ABSTRAK
Peningkatan produktivitas dapat tercapai dengan dukungan sistem yang sangat mempengaruhi berhasilnya suatu pekerjaan dengan baik. Cara untuk meningkatkan produktivitas dengan mengefisiensikan pekerja yang merupakan aset yang sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Pekerja sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga mesin terhenti dan bahan baku terlambat untuk diproses di stasiun berikutnya. Keadaan tersebut diakibatkan pembebanan kerja yang tidak merata sehingga terjadi ketidaksesuaian jumlah pekerja dan berdampak pada produktivitas perusahaan. Tindakan perlu dilakukan dengan pengaturan jumlah pekerja berdasarkan beban kerja. Penelitian menggunakan metode Subjective Workload Assesment
Technique (SWAT) dan Work Load Analysis agar didapatkan jumlah pekerja
yang optimal. SWAT digunakan untuk menganalisis beban kerja mental secara subjektif berdasarkan persepsi pekerja dan secara objektif berdasarkan hasil pengamatan terhadap pekerja dengan Work Load Analysis. Kelebihan beban kerja terjadi di stasun parutan (108.81%) dengan faktor Time Load dan stasiun
extactor (118.16%) dengan faktor faktor Mental Effort Load dan Psychological Stress Load. Sedangkan beban kerja stasiun center view (66.40%) dengan faktor Time Load dan Mental Effort Load tergolong rendah. Data tersebut dilakukan
perhitungan jumlah pekerja optimal pada setiap stasiun kerja. Jumlah pekerja yang optimal berdasarkan analisis beban kerja pada bagian produksi sebesar 20 orang. Jumlah pekerja pada tiap stasiun yang berubah adalah stasiun parutan dari 3 orang bertambah menjadi 4 orang dan stasiun extractor dari 2 orang bertambah menjadi 3 orang, sedangkan stasiun center view dari 6 orang berkurang menjadi 4 orang.
Kata Kunci: Tenaga Kerja, Beban Kerja Mental, SWAT, Work Load Analysis