Identifikasi Karakter Morfologis dan Hubungan Kekerabatan Beberapa Genotipe Durian (Durio zibethinus Murr) di Kecamatan Tigalingga dan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Sumatera Utara Chapter III V

(1)

PELAKSANAAN PENELITIAN

Penentuan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) di Kecamatan Tigalingga dan Kecamatan Pegagan Hilir di Kabupaten Dairi,

Sumatera Utara. Penentuan lokasi survei dilakukan dengan mencari data dari

Badan Pusat Statistik untuk memperoleh gambaran lokasi yang akan di survei.

Berdasarkan informasi dari kabupaten ditetapkan kecamatan-kecamatan yang

akan disurvei. Dari kantor kecamatan diperoleh gambaran desa yang diduga dapat

ditemukan jenis durian. Informasi juga diperoleh dari kepala desa dan beberapa

pedagang durian di kota Medan.

Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara tidak sengaja atau secara acak. Pengamatan dilaksanakan dengan mengunjungi setiap kebun durian milik petani

di beberapa desa di Kecamatan Tigalingga dan Kecamatan Pegagan Hilir. Bila

dijumpai jenis tanaman durian maka dilakukan identifikasi berdasarkan peubah

amatan yang telah ditetapkan sebelumnya dan dilakukan pendokumentasian

dengan kamera. Penelitian akan terus dilanjutkan bila masih dijumpai jenis yang

berbeda. Informasi mengenai jenis-jenis durian yang berbeda didapatkan dari

masyarakat setempat

Wawancara Langsung

Setelah ditentukan lokasi penelitian maka dilakukan wawancara langsung

(2)

A. Morfologi Tanaman

1. Umur pohon

2. Jenis bahan perbanyakan tanaman

3. Tinggi pohon

4. Tinggi batang

5. Keberadaan akar banir

6. Lingkar batang

7. Permukaan batang

8. Pola pertumbuhan batang

9. Bentuk tajuk

10.Keberadaan akar banir

11.Warna batang

Pengamatan morfologis tanaman dilakukan secara visual dan pengukuran

sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan.

B. Morfologi daun

1. Warna permukaan bagian atas daun

2. Warna permukaan bagian bawah daun

3. Susunan daun

4. Panjang tangkai daun

5. Lebar tangkai daun

6. Kondisi tangkai daun

7. Panjang helaian daun

(3)

9. Bentuk helaian daun

10.Bentuk ujung daun

11.Bentuk pangkal daun

12.Tepi helaian daun

13.Mengkilatnya permukaan daun bagianatas

14.Mengkilatnya permukaan daun bagian bawah

Pengamatan morfologis daun dilakukan secara visual dan pengukuran

sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan.

C. Morfologi buah

1. Pematangan buah

2. Model pengelompokan buah

3. Bentuk buah

4. Bentuk ujung buah

5. Bentuk pangkal buah

6. Panjang tangkai buah

7. Warna tangkai buah

8. Keberadaan duri pada buah

9. Bentuk duri pada buah

10.Panjang buah

11.Diameter buah

12.Berat buah

13.Warna kulit buah

(4)

pengukuran sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan.

D. Morfologis biji

1. Panjang biji

2. Lebar biji

3. Berat biji

4. Bentuk biji

5. Warna biji

Pengamatan morfologis buah dilakukan secara visual dan perhitungan dan

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan data yang diperoleh dari Badan

Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian ditetapkan

berdasarkan data sentra produksi durian di Sumatera Utara yaitu di Kabupaten

Dairi. Berikut adalah lokasi identifikasi durian di Kabupaten Dairi dan kode

genotipe pada masing-masing kebun durian.

