• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEM 0801022 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S PEM 0801022 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

142

Angga Kusumah Nataatmaja, 2015

PENGARUH PROGRAM PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN MOTOR KAWASAKI NINJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian dan pengujian analisis

regresi yang dilaksanakan mengenai pengaruh program periklanan terhadap

keputusan pembelian konsumen pada produk kawasaki ninja di soekarno hatta

Bandung, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Diketahui bahwa program periklanan yang dilakukan kawasaki ninja di soekarno

hatta Bandung menurut moch ali berada pada kategori sebagian besar yang artinya bagus dengan nilai 75,0%. Hal ini dapat dilihat dari indikator paling tinggi hingga yang terendah. Keberhasilan periklanan motor kawasaki ninja

merupakan indikator yang memiliki nilai tertinggi yaitu sebesar 79,4%, yang berarti menurut sugiyono dalam pedoman untuk memberikan interpretasi

koefisien determinasi artinya kuat atau bagus hal ini menunjukkan bahwa .

Keberhasilan periklanan motor kawasaki ninja memberikan pengaruh yang tinggi

terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk kawasaki ninja. Sedangkan

(2)

143

Angga Kusumah Nataatmaja, 2015

PENGARUH PROGRAM PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN MOTOR KAWASAKI NINJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rendah yaitu sebesar 71,2% yang berarti menurut sugiyono dalam pedoman untuk

memberikan interpretasi koefisien determinasi artinya kuat terhadap keputusan

pembelian konsumen produk kawsaki ninja.

2. Diketahui bahwa keputusan pembelian yang dilakukan konsumen kawasaki ninja

di dealer soekarno hatta Bandung menurut moch ali berada pada kategori

sebagian besar yang artinya bagus 72,4 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa keputusan pembelian yang dilakukan konsumen kawasaki ninja di dealer

soekarno hatta Bandung sudah baik, hal ini dapat dilihat dari indikator paling

dominan hingga yang terendah yaitu indikator paling tinggi adalah Ketertarikan

konsumen pada merek motor kawasaki ninja dan Kebanggaan memakai produk

motor kawasaki ninja sebesar 78,5% yang berarti menurut sugiyono dalam pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien determinasi artinya kuat dan

indikator yang paling rendah Kemenarikan design motor kawasaki ninja yaitu

sebesar 59,8% yang berarti menurut sugiyono dalam pedoman untuk memberikan

interpretasi koefisien determinasi artinya sedang.

3. Program periklanan yang dilakukan kawasaki ninja berpengaruh tinggi atau sebesar 54,6% terhadap keputusan pembelian.

5.2Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa hal

(3)

144

Angga Kusumah Nataatmaja, 2015

PENGARUH PROGRAM PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN MOTOR KAWASAKI NINJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ninja di dealer soekarno hatta bandung yaitu:

1. Kawasaki ninja harus lebih memperhatikan atau memaksimalkan penetapan

program periklanan. Dalam periklanan, indikator Ragam iklan pada motor

kawasaki ninja indikator terendah dibandingkan indikator lainnya sebesar

71,2%. Dari pernyataan tersebut seharusnya dealer kawasaki ninja soekarno hatta bandung lebih memperhatikan ragam periklanan pada motor kawasaki

ninja, bisa dilihat pada motor kawasaki ninja sangat minim dalam mengiklankan

produknya, seharusnya motor kawasaki ninja lebih meragamkan dalam

periklanannya seperti memaksimalkan dalam bentuk audio dan audio visual tidak

hanya dalam bentuk paper. sehingga Ragam iklan pada motor kawasaki ninja

dapat lebih mempengaruhi konsumen yang berujung pada keputusan pembelian.

2. Hendaknya perusahaan harus lebih memasimalkan pemilihan produk pada

kawasaki ninja. Dalam indikator keputusan pembelian, Indikator keputusan

pembelian produk berdasarkan Kemenarikan design motor kawasaki ninja berada

pada kategori terendah sebesar 59,8%. yang berarti menurut sugiyono dalam pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien determinasi artinya sedang

Rendahnya indikator keputusan pembelian produk berdasarkan Kemenarikan

design motor kawasaki ninja pada variabel keputusan pembelian, perlu mendapat

perhatian lebih dari perusahaan, sehingga konsumen mau melakukan keputusan

(4)

145

Angga Kusumah Nataatmaja, 2015

PENGARUH PROGRAM PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN MOTOR KAWASAKI NINJA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemenarikan design motor kawasaki ninja yang tak terduga. Menurut Kotler dan

Keller pemilihan produk berarti “Konsumen harus memutuskan produk mana

yang akan dibeli. Setiap konsumen memiliki keinginan untuk membeli beragam

macam produk. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui produk apa saja

yang dibutuhkan oleh konsumen”. Bisa diambil kesimpulan dari kutipan tersebut,

kawasaki ninja harus mengupayakan terhadap Kemenarikan design motor

kawasaki ninja, khususnya untuk konsumen yang melakukan pembelian

berdasarkan Kemenarikan design motor kawasaki ninja.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 3.11 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut

persepsi seks bebas dengan perilaku seksual yang ada pada komunitas motor. Kawasaki Ninja Club Bandung atau

Berdasarkan hasil koefisien korelasi determinasi maka pada interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh yaitu 0,7703 pada kategori kuat, presentasi

PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SUZUKI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen berada dalam kategori “Tinggi”, hal ini berimplikasi agar produsen sepeda motor Honda k hususnya sepeda motor

4.1.12 Analisis Karakteristik Responden menurut Brand Image mengenai citra yang kuat dari kendaraan motor bermerek Kawasaki Ninja

Menurut Sugiyono (2007) cit Priyatno (2010) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut: 1. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar