• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU AJAR PENGANTAR BISNIS Bab 1 Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUKU AJAR PENGANTAR BISNIS Bab 1 Ekonomi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

EKONOMI DAN BISNIS

1. Pengertian ekonomi

Ekonomi yang berasal dari kata Yunani oikonomia yang

diciptakan oleh Xenophone (440 -355 SM) , berasal dari kata oikos

(rumah tangga) dan nomos (aturan).

Jadi ekonomi adalah aturan untuk mengelola rumah tangga baik

dalam kehidupan keluarga, perusahaan , negara maupun hubungan

internasional

Ekonomi adalah ilmu sosial dengan banyak definisi dan salah satunya

adalah studi tentang :

a. perilaku individu dan masyarakat dalam memilih cara

menggunakan sumber daya (alam , manusia dan modal) yang langka b. dan memilih alternatif penggunaan (produktif dan non produktif) c. dalam rangka memproduksi berbagai komoditi (barang dan jasa) d. untuk kemudian menyalurkannya (distribusi dan transportasi) e. baik sat ini maupun dimasa depan (strategi , perencanaan) ,

f. kepada individu dan kelompok yang ada dalam masyarakat (pasar)

Tujuan ilmu ekonomi adalah :

a. meramalkan berbagai peristiwa ekonomi b. dan membuat berbagai kebijakan

c. yang akan mencegah atau mengoreksi berbagai masalah

d. seperti : pengangguran, inflasi, atau pemborosan dalam perekonomian

Ilmu Ekonomi terbagi menjadi :

a. Ilmu ekonomi Makro mempelajari 1. output aggregat

2. kesempatan kerja 3. tingkat harga umum

Garis besar permasalahan kebijakan makro mencakup dua permasalahan pokok yaitu :

1. Masalah jangka pendek atau stabilisasi

Bagaimana mengendalikan perekonomian nasional agar terhindar dari tiga penyakit makro yaitu :

a) Inflasi

b) Pengangguran

c) Ketimpangan dalam neraca pembayaran Dalam analisa jangka pendek faktor ”yang dianggap tetap”

a) Kapasitas total dari perekonomian nasional b) Jumlah penduduk dan angkatan kerja

(2)

Dari segi teori kebijakan jangka pendek adalah : a) Menambah jumlah uang beredar b) Menurunkan suku bungan kredit c) Mengenakan pajak impor d) Menurunkan pajak penjualan e) Menambah pengeluaran pemerintah f) Mengeluarkan obligasi negara Langkah praktis, bisa dilakukan dengan :

a) Memperlancat arus distribsusi bahan baku , energi

b) Mendorong produsen untuk meningkatkan kapasitas produksi , dengan kerja shift atau lembur

Dinegara yang sedang berkembang seperti Indonesia , seringkali kebijakan jangka pendek ini tidak bisa menyelesaikan masalah jangka panjang, malahan membebani kenijakan jangka panjang akibat penyakit struktural ekonomi Indonesia (tidak jelas menganut sistim apa.

tetapi masyarakat cendeung anarki )

Empat pasar besar ekonomi makro adalah : a) Pasar barang

b) Pasar uang

c) Pasar tenaga kerja d) Pasar luar negeri/global e)

Lima pelaku Makro ekonomi yaitu : a) Rumah tangga

b) Produsen c) Pemeintah

d) Lembaga keuangan e) Negara lain/global RUMAH TANGGA

1. Menerima penghasilan dari produsen baik dalam bentuk upah , deviden , sewa tanah/bangunan

2. Menerima penghasilan dari lembaga keuangan berupa bunga atas simpanan

3. Membelanjakan penghasilan tersebut dipasar barag/ jasa (sebagai konsumen)

4. Menyisihkan sisa dari penghasilan untuk ditabung dalam lembaga keuangan

5. Membayar pajak pada pemerintah

(3)

PRODUSEN

1. Memproduksi dan menjual barang/jasa (supplier dipasar barang)

2. Menyewa/menggunakan faktor produksi yang dimiliki oleh kelompok rumah tangga untuk proses produksi

3. Menentukan pembelian barang modal dan stock barang lain (selaku investor masuk pasar barag sebagai demander)

4. Meminta kredit dari lembaga keuangan untuk membiayai investasi mereka (sebagai demanders dipasar uang)

5. Membayar pajak LEMBAGA KEUANGAN

1. Menerima simpanan/deposito dari rumah tangga

2. Menyediakan kredit dan uang giral (supplier dalam pasar uang) NEGARA/PEMERINTAH PUSAT

1. Menarik pajak langsung dan tak langsung

2. Membelanjakan penerimaan negara untuk membeli barang kebutuhan pemerintah (sebagai demander dipasar barang)

3. Meminjam uang dari luar negeri

4. Menyewa tenaga kerja (sebagai demander dipasar tenaga kerja)

5. Menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat (sebagai supplier dipasar uang)

NEGARA LAIN (GLOBAL)

1. Menyediakan kebutuhan barang impor (sebagai supplier dipasar barang) 2. Membeli hasil hasil ekspor kita (sebagai demander dipasr barang) 3. Menyediakan kredit untuk pemerintah dan swata dalam negeri

4. Membeli dari pasar baranguntuk keperluan cabang perusahaan di Indonesia (sebagai investor)

5. Masuk kedalam pasar uang dalam negeri sebagai penyalur uang (devisa) dari luar negeri (sebagai supplier dana) dan sebagai peminta kredit dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan cabang cabang perusahaan di Indonesia (demander akan dana)

2.Masalah jangka panjang atau pertumbuhan

Bagaimana mengendalikan agar tercapai keserasian antara pertumbuhan penduduk , kapasitas produksi dan tersedianya dana investasi.

