• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMAT"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PARTISIPATIF PADA MATERI

RELASI DAN FUNGSI SISWA KELAS VIII-B SMPN 1 MINASATENE Sudarto

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi relasi dan fungsi dengan menerapkan model pembelajaran partisipatif, kegiatannya dilaksanakan dalam proses pembelajaran, dengan memaksimalkan keaktifan siswa, guru hanya sebagai fasilitator dan motifator. Dalam model pembelajaran partisipatif siswa belajar secara berkelompok, pajangan, mempresentasikan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri atas tahap Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, Refleksi. Adapun data dalam penelitian ini diperoleh dengan nilai tes, observasi dan angket. Penelitian ini dinyatakan berhasil jika siswa yang dinyatakan berhasil dalam pembelajaran dari siklus I dan siklus II yang penulis tetapkan terhadap penelitian tindakan ini mengalami peningkatan (jumlahnya semakin banyak). Dari hasil peneleitian diperoleh gambaran, siswa memperoleh ≥ 70 pada silus I sebesar 25 siswa (78 %), siklus II sebesar 27 siswa (84,4 %). Dari hasil observasi diperoleh gambaran adanya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran yaitu pada siklus I sebesar 14 siswa (43,75 %), siklus II sebesar 22 siswa (68,75 %) . Adapun hasil dari angket tentang respoons siswa terhadap pembelajaran diperoleh gambaran pada siklus I sebesar 25 siswa (78,125 %), siklus II sebesar 26 siswa (81,25 %). Dalam pembelajaran relasi dan fungsi dengan pembelajaran partisipatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa terbukti dengan meningkatnya hasil belajar dari siklus I ke siklus II, sedangkan dari hasil observasi yang diperoleh peningkatan aktivitas, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Adapun dari angket diperoleh hasil bahwa pembelajaran partisipatif meningkatkan respons siswa dalam pembelajaran matematika.

Kata kunci : hasil belajar matematika; model pembelajaran partisipatif; relasi dan fungsi

PENDAHULUAN

(2)

dalam pembelajaran dan rata-rata nilai ulangan hariannya yang hanya 57,8 . Fakta di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran matematika.

Penyebab kesulitan belajar yang dihadapi siswa sangatlah komplek, yang datang dari siswa sendiri misalkan kurangnya pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa, masalah sosial dan lain-lain. Adapun kesulitan belajar siswa disebabkan oleh guru misalnya, guru dalam proses pembelajaran tidak mengikutsertakan siswa dalam pembelajaran secara aktif, siswa hanya disuruh menghafal rumus-rumus, menerima konsep-konsep yang ada tidak melakukan sendiri. Sehingga hasilnya kurang bermakna dan tidak terekam dengan baik pada otak siswa.

Sementara itu matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan secara nasional, maka seluruh kompetensi yang ada harus dikuasai siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa mencapai Standar Ketuntasan Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu harus diupayakan mengatasi kesulitan-kesulitan belajar matematika yang dihadapi siswa.

Untuk mengantisipasi permasalahan di atas, perlu diupayakan suatu pembelajaran yang mengatasi kesulitan belajar siswa. Kesulitan belajar siswa dapat diupayakan dengan cara menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga belajarnya bermakna. Bila belajarnya bermakna diharapkan kesulitan belajar siswa berkurang dan pada akhirnya ada peningkatan hasil belajarnya.

(3)

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Citra Umbara : 2003). Tujuan di atas dapat dicapai salah satunya melalui proses pembelajaran matematika yang bermakna.

Dalam peraturan mentri No:22 tahun 2006 tentang standar isi mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran matematika yang dilakukan harus selalu mengacu pada tujuan diatas dengan memperhatikan karakteristik siswa sebagai pebelajar

(4)

Hasil refleksi awal terhadap kualitas proses dan hasil belajar matematika mengindikasikan berbagai masalah yang dialami oleh sebagian besar siswa yang bermuara pada hasil belajar matematika yang masih rendah.

Namun karena berbagai keterbatasan yang ada pada peneliti maka masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini dibatasi yaitu :

“ Apakah penerapan model pembelajaran partisipatif pada materi relasi dan fungsi

dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII-B SMPN 1 Minasatene? “

Masalah di atas menurut peneliti akan dapat dijawab melalui pemecahan dua sub masalah di bawah ini yaitu :

1. Bagaimana upaya meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika materi relasi dan fungsi melalui penerapan model pembelajaran partisipatif pada siswa kelas VIII-B SMPN 1 Minasatene ?

2. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar matematika materi relasi dan fungsi melalui penerapan model pembelajaran partisipatif pada siswa kelas VIII-B SMPN 1 Minasatene ?

Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi relasi dan fungsi pada siswa kelas VIII-B SMPN 1 Minasatene melalui penerapan model pembelajaran partisipatif yang dijabarkan dalam tujuan khusus yaitu :

(5)

2. Meningkatkan hasil belajar matematika materi relasi dan fungsi melalui penerapan model pembelajaran partisipatif pada siswa kelas VIII-B SMPN 1 Minasatene.

Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi guru pelaku penelitian tindakan kelas dapat :

a. Memberikan pengalaman merancang kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas dalam pembelajaran matematika dengan menggu-nakan model pembelajaran partisipatif.

b. Meningkatkan kualitas proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

2. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan peran aktif dalam pembe-lajaran mata pepembe-lajaran matematika sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.

3. Bagi sekolah penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan kepada masyarakat.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan keterbatasan pelaksanaan penelitian sebagai berikut :

1. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan perersamaan garis lurus, Materi relasi dan fungsi yang merupakan salah satu materi matematika kelas VIII semester ganjil sesuai KTSP.

(6)

yaitu : perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

3. Penelitian tindakan kelas ini hanya dilaksanakan di kelas VIII-B SMPN 1 Minsatene semester ganjil tahun pelajaran 2012 / 2013 yang berjumlah 32 siswa.

Berikut ini diberikan penjelasan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini.

Hasil belajar adalah kecakapan yang diperoleh melalui proses belajar..

Hasil belajar matematika merupakan sesuatu yang dicapai oleh siswa

melalui suatu proses belajar matematika. Sesuatu yang di capai oleh siswa ditunjukkan oleh keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan hasil nilai ulangan harian yang didapatkan pada model pembelajaran partisipatif.

Model pembelajaran : skenario pembelajaran di kelas.

Model pembelajaran partisipatif adalah skenario pembelajaran

dikelas yang diawali dengan pendahuluan, pembentukan kelompok kecil, kerja kelompok, pajangan, kegiatan belanja, dan presentasi hasil kerja kelompok.

METODE PENELITIAN

(7)

Permasalahan Perencana an tindakan I Pelaksana an tindakan I

Refleksi I Pengamatan/ pengumpulan data I

Permasalahan baru hasil refleksi

Perencana an tindakan II Pelaksana an tindakan II

Refleksi II Pengamatan/ pengumpulan data II

Siklus I

Siklus II

penelitian. Subyek penelitian adalah 32 siswa kelas VIII – B yang keadaan siswa dalam kelas tersebut heterogen.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan rincian sebagai berikut : siklus I dengan 4 x Tatap Muka (TM), siklus II dengan 4 x TM, Adapun materi yang dibahas dalam 2 siklus tersebut adalah :

1. Siklus I membahas materi : Memahami relasi dan fungsi Indikator:

Menjelaskan dengan kata-kata dan menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan relasi dan fungsi. Menyatakan suatu fungsi dengan notasi 2. Siklus II membahas materi : Menentu kan nilai fungsi

Indikator:

Menghitung nilai fungsi. Menentukan bentuk fungsi jika nilai dan data fungsi diketahui

(8)

Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan Penelitian

Melakukan pertemuan awal dengan 2 guru teman sejawat selaku observer untuk membicarakan persiapan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama penelitian.

a. Mengkaji Silabus untuk menentukan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

b. Merancang rencana pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran.

c. Menetapkan tujuan pembelajaran pada tindakan pertama.

d. Mempersiapkan perangkat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan.

e. Mempersiapkan lembar pengamatan observasi. f. Menyusun lembar kerja siswa.

g. Menyusun soal-soal tes akhir siklus. h. Menyusun angket.

2. Tindakan

a. Membagi siswa kelas VIII – B menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 4 siswa per kelompok.

