• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pola Konsumsi Makanan dengan Kejadian Asam Urat pada Lansia di Kelurahan Noborejoecamatan Argomulyoota Salatiga T1 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pola Konsumsi Makanan dengan Kejadian Asam Urat pada Lansia di Kelurahan Noborejoecamatan Argomulyoota Salatiga T1 BAB II"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

| 8 BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Lansia

2.1.1.Pengertian Lansia

Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada kehidupan manusia. Kategori umur menurut Depkes RI (2009) bahwa pada usia 50 tahun yaitu masa awal lansia, dan 65 tahun masa akhir lansia merupakan kelompok umur yang mencapai tahap praenisium pada tahap ini akan mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh/kesehatan dan berbagai tekanan psikologis. Dengan demikian akan timbul perubahan-perubahan dalam hidupnya. Demikian juga batasan lanjut usia yang tercantum dalam Undang-Undang No.4 tahun 1965 tentang pemberian bantuan penghidupan orang jompo, bahwa yang berhak mendapatkan bantuan adalah mereka yang berusia 56 tahun ke atas.

(2)

| 9 banyak keterkaitan dengan kenyataan penuaan lansia. Setiap orang menua dengan cara yang berbeda-beda, berdasarkan waktu dan riwayat hidupnya. Setiap lansia adalah unik, oleh karena itu perawat harus memberikan pendekatan yang berbeda antara satu lansia dengan lansia lainnya Potter & Perry (2006).

Saat ini masih banyak terjadi perbedaan tentang batasan pada usia lanjut. Ada yang menentukan dari segi usia dan ada yang menentukan dari segi kemampuan. Menurut Otto Polak didalam buku Dermatoto (2007) menjelaskan tentang usia lanjut terdapat 2 petimbangan yang mendasari yaitu:

1.

Pertimbangan teoritis, yang terdiri dari:

Usia lanjut didefinisi dari usia kronologis versus usia fungsional.

1) Usia kronologis, meliputi aspek variabilitas dan

waktu. Variabilitas adalah faktor apa saja yang

menjadi perhatian dalam menentukan usia

sekarang, apakah faktor fisik, mental ataupun

dari faktor-faktor ciri yang lain. Sedangkan

(3)

| 10

berpatokan pada waktu yang ditetapkan yaitu

berusia 60 tahun.

2) Usia fungsional merupakan usia seseorang

berdasarkan kemampuan melakukan aktivitas

atau tugas dalam kehidupan sehari-hari. Usia

lanjut berdasarkan usia fungsional adalah

seseorang yang tidak mampu melakukan

aktivitas atau tugaddesnya walaupun masih

dalam usia muda.

a. Usia lanjut didefinisi secara generalis dan

spesifik. Ada dua aspek yang harus di

perhatikan, yaitu:

1) Aspek kehidupan manusia, setiap manusia

memiliki kehidupan yang berbeda, misalnya:

seseorang dikatakan berusia tua saat bekerja di

pabrik A, tetapi tidak berusia tua di pabrik B.

2) Aspek perbedaan kebudayaan. Misalkan petani

Indonesia

lebih

muda

dan

kuat

bila

dibandingkan dengan petani Negara lain,

walaupun berusia sama, hal ini dikarenakan

(4)

| 11

b. Usia lanjut didefinisikan dengan keseragaman

atau perbedaan derajat usia lanjut.

1) Pertimbangan praktis, yang terdiri dari dua

aspek yaitu:

2) Aspek kesadaran tentang aspek demografis dari

usia lanjut, yaitu adanya perbedaan demografis

antara satu Negara dengan Negara lain,

misalnya pada presentase kelompok umur.

c. Aspek perhatian masyarakat tentang usia lanjut

(Dermatoto, 2007).

2.1.2.

Faktor perubahan fisik, sosial, dan kesehatan

lansia.

1.

Perubahan fisik

a.

Sel

(5)

| 12

b.

