• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Badan Permusyawaratan Nagari dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nagari baringin Tahun 2015-2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Badan Permusyawaratan Nagari dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nagari baringin Tahun 2015-2020"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN PROFIL

2.1.Kondisi Nagari

2.1.1.Sejarah Nagari Baringin

Nagari Baringin adalah salah satu dari enam nagari yang ada di Kecamatan

Palembayan, Kabupaten Agam. Menurut sejarah yang dikatakan oleh para

tetuaadat yang ada di kenagarian ini masyarakat Baringin pada umumnya berasal

dari Tilatang Kamang atau lebih dikenal sekarang dengan sebutan Kecamatan

Tilatang Kamang, dari Tilatang Kamang langsung turun ke Matur terus ke

Baringin dengan tujuan merantau atau pergi berladang untuk mencari tempat

tinggal dan penghidupan yang baru. Ini dibuktikan dengan adanya simpang

belahan masyarakat di Kanagarian Baringin. Kejadian ini terjadi jauh masuknya

penjajahan Belanda ke Indonesia.

Sampai di baringin rombongan ini berpencar mencari nafkah dan berladang

di dari Baringin turun ke Data Baringin, Data Buayan, data Munti, Marambuang,

Sungai Taleh, Talaok dan Data Sungai Taleh. Romongan ini tiggal dan menetap

dimana tempat yang terasa nyaman bagi mereka untuk hidup dengan membentuk

suatu kesatuan adat masing-masing, sehingga terbentuklahtiga kesatuan Niniak

Mamak yang terdiri dari Angku NiniakMamak Nan 20 Baringin, Angku Niniak

(2)

pemerintahan di waktu itu dipegang oleh Niniak Mamak (Datuak) yang

dipilih melalui musyawarah seluruh masyarakat, yang mana sistem pemerintahan

saat itu semata-mata merupakan Nagari adat. Pada saat dibentuknya

undang-undang tentang pemerintahan desa tahun 1975, sistem pemerintahan Nagari

Baringin juga diubah menjadi bentuk pemerintahan desa. Namun pemerintahan

desa tersebut tidak berlangsung lama hanya sampai dikeluarkannya Peraturan

daerah Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Adapun pembagian dari

Nagari Baringin pada masa Pemerintaha Desa adalah:

1. Desa Baringin I

a. Desa Marambuang

b. Desa Kampuang Baringin

2. Desa Baringin II

a. Desa Talaok

b. Desa Sungai Taleh

3. Desa Baringin III

a. Desa Data Buayan

b. Desa Data Baringin

4. Desa Baringin IV

a. Desa Data Sungai Taleh

(3)

Inilah cerita sejarah nagari yang didapatkan dari para tetua adat dan

masyarakat yang ada saat ini, dan mulai tahun 2001 Pemerintahan Desa berubah

kembali menjadi Pemerintahan Nagari. Adapun visi dan misi Nagari Barigin

tahun 2014 – 2020 adalah :

Visi :

“Terciptanya Masyarakat Nagari Baringin yang Beriman, Bertaqwa,

Sejahtera serta Berbudaya dan Terbebas dari ketertinggalan”.

Makna yang terkandung dari jabatan visi nagari tersebut adalah :

a. Beriman

Seluruh apisan serta seluruh masyarakat nagari menjalankan tatanan

kehidupan yang sesuai dengan norma agama dan kadar keimanan yang

tinggi.

b. Bertaqwa

Dalam kehidupan masyarakat diciptakan rasa keimanan yang tinggi serta

mebudayakan kembali ke surau serta melaksanakan syariat agama

c. Sejahtera

Meningkatkan perekonomian masyarakat nagari dalam segala aspek

kehidupan serta menciptakan lapangan kerja di tengah-tengah masyarakat

d. Berbudaya

Masyarakat Baringin yang mempunyai seni budaya yang tinggi serta

(4)

e. Ketertinggalan

Masyarakat Baringin harus dibina atau ditumbuhkembangkan baik dalam

segi pebangunan sarana prasarana serta melakukan pembangunan di

bbidang aspek mental serta pembinaan dan meningkatkan mutu

pendidikan.

