• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kapita Selekta Administrasi Negara (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kapita Selekta Administrasi Negara (2)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

Gambaran Umum Kota Tebing Tinggi

Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu dari tujuh kota yang ada di provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kota Tebing Tinggi adalah 3843,8 Ha. Kota Tebing Tinggi yang berjarak sekitar 80 Km dari Kota Medan serta terletak pada jalur lintas utama Sumatera,yaitu yang menghubungkan lintas timur dan lintas tengah Sumatera Utara melalui lintas diagonal pada ruas jalan Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat-Balige-Siborong-Borong. Kota Tebing Tinggi terletak diantara 30 19’ - 30 21’ LU dan 9809'

−98011' BT dengan batas-batas :

1. Sebelah Utara dengan PTPN III Kebun Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Sebelah Selatan dengan PTPN IV Kebun Pabatu dan Perkebunan Paya Pinang,

Kabupaten Serdang Bedagai.

3. Sebelah Timur dengan PT Socfindo Tanah Besi dan PTPN III Kebun Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai.

4. Sebelah Barat dengan PTPN III Kebun Gunung Pamela, Kabupaten Serdang Bedagai. Kota Tebing Tinggi dilintasi oleh empat aliran sungai besar dan kecil yaitu Sungai Padang, Bahilang, Kalembah, dan Sibarau. Kota Tebing Tinggi beriklim tropis maka temperatur udara di kota ini cukup panas yaitu berkisar 250−270 C. Sebagaimana kota-kota lain di Sumatera Utara, Kota Tebing Tinggi mempunyai dua musim, penghujan dan kemarau.

Berdasarkan data dari Kantor BPS Kota Tebing Tinggi tahun 2009, bahwa sebagian besar wilayah kota Tebing Tinggi digunakan untuk permukiman (35,96 %), lahan pertanian (50,97%), dan sarana sosial ekonomi dan budaya (6,25%), dan selebihnya dipergunakan untuk industri, semak belukar dan lainnya.

(2)

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, junlah penduduk Kota Tebing Tinggi sementara adalah 145.280 orang yang terdiri dari 71.845 laki-laki dan 73.225 perempuan dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 3.778 km3. jumlah penduduk Kota Tebing Tinggi dari periode ke periode selalu mengalami pertambahan, diaman laju pertumbuhan penduduknya mengalami peningkatan yang berfluktuatif.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tebing Tinggi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,yang selanjutnya disebut RPJM Daerah, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode lima tahun sesuai periode masing-masing pemerintah daerah. RPJPD 2006-2025 secara garis besar memberikan pedoman dan araha pembangunan dalam visi dan misi untuk periode 20 tahun ke dapan, dan merupakan acuan dari setiap tahap RPJMD yang berkesinambungan dan berkelanjutan. RPJMD merumuskan permasalahan, sasaran serta arah kebijakan pembangunan Kota Tebing Tinggi dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Dengan demikian,RPJMD 2011-2016 ini merupakan pedoman bagi seluruh komponen pemerintah, stakeholders, masyarakat dan dunia usaha, dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah Kota Tebing Tinggi secara sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi.

RPJMD Pemerintah Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016 merupakan penjabaran dari visi,misi dan program walikota Tebing Tinggi yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Pemkot Tebing Tinggi Tahun 2011-2016 dalam penyusunannya berpedoman pada dokumen perencanaan pembangunan lainnya,seperti rencana tata ruang dan rencana pembangunan jangka panjang provinsi serta memperhatikan RPJP dan RPJM Nasional. Di samping itu, RPJMD Pemkot Tebing Tinggi Tahun 2011-2016 disusun dengan memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki, faktor-faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan lima tahun yang lalu serta isu-isu strategis yang berkembang.

Muatan dalam RPJMD Pemkota Tebing Tinggi berisi arah kebijakan keuangan daerah, kebijakan umum, dan program Satuak Kerja Perangkat Daerah, program lintas SKPD dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Pengertian indikatif berarti bahwa informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah ini, hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan bersifat tidak kaku atau fleksibel.

(3)

Misi Kota Tebing Tinggi

1. menyelenggarakan pembinaan mental spiritual masyarakat, sumber daya aparatur untuk mewujudkan insane yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Menyelenggarakan pendidikan yang lebih berkualitas, secara terpadu, merata, terjangkau, dan memiliki wawasan kebangsaan.

3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas hidup untuk mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, dan berkualitas.

4. Melanjutkan pembangunan kota Tebing Tinggi sebagai kota jasa yang memiliki produktivitas, inovasi, kreativitas, dengan berorientasi kepada pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

5. Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur, sarana, dan prasarana secara terkoordinasi dengan titikberat pada penganggulangan banjir.