Sistem persarafan

Hubungan persarafan menurun, lambat dalam merespon baik dari gerakan maupun dari jarak waktu, khususnya dengan stres, mengecilnya saraf pancaindra, serta menjadi kurang sensitive terhadap sentuhan.

c.

Sistem pendengaran pada usia lanjut akan

terjadi

gangguan

pada

pendengaran

(presbiakusis), tulang-tulang pendengaran akan

mengalami kekakuan, pendengaran menurun

pada usia lanjut yang mengalami ketegangan

jiwa atau stress Maryam,et al (2008)

d.

Sistem penglihatan

Respon terhadap sinar menurun, adaptasi terhadap gelap menurun, akomodasi menurun, lapang pandang menurun, dan katarak.

e.

Sistem kardioveskuler

(6)

| 13

f.

Sistem pernapasan

Otot-otot pernapasan kekakuannya menurun dan kaku, kapasitas residu meningkat sehingga sehingga menarik napas lebih berat, kapasitas maksimum menurun dengan kedalaman bernapas menurun, karbon dioksida pada ventrikel tidak berganti sehingga pertukaran gas terganggu, serta refleks dan kemampuan batuk kurang.

g.

Sistem muskulosletal

Cairan tubuh menurun sehingga mudah rapuh (osteoporis), bungkuk, persendian membesar dan menjadi kaku (atrofi otot) kram dan tremor.

h.

Sistem intergumen

Keriput serta kulit kepala dan rambut menipis, rambut dalam hidung dan telinga menebal, rambut memutih dan kelenjer keringat menurun (Maryam, 2013).

2.

Masalah sosial

(7)

| 14 berpengaruh bagi para lanjut usia karena kurang mendapat perhatian, sehingga tersisih dan terlantar dari kehidupan masyarakat. Perasaan kesepian murung adalah sebab dari kurangnya kontak sosial. Kontak sosial juga akan mendatangkan perasaan senang. Kontak sosial dapat dilakukan dengan cara mengadakan kelompok-kelompok sesama lanjut usia menurut Endraswara, (2008).

3.

Masalah kesehatan Kesehatan Lansia.

(8)

| 15 usia yang meraka ingin hanyalah hidup dengan sehat tanpa sakit-sakitan. Pola hidup sehat, makanan bergizi dan seimbang, olahraga, menghindari rokok adalah upaya positif untuk menghindari diri dari penyakit menurut Siburian (2008).

2.2.

Hiperurisemia

2.2.1. Pengertian Asam Urat

Asam urat adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan akibat produksi purin yang meningkat sehingga, akibatnya pembuangannya melalui ginjal menurun. Pemeriksaan kadar normal asam urat untuk wanita adalah 2,6–6 mg/dl dan untuk pria 3,5–

(9)

| 16 Penyakit asam urat ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium asam urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah atau hiperurisemia. Kelebihan kadar asam urat dalam darah disebabkan oleh dua faktor yaitu kelebihan produksi asam urat dalam tubuh dan penurunan ekskresi asam urat lewat urin. Kurang lebih 75% penderita kelebihan asam urat terjadi akibat kejadian asam urat dengan pengeluaran yang tidak sempurna dapat disebabkan adanya gangguan ginjal, pengaruh beberapa jenis penyakit dan obat seperti hipertensi dan gangguan kardiovaskuler menurut Saraswati (2009).

(10)

| 17 menyebabkan penimbunan sodium urat didalam dan diantara persendihan. Penyakit asam urat di tandai dengan tingginya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Untuk memastikan bahwa nyeri yang dialami sebagai serangan asam urat, perlu lakukan pemeriksaan laboratorium dengan mengukur kadar asam urat dalam darah. Kadar asam urat nrmal pada pria yaitu berkisar antara 3,5-7 mg/ dl sedangkan pada perempuan 2,6-6 mg/dl menurut Kertia (2009).