Tabel 1. Analisis data umum lokasi penelitian dan kondisi tanaman

(6)

Tabel 2. Karakter Morfologis Tanaman Durian Genotipe 1

No Parameter Karakter

1 Tinggi pohon (m) 24.5

2 Tinggi batang (m) 2.6

3 Lingkar batang (cm) 177

4 Permukaan batang Kasar

5 Pola pertumbuhan batang Lurus

6 Bentuk tajuk Bulat

7 Keberadaan akar banir Tidak ada

8 Warna batang Abu-abu

9 Warna permukaan bagian atas daun Hijau tua 10 Warna permukaan bagian bawah daun Coklat tembaga

11 Susunan daun Berseling

12 Panjang tangkai daun (mm) 19

13 Lebar tangkai daun (mm) 3

14 Kondisi tangkai daun Gembung

15 Panjang helaian daun Sedang

16 Lebar helaian daun Sedang

17 Bentuk helaian daun Bulat panjang

18 Bentuk ujung daun Meruncing panjang

19 Bentuk pangkal daun Bulat

20 Tepi helaian daun Rata

21 Mengkilatnya permukaan daun bagian atas Tidak mengkilat 22 Mengkilatnya permukaan daun bagian bawah Tidak mengkilat

23 Pematangan buah Tidak bersamaan

24 Model pengelompokan buah 1 2 3 4-12/kelompok

25 Bentuk buah Lonjong

26 Bentuk ujung buah Runcing

27 Bentuk pangkal buah Runcing

28 Panjang tangkai buah Panjang

29 Warna tangkai buah Coklat

30 Keberadaan duri pada buah Berduri

31 Bentuk duri Meruncing cekung

32 Panjang buah (cm) 19.33

33 Diameter buah (cm) 16.36

34 Berat buah Sedang

35 Warna kulit buah Hijau kekuningan

36 Rasa daging buah Manis

37 Warna daging buah Putih krem

(7)

39 Lebar biji (cm) 2.98

40 Berat biji (g) 17

41 Bentuk biji Jorong

42 Warna biji Kuning kecoklatan

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(8)

1 Tinggi pohon (m) 22

6 Bentuk tajuk Lonjong

18 Bentuk ujung daun Lancip

19 Bentuk pangkal daun Pasak

27 Bentuk pangkal buah Cembung

28 Panjang tangkai buah Sedang

31 Bentuk duri Melengkung

35 Warna kulit buah Hijau kecoklatan

36 Rasa daging buah Manis pahit

38 Panjang biji (cm) 4.7

(9)

41 Bentuk biji Bulat panjang

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

Gambar 2. Karakter morfologi tanaman durian genotipe 2: (a) pohon durian, (b) tekstur dan warna batang, (c) daun, (d) buah, (e) daging buah,

(10)

6 Bentuk tajuk Piramida

9 Warna permukaan bagian atas daun Hijau tua

10 Warna permukaan bagian bawah daun Coklat keperakan

18 Bentuk ujung daun Sangat runcing

24 Model pengelompokan buah 2/kelompok

26 Bentuk ujung buah Datar

27 Bentuk pangkal buah Datar

31 Bentuk duri Cekung

36 Rasa daging buah Pahit

(11)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(12)

2 Tinggi batang (m) 10

6 Bentuk tajuk Tidak beraturan

9 Warna permukaan bagian atas daun Hijau

18 Bentuk ujung daun Meruncing

25 Bentuk buah Bujur telur

26 Bentuk ujung buah Mammiform

36 Rasa daging buah Pahit

(13)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(14)

6 Bentuk tajuk Jorong

17 Bentuk helaian daun Persegi panjang

19 Bentuk pangkal daun Membundar

31 Bentuk duri Meruncing cembung

35 Warna kulit buah Hijau

36 Rasa daging buah Manis dengan rasa pahit

setelah dimakan

(15)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(16)

6 Bentuk tajuk Setengah membulat

26 Bentuk ujung buah Mammiform

27 Bentuk pangkal buah Meruncing

34 Berat buah Berat

37 Warna daging buah Kuning

(17)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(18)

7 Keberadaan akar banir Ada

31 Bentuk duri Meruncing cembung

setelah dimakan

(19)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(20)