6. Melaksanakan pembinaan UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah ) secata terpadu menyeluruh dan mensejahterakan masyarakat melalui pemanfaatan usaha yang memiliki prospek.

7. Menyelenggarakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan sumber dayamasyarakat untuk meningkatkan daya saing dan kesempatan kerja.

8. Menyelenggarakan pembangunan , pembinaan social kemasyarakatan secara berkeadilan, taat azas, taat prosedur dengan menjunjung tertib hukum.

Beberapa dasar hukum penyusunan RPJMD Kota Tebing Tinggi,yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

2. Undnag-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

3. Undnag-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional

6. Dan lain-lain

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran 2012

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau yang disebut dengan APBD merupakan rincian anggaran untuk semua jenis pemasukan dan pengeluaran oleh daerah menyangkut perangkat daerah yang terdapat di daerah tersebut seperti dinas,badan atau kantor dalam penyelenggaraan pemerintahan daerahnya.

(4)

dalam Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran 2012. Di dalam Peraturan daerah tersebut,diatur jumlah anggaran baik itu pemasukan dari berbagai sektor yang yang ada hingga pengeluaran tiap perangkat daerahnya.

(5)

PEMBAHASAN

2.1 Nomenklatur Perangkat Daerah

a. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diatur tentang urusan wajib dan urusan pilihan. urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota berkaitan dengan pelayanan dasar. Sedangkan urusan pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Penentuan urusan pilihan ditetapkan oleh pemerintahan daerah.

Berkaitan dengan peraturan pemerintah tersebut, maka setiap daerah seharusnya memiliki perangkat daerah yang nomenklaturnya sesuai dengan peraturan pemerintah tersebut. Maka,dari sini akan dibandingkan nomenklatur antara peraturan pemerintah tersebut dengan perangkat daerah yang terdapat di Kota Tebing Tinggi.

Nomenklatur Perangkat Daerah Berdarkan PP No.38/2007 Mengenai

Urusan Wajib

Urusan Wajib Perangkat Daerah Kota Tebing Tinggi

Pendidikan Pendidikan

Kesehatan Kesehatan

Lingkungan Hidup Pekerjaan Umum

Pekerjaan Umum Perumahan

Penataan Ruang Penataan Ruang

Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan

Perumahan Perhubungan

Kepemudaan dan Olahraga Lingkungan Hidup

Penanaman Modal Kependudukan dan Catatan Sipil Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Pemberdayaan Perempuan

Kependudukan dan Catatan Sipil Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Ketenagakerjaan Sosial

Ketahanan Pangan Tenaga Kerja

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Penanaman Modal

Perhubungan Kebudayaan

Komunikasi dan Informatika Pemuda dan Olahraga

Pertanahan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri Pemerintahan Umum

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

Kepegawaian

(6)

Sosial Kearsipan

Kebudayaan Komunikasi dan Informatika

Statistik Kearsipan Perpustakaan

Dari tabel diatas,dapar ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam penyusunan RPJMD Kota Tebing Tinggi, susunan nomenklaturnya tidak mengikuti nomenklatur yang diatur dalam PP No.38 Tahun 2007.

2. Ada beberapa urusan wajib yang diatur dalam PP No.38 Tahun 2007 yang tidak dicantumkan dalam penyusunan urusan wajib di RPJMD Kota Tebing Tinggi, seperti Ketahanan Pangan, Perlindungan Anak, Pertanahan, Otonomi Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah dan Persandian, Statistik serta Perpustakaan.

Nomenklatur Perangkat Daerah Berdarkan PP No.38/2007 Mengenai

Urusan Pilihan

Urusan Pilihan Perangkat Daerah Kota Tebing Tinggi

Kelautan dan Perikanan Pertanian

Pertanian Kelautan dan Perikanan

Kehutanan Perdagangan

Energi dan Sumber Daya Mineral Perindustrian Pariwisata

Industri Perdagangan Ketransmigrasian

Dari data diatas dapat dilihat bahwa urusan pilihan yang sesuai dengan potensi yang terdapat di Kota Tebing Tinggi adalah Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Perdagangan serta Perindustrian. Sehingga pemerintahan daerah hanya memprioritaskan keempat urusan pilihan tersebut dibanding urusan pilihan lainnya untuk memaksimalkan potensi daerah yang ada agar meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Tebing Tinggi.

b. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007

(7)

perangkat daerah, maka penggabungannya sesuai dengan perumpunan urusan pemerintahan yang dikelompokkan dalam bentuk dinas dan lembaga teknis daerah.

Perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas dapat dibandingkan sebagai berikut: Bentuk Dinas Menurut PP No.41/2007 Bentuk Dinas di Kota Tebing Tinggi

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan

Kesehatan Dinas Kesehatan

Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan

Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Pekerjaan Umum Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Perekonomian Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Pelayanan Pertanahan Dinas Pemuda,Olahraga, Kebudayaan dan

Pariwisata

Pertanian Dinas Pendapatan

Pertambangan dan Energi Dinas Pertanian

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Dari perbandingan diatas dapat dilihat bahwa:

1. Ada beberapa bentuk dinas yang tidak terdapat di Kota Tebing Tinggi seperti Dinas Perekonomian, Dinas Pelayanan Pertanahan, dan Dinas Pertambangan dan Energi.

2. Pemerintah Kota Tebing Tinggi melakukan upaya penggabungan bentuk dinas yang diangga mempunyai urusan pemerintahan yang hampir sama seperti Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,Kecil dan Menengah,Perindustrian dan Perdagangan dan juga Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata.

3. Ada beberapa dinas yang dibentuk berdasarkan kebijakan dari Pemerintah Kota Tebing Tinggi yang tidak terdapat dalam PP No.41/2007 melainkan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi daerah Kota Tebing Tinggi seperti Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

Perumpunan urusan diwadahi dalam bentuk badan, kantor, inspektorat dan rumah sakit dapat dibandingkan sebagai berikut:

Bentuk Badan atau Kantor Menurut PP No.41/2007

Bentuk Badan atau Kantor di Tebing Tinggi

Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kesatuan Bangsa,Politik dan Perlindungan

Masyarakat

Kantor Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup Kantor Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana

(8)

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan

Desa

Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

Kantor Pelayanan dan Perizinan Terpadu Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kantor Ketahanan Pangan

Pengawasan Badan Pemberdayan Masyarakat dan

Pemerintahan Kelurahan

Pelayanan Kesehatan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa:

1. Ada tiga badan atau kantor yang menurut PP No.41/2007 yang tidak terdapat di Kota Tebing Tinggi, seperti Penelitian dan Pengembangan, Penanaman Modal, Pengawasan, dan Pelayanan Kesehatan.

2. Namun, menurut kebijakan dari Pemerintah Kota Tebing Tinggi, ada beberapa badan atau kantor yang disesuaikan dengan kondisi wilayah Kota Tebing Tinggi, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta Kantor Pelayanan dan Perizinan Terpadu.

1. BIDANG PENDIDIKAN (PROGRAM YANG DITINJAU)

Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu kota pendidikan dimana bidang pendidikan menjadi salah satu bentuk prioritas yang sangat diperhatikan oleh Pemerintah Kota Tebing Tinggi karena kualitas SDM dapat digambarkan dari tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, semakin tinggi tingkat pendidikan nya, maka kemungkinan nya semakin tinggi kualitas SDM nya. Hal tersebut dapat terlihat dari Visi dan Misi Kota Tebing Tinggi, Program RPJMD dan alokasi dana APBD untuk Bidang Pendidikan.

Adapun sasaran yang ingin dicapai pada urusan wajib pendidikan Kota Tebing Tingi yaitu :

1. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat dan kualitas pendidikan masyarakat. 2. Meningkatkan budaya baca masyarakat.

Program yang akan dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan capaian sasaran diatas yaitu :

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2. Program Wajar Dikdas.

(9)

5. Program untuk Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. 6. Program Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.

Data mengenai Bidang Pendidikan Kota Tebing Tinggi.

1. Jumlah Lembaga Pendidikan, Peserta Didik dan Tenaga Pendidik

No Lembaga/ Kelompok

Jumlah

Lembaga Peserta didik Tenaga pendidik

Negeri Swast a

Jumlah Negeri Swast a

Jumlah Negeri Swast a

Jumlah I. Formal

1 TK 3 19 22 221 1840 2061 25 121 146

2 RA - 15 15 - 898 898 0 74 74

3 SD 76 17 93 14844 4207 19051 893 210 1103

4 SDLB 1 - 1 134 - 134 0

5 MI 2 2 4 402 148 550 32 15 47

6 SMP 10 12 22 6951 2096 9047 441 164 605

7 SMP

Terbuka 1 - 1 61 - 61 50 0 50

8 MTS 1 7 8 310 1058 1368 22 104 126

9 SMA 4 11 15 3083 3242 6325 244 212 456

10 MA 1 6 7 212 702 914 27 92 119

11 SMK 4 9 13 2936 3143 6079 267 218 485

Jumlah 188 40409 2726

II Non Formal 1 Kejar

Paket A

0 1 1 0 15 15 0 2 2

2 Kejar Paket B

0 13 13 0 236 236 0 81 81

3 Kejar

Paket C 0 9 9 0 283 283 0 63 63

4 Kel. PAUD-PNF

0 58 58 0 2345 2345 0 177 177

Jumlah 81 534 146

Sumber Dinas Pendidikan Tebing Tinggi 2010

(10)

