358
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI
PADA PT. WIRATRANS SAMUDERA PALEMBANG
Msy. Mikial*), Dian Mayang Sari**)
Dosen FE*), PT.Wiratrans Samudera*), Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang ; Telp.0711-372164-360717, Fax. 0711-360725
Website : www/mm-utp.com ; E-mail : info@mm-utp.com
ABSTRACT
This research aims to know influence of Training, Discipline and Control Information Technology to Employees Performance at PT Wiratrans Samudera Palembang. Raised hypothesis (1). There are positive influence of Training, Discipline and Control Information Technology by simultant or together to employess performance at PT Wiratrans Samudera Palembang, (2). There are positive influence of Training, Discipline and Control Information Technology by parsial to employess performance at PT Wiratrans Samudera Palembang.Th e results showed that (1). There are positive influence of Training, Discipline and Control Information Technology by together to employess performance at PT Wiratrans Samudera Palembang (2). There are positive influence of Training, Discipline and Control Information Technology by partial to employess performance at PT Wiratrans Samudera Palembang.
Keywords : Employee Performance, Training, Discipline and Control Information Technology
.
PENDAHULUAN
Manusia merupakan unsur dominan dalam suatu organisasi dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan, oleh karena itu unsur manusia perlu mendapatkan perhatian. Dalam organisasi membutuhkan pegawai yang memiliki sifat loyalitas, kesungguhan disiplin, tanggung jawab serta dapat bekerja sesuai dengan tata kerja yang ada. Dalam rangka penyelenggaraan tugas
organisasinya dan berhasil tidaknya
penyelenggaraan serta penyelesaian tugas-tugas dalam suatu organisasi tergantung dari kinerja yang dilakukan oleh pegawai itu sendiri. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia (SDM) tersebut untuk dapat bersaing secara positif.
Peningkatan kualitas SDM merupakan tanggung jawab semua pihak. Dengan demikian, pembangunan di bidang SDM merupakan salah satu keberhasilan suatu negara/daerah. Dalam konteks ini, SDM menempati posisi strategis dan mencakup seluruh masyarakat, aparatur pemerintah dan seluruh pelaku pembangunan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting baik dalam hubungan dengan dunia luar maupun dalam
kaitannya dengan menggerakkan organisasi, baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta.
Masalah sumber daya manusia (SDM) sebenarnya dapat dilihat dari dua aspek yaitu kuantitas dan kualitas. Kuantitas menyangkut
jumlah sumber daya manusia (penduduk),
sedangkan kualitas adalah mutu sumber daya manusia tersebut yang menyangkut kemampuan, baik kemampuan fisik maupun kemampuan non-fisik (kecerdasan dan mental). Bahkan kuantitas sumber daya manusia tanpa disertai dengan
kualitas yang baik akan menjadi beban
pembangunan suatu bangsa. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia juga dapat diarahkan kepada kedua aspek tersebut. Untuk meningkatkan kualitas fisik dapat diupayakan melalui program-program kesehatan dan gizi, sedangkan untuk meningkatkan kualitas non-fisik diperlukan banyak faktor, diantaranya pelatihan, disiplin kerja, dan penguasaan teknologi informasi dari sumber daya manusia tersebut.
Salah satu upaya pengembangan sumber daya manusia adalah pelatihan, disiplin kerja, dan penguasaan teknologi. Pelatihan merupakan salah satu faktor didalam pengembangan sumber daya
manusia. Pelatihan tidak saja menambah
pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan yang berakibat pada peningkatan
359
produktivitas kerja. Disiplin berarti memaksa orang lain untuk patuh. Bagi banyak orang, disiplin ini menimbulkan arti yang biasa dipahami orang,
menimbulkan gambaran yang amat keras,
bayangan tentang hukuman, pembalasan dan bahkan kesakitan. Pada sisi lain “disiplin” mengacu pada usaha membantu orang lain melalui pengajaran dan pelatihan. Penguasaan Teknologi Informasi sangat penting bagi suatu organisasi, khususnya bagi manajemen suatu organisasi didalam pengambilan suatu keputusan. Sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan mengontrol organisasi. Dengan kata lain, pengembangan sumber daya manusia berfokus pada peningkatan kinerja pegawai.
Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam melaksankan tugasnya walaupun ditunjang dengan sarana dan prasarana yang baik belum tentu menjamin kinerja pegawai yang optimal tanpa adanya pelatihan, disiplin kerja dan penguasaan teknologi informasi serta pengawasan sebagai umpan balik atas hasil kerja kinerja pegawai pegawai serta pemimpin yang bertugas
mengarahkan dan mengintegrasikan semua
kepentingan pegawai sehingga menumbuhkan kesamaan visi dan mengkrucut menjadi kesamaan cita-cita dan tercapainya misi yang diemban.
Pelatihan, disiplin kerja dan penguasaan teknologi informasi ini bila dilaksanakan secara berkualitas akan dapat mempengaruhi kinerja pegawai, terutama kinerja pegawai PT Wiratrans Samudera Palembang. PT Wiratrans Samudera Palembang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayaran dan berlokasi di Komplek Zurie Express Jl. Dr. M. Isa No. 12 B
Palembang 30114. Pelaksanaan pelatihan pada umumnya dilaksanakan sendiri oleh organisasi untuk kepentingan pegawainya, namun ada juga yang menyerahkan kepada lembaga khusus dibidang pengembangan sumber daya manusia. Pelatihan pegawai dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi. Oleh karenanya, setiap organisasi atau instansi yang ingin berkembang maka pendidikan dan pelatihan bagi pegawainya harus memperoleh perhatian yang besar.
Dengan optimalisasi kerja pegawai melalui
peningkatan kemampuan dan keterampilan
pegawai, diharapkan mampu meningkatkan kinerja pegawai yang efektif dan efisien. Pada perusahaan ini pelatihan dilakukan pada saat masuk bekerja sesuai dengan bidang yang akan dikerjakan dan
dilatih oleh orang-orang yang kompenten
dibidangnya. Karena pelatihan hanya dilaksanakan sendiri oleh organisasi selama satu minggu, maka hasilnya kurang maksimal dan terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu bentuk pembinaan disiplin pegawai adalah melalui pengabsenan masuk dan
pulang kantor melalui finger print. Pada
hakekatnya, disiplin pegawai adalah sikap dan perbuatan untuk menyesuaikan diri dengan tata tertib organisasi. Terwujudnya disiplin akan berpengaruh terhadap seluruh rangkaian kegiatan yang diharapkan. Melalui disiplin dapat pula ditentukan ke arah mana setiap kegiatan menuju sasaran dan tujuan organisasi. Sementara tidak akan tercapai tujuan suatu organisasi tanpa disiplin. Disiplin pegawai seperti masuk tepat waktu, mematuhi dan melaksanakan tata tertib dan
peraturan, memakai atribut organisasi,
mempertahankan standar kelompok secara
konsisten dan efektif yang kesemuanya juga mempengaruhi kinerja pegawai. Hasil finger trip yang didapatkan dari perusahaan bulan April 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Waktu Kedatangan Kerja Pegawai PT Wiratrans Samudera Palembang Bulan April 2013
Sumber : PT Wiratrans Samudera Palembang
Waktu Jumlah Pegawai Persentase
07.30 9 30 %
07.30 – 08.00 17 56,6 %
360
Tabel 1. menunjukkan bahwa disiplin
pegawai belum maksimal. Sehigga akan
berdampak pada hasil yang akan dikerjakan. Yang tidak kalah pentingnya dalam peningkatan kinerja pegawai adalah Penguasaan Teknologi Informasi. Penguasaan Teknologi Informasi sangat penting bagi suatu organisasi, khususnya bagi manajemen suatu organisasi didalam pengambilan suatu keputusan. Sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan
informasi dalam suatu organisasi untuk
mendukung pembuatan keputusan dan
mengontrol organisasi Teknologi Informasi akan berjalan baik apabila faktor-faktor didalamnya berjalan dengan seimbang yaitu infrastruktur Teknologi Informasi yang telah siap, sumber daya manusia yang berkompeten dan perangkat - perangkat software/hardware yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Sementara itu seiring dengan lajunya gerak
pembangunan, organisasi-organisasi publik
maupun swasta semakin banyak yang
memanfaatkan teknologi informasi untuk
menunjang efektifitas, produktifitas dan efisiensi dalam meningkatkan kinerja pegawai. Pada PT Wiratarans Samudera Palembang penguasaan teknologi informasi sangat dibutuhkan karena output berupa laporan semuanya menggunakan teknologi informasi yaitu komputer yang akan dilaporkan di kantor pusat. Dalam prosespun
menggunakan teknologi informasi berupa
komputer sesuai dengan bidang pegawai tersebut
masing-masing. Seperti bagian keuangan
menggunakan program myob, bagian pajak
menggunakan espt, bagian operasional
menggunakan program snopel, dan lain-lain. Dan hasilnya akan dikirimkan melalui email.