28 Panjang tangkai buah Pendek

34 Berat buah Ringan

(21)

41 Bentuk biji Persegi panjang

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(22)

25 Bentuk buah Oblong

c Bentuk ujung buah Cembung

31 Bentuk duri Cembung

32 Panjang buah (cm) 17

33 Diameter buah (cm) 26

(23)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

Gambar 9. Karakter morfologi tanaman durian genotipe 9: (a) pohon durian, (b) takstur dan warna batang, (c) daun, (d) buah, (e) daging buah,

(24)

(25)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(26)

8 Warna batang Coklat

9 Warna permukaan bagian atas daun Hijau muda 10 Warna permukaan bagian bawah daun Coklat keperakan

19 Bentuk pangkal daun Tumpul

35 Warna kulit buah Kuning kehijauan

(27)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(28)

6 Bentuk tajuk Piramid

9 Warna permukaan bagian atas daun Hijau muda 10 Warna permukaan bagian bawah daun Coklat tembaga

26 Bentuk ujung buah Mencekung

35 Warna kulit buah Kuning orange

(29)

41 Bentuk biji Oblong

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(30)

15 Panjang helaian daun Panjang

16 Lebar helaian daun Lebar

18 Bentuk ujung daun Lancip

31 Bentuk duri Kerucut

36 Rasa daging buah Hambar

(31)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(32)

15 Panjang helaian daun Pendek

34 Berat buah Sangat ringan

(33)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(34)

25 Bentuk buah Bulat panjang

26 Bentuk ujung buah Tirus

27 Bentuk pangkal buah Meruncing

31 Bentuk duri Kerucut

(35)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(36)

19 Bentuk pangkal daun Lancip

35 Warna kulit buah Kuning orange

setelah dimakan

(37)

41 Bentuk biji Bulat

42 Warna biji Coklat

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(38)

15 Panjang helaian daun Panjang

16 Lebar helaian daun Lebar

25 Bentuk buah Bundar

27 Bentuk pangkal buah Cekung

(39)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(40)

6 Bentuk tajuk Lonjong

(41)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(42)

25 Bentuk buah Bulat panjang

26 Bentuk ujung buah Cembung

37 Warna daging buah Kuning

(43)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(44)

1 Tinggi pohon (m) 14.5

25 Bentuk buah Bundar

26 Bentuk ujung buah Datar

(45)

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(46)

Berdasarkan karakter morfologis 20 genotipe durian yang berasal dari

Kecamatan Tigalingga dan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Sumatera Utara

diperoleh kriteria keragaman fenotipe yang dianalisis dengan perbandingan nilai

keragaman dengan standar deviasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 22. Keragaman Fenotipe Durian di Kabupaten Dairi Berdasarkan Perbandingan Nilai Keragaman dengan Standar Deviasi

Kode

Hasil analisis keragaman fenotipe yang disajikan pada Tabel 22,

menunjukkan bahwa terdapat lima karakter yang luas (beragam) yaitu pada

(47)

buah, diameter buah, lebar biji, dan berat biji. Sedangkan karakter yang sempit

(seragam) yaitu pada pengamatan parameter karakter lebar tangkai daun dan

panjang biji.

Hubungan Kekerabatan

Berdasarkan karakter morfologis 20 genotipe durian yang berasal dari dua

kecamatan di Kabupaten Dairi Sumatera Utara diperoleh nilai hubungan

kekerabatan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 23. Hubungan Kekerabatan Genotipe Durian di Kabupaten Dairi Sumatera Utara Dilihat dari Dissimilarity Matrix

No. Hubungan Kekerabatan Nilai Dissimilaritas

(48)

dissimilaritas antar variabel satu dengan variabel yang lain, maka hubungan

kekerabatan antara dua variabel tersebut semakin dekat atau semakin besar tingkat

kemiripannya dan sebaliknya. Sehingga diketahui bahwa tingkat ketidakmiripan

terendah atau hubungan kekerabatan terdekat terdapat pada G9 dan G20 yaitu

sebesar 4,243 sedangkan ketidakmiripan tertinggi atau hubungan kekerabatan

terjauh terdapat pada G2 dan G12 yaitu sebesar 9,798.

