• Tidak ada hasil yang ditemukan

ELECTRONIC BRAKE FORCE DISTRIBUTION EBFD (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ELECTRONIC BRAKE FORCE DISTRIBUTION EBFD (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ELECTRONIC BRAKE-FORCE DISTRIBUTION (EBFD) DISTRIBUSI DAYA PENGEREMAN SECARA ELEKTRONIK

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pemindah Tenaga (SPT)

Dosen Pengampu : Muhkamad Wakid, S.Pd., M.Eng

Oleh :

Anwar Dwi Murwanto 12504244002

C2

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK

(2)

Electronic Brake-Force Distribution (EBFD) Distribusi Daya Pengereman Secara Electronik

Oleh :

Anwar Dwi Murwanto

ABSTRAK

Pada saat ini alat transportasi sangatlah penting sebagai sarana pendukung mobilitas, bahkan sekarang alat transportasi sudah menjadi alat yang sangat dibutuhkan. Dengan adanya alat transportasi khususnya kendaraan dapat mempercepat dalam mobilitas pengendara. Di era modern ini tidak heran jika produksi kendaraan semakin meningkat. Pada setiap kendaraan terdapat teknologi ataupun asesoris pendukung guna mencapai keamanan dan kenyamanan dalam berkendara. Dalam upaya mencapai keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan kendaraan, produsen kendaraan menambahkan teknologi-teknologi yang dipercaya dapat mengoptimalkan hal tersebut salah satunya pada sistem keamanan (safety system).

Produsen kendaraan berlomba-lomba dalam membuat teknologi guna meningatkan kenyamanan dan keamanan konsumen dalam menggunakan kendaraan. Dari fitur keamanan yang umum digunakan hingga yang tidak semua kendaraan memilikinya. Salah satu teknologi yang merupakan sistem keamanan dalam berkendara adalah sistem rem. Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, sistem pengereman semakin ditingkatkan dengan menambah berbagai teknologi seperti ABS, BA, EBFD.

(3)

PENDAHULUAN

Peran dari sistem pengereman sangatlah penting pada setiap kendaraan. Dengan adanya sistem pengereman akan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan. Mengingat angka kecelakaan yang disebabkan dari kendaraan semakin lama semakin meningkat. Penyebab dari kecelakaan sendiri bermacam-macam mulai dari kesalahan pengguna sendiri, keadaan jalan yang sudah tidak layak serta keadaan dari kendaraan yang tidak didukung fitur keamanan yang mendukung. Oleh karena itu sistem pengereman pada setiap kendaraan menjadi bagian yang penting dalam hal keamanan.

Pada saat ini teknologi pada sistem keamanan kendaraan khususnya pengereman sudah dilengkapi dengan fitur keamanan yang memggunakan sensor elektronik. Salah satu fitur yang digunakan yaitu sistem ABS dimana fitur ini akan membantu pengendara dalam mengendalikan jalannya kendaraan saat dilakukan pengereman. Sistem ini dirancang anti mengunci dengan kata lain dirancang untu mencegah selip. Selain itu membantu pengemudi memantapkan kendali pada setir dalam situasi pengereman mendadak untuk mencegah roda mengunci.

(4)

PEMBAHASAN

Electronic Brake Force Distribution (EBFD)

Pengertian Electronic Brake Force Distribution (EBFD)

Electonic Brake-Force Distribution atau (EBFD) adalah sebuah fitur aktif untuk keamanan kendaraan yang dirancang untuk membuat pengereman se-efisien mungkin. Seperti namanya, EBFD mendistribusikan tenaga pengereman sesuai tenaga yang roda butuhkan untuk melakukan pengereman. Untuk menggambarkannya, pengereman yang terlalu berat akan membuat tubuh pengemudi bergerak maju, membanting rem juga mendorong beban dari kendaraan menjadi bergerak maju sehingga beban pengereman roda depan menjadi paling berat atau menanggung beban paling banyak. Ketika ini terjadi, roda-roda belakang memungkinkan kehilangan cengkeramannya terhadap permukaan jalan. Hal Ini dapat menyebabkan roda-roda belakang kendaraan selip dan akhirnya mengunci. Penguncian roda-roda belakang ini tidak hanya meningkatkan resiko terjadinya selip, tetapi juga memaksa roda-roda depan kendaraan untuk melakukan kerja dari pengereman hanya dengan setengah dari total tenaga yang tersedia. Hal ini dapat mengakibatkan jarak berhenti saat pengereman menjadi lebih panjang dan meningkatkan resiko kecelakaan.

Sistem EBFD ini untuk mengurangi bahaya dengan secara otomatis menyeimbangkan tenaga pengereman yang diaplikasikan ke setiap roda-roda kendaraan sesuai dengan distribusi berat keseluruhan kendaraan. Sistem keamanan ini tidak hanya mencegah roda mengunci dan megurangi resiko roda terjadi selip terhadap jalan, tetapi dapat juga memberikan lebih banyak tenaga pengereman ke setiap roda yeng mendeteksi kesiapan pengereman.