2. Fasilitas Pendidikan No Jenjang Satuan

Pendidikan

Kondisi Ruang Kelas

Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat

01 TK 64 2 0 66

02 RA 24 3 0 27

03 SD 542 47 15 604

04 MI 15 6 0 21

05 SMP 236 13 3 252

06 MTs 39 1 0 40

07 SMA 188 17 0 205

08 MA 32 2 0 34

09 SMK 179 25 0 204

Jumlah 1319 116 18 1453

Sumber Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi 2010

Dari data jumlah sekolah yang ada di Tebing Tinggi Tahun 2010, tercatat jumlah ruang kelas dalam kondisi baik berjumlah 1319 buah (90,78%), kondisi rusak ringan berjumlah 116 (7,98%) dan kondisi rusak berat berjumlah 18 buah (1,24%). Hal ini menunjukkan bahwa kondisi fasilitas pendidikan di Tebing Tinggi secara umum dalam kondisi baik.

3. Kualifikasi Guru

No Jenjang/SatuanPendidikan

Jumlah guru sesuai kualifikasi pendidikan

terakhir Jumlah

SLTA/sederajat D2-D3 S1 S2

1 TK 82 31 14 0 127

2 RA 42 2 8 0 52

3 SD 236 454 413 0 1103

4 MI 6 7 34 0 47

5 SMP 33 87 565 2 687

6 MTs 24 3 99 0 126

7 SMA 3 86 357 10 456

8 MA 11 7 98 3 119

9 SMK 27 42 413 3 485

Sumber Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi, Pendataan Pendidikan 2010

(11)

 Kelemahan-kelemahan di Bidang Pendidikan 1. Angka Partisipasi Sekolah (APS)

APS merupakan indicator yang menunjukkan persentase usia sekolah yang saat ini duduk dibangku sekolah baik SD, SMP, maupun SMA. Artinya, APS ini menunjukkan akses penduduk usia sekolah terhadap pendidikan di suatu daerah. Berdasarkan dta dinas pendidikan provinsi SUMUT tahun 2010, APS SD Kota tebing Tinggi adalah sebesar 90.71 %. Angka ini lebih rendah dari APS SD provinsi SUMUT (94.24%). Kemudian APS SMP adalah sebesar 74,71% lebih rendah dari provinsi SUMUT (74.74%).

Secara umum angka diatas menunjukkan bahwa terjadi penurunan APS dari jenjang SD ke jenjang SMP. Hal ini harus diperhatikan serius oleh PEMKO Tebing Tinggi karena penurunan angka ini apakah disebabkan tingginya angka putus sekolah atau angka mengulang kelas. Penurunan angka ini juga secara langsung dapat mengakibatkan sulitnya pencapaian program wajib belajar 12 tahun yang telah dicanangkan oleh pemerintah Kota Tebing Tinggi.

2. Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik di Kota Tebing Tinggi, untuk jenjang TK s/d SD masih banyak ditemukan guru dengan kualifikasi pendidikan terakhir adalah SMA dan D2-D3, padahal seharusnya, pada saat sekarang ini tenaga pendidik sudah minimal jenjang Sarjana.

 Keberhasilan di Bidang Pendidikan

Keberhasilan di Bidang Pendidikan Kota Tebing Tinggi dapat dilihat dari program-program yang telah dicangkan dimana hampir semua mengalami peningkatan dan kemajuan, antara lain :

1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Terdapat peningkatan proporsi anak usia dini yang mendapatkan PAUD sebanyak 0,19%, meningkatnya jumlah kelompok PAUD sekitar 7,6%, meningkatnya jumlah tenaga pendidik PAUD sebanyak 18,30% dan juga meningkatnya jumlah pengelola PAUD sebanyak 5%.

2. Wajar Dikdas

Meningkatnya penerimaaan siswa baru SD/MI/SDLB sekitar 5%, meningkatnya nilai rata-rata kelas SMP/MTs sekitar 0,1%, menurunnya angka putus sekolah SD/MI sebesar 0.10% dan untuk SMP/MTs terjadi penurunan sekitar 0,145%, meningkatnya nilai rata-rata UAN SD sebesar 1,24% dsbnya.