Berdasarkan karakter morfologis durian di Kabupaten Dairi maka

diperoleh hasil bahwa seluruh genotipe durian dapat dikelompokkan menjadi dua

kelompok, tiga kelompok dan empat kelompok yang anggota dari masing-masing

kelompok dapat dilihat pada tabel dibawah berikut.

Tabel 24. Pengelompokan Beberapa Genotipe Durian di Kabupaten Dairi Sumatera Utara

Genotipe 4 Kelompok 3 Kelompok 2 Kelompok

(49)

Hasil penelitian durian di Kabupaten Dairi diperoleh dendogram hubungan

kekerabatan yang dapat dilihat pada gambar berikut :

(50)

Karakter-karakter Morfologi Durian

Pengamatan terhadap karakter morfologi tanaman meliputi tinggi pohon,

tinggi batang, keberadaan akar banir, lingkar batang, permukaan batang, pola

pertumbuhan batang, bentuk tajuk, dan warna batang. Pada parameter tinggi

pohon diketahui bahwa tinggi pohon yang tertinggi terdapat pada G17 yaitu

sebesar 43 m, sedangkan tinggi tanaman terendah terdapat pada G11, G12, G13

yaitu sebesar 11 m. Pada parameter tinggi batang diketahui bahwa batang

terpanjang terdapat pada G4 yaitu setinggi 10 m, sedangkan batang terpendek

terdapat pada G14 setinggi 1,3 m. Pada parameter keberadaan akar banir terdapat

2 variasi yaitu tidak ada terdapat pada G1, G2, G3, G4, G5, G6, G9, G11, G12,

G13, G19, dan G20 sedangkan ada terdapat pada G7, G8, G10, G14, G15, G16,

G17, dan G18. Pada parameter lingkar batang diketahui bahwa lingkar batang

yang tertinggi terdapat pada G7 yaitu sebesar 390 cm, sedangkan lingkar batang

terendah terdapat pada G11 yaitu sebesar 86 m. Pada parameter permukaan batang

terdapat satu variasi yaitu kasar pada 20 genotipe durian yang diidentifikasi. Pada

parameter pola pertumbuhan batang terdapat satu variasi yaitu lurus pada 20

genotipe durian yang diidentifikasi. Pada parameter bentuk tajuk terdapat 6 variasi

yaitu bentuk piramida terdapat pada G3, G9, G11, G12, G13, G14, G17 dan G20,

bentuk jorong terdapat pada G5, G7 dan G16, bentuk bulat terdapat pada G1, G15

dan G19, bentuk setengah membulat terdapat pada G6, bentuk lonjong terdapat

pada G2 dan G18 sedangkan bentuk tidak beraturan terdapat pada G4, G8, dan

(51)

G1, G2, G3, G4, G5, G6, G7, G8, G9, G10, G12, G13, G14, G15, G16, G17, G18,

G19, dan G20 sedangkan variasi coklat terdapat pada G11.

Pengamatan terhadap karakter morfologi daun meliputi warna permukaan

bagian atas daun, warna permukaan bagian bawah daun, susunan daun, panjang

tangkai daun, lebar tangkai daun, kondisi tangkai daun, panjang helaian daun,

lebar helaian daun, bentuk helaian daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun,