Keuntungan dari teknologi EBFD

Pada sistem EBFD ini memberikan beberapa manfaat yaitu untuk memperbaiki keseimbangan kendaraan dan mereduksi atau mengurangi jarak berhenti disaat dilakukan pengereman. Sistem ini akan membantu sebuah kendaraan segera berhenti ketika dilakukan pengereman, yang mana mengurangi efek pengereman yang berat pada badan kendaraan.

(5)

Selanjutnya dengan otomatis menyesuaikan daya pengereman dan mendistribusikannya secara optimal. EBFD dapat mengurangi efek dari cuaca, kondisi jalan, beban seluruh kendaraan yang akan mengurangi daya pengereman, dan distribusi dari beban dalam kendaraan, dengan cara begini membuat pengereman lebih optimal.

Selain itu, selama pengereman dilakukan, jika satu roda berada di atas lubang atau permukaan jalan yang tidak rata, maka tenaga pengeraman tidak akan maksimal. Nah pada sistem ini nantinya teknologi ini akan menyeimbangkan tenaga pengereman, dan juga ketika kendaraan berjalan di atas es ataupun jalan yang licin maka teknologi EBFD ini akan memperkuat cengkeraman roda terhadap jalan.

Prinsip Kerja EBFD

Dalam penggunaan sistem EBFD ini selalu berkaitan dan mempunyai hubungan dengan sistem pengereman ABS dan kerja dari EBFD ini hampir mirip dengan sistem ABS. Perbedaan penting antara EBFD dan ABS adalah selama kedua sistem mencegah roda mengunci, EBFD dapat juga mendistribusikan tenaga pengereman ke setiap roda agar performa dari pengereman akan lebih baik lagi. .

Komponen pada sistem EBFD :

Speed sensor (sensor kecepatan) : berfungsi untuk memonitor rasional kecepatan dari setiap roda;

Brake-force modulators (modul) : berfungsi untuk meningkatkan atau mengurangi tenaga pengereman pada setiap roda;

Sebuah acceleration/deceleration detector : untuk memonitor perubahan dalam laju kendaraan maupun kecepatan dalam berbelok;

Sebuah sensor keolengan yang memonitor gerakan ke samping kendaraan atau keolengan kendaraan;

Sebuah Electronic Control Unit (ECU) yang mengumpulkan informasi dari sensor-sensor dan memberikan komando untuk pengoperasian.

(6)

EBFD mendeteksi adanya satu dari roda-roda yang terkunci saat pengereman, atau roda-roda terjadi selip terlalu banyak, sistem ini akan mendistribusikan kekuatan rem untuk melakukan pengereman yang lebih maksimal.

(7)

KESIMPULAN

Electonic Brake-Force Distribution atau (EBFD) adalah sebuah fitur aktif untuk keamanan kendaraan yang dirancang untuk membuat pengereman se-efisien mungkin. Yang merupakan sub bagian dari sistem ABS. EBFD mendistribusikan tenaga pengereman sesuai tenaga yang roda butuhkan untuk melakukan pengereman. Sistem ini membantu pengemudi dalam mempercepat proses pemberhentian kendaraan disaat melakukan pengereman. Proses kerjanya sistem ini saat rem diinjak, maka komputer akan membagi tekanan yang digunakan dalam pengereman sesuai dengan beban yang dipikulnya. Dengan ini proses pembegian atau distribusi tenaga akan sesuai tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pengereman. Dampaknya jarak berhenti kendaraan saat dlakukan pengereman akan semakin pendek.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

1.

Toyota. New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT Toyota Astra Motor. 2. Anonim. (2013). Electronic Brake-Force Distribution.

http://brainonboard.ca/safety_features/active_safety_features_ebfd.php. Diakses pada 2 Mei 2014

3. Lampton, Christopher. (2013). How Electronic Brake Force Distribution Works.

http://auto.howstuffworks.com/car-driving-safety/safety-regulatory-devices/electronic-brake-force-distribution.htm. Diakses pada tanggal 2 Mei 2014 4. Anonim.(2011). Toyota Star Safety System™ Electronic Brake-Force Distribution

Demo. http://vimeo.com/25588405. Diakses pada tanggal 4 Mei 2014 5. Panji. (2010). Rem ABS (Anti-Lock Braking System).

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini R3R digital to analog converter tidak memiliki resolusi yang linear sehingga menyebabkan kenaikan tegangan pada konversi data tidak bisa dilakukan secara konstan

Kadar nitrat pada dosis introduksi memungkinkan tidak terjadi pencemaran lingkungan karena kadar nitrat yang dihasilkan cenderung tidak tercuci di dalam tanah dibandingkan

Pemerintah Kota Yogyakarta telah menyusun panduan pelestarian dan pengelolaan bangunan cagar budaya untuk masing-masing kawasan cagar budaya, namun panduan dan pelestarian

Berdasarkan hasil analisis of varians (ANOVA) dangan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial menunjukkan bahwa pertambahan Diameter Batang umur 13 MST dengan

Saran saya, dalam membuat program acara, buat lah dengan isi konten yang menarik tetapi juga harus mementingkan isi konten yang ada, jangan samapi di luar dari norma yang berlaku

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di tarik simpulan bahwa penggunaan strategi Learning Tournament efektif meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa (peserta didik). Di dalam penelitian yang relevan yaitu penelitian dari berbagai

EVALUASI PERFORMANCE ASSESSMENT DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI METODE VIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..