• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERB Dwi Shinta Rahayu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERB Dwi Shinta Rahayu"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS

PROYEK PADA MATERI STATISTIKA SISWA KELAS VII

Sugi Hartono

Email: cristiano.sugie@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis proyek pada materi statistika yang berkualitas baik dan untuk mengetahui keefektifan dari pembelajaran berbasis proyek pada materi statistika untuk siswa kelas VII. Perangkat pembelajaran yang diterapkan menggunakan model 4-D (model Thiagarajan, dkk) dan telah dimodifikasi. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 6 Surabaya tahun pelajaran 2014/2015 dengan kelas VII-H sebagai kelas ujicoba dan kelas VII-G sebagai kelas implementasi. Berdasarkan ujicoba perangkat, hasil yang diperoleh berupa perangkat pembelajaran berbasis proyek yang baik setelah dinyatakan valid oleh pakar atau ahli karena perangkat pembelajaran tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1) kemampuan guru mengelola pembelajaran memenuhi kriteria baik, (2) aktivitas siswa dalam pembelajaran efektif, (3) siswa memberi respon positif terhadap pembelajaran, dan (4) tes hasil belajar memenuhi kriteria valid, reliabel, dan sensitif. Lalu, berdasarkan hasil analisis deskriptif, pembelajaran berbasis proyek juga efektif untuk mengajarkan materi statistika karena pembelajaran berbasis proyek telah memenuhi syarat-syarat keefektifan, yaitu: (1) kemampuan guru mengelola pembelajaran memenuhi kriteria baik, (2) aktivitas siswa dalam pembelajaran efektif, (3) respon siswa terhadap pembelajaran positif, dan (4) ketuntasan belajar secara klasikal tercapai, yaitu sebanyak 100% dari seluruh siswa memperoleh nilai ≥ 70.

Kata Kunci: Pembelajaran berbasis proyek, Statistika

PENDAHULUAN

Proses pembelajaran merupakan salah satu unsur yang disempurnakan dalam kurikulum 2013. Dalam Kurikulum 2013, Standar Kurikulum 2013, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) mencakup domain sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Sejak tahun 2012/2013 SMP Negeri 6 Surabaya telah menerapkan kurikulum 2013, namun menurut hasil wawancara dengan beberapa guru terdapat kendala dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Salah satu kendala utamanya adalah kurangnya antusias siswa dalam belajar, siswa lebih cenderung menerima apa saja yang disampaikan oleh guru dan jarang sekali mengemukakan pertanyaan atau pendapat. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru hanya cenderung ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Padahal dalam kurikulum 2013, tujuan pembelajaran yaitu untuk mencetak siswa yang berkompetensi sehingga tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan dapat tercapai. Jika hal ini tidak tercakup dalam proses pembelajaran dapat dipastikan penguasaan konsep matematika akan kurang dan berakibat terhadap rendahnya prestasi belajar siswa itu sendiri.

(2)

soal Statistika tanpa memahami dan menemukan sendiri masalah yang berkaitan dengan pokok materi tersebut. Hal inilah yang menyebabkan prestasi siswa kurang baik jika menghadapi ulangan harian maupun ulangan semester.

Berdasarkan beberapa masalah diatas maka harus ada tindakan alternatif untuk mengatasi masalah yang ada berupa penerapan model Project Based Learning (PjBL), yang selanjutnya disebut pembelajaran berbasis proyek. Model pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model yang diutamakan dalam implementasi kurikulum 2013. Menurut Marlinda (2012), model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang mengacu pada filosofis konstruktivisme, yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil konstruksi kognitif melalui suatu aktivitas siswa, sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan bermakna melalui pengalaman yang nyata.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang sangat besar untuk melatih proses berpikir siswa yang mengarah pada kemampuan berpikir kreatif siswa. Sehingga siswa menjadi antusias didalam belajar mereka, dikarenakan guru berperan sebagai mediator dan fasilitator. Hasil penelitian yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh Summers & Dickinson (2012) melakukan penelitian dan menemukan bahwa pembelajar yang belajar menggunakan pembelajaran berbasis proyek memiliki prestasi belajar lebih tinggi dari pada pembelajaran dengan cara tradisional.. Leviatan (2008) juga menjelaskan dalam penelitiannya bahwa pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang inovatif yang menekankan pada kegiatan kompleks dengan tujuan pemecahan masalah dengan berdasar pada kegiatan inkuiri. Selain itu, menurut penelitian dari Miswanto (2011) juga menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran berbasis proyek, hasil belajar siswa pada materi program linier menjadi meningkat dari sebelumnya.