tepi helaian daun, mengkilatnya permukaan daun bagian atas dan mengkilatnya

permukaan daun bagian bawah. Pada parameter warna permukaan bagian atas

daun terdapat 3 variasi yaitu hijau muda yang terdapat pada G11 dan G12, hijau

terdapat pada G4, G10, G18, dan G19, dan hijau tua terdapat pada G1, G2, G3,

G5, G6, G7, G8, G9, G13, G14, G15, G16, G17, dan G20. Pada parameter warna

permukaan bagian bawah daun terdapat 2 variasi yaitu coklat keperakan terdapat

pada G3, G4, G5, G6, G8, G9, G10, G11, G13, G15, G16, G17, G18, G19, dan

G20, dan coklat tembaga terdapat pada G1, G2, G7, G12, dan G14. Pada

parameter susunan daun hanya terdapat 1 variasi yaitu berseling dari 20 genotipe

durian yang diidentifikasi. Pada parameter ukuran daun meliputi panjang tangkai

daun lebar tangkai daun, panjang tangkai daun terpanjang terdapat pada G17 yaitu

sebesar 25 mm sedangkan panjang daun terpendek terdapat pada G16 yaitu

sebesar 14 mm, lebar tangkai daun tertinggi terdapat pada G12 dan G13 yaitu

sebesar 4 mm dan lebar daun terendah terdapat pada G10 dan G16 yaitu sebesar

1 mm. Pada parameter kondisi tangkai daun terdapat 2 variasi yaitu normal

terdapat pada G10 dan G16 dan gembung terdapat pada G1, G2, G3, G4, G5, G6,

(52)

G19 dan G20, dan panjang terdapat pada G13, dan G17. Pada parameter lebar

helaian daun terdapat 3 variasi yaitu sempit terdapat pada G10 dan G16, sedang

terdapat pada G1, G2, G3, G4, G5, G6, G7, G8, G9, G11, G12, G18, G19 dan

G20, dan lebar terdapat pada G13 dan G17. Pada parameter bentuk helaian daun

terdapat 3 variasi yaitu empat persegi terdapat pada G5, bulat panjang terdapat

pada G1, G2, G3, G4, G8, G9, G10, G11, G13, G14, G15, G16, G17, G18, G19,

dan G20, dan bulat telur terdapat pada G6, G7, dan G12. Pada parameter bentuk

ujung daun terdapat 3 variasi yaitu lancip terdapat pada G2, G6, G7, G12, dan

G13, meruncing terdapat pada G4, G5, G8, G9, G10, G14, G16, G17, dan G20,

dan sangat runcing terdapat pada G1, G3, G11, G15, G18 dan G19. Pada

parameter bentuk pangkal daun terdapat 4 variasi yaitu membundar terdapat pada

G1, G5, G6, G7, G8, G10, dan G12, tumpul terdapat pada G11, G13, G14, G15,

dan G17, lancip terdapat pada G16, dan pasak terdapat pada G2, G3, G4, G9,

G18, G19, dan G20. Pada parameter tepi helaian daun hanya terdapat 1 variasi

yaitu rata pada 20 genotipe durian yang diidentifikasi. Pada parameter

mengkilatnya permukaan daun bagian atas hanya terdapat 1 variasi yaitu tidak

mengkilat pada 20 genotipe durian yang diidentifikasi. Pada parameter

mengkilatnya permukaan daun bagian bawah hanya terdapat 1 variasi yaitu tidak

mengkilat pada 20 genotipe durian yang diidentifikasi.

Pengamatan terhadap karakter morfologi buah meliputi pematangan buah,

model pengelompokan buah, bentuk buah, bentuk ujung buah, bentuk pangkal

buah, panjang tangkai buah, warna tangkai buah, keberadaan duri pada buah,

(53)

