• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI. pdf"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan Kanderang Tingang; Yolume 01, Nonor 02, Mei 201 I

PENGARUII PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP

PEMAHAMAN

KONSEP SISWA

KELAS

XI

IPA.2

SMA

NEGERI

4

PALANGKA RAYA TAIIUN AJARAN

2AO9/20rc

TENTANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Nopriati

(Alumni Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Palangkaraya)

Suandi

Sidauruk

(Dosen Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Palangkaraya)

Abstrak:

Ttluan penelitian

ini

adalah unhtk

mengetahui bagaimona pengaruh pelaksanaan metode demonstrasi terhadap pemahaman konsep

si*va

SMA

tentang

faktor-faktor ))ang

mempenganrhi

laju

reaksi.

Untuk mencapai

tujuan

ini,

maka

penelitian

ini

telah melibalkan

29

sisv,a kelas

K

IPA-2

SMA Negeri 4 Palangka Roya Tahun

Ajaran

2009/2010. Instrumen

yang

digunakst

berupa

LKS dalam

bentuk tes tertulis.

Data

dikumpulkan

melalui

tahap

pra

demonstrasi, kegiatan demonstrasi, pos demonstr(tsi, dan dislrusi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis sec€ra deskriptif.

Hasil penelitian diperoleh

bahwa sebagian besar siswa mampu memprediksi balrwa

luas permukaan

dan

suhu

mempengoruhi kecepatan

reaksi, namun tidak

dapat menjelaskan alasan ffiengapa

hal

tersebut teryadi

pada

tahap

pra

demonsft'crsi, saat demonstrasi, dan

pos

demonstrasi.

Pado

tahap diskusi, sebagian besar

sixva

dapat memberikan

alasan

benttr

pengaruh

tersebut.

Artinya,

fahor

teman sejowat dapat mempefigaruhi konsep sisv,a ke arah yang benar.

Kuta

Kunci:

Perubaltan

konsep

-

pra

demonstrasi

-

saat

demonstrasi

-

pos

demon stra.si-di sku si,

laiu

reaksi.

PENDAHULUAN

Pelajaran

kimia

merupakan

salah satu

pelajaran

yang

memiliki

karakteristik tersendiri dan memerlukan keterampilan dalam memecahkan masalah-masalah

ilmu

kimia

yang berupa

teori,

konsep, hukum, dan fakta.

Materi

pembelajaran

ilmu

kimia

lebih

memerlukan

kegiatan belajar yang

tidak

hanya

sekedar mendengar

atav membaca

buku

saja, akan tetapi memerlukan suatu pemahaman yang

baik.

Salah satu tujuan pembelajaran

ilmu kimia

di

SMA

adalah agar siswa memahami konsep-konsep

kimia

dan saling keterkaitannya serta penerapannya baik dalam kehidupan sehari-hari

maupun teknologi.

Oleh

sebab

itu,

siswa

diharapkan

mampu

memahami

dan menguasai konsep-konsep

kimia

(Depdiknas, 2003).

Konsep-konsep

ilmu kimia

berjenjang, berkembang

dari

konsep sederhana menuju konsep yang lebih kompleks. Konsepnya yang kompleks hanya dapat dikuasai

jika

konsep

yang lebih

mendasar

telah

dipahami

(Sastrawijaya,1988).

Selain

itu,
(2)

)AP

{

)R-rc. tki 20ll

Entang makq Raya tes

, pos

iptif.

fulrwa

dapat

dapat dopat

-

pos

stik ilmu himia atau satu hari dan

awal). Namun, persoalannya adalah pengetahuan

awal

setiap siswa

tidak

selalu sama dan benar.

Meiliawati (2001)

dalam penelitiannya tentang pengaruh

pelaksanaan demonstrasi terhadap pengetahuan siswa

SMU

tentang konsep perubahan materi dan hukum kekekalan massa dinyatakan bahwa salah satu cara

untuk

memperoleh konsep

kimia

dengan

benar

adalah mengaktifkan

seluruh

pancaindera

siswa

secara optimal, sehingga proses mempelajari

IPA

yang

sedang

diamati

dapat

lebih utuh

direkam

dalam mental

mereka. Pelaksanaan demonstrasi merupakan

salah satu

cara dalam kegiatan pembelajaran

yang

dapat mengoptimalkan keterlibatan pancaindera siswa.