Beberapa penelitian di atas telah membuktikan, pembelajaran berbasis proyek memberikan dampak yang positif untuk diterapkan dalam pembelajaran guna meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, juga merangsang siswa dalam berfikir matematis dan realistik.

Dengan diterapkannya pembelajaran berbasis proyek diharapkan agar siswa lebih memahami dan mengetahui bahwa hal-hal yang dipelajari terkait dengan kehidupan nyata disekitar mereka sehingga konsep yang dipelajari akan terekam lebih kuat dalam ingatan siswa dan hasil belajarnya akan lebih baik. Selain itu, model pembelajaran berbasis proyek ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah diterimanya

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis proyek untuk siswa kelas VII. Selanjutnya, perangkat tersebut akan diterapkan dalam pembelajaran untuk mengetahui keefektifan pembelajaran berbasis proyek pada materi statistika di kelas VII. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Mendiskripsikan proses dan menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis proyek yang berkualitas baik untuk materi Statistika di kelas VII, dan (2) Mendeskripsikan keefektifan pembelajaran berbasis proyek untuk materi Statistika di kelas VII.

METODE

Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian pengembangan yang dilanjutkan dengan penelitian deskriptif karena penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis proyek sehingga dihasilkan perangkat pembelajaran yang berkualitas baik untuk mengajarkan materi statistika di kelas VII. Selanjutnya dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran berbasis proyek untuk materi statistika di kelas VII. prosedur pengembangan perangkat yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model -4D (Thiagarajan, 1974) yang dimodifikasi. Modifikasi yang dimaksud yaitu:

(3)

dikarenakan pada tahap pengembangan (develop) sudah dihasilkan perangkat pembelajaran yang berkualitas baik.

2. Analisis konsep diganti dengan analisis materi karena materi memiliki cakupan yang lebih luas daripada konsep. Dalam satu materi terdiri dari beberapa konsep.

3. Analisis materi dan analisis tugas tidak dilakukan secara paralel, tetapi dilakukan secara berurutan. Hal ini karena urutan tugas bergantung pada urutan materi.

4. Dalam tahap pengembangan ditambahkan kegiatan uji keterbacaan, yang bertujuan untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan dalam perangkat pembelajaran mudah dipahami atau tidak.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 6 Surabaya tahun pelajaran 2014/2015.Satu kelas diambil secara acak sebagai kelas ujicoba perangkat dan kemudian dipilih lagi satu kelas sebagai kelas implementasi perangkat untuk mengetahui keefektifan pembelajaran berbasis proyek. Subjek ujicoba yaitu siswa-siswi kelas VII-H SMP Negeri 6 Surabaya tahun pelajaran 2014/2015. Desain ujicoba menggunakan rancangan One Group Pretest-Postest Desaign. Desain ujicoba ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 1. Rancangan Ujicoba Perangkat

Adapun langkah-langkah pelaksanaan ujicoba adalah sebabagi berikut:

1) Memberikan Pretest (T1), untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi statistika

sebelum dilaksanakan pembelajaran berbasis proyek

2) Memberikan perlakuan (X) pada subjek, yaitu melaksanakan pembelajaran berbasis proyek. 3) Memberikan Postest (T2), untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi statistika

setelah dilaksanakan pembelajaran berbasis proyek.

4) Membandingkan T1 dan T2 untuk mengetahui sensitifitas butir soal tes hasil belajar. T1 dan

T2 dibuat sama.

Instrumen penelitian yang dikembangkan adalah lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, angket respon siswa, dan tes hasil belajar. Untuk lembar observasi dan angket respon diadaptasi dari penelitian sebelumnya. Sedangkan tes hasil belajar dibuat sendiri oleh peneliti. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikatakan berkualitas baik jika dinyatakan valid oleh validator dan setelah diujicobakan memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) Kemampuan guru mengelola pembelajaran memenuhi kriteria minimal “baik”; (2) Aktivitas siswa berada dalam persentase waktu ideal; (3) Respons siswa terhadap pembelajaran positif; dan (4) Tes hasil belajar memenuhi krietria valid, reliabel, dan sensitif.

Subjek untuk kelas implementasi perangkat yaitu siswa-siswi kelas VII-G SMP Negeri 6 Surabaya tahun pelajaran 2014/2015. Instrument dan teknik pengumpulan data dalam tahap ini sama dengan yang digunakan pada tahap ujicoba perangkat pembelajaran. teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data statistic deskriptif yang digunakan untuk menganalisis keefektifan pembelajaran berbasis proyek pada materi statistika di kelas VII. Data yang dianalisis yaitu data kemampuan guru mengelola pembelajaran, data aktivitas siswa, data respon siswa, dan data hasil belajar siswa.