buah, rasa buah, dan warna daging buah. Pada parameter pematangan buah hanya

terdapat 1 variasi yaitu tidak bersamaan pada 20 genotipe durian yang

diidentifikasi. Pada parameter model pengelompokan buah terdapat 3 variasi yaitu

satu buah per kelompok terdapat pada G4, G5, G6, G9, G11, G12, G13, G15,

G19, dan G20, dua buah per kelompok terdapat pada G3, dan G14, dan kombinasi

1, 2, 3, 4, sampai 12 buah per kelompok terdapat pada G1, G2, G7, G8, G10, G16,

G17, dan G18. Pada parameter bentuk buah terdapat 6 variasi yaitu bentuk bulat

ujung datar terdapat pada G3, bulat terdapat pada G17 dan G20, bulat telur

terdapat pada G1, G2, G5, G6, G8, G10, G11, G13, G14, dan G18, lonjong

terdapat pada G9, bulat panjang terdapat pada G15 dan G19, dan ovoid terdapat

pada G4, G7, G12, dan G16. Pada parameter bentuk ujung buah terdapat 5 variasi

yaitu bentuk tirus terdapat pada G5, G7, G8, G10, G11, G13, G14, G15, G16,

G17, dan G18, cembung terdapat pada G1, G9, dan G19, mammiform terdapat

pada G4, datar terdapat pada G3 dan G20, dan mencekung terdapat pada G12.

Pada parameter bentuk pangkal buah terdapat 3 variasi yaitu bentuk cembung

terdapat pada G1, G2, G4, G8, G10, G11, G13, G14, G17, G18, dan G19, datar

terdapat pada G3, G5, G7, G9, G12, G16, dan G20, dan meruncing terdapat pada

G6, dan G16. Pada parameter panjang tangkai buah terdapat 3 variasi yaitu bentuk

tangkai pendek terdapat pada G8, G9, G10, G11, dan G16, sedang terdapat pada

G2, G3, G4, G5, G6, G7, G12, G13, G14, G15, G17, G18, G19 dan G20, dan

panjang terdapat pada G1. Pada parameter warna tangkai buah hanya terdapat 1

variasi yaitu coklat pada 20 genotipe durian yang diidentifikasi. Pada parameter

(54)

terdapat pada G9, meruncing cembung terdapat pada G5, dan G7, cekung terdapat

pada G3, G4, G6, G10, G12, G16, dan G18, meruncing cekung terdapat pada G1,

G11, G14, dan G19, dan berbentuk kerucut terdapat pada G15. Pada parameter

ukuran buah meliputi panjang buah dan diameter buah, panjang buah terpanjang

terdapat pada G4 yaitu sebesar 24,13 cm sedangkan panjang buah terpendek

terdapat pada G20 yaitu 15 cm, diameter buah terbesar terdapat pada G12 yaitu

sebesar 18,78 cm sedangkan diameter buah terkecil terdapat pada G10 yaitu 12,94

cm. Pada parameter berat buah terdapat 4 variasi yaitu sangat ringan terdapat pada

G14, ringan terdapat pada G8, G10, G16, dan G20, sedang terdapat pada G1, G2,

G3, G4, G5, G7, G9, G11, G12, G13, G15, G17, G18, dan G19, dan berat terdapat

pada G6. Pada paremeter warna kulit buah terdapat 5 variasi yaitu warna hijua

terdapat pada G5, hujau kecoklatan terdapat pada G2, G3, G4, G7, G10, G13,

G14, G15, G17, G18, G18, dan G20, hijau kekuningan terdapat pada G1, G8, dan

G9, kuning kehijauan terdapat pada G11, dan kuning orange terdapat pada G12

dan G16. Pada parameter rasa daging buah terdapat 5 variasi yaitu manis terdapat

pada G1, G4, G6, G8, G9, G11, G14, G15, G17, G18, dan G19, manis pahit

terdapat pada G2, G10, G12, dan G20, hambar terdapat pada G13, manis dengan

rasa pahit setelah dirasakan terdapat pada G5, G7dan G16, dan pahit terdapat pada

G3. Pada parameter warna daging buah terdapat 3 variasi yaitu putih kerem

terdapat pada G1, G2, G3, G4, G5, G7, G8, G9, G10, G11, G12, G13, G14, G15,

G16, G17, G18, dan G20, dan kuning terdapat pada G6 dan G19.

