintah Kabupaten Kaur telah melakukan peningkatan kemampuan melalui serangkaian kursus dan pelatihan yang dilaksanakan oleh instansi yang berwenang. Jenis kursus dan pelatihan telah diikuti karyawan disajikan pada tabel berikut.

Tabel 10.2

Jenis Kursus/Pelatihan Yang telah Diikuti

No Jenis Training Yang Telah Diikuti Karyawan

Selama 5 Tahun Tahun Pelaksana

1 Kursus P3KT 2003-2008 BAPPENAS

2 Perencanaan Pembangunan Wilayah 2007 UNDP 3 Monitoring dan Evaluasi 2006-2008 Diklat 4 Kursus Bendaharawan 2006-2008 Program

5 Kursus Komputer 2007-2008 DPU

6 Perencanaan Jalan Kabupaten 2007 Depdagri

7 Pelatihan RPIJM 2008 DPU

8 Perencanaan Pembangunan Sosial 2008 Depsos 9 Training Manjemen Pembangunan 2008 BAPPENAS

10 Penataan Kota 2007-2008 DPU

11 AMDAL - BAPEDAL

12 Kursus Decission Support System (DSS) 2007-2008 PTN

13 Kursus Lain………… - Lembaga

Pendidikan

Pemerintah Kabupaten Kaur direncanakan akan melakukan penambahan peralatan kantor dan kendaraan bermotor guna menunjang pelaksanaan RPIJM selama empat tahun ke depan. Jenis peralatan dan kendaraan yang akan ditambah disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah disusun pada bab-bab sebelumnya.

Meja kerja dan kursi merupakan peralatan kantor yang paling banyak akan ditambah, sementara kendaraan roda dua, bus pegawai dan mobil tangki akan dipersiapkan sebagai kendaraan penunjang operasional. Bus pegawai dan mobil tangki sampai saat ini belum tersedia di Kabupaten Kaur. Kondisi bangunan tempat kerja tidak memerlukan penambahan karena luas bangunan yang tersedia saat ini sudah mencukupi.

(10)

Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 10-10 Tabel 10.3

Penambahan Peralatan Kantor dan Kendaraan Bermotor Jenis Peralatan Kantor dan

Kendaraan Bermotor

Jumlah (Unit)

Yang Ada Tambahan

Peralatan Kantor Komputer 5 Filling Kabinet 2 Meja 10 Kursi 10 Meja Gambar 1 Mesin Hitung 1 dll… Kendaraan Bermotor Sedan - Jeep 1 Pickup - Mini bus 2 Bus Pegawai 1 Truk 2 Mobil Tangki 2 Sepeda Motor 5 Tempat Kerja Luas Bangunan (m2) -

Referensi

Dokumen terkait

Prestasi belajar yang dicapai seorang murid tergantung dari tingkat potensinya (kemampuan) baik yang berupa bakat amaupun kecerdsan. Anak yang mempunyai potensi tinggi

didik akan merasa senang kalau gum tersebut tidak hadir di kelas. Dengan beban tugas administratif, pengembangan karier, dan masalah kehidupan pribadinya, seorang gum dapat

Selain itu pemberian masalah diawali dengan masalah yang sederhana untuk siswa kemudian menuju ke masalah yang lebih sulit Pemberian masalah yang tidak tepat

Untuk megetahui pengaruh simultan Return on Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Cash Ratio (CR), dan Quick Ratio (QR) variabel terhadap harga saham perusahaan makanan dan

Terjadi kenaikan persentase nilai ekspor kelompok industri komoditi kayu lapis, kertas/pulp sebesar 8,79 persen dan 42,93 persen, sedangkan komoditi penyusun

Dari hasil simulasi terhadap model ini dapat disimpulkan bahwa peningkatkan efisiensi pemanfaatan knowledge merupakan cara yang lebih efektif untuk meningkatkan

Laporan Tahunan Perseroan yang telah disusun dan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dan PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) pada tanggal 2 April 2015 antara

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database