• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014 ISSN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Volume 4, No. 7, Oktober 2014 ISSN :"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PADA KANTOR DINAS PETERNAKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

Sulbahri Madjir *)

Dosen MM UTP*) Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Telp. 0711-372164-360717, Fax. 0711-360725

Wab site : www/mm-utp.com ; E-mail : [email protected]

ABSTRACT

The Study examine the impact of Leadership, Motivation and Work Dicipline on Employee Performance at South Sumatera Province of Departement of Animal Husbandry Office. The airn of this report is to know the effect of Leadership. Motivation and Work Dicipline on Employee Performance at South Sumatera Province of Departement of Animal Husbandry Office. The data collected by Questioner. The population in the research is the Employment at South Sumatera Province of Departement of Animal Husbandry Office amount 101 People, 30 with Stratified Sampling and Proporsional Random Sampling and only 71 people were used Intested Instrument. From the processing of the data obtained coefficients regression for Variable Leadership (X1) is 0,414, the coefficients regression for Motivation (X2) is 0,575 and the coefficients regression for Motivation (X2) is 0,575 and the coefficients regression form work Dicipline (X3) is 0,184, while the constant value is 15,178 so the Multiple Regrssion Equation on this research are : Y = 15,178 + 0,414X1 + 0,575X2 + 0,184X3. From the computer analysis, the correlation coefficient (r) was 0,866 or 86,60% means that it has a strong relationship between the dependent and independent variable the determination coefficient (R2) was 0,739. The value showed that the interaction behween Leadership, Motivation and work Dicipline contribution at South Sumatera Province of Departement of Animal Husbandry Office employee was 73,90%, and the other 26,1% was influenced by other variables were not observed in this research. The implementation of the research hoped that at South Sumatera Province of Departement of Animal Husbandry Office could develop the Leadership and increase the employee Motivation Work Disipline to get the goals (employee work) of the institution.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang.

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menjalankan aktivitas organisasi guna mencapai tujuan. Maju mundurnya suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut, karena hal ini akan menentukan kinerja organisasi yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh memberikan kontribusi bagi hasil kinerja dan efektivitas organisasi.

Motivasi dasar bagi kebanyakan orang menjadi pegawai pada suatu organisasi tertentu adalah untuk mencari nafkah. Berarti apabila di satu pihak seseorang menggunakan pengetahuan keterampilan, tenaga dan sebagian waktunya untuk berkarya pada suatu organisasi, di lain pihak ia mengharapkan menerima imbalan tertentu.

Konsep disiplin merupakan sikap ketaatan terhadap suatu aturan atau ketentuan yang berlaku dalam organisasi.

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Selain motivasi, disiplin kerja kepemimpinan

juga disinyalir sebagai faktor utama yang

diketemukan secara konsisten dalam pembentukan kinerja pegawai.

Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan saat ini belum menunjukan kinerja yang optimal, rendahnya kinerja pegawai dikarenakan kurangnya kesadaran dan kemampuan pegawai, disamping dipengaruhi faktor kepemimpinan dan motivasi seorang pemimpin yang ideal harus mampu memberikan arahan kepada pegawai agar dapat

meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan

organisasi.

Upaya pimpinan untuk meningkatkan kinerja pegawai yang secara kumulatif akan berpengaruh pada peningkatan kinerja lembaga atau organisasi. Secara umum pimpinan diharapkan pada persoalan bagaimana dapat menciptakan suatu situasi yang kondusif agar bawahan atau orang yang dipimpinnya memperoleh kepuasan individual dan semangat kerja sehingga mereka bersedia bekerja sesuai tujuan dan memiliki komitmen dan etos kerja yang tinggi demi keberhasilan dan tercapainya tujuan organisasi.

(2)

B. Identifikasi Masalah

Sesuai uraian diatas dapat diidentifikasi masalah kinerja pegawai di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan diantaranya:

1. Kepemimpinan yang belum mendukung

terciptanya iklim kerja yang baik.