Penguasaan teknologi informasi secara baik dipengaruhi oleh teknologi serta keahlian dari pegawai itu sendiri. Oleh karena itu setiap pekerjaan yang akan dibebankan pada pegawai harus sesuai dengan keahlian pegawai yang bersangkutan dan menguatkan rasa percaya diri yang timbul dari diri sendiri untuk dapat meningkatkan keahliannya sehingga setiap tugas yang diterima dapat diselesaikan dengan baik.
Sehubungan dengan hal yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Pada Pt Wiratrans Samudera Palembang”
PERUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan Pelatihan, Disiplin Kerja dan Penguasaan Teknologi Informasi secara bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai pada PT Wiratarans Samudera Palembang ?
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan Pelatihan, Disiplin Kerja dan Penguasaan Teknologi Informasi secara parsial terhadap Kinerja Pegawai pada PT Wiratarans Samudera Palembang ?
HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan hipotesis penelitian yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan Pelatihan, Disiplin Kerja, dan Penguasaan Teknologi Informasi secara bersama-sama Terhadap Kinerja Pegawai pada PT Wiratrans Samudera Palembang.
2. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan Pelatihan, Disiplin Kerja, dan Penguasaan Teknologi Informasi secara parsial Terhadap Kinerja Pegawai pada PT Wiratrans Samudera Palembang.
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian dilaksanakan pada PT Wiratrans Samudera Palembang. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu dari bulan Mei 2013 sampai dengan September 2013.
361
B. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik : 1. Uji Instrumen meliputi :
a) Uji Validitas b) Uji Reliabilitas 2. Analisis Deskriptif
a) Statistik Deskriptif b) Analisis Butir Instrumen 3. Analisis Persyaratan
a) Uji Normalitas b) Uji Homogenitas c) Uji Linearitas 4. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Multikolinearitas b) Uji Heteroskedastisitas 5. Analisis Inferensial
Analisis Regresi Berganda, Korelasi dan Determinasi
6. Uji Hipotesis Statistik
HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI A. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
a. Variabel Pelatihan (X1)
Dari hasil uji coba 21 pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden ternyata variabel Pelatihan, tidak ada item (pertanyaan) yang tidak valid.
b. Variabel Disiplin Kerja (X2)
Dari hasil uji coba 30 pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden ternyata variabel Disiplin Kerja, ada 4 item (pertanyaan) yang tidak valid yaitu pertanyaan no 14, 17, 21 dan 23. 4 butir pernyataan yang tidak valid dikeluarkan (di-drop).
c. Variabel Penguasaan Teknologi Informasi
(X3)
Dari hasil uji coba 14 pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden ternyata variabel Penguasaan Teknologi Informasi, tidak ada item (pertanyaan) yang tidak valid.
d. Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Dari hasil uji coba 19 pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden ternyata variabel Kinerja Pegawai, tidak ada item (pertanyaan) yang tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setelah item
butir-butir kuesioner dinyatakan valid. Setelah
dinyatakan valid dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas artinya item kuesioner mempunyai nilai yang benar-benar mengukur secara andal. Pengujian reliabilitas menggunakan Metode Alph
Cronbach. Nilai alpha cronbach yang lebih besar
dari 0,6 maka dapat dinyatakan reliabel. Perhitungan data yang didapat bahwa ketiga variabel dalam penelitian yaitu X1, X2, X3 dan Y
ketiga-tiganya menunjukkan instrument reliabel. Tabel 2. Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Alpha Cronbach N of Items Keterangan
Pelatihan (X1) 0,941 21 Reliabel
Disiplin Kerja (X2) 0,932 26 Reliabel
Penguasaan Teknologi Informasi (X3) 0,887 14 Reliabel
Kinerja Pegawai (Y) 0,925 19 Reliabel
B. Analisis Deskriptif
1. Analisis Statistik Deskriptif
Hasil penelitian dan pengolahan data yang di dapat oleh peneliti dari keempat variabel yaitu
variabel Pelatihan (X1), variabel Disiplin Kerja (X2),
dan variabel Penguasaan Teknologi Informasi (X3),
dan variabel Kinerja Pegawai (Y) maka didapatkan hasil sebagai berikut :
362
Tabel 3. Data Deskriptif Variabel Penelitian
Pelatihan Disiplin Kerja Penguasaan Teknologi Informasi Kinerja Pegawai
N Valid 30 30 30 30 Missing 0 0 0 0 Mean 90.83 103.47 60.23 80.43 Std. Error of Mean 1.954 2.125 1.153 1.670 Median 91.00 104.50 60.00 80.00 Mode 104 102a 60 76 Std. Deviation 10.703 11.637 6.317 9.145 Variance 114.557 135.430 39.909 83.633 Skewness -.534 -.824 .173 -.211 Std. Error of Skewness .427 .427 .427 .427 Kurtosis -.048 .958 -.892 .014 Std. Error of Kurtosis .833 .833 .833 .833 Range 42 50 20 38 Minimum 63 73 50 57 Maximum 105 123 70 95 Sum 2725 3104 1807 2413 a. Variabel Pelatihan (X1)
Seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya data missing. Variabel Pelatihan dengan 30 responden memiliki nilai rata-rata 90,83 median 91,00, mode 104, standar deviasi 10,703, nilai minimum 63, nilai maksimum 105 dan total 2725.
b. Variabel Disiplin Kerja (X2)
Seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya data missing. Variabel Disiplin Kerja dengan 30 responden memiliki nilai rata-rata 103,47 median 104,50, mode 102, standar deviasi 11,637, nilai minimum 73, nilai maksimum 123 dan total 3104.
c. Variabel Penguasaan Teknologi Informasi (X3)
Seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya data missing. Variabel Penguasaan Teknologi Informasi dengan 30 responden memiliki nilai rata-rata 60,23, median 60,00, mode 60, standar deviasi 6,317, nilai minimum 50, nilai maksimum 70 dan total 1807. d. Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya data missing. Variabel Kinerja Pegawai dengan 30 responden memiliki nilai rata-rata 80,43, median 80, mode 76, standar deviasi 9,145, nilai minimum 57, nilai maksimum 95 dan total 2413.
2. Analisis Butir Instrumen a. Variabel Pelatihan (X1)
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS
menunjukkan bahwa indikator-indikator Pelatihan sudah cukup optimal, karena berada pada interval nilai 4,00-5,00 yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 berkategori sangat baik, sedangkan pada pertanyaan lainnya pada kategori baik nilai interval 3,00-4,00 yaitu 21. b. Variabel Disiplin Kerja (X2)
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada menunjukkan bahwa indikator-indikator Disiplin Kerja sudah cukup optimal, karena berada pada interval nilai 4,00-5,00 yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30 berkategori sangat baik, sedangkan pada pertanyaan lainnya pada kategori baik nilai interval 3,00-4,00 yaitu 9, 11, 16. Sedangkan berdasarkan Uji Validitas dari 30 butir pertanyaan tentang Disiplin Kerja, ada 4 pertanyaan yang tidak valid yaitu 14, 17, 21, dan 23 sehingga harus dibuang atau (di-dropp).
c. Variabel Penguasaan Teknologi Informasi (X3)
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS
menunjukkan bahwa indikator-indikator
Penguasaan Teknologi Informasi sudah cukup optimal, karena berada pada interval 4,00-5,00
363
yaitu 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 berkategori sangat sangat baik.
d. Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS
menunjukkan bahwa indikator-indikator Kinerja
Pegawai sudah cukup optimal, karena berada pada interval 3,00-4,00 yaitu 1 dan 15 telah berkategori baik sedangkan pada pertanyaan lainnya pada kategori sangat baik dengan interval 4,00-5,00 yaitu 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19
C. Analisis Persyaratan
a. Uji Normalitas
Tabel. 4. Hasil Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pelatihan Disiplin Kerja
Penguasaan Teknologi Informasi
Kinerja Pegawai N 30 30 30 30 Normal Parametersa,,b Mean 90.83 103.47 60.23 80.43 Std. Deviation 10.703 11.637 6.317 9.145 Most Extreme Differences Absolute .129 .150 .181 .097 Positive .093 .059 .181 .082 Negative -.129 -.150 -.125 -.097 Kolmogorov-Smirnov Z .706 .821 .994 .531
Asymp. Sig. (2-tailed) .701 .511 .277 .940
Dari hasil pengolahan SPSS atas hasil uji
normalitas berdasarkan tes One-Sample
Kolmogorov-Smirnov adalah Asymp. Sig. (2-tailed)
Kinerja Pegawai 0,940, Pelatihan 0,701, Disiplin
Kerja 0,511 dan Pengusaan Teknologi Informasi 0,277 kesemuanya diatas 5%, maka fungsi distribusi populasi yang diwakili sampel distribusi data normal.
b. Uji Homogenitas
Tabel 5. Hasil Pengujian Homogenitas Test Statistics
Pelatihan Disiplin Kerja
Penguasaan Teknologi Informasi Kinerja Pegawai Chi-Square 9.200a 6.800b 16.667c 7.200d df 20 23 13 17 Asymp. Sig. .980 1.000 .215 .981
Hasil pengujian Uji homogen berdasarkan SPSS berdasarkan uji Chi-Square menunjukkan nilai Asymp. Sig. variabel Kinerja Pegawai 0,981, variabel Pelatihan 0,980, variabel Disiplin Kerja
1,000 dan variabel Penguasaan Teknologi
Informasi 0,215. Keempat variabel tersebut semuanya > α = 5%, maka data penelitian tersebut
364
c. Uji Linearitas
1. Uji Lineraritas Variabel Pelatihan (X1)terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Tabel 6. Hasil Uji Lineraritas Variabel Pelatihan (X1)terhadap Kinerja Pegawai (Y)
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kinerja Pegawai * Pelatihan Between Groups (Combined) 2225.867 20 111.293 5.021 .009 Linearity 1824.792 1 1824.792 82.321 .000 Deviation from Linearity 401.074 19 21.109 .952 .561 Within Groups 199.500 9 22.167 Total 2425.367 29
2. Uji Lineraritas Variabel Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Tabel 7. Uji Lineraritas Variabel Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kinerja Pegawai * Disiplin Kerja Between Groups (Combined) 2334.033 23 101.480 6.667 .013 Linearity 1805.544 1 1805.544 118.612 .000 Deviation from Linearity 528.489 22 24.022 1.578 .298 Within Groups 91.333 6 15.222 Total 2425.367 29
3. Uji Lineraritas Variabel Penguasaan Teknologi Informasi (X3) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Tabel 8. Hasil Uji Lineraritas Variabel Penguasaan Teknologi Informasi (X3) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kinerja Pegawai * Disiplin Kerja Between Groups (Combined) 2334.033 23 101.480 6.667 .013 Linearity 1805.544 1 1805.544 118.612 .000 Deviation from Linearity 528.489 22 24.022 1.578 .298 Within Groups 91.333 6 15.222 Total 2425.367 29
Uji linieritas atas Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai adalah 0,561, atas Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai adalah 0,298 dan atas Penguasaan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Pegawai
adalah 0,291. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas
(Pelatihan, Disiplin Kerja dan Penguasaan
Teknologi Informasi) mempunyai hubungan linear terhadap variabel terikat (Kinerja Pegawai) karena diatas 5%.
365
d. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Multikolinearitas
Tabel 9. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel-Variabel Bebas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Pelatihan .430 2.326 Disiplin Kerja .355 2.815 Penguasaan Teknologi Informasi .571 1.753
Nilai VIF masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 5, yaitu pada nilai VIF variabel Pelatihan sebesar 2,326, nilai VIF variabel Disiplin Kerja
sebesar 2,815 dan nilai VIF variabel Penguasaan Teknologi Informasi 1,753. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. 2) Uji Heteroskedastisitas
Tabel 10. Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations
Pelatihan
Disiplin Kerja
Penguasaan Teknologi
Informasi absx1 absx2 absx3
Spearman's rho
Pelatihan Correlation Coefficient 1.000 .739** .541** -.107 .089 .246
Sig. (2-tailed) . .000 .002 .574 .640 .189 N 30 30 30 30 30 30 Disiplin Kerja Correlation Coefficient .739** 1.000 .604** .089 .266 .108 Sig. (2-tailed) .000 . .000 .640 .156 .569 N 30 30 30 30 30 30 Penguasaa n Teknologi Informasi Correlation Coefficient .541** .604** 1.000 .246 .108 .102 Sig. (2-tailed) .002 .000 . .189 .569 .592 N 30 30 30 30 30 30
absx1 Correlation Coefficient -.107 .089 .246 1.000 .739** .541**
Sig. (2-tailed) .574 .640 .189 . .000 .002
N 30 30 30 30 30 30
absx2 Correlation Coefficient .089 .266 .108 .739** 1.000 .604**
Sig. (2-tailed) .640 .156 .569 .000 . .000
N 30 30 30 30 30 30
absx3 Correlation Coefficient .246 .108 .102 .541** .604** 1.000
Sig. (2-tailed) .189 .569 .592 .002 .000 .