Selanjutnya dinyatakan

bahwa konsep yang sukar (konsep abstrak)

sebaiknya

disampaikan dengan pendekatan yang berorientasi pada proses dimana siswa terlibat

langsung dalam ploses tersebut

melalui

percobaan

misalnya dengan

metode

demonstrasi atau eksPerimen.

Salah satu pokok bahasan yang

dipelajari

siswa

SMA

kelas

XI

adalah

faktor-faktor

yang mempengaruhi

laju

reaksi.

Topik

ini

merupakan salah satu

topik

abstrak

yang

memerlukan

pemikiran yang

lebih

mendalam

agar

dapat

dipahami

siswa'

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru

kimia

SMA

Negeri

4Palangka Raya,

topik

ini

cenderung disampaikan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

yang

menekankan

pada metode

ceramah, padahal

konsep

ini

dapat

disampaikan melalui percobaan. Namun karena alat danbahan

kimia

yang tersedia

di

laboratorium sekolah terbatas, maka untuk guru melakukan percobaantidak memungkinkan'

untuk

mensiasati masalah tersebut, upaya mengganti bahan

kimia

yang

sulit

didapat dengan bahan yang mudah

didapat yang

ada

di

lingkungan

sekitar

perlu dipikirkan,

seperti

menggunakan kertas dan paku untuk percobaan konsep luas permukaan bidang sentuh

dan

suhu terhadap

laju

reaksi.

Agar alat

dan bahan

yang

digunakan

tidak

banyak, maka metode pembelajar an yang dianggap tepat adalah metode demonstrasi'

Hasil

penelitian lMaysyarah (2008) tentang pemahaman siswa

SMA

terhadap pengaruh

luas

permukaan sentuh

dan

konsentrasi terhadap

laju

reaksi

melaporkan

bahwa

setelah

pelaksanaan

demonstrasi pemahaman

konsep siswa

meningkat'

Selanjutnya,

Hasil

penelitian

Meiliawati

(2001)

pada siswa

sMA

kelas

I,

II

dan

III

dengan metode demonstrasi tentang Konsep Perubahan

Materi

dan Hukum Kekekalan Massa, dilaporkan bahrra:

l)

Pelaksanaan kegiatan demonstrasi kurang

efektif

untuk mengubah pra-konsepsi sis*,a

yang

salah terhadap konsep perubahan materi, namun pelaksanaan keeiatan demonstrasi dan

diskusi

efektif

untuk

mengubah pra-konsepsi

siswa

yang

salah terhadap

konsep

hukum

kekekalan

massa;

2)

Melalui

kegiatan

demonstrasi

dan disk-usl

sisrva

yang memiliki

kemampuan sedang

dan

tinggi

cenderun-q lebih mudah mengakomodasi konsep yang baru'

(3)

Jumal Pendiditan Xanderang Tingang; Yolume 01, Nomor 02, Mei 20ll

Sejauh

ini

dalam

melaksanakan

demonstrasi

para peneliti

umumnya memfokuskan guru yang melakukan percobaan dan siswa hanya mengamati. Padahal cara

ini

kurang

efektif

karena belum

tentu

semua siswa memperhatikan. Jarak yang

jauh

dapat menjadi

kendala

bagi

siswa

dalam

mengamati karena

yang

mengamati adalah semua siswa dan siswa

juga

menjadi kurang

aktif

karena kurang berani dalam mencoba.

Sehubungan dengan permasalahan

di

atas, maka

perlu dilakukan

penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi. Pelaksanaan metode

ini

dilakukan

oleh siswa dalam masing-masing kelompok. Kelebihan pelaksanaan

ini

adalah siswa dapat

lebih

jelas

dalam mengamati

apa yang didemonstrasikan

dan

siswa dapat menjadi

lebih

aktif

Hal

ini

didukung

oleh pernyataan

Anitah,

dkk

(2008:5.25) bahwa salah

satu yang perlu diperhatikan dalarn pelaksanaan demonstrasi adalah posisi siswa harus dapat memperhatikan (mengamati)

objek yang

akan didemonstrasikan.