(9)

c. Peneliti mengawali proses pembelajaran dengan menggali pengetahuan prasyarat yang dimiliki oleh siswa yang berhubungan dengan meteri yang akan dibahas.

d. Peneliti membagikan LKS, untuk dikerjakan secara kelompok, dari kerja kelompok tersebut diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri berdasar pengalaman belajarnya, dengan bimbingan seperlunya dari guru.

e. Observer melakukan observasi dengan memakai lembar observasi yang telah dipersiapkan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran.

f. Pada akhir pembelajaran, peneliti meminta masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya sesuai dengan topik yang diberikan peneliti.

g. Peneliti membantu untuk membetulkan jawaban siswa jika masih ada yang salah.

h. Peneliti bersama siswa membuat kesimpulan pada akhir pembelajaran. i. Pada akhir pembelajaran siklus, peneliti memberikan tes akhir siklus

kemudian memeriksa dan menganalisa hasilnya.

j. Melakukan observasi dengan lembar angket untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran partisipatif

3. Pengamatan

(10)

a. Siswa masih banyak yang kurang aktif terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung, 18 siswa dari 32 siswa yang menjadi subyek penelitian.

b. Kerja kelompok masih belum terlaksana dengan baik sehingga banyak siswa yang masih bekerja secara individu dan beberapa siswa mengalami kesulitan tidak berani bertanya.

c. Siswa masih kurang percaya diri untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

d. Beberapa siswa mengalami kesulitan untuk menyatakan suatu relasi dengan diagram

karticius 4. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan pada pelaksanaan siklus I, maka peneliti mengatasi masalah-masalah yang timbul pada pelaksanaan siklus I tersebut.

a. Peneliti menyelidiki kenapa dalam pembelajaran masih banyak siswa yang kurang aktif. Karena dari sebagian siswa memang belum paham pada tugas yang diberikan, tetapi tidak berani untuk bertanya pada teman yang lain atau pada guru, sehingga peneliti memberikan arahan perlunya kerja kelompok dalam pembelajaran adalah untuk memecahkan bersama kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran dengan bantuan tutor sebaya (teman di kelompoknya). b. Peneliti memberi dorongan (motivasi) pada siswa bahwa

(11)

c. Memberikan penjelasan pada siswa yang salah dalam mempresentasikan hasil diskusinya dan memberi penjelasan tentang hal-hal yang belum dipahami yang telah ditemukan dalam pengamatan.

d. Menentukan kesamaan pandangan terhadap tindakan awal pada siklus pertama hasilnya akan dijadikan bahan untuk merevisi rencana tindakan kedua.

Pelaksanaan Siklus II

1. Perencanaan Penelitian

a. Mendiskusikan dan memantapkan rencana pembelajaran yang telah disepakati sebelumnya dengan mempertimbangkan hasil refleksi dari siklus I.

b. Menetapkan tujuan pembelajaran pada tindakan kedua

c. Menyusun silabus dan rencana pembelajaran yaitu menentukan nilai fungsi

d. Mempersiapkan perangkat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan.

e. Mempersiapkan lembar observasi f. Menyusun lembar kerja siswa. g. Menyusun soal-soal tes akhir siklus.

h. Mempersiapkan angket yang akan dibagikan pada akhir siklus setelah tes dilaksanakan.

(12)

a. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di hadiri oleh 2 observer. b. Peneliti mengawali dengan menggali pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa dari hasil pembelajaran pada siklus I untuk memantapkan pengetahuannya sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah di buat.

c. Melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah ditetapkan dan membuat catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran.

d. Pada akhir pembelajaran siklus, peneliti memberikan tes akhir siklus kemudian memeriksa dan menganalisa hasilnya.

e. Melakukan observasi dengan lembar angket untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran partisipatif

3. Pengamatan Tindakan

Dari hasil pengamatan yang telah penulis laksanakan bersama dengan observator, ditemukan hal-hal sebagai berikut :

a. Masih ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran yang telah berlangsung, 10 siswa dari 32 siswa sebagai subyek penelitian.

b. Pelaksanaan kerja kelompok sudah lebih baik dan kesulitan dalam pembelajaran dapat diselesaikan dengan bantuan teman sekelompoknya.

c. Kepercayaan diri siswa mulai timbul sehingga banyak siswa yang ingin mempresentasikan hasil kerja kelompoknya ke depan.