Pengamatan terhadap karaketr morfologi biji meliputi panjang biji, lebar

(55)

panjang biji lebar biji dan berat biji, panjang biji terpanjang terdapat pada G1

yaitu sebesar 5,48 cm sedangkan panjang biji terpendek terdapat pada G16 yaitu

sebesar 3,44 cm, lebar biji terbesar terdapat pada G6 yaitu sebesar 3,54 cm

sedangkan lebar biji terkecil terdapat pada G20 yaitu sebesar 2,5 cm, dan berat biji

terbesar terdapat pada G19 yaitu sebesar 26,25 g sedangkan berat biji terkecil

terdapat pada G16 yaitu 10 g. Pada parameter bentuk biji terdapat 3 variasi yaitu

bentuk bulat terdapat pada G16, bentuk jorong terdapat pada G1, G2, G3, G4, G5,

G6, G7, G11, G13, G14, G15, G17, G18, G19, dan G20, dan lonjong terdapat

pada G8, G9, G10, dan G12. Pada parameter warna biji terdapat 2 variasi yaitu

warna kuning kecoklatan terdapat pada G1, G2, G3, G4, G5, G6, G7, G8, G9,

G10, G11, G12, G13, G14, G15, G17, G19, dan G20, dan coklat terdapat pada

G16 dan G18.

Analisis Keragaman Fenotipe

Hasil analisis keragaman fenotipe pada 20 genotipe durian di Kabupaten

Dairi (Tabel 22) yang dianalisis berdasarkan perbandingan nilai keragaman

dengan standar deviasi menunjukkan bahwa terdapat lima karakter yang luas

(beragam) yaitu pada pengamatan parameter karakter-karakter panjang tangkai

daun, panjang tangkai buah, diameter buah, lebar biji, dan berat biji. Sedangkan

karakter yang sempit (seragam) yaitu pada pengamatan parameter karakter lebar

tangkai daun dan panjang biji.

Keragaman fenotipe pada suatu tanaman dapat disebabkan oleh faktor

genetis dan lingkungan dari masing-masing genotipe tanaman tersebut. Hal ini

(56)

dihasilkan dapat memungkinkan dilakukannya seleksi tetua pada genotipe hasil

identifikasi sesuai dengan karakter yang diinginkan. Namun, karakter kuantitatif

ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Arif (2010) menyatakan bahwa karakter

kuantitatif adalah karakter yang dapat dibedakan berdasarkan dari segi nilai

ukuran bukan jenisnya. Contohnya karakter-karakter yang berhubungan dengan

pertumbuhan tanaman atau hasil panen. Karakter kuantitatif umumnya sangat

dipengaruhi oleh lingkungan.

Hubungan Kekerabatan Durian (Durio zibethinus Murr) di Kecamatan Tigalingga dan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Sumatera Utara

Analisis hubungan kekerabatan dilakukan pada data hasil pengamatan

yang meliputi 40 karakter kualitatif dan kuantitatif dari 20 genotipe durian yang

diidentifikasi menggunakan teknik hierarchical cluster analysis, yaitu mengelompokkan obyek-obyek berdasarkan kesamaan karakteristik yang terdapat

di antara obyek-obyek tersebut. Obyek tersebut diklasifikasikan ke dalam satu

atau lebih cluster (kelompok) sehingga obyek-obyek yang berada dalam satu cluster akan mempunyai kemiripan satu dengan yang lain (Santoso, 2002).

Berdasarkan dendogram yang terbentuk (Gambar 21) didapatkan dua

kelompok, tiga kelompok, dan empat kelompok hubungan kekerabatan pada skala

jarak kekerabatan (euclidean distance scale) 22, 24, dan 25. Semakin kecil jarak euclidean antara beberapa objek yang dianalisis, maka semakin dekat hubungan kekerabatan objek tersebut dan semakin banyak kesamaan karakter yang

dimilikinya (Santoso, 2002). Analisis hubungan kekerabatan berdasarkan karakter

morfologis genotipe durian pada skala jarak 25 menunjukkan adanya dua

(57)

genotipe durian yaitu G1, G2, G3, G4, G5, G6, G8, G10, G11, G13, G14, G15,

G17, G18, G19, dan G20 yang disatukan oleh 10 karakter yang sama dan

kelompok kedua terdiri dari G7, G12, dan G16.