Oleh

karena

itu,

supaya pembelajaran dapat terlaksana secara

efektif

maka

peneliti

melibatkan siswa sebagai pelaksana demonstrasi dalam kelompok.

Berdasarkan

uraian

di

atas,

penelitian

ini

ingin

mencari jawab

tentang pengaruh pelaksanaan metode demonstrasi terhadap pemahaman konsep siswa kelas

)fl

IPA-2

SMA Negeri

4

Palangka Raya

Tahun

Ajaran 200912010 tentang pengaruh luas permukaan bidang sentuh dan suhu terhadap laju reaksi.

METODE

Penelitian

ini

bert'-rjuan

untuk

meneiusuri bagaimana pengetahuan awal dan pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan ter-hadap konsep yang akan dipelajari melalui demonstrasi, penerimaan terhadap instruksi guru seiam a kegiatan demonstrasi,

dan

bagaim

ana

cara

menarik

kesimpulan

hasil

demonstrasi

baik

secara

individual

maupun secara

kelompok

pada siswa

SMA.

Berdasarkan

tujuan

ini,

maka penelitian

ini

bersifat deskriptif. Penelitian

ini

melibatkan2g

siswa kelas

XI

IPA-2 SMA

Negeri 4PaIangka Raya.

Data

penelitian

dijaring

melalui

tes tertulis.

Tes

tertulis

digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum, selama, dan sesudah kegiatan demonstrasi.

Berikut

adalah contoh tes yang diberikan pada pra demonstrasi:

Dua buah wadah mosing-masing berisi

I

lembar kertas HVS yang sudah dipotong-potong dengan ukuran berbeda-beda. Kertas dibakar dalam wahu yang bersamaarc. Pada wodah pertarna (Gantbar

t)

terdapat kertas HVS berukuran lebih luas dibandingkan dengan ttkuran
(4)

Nopriali & Sidlturuk: Pengrruh pehksrnaan dernonstnsi -laiu reaksi --: 3,1-39

Pertanvacrn: Kcrtq.E lebik dohulu habis terbskqr

Mengapa'?

Gambar (2)

pada:

{

J Gambar

I

atart

I

J Gantbar 2,

Teknik pengambilan dara dilakukan melalui

4

tahap, yaitu:

1-

Tahap

sebelurn

pelaksanaan

demonstrasi komponen

yang diperiksa

adalah

prediksi

dan penarikan kesimpulan siswa tentang peristiwa-peristiwa yang akan muncul

jika

diberikan pertanyaan tentang

faktor-faktor

yang mempengaruhi laju

reaksi dalam bentr_rk tertulis maupun gambar.

2.

Tahap selama demonstrasi komponen

yang diperiksa

adalah

hasil

pengamatan siswa selama kegiatan demonstrasi berlangsung.

3.

Tahap sesudah demonstrasi

komponen

yang

diperiksa

adalah kesimpulan yang dibuat sisu'a secara inciir.'idual.

4.

Tahap

diskusi

komponen

yang

diperiksa adalah kesimpulan

yang 4ibuar

sisw-a

secara

individual

setelah melakukan diskusi degan temannya.

Data yang

diperoleh selanjutnya dianalisis secara

deskriptif

dengan

memaparkan distribusi frekuensi, rerata, dan persen.

HASIL

Deskripsi Easil

Pra

Demonstrasi

a.

Pengaruh Luas Permukaan Bidang sentuh terhadap

Laju

Reaksi

Berdasarkan pola jaivaban siswa pada pembakaqan kertas, terdapat

%"rc%

e7

siswa)

menyatakan

kertas

yang duluan habis terbakar

disebabkan

faktor

luas

permukaan dan dua sisrva rnenjawab faktor suhu. Ragam ungkapan siswa tentang luas permukaan besar sebanyak

lima, yaitu

"dipotong-potong", "banyak tempat",

',tidak rapat (renggang), "tesebar", dan

"tipis".

Ungkapan

ini

sebagian besar diberikan oleh

siswa

KA.

Pada Tabel 1 disajikan pola jawaban siswa padaprademonstrasi.

Tabel 1. Ragam Jatvabaii Siswa pada Pembakaran Kertas. Pra Demonstrasi

Ide Sentral Jarvaban Sisrva* Jumlah

KA

KS KB

I.