2. Motivasi untuk menciptakan kinerja masih kurang.

3. Disiplin Kerja masih kurang ini terlihat dari kehadiran dan ketepatan waktu jam bekerja sering terlambat atau bahkan tidak masuk. 4. Rasa tanggung jawab terhadap organisasi masih

rendah.

5. Kurangnya ketaatan para pegawai terhadap peraturan organisasi

6. Kurangnya kerjasama antara pegawai dan pimpinan

7. Sikap dan tingkah laku pegawai dalam melaksanakan tugas belum optimal

8. Pengetahuan dan keterampilan pegawai belum optimal

9. Sikap mendukung kelompok masih kurang karena masih ada pegawai yang tidak peduli terhadap pekerjaan

10. Perencanaan dan koordinasi masih kurang ini terlihat dengan baik tidak adanya jadwal khusus dalam bekerja.

11. Kinerja pegawai Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan Selatan pada belum optimal.

12. Kurangnya komitmen pegawai terhadap

penyelesaian suatu pekerjaan sehingga hasil dari pekerjaan tersebut kurang baik.

C. Perumusan Masalah

Adapun masalah dalam penelitian ini

diantaranya : Apakah kepemimpinan , Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui dan membuktikan bahwa Pengaruh kepemimpinan , Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diantaranya Pengaruh kepemimpinan , Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan.

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan, dalam waktu 3 (tiga) bulan dari bulan Desember 2013 sampai bulan Maret 2014.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan yang berjumlah 101 orang.

Adapun pengambilan sampel tersebut dengan Sampel Jenuh, yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan sebanyak 101 orang. Dari 101 orang tersebut akan digunakan untuk uji coba sebanyak 30 orang. Sedangkan 71 orang lagi sebagai data penelitian.

C. Teknik Analisis Data. 1. Uji persyaratan analisis

a. Uji Normalitas Data

Penelitian yang dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji –t dan uji-F menurut suatu asumsi yang harus diuji, yaitu populasi harus berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Data

Untuk melakukan pengujian

homogenitas populasi penelitian

digunakan hipotesis-hipotesis sebagai berikut :

Ho = data populasi bervarian homogen Ha = data populasi tidak bervarian homogen

Sedangkan untuk membuktikan

hipotesis tersebut digunakan uji Levene

statistic dengan bantuan program SPSS.

Untuk menguji homogenitasnya adalah tabel test of homogenitas of varience. Koefisiensi statistik yang diambil yaitu harga koefisiensi statistic based of

(3)

mean untuk masing-masing variabel yang diuji.

c. Uji Linearitas

Penelitian linearitas dalam penelitian ini menggunakan analisis data anova. 2. Analisis Data

a. Analisis deskriptif

Statistik deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dimiliki sehingga sama sekali tidak melakukan penarikan kesimpulan terhadap gugus data induknya yang lebih besar (populasi)

b. Analisis butir instrumen

Untuk menganalisis data deskriptif tentang nilai indikator dan item pernyataan setiap variabel, digunakan skala penafsiran sebagai berikut : Skala Penafsiran Nilai Indikator

No Interval Nilai Penafsiran

1 0 < 1,00 Tidak Baik 2 1,00 < 2,00 Kurang Baik 3 2,00 < 3,00 Cukup Baik 4 3,00 < 4,00 Baik 5 4,00 < 5,00 Sangat Baik c. Analisis inferensial

a) Regresi linier berganda

Untuk mengetahui pengaruh

variabel kepemimpinan (X1),

motivasi (X2), dan disiplin kerja (X3) terhadap kinerja pegawai (Y), digunakan rumus analisis regresi dengan pengembangan sebagai berikut : Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e Dimana : Y = Kinerja Pegawai X1 = Kepemimpinan X2 = Motivasi X3 = Disiplin kerja A = konstanta

b1 = koefisien regresi variabel

kepemimpinan

b2 = koefisien regresi variabel motivas

b3 = koefisien regresi variabel disiplin kerja

e = standar error

diuji dengan signifikasi alpha=0,05 b) Koefisien Korelasi

Kuat dan ;emahnya korelasi antara variabel tidak ada ukuran yang pasti, menurut Young (2002:317),

ukuran korelasi diterjemahkan

sebagai berikut :

