• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MASALAH PEWARNAAN GRAPH DENGAN ALGORITMA TABU SEARCH PADA PENJADWALAN KULIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI MASALAH PEWARNAAN GRAPH DENGAN ALGORITMA TABU SEARCH PADA PENJADWALAN KULIAH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1. Ida Suryani adalah mahasiswa jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang 2. Purwanto adalah dosen jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang 3. Mohamad Yasin adalah dosen jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang

IMPLEMENTASI MASALAH PEWARNAAN GRAPH DENGAN ALGORITMA TABU SEARCH PADA PENJADWALAN KULIAH

Ida Suryani 1, Purwanto 2 , Mohamad Yasin 3 Universitas Negeri Malang

E-mail: [email protected]; [email protected]; [email protected] ABSTRAK: Pewarnaan titik adalah mewarnai semua titik pada graph 𝐺, sehingga setiap pasang titik yang terhubung langsung memiliki warna yang berbeda. Banyaknya warna minimum yang digunakan untuk mewarnai disebut dengan bilangan khromatik. Pewarnaan titik dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah penyusunan jadwal kuliah. Salah satu algoritma untuk menyelesaikan masalah pewarnaan graph pada penjadwalan kuliah adalah algoritma tabu search. Hasil pewarnaan graph dengan menggunakan algoritma tabu search digunakan untuk menyusun jadwal kuliah, sehingga tidak ada jadwal yang bentrok artinya tidak ada dua matakuliah yang diambil oleh seorang mahasiswa yang dilaksanakan pada waktu yang bersamaan. Dengan demikian dapat ditentukan waktu dan ruang untuk melaksanakan perkuliahan sehingga dapat dibuat jadwal kuliah. Untuk mempermudah menyelesaikan permasalahan tersebut maka dibuat program dengan Borland Delphi 7. Data yang diinputkan berupa mata kuliah, dosen dan kelas mahasiswa yang akan representasikan sebagai titik graph. Proses pewarnaan dimulai dari 𝑘 = 1 sehingga diperoleh warna yang lebih minimum. Output yang dihasilkan program berupa tabel jadwal kuliah yang telah ditentukan waktu dan ruang.

Kata Kunci: pewarnaan titik graph, bilangan khromatik, algoritma tabu search, penjadwalan kuliah

Dalam kehidupan sehari-hari banyak permasalahan yang memerlukan penyelesaian. Sering dengan bantuan matematika permasalahan tersebut menjadi lebih mudah dipahami dan lebih mudah diselesaikan. Teori graph merupakan salah satu cabang matematika yang mempunyai banyak manfaat karena teori-teorinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu sub bahasan dalam teori graph yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata adalah pewarnaan graph.

Salah satu masalah yang dapat diselesaikan dengan pewarnaan graph adalah proses penjadwalan kuliah. Beker (1974) mengemukakan “penjadwalan merupakan kegiatan untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya yang tersedia untuk memastikan bahwa perencanaan dapat berjalan dengan baik dengan waktu dan tenaga yang digunakan secara efisien”. Penjadwalan kuliah yang sederhana yaitu menjadwalkan beberapa komponen yang terdiri dari mata kuliah, dosen, dan kelas mahasiswa dengan memperhatikan sejumlah batasan dan syarat tertentu.

Menurut Aladag dan Hocaoglu (2007: 56) salah satu algoritma untuk menyelesaikan masalah pewarnaan graph pada penjadwalan kuliah adalah algoritma tabu search. Algoritma tabu search merupakan suatu metode optimasi yang berbasis pada pencarian solusi tetangga dan memori lokal. Proses pencarian bergerak dari satu solusi ke solusi berikutnya berusaha mencari solusi tetangga yang lebih baik dari solusi saat ini. Selain itu, memori lokal digunakan untuk mencatat langkah-langkah pencarian yg pernah ditemui. Jika langkah pencarian tersebut pernah ditemui tidak lebih baik (tabu), maka algoritma tabu search akan mengabaikan langkah pencarian tersebut tetapi langkah itu akan digunakan untuk

(2)

menuntun dalam pencarian selanjutnya (Berlianty dan Arifin, 2010: 199). Definisi mengenai graph dan pewarnaan graph merujuk pada Wilson dan Watkins (1990).

PEMBAHASAN

Algoritma Tabu Search untuk Penyelesaian Masalah Pewarnaan Graph Langkah-langkah penyelesaian metode pewarnaan graph dengan menggunakan algortima tabu search pada penjadwalan kuliah adalah sebagai berikut (Aladag dan Hocaoglu, 2007: 53):

1. Warnai titik secara acak.

2. Menentukan apakah solusi awal memenuhi kriteria solusi yang diharapkan. 3. Jika terjadi konflik (ada titik yang bertetangga) maka bangkitkan solusi baru

dari solusi yang didapat dengan melakukan move (pemindahan warna). 4. Simpan solusi yang tidak tabu dalam tabu list dan abaikan solusi yang tabu. 5. Pilih solusi optimal dari tabu list.

6. Terapkan solusi optimal pada graph.

7. Jika masih ada konflik maka kembali ke langkah 3, tetapi jika tidak ada konflik maka selesai.

Sebelum menyelesaikan menyelesaikan masalah pewarnaan graph pada penjadwalan kuliah dengan menggunakan algoritma tabu search yang harus dilakukan adalah identifikasi permasalahan dan konversi data ke bentuk graph. Setiap kombinasi mata kuliah, dosen, kelas (offering) mahasiswa dimodelkan dengan sebuah titik pada graph tersebut kemudian dua matakuliah yang diajar oleh dosen yang sama dan setiap matakuliah yang diikuti oleh setidaknya satu kelas yang sama akan memiliki hubungan yang direpresentasikan dalam bentuk sisi yang menghubungkan dua titik yang mewakili dua mata kuliah tersebut.

Urutan dari proses pewarnaan graph dengan algoritma tabu search sebagai berikut:

a. Warnai titik secara acak.

Sebelum mewarnai titik secara acak terlebih dahulu ditentukan bilangan khromatik. Perwarnaan dimulai dari 𝑘 = 1 sampai batas atas bilangan kromatik

𝑘 = 4 warna yang berbeda sampai ditemukan solusi optimal. Dalam perhitungan

manual dengan menggunakan Algoritma Tabu Search untuk mencari pewarnaan titik tidak dimulai dari 𝑘 = 1, misalkan diambil 𝑘 = 4 karena merupakan batas bawah dari bilangan khromatik.

b. Menentukan apakah solusi awal memenuhi kriteria solusi yang diharapkan. Dari hasil pewarnaan graph dapat dihitung jumlah konflik pewarnaan dengan menghitung jumlah titik bertetangga yang mewakili warna yang sama. Dengan demikian dapat dilihat hasil pewarnaannya apakah menimbulkan konflik. c. Jika terjadi konflik (ada titik yang bertetangga) maka bangkitkan solusi baru

dari solusi yang didapat dengan melakukan move (pemindahan warna). Jika hasil pewarnaannya apakah menimbulkan konflik.berarti harus dilakukan pembangkitan solusi baru untuk mengurangi jumlah konflik yang terjadi dengan melakukan move (pemindahan warna). Jika tidak terjadi konflik maka solusi tersebut merupakan solusi optimal.

(3)

d. Simpan solusi yang tidak tabu dalam tabu list dan abaikan solusi yang tabu. Solusi-solusi yang tidak tabu atau solusi tersebut belum pernah ditemui dan lebih baik, maka Algoritma tabu search akan mengabaikan langkah pencarian tersebut tetapi langkah itu akan digunakan untuk menuntun dalam pencarian selanjutnya.

e. Pilih solusi optimal dari tabu list.

Solusi optimal merupakan kondisi dimana konflik yang didapat sama dengan 0 (nol) atau solusi yang tidak mempunyai konflik.

f. Terapkan solusi optimal pada graph.

Setelah solusi optimal dipilih maka solusi tersebut akan diterapkan pada graph sehingga graph dapat diwarnai sesuai soilusi optimal yang telah

ditremukan.

g. Jika masih ada konflik maka kembali ke langkah 3, tetapi jika tidak ada konflik maka selesai.

Jika masih ada konflik yaitu kondisi dimana titik pada graph yang mempunyai warna sama dihubungkan dengan sisi (bertetangga) maka lakukan pengulangan kembali ke Langkah c. Tetapi jika sudah tidak ada konflik artinya titik pada graph yang mempunyai warna sama tidak dihubungkan dengan sisi (bertetangga), maka langkah pewarnaan graph dengan algoritma tabu search

selesai.