(13)

4. Refleksi

Dari hasil pengamatan pada siklus II, maka peneliti mengatasi masalah-masalah yang timbul pada pelaksanaan siklus II.

a. Untuk mengatasi siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran diberi motivasi lagi bahwa belajar itu penting untuk mempersiapkan masa depan dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

b. Ada tutor sebaya yang muncul dalam kelompok diambil dari siswa yang pandai untuk membantu siswa yang masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran.

c. Memberi motivasi lagi untuk siswa-siswa yang masih kurang berani dalam menyampaikan hasil kerja kelompoknya.

d. Menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa tentang menentukan nilai fungsi.

e. Peneliti bersama observator menentukan persamaan pandangan terhadap tindakan

Alat Pengumpulan Data

Ada 3 kelompok data yang akan dianalisa.

1. Hasil tes akhir siklus untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa. 2. Hasil observasi ada 2 sasaran :

a. Siswa untuk mengetahui/melihat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi 5 aspek :

- Perhatian/keseriusan

(14)

- Kelengkapan buku catatan - Keaktifan bertanya/menjawab - Menghargai pendapat orang lain

b. Guru untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dan skenario pembelajaran yang direncanakan di kelas.

3. Hasil angket yang diberikan siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran partisipatip

Kriteria Keberhasilan Penelitian

1. Peneliti membuat instrumen penilaian kognitif dengan indikator yang mengacu pada indikator dalam rencana program pembelajaran. Untuk penilaian keberhasilan siswa dalam pembelajaran dengan rentang nilai 1 –

100. Dengan hasil(nilai) akhir = skor perolehan

skor maksimal X bobot soal.

Hasil nilai siswa dijumlah dan bisa dirumuskan keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Bila nilai siswa ≥ 70 siswa dinyatakan berhasil (tidak mengalami kesulitan) dalam belajar, jika nilai siswa < 70 maka siswa dinyatakan belum berhasil dalam belajar (mengalami kesulitan) dan perlu diremidi. Batas nilai keberhasilan yang ditentukan berdasar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah dibuat guru bidang studi matematika kelas VIII sebesar 70

(15)

2. Peneliti membuat instrumen penilaian afektif dengan menetapkan 5 butir indikator penilaian minat, dengan rentang nilai 1 – 4, untuk mengetahui keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran.

 Skor terendah seorang siswa = 1 x 5 = 5  Skor tertinggi seorang siswa = 4 x 5 = 20

Hasil skor siswa dijumlah dan bisa dirumuskan dalam salah satu kategori :

 5 – 8 : tidak aktif  9 – 12 : kurang aktif  13 – 16 : aktif

 17 – 20 : sangat aktif

Penelitian tindakan ini berhasil jika keterlibatan siswa secara aktif pada pembelajaran dari siklus I ke siklus II jumlahnya semakin lama semakin meningkat.

Siswa dinyatakan telah mengikuti pembelajaran secara aktif jika nilai hasil observasi mencapai ≥ 13.

3. Peneliti membuat angket dengan menetapkan 10 butir indikator dengan rentang skor 1 – 4.

 Skor terendah seorang siswa = 1 x 10 = 10  Skor tertinggi seorang siswa = 4 x 10 = 40

Hasil skor siswa dijumlah dan bisa dirumuskan dalam salah satu kategori :

(16)

 19 – 25 : kurang menyenangkan  26 – 33 : menyenangkan

 34 – 40 : sangat menyenangkan

Penelitian tindakan ini berhasil jika respons siswa terhadap pembelajaran dengan pembelajaran partisipatip dari siklus I ke siklus II semakin lama semakin banyak siswa yang menyenangi.

Siswa dinyatakan meningkat responnya terhadap pembelajaran dengan pembelajaran partisipatip jika nilai hasil angketnya mencapai ≥ 26.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian Siklus I

a) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal test akhir siklus I

Dari hasil pemeriksaan test yang dilakukan oleh peneliti diperoleh gambaran ada 25 siswa dari 32 siswa (78,1 %) telah tuntas dalam memahami materi dalam pembelajaran dengan rata-rata hasil test yang telah dicapai 70,0 b) Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran partisipatif

Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan beserta observator terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran, tampak pada tabel berikut.

