BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Kota Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Sebagai salah satu kota besar, Kota Medan terdiri dari berbagai ras, etnis dan suku. Terdapat beberapa suku yang ada di Kota Medan antara lain: suku Melayu, Jawa, Mandailing, Karo, Toba, Simalungun, Minang,Pakpak, Tionghoa, Tamil dan lain sebagainya. Keberagaman yang menjadi denyut nadi kehidupan warga di Kota Medan.
Salah satu budaya yang menonjol di Kota Medan adalah budaya Melayu. Walaupun secara kuantitas jumlah suku Melayu di Kota Medan tidak terlalu signifikan lagi jumlah. Kota Medan memiliki salah satu bangunan ikonik yang melambangkan ke-Melayu-an Kota Medan. Bangunan megah tersebut kita kenal sebagai Istana Maimun.
Sejak 1946, istana telah ditempati oleh ahli waris Deli Kerajaan. Selama acara-acara khusus, pertunjukan musik tradisional Melayu sering diadakan di istana. Pertunjukan yangbiasa dipergunakan diadakan ke Merry upacara pernikahan atau acara lainnya. Selain pertunjukanmusik tradisional, mengumpulkan antara anggota keluarga istana diadakan dua kali setahun. SetiapJumat malam, anggota (Raja) Keluarga Sultan menyambut pengunjung untuk melihat koleksi sejarah, meskipun koleksi sejarah istana ditampilkan di ruang pertemuan istana.
Istana Maimoon merupakansalah satu tempat bersejarah yang sangat diminati di Kota Medan. Istana ini berlokasi di JalanBrigadir Jenderal Katamso, kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Medan – Sumatra Utara,kurang lebih 3 kilometer dari Bandar Udara Polonia, Medan. Istana Maimoon juga penting karena fungsinya sebagai pintu gerbang utama Kota Medan. Kota Medan memiliki beberapa objek wisatamenarik termasuk situs sejarah yang perlu dilestarikan oleh pihak berwenang di kota tersebut.
Pada saat ini, Istana Maimoon juga menjadi pusat penyebaran budaya Melayu di Kota Medan. Berbagai tradisi dan kesenian budaya Melayu yang mulai terpinggirkan dihidupkan kembali oleh Yayasan Istana Maimoon. Yayasan ini bertanggung jawab penuh pada setiap kegiatan yang dilaksanakan di Istana Maimoon.
Tari Himpunan Budaya Sri Indera Ratu secara rutin pada tanggal 19 setiap bulannya menampilkan atraksi tari Melayu di Istana Maimoon. Pertunjukkan ini berlangsung selama 90 menit menampilkan tarian, lagu dan pantun Melayu pada pengunjung istana Maimoon.
Kegiatan ini selain sebagai tujuan wisata budaya juga untuk menjaga nilai-nilai dan tradisi melayu agar tidak hilang digerus arus modernisasi di Kota Medan. Kegiatan ini sepenuhnya diprakarsai oleh Himpunan Budaya Sri Indera Ratu bekerjasama dengan Yayasan Istana Maimoon. Pertunjukkan ini berjalan cukup sukses sehingga menarik perhatian pihak-pihak luar untuk ikut serta dalam melestarikan budaya Melayu.
Apresiasi pada pertunjukkan Himpunan Budaya Sri Indera Ratu ditunjukkan dengan berbagai kegiatan di luar kota Medan yang mengikutsertakan Himpunan Budaya Sri Indera Ratu, antara lain:
1. Ikut berpartisipasi di acara Pentas Seni & Budaya ―PSB‖ Medan yang diselenggarakan setiap Jum‘at di Taman Sri Deli Maimun dan setiap hari Sabtu di Lapangan Merdeka Medan.
2. Mengisi acara rutin bulanan setiap Minggu ketiga di Istana Maimun yang
bertema ―Takkan Melayu hilang di Bumi‖.
3. Ikut Serta mengisi program TVRI Medan ―Dendang Pantun‖
4. Mempromosikan Budaya kepada anak muda kota Medan dengan ikut serta
di acara tahunan ―MEDAN RUMAH KITA‖ di PRSU.
6. Penari yang tergabung di grup Sumatera Ethnics juga ikut berpartisipasi
dalam promosi budaya ―Wonderful Indonesia‖ di Moscow Agustus 2017.
Gambar 1.1. Berbagai Kegiatan Promosi Budaya yang dilaksanakan
Himpunan Budaya Sri Indera Ratu
Sumber: Dokumentasi Himpunan Budaya Sri Indera Ratu
Promosi yang dilaksanakan Himpunan Budaya Sri Indera Ratu adalah promosi budaya Melayu. Promosi yang dilakukan oleh Himpunan Budaya Sri Indera Ratu adalah dengan membagikan brosur kepada pengunjung Istana Maimoon, bekerjasama dengan instansi pemerintah baik Kota Medan maupun Sumatera Utara melalui Dinas Pariwisata, melakukan kerjasama dengan bisnis perjalanan beberapa perusahaan aplikasi di Kota Medan. Perusahaan dalam konteks promosi adalah Himpunan Budaya Sri Indera Ratu. Produk yang diingatkan kepada konsumen adalah budaya Melayu khususnya tarian Melayu. Sementara konsumen adalah masyarakat Kota Medan. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana strategi pemasaranbudaya Melayu Himpunan Budaya Sri Indera Ratu pada pengetahuan budaya Melayu anak Muda Kota Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana promosi Budaya yang dilakukan Himpunan Budaya Sri Indera Ratu?
2. Bagaimana pengetahuan budaya Melayu anak Muda Kota Medan? 3. Bagaimana Pengaruh promosi Budaya Himpunan Budaya Sri Indera
Ratu? 1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
2. Untuk mengetahui pengetahuan budaya Melayu anak Muda Kota Medan.
3. Untuk mengetahui promosi Budaya Himpunan Budaya Sri Indera Ratu.
1.4.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai promosi budaya Melayu.
2. Secara akademis, penelitian ini merupakan kontribusi peneliti kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara khususnya Departemen Ilmu Komunikasi guna memperkaya sumber pengetahuan dan sumber bacaan.