Misi :

Misi Nagari Baringin tahun 2014 – 2020 yaitu :

a. Meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam bidang keagamaan aik berupa

pendidikan formal maupun non formal

b. Meningkatkan peran aktif masyarakat untuk kembali ke surau dan

memberi pembinaan dan menciptkan rasa Ukhuwah Islamiah

c. Meningkatkan perekonomian masyarakat baik melalaui pertanian,

perdagangan dan menciptakan lembaga keuangan mikro di nagari

d. Menciptakan rsa cinta terhadap seni budaya Minangkabau baik berupa

pelatihan pembinaan dan pengembangan setiap grup-grup kesenian budaya

minang yang ada di nagari

e. Menghimbau dan mengushkan peran serta Perantau, Niniak Mamak,

Pemuda, Bundo Kanduang dan seluruh lapisan masyarakat agar peduli

terhadap perkembangan Nagari dan pembangunan di segala bidang serta

meningkatkan sarana dan prasarana serta infrastruktur nagari yang adil dan

(5)

2.1.2.Geografis dan Topografis Nagari

Kondisi geografis Nagari Baringin sangat bervariasi dan sebagian besar

terdiri dari dataran tinggi dan perbukitan. Nagari Baringin terdiri dari delapan

jorong, dimana diantara empat jorong dan empat orong lainnya terpisah sangat

jauh karena dipisahkan oleh bentangan perbukitan yang membujur dari arah utara

ke selatan. Hal ini lebih akrab disebut empat jorong ke atas dan empat jorong ke

bawah. Berikut nama-nama jorong yang ada di nagari Data Baringin

Tabel 2.1 Nama-Nama Jorog di Nagari Baringin

No Nama Jorong Luas

1 Talaok 450 Ha

2 Sungai Taleh 400 ha

3 Baringin 150 Ha

4 Marambuang 460 Ha

5 Data Buayan 75 Ha

6 Data Baringin 100 Ha

7 Data Munti 350 Ha

(6)

Letak dari jorong-jorong yang dimaksud diatas adalah Jorong Talaok,

Jorong Sungai Taleh, Jorong Baringin dan Jorong Marambuang ini adalah

jorongan yang letaknya sehamparan yang lebih sering disebut dengan empat

jorong diatas. Sementara empat jorong lainnya terletak di bagian barat dengan

latar belakang Danau Maninjau yaitu Data Buayan, Data Baringin, Data Munti

dan Data Sungai Taleh yang juga disebut empat jorong dibawah. Adapun batas

wilayah dari Nagari Baringin adalah :

- Sebelah Utara berbatas dengan Nagari Sungai Pua

- Sebelah Selatan berbatas dengan Nagari III Balai dan Nagari Lawang

- Sebelah Timur berbatas dengan Nagari III Balai dan Sipinang

- Sebelah Barat berbatas dengan Nagari Bayua dan nagari II Koto

Tabel 2.2 Topografi Nagari Baringin

No Kedaan Keterangan

1 Ketinggian 750 m s/d 1250 mdpl

2 Suhu Rata-Rata 220C s/d 250C

3 Kecepatan Angin 2 – 20 Km/Jam

(7)

5 Kelembaban Udara 60 – 80 Mph

Nagari Baringin juga memiliki kontruksi jenis tanah yang sangat bervariasi

yang terdiri dari batu-batuan dan tanah pasir. Empat jorong dibawah pada

umumnya keadaan tanahnya banyak mengandung bebatuan dan empat jorong

diatas terdiri dari tanah pasir. Hal ini sangat mempengaruhi cara masyarakat

melakukan usaha atau kegiatan dalam ketahanan pangan. Empat jorong dibawah

lebih banyak melakukan kegiatan pertanian dengan berkebun tanamann tua seperti

kulit manis, kopi dan lain-lain. Hal ini juga dipengaruhi karena sulitnya

mendapatkan sumber mata air sehingga jarang masyarakat yang mempunyai

kegiatan persawahan. Sedangkan masyarakat yang berada di empat jorong keatas

bervariasi yaitu melakukan usaha perkebunan dan sawah seperti perkebunan tebu,

kulit manis, cabe, padi, sayur dan lain-lain.