Dari hasil pewarnaan graph dengan Algoritma Tabu Search titik-titik yang sama dikelompokkan berdasarkan warnanya. Bila dua titik memiliki warna yang sama, maka waktu kuliah dua mata kuliah yang diwakili oleh titik-titik tersebut dapat berlangsung secara bersamaan dan jika memiliki warna yang berbeda maka waktu kuliah dua mata kuliah tersebut tidak boleh bersamaan. Untuk menentukan ruang mana yang akan ditempati oleh kombinasi antara mata kuliah, kelas mahasiswa, dosen dan waktu kuliah adalah bila ada dua titik memiliki warna yang sama dari hasil pewarnaan titik, maka dua mata kuliah yang diwakili oleh titik-titik tersebut harus ditempatkan di ruang yang berbeda dan jika memiliki warna yang berbeda maka boleh ditempatkan di ruang yang sama karena waktu pelaksanaan kuliahnya berbeda tetapi harus memperhatikan ruangan yang sesuai dengan kebutuhan perkuliahan yang ada.

Untuk mempermudah dalam menyelesaikan masalah pewarnaan graph pada penjadwalan kuliah dengan menggunakan algoritma tabu search maka dibuat program dengan menggunakan softwareBorland Delphi 7, berikut adalah gambar

flowchart untuk setiap langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses

konversi data ke dalam bentuk graph, proses pewarnaan graph dan proses pembuatan jadwal kuliah:

(4)

Ya Ya

Tidak Tidak

Ya

Flowchart Konversi Data ke Bentuk Graph Sudah dipetakan

semua Buat titik

Pemetaan dosen, mata kuliah, dan kelas (offering) mahasiswa secara berurutan

Kombionasikan 2 titik secara berurutan

Bertetangga

Buat sisi

Selesai Mulai

Pemetaan dosen, mata kuliah, dan kelas (offering) mahasiswa secara

berurutan

Buat titik

Sudah dipetakan semua

Kombionasikan 2 titik secara berurutan

Bertetangga

Buat sisi

Selesai Mulai

(5)

Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya

Flowchart Pewarnaan Graph Mulai

Warnai titik secara acak

Memenuhi kriteria

Bangkitkan solusi baru

Tabu

Tambahkan dalam Tabu List

Solusi optimal tercapai

Terapkan solusi optimal pada graph

Ada konflik

(6)

Ya

Ya

Tidak

Tidak Ya

Flowchart Pembuatan Jadwal Kuliah Mulai

Titik dikelompokkan berdasarkan warna

Sudah dipetakan semua

Warna yang sama petakan ke waktu yang sama

Petakan ke ruang yang berbeda

Jadwal kuliah

Selesai

Ganti titik dengan matakuliah yang diwakili

Selidiki matakuliah-matakuliah yang belum dipetakan

Terjadi konflik dengan matakuliah

di waktu lain Buat waktu baru Tambahkan matakuliah ke waktu

(7)

Uji Coba Program

Akan dilakukan uji terhadap program yang telah dibuat. Daftar kuliah pada tabel di bawah ini terdiri dari 8 mata kuliah, 6 orang dosen, 2 kelas dan 2 ruangan yang tersedia. Tiap mata kuliah diajarkan oleh 1 orang dosen pada sebuah ruangan tertentu yang direpresentasikan ke dalam titik graph.

No Mata Kuliah Dosen Kelas Mata Kuliah (titik graph) 1 MK1 D1 K1 0 2 MK2 D5 K2 1 3 MK3 D2 K1 2 4 MK4 D6 K2 3 5 MK5 D3 K1 4 6 MK6 D4 K2 5 7 MK7 D4 K1 6 8 MK8 D6 K2 7

Maka dapat dibuat model graph sebagai berikut:

Diselesaikan menggunakan algoritma tabu search dengan bilangan kromatik

𝑘 = 4 karena merupakan batas bawah dari bilangan khromatik. Batas bawah

bilangan khromatik adalah mencari graph bagian komplit terbesar di 𝐺. Sehingga diperoleh hasil pewarnaan seperti di bawah ini:

Dari gambar di atas terlihat bahwa graph dapat diwarnai minimun dengan 4 warna yaitu titik 7 dan 6 diberi warna 1, titik dan 4 diberi warna 2, titik 2 dan 3 diberi warna 3, titik 0 dan 5 diberi warna 4. Setelah itu membuat jadwal kuliah dengan ketentuan titik-titik yang warnanya sama dipetakan ke waktu kuliah yang sama dan titik-titik yang warnanya sama dipetakan ke ruang kuliah yang berbeda. Sehingga diperoleh jadwal kuliah senagai berikut:

(8)

No Waktu Mata

Kuliah Dosen Kelas Ruang hari jam 1 Senin 1-3 MK7 D4 K1 R1 2 Senin 1-3 MK8 D6 K2 R2 3 Senin 4-6 MK2 D5 K2 R1 4 Senin 4-6 MK5 D3 K1 R2 5 Selasa 1-3 MK3 D2 K1 R1 6 Selasa 1-3 MK4 D6 K2 R2 7 Selasa 4-6 MK1 D1 K1 R1 8 Selasa 4-6 MK6 D4 K2 R2 PENUTUP Kesimpulan

1. Sebelum menyelesaikan masalah graph yang harus dilakukan adalah konversi data ke bentunk graph. Setelah itu menentukan bilangan khromatik untuk mengetahui banyak warna pada solusi awal. Kemudian menyelesaikan masalah pewarnaan graph dengan algoritma tabu search.