1) 0,70-1,00 (baik positif atau minus) menunjukkan adanya derajat asosiasi yang tinggi. 2) 0,40- <0,70 (baik positif atau

minus) menunjukkan

hubungan yang substansi 3) 0,20-0,40 (baik positif atau

minus) menunjukkan

menunjukkan adanya korelasi yang rendah

4) <0,20 (baik positif atau minus) korelasi dapat diabaikan c) Koefisien determinasi

Untuk mengambil seberapa jauh variabel bebas dapat menjelaskan

variabel terikat maka perlu

diketahui nilai koefisien

determinasi atau penentuan R2.

Nilai R2 tersebut ini berkisar antara

0 – 1 semakin mendekati 1 nilai R2

tersebut berarti semakin besar variabel independen (X) mampu menerangkan variabel independen

(Y). Analisis terhadap R Square (R2)

ini digunakan untuk menegtahui

sejauh mana variabel bebas

(X1,X2,X3) dapat menerangkan

hubungan perubahan variabel

terikat (Y). Sifat-sifat R square sangat dipengaruhi oleh banyak variabel bebas dimana semakin banyak variabel bebas semakin besar nilai R square.

(4)

1. Hipotesis 1

Pengujian secara signifikan digunakan uji serentak (uji F) untuk membuktikan hipotesis tiga penelitian ini.

Adapun kriteria pengujiannya adalah terima Ho jika Sig F >0,05 dan tolak Ho (terima H1), jika Sig F <0,05

Ho : kepemimpinan motivasi dan disiplin kerja secara

parsial tidak

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja

H1: kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja secara

parsial berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja 2. Hipotesis 2

Pengujian hipotesis pertama menggunakan uji parsial (uji-t). Adapun kriteria pengujiannya adalah terima Ho, jika sig >0,05 dan tolak Ho (terima H1), jika Sig <0,05

Ho: kepemimpinan secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja H1: kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja 3. Hipotesis 3

Pengujian hipotesis pertama menggunakan uji parsial (uji-t). Adapun kriteria pengujiannya adalah terima Ho, jika sig >0,05 dan tolak Ho (terima H1), jika Sig <0,05

Ho: motivasi secara parsial

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja

H1: motivasi secara parsial

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja

4. Hipotesis 4

Pengujian hipotesis pertama menggunakan uji parsial (uji-t). Adapun kriteria pengujiannya adalah terima Ho, jika sig >0,05 dan tolak Ho (terima H1), jika Sig <0,05

Ho: Disiplin secara parsial

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja

H1: Disiplin secara parsial

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja

HASIL PENELITIAN DAN INTERPRESTASI A. Uji Instrumen Penelitian

Dalam pengujian instrumen penelitian, yang terdiri dari validitas dan uji reliabilitas, diperoleh sebagi berikut :

1. Uji validitas

Hasil uji validitas koefisien korelasi semua butir skor total diatas 0,3,

sehingga semua butir

pertanyaan/instrumen variabel kinerja pegawai. Kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja dengan butir 20 butir pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden dapat dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah ukuran konsistensi

instrumen penelitian, instrumen

dinyatakan reliabel jika alat ukur yang digunakan aman karena bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda hasil pengujian reabilitas menunjukkan bahwa seluruh item yaitu 20 pertanyaan dari variabel Kinerja Pegawai, Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja adalah reliabel dengan nilai alpha. Nilai alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. Dengan demikian setiap pernyataan untuk semua kategori

(5)

Motivasi dan Disiplin Kerja yang sudah valid adalah reliabel.

B. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas

Penggunaan normalitas untuk sampel uji persyaratan disini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS. Dari hasil uji normalitas di dapat kesimpulan bahwa asmpy.sig(2-teiled) merupakan nilai p variabel kinerja sebesar 0,917, motivasi sebesar 1,584 dan disiplin 0,917, motivasi sebesar 1,584 dan disiplin kerja sebesar 1,539 dengan probabilitas di atas 0,05 maka fungsi distribusi populasi yang mewakili sampel distribusi data normal.

b. Uji Homogenitas Data

Pengujian ini dilakukan untuk mencari keseragaman data dari varian. Hal ini dapat dilihat dari signifikan yang lebih besar dari 0,05 dan angka Levene Statistic yang diperoleh. Hasil pengujian Homogenitas dari keempat variabel sebagaiberikut :

Test of homogeneity of variances Kinerja (Y)

Levense Statistic

df1 df2 Sig.

3,939 11 57 .321

Test of homogeneity of variances Kepemimpinan (X1)

Levense Statistic

df1 df2 Sig.

6,520 11 57 .237

Test of homogeneity of variances Motivasi (X2)

Levense Statistic

df1 df2 Sig.

2,975 11 57 .549

Test of homogeneity of variances Disiplin Kerja (X3)

Levense Statistic

df1 df2 Sig.

4,309 11 57 .392

Dari hasil diatas dapat diketahui keempat variabel penelitian mempunyai

varian sama (homogen), karena

signifikansinya lebih besar dari 0,05. c. Uji Linearitas

Uji linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan One Way Anova program SPSS dengan tarif signifikan 5% (α=0,05) 1. Uji Linearitas antara variabel kepemimpinan (1) dengan kinerja (Y)

Berdasarkan perhitungan uji

linearitas dengan Anova

didapatkan nilai sig pada baris deviation sebesar 0,147 nilai yang diperoleh >α 5%, maka Ho diterima berarti variabel budaya organisasi (X1), dengan kinerja (Y) mempunyai hubungan yang linier.

2. UjiLinearitas antara Variabel

Motivasi (X2) dengan Kinerja (Y)

Berdasarkan perhitungan uji

linearitas dengan Anova didapat nilai sig. Pada baris deviation sebesar 0,129 nilai yang diperoleh >α 5%, maka Ho diterima berarti motivasi (X2) dengan kinerja (Y) mempunyai hubungan yang linear. 3. Uji linearitas antara variabel uji

linearitas dengan Anova

didapatkan nilai sig pada baris deviation sebesar 0,712 nilai yang diperoleh >α 5%, maka Ho diterima berarti variabel disiplin (X3) dengan kinerja (Y) mempunyai hubungan yang linier.

C. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini ada tiga variabe; bebas yaitu variabel kepemimpinan (X1), motivasi (X2), dan disiplin (X3). Sedangkan untuk variabel terikat atau tidak bebas yaitu kinerja (Y)

(6)

a. Deskripsi Variabel Kinerja(Y) Dari data yang terkumpul setelah

diolah tentang data kinerja

Pegawai Dinas Peternakan Provinsi

Sumatera Selatanmelalui

instrumen yang diberikan kepada 71 responden, maka diperoleh skor terendah sebanyak 78 dan skor tertinggi sebanyak 93, kemudian dari data yang terkumpul setelah diolah maka menghasilkan nilai rata-rata (mean) sebesar 87,01, simpangan baku 3,897, median 86,83 dan modus 90. Dari data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata hitung (mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi frekuensi variabel kinerja pegawai dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.

Gambar 1. Grafik Histogram

Variabel Kinerja (Y)

b. Variabel Kepemimpinan (X1) Hasil pengolahan data tentang

variabel kepemimpinan yang

diperoleh melalui instrumen yang diberikan kepada 71 responden sebanyak 20 butir pertanyaan, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa skor terendah 79 dan skor

tertinggi 95. Data terkumpul

setelah diolah maka menghasilkan rata-rata (mean) sebesar 88,24, simpangan bakunya 4,097, median sebesar 88,82, dan modusnya

sebesar 92. Data tersebut

menunjukkan bahwa rata-rata

(mean) dan modus dengan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini

menggambarkan distribusi

frekuensi variabel Kepemimpinan

Pegawai sebaran datanya

cenderung berdistribusi normal.

Gambar 2 Grafik Histogram

Variabel Kepemimpinan c. Variabel Motivasi (X2)

Untuk mengetahui diskripsi data vriabel Motivasi Pegawai Dinas

Peternakan Provinsi Sumatera

Selatan, peneliti berupaya

mengumpulkan data tentang

Motivasi Pegawai terhadap 7 responden.

Dari hasil pengolahan data tentang Motivasi Pegawai yang diperoleh melalui instrumen yang diberikan kepada responden sebanyak 20

butir pertanyaan maka hasil

penelitian menunjukkan bahwa skor terendah 78 dan skor tertinggi 93. Data yang terkumpul tersebut setelah diolah maka menghasilkan

nilai rata-rata (mean) 86,55

simpangan bakunya 3,311 median 87,17 dan modus 87. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata yang tidak terlalu jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi variabel Motivasi sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.

(7)

Gambar 3 Grafik Histogram variabel Motivasi

d. Variabl Disiplin Kerja (X3)

Untuk mengetahui disiplin data variabel Disiplin Kerja Pegawai

Dinas Peternakan Provinsi

Sumatera Selatan, peneliti

berupaya mengumpulkan data

tentang Disiplin Kerja Pegawai terhadap sejumlah 71 responden. Dari hasil pengolahan data tentang

Disiplin Kerja Pegawai yang

diperoleh melalui instrumen yang

diberikan kepada responden

sebanyak 20 butir pertanyaan, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa skor terendah 78 dan skor tertinggi 93. Data yang terkumpul tersebut setelah diolah maka menghasilkan nilai rata-rata (mean) 86,41 simpangan bakunya 3,045 median 87,04 dan modus 87. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata yang tidak terlalu jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi variabel Disiplin Kerja sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.

Gambar 4 Grafik Histogram

variabel Disiplin kerja

2. Analisis Butir Instrumen

Setelah dilakukan tabulasi terhadap setiap butir pernyataan/pernyataan pada setiap variabel yang diteliti, maka

dilakukan analisis butir-butir In

menghtrumen. Analisis dilakukan

dengan menghitung nilai rata-rata dari setiap butir pertanyaan/pernyataan. Dengan dilakukannya analisis butir instrumen, maka dapat diketahui dimensi dan indikator mana yang masih lemah dari setiap instrumen variabel yang diteliti dan dapat dijadikan saran perbaikan.

3. Analisis Inferensial

a. Regresi Linier Berganda

Hasil perhitungan komputer

menunjukkan bahwa koefisien

regresi untuk variabel

Kepemimpinan (X1) 0,414, Motivasi (X2) 0,575, Disiplin Kerja (X3) 0,184

dan juga menghasilkan nilai

konstanta sebesar 15,178, sehingga

persamaan Regresi Liniear

Berganda adalah sebagai berikut :

Y = 15,178 + 0,414X1

+0,575X2+0,184X3 + E

b. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Hasil analisis statistik yang

dilakukan dengan bantuan

komputer meliputi koefisien

korelasi Product Momen.

Nilai-nilai koefisien product

moment tersebut ternyata

terdapat hubungan yang positif

atau signifikan atau dapat

digeneralisasikan, setelah

dikonsultasikan dengan nilai (r) pada harga kritik product Moment, menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen berupa

Kepemimpinan, Motivasi dan

Disiplin Kerja dengan variabel devenden (Kinerja Pegawai) lebih

(8)

besar 0,5 dengan angka sebesar ini menunjukkan adanya hubungan positif yang erat antara variabel

Kepemimpinan, Motivasi dan

Disiplin Kerja dengan Kinerja Pegawai dengan koefisien korelasi 0,866 dan koefisien determinasinya sebesar 0,739.

Interpretasi Hasil Penelitian

1. Hasil perhitungan

menunjukkan bahwa koefisien

regresi untuk variabel

Kepemimpinan (X1) sebesar 0,414, Motivasi (X2) 0,575, Disiplin Kerja (X3) 0,184 dan

juga menghasilkan nilai

konstanta sebesar 15,178.

Hasil perhitungan tersebut

dapat diinterprestasikan

sebagai berikut :

- Konstanta sebesar 15,178

menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan

Kepemimpinan (X1),

Motivasi (X2) dan Sisiplin

Kerja (X3) (secara

matematika X1, X2 dan X3 adalah 0) maka Kinerja Pegawai tetap sebesar 15,178 unit ekor. Hal ini

bisa dipahami, karena

masih banyak variabel lain yang belum dimasukkan

dalam penelitian ini,

seperti variabel

Pendidikan dan Pelatihan, Komunikasi dan lain-lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

- Dengan melihat besarnya

koefisien regresi bahwa

variabel Kepemimpinan

(X1) 0,414 atau sama dengan 41,40% artinya kecenderungan proyeksi

perubahan antara variabel

Kepemimpinan (X1)

dengan variabel Kinerja Pegawai (Y) menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan variabel

Kepemimpinan sebesar

100%, maka

mengakibatkan

perubahan atau

peningkatan perubahan

atau peningkatan pula

pada variabel Kinerja

Pegawai 41,40% dengan tingkat signifikansi sebesar 5%.

- Koefisien regresi Variabel

Motivasi (X2) sebesar

0,575. Artinya

kecen-derungan proyeksi

perubahan antara variabel Motivasi dengan Kinerja

Pegawai menunjukkan

bahwa setiap perubahan atau peningkatan Motivasi

sebesar 100% akan

mengakibatkan

perubahan atau pening-katan pula pada Kinerja Pegawai 57,50% dengan pengujian t variabel ini signifikan dengan tingkat signifikan sebesar 5%

- Koefisien regresi Variabel

Disiplin Kerja (X3) sebesar

0,184. Artinya

Kecenderungan proyeksi perubahan antara variabel Motivasi dengan Kinerja

Pegawai menunjukkan

bahwa setiap perubahan atau peningkatan Disiplin Kerja sebesar 100% akan mengakibatkan

perubahan atau pening-katan pula pada Kinerja

(9)

Pegawai 18,40% dengan pengujian t variabel ini signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. 2. Ketiga variabel bebas tersebut

variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2) dan Disiplin Kerja (X3) mempunyai korelasi yang kuat dan positif terhadap Kinerja Pegawai, artinya Bila variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Disiplin Kerja

(X3) meningkatkan Kinerja

Pegawai begitu pula

sebaliknya, apabila variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi

(X2) Disiplin Kerja (X3)

menurun maka Kinerja

Pegawai juga akan menurun.

3. Bahwa antara variabel

Kepemimpinan (X1), Motivasi

(X2), Disiplin Kerja (X3)

mempunyai hubungan yang

signifikan dengan variabel

Kinerja Pegawai (Y) terdapat

korelasi sebesar 0,866

termasuk pada katagori tingkat hubungan yang sangat kuat

dan Korelasi tersebut

signifikan, karena setelah

dikonsultasikan dengan nilai (r) pada tabel kritik (r) product moment, nilai (r) hitung lebih besar dari nilai (r) tabel.

4. Koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,739, nilai tersebut

dapat ditafsirkan bahwa

besarnya persentase pengaruh antara variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Disiplin

Kerja (X3) mempunyai

pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama

terhadap variabel Kinerja

Pegawai (Y) Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan.