Empat jorong dibawah berada pada lereng bukit dengan kemiringan 200 s/d

450 dan empat jorong diatas berada diatas perbukitan, ada beberapa jorong

dengan keadaan tanah yang labil sehingga rawan terhadap erosi dan longsor yaitu

(8)

2.1.3.Demografi Nagari Baringin

Tabel 2.3

No Uraian Keterangan

1 Luas Wilayah : 3600 Ha

2 Jumlah Jorong : 8 (Delapan)

1) Jorong Talaok

2) Jorong Sungai Taleh

3) Jorong Kampuang Baringin

4) Jorong Marambuang

5) Jorong Data Buayan

6) Jorong Data Baringin

7) Jorong Data Munti

8) Jorong Data Sungai Taleh

3 Batas Wilayah :

-Utara : Nagari Sungai Pua

(9)

Lawang

-Barat : Nagari III Balai dan Sipinang

-Timur : Nagari Bayua dan Nagari II

Koto

4 Topografi

a. Luas kemiringan lahan (rata-rata)

1. Dataran 1200,5 Ha

2. Agak curam 450 Ha

3. Curam 250,5 Ha

4. Sangat curam 60,5 Ha

5. Perbukitan 1889 Ha

5 Hidrologi

- Irigasi berpengairan teknis

- Irigasi non teknis

6 Klimatologi :

(10)

b. Curah hujan 3500 s/d 4000 mm

c. Kelembaban 60 s/d 80 Mph

d. Kecepatan angin 2 – 20 Km/Jam

7 Luas lahan pertanian :

a. Sawah Tali Banda : 500 Ha

b. Sawah tadah hujan : 52 Ha

8 Luas lahan pemukiman 850 Ha

9 Luas lahan perkebunan

a. Lahan perkebunan : 947 Ha

b. Lahan tidur : 1050 Ha

2.1.4 Keadaan Sosial Nagari Baringin

Tabel 2.4

No Uraian Jumlah Keterangan

1 Kependudukan

(11)
(12)
(13)

m.Industri Kecil bambu

Pembuatan bubuk kopi

5 Agama

a. Islam

b. Kristen

c. Katolik

d. Hindu

e. Buda

f. konghucu

3171

-

-

-

-

-

Dari tabel tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Kependudukan

Jumlah usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak-anak dan

lansia. Dari 3171 jiwa jumlah penduduk yang berada pada kategori usia produktif

(14)

2. Kesejahteraan

Jumlah KK sedang 35% dari total KK, KK prasejahtera 9,6%, KK sejahtera

2,4%, KK kaya 0% dan KK miskin 49%. Dengan banyaknya KK miskin inilah

Nagari Baringin termasuk dalam nagari yang tingkat kesejahteraannya masih

sangat tertinggal.

3. Tingkat Pendidikan

Kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan 9 tahun baru

terjadi beberapa tahun ini sehingga jumlah lulusan SD dan SLTP mendominasi

tingkat pertama.

4. Mata Pencaharian

Mayoritas pencaharian penduduk adalah petani. Hal ini disebabkan karena

sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat adalah petani dan juga

minimnya tingkat pendidian menyebabkan masyarakat tidak punya keahlian lain

dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain mejadi petani.

5. Agama

Seluruh warga masyarakat Ngari Baringin adalah muslim (Islam).

2.1.5.Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi Nagari Baringin secara umum dipengaruhi oleh tiga

(15)

Ketiga faktor tersebut merupakan potensi yang memungkinkan untuk diolah,

dikelola dan dikembangkan sehingga memberikan keuntungan dari segi ekonomi.

Namun demikian, pemanfaatan sumber daya alam harus sesuai dengan konsep

pembangunan berwawasan lingkungan. Ditinjau dari sumber ekonomi, rata-rata

masyarakat Nagari Baringin adalah bermata pencaharian sebagai petani. Berikut

adalah mata pencaharian masyarakat Nagari Data Baringin

Tabel 2.5 Mata Pencaharian Penduduk Nagari Data Baringin

No Mata Pencaharian Jumlah

1 Petani 1600

2 Tukang Kayu 68

3 Tukang Batu 72

4 Pedagang 97

5 Pegawai Negaeri 27

6 Peternak 523

7 Pensiunan 14

8 Pengrajin 17

(16)

Sebagai daerah agraris maa penggunaan tanah di Nagari Baringin sebagian

besar diperuntukkan untuk pertanian sawah dan perkebunan hutan, sedangkan sisa

lainnya digunakan untuk pembangunan pemukiman dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Penggunaan lahan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Sawah : 560 Ha

b. Ladang : 1200 Ha

c. Hutan : 600 Ha

d. Pemukiman :850 Ha

e. Perkebunan : 947 Ha

f. Lahan tidur : 1050 Ha

Berdasarkan data tersebut diatas penggunaan lahan untuk pertanian masih

merupakan sektor andalan Nagari Baringin sampai saat ini. hal ini didukung

dengan kondisi alam seperti topografi, iklim, curah hujan dan tanah yang sangat

mempengaruhi aktifitas pertanian terutama komoditi padi. Nagari Baringin

memiliki areal pertanian (lahan basah) seluas 560 Ha dan lahan kering seluas

1200 Ha dimana lahan tersebut terdapat di delapan jorong.

Selain itu sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan

(17)

terdapat berbagai objek wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan karena

memiliki keindahan alam dan udara yang sejuk .