(4)

b. Ilmu ekonomi Mikro mempelajari :

Perilaku ekonomi para pengambil keputusan individual seperti 1. Konsumen

2. pemilik sumber daya : (tanah ,SDA, SDM , uang) 3. produsen/perusahaan bisnis

Ruang lingkup teori ekonomi mikro selalu berkisar kepada kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh konsumen dan produsen, baqik secara terpisah maupun bersama sama Materi yang dipelajari dalam teori ekonomi mikro, dikelompkkan dalam lima bagian yaitu :

1. Teori perilaku konsumen dan permintaan 2. Teori produksi dan biaya produksi

3. Teori penetapan jumlah keluaran dan harga 4. Teori penetapan harga masukan

5. Teori keseimbangan umum Pasar mempunyai lima fungsi utama yaitu :

1. Menetapkan nilai

2. Mengorganisasikan produksi 3. Mendistribusikan barang 4. Menyelenggarakan penjatahan

5. Mempertahankan dan mempersiapkan keperluan masa depan. Indonesia , berdasarkan UUD dan falsafah Negara (Pancasila) secara idiologi menganut sistim sosialisme/koperasi; tetapi fakta menunjukkan bahwa dibidang ekonomi , politik dan sosial cenderung menganut konsep neo liberal

(5)

Sejarah perkembangan

prinsip , teori dan model ekonomi :

Aliran Praklasik

Yunani Kuno

Dipengaruhi oleh filsuf Yunani seperti :

1.

Xenophone : ekonomi adalah kegiatan mengatur pembagian kerja dan untung rugi dalam pengelolaan rumah tangga

2.

Plato : pandangan profesionalisme dibidang ekonomi (MBO)

3.

Aristoteles : pencetus teori nilai , harga , pertukaran barang , kegunaan uang dan pertukaran barang

Skolastik

Dipengaruhi oleh etika, moral dan ajaran agama kristen 1. Albertus Magnus : ajaran harga yang adil dan pantas harga = biaya dan tenaga yang digunakan untuk produksi 2. Thomas Aquinas : SUMMA THEOLOGIA ... larangan riba Merkantilis

Kemajuan ekonomi suatu negara tergantung pada bagaimana pengelolaan hubungan ekonomi dengan negara lain.

Fisiokrasi

Membagi masyarakat dalam 4 kelas yaitu golongan produktif (petani) , tuan tanah , steril (saudagar/perajin) dan buruh

Slogan : laissez faire – laissez passer , le monde va de lui meme Biarlah alam mengatur dirinya sendiri

Aliran Klasik

Tiap inividu bebas memilih dalam kegiatan perekonomian

Adam Smith

The wealth of Nation ,

intinya :biarkan masyarakat mengatur kehidupan ekonominya sendiri ,kemakmuran bukan terletak pada penguasaan negara atas logam mulia, tetapi pada jumlah barang dan jasa yang tersedia , serta yakin adanya kekuatan tersembunyi yang akan mengatur perekonomian.

(6)

David Ricardo

The principle of political economy and taxation

Teori yang dikembang kan adalah teori nilai : sewa tanah , nilai kerja, upah kerja subsistens (upah minimum) , teori mata uang

Thomas Robert Maltus

Bukunya : Eassy on the principle of population as it effects the future improvement of society

Ramalannya tentang keadaan dunia pada suatu saat akan terjadi bencana alam dan peperangan yang akan mengurangi jumlah penduduk (mirip ramalan Joyoboyo Jean baptiste Say

Bukunya : Traite d’Economic Politique

Hukum Say : supply creates it’s own demand The invicible hand will be creates the equilbirium Memperkenalkan istilah “enterpreneurship”

Membagi tiga faktor produksi yaitu tanah , tenaga kerja dan modal John Stuart Mill

Bukunya : Principles of Political of Economy

Memperkenalkan : teori return to scale , konsep elastisitas permintaan dan pandangan lebih longgar tentang perlunya campurtangan Pemerintah

Aliran neo klasik

Disebut juga aliran faedah marjinal (marginal utility) yaitu

suatu pandangan nilai subyektif atas suatu barang/jasa ditentukan oleh pembeli Aliran Austria

Penggunaan kalkulus dalam analisi ekonomi dan pengembangan teori ekonomi Menambahkan unsur formulasi biaya biaya kesempatan (opportunity cost) Teori tentang modal (Theory of Cpital)

Teori tentang suku bunga Aliran Lausane

Pendirinya adalah Leon Walras , seorang kelahiran Perancis menjadi guru besar ilmu ekonomi pada universitas Lausanne (swiss). Bukunya berjudul

“Elements pure Economics” tentang :Teori keseimbangan umum

Gagsannya dilanjutkan oleh Vilfred Pareto yang mengembangkan ilmu statistik Pokok pokok pikiran aliran Lausane :

1. Analisis lebih menyeluruh terhadap teori keseimbangan

2. Pendekatan matematika untuk menganalis besaran besaran ekonomi yang mempunyai saling kergantungan dalam teori keseimbangan umum

(7)

4. Dalam proses proses ekonomi ada kondisi kondisi yang harus dipenuhi agar sumber sumber daya dapat dialokasikan dan memberikan hasil yang optimal dalam suatu model keseimbangan umum

Aliran Cambridge

Alfred Marshal tokoh aliran Cambridge.(Inggris) Bukunya : The Principle of Economics

Menggabungkan pendapat Aliran Klasik dan Neoklasik tentang harga suatu barang.

1. Kaum klasik berpendapat bahwa harga barang ditentukan oleh biaya produksi dan aliran Neoklasik memasukkan unsure subyektifitas konsumen, maka Marshall mengabungkan dua pendapat itu dengan memasukkan unsur unsur lain seperti tingkat pendapatan konsumen dan urgensi kebutuhan uang produsen

2. Jika konsumen memiliki pendapatan tinggi, ia akan mampu membeli brang, meskipun harganya mahal. Sebaliknya, produsen akan terpaksa menjual barang meskipun dibawah harga pokok jika kebutuhan akan uang mendesak.

Aliran Historis

Tumbuh di Jerman , dan berbeda pendapat dengan aliran klasik :

Aliran klasik methode deduktif (peristiwa umum)sedangkan aliran historis menggunakan methode induktif (peristiwa khusus)

Aliran historis : hukum ekonomi bersifat per siteris paribus ,

campurtangan pemerintah untuk mengawasi perkembangan perekonomian dan tidak percaya adanya invicible hand

Frederic List

Proteksi untuk industri awal , perdagangan bebas setelah industri dalam negeri kuat

Bruno Hidelbrand

Tahap untuk mencapai kemajuan melalui evolusi yaitu: yaitu tahap pertukaran dengan sistim barter , uang dan kredit

Gustav von Schmoller

UU perlindungan masyarakat( cikal bakal UU perlindungan konsumen) , UU perlindungan buruh (cikal bakal UUjaminan social)

Werner Sombart

Bukunya : Der Moderne Kapitalismus Tahapan kapitalisme :

Pra kapitalis : Pertanian tradisional, sederhana , barter

Kapitalisme menengah : Tradisional, agro industri, mulai individualistik

Dan menggunakan uang sebagai alat pertukaran barang dan jasa Kapitalisme tinggi : Individualisme, peranan uang dan pasar modal , industri dan Motf mencari laba tinggi

(8)

Henry Charles Carey

Bukunya : Principle of social science

Ajarannya tentang difersifikasi industri untuk menciptakan lapangan kerja dan Upaya peningkatan nilai hasil pertanian dibanding hasil industri

(hanya petani bodoh yang mau mengekspor produknya dengan ditukar oleh sedikit barang hasil industri)

Aliran sosialis

Ekonomi kapitalistik membuat buruh dan rakyat miskin makin menderita. Sosialisme Utopis

Hidup rukun dan damai tanpa perdagangan dan uang

Tokohnya : Sir Thomas More , Henry de Saint Simon , Francois Emile Babeuf dll Thomas More menulis buku berjudul Utopia , mengkhayalkan tentang sebuah pulau yang bernama Utopia dengan kondisi sbb :

1. Segala alat produksi menjadi milik bersama

2. Semua orang hidup dalam keadaan rukun dan damai dalam suatu pulau secara bersama sama

3. Orang bekerja bersama untuk menghasilkan makanan dan kebutuhan lainnya 4. Tidak perlu bekerja keras, cukup enm jam sehari , karen anjuran untuk hidup

sedferhana

5. Tidak diperlukan uang, karena pertukaran tidak ada

6. Tidak perlu mode, karena pakaian mereka semua seragam. Sosialisme komunitas bersama

Tokohnya Robert Owen , Charles Fourier , Louis Blanc Robert Owen

Seorang buruh kasar yang berubah menjadi pengusaha tekstil yang kaya mempunyai industri tekstil di New Lamark, Scotland yang diberinama Prallelogram sebagai model menguji pendapatnya tentang masyarakat sosialis agar buruh ditempat kerjanya tidak mengulang penderitaannya sewaktu muda. Di Parallelogram , buruh bekerja dengan waktu lebih pendek dan gaji lebih besar. Juga diediakan kedai gratis untuk makan dan minum buruh , serta perumahan yang layak.

Robert Owen pernah membuat percontohan di New Harmony USA, tapi tak bertahan lama. Dialah yang menganjurkan kepada Pemerintah untuk membangun desa desa komunal yang berazaskan koperasi.