N 30 30 30 30 30 30
Nilai signifikasi hubungan antara variabel Pelatihan dengan residual absolutnya sebesar 0,574. Nilai signifikasi hubungan antara variabel Disiplin Kerja dengan residual absolutnya sebesar
0,156 dan nilai signifikasi hubungan antara variabel Penguasaan Teknologi Informasi dengan residual absolutnya adalah sebesar 0,592. Semua nilai signifikasi hubungan antara variabel bebas dengan
366
residual absolutnya diatas taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu 5%. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh tidak terdapat adanya Heteroskedastisitas.
Pengaruh Pelatihan, Disiplin Kerja dan Penguasaan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Pegawai
Tabel 11. Hasil Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -6.368 6.128 -1.039 .308 Pelatihan .400 .084 .468 4.783 .000 Disiplin Kerja .270 .085 .344 3.195 .004 Penguasaan Teknologi Informasi .374 .123 .259 3.046 .005
Dari tabel diatas ditemukan persamaan regresi yaitu Ŷ = -6,368 + 0,400X1 + 0,270X2 + 0,374X3
Hasil perhitungan dari tabel coefficients tersebut di atas menunjukkan bahwa koefisiean
regresi untuk variabel Pelatihan (X1) 0,400, Disiplin
Kerja (X2) 0,270, Penguasaan Teknologi Informasi
(X3) 0,374 dan juga menghasilkan nilai konstanta
sebesar -6,368 a. Analisis Korelasi dan Determinasi
Tabel 12. Hasil Uji Korelasi Variabel Pelatihan, Disiplin Kerja dan Penguasaan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Pegawai
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .945a .893 .881 3.158
a. Predictors: (Constant), Penguasaan Teknologi Informasi, Pelatihan, Disiplin Kerja
Hasil perhitungan dari tabel model summary tersebut di atas menunjukkan bahwa koefisiean determinasi (R-Square) sebesar 0,893. Dapat disimpulkan bahwa nilai tersebut dapat ditafsirkan bahwa besarnya persentase pengaruh antara ketiga variabel bebas yaitu Pelatihan (X1), Disiplin
Kerja (X2) dan Penguasaan Teknologi Informasi (X3)
mempunyai pengaruh yang signifikan dengan Kinerja Pegawai (Y). Dengan kata lain konstribusi efektif atau dapat dijelaskan oleh variabel Pelatihan (X1), Disiplin Kerja (X2) dan Penguasaan
Teknologi Informasi (X3) terhadap variabel Kinerja
Pegawai (Y) sebesar 89,3%. Sedangkan selebihnya 11,7% dijelaskan atau dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
b. Uji Hipotesis Statistik
Melakukan interpretasi hasil analisis
penelitian tesis ini yaitu melakukan penafsiran terhadap pengujian hipotesis. Pengujian Hipotesis statistik untuk hipotesis pertama dilakukan dengan Uji F dan untuk hipotesis kedua, ketiga dan keempat dilakukan dengan uji t.
1. Pengaruh Pelatihan, Disiplin Kerja, dan
Penguasaan Teknologi Informasi secara
bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai. Bardasarkan tabel F hitung variabel Pelatihan, Disiplin Kerja dan Penguasaan Teknologi Informasi
367
mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Kinerja Pegawai dengan nilai sig F sebesar 0,000 < α (0,05) artinya ada Pengaruh Pelatihan, Disiplin Kerja dan Penguasaan Teknologi Informasi secara bersama - sama terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Wiratrans Samudera Palembang.