Sumber perekonomian Nagari Baringin lainnya adalah potensi dari bantuan

dari perantau. Sebagaimana budaya masyarakat Minangkabau maka salah satu ciri

masyarakat Nagari Baringin adalah merantau.masyarakat Nagari Baringin yang

merantau lebih didominasi oleh penduduk laki-laki yang berumur 18 tahun s/d 45

tahun dengan kota tujuan yang beragam dan tersebar hampir di seluruh wilayah

Indonesia dan bahkan ada yang merantau sampai ke luar negeri yaitu Singapura

dan Malaysia. Tujuan anak nagari Baringin merantau adalah untuk merubah

kehidupan menjadi lebih baik dengan berdagang menjadi pegawai (Instansi

Swasta dan Negeri) an sebagainya. Bagi anak nagari Baringin ynag berhasil di

perantauann maka mereka akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan

kampung halaman baik berupa bantuan moril mupun materil.

2.2.Kondisi Pemerintahan Nagari

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, Nagari Baringin memiliki

delapan jorong, yang mana tiap-tiap jorong tersebut dipimpin oleh wali jorong.

(18)

Tabel 2.6 Struktur Pemerintahan Nagari Baringin

No Nama Jabatan

1 Yulbahri Dt. Nan Kodoh Wali Nagari

2 Fakhruddin Sekretaris Nagari

3 Anita Sari Bendahara Nagari

4 Fina Kaur Aset dan Keuangan

5 Yunafrizal Khatib Rajo Endah Kaur Pemerintahan

6 Atma Yusni Kaur Kemasyarakatan

7 Shelvi Kaur Pembangunan

8 A.Dt. Mjo Basa Nan Panjang Wali Jorong Talaok

9 Z. Dt. Gunuang Kayo Wali Jorong Sungai Taleh

10 R. Pakiah Basa Wali Jorong Baringin

11 Z. St. Tumangguang Wali Jorong Marambuang

12 Aditiawarti Wali Jorong Data Buayan

13 A.Saidi Marajo Wali Jorong Data Baringin

(19)

15 A. Tuangku Nan Sati Wali Jorong Data Sungai Taleh

Penyelenggaraan pemerintahan nagari diselenggarakan oleh Wali Nagari

dan dibantu oleh Sekretaris Nagari dan beberapa perangkat nagari. Saat ini semua

peragkat yang dibutuhkan cukup terpenuhi sesuai degan kebutuhan yang ada di

nagari yaitu terdiri dari satu orang Wali Nagari, satu orang Sekretaris, Kaur

Pembangunan, Kaur Aset dan Keuangan, Kaur kemasyarakatan dan satu orang

Bendahara Nagari. Untuk membantu Wali Nagari dalam pelaksanaan

pemerintahan pada wilayah jorong maka Wali Nagari dibantu oleh delapan Wali

Jorong sesuai dengan jorong yang ada di nagari Bringin.

2.2.1.Lembaga Kemasyarakan Nagari

Sesuai dengan nilai-nilai budaya yang ada maka dalam pemerintahan dan

pembanguan dilibatkan persan an serta Lembaga Adat Nagari sebagai mitra dalam

rangka menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembanguna, pembinaan

kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. Lembaga-lwmbaga nagari yang

ada di Nagari baringin antara lain :

a. Kerapatan Adat Nagari (KAN)

b. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari

(20)

d. Majelis Ulama Indonesia Nagari (MUI-N)

e. Bundo Kanduang

f. Parik Paga Nagari

2.3. Badan Musyawarah Nagari (BAMUS Nagari)

Pemerintahan Nagari befungsi sebagai penyelenggara urusan pemerintahan

untuk mengatur dan mengurus kepentingan serta memberikan pelayanan pada

masyarakat setempat yang berlaku dan ditetapkan di seluruh Kabupaten/Kota di

Provinsi Sumatra Barat. Disamping pemerintahan Nagari, ada juga yang namanya

Badan Permusyawaratan Nagari yang disebut BAMUS NAGARI atau BMN

adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan

pemerintah nagari sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Nagari.