Analisis hubungan kekerabatan berdasarkan karakter morfologis genotipe

durian pada skala jarak 24 menunjukkan terbentuknya tiga kelompok kekerabatan

tanaman. Kelompok pertama terdiri dari 17 genotipe durian yaitu G1, G2, G3, G4,

G5, G6, G8, G10, G11, G13, G14, G15, G17, G18, G19, dan G20, kelompok

kedua terdiri dari G7 dan G16, yang disatukan oleh 21 karakter yang sama, dan

kelompok ketiga yaitu genotipe G12.

Analisis hubungan kekerabatan berdasarkan karakter morfologis genotipe

durian pada skala jarak 22 menunjukkan terbentuknya empat kelompok

kekerabatan tanaman. Kelompok pertama terdiri dari 13 genotipe durian yaitu

G1, G3, G5, G6, G9, G11, G13, G14, G15, G17, G18, G19, dan G20. Kelompok

kedua terdiri dari 4 genotipe yaitu G2, G4, G8, dan G10 yang disatukan oleh 15

karaketr yang sama, kelompok ketiga terdiri dari G7 dan G16, dan kelompok

keempat terdiri dari G12.

Hubungan kekerabatan terdekat atau nilai dissimilaritas terendah diperoleh

pada G9 yang berasal dari kecamatan Tigalingga dan G20 yang berasal dari

kecamatan Pegagan Hilir yaitu sebesar 4,243 dengan adanya 12 perbedaan

karakter dari 40 karakter yang diidentifikasi, yaitu panjang tangkai daun, bentuk

buah, bentuk ujung buah, panjang tangkai buah, bentuk duri pada buah, berat

buah, warna kulit buah, diameter buah, rasa buah, bentuk biji, panjang biji, dan

(58)

pada G2 dan G12 yang berasal dari kecamatan Tigalingga yaitu sebesar 9,798

dengan adanya 15 perbedaan karakter dari 40 karakter yang diidentifikasi yaitu

bentuk tajuk, warna permukaan bagian atas daun, panjang tangkai daun, bentuk

helaian daun, bentuk pangkal daun, model pengelompokan buah, bentuk buah,

bentuk ujung buah, bentuk pangkal buah, bentuk duri pada buah, warna kulit

buah, bentuk biji, panjang biji, lebar biji dan berat biji.

Hubungan kekerabatan durian yang diidentifikasi di kecamatan Tigalingga

dan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Sumatera Utara memiliki tingkat kemiripan

yang berbeda sesuai dengan genotipe yang berhubungan satu sama lain. Hal ini

dapat disebabkan karena tanaman yang diidentifikasi pada penelitian ini tidak

diketahui secara jelas asal usulnya. Menurut keterangan yang diberikan oleh

petani durian di lokasi penelitian, tanaman durian tersebut merupakan tanaman

yang diperbanyak dengan biji yang diperoleh dari petani lain di daerah tersebut,

sehingga terdapat banyak keragaman karakter yang diperoleh dari hasil

identifikasi yang telah dilakukan. Menurut Martasari et al. (2004), dalam kegiatan agribisnis pertanian, benih atau bibit merupakan salah satu faktor yang

menentukan keberhasilan peningkatan produksi. Benih atau bibit yang

bersertifikat akan menjamin asal usul dan varietas yang digunakan. Sedangkan

menurut Suskendriyati, et al (2000) menyatakan bahwa perbedaan dan persamaan kemunculan morfologi luar spesies suatu tanaman dapat digunakan untuk