Dari tabel tampak bahwa dari 32 siswa kelas VIII – B yang aktif dalam pembelajaran 14 siswa

(17)

Dari hasil pemeriksaan angket yang dikerjakan oleh siswa dalam akhir siklus I tentang respons siswa dalam pembelajaran respons siswa terhadap pembelajaran partisipatif sebesar 25 siswa dari 32 siswa menyenangkan. 2. Hasil Penelitian Siklus II

a) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal test akhir siklus II

Dari hasil pemeriksaan test yang dilakukan oleh peneliti diperoleh gambaran ada 27 siswa dari 32 siswa (84,4 %) telah tuntas dalam memahami materi pada pembelajaran pada siklus II dengan rata-rata hasil test yang telah dicapai 72,5. hal tersebut dapat dilihat dari tabel hasil belajar matematika siklus II

b). Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran partisipatif

Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti bersama kolaborator terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran, siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran 22 dari 23 siswa

c). Respon siswa dalam pembelajaran partisipatif

Dari hasil pemeriksaan angket yang dikerjakan oleh siswa dalam akhir siklus II tentang respons siswa pada pembelajaran partisipatif tampak pada respons siswa terhadap pembelajaran partisipatif sebesar 26 dari 32 siswa menyenangkan

2. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I

(18)

b. Dari tabel hasil observasi siklus I dapat dibaca bahwa dalam pembelajaran, keterlibatan siswa secara aktif prosentasenya mencapai 43,750%.

c. Dari tabel hasil angket siklus I dapat diketahui bahwa respons siswa terhadap pembelajaran partisipatif menyenangkan, prosentasenya mencapai 78,125%.

d. Hal-hal yang ditemukan dalam pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I adalah :

 Pada umumnya siswa masih kurang paham tentang menyatakan relasi dengan koordinat karticius.

 Sebagian siswa termotivasi untuk aktif dan kreatif di dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul di LK, sebagian siswa lagi masih kurang aktif dalam pembelajaran.

 Siswa berusaha untuk melaksanakan diskusi dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul di LK, meskipun ada sebagian siswa yang pasif.

 Hasil dari kerja kelompok yang dilakukan siswa masih ada yang melenceng dari masalah yang ada.

 Siswa masih kurang keberanian dan kurang percaya diri untuk mempresentasikan hasil kerjanya ke depan.

 Penguasaan materi prasyarat siswa kurang, sehingga kegiatan diskusi agak terlambat.

(19)

 Menjelaskan kembali tentang menyatakan relasi dengan diagram karticius.

 Untuk siswa yang pasif dicari penyebabnya agar siswa tersebut mempunyai semangat untuk mengikuti pembelajaran secara aktif.  Untuk membenarkan hasil pembelajaran yang salah ditanyakan dulu

pada siswa yang lain agar dibenarkan, jika masih saja salah maka guru yang akan meluruskan jawaban yang salah tersebut.

 Guru memotivasi siswa untuk mengungkapkan pendapatnya di depan dengan berani dan percaya diri karena hal tersebut sangat diperlukan untuk siswa di masa yang akan datang, apabila ada kegagalan guru akan memberikan bimbingan seperlunya untuk kesempurnaan pendapat itu.

 Jika materi prasyarat siswa kurang, maka akan diulang lagi untuk menggali kembali pengetahuan prasyarat yang mendukung topik yang diberikan dengan tanya jawab.

2. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II

a. Dari tabel hasil belajar matematika yang telah dikerjakan siswa pada siklus II, siswa yang mengalami tuntas belajar sebesar 27 siswa atau prosentasenya sebesar 84,4 %, ada kenaikan sebesar 6,3 % dari siklus I. b. Dari tabel hasil observasi siklus II dapat dibaca bahwa dalam

(20)

c. Dari tabel hasil angket siklus II dapat diketahui bahwa respons siswa terhadap pembelajaran partisipatif mengalami sedikit kemajuan karena siswa sudah banyak yang menyenangi pembelajaran partisipatif yaitu sebesar 81,250% berarti mengalami peningkatan sebesar 3,125 % dari siklus I.

d. Hal-hal yang ditemukan dalam pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II adalah :

 Ada beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam menentukan menentukan nilai fungsi

 Siswa antusias sekali dalam kegiatan pembelajaran dengan kelompoknya untuk menemukan penyelesaian dari permasalahan yang muncul dalam LK, meskipun ada beberapa siswa yang tidak mengikuti kerja kelompok (pembelajaran) secara aktif.

 Masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalm proses pembelajaran dan responnya juga rendah.

e. Alternatif pemecahan masalah tentang hal-hal yang ditemukan dalam pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II :

 Menjelaskan kembali dan menambah latihan dengan membantu mengerjakan anak-anak yang masih kesulitan untuk menyelesaikan soal-soal menentukan nilai fungsi.

(21)

 Mendekati siswa yang kurang aktif dan responnya juga rendah untuk diminta keterangan apa yang menyebabkan siswa tersebut seperti itu, lalu diberi motivasi untuk membangkitkan semangat belajar mereka. f. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa secara klasikal terdapat

peningkatan respons siswa dan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran partisipatif dalam bentuk kerja sama kelompok baik pada siklus I maupun II. Begitu juga respons siswa pada pembelajaran partisipatif juga menigkat baik pada siklus I maupun II. Juga diikuti dengan peningkatan hasil belajar matematika siswa. keterlibatan siswa secara aktif dan respons siswa dalam pembelajaran partisipatif telah dibahas pada pembahasan hasil penelitian siklus I maupun II.

g. Dari data hasil penelitian tindakan kelas nampak bahwa semua unsur yang penulis teliti yaitu, nilai test matematika akhir siklus, nilai afektif dari observasi tentang keterlibatan secara aktif dalam proses pembelajaran maupun dari nilai angket semua mengarah pada peningkatan hasil yang semakin lama semakin baik dari siklus I ke siklus II. Hal itu menunjukkan bahwa pembelajaran partisipatif pada materi relasi dan fungsi kelas VIII – B SMP Negeri1 Minasatene, dapat meningkatkan hasil belajar belajar siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan :

(22)

2. Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika materi relasi dan fungsi melalui penerapan model pembelajaran partisipatif meningkat. Atau dengan kata lain bahwa :

Penerapan model pembelajaran partisipatif pada materi relasi dan fungsi dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII-B SMPN 1 Minasatene.

2. Saran

1. Untuk meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran diharapkan para guru mencoba menerapkan model pembelajaran partisipatif bila karakteristik siswanya mirip dengan karakteristik siswa pada penelitian ini.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran diharapkan para guru mencoba menerapkan model pembelajaran partisipatif bila karakteristik siswanya mirip dengan karakteristik siswa pada penelitian ini.

3. Kepada para kepala sekolah hendaknya memfasilitasi gurunya untuk mengadakan PTK untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya.

DAFTAR PUSTAKA

Slavin, E, Robert. 1994. A Practical Guide to Cooperative Learning. Disadur oleh M. Nur. 2005. Surabaya: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen. LPMP Jatim.

DePorter, B. & Hernacki, M. 1992. Quantum Learning: Unleasing the Genius in You. Diterjemahkan oleh Alwiyah Abdurrahman. 2005. Bandung: Kaifa.

(23)

Depdiknas. 2005. Materi Sosialisasi Model Pembelajaran IPA SD dan Matematika SMP. Surabaya: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen. LPMP Jatim.

Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu digunakan kombinasi 7 vektor momen agar setiap kelas memiliki nilai ciri yang berbeda dengan kelas lain, sehingga memungkinkan pengenalan bahasa isyarat menjadi

Plat –plat tulang ini dikepala bersatu dengan tengkorak yang terbuat dari tulang rawan, mulut sebelah kebawah ujung kepala (hidung) runcing, sirip ekor tidak simetris, bertutup

• Sebanyak 57,53% dari 166 Ibu Melahirkan di Kecamatan Tappalang Barat DITOLONG oleh BUKAN BIDAN, DOKTER ATAU PERAWAT. • Sebanyak 32,53% dari 259 Ibu Melahirkan di Kecamatan Kalumpang

Diketahui bahwa satu himpunan S dalam sebuah bidang atau dalam sebuah ruang adalah convex polygon (atau himpunan convex) jika dan hanya jika titik X dan Y ada di dalam S,

Pelabuhan Larantuka juga menjadi tempat persinggahan kapal-kapal penumpang besar yang biasa melayani transportasi laut di Indonesia.. Kata kunci : Terminal Penumpang,

MM, MBA selaku dosen pembimbing tesis dan Direktur Binus International, yang telah bersedia meluangkan dan mengorbankan waktu serta tenaga untuk memberikan bimbingan dan

Pada indikator Elaboration (elaborasi) jawaban siswa yang belum memenuhi indikator ini hanya mampu menulis ulang data yang diketahui yang dikonversi menjadi

[r]