Luas permukaan besar/banvak a 9 6 L-)

2.

Luas permukaan kecil/sedikit L 2 4

Suhu I 2

Keterangan: * KA= siswa kelas atas; KS=kelas sedang; KB= kelas bawah

il

F

h

f,

fr

Gambar (1)

(5)

Jumal Pendidikan lianderang Tingrng; Yolume 01, Nomor 02, I{ei 201 I

b.

Pengaruh

Suhu

terhadap

Laju

Reaksi

Berdasarkan pola jawaban siswa pada pembakaran paku, terdapat 93,10yo (27

siswa) menyatakan paku yang duluan berubah warna dengan ungkapan

"suhu

trnggt" dan

"api

besar", dan siswa yang menjawab

di

luar ide

sentral ada dua siswa dengan dua ungkapan,

yaitu

"karena proses pembakaran dipengaruhi

faktor laju

reaksi"

dan "karena

api

memberikan tekanan pada paku". Pada

Tabel2

disajikan ragam jawaban siswa tentang alasan mengapa paku duluan berubah warna.

Tabel 2. Ragam Jawaban Siswa pada Pembakaran Paku; Pra Demonstrasi

lde senhal Ungkapan Jumlah Siswa Jumlah

KA KS KB

Suhu

tinsgi

1.

Suhu tingqi aL L 7

2.

Api besar I B 4 an

Diluar ide

sentral

1.

Karena proses pembakaran dipengaruhi faktor

laiu reaksi 1

1

2.

Karena api memberikan tekanan pada paku 1 1

Deskripsi Hasil

Saat demonstrasi

a.

Pengaruh Luas Permukaan Bidang

Sentuh

terhadap

Laju

Reaksi

Seluruh siswa mampu

melakukan pengamatan terhadap

hasil

demonstrasi. Namun" beberapa siswa masih menggunakan ungkapan yang sama dengan vngkapan

padapra demonstrasi tentang permukaan yang luas sebagai

faktor laju

reaksi. Tabel 3

menyajiL,an

ragam jawaban siswa saat

demonstrasi

tentang

luas

permukaan pada pembakaran kertas.

Tabel 3. Rasam Jawaban Siswa pada Pemb akaran Kertas; Saat Demonstrasi

Ungkapan siswa sesuai ide

sentral (luas permukaan besar)

Jumlah Siswa

Jumlah

KA KS KB

1.

dipotono-potonq 4I 1 ? 6

2.

tipis. ,|I 1

3.

adanya ruang L 2 5

4.

dipengaruhikerenggangan 5 ? 4I q

5.

dipengaruhi kerapatan AI ? 1 c

6.

luas permukaan 2 I ?

7.

Pengaruh jarak benda I

I

I

b.

Pengaruh

Suhu

terhadap

Laju

Reaksi

Seluruh siswa dapat menyimpulkan bahwa

laju

reaksi dipengaruhi

oleh

suhu.

Namun, ungkapan

populer

sebagian besar sisr.va

untuk

suhu

tinggi

adalah

api

besar.

Tabel 4 menyajikanragamjar.vaban siswa saat demonstrasi tentang pembakaran paku.

,..;.:

D€:sl

&,

(6)

Nopriati & Sidauruk: Pengamh pelaksrnlan demonstrasi -llriu reaki --: 34-39

Tabel 4. Ragam Jawaban Sisrva pada Pembakaran Paku; Saat Demonstrasi

lde sentral Ungkapan

Jumlah Siswa

Jumlah

KA KS KB

Suhu tinggi

1.

Suhu iinqsi aL 1- 1 5

2,

Api besar

I

w n LA.A

Deskripsi Hasil

Pos Demonstrasi

a.

pengaruh

Luas

Permukaan Bidang sentuh terhadap

Laju

Reaksi

Kegiatan

pos

demonstrasi

diberikan

setelah

siswa melakukan

demonstrasi. Pada tahap

ini

terdapat pergeseran ungkapan siswa

terkait

dengan

luas

permukaan seperti disajikan pada Tabel 5.

aban Sl i

Ide

Sentral. Pos Demonst

Tabel

5

Ragam Jawaban Stswa 5esual

lde

bentral;

ros

Demonstrasl

lde sentral Ungkapan Jumlah Siswa Jumlah

KA KS KB

1,

Luas

permukaan besar/banyak

'1. luas permukaan bidang sentuh lebih

hoatr 4 o 1 11

2,

Karena berupa serbuk. 6 q 16

2,

luas permuKaan

kecil/sedikil

1.