Asam Urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, baik purin yang berasal dari bahan pangan maupun dari hasil pemecahan purin asam nukleat tubuh. Secara alamiah purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan seperti sayur, buah, kacang-kacangan, daging, jeroan, dan ikan sarden, dan serta minuman beralkohol menurut Muhammad (2010).

Menurut Junadi (2013) sumber asam urat dalam tubuh berasal dari beragam kondisi, yaitu :

1.

Asam Urat Endogen Asam urat endogen adalah

(11)

| 18

Nukleoprotein terdiri dari protein dan asam

nukleat, sedangkan asam nukleat sendiri adalah

kumpulan nukleotida yang terdiri dari basa purin

dan pirimidin, karbohidrat, serta fosfat.

2.

Asam Urat Eksogen Asam urat eksogen adalah

asam urat yang berasal dari makanan yang

mengandung nukleprotein.

3.

Hasil

sintesis

yang

secara

langsung

menghasilkan asam urat dalam jumlah yang

besar karena adanya kelainan enzim yang

sifatnya diturunkan atau karena suatu penyakit

tertentu,

misalnya

kanker

darah

(sel-sel

berkembang berlipat ganda dan dihancurkan

dalam waktu yang singkat). Asam urat yang

dihasilkan dari efek beberapa jenis penyakit

ginjal

dan

obat-obatan

tertentu

yang

mempengaruhi kemampuan kerja ginjal untuk

membuang asam urat.

(12)

| 19 Berdasarkan kandungan purinnya makanan dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Kelompok I

Kadar purin tinggi yaitu bahan makanan seperti otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, bebek, tahu, tempe, burung, kacang-kacangan, sarden, ikan kering, dan ikan basah.

2.

Kelompok II

Kadar purin sedang yaitu bahan makanan

seperti daging sapi, ikan, udang, bayam, daun

singkong, kembang kol, kangkung, dan buncis.

3.

Kelompok III

Kadar purin rendah yaitu bahan makanan

yang di konsumsi setiap hari seperti nasi,

singkong, jagung, roti, mie, susu, telur,

(13)

| 20

2.2.2.

Stadium asam urat

Syukri, (2007) menyebutkan bahwa Asam urat dibagi dalam 4 stadium,yaitu:

1. Stadium I, tidak ada gejala yang jelas. Keluhan

umum, sukar berkonsentrasi. Pada pemeriksaan

darah ternyata asam urat tinggi.

2. Stadium II, serangan-serangan arthritis pirai

yang khas,arthritis yang akut dan hebat, 90%

lokasi di jari empu (podagra), tetapi semua

persendian dapat diserang, kadang-kadang

lebih dari satu sendi yang diserang (migratory

polyarthritis). Sendi tersebut menjadi bengkak

dalam beberapa jam, menjadi panas, merah,

sangat nyeri. Kemudian pembengkakan ini

biasanya menjalar ke sekitar sendi dan lebih

menyolok daripada arthritis yang lain.

Kadang-kadang terjadi efusi di sendi-sendi besar. Tanpa

terapi keluhan dapat berkurang sendiri setelah 4

sampai 10 hari. Pembengkakan dan nyeri

berkurang, dan kulit mengupas sampai normal

(14)

| 21

3. Stadium III, pada

stadium

ini

di

antara

serangan-serangan arthritis akut, hanya terdapat

waktu yang pendek, yang disebut fase interkritis.

4. Stadium IV, pada stadium ini penderita terus

menderita arthritis yang kronis dan tophi sekitar

sendi, juga pada tulang rawan dari telinga.

Akhirnya sendi-sendi dapat rusak, mengalami

destruksi yang dapat menyebabkan cacat sendi.

2.2.3.

Penyebab Asam Urat

Faktor-faktor

yang

menyebabkan

terjadinya asam urat yaitu ada dua bagian,

faktor dari dalam dan faktor dari luar.