2. Pengaruh Pelatihan, Disiplin Kerja, dan Penguasaan Teknologi Informasi secara parsial terhadap Kinerja Pegawai.
a. Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai. Berdasarkan nilai t hitung terlihat bahwa t hitung variabel Pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Kinerja Pengawai yang ditunjukan nilai sig t sebesar 0,000 < α (0,05) artinya terdapat pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Wiratrans Samudera Palembang.
b. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai.
Berdasarkan nilai t hitung variabel Disiplin Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Kinerja Pengawai yang ditunjukan nilai sig t sebesar 0,004 < α (0,05) artinya terdapat pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Wiratrans Samudera Palembang.
c. Pengaruh Penguasaan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Pegawai.
Berdasarkan nilai t hitung variabel Penguasaan Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Kinerja Pengawai yang ditunjukan nilai sig t sebesar 0,005 < α (0,05) artinya terdapat pengaruh Penguasaan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Wiratrans Samudera Palembang.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dipaparkan maka ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan Pelatihan, Disiplin Kerja dan Penguasaan Teknologi Informasi secara bersama-sama terhadap
Kinerja Pegawai pada PT. Wiratrans
Samudera Palembang. Dengan model regresi Ŷ = -6,368 + 0,400X1 + 0,270X2 + 0,374X3.
Nilai Korelasi (R) sebesar 0,945 artinya menunjukkan korelasi yang sangat kuat dan bersikap positif (searah) dan nilai koefisien determinasinya R Square sebesar 0,893 atau 89,3%
2. Terdapat pengaruh yang signifikan Pelatihan, Disiplin Kerja dan Penguasaan Teknologi Informasi secara parsial terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Wiratrans Samudera Palembang, yaitu :
a. Terdapat pengaruh yang signifikan
Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Wiratrans Samudera Palembang. Nilai Korelasi (R) sebesar 0,867 artinya menunjukkan korelasi yang kuat dan bersikap positif (searah) dan nilai
koefisien determinasinya R Square
sebesar 0,752 atau 75,2%
b. Terdapat pengaruh yang signifikan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Wiratrans Samudera Palembang. Nilai Korelasi (R) sebesar 0,863 artinya menunjukkan korelasi yang kuat dan bersikap positif (searah) dan nilai
koefisien determinasinya R Square
sebesar 0,744 atau 74,4%
Terdapat pengaruh yang signifikan
Penguasaan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Wiratrans Samudera Palembang. Nilai Korelasi (R) sebesar 0,738 artinya menunjukkan korelasi yang kuat dan bersikap positif
(searah) dan nilai koefisien
determinasinya R Square sebesar 0,544 atau 54,4%
368
IMPLIKASI
Berdasarkan uraian kesimpulan diatas,
diketahui bahwa kempat hipotesis yang diajukan semuanya diterima hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan Kinerja Pegawai pada PT. Wiratrans Samudera Palembang dapat dilakukan melalui upaya peningkatan Pelatihan, Disiplin Kerja dan Penguasaan Teknologi Informasi. 1. Upaya untuk meningkatkan Kinerja Pegawai
dapat dilakukan dengan peningkatkan
Pelatihan, Disiplin Kerja dan Penguasaan
Teknologi Informasi yang dapat
meningkatkan Kinerja Pegawai
2. Upaya meningkatkan Pelatihan seperti
peningkatan kemampuan atau keterampilan pegawai, menyiapkan kesempatan belajar sebagai bagian dari program pengembangan diri dan hasil pegawai, menyiapkan para pegawai agar dapat menangani atau mengerjakan material atau produk baru, metode baru, peralatan baru dan atau tekhnologi baru, metode dan pelaksanaan pelatihan harus lebih ditingkatkan.
3. Upaya meningkatkan Disiplin Kerja seperti adanya ketaatan pada aturan dan tata tertib, melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur, bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat yang tinggi untuk berprestasi, memelihara suasana kerja, dan tepat waktu. Upaya meningkatkan Penguasaan Teknologi
Informasi seperti ketersediaan media,
kualitas media, dan manfaat media dalam bekerja, ilmu pengetahuan dalam penerapan dan pengolahan informasi, pelatihan dalam menggunakan teknologi informasi, sarana dan prasarana yang mendukung.