Karena berupa kepingan seng. 1 1

2.

Karena penampang benda lebih kecil.

1 1

Pada

Tabel

5

disajikan

ragam

jawaban siswa

saat

pos

demonstrasi tentang

reaksi

arfiara

logam

Zn

dengan

larutan

HCi

yang

sesuai

ide

sentral. Berdasarkan ragarn jawaban

di

atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (93,10%o) siswa benar

dapat menyebutkan

bahwa

serbuk

seng

lebih

cepat

bereaksi karena

luas

permukaannya besar/banyak. Sebagian

besar siswa (62,07%)

pada saat

pos

demonstrasi menjelaskan mengapa permukaan yang luas dapat mempercepat reaksi dengan

ungkapan "adanya

kemampuan bersentuhan".

Ungkapan

ini

menjelaskan siswa telah memahami teori tumbukan.

Pengaruh

Suhu

terhadap

Laju

Reaksi

Terdapat

l0

siswa yang tepat menyebutkan reaksi berlangsung cepat karena

pengaruh "Suhu

yang

tinggi"

dan 19 siswa

mengungkapkan

kata

"dipanaskan"' Sebagian besar (65,529lo) siswa pada saat pos demonstrasi dapat menjelaskan mengapa

suhu

tinggi

dapat mempercepat reaksi dengan ungkapan

"molekul

bereaksi",

"molekul

bergerak cepat, sehingga energi

kinetik tinggi",

"tumbukan

efektif',

dan

"laju

tata-rata molekul beftambah".
(7)

jt*rt PmAidil* X-tnr*

Deskripsi

Flasil

Diskusi

a.

Pengaruh Luas Permukaan Bidang

Sentuh

terhadap

Laju

Reaksi

Setelah melakukan diskusi, ungkapan yang diberikan pada saat diskusi hanya

ada dua macam,

yaitu

"luas permukaan besar" dan

"serbuk"

sebagai

faktor

penyebab

laju

reaksi. Sebanyak 82,76Yo siswa mampu menjelaskan sebab permukaan yang luas dapat mempercepat

reaksi

dengan ungkapan

"kemampuan bersentuhan", banyak

molekul

bertumbukan",

dan

"banyak

tempat

terjadinya tumbukan".

Data

ini

menjelaskan

bahwa terdapat

peningkatan

sebesar

2A,69yo

siswa

yafig

mampu menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap

laju

reaksi.

Artinya,

pengaruh teman sejawat, khususnya siswa

KA,

cukup

positip

dalam mengubah konsep siswa

ke

arah yang lebih benar.

b.

Pengaruh

Suhu

terhadap

Laju

Reaksi

Ragam

jawab

"suhu

tinggi"

dan "dipanaskan" sebagai ungkapan

faktor

suhu

yang

mempengaruhi

laju

reaksi masih

muncul

pada tahap

diskusi. Seluruh

siswa

mampu

menjelaskan mengapa

faktor

suhu dapat

mempengaruhi

laju

reaksi,

yaitu

gerak

partikel

dengan

ungkapan

"molekul

bereaksi",

"molekul

bergerak

cepat, sehingga energi

kinetik tinggi",

dan "kecepatan

molekul

bertambah".

Data

ini

juga menjelaskan bahwa teman sejawat dapat mengubah konsep siswa ke arah yang benar.

PENUTUP

Kesimpulan

yang

dapat diberikan

berdasarkan

hasil

penelitian

yaitu:

1)

pemahaman konsep siswa tentang pengaruh luas permukaan bidang sentuh dan suhu

terhadap

laju

reaksi

mengalami peningkatan setelah diadakan

demonstrasi.