Charles Fourier

(9)

1. Pemilik modal : 3/12 bagian 2. Manajer : 4/12 bagian 3. Pekerja : 5/12 bagian Louis Blanc

Merealisir cita citanya dengan mendirikan komunitas bersama dalam satu wadah koperasi. Sewaktu dia mampu mengontrol komunitasnya, idea tersebut berhasil. Tetapi dengan timbulnya kapitalisme yang cenderung liberal, ide mulia ini akhirnya tergilas

Sosialisme Karl marx

Teori nilai lebih , historis materialisme dan perjuangan kelas

Bukunya Das Kapital, cukup dikenal dan menjadi dasar gerakan Komunis di Eropa maupun Asia.

Konsep berpikir thesa antitesa dan sintesa banyak diminati dan juga disanggah para ahli, tetapi hari hari ini kenyataannya mulai banyak orang m,enggunakan konsep Tricotomi daripada Dicotomi.

Seperti konsep berpikir :

Sandang , pangan , papan : kebutuhan dasar manusia Harta , tahta dan Wanita : kebutuhan sosial

Karsa, Cipta , Rasa : kebutuhan spiritual

Aliran Keynesian

Tokohnya : John Maynard Keynes ,

bukunya : The General Theory of Employement Interest and Money

Pendapatnya : Investasi untuk memperoleh keuntungan sedangkan tabungan untuk cadangan darurat ; upah buruh akan selalu naik , upah rendah mengurangi daya beli dan berakibat menurunkan harga

Koreksi ekonomi melalui fiskal policy (Pajak Pemerintah) dan moneter policy (Bank Central)

Aliran neo keneysian

Pembaharuan terhadap teori Keynes

Tokohnya : Alvin Harvey Hansen , Simon Kuznets , John R Hicks, Wassily Leontief dan Paul Samuelson

Teori ekonomi pembangunan

Ada lima tahap agar negara berkembang dapat mencapai kemakmuran melalui sistim kapitalisme :

Tahap tradisional statis

Produksi untuk kepentingan produsen sendiri dan baru kelebihannya

diperdagangkan secara barter. Basis ekonomi adalah pertanian dengan sistim padat karya , secara tradisional dan turun temurun.

Tahap Transisi

(10)

transportasi serta mulai terbuka untuk ekspor dan impor

Tahap lepas landas

Industrialisasi meningkat dan banyak pekerja beralih profesi dari sektor pertanian kesektor industri (pabrikan). Pertumbuhan ekonomi terpusat pada beberapa lokasi tertentu sesuai potensi sumberdaya alam yang ada.

Meningkatnya arus urbanisasi dan perdagangan diperkotaan dan

ditinggalkannya desa oleh para pemuda yang lebih senang bekerja disektor pabrikan daripada pertanian

Tahap dewasa

Sektor produksi dikendalikan oleh orang orang profesional

Peranan sektor pertanian makin turun digantikan dengan berkembang pesatnya sektor industri dan jasa

Perusahaan perusahaan keluarga berubah menjadi Perseroan yang terbuka dan dikelola oleh para profesional.

Masyarakat makin dewasa dan seharusnya semakin mencintai lingkungan yang bersih dan nyaman.

Tahap konsumsi massal

Masyarakat berlomba lomba untuk meningkatkan kekayaan dan

kesejahteraan keluarga, sehingga lebih banyak masyarakat terjun kebidang jasa penjualan dan pelayanan dibanding produksi barang barang konsumsi karena supply produk produk internasional sudah dapat diproduksi didalam negeri. Masyarakat tidak lagi memusingkan darimana asal barang dan apa untung

ruginya untuk bangsa dan negara, yang penting kebutuhan individu dan keluarga tercukupi. Soal bagaimana menutup defisit akibat konsumsi yang berlebihan dibanding kemampuan keuangan negara diserahkan kepada generasi masyarakat selanjutnya.

Model pembangunan ekonomi secara instant lebih mengutamakan tersedianya pasokan barang dan jasa kepada konsumen daripada penghematan barang modal

seperti sumberdaya alam dan ketersediaan devisa untuk penanggulangan resiko gagal bayar.

Model ekonomi ,

Para ekonom membuat berbagai asumsi untuk menghilangkan rincian yang tidak perlu agar mengurangi kompleksitas perilaku ekonomi. Kemudian perilaku ekonomi dinyatakan sebagai hubungan antara variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas).

(11)

Contoh :

Tabel

Individu(I) Pendapatan (Yd) Belanja (C)

A 1.000.000 900.000

B 1.500.000 1.000.000 C 2.000.000 1.200.000

D 2.250.000 1.650.000

E 2.500.000 2.000.000 F 3.000.000 2.500.000 G 3.500.000 2.750.000

Tabel ini menunjukkan hubungan positif, karena makin besar pendapatan, makin besar belanja

Grafik

4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000

_________________________________________________________________

0 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000

Grafik ini digunakan untuk menampilkan data dan hubungan positip atau negatip antara variabel dependen dan independen secara visual

Masalah kelangkaan

:

(12)

usaha dan deversifikasi usaha agar apabila deposit bahan baku telah mulai habis dan bagaimana penaggulangan dampak lingkungannya.