Pemerintah Nagari dan Badan Musyawarah Nagari adalah dua lembaga

pemerintahan yang tidak bisa dilepaskan dalam suatu wilayah terkecil. Dua

lembaga ini saling berkaitan antara satu dan yang lain dalam menjalankan roda

pemerintahan. Pemerintahan Nagari sebagai pelaksana dan Badan Musyawarah

Nagari sebagai pengawas pemerintahan Nagari. Sebagaimana yang dijelaskan

dalam Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Tentang Pokok-Pokok

Pemerintahan Nagari menjelaskan bahwa Nagari merupakan kesatuan masyarakat

hukum adat yang memiliki batas-batas wilayah tertentu dan berwenang untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat dalam hal adat istiadat yang

(21)

Badan Permusyawaratan Nagari merupakan lembaga legislatif dalam nagari

yang merupakan aktor pokok penyelenggara pemerintahan nagari yang memilik

tugas pokok dan fungsi masing-masing. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Agam Noor 12 tahun 20017 tentang Pemerintahan Nagari yang menjadi anggota

Badan Permusyawaratan Nagari adalah penduduk asli dan anak nagari dengan

syarat sebagai berikut :

a.Bertaqwa kepada Allah SWT dan menjalankan syariat islam secara kaffah,

berakhlakul karimah dan pandai membaca Al-Qura‟an

b.Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia tahun 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

c.Berpendidikan sekurang-kurangnya tamat Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama atau sederajat

d.Berusia paling rendah tiga puluh tahun

e.Sehat jasmani dan rohani

f.Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana berdasarkan putusan pengadilan

g.Tidak sedanf divabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan

h.Tidak pernah melanggar ketentuan adat

(22)

Anggota Badam Permusyawaratan Nagari terdiri dari unsur niniak mamak,

alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan pemuda yang ada di nagari.

1) Niniak Mamak

Niniak Mamak adalah fungsional adat. Jabatan Penghulu adalah sebagai

pemegang gelar Datuk secara turun-temurun menurut garis keturunan ibu

dalam sistem matrilineal. Prinsip kepemimpinannya adalah apabila setiap

persoalan yang tumbuh dalam kaum, suku, dan nagari dapat dicari

pemecahannya melalui musyawarah dan mufakat. Sedangkan prosedur

kepemimpinannya adalah dari Niniak turun ke Mamak, dari Mamak turun

ke Kemanakan, patah tumbuh hilang berganti. Kemenakan yang berhak

menerima warisan itu adalah kemenakan dibawah dagu, yaitu kemenakan

yang mempunyai pertalian darah. Adapun syarat-syarat atau kriteria seorang

laki-laki untuk dapat dipilih Seseorang terpilih menjadi Niniak Mamak

karena dipandang menjadi seorang Niniak Mamak adalah :

 Memiliki kepribadian yang terus berkembang, berilmu, dan mempunyai

wawasan yang luas. Calon Niniak Mamak tersebut mempunyai

kelebihan dari yang lainnya, mempunyai kemampuan dan kapabilitas.

Dia juga mempunyai wibawa, disegani anak kemenakan, kukuh dengan

(23)

Tinggi dek dianjuang, gadang dek diambak, artinya ada persetujuan

bersama atau ada kesepakatan untuk mengangkatnya jadi Ninik

Mamak.

2) Alim Ulama

Alim Ulama adalah fungsional agama dalam masyarakat. Prinsip

kepemimpinannya adalah tahu sah dengan batal, tahu halal dengan haram,

melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah dan Rasul karena adat

Minangkabau adalah adat Islami, adat basandi syarak, syarak basandi

kitabullah. Sedangkan prosedur kepemimpinannya mengaji sepanjang kitab,

kitab datang dari Allah, Sunnah datang dari Rasul

3) Cadiak Pandai

Cadiak Pandai adalah fungsional masyarakat di bidang ilmu pengetahuan

dalam arti yang luas. Dalam kenyataan sehari-hari, Cerdik Pandai adalah

orang yang menguasai ilmu, baik ilmu adat, ilmu agama, maupun ilmu

pengetahuan. Pada awalnya para Cerdik Pandai adalah warga nagari yang

berprofesi sebagai guru, kerani (juri tulis kantor), dan lain-lain. Orang-orang

tersebut dipandang berpengetahuan lebih dibanding masyarakat awam dan

terbiasa dengan menulis dan membaca. Orang tersebut dibawa ikut

berunding dalam memecahkan berbagai masalah di nagari. Mereka paham

(24)

4) Bundo Kanduang

Bundo Kanduang merupakan simbol dari Wanita adat di Minangkabau.