3. Pendidikan Menengah

Meningkatnya angka kenaikan SMA sebesar 0,8%, menurunnya angka mengulang SMA sebesar 2,01%, peningkatan nilai rata-rata UAN SLTA baik program IPA, IPS maupun Bahasa.

4. Pendidikan Non-Formal

Meningkatnya jumlah lembaga pendidikan dan kursus yang telah terdaftar sekitar 6,45%.

(12)

Meningkatnya jumlah guru sesuai dengan pendidikan formal guru SD/SMP/SMA, meningkatnya sekolah yang memiliki laboratorium di sekolah SD/SMP/SMA.

 APBD Bidang Pendidikan Kota Tebing Tinggi

Dana alokasi APBD terbesar di Kota Tebing Tinggi diberikan kepada Dinas Pendidikan sebesar Rp.123.937.896.900,- dari total jumlah APBD Kota Tebing Tinggi sebesar Rp.318.215.080.000,-. Dana tersebut diberikan untuk menunjang program-program yang telah dicanangkan oleh Dinas Pendidikan baik untuk belanja pegawai maupun biaya operasional pelaksanaan program-programnya. Dari APBD tersebut terlihat bahwa Pemko Tebing Tinggi memang memprioritaskan Bidang Pendidikan supaya dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berkompeten sehingga dapat memajukan pembangunan Kota Tebing Tinggi di berbagai sector .

2. BIDANG KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah juga merupakan salah satu bidang yang disoroti di Kota Tebing Tinggi. Pemerintah mengutamakan pemberdayaan masyarakatnya melalui program KUKM ini, dimana hampir sebahagian penduduk Kota Tebing Tinggi berprofesi sebagai pengelola KUKM ini . Beberapa hasil KUKM yang sudah berkembang pesat hingga keluar kota Tebing Tinggi yaitu produksi Lemang dan Roti Kacang. Hasil produksi ini sudah diakui oleh berbagai kalangan. Hal ini harus terus dikembangkan oleh Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Karena melalui KUKM ini pemerintah dapat menciptakan masyarakat yang mandiri, mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dan membantu Pemko Tebing Tinggi untuk menambah pendapatan daerah guna meningkatakan pembangunan Kota Tebing Tinggi.

Adapun sasaran yang ingin dicapai pada urusan wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tebing Tingi yaitu :

1. Meningkatnya iklim usaha yang kondusif terutama pada usaha mikro kecil dan menengah.

2. Meningkatnya Produktivitas dan Kualitas Usaha MIkro Kecil dan Menengah.

3. Meningkatnya Kualitas Perkoperasian.

Program yang akan dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan capaian sasaran diatas yaitu :

1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

(13)

3. Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

4. Pengembangan SDM bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 5. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.

 Keberhasilan di Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Keberhasilan di Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tebing Tinggi dapat dilihat dari program-program yang telah dicangkan dimana hampir semua mengalami peningkatan dan kemajuan, antara lain :

1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik, yakni dapat dilihat dari sasaran indicator yang ditetapkan yaitu pada tahun 2010, banyaknya Surat Izin Perdagangan (SIUP) yang dikeluarkan untuk usaha menengah meningkat sebesar 193% yang juga menunjukkan tingkat kesadaran pengusaha menengah dalam mengurus izin usahanya meningkat jika dibandingkan pada tahun 2009

2. Meningkatnya produktivitas dan kualitas usaha mikro kecil dan menengah menunjukkan kinerja keberhasilan yang baik

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pengambilan sampah untuk toko dan sekolah dilakukan pada pukul 16.00 WIB hal tersebut dikarenakan pada jam tersebut sampah akan terkumpul secara maksimal

membutuhkan ke institut dan pengadaannya dilakukan secara terkoordinasi dengan unit pengelola infrastruktur teknologi informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2)

Tetapi bagi santri yang merupakan pindahan dari pesantren tahfiz lain dan telah menguasai hafalan beberapa juz, mereka harus mentakrir hafalannya, dan bila dianggap telah

Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan

Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan konseling (BK), dan wali

Para peminum toak mengobjektivasikan bahwa dengan keberadaan minuman toak di Tuban sejak dahulu yang diberikan secara turun-temurun kepada generasi ke generasi dan memang sudah

Hipotesis dalam penelitian ini diantaranya Pengaruh kepemimpinan , Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas

Dari penelitian ini penyusun dapat merumuskan beberapa kesimpulan yang terkait dengan rumusan masalah penelitian adalah Solo Radio menangkap pendengar lokal atau