Dalam study kelangkaan ini dikenal istilah biaya oportunitas yaitu

apa yang harus dikorbankan untuk memperoleh tindakan alternatif, melalui analisis stake holder baik dengan teknik SWOT analisis maupun Strategic management process

Contoh kasus semburan lumpur disekitar “Candi belahan”

( Bagaimana merubah “malapetaka menjadi kemakmuran”)

Analisis stake holder :

Pandangan Negara : Yang harus diselamatkan adalah areal produktif (aliran sungai, laut , pantai dan tambak) dan areal strategis

(jalan raya, markas militer/polisi ,rumahsakit dll), maka upaya penyelamatan diprioritaskan kepada aliran sungai dan pantai serta tambak , maka dibuatlah tanggul setinggi lebih kurang 25 meter didaerah rendah dan ketinggian 3 – 5 meter disekitar kota Porong yang dihuni oleh bangunan pasar dan toko yang ijin HGBnya akan habis serta asrama polisi, rumah sakit dan perkampungan penduduk yang terdiri dari keluarga militer dan pemerintahan sipil , jalan raya, jembatan dan jalan kereta api.

Upaya penyelamatan penduduk dan pabrikan dibebankan kepada pengusaha dengan kompensasi HGU dan alokasi dana APBN untuk relokasi jalan dan jembatan Tol yang merupakan investasi komersial dan diharapkan dapat menutup kerugian investasi jalan Tol yang rusak akibat banjir lumpur.

BUMN penyalur gas, air dan listrik serta tilpon dan kereta api harus mampu menanggulangi resiko usaha .

Pandangan penduduk yang terkena genangan lumpur : terdiri dari3 kelompok yaitu

1. penduduk yang memiliki tanah luas,

2. pendudukyang mempunyai tanah dan bangunan yang pas pasan dan 3. penduduk yang menyewa rumah/tanah atau membeli rumah

secara cicilan dan belum lunas.

Yang punya lahan luas minta jualbeli , yang pas pasan dan cicilan belum lunas minta relokasi sedangkan yang menyewa atau penggarap minta ganti rugi.

Pandangan pengusaha yang terkena dampak lumpur terdiri dari 3 kelompok : 1. Yang lokasi usahanya hancur

Minta ganti rugi selama tidak dapat berproduksi dan relokasi

2. Yang lokasi usahanya tidak dapat digunakan lagi tetapi sebagian besar peralatan utama selamat

Minta ganti rugi dan relokasi

3. Yang lokasi usahanya masih selamat tetapi tidak dapat berproduksi atau masih berproduksi tetapi terkendala transportasi maupun sumber daya sehingga tidak efisien lagi.

(13)

Solusi investor :

Berdasarkan pengalaman peristiwa semburan lumpur yang merupakan musibah bagi penduduk setempat adalah merupakan peluang bagi pengusaha untuk investasi jangka panjang dan sekaligus berbisnis, karena berdasarkan penelitian wilayah tersebut mempunyai kandungan gas dan mineral yang potensial, wilayah strategis dan konsumen dalam maupun luar negeri cukup potensial.

Kebingungan penguasa setempat karena tidak mempunyai pengalaman dan solusi diberikan bimbingan oleh “ kelompok usahawan global” untuk minta campurtangan negara (pemerintah pusat).

Pemerintah pusat berdasarkan asumsi tersebut diatas (pandangan pemerintah) memberi kesempatan kepada pemegang kuasa pertambangan yang melakukan “wanprestasi” tetapi tidak mempunyai kemampuan teknologi dan keuangan untuk mencari mitra usaha mancanegara. Maka “new manajemen” dari pemegang kuasa pertambangan mengambil keputusan untuk “take over“ proyek dan bersedia melakukan “revitalisasi” proyek .Semula wilayah tersebut terdiri dari wilayah industri,pertanian dan perdagangan yang tidak terkoordinasi dengan baik menjadi wilayah industri terpadu yang prospektip.

Langkah pertama yang dilakukan adalah memperoleh konsesi atas wilayah tersebut dari negara (pemerintah pusat). Setelah kepastian HGU dan kuasa pertambangan dijamin oleh negara , maka dimulai “take over” secara bertahap yaitu :

a. Merelokasi perumahan penduduk (program community development)

b. Memberi ganti rugi selama tidak dapat berusaha dan

menjanjikan rehabilitasi usaha dilokasi baru kepada pabrikan yang terkena musibah ( program rehabilitasi dan konversi usaha) c. Mempersiapkan pembangunan “kawasan industri terpadu”

disekitar lokasi sumber daya alam yang tersedia (gas alam, lumpur, sumber air bawah tanah dll) bersama BUMN dan BUMS lokal maupun internasional (Biaya untuk melaksanakan a,b,c merupakan biaya oportunitas)

Batas kemungkinan produksi

Analisis tentang jumlah maksimum alternatif kombinasi barang dan jasa yang dapat diproduksi oleh sebuah masyarakat pada suatu waktu ketika sumber sumber daya ekonomi dan teknologi dapat didayagunakan sepenuhnya.

Dalam memilih apa saja yang diproduksi pengambil keputusan dapat saja mengambil kombinasi produksi asal efisien.

Prinsip biaya yang semakin meningkat

(14)

sehingga setiap upaya perbaikan atau perluasan usaha cenderung memicu kenaikan biaya.

Kelangkaan dan sistim pasar

Kombinasi produksi barang dan jasa pada sistim ekonomi terpimpin ditetapkan oleh tim perencana produksi secara nasional, tetapi karena disetiap wilayah mempunyai kendala yang berbeda beda, maka keputusan sentral sering bertentangan dengan situasi setempat, sehingga pada masa kini setiap negara nasional cenderung menggunakan sistim pasar, yaitu supply barang untuk suatu wilayah ditentukan oleh tingkat supply dan demand secara desentralisasi. Kelemahan sistim pasar murni biasanya selalu terjadi kenaikan harga dan kelangkaan barang maupun uang secara silih berganti karena adanya persaingan yang tidak sehat antar sesama pelaku ekonomi, baik diantara sesama produsen, perodusen dengan pemasok atau distributor dan bermacam kombinasi masalah yang pada suatu saat dapat saling berbenturan . Masa sekarang ini negara nasional cenderung melakukan kombinasi sistim ekonomi campuran yang masih memerlukan kajian lebih lanjut.

Permintaan, Penawaran dan Ekuilibrium (keseimbangan)

Permintaan :

Kurva permintaan menyatakan berapa unit barang dan jasa yang dapat dibeli oleh orang tersebut pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu.

Biasanya tingkat harga dan permintaan berhubungan terbalik, makin tinggi tingkat harga makin menurun kwantita atau kwalita barang dan jasa yang dibeli dan sebaliknya.

Penawaran :

Kurva penawaran menunjukkan unit barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga pada periode tertentu..

Setiap peningkatan jumlah penawaran barang biasanya diikuti dengan kenaikan harga untuk menutup biaya oportunitas.

Kurva penawaran pasar bergeser ketika jumlah dan ukuran produsen berubah, faktor -2 produksi (upah,bunga uang, sewa tanah), biaya bahan baku berubah, teknologi berubah, subsidi pemerintah atu pajak.

Harga dan Kuantitas ekuilibrium

:

(15)

Peranan Pemerintah dan penetapan harga

Pemerintah dapat menetapkan plafond harga maksimum dan minimum atas suatu barang dan jasa untuk melindungi konsumen dan menjaga keseimbangan pasar dari persaingan tidak sehat.

Yang umum dikenal cara pengendalian perdagangan dalam negeri adalah melalui sistim perpajakan (fiskal) atau sistim moneter.

Hingga hari ini peranan pemerintah ini selalu menimbulkan kontroversial karena adanya overlapping kekuasaan antara sektor yang satu dengan yang lain dan juga hirarki pemerintahan dan adanya perbedaan persepsi tentang luas kekuasaan masing masing tingkat pemerintahan.

Contoh :

Harga bahan bakar dipedesaan (minyak, gas , batubara) dapat meningkat diatas plafond harga (HET), meskipun sudah disubsidi , karena subsidinya adalah subsidi biaya produksi, sedangkan biaya transport (distribusi) dan pajak tidak disubsidi Setiap menjelang akhir tahun terjadi kenaikan biaya hidup karena adanya kenaikan harga barang konsumsi , sehingga pada awal tahun berikutnya pemerintah menetapkan kenaikan upah minimum dengan harapan masyarakat terbawah mampu untuk membayar biaya hidup karena kenaikan harga tidak mungkin dapat diturunkan . Faktanya , dengan kenaikan upah minimum yang tidak diikuti dengan kenaikan PTKP (pendapatan tidak kena pajak), penerimaan sipekerja justru lebih rendah dari tahun sebelumnya karena terkena pajak, sehingga terjadi situasi sebaliknya , malahan kebijakan upah minimum ini memicu tuntutan kenaikan upah sundulan.

(16)

naik 25 %, sehingga mampu mengantisipasi kenaikan harga), begitu pasar mulai imbang , kebijakan ini dicabut dan seterusnya.

Elastisitas.

Harga pasar akan berubah kalau terjadi pergeseran permintaan maupun penawaran Misalnya :

Harga pasar beras Rp 5.000,-/kg

Pasokan 5.000 kg ; harapan perolehan dana Rp 2.500.000,-Transaksi 3.000 kg :; perolehan dana Rp 1.500.000,-Surplus 2.000 kg : perolehan dana Rp

900.000,-Terjadi tekanan harga, sehingga pedagang menurunkan harga untuk menghabiskan sisa beras dengan Rp 4.500,-/kg , Harapan perolehan dana Rp 2.500.000,- akan menjadi kerugian besar karena waktu dan ongkos penyimpanan barang, dibandingkan dengan kerugian Rp 100.000,- , menjadikan pengalaman pedagang untuk bulan berikutnya menurunkan harga pasar menjadi Rp 475.000 yang mungkin barang cepat terjual habis

Pengangguran, Inflasi dan Pendapatan Nasional

Produk Domestik Bruto

PDB (terjemahan dari Gross Domestic Product/GDP) mengukur output total dalam perekonomian dalam negeri.