1) Analisis data aktivitas siswa

Aktivitas siswa dikatakan efektif jika persentase setiap aspek yang diamati pada setiap pertemuan berada pada rentang waktu ideal aktivitas siswa.

2) Analisis data kemampuan guru mengelola pembelajaran

Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dikatakan baik jika rata-rata skor dari setiap aspek yang dinilai berada pada kriteria baik atau sangat baik.

Kelas Pretest Perlakuan Postest

(4)

3) Analisis data respon siswa

Respons siswa dikatakan positif apabila jawaban siswa yang memilih kategori positif untuk setiap aspek yang direspons memperoleh persentase ≥ 80 %

4) Analisis data hasil belajar

Analisis data hasil belajaar siswa secara deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar siswa berdasarkan tes yang dilaksanakan.seorang siswa dikatakan tuntas belajarnya secara individu jika skor yang diperoleh siswa tersebut minimal 70 dari skor maksimal 100. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal tercapai bila pada kelas tersebut lebih dari atau sama dengan 75% siswa tuntas belajarnya.

Selanjutnya, pembelajaran berbasis proyek dikatakan efektif jika aspek-aspek berikut terpenuhi yaitu hasil belajar siswa secara klasikal tuntas, kemampuan guru mengelola pembelajaran minimal baik, aktivitas siswa efektif, serta respon siswa terhadap pembelajaran positif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan tujuan penelitian yang pertama maka disusun suatu perangkat pembelajaran berbasis proyek untuk materi statistika. Adapun peragkat yang dihasilkan terdiri dari: Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran maka dilakukan ujicoba perangkat pembelajaran.Pencapaian kriteria perangkat pembelajaran yang baik ditentukan berdasarkan hasil analisis data aktivitas siswa, kemampuan guru mengelola pembelajaran, respon siswa, serta hasil pretest dan postest. Hasil dari ujicoba perangkat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Pencapaian Kriteria Perangkat Pembelajaran yang berkualitas baik

No Aspek Keterangan

1 2

3 4

Aktivitas Siswa

Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

Respon Siswa Tes Hasil Belajar

Efektif Baik

Positif

Valid, Reliabel, dan Sensitif

Berdasarkan pengembangan perangkat pembelajaran dengan model 4-D yang dimodifikasi, dihasilkan perangkat pembelajaran berbasis proyek yang berkualitas baik untuk materi statistika di kelas VII SMP Negeri 6 Surabaya, sehingga dapat digunakan untuk implementasi perangkat.

Deskripsi Hasil Implementasi Perangkat

Berdasarkan tujuan penelitian yang kedua dilakukan implementasi perangkat untuk mengetahui keefektifan pembelajaran berbasis proyek pada materi statistika di kelas VII. Data yang dikumpulkan pada tahap ini adalah data kemampuan guru mengelola pembelajaran, data aktivitas siswa, data respon siswa, dan data hasil belajar.Data tersebut dianalisis secara dskriptif untuk mengetahui keefektifan pembelajaran berbasis proyek.

Pelaksanaan implementasi perangkat dilakukan pada kelas yang dipilih sebanyak tiga kali pertemuan dan diakhiri dengan tes. Selama pembelajaran dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan kemampuan guru mengelola pembelajaran.Angket respon siswa dibagikan setelah pelaksanaan tes selesai dilaksanakan.

(5)

1) Hasil pelaksaan tes menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai, dimana dari 30 orang siswa, sebanyak 30 siswa yang tuntas belajarnya (mendapat skor ≥ KKM, dengan KKM=70). Sehingga persentase ketuntasan belajar siswa adalah 100%. 2) Hasil pengamatan kemampuan guru mengelola pembelajaran menunjukkan bahwa setiap

aspek pada setiap pertemuan yang diamati memperoleh skor baik dan sangat baik. Rata-rata skor dari setiap aspek yang diamati ≥ 3,5 sehingga sesuai kriteria yang ditetapkan maka dapat dikatakan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran memenuhi kriteria baik.

3) Hasil pengamatan aktivitas siswa selama tiga pertemuan menunjukkan bahwa setiap aspek aktivitas siswa untuk setiap pertemuan berada pada interval toleransi waktu ideal, sehingga dapat dikatakan aktivitas siswa masuk dalam kategori efektif.

4) Hasil angket respon siswa menunjukkan bahwa jumlah siswa yang memilih kategori positif melebihi 80%. Sehingga berdasarkan hal tersebut dan mengacu pada kriteria yang telah ditetapkan dapat disimpulkan bahwa respons siswa positif.