Dengan kata lain kontribusi efektif atau dapat dijelaskan oleh variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Disiplin

Kerja (X3) mempunyai

pengaruh yang signifikan

terhadap variabel Kinerja

Pegawai (Y) Dinas Peternakan

Provinsi Sumatera Selatan

adalah sebesar 73,90%

sedangkan selebihnya 26,1%

dijelaskan/dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Secara parsial, variabel Kepemimpinan berpengaruh secara nyata terhadap kinerja pegawai, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji-t dimana nilai t-hitung signifikansi lebih kecil daro 15% (α=0,05), variabel Motivasi berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Pegawai, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji-t dimana nilai hitung lebih kecil dari nilai t-tabel dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% (α=0,05), demikian juga variabel Disiplin Kerja berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Pegawai, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji-t dimana nilai t –hitung lebih kecil dari nilai t-tabel dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% (α=0,05). 2. Secara simultan, variabel Kepemimpinan

(X1), motivasi (X2) dan Disiplin Kerja (X3) secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap Kinerja Pegawai, hal ini dapat dilihat dari nilai Uji-F dimana nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-tabel dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% (α=0,05).

3. Dilihat dari korelasi parsial variabel Kepemimpinan, variabel Motivasi dan variabel Disiplin Kerja terdapat hubungan yang erat dan positif (searah) dengan Kinerja Pegawai, hal ini dapat dilihat dari

(10)

nilai r lebih besar dari 0,50 dengan tingkat signifikansi 5% (α=0,05).

4. a. Dari hasil koefisien korelasi R=0,866,

artinya hubungan antara variabel

Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja sangat erat dan searah (korelasi positif) sebesar 86,60%.

b. Diperoleh koefisien Determinasi

(R2=0,739). Hasil ini secara statistik

sangat signifikan artinya 73,90% secara

bersama-sama dapat menjelaskan

pengaruh dari variabel Kepemimpinan (X1) dan Motivasi (X2) terhadap variabel Kinerja Pegawai, sedang sisanya 26,10% dapat dijelaskan oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

B. Implikasi

1. Upaya meningkatkan Kepemimpinan

Upaya meningkatkan Kepemimpinan dalam rangka memberi kontribusi terhadap kinerja Pegawai, diantaranya sebagai berikut :

Pertama, Pimpinan memberikan petunjuk cara

melaksanakan program kerja. Pengambilan

keputusan oleh pimpinan sesuai tujuan, Pimpinan mampu mengkoordinasikan dan mengarahkan bawahan dalam pencapaian tugas.

Kedua, Pimpinan membimbing dan menjelaskan peraturan yang berlaku ditempat kerja, Kreatifitas

dalam memimpin dikuasai oleh pimpinan,

Kewibawaan pimpinan terhadap bawahan.

Ketiga, Pimpinan memberikan tanggung jawab penuh kepada bawahannya dalam menjalankan

tugas, menerapkan kejujuran bekerja pada

bawahannya.

2.Upaya Meningkatkan Motivasi

Upaya meningkatkan Motivasi dalam rangka memberi kontribusi terhadap kinerja Pegawai adalah :

Pertama, menggunakan pendekatan motivasi,

maksudnya agar pimpinan dapat memberikan dorongan kepada pegawai lebih berprestasi dengan memberikan penghargaan dan imbalan sesuai dengan prestasinya.

Kedua, memberikan bonus dan intensif yang sesuai dengan ketentuan bagi yang berprestasi.

3.Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja

Upaya meningkatkan Disiplin Kerja dalam rangka memberikan kontribusi terhadap kinerja

pegawai adalah : Pertama, menggunakan

pendekatan persuasif, maksudnya agar pimpinan dapat memberikan situasi yang kondusif untuk bekerja lebih giat, misalnya menghargai pegawai yang berdisiplin tinggi, memberikan contoh bekerja dengan penuh semangat dan terus menerus memberikan contoh yang baik dalam disiplin bekerja. Kedua, memberikan teguran dan tindakan sesuai dengan aturan dan tindakan sesuai dengan aturan yang ada bila pegawai tidak disiplin, misalnya dengan memberikan surat peringatan.