Ada 3 macam ukuran :

1. PDB nominal : nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi didalam negeri dalam waktu 1 tahun pada harga yang berlaku

2. PDB riil : PDB pada nilai harga konstan

3. PDB potensial: Produksi maksimum yang dapat diusahakan didalam negeri tanpa menaikkan harga

Permintaan Agregat, Penawaran Agregat dan Output Ekuilibrium

(17)

harga, dengan menganggap konstan faktor faktor lain yang mempengaruhi keputusan pengeluaran agregat.

Dalam praktek, terutama dinegara yang sedang berkembang” faktor faktor lain yang dianggap konstan” justru yang sering merubah kebijakan ekonomi suatu negara, karena “peranan kaum politisi sipil maupun militer yang merangkap sebagai pengusaha” cukup dominan.

Siklus Bisnis

Siklus bisnis adalah fluktuasi kumulatip dalam output agregat yang berlangsung pada sementara waktu. Meskipun terjadi berulang ulang, durasi dan intensitas dari setiap fluktuasi berbeda beda.

Titik titik saat output agregat berubah arah ditandai oleh puncak dan jurang. Puncak menandai sebuah titik yang mengakhiri suatu ekspansi ekonomi (meningkatnya output agregat) dan mulainya sebuah resesi (penurunan aktifitas ekonomi).

Jurang menandakan berakhirnya resesi dan mulainya pemulihan ekonomi.

Rentang waktu antara jurang dan puncak disebut sebagai periode ekspansi (jurang kepuncak) dan periode kontraksi (puncak kejurang)

Sebelum ada sistim informasi yang canggih dan konsep “manajemen resiko” , peranan ahli nujum lebih besar pengaruhnya daripada ekonom dan politisi untuk memahami siklus bisnis.

Pengangguran dan angkatan kerja

Batasan angkatan kerja adalah usia 16 tahun keatas dan saat ini batasan atasnya adalah 50 – 60 tahun ,yang mempunyai kegiatan (usaha atau bekerja) dan yang menganggur. Pengangguran terdiri dari pengangguran karena PHK dan angkatan kerja baru yang belum mendapatkan pekerjaan.

Tingkat pengangguran adalah prosentase dari angkatan kerja total yang tidak bekerja. Pengangguran friksional bersifat sementara terjadi karena :

1. Pekerja mengundurkan diri dan belum memperoleh pekerjaan baru 2. Angkatan kerja baru yang belum terserap

3. PHK karena kinerja dibawah standard atau alasan kriminal

Pengangguran struktural terjadi karena adanya perubahan komoditi maupun teknologi produksi. Biasanya cukup lama karena terPHK harus mengikuti pendidikan atau pelatihan untuk dapat terserap kesistim produksi baru, sehingga lowongan diisi oleh angkatan kerja baru.

(18)

Tingkat kesempatan kerja penuh terjadi ketika tidak terdapat pengangguran siklis namun terdapat pengangguran friksional dan struktural dalam jumlah yang normal; karena itu tingkat kesempatan kerja terjadi ketika tingkat pengangguran lebih besar daripada nol. Hal ini disebut tingkat pengangguran alamiah.

Tingkat pengangguran alamiah dapat berubah ketika jumlah normal pengangguran friksional dan struktural berubah.

Tingkat pengangguran siklis dapat menjadi negatip jika PDB riil melebih PDB potensial dan perekonomian berproduksi diatas tingkat kesempatan kerja penuh yang normal.

Tingkat pengangguran siklis yang negatip mengindikasikan bahwa periode pencarian pekerjaan normal bagi para penganggur friksional dan struktural menjadi lebih pendek karena luarbiasa banyaknya lowongan pekerjaan.

Pengangguran siklis menimbulkan biaya bagi masyarakat maupun bagi orang yang menganggur. Biaya oportunitas masyarakat adalah jumlah output yang tidak terproduksi dan oleh karenanya hilang selamanya. Biaya pribadi yang terjadi selama lesunya perekonomian tidak terbagi rata diantara berbagai jenis pekerja.

Inflasi

Indeks harga menghubungkan harga pada tahun, bulan atau kwartal tertentu dengan harga harga yang berlaku pada suatu periode pembanding.

Indeks harga konsumen (consumer price index) menghubungkan harga yang dibayar oleh konsumen perkotaan atas sekitar 400 macam barang dan jasa pada suatu bulan tertentu dengan harga yang berlaku sebagai pembanding

Indeks harga produsen (producer price index) mengukur harga barang jadi,setengah jadi dan bahan baku pada tingkat harga grosir.

Biasanya harga grosir sangat berpengaruh kepada harga eceran, sehingga perubahan IHP merupakan indikasi perubahan IHK.