1. Faktor dari dalam

Terjadinya proses penyimpangan metabolisme yang umumnya berkaitan dengan dengan faktor usia, dimana usia 40 tahun atau menua beresiko besar terjadi asam urat menurut Haryono (2013).

2. Faktor dari luar

(15)

| 22 makanan yang mempunyai kadar karbohidrat dan protein tinggi seperti kacang-kacangan, buncis, wortel,kacang hijau, kacang tanah, jamur, emping, melinjo, daging, (terutama jeroan), ikan dan cokelat serta minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh dan minuman ringan seperti coccacola menurut Muhammad (2010).

Faktor-faktor lain terjadinya asam urat adalah:

1. Genetik /riwayat keluarga

Asam urat dapat menjadi penyakit keturunan, dimana penderita mesti berhati-hati terutama dalam pola makan dan gaya hidup.

2. Stress

Penderita yang menerima stress dapat menyebabkan kadar asam urat dalam serum meningkat.

3. Asupan senyawa purin berlebihan Bahan

pangan yang tinggi kandungan purinnya dapat

meningkatkan kadar urat dalam darah antara 0,5

0,75 g/ml purin yang dikonsumsi. Konsumsi

lemak atau minyak tinggi seperti makanan yang

(16)

| 23

buah-buahan yang mengandung lemak tinggi

seperti durian dan alpukat juga berpengaruh

terhadap pengeluaran asam urat (Krisnatuti,

2007).

4. Konsumsi alkohol berlebih

5. Kegemukan (obesitas)

6. Adanya

degeneratif

(hipertensi,

penyakit

jantung, dan diabetes mellitus).

7. Obat-obatan tertentu (terutama diuretika)

8. Gangguan fungsi ginjal

9. Aktivitas fisik

10. Umur

11. Berat badan berlebihan

12. Kurangnya minum air.

Suti (2010) menyebutkan Penggolongan

makanan berdasarkan kandungan purin meliputi

tiga golongan (1) golongan A berupa makanan

yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100

gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung,

paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang,

(17)

| 24

serta makanan dalam kaleng; (2) golongan B

yaitu makanan yang mengandung purin sedang

(50-150 mg/100 gram makanan) adalah ikan

yang tidak termasuk golongan A, daging sapi,

kerang-kerangan,

kacang-kacangan

kering,

kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur,

daun singkong, daun pepaya, kangkung; dan (3)

golongan C yaitu makanan yang mengandung

purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram makanan)

adalah keju, susu, telur, sayuran, dan

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi kelapa sawit yang ditanam pada lahan akan memberikan perubahan pada tanah itu sendiri mulai dari bertambahnya ruang pori, terjadi perubahan tekstuPenyebaran perkebunan

researcher conducted the interview to the teachers about teaching reading strategies used by. them to answer the first

Dari dua hasil pengujian yang telah dilakukan yaitu proses secara manual dan menggunakan software Rosetta dapat kita ambil sebuah kesimpulan bahwa hasil pengujian sangat

Perbedaan: merancang ulang map berkas rekam medis rawat jalan sebelumnya sudah ada dengan menyesuaikan kebutuhan yang ada di UPT Puskesmas Wonosari II dengan merancang

Rematik dapat menyerang hampir semua sendi, tetapi yang paling sering diserang adalah sendi di pergelangan tangan, buku-buku jari, lutut dan engkel kaki. Sendi-sendi lain yang

Dari secara keseluruhan mulai dari strategi perusahaan, strategi pemasaran, hingga pada strategi promosi, konsistensi Air Asia jelas terlihat dalam menampilkan

Delik aduan adalah pengaduan dari korban tindak pidana KDRT yang dapat dicabut kembali oleh korban sedangkan delik biasa adalah laporan dari orang yang melihat,

Penelitian yang bersifat kuasi eksperimen telah dilakukan untuk melihat efek diberikannya pelatihan regulasi diri dalam belajar melalui web dan metode belajar problem-based