Berdasarkan uraian di atas, maka pencapaian keefektifan pembelajaran berbasis proyek untuk materi statistika ditentukan berdasarkan ketuntasan belajar secara klasikal, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa, dan respon siswa terhadap pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Pencapaian Keefektifan Pembelajaran Berbasis Proyek

No Aspek Keterangan Kesimpulan

1

Dari tabel di atas terlihat bahwa pembelajaran berbasis proyek efektif untuk materi statistika di kelas VII.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasilpengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model 4-D, dihasilkan perangkat pembelajaran berbasis proyek untuk materi statistika yang berkualitas baik. Perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari RPP, LKS, dan THB. Hal ini dikarenakan syarat-syarat perangkat pembelajaran yang baik telah terpenuhi yaitu perangkat pembelajaran telah dinyatakan valid oleh validator dan setelah diujicobakan memenuhi kriteria-kriteria:

a. Kemampuan guru mengelola pembelajaran memenuhi kriteria baik

b. Aktivitas siswa efektif, yang ditunjukkan dengan setiap kategori aktivitas siswa berada pada batas toleransi waktu ideal.

c. Respons siswa terhadap pembelajaran positif, yang ditunjukkan dengan persentase siswa yang memilih kategori positif untuk setiap aspek respon lebih dari 80%.

d. Tes hasil belajar valid, reliabel, dan sensitif.

2. Pembelajaran berbasis proyek efektif untuk mengajarkan materi statistika. Hal ini ditunjukkan dengan terpenuhinya syarat keefektifan pembelajaran, yaitu:

a. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal terpenuhi, yaitu sebanyak 100% siswa tuntas belajarnya.

(6)

c. Kemampuan guru mengelola pembelajaran memenuhi kriteria baik.

d. Respon siswa terhadap pembelajaran positif yang ditunjukkan dengan persentase siswa yang memilih kategori positif untuk setiap aspek yang direspon lebih dari 80%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.

1. Perangkat pembelajaran matematika yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran alternatif oleh guru dalam pembelajaran berbasis proyek pada materi statistika untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sekolah-sekolah SMP lain.

2. Dengan melihat respon siswa yang begitu antusias dan hasil belajar siswa yang tinggi maka perlu dikembangkan perangkat pembelajaran matematika berbasis proyek pada materi statistika secara keseluruhan atau materi yang lain

DAFTAR PUSTAKA

Laviatan, T. 2008. Innovative Teaching and assessment Method: QBI and Project Based Learning. Mathematics Education Research Journal, Vol 10, 2, 105 - 116

Marlinda. 2012. Pengaruh model pembelajara berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif dan kinerja imliah siswa. Tesis. Tidak dipublikasikan. Bali: GANESHA.

Miswanto. 2011. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada materi program linier siswa kelas X SMK Negeri 1 Singosari. Jurnal Penelitian Dan Pemikiran pendidikan, Vol 1,1.

Summer & Dickinson. 2012. A longitudinal investigation of project-based intruction and student achievement in high school social studies. The Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning.6(1).82-103.

Gambar

Tabel  1.   Rancangan Ujicoba Perangkat
Tabel 3. Pencapaian Keefektifan Pembelajaran Berbasis Proyek Keterangan Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam segi biaya, campuran koagulan PAC-tawas cair 75:25 lebih efisien pada tingkatan kekeruhan tinggi dibandingkan dengan koagulan yang lain. Perlu dilakukan plant test

Detta då den anses vara bäst lämpad för det tidsspann som var ämnat åt arbetet men även då mycket forskning på just haj sker i många andra länder och alltså kan bli svårare

2.1 Bertanggung jawab sebagai warga negara Indonesia dalam keanekaragaman yang merupakan anugerah Allah 3.1 Memahami diri sebagai warga negara Indonesia yang beraneka ragam

Berdasarkan analisis regresi linear berganda serta uji t yang bernilai negatif maka Reliability pelayanan yang kurang baik akan memberikan dampak negatif terhadap

Pengaruh Persepsi, Pembelajaran, Keluarga dan Kelompok Acuan Terhadap Keputusan Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Tulungagung Menjadi Nasabah Bank Syariah. Berdasarkan

6  Pembuatan aplikasi database pengajar.  Pembuatan buku manual penggunaan aplikasi.  Aplikasi database pengajar  Evaluasi aplikasi database  Dokumen manual

Kesimpulan penelitian adalah (1) Karakteristik ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toroh Kabupaten Grobogan sebagian besar adalah berusia 20 – 35 tahun atau usia non resiko

Sedangkan pertumbuhan khamlr s' cerer.risrc.e yang digunakan dalam pembuatan anggur memerlukan pH optimaL 4,0-4,5 maka perlu dilakukan pengaturan pH awal yang sesuai