Deflator PDB adalah pengukur tingkat harga paling lengkap karena indeks ini mengukur harga harga ekspor netto, investasi dan belanja pemerintah, serta pengeluaran konsumen

Inflasi adalah kenaikan tingkat harga tahunan.

Desinflasi adalah istilah untuk menyebut perlambatan tingkat inflasi Deflasi terjadi ketika terjadi penurunan tingkat harga tahunan Para ekonom membagi dua jenis penyebab inflasi yaitu : 1. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) ialah :

(19)

terlalu jauh bergeser kekanan sepanjang kurva penawaran agregat tertentu. Inflasi tarikan permintaan biasanya ditandai oleh kenaikan harga maupun kenaikan tingkat output.

Akibatnya tingkat pengangguran lebih rendah dari tingkat alamiahnya. 2. Inflasi dorongan biaya (cost push inflation) terjadi karena :

kenaikan biaya produksi barang dan jasa , seperti tingkat upah atau harga bahan baku.

Penawaran agregat tertarik kekiri sehingga terjadi stagflasi, yaitu terjadinya kenaikan tingkat harga, penurunan output agrgregat dan kenaikan tingkat pengangguran diatas tingkat alamiahnya.

Inflasi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, mendistribusikan kembali pendapatan dan kekayaan dan menurunkan aktifitas perekonomian.

Inflasi mengaburkan pengambil keputusan karena menciptakan ketidakpastian tentang harga dan biaya dimasa depan dan mendistorsi nilai ekonomis.

Konsumsi, Investasi , Ekspor Netto dan Pengeluaran Pemerintah

Konsumsi

Pengeluaran atau belanja konsumen sebagian besar ditentukan oleh besarnya penghasilan pribadi, pajak penghasilan , ekspektasi atau perkiraan konsumen terhadap masa depan, hutang konsumen, kekayaan dan tingkat harga.

Konsumen merupakan persentase terbesar dari pengeluaran agregat , sehingga perilaku ekonomi mereka sangat mempengaruhi situasi perekonomian.

Investasi

Investasi bruto adalah komponen pengeluaran agregat yang paling tidak stabil dan merupakan penyebab utama terjadinya siklus bisnis.

Dalam perhitungan PDB, investasi terdiri dari : 1. Residensial property (Real estate) 2. Non redensial property (Industrial estate)

3. Alat produksi utama yang usia ekonomisnya panjang 4. perubahan persediaan

Para ekonom beranggapan bahwa permintaan investasi merupakan fungsi negatif dari tingkat bunga dan menganggap konstan variabel yang lain yang mempengaruhi minat investasi , karena itu tingkat bunga rendah diasosiasikan tingkat investasi (sektor riil-direct investment – bisnis) tinggi dan sebaliknya.

(20)

Apalagi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi (appartemen, hotel ,villa = dapat disewakan)

Ekspor netto

Ekspor bruto adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi didalam suatu negara dan dijual keluar negeri, jadi besarnya ekspor bruto adalah nilai pengeluaran pihak asing untuk membeli barang buatan negara kita.

Impor bruto adalah nilai pembelian kita untuk barang barang impor Ekspor netto adalah nilai eskpor bruto dikurang nilai impor bruto.

Ekspor netto positif (surplus perdagangan) jumlah nilai ekspor melebihi nilai impor Ekspor netto negatif apabila nilai impor melebihi ekspor

Pajak dan Belanja Pemerintah

Sumberdana utama Pemerintah terutama dari pajak yang digunakan untuk belanja rutine , belanja pembangunan dan bantuan sosial(transfer).

Penerimaan pajak netto adalah penerimaan pajak setelah dikurangi belanja rutine dan bantuan sosial (transfer)

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : FRAMING OPINI MASYARAKAT TENTANG POLEMIK JABATAN GUBERNUR DIY DALAM KORAN LOKAL DIY Analisis Framing Media atas Opini Narasumber sebagai Representasi

Atau jika anggota jemaat hanya mau berpartisipasi di komisi, namun tidak mau jika menjadi majelis, pertanyaan pun muncul, “Ada apa dengan majelis Gereja?” Asumsinya,

Berdasarkan informasi, fenomena, dan permasalahan yang terjadi penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul, ” Pengaruh Iklan dan Atribut Produk

Di Dusun Tempayak, Desa Sukakarya, Kecamatan Marau, gedung Gereja pertama dibangun pada tahun 1971, dengan bentuk yang masih sangat sederhana. Kemudian, pada tahun

7) Kepada Masyarakat Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner sehingga skripsi ini bisa selesai. 8) Kepada

Presentase orang dengan tuberkulosis (TB) mendapatkan pelayanan TB sesuai standar 85 % Presentase orang beresiko terinveksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar 85 %.

Relokasi Pasar Warungkondang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dapat memberikan dampak terhadap keberlangsungan pelayanan bagi pengunjung Pasar Warungkondang. Karena

Produk yang diharapkan akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan berupa model sarana pembelajaran atletik alat lempar cakram melalui modifikasi ukuran berat,