• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT AKSESIBILITAS FASILITAS SOSIAL BERDASARKAN KONSEP UNIT LINGKUNGAN DI PERUMNAS BANYUMANIK KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TINGKAT AKSESIBILITAS FASILITAS SOSIAL BERDASARKAN KONSEP UNIT LINGKUNGAN DI PERUMNAS BANYUMANIK KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

vi

Abstrak

Perumnas Banyumanik merupakan salah satu perumahan skala besar (massal) yang dibangun oleh Perum Perumnas Reginal V Kota Semarang pada tahun 1978 sampai 1979. Perumnas ini dibangun dengan jumlah 5.024 unit terdiri dari tiga tipe (D21, D33 dan D36). Lingkungan perumnas yang berumur 34 tahun pada kondisi sekarang mengalami permasalahan penurunan kualitas. Salah satunya permasalahannya yaitu perubahan fisik lingkungan perumahan menjadi semakin padat, perubahan site fasilitas sosial menjadi beberapa kavling rumah dan kuatitas fasilitas sosial yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan. Penurunan tersebut tentunya mempengaruhi minat penghuni terhadap fasilitas yang akan diakses. Ini terlihat dari semakin tingginya penghuni perumnas yang mengakses fasilitas sosial yang ada di luar perumnas. Padahal seharusnya perumahan ideal mempertimbangkan kemudahan penghuni mengakses fasilitas sosial. Konsep unit lingkungan menjelaskan bahwa perumahan ideal adalah perumahan yang mempertimbangkan jarak, cara mengakses dengan waktu tempuh yang singkat. Secara tersirat konsep tersebut mempertimbangkan akan akses yang mudah untuk meningkatkan minat mencapai fasilitas sosial. Sedangkan yang terjadi di perumnas ini yaitu penurunan minat mengakses fasilitas sosial di dalam perumnas yang tentunya mempengaruhi kondisi ideal lingkungan perumahan. Penurunan tersebut dikhawatirkan juga menurunkan tingkat aksesibilitas fasilitas sosial yang sekarang. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat aksesibilitas fasilitas sosial berdasarkan konsep unit lingkungan di Perumnas Banyumanik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan dengan skala likert. Teknik sampling pada penelitian menggunakan teknik probability sampling secara proportionate stratified random sampling dengan 98 responden.

Berdasarkan hasil analisis kelengkapan penyediaan fasilitas sosial yang didasarkan pada SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan dan SNI 03-6981-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun di Daerah Perkotaan, menunjukkan bahwa secara umum penyediaan fasilitas sosial di Perumnas Banyumanik pada kondisi sekarang, kuantitasnya belum sesuai dengan kebutuhan yang seharusnya. Namun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa tingkat aksesibilitas fasilitas sosial di perumnas ini termasuk dalam kategori indeks aksesibilitas tinggi, dengan nilai indeks mencapai 2.40. Tingkat aksesibilitas tersebut paling tinggi pada fasilitas peribadatan (nilai indeks mencapai 2.58). Sedangkan tingkat aksesibilitas terendah pada fasilitas pendidikan (nilai indeks mencapai 2.14). Apabila ditinjau dari tipologi rumah, tingkat aksesibilitas fasilitas sosial tertinggi pada tipe rumah D33 dengan nilai indeks mencapai 2.45 (tinggi). Secara umum tingkat aksesibilitas fasilitas sosial di Perumnas Banyumanik dipengaruhi oleh radius pelayanan fasilitas sosial yang tinggi (nilai indeks 2.77), tingkat pencapaian dengan kemudahan yang menengah (nilai indeks 2.06) dan intensitas penggunaan yang tinggi (nilai indeks 2.38). Selain itu juga tingkat aksesibilatas tersebut dipengaruhi oleh kemampuan penghuni yang baik, terlihat dari tingkat pendapatan penghuni perumnas dalam kategori ekonomi menengah ke atas (di atas Rp 1.500.000) dan 70.41% memiliki sepeda dan sepeda motor yang digunakan untuk mengakses. Sehingga menjelaskan rendahnya pada biaya perjalanan yang mahal di perumnas ini karena mayoritas penghuni lebih memilih berjalan kaki, bersepeda dan dengan sepeda motor. Tingkat pencapaian pada kemudahan yang menengah menjelaskan semakin tingginya penghuni perumnas yang mengakses fasilitas sosial di luar perumnas. Oleh karena itu hasil penelitian ini menyarankan pemerintah dapat meningkatkan kualitas daya tarik fasilitas sosial yang ada di dalam perumnas. Berdasarkan hasil penelitian, ini diharapkan untuk meningkatkan minat penghuni mengakses fasilitas yang ada di dalam perumnas.

Keywords: mass housing, neighborhood unit concept, social infrastructure, accessibility to facilities

Referensi

Dokumen terkait

Namun penelitian yang dilakukan oleh Abrutyn dan Berlin (1991) menyatakan pemberian immunoglobulin tetanus intratekal tidak memberikan keuntungan

Berdasarkan hasil jawaban responden dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam Program Pembangunan Gemma Tapis Berseri di Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung

“Islam berfungsi bagi kehidupan masyarakat bangsa tidak sebagai bentuk kenegaraan tertentu, melainkan sebagai etika sosial yang akan memandu jalannya kehidupan bernegara dan

Tujuan pembelajaran umum : Para mahasiswa dapat menjelaskan model-model kurikulum, strategi pengajaran dan sistem evaluasi dalam penjas dan olahraga5. Jumlah pertemuan : 1

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti mengenai strategi pengembangan organisasi klub-klub softball di Kota Bandung dengan melihat dari tiga aspek yaitu manajemen klub

Selesai mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan model-model : konseptual, desain, implementasi dan evaluasi mengenai pencegahan dan perawatan cedera;

Analisis Efektifitas Aksi KorporasiPt Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Januari-September 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Yang suka atau tidak suka makan buah (kamu dapat bertanya paling sedikit kepada 20 orang teman). Pilih hal yang ingin