• Tidak ada hasil yang ditemukan

(, Unknown)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "(, Unknown)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM KOORDINASI, PENGAWASAN DAN

PEMBINAAN PPNS

NO. DOKUMEN SOP-DIT RESKRIMSUS

NO. REVISI 00

HALAMAN 1/3 TANGGAL TERBIT : Juli 2016

DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH

KASUBDIT I

DIT RESKRIMSUS POLDA NTB

A.D GONZALES KOMPOL NRP 58070929

DIRRESKRIMSUS POLDA NTB

ANOM WIBOWO, S.I.K., M.Si. KBP NRP 72060453

KAPOLDA NTB

Drs. UMAR SEPTONO, S.H., M.H. BRIGADIR JENDERAL POLISI

1. Dasar.

a. Undang – undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHP;

b. Undang – undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

c. Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.04.PW.07 / 1984 tanggal 27 November 1984 tentang kewenangan PPNS;

d. Perkap No 20 tahun 2010 tanggal 31 Agustus 2010 tetang koordinasi dan pengawasan PPNS.

2. Koordinasi.

Koordinasi yang dilakukan oleh Korwas PPNS terhadap pelaksanaan tugas penyidikan yang dilakukan oleh PPNS mulai dari:

a. Sie Korwas PPNS menerima laporan dan pemberitahuan tentang dimulainya penyidikan oleh PPNS.

b. Membuat surat pengantar pemberitahuan dimulainya penyidikan dan meneruskan kepada penuntut umum.

c. Berdasarkan surat pemberitahuaan telah dimulainya penyidikan oleh PPNS tersebut maka Sie Koras PPNS membuat surat perintah tugas untuk back up jalannya proses penyidikan yang dilakukan oleh PPNS;

d. Mengikuti perkembangan pelaksanaan penyidikan yang dilakukan oleh PPNS dengan cara melakukan penyidikan bersama;

e. Memberikan dungan secara aktif kepada PPNS;

f. Memberikan petunjuk teknis penyidikan kepada PPNS untuk membantu kecepatan dan penyempurnaan penyelesaian berkas perkara baik formil maupun materil;

g. Menerima pemberitahuan tentang penghentian penyidikan oleh PPNS untuk diteruskan ke Penuntut Umum;

h. Menerima penetapan penghentian penyidikan yang dilakukan oleh PPNS dan meneruskan kepada Penuntut Umum;

(2)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM KOORDINASI, PENGAWASAN DAN

PEMBINAAN PPNS

NO. DOKUMEN SOP-DIT RESKRIMSUS

NO. REVISI 00

HALAMAN 2/3 TANGGAL TERBIT : Juli 2016

3. Pengawasan.

Pengawasan yang dilakukan oleh Korwas PPNS terhadap pelaksanaan penyidikan yang dilakukan oleh PPNS mulai dari;

a. Mengikuti perkembangan proses penyidikan yang dilakukan oleh PPNS;

b. Menghadiri dan memberikan petunjuk dalam gelar perkara yang dilaksanakan PPNS; c. Meminta laporan kemajuan sejauh mana penanganan perkara yang ditangani oleh

PPNS itu sendiri;

d. Mempelajari berkas perkara hasil penyidikan yang dilakukan oleh PPNS;

e. Membuat surat pengantar pengiriman berkas perkara dan kirim berkas perkara ke Penuntut Umum apabila telah memenuhi persyaratan formil dan materiil;

f. Apabila berkas perkara tersebut belum memenuhi persyaratan formil dan materiil maka Sie Korwas PPNS mengembalikan berkas perkara tersebut kepada PPNS disertai petunjuk untuk disempurnakan;

g. Memberikan petunjuk dalam penghentian penyidikan yang dilakukan oleh PPNS dan; h. Melaksanakan supervisi bersama Departemen/Instansi terkait kepada jajaran PPNS di

kewilayahan.

4. Pembinaan.

Pembinaan yang dilakukan oleh Korwas PPNS tentunya didasari oleh peraturan Kapolri Nomor 20 Tahun 2010 tanggal 31 Agustus 2010 tentang koordinasi, Pengawasan dan pembinaan Penyidik PNS mulai dari :

a. Membuat surat perintah bagi personil Sie Korwas PPNS sebagai dasar untuk melakukan koordinasi, Pengawasan dan pembinaan terhadap Penyidik PNS yang ada pada Dinas/Instansi/Departemen yang memiliki PPNS;

b. Personil Sie Korwas PPNS mendatangi Dinas/Instansi/Departemen yang memiliki PPNS;

c. Mengadakan pertemuan PPNS yang ada di Dinas/Instansi/Departemen yang untuk memberikan pemahaman terhadap proses penyidikan yang akan dilakukan sesuai kewenangan dan berdasarkan Undang-undang yang menjadi dasar hukumnya;

d. Memberikan dukungan kepada PPNS yang telah aktif dio dalam melakukan proses penyidikan dan dorongan serta motifasi kepada PPNS yang beluk melakukan penyidikan agar mampu dan memberanikan diri untuk melakukan proses penyidikan; e. Melaksanakan latihan penyegaran bagi PPNS melalui Rakor PPNS;

f. Memberikan dukungan tenaga pengajar kepada Dinas/Instansi/Departemen yang melaksanakan pelatihan/penataran PPNS/calon PPNS;

(3)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM KOORDINASI, PENGAWASAN DAN

PEMBINAAN PPNS

NO. DOKUMEN SOP-DIT RESKRIMSUS

NO. REVISI 00

HALAMAN 3/3 TANGGAL TERBIT : Juli 2016

5. Pemberian bantuan penyidikan.

Korwas PPNS secara aktif berdasarkan tugas dan wewenangnya baik diminta maupun tidak diminta dapat memberikan bantuan penyidikan kepada PPNS yang sedang menangani perkara diawali dari :

a. Sie Korwas PPNS menerima pemberitahuan tentang laporan kejadian dari PPNS; b. Sie Korwas PPNS segera membuat surat perintah Back Up penanganan kasus yang

ditangani oleh PPNS;

c. Sie Korwas bersama penyidik PNS mempelajari dan menganalisa secara bersama untuk menentukan apakah benar telah terjadi tindak pidana tertentu (gelar kecil)

d. Apabila dalam perkara tersebut terdapat tindak pidana di luar kewenangan yang menjadi dasar hukum PPNS, maka dilakukan pelimpahan perkara kepada penyidik Polri;

e. Dalam hal suatu kejadian menyangkut beberapa tindak pidana yang menjadi kewenangan beberapa Departemen/instansi yang membawahi PPNS maka penyidikan tindak pidana tersebut dilakukan oleh penyidik Polri dengan melibatkan PPNS yang terkait;

f. Berdasarkan hasil gelar kecil antara Korwas dan PPNS bahwa laporan kejadian tersebut merupakan tindak pidana tertentu maka Sie Korwas PPNS meneruskan pemberitahuannya ke Penuntut Umum;

g. Back up setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh PPNS dengan maksud agar pembuktian terhadap suatu tindak pidana benar-benar telah terjadi terkait dengan unsur-unsur pasal yang dipersangkakan;

h. Back up terhadap pelaksanaan upaya paksa yang meliputi penangkapan dan penahanan bagi PPNS yang tidak memiliki kewenangan;

i. Back up pengajuan perpanjangan penahanan ke JPU;

j. Bersama-sama dengan PPNS melakukan penelitian terhadap isi dan kelengkapan berkas perkara tersebut sebelum dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum(Hap-I)

k. Setelah dilakukan penelitian berkas perkara tersebut maka Penyidik Polri dalam hal ini Sie Korwas PPNS membuat surat pengantar dan meneruskan berkas perkara tersebut ke JPU (Hap-I);

l. Apabila berkas perkara tersebut sudah dinyatakan lengkap baik formil dan materiil oleh JPU (P-21) MAKA Penyidik Polri dalam hal ini Korwas PPNS yang menangani perjara tersebut untuk segera menyiapkan pelimpahan tanggung jawab tersangka dan barang bukti ke JPU(Hap-II).

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,.. konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya disusun

Setelah dilihat dari penyusunan RPJMD di Provinsi Riau dimana terdapat tahapan-tahapan dalam hal ini penyusunan dilaksanakan oleh badan atau instansi yang

Hasil pengujian DSC pada Gambar 4–8 menunjukkan bahwa metode UNIFAC dapat digunakan untuk melakukan perhitungan prediksi kesetimbangan cair-cair sistem PP-MNR.

dan perpanjangan putus, kekerasan dan compression set menggunakan metode ASTM. Morfologi termoplastik vulkanisat diuji menggunakan SEM dan DTA. Hasil pengujian..

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan Di SMA Quraniah Palembang mengenai permasalahan dalam sistem penggajian pada tenaga pendidik pemberian gaji setiap bulannya

Berdasarkan analisis histogram maka tegangan tabung yang digunakan sebaiknya menggunakan tegangan yang minimum yaitu 40 kV sebab grafik histogram yang dihasilkan pada citra

Tidak hanya bank konvensional saja yang memiliki kemudahan bertransaksi terhadap produk yang mereka berikan, bank syariah pun memberikan kemudahan bertransaksi

Penelitian ini akan menfokuskan pada kondisi oseanografi pada Musim Timur (Juli 2017) dan Musim Barat (Januari 2018).Hasil analisis menunjukkan pasang-surut di