2. Dari hasil pewarnan graph dengan algoritma tabu search titik-titik dikelompokkan berdasarkan warnanya dan akan dibuat jadwal kuliah dengan ketentuan titik-titik yang warnanya sama dipetakan ke waktu kuliah yang sama dan titik-titik yang warnanya sama dipetakan ke ruang kuliah yang berbeda.

3. Untuk mempermudah menyelesaikan masalah pewarnaan graph dengan algoritma tabu search pada penjadwalan kuliah maka dibuat program dengan memanfaatkan sofware Borland Delphi 7. Data yang diinputkan berupa mata kuliah, dosen dan kelas mahasiswa yang akan representasikan sebagai titik graph. Proses pewarnaan dimulai dari 𝑘 = 1 sehingga diperoleh warna yang lebih minimum. Output yang dihasilkan program berupa tabel jadwal kuliah yang telah ditentukan waktu dan ruang.

Saran

1. Untuk menyelesaikan masalah pewarnaan graph selain dengan menggunakan algoritma tabu search masih banyak algoritma lainnya yang dapat dikembangkan diantaranya adalah algoritma sequential color, algoritma genetika, algoritma mememtika dan algoritma koloni lebah.

2. Contoh permasalahan lain yang dapat diselesaikan dengan pewarnaan titik graph adalah pemberian frekuensi radio pada setiap stasiun radio, penentuan jadwal operasi kereta api dan menyelesaikan permainan sudoku.

3. Implementasi program yang telah dibuat selain menggunakan software

Borland Delphi 7, program bisa dikembangakan menggunakan software Java

(9)

Daftar Rujukan

Aladag, C.H and Hocaoglu, G. 2007. A Tabu Search Algoritm To Solve A Course Timetabling Problem. Hacettepe Journal of Mathematics and Satistics,

Ankara, Turkey, (Online), 36(1): 53-64, (http://clonalg-monografia. googlecode.com/hg/ documentos/A%20Tabu%20Search%20algorithm %20to%20solve%20a%20course%20Timetabling%20problem.pdf),

diakses tanggal 10 Januari 2013.

Berlianty, I dan Arifin, M. 2010. Teknik-teknik Optimasi Heuristik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Glover, F and Laguna, M. 1997. Tabu Search. Boston: Kluwer Academic Publishers.

R. Baker, Kenneth. 1974. Introduction To Squencing and Scedulling. New York: John Wiley and Son’s Inc

Wilson, R.J and Watkins, J.J. 1990. Graphs an Introductory Approach a First

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pewarnaan tersebut, dapat terlihat bahwa beberapa dosen yang memilih mengampu mata kuliah yang sama mendapatkan perbedaan warna yang artinya jika dosen

Terdapat beberapa entitas dalam sistem informasi akademik ini yaitu : Universitas, Fakultas, Jurusan, Mahasiswa, Dosen, Mata Kuliah, Jadwal, Ruang Kuliah,

Prodi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Katolik Musi Charitas (TI FST UKMC) dalam mengatur mata kuliah, ruang kelas, dan dosen untuk

1) Semut adalah kombinasi dosen, mata kuliah dan kelas 2) Sumber makanan adalah pasangan ruang, hari dan jam 3) Feromon adalah jadwal yang diambil oleh dosen. 4) Jarak yang

Pertimbangan hasil interpretasi pada Tabel 4, jika pada pelaksanaan kuliah dalam satu sesi terdapat dua mata kuliah dari bidang ilmu yang sama, maka diperlukan minimal dua orang

• Menerapkan teknik pewarnaan graph dengan algoritma koloni lebah untuk membangun solusi layak bagi masalah penjadwalan kuliah.. • Meminimalisasi permasalahan penjadwalan kuliah

Prodi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Katolik Musi Charitas (TI FST UKMC) dalam mengatur mata kuliah, ruang kelas, dan dosen untuk

Hard constraint yang umum dalam penjadwalan mata kuliah adalah sebagai berikut:  Tidak terdapat bentrok dosen terhadap waktu mengajar  Tidak terdapat bentrok antar dosen pada ruang