Peningkatan

ini

terjadi

karena pengalaman

pengamatan

siswa

saat

pelaksanaan demonstrasi yaitu saat mengamati kecepatan

waktu

yang diperlukan untuk kertas lebih cepat terbakar dan mengamati pergerakan api pada pembakaran paku,

2)

pemahaman konsep

siswa

saat demonstrasi

mengalami

penurunan pada tahap

pos

demonstrasi karena

siswa

hanya mampu menerjemahkan

data

yang diperoleh

bila

data tersebut

bersifat

kongkrit,

3)

siswa kelompok atas

dan

sedang cenderung

mampu mengakomodasi konsep yang

baru melalui

percobaan, siswa

kelompok

bawah sulit

diubah konsep awal-salah

melalui

demonstrasi,

dan

4)

teman

sejawat, khususnya siswa

kelas

atas, berpengaruh

positip

dalam mengubah konsep siswa

kelas

bawah menjadi benar saat diskusi, artinya diskusi

lebih

efektif bagi siswa kelas bawah.

Hasil

penelitian

ini

menjelaskan bahwa

pra

konsep siswa

yang

salah besar

salah dapat diperbaiki melalui kegiatan demonstrasi dan atau diskusi. Kegiatan diskusi

(8)

Nopriali & Sidauruk: Penguuh pelaksanun demonstrasi -laiu realisi --: 3d.39

DAFTAR PUSTAKA

Aritall

sri. 2008. stategi penbelojaran di sD.Iakafla: universilas Terbuka.

Cardellini, L.. Q}aD. An intervie'iv rvith Hans Jiirgen Schmidt. Chemistry Educatiop: Research ancl

Proctice.4il). l l-17.

Depdiknas. 2o03' Kurikulunt Kimia 2a01. Jal,arta: Departernen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat

Jenderal Pendrdikan Tinggi proyek pembinaan Tenaga Kependidikan

Mayslaral. 2008. Pelaksanaan Demon,strasi Terhadap Pemahimankorrnp Sistya Kelas

Xi lpa I Sma Negeri I Pangkalan Bun Tahun Aiaran 2008'12009 Tentang Pengaruh Luas permuk)an Sentuh DatT Konsentrasi Terhadap ['aju Reaksi. Skripsi Sarjat a, UOak diterUitkaa, Universitas

Palangkarar,a. Palangkaraya.

Meiliawati, Ruli. 2001. Pengaruh Pelaksanoqt Demonstrasi Terhaclap pengetahuan Sisv,a SA,ILI

Tentang Kon.sep Perubahan Materi Dan Hukum Kekekalqn A.[i,csa. ninaar Lampung: FKIp

LTNILA

Sastrawijaya, Tresna ( l9s8). proses Bela-f ar Mengajar Kimia. Jakarta: Depdikbud.

Gambar

Tabel 2. Ragam Jawaban Siswa pada Pembakaran Paku; Pra Demonstrasi
Tabel 4. Ragam Jawaban Sisrva pada Pembakaran Paku; Saat Demonstrasi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian peningkatan keaktifan belajar dalam pembelajaran tematik dengan tema pengalaman melalui penerapan metode PJBL demonstrasi pembuatan jam dari kardusdilaksanakan di

Kecepatan las juga merupakan faktor penentu kualitas las, hal ini berkaitan dengan standarisasi pembentukan deposit logam las. Semakin cepat kecepatan las semakin kecil dan

a. Percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam.. Pengamatan, merupakan kegiatan siswa

Jika suatu mobil dapat mengalami perubahan kecepatan seperti ini dalam waktu yang lebih cepat dari mobil lainnya, dikatakan bahwa mobil tersebut mendapat percepatan

Pengaruh Metode Demonstrasi Dan Metode Tanya Jawab Terhadap Peningkatan Pemahaman Materi PAI Kelas X di SMK SORE Tulungagung. Ada pengaruh yang signifikan antara Metode

Pengaruh Metode Demonstrasi Tentang Toilet Training Terhadap Peningkatan Pembelajaran Toilet Training Pada Anak Usia 3 Tahun Di Paud I Desa Sooko Kecamatan Sooko Kabupaten

Pengamatan dilakukan terhadap waktu yang diperlukan buah mangga sampai matang optimum, kelunakan (softness), warna dan kadar Ca daging buah, kecepatan respirasi

Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode tutor sebaya dan metode demonstrasi terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dalam permainan bolavoli