Ketiga, secara terus menerus mensosialisasikan Tata Tertib pegawai, Aturan-aturan dan hal-hal lain. C.Saran

1. Agar pihak pimpinan terus menerus berupaya untuk memberikan Kepemimpinan yang baik dan

memberikan motivasi dalam dalam

meningkatkan Kinerja Pegawai, memberikan contoh Disiplin kerja yang baik, sehingga dengan sadar mereka secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai Indikator variabel Kinerja Pegawai.

2. Perlu adanya peningkatan Kinerja pegawai melalui aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna, peningkatan Kepemimpinan melalui penyesuaian diri dan peningkatan Motivasi melalui adanya pengakuan serta peningkatan Disiplin Kerja melalui ‘Sikap dihargai’.

3. Diharapkan dilakukan penelitian lanjutan yang mengkaji masalah-masalah Kinerja Pegawai dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan berbagai variabel bebas lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Michael, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia. A. Handbook of Human Resource

Management (Terjemahan Sofyan Ckmate

dan Haryanto).PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi III. Jakarta : Rineka Cipta.

Dessler, Gong, 2002 Manajemen Personalia, Teknik dan Konsep Modern. Terjemahan : Agus Dharma, Jakarta Erlangga, Edisi Ketiga, Jakarta.

(11)

Haryono, Siswoyo, 2007. Metodologi Penelitian

Bisnis. Unanti Palembang.

Haryono, Siswoyo, 2008. Statistika Penelitian Manajemen dengan Bantuan Program SPSS. Unanti, Palembang.

Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen Personalia dan

Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE

Imam Mujiono, 2002, Kepemimpinan dan

Keorganisasian. Yogyakarta.

Kartono, K. 2001. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raya Grafindo Persada. Jakarta

Melayu SP. Hasibuan, 2000, Manajemen Sumber

Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara,

Jakarta

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2001. Manajemen

Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung

Rosdakarya.

Muchdarsyah Sinungan, 2005, Produktivitas Apa dan

Bagaimana, Bumi Aksara. Jakarta

Perencanaan Strategis Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan, 2014, Palembang.

Nawawi, 2003. Perilaku Organisasi, Konsep dan

Aplikasinya.PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Suhardi Sigit, 2003, Perilaku Organisasi, Yogyakarta, BPFE

Sulbahri Madjir, Kamsrin Sa’i, Baidowi Abdhie, 2011, Panduan Pengolahan Data dengan Program SPSS, Penerbit Unsri Palembang

Siagian, 2002. Organisasi Kepemimpinan Perlaku

Administrasi. Gunung Agung. Jakarta.

Soelaiman, Sukmalana, 2005. Langkah dan Kebijakan

Evaluasi Kinerja, Universitas Tridinanti

Palembang.

Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Administrasi.

Alfabeta, Bandung.

Thoha, Miftah, 2001, Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Thoha, Miftah, 2001, Kiat Memimpin Dalam Abad 21, PT Raja Grafindo Persada, Somantri, Ating. 2006. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Pustaka Setia. Jakarta.

Thomson, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia:

(12)

Gambar

Gambar  3  Grafik  Histogram  variabel Motivasi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan, kompetensi, motivasi dan kompensasi secara bersama – sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai.. Hasil lain menunjukkan

Kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan

Kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan

Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Stres Kerja secara bersama-sama memberikan berpengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan Pada Kantor Pusat PT.. Pegadaian

Secara simultan atau bersama-sama, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja dan motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap etos kerja Guru Pengawai

Disebabkan adanya keterbatasan- keterabatasan dalam diri penulis baik menyangkut kemampuan, waktu, maupun dana dan agar penelitian ini lebih terfokus, maka dari beberapa

Hasil pengujian hipotesis ke empat atas pengaruh gaya kepemimpinan, kompensasi, dan disiplin kerja secara simultan atau bersama-sama terhadap kinerja pegawai, menunjukkan bahwa secara

Rumusan hipotesis dalam penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Motivasi kerja dan disiplin kerja Terhadap Kinerja Pegawai Desa di Kantor Desa Sukaindah Kecamatan Sukakarya