Bundo Kanduang adalah sebutan bagi wanita Minangkabau yang telah

dewasa dan memahami adat istiadat. Bundo kanduang bisa jadi adalah

orang-orang yang bertalian suku, darah sesuai garis keturunan dengan

penghulu adat Minangkabau

5) Pemuda

Pemuda sebagai simbol generasi muda yang diharapkan dapat membantu

dalam proses penyelenggaraan pemerintahan nagari. Pemuda nantinya

dibimbing dan dibina untuk meneruskan generasi di suatu kenagarian.

Niniak mamak sebagai tokoh adat memiliki peran penting dalam membina

pemuda selain orang tuanya. Hal tersebut telah dituangkan dalam filosofi

adat Minangkabau yakni “anak dipangku kamanakan dibimbiang.” Hal

tersebut menggambarkan bahwa peran niniak mamak sangat besar dalam

pembinaan pemuda minang terlebih yang memiliki pertalian suku dan garis

matrilineal dengannya.

Berdasarkan uraian keanggotaan Badan Permusyawaratan tersebut

semuanya merupakan perwakilan dari berbagai jorong yang terdapat di nagari

tersebut yang nantinya pemilihan anggota Badan Permusyawaratan dilaksanakan

melalui 34 musyawarah untuk mufakat tingkat nagari yang dihadiri oleh

(25)

Nagari, dan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berkembang dalam nagari

tersebut. Keanggotaan Badan Permusyawaratan ditetapkan dengan keputusan

Bupati berdasarkan usulan Wali Nagari melalui camat dengan masa keanggotaan

selama 6 tahun dengan syarat terdaftar sebagai penduduk dan bertempat di nagari

yang bersangkutan.

Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Nagari ditetapkan dengan jumlah

ganjil, paling sedikit lima orang dan paling banyak sebelas orang dengan

memperhatikan luas wilayah nagari, jumlah penduduk dan kemampuan keuangan

nagari. Penentuan jumlah anggota Badan permusyawaratan Nagari berdasarkan

jumlah penduduk adalah sebagai berikut :

a.Penduduk 1 sampai dengan 2000 jiwa = 5 orang

b.Penduduk 2.001 sampai dengan 4.500 jiwa = 7 orang

c.Penduduk 4.501 sampai dengan 7.000 jiwa = 9 orang

d.Penduduk lebih dari 7.001 jiwa = 11 orang

Pimpinan Badan Permusyawaratan Nagari terdiri dari satu orang ketua, satu

orang wakil ketua da satu orang sekretaris sekaligus merangkap sebagai anggota.

(26)

Tabel 2.7. Anggota BAMUS Ngari Baringin

Ketua Asli Dt. Sambilan Balik

Wakil Ketua M. Efendi Dt. Labiah

Sekretaris Yuliarti

Anggota 1. Anis

2. Katik Batuah

3. Sulaiman

4. St. malin

Hak dan kewajiban Badan Permusyawaratn Nagari dan anggotanya juga

diatur dalam Peraturan daerah Kabupaten Agam Nomor 12 Tahun 2007 Tentang

Pemerintahan Nagari. Adapun hak yang dimiliki oleh Badan Permusyawaratan

Nagari yaitu meminta keterangan kepada Pemerintah Nagari dan menyatakan

pendapat. Anggota Badan Permusyawaratan Nagari juga mempunyai hak untuk

mengajukan rancanagn Peraturan Nfuagari, mengajukan pertanyaan,

menyampaikan usul dan pendapat, memilih dan dipilih serta memperoleh

tunjangan.

Badan Permusyawaratan nagari juga mempunyai kewajiban menyampaikan

(27)

sekali dalam setahun yang jangka waktunya paling lambat dua bulan setelah

berakhirnya tahun anggaran. Anggota Badan Permusyawaratan Nagari juga

mempunyai kewajiban mengamalkan Pancasila dan menaati segala peraturan

perundang-undangan, melaksanakan kehidupan demokrasi dalam pemerintahan

nagari, memepertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia, menindaklanjuti aspirasi masyarakat, memproses

pemilihan Wali Nagari, mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan

pribadi serta menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga

kemasyarakatan.

Masa jabatan keanggotaan Badan Permusyawaratan Nagari adalah selama

enam tahun terhitung sejak dilantik. Anggota Badan Permusyawaratan Nagari bisa

dipilih kembali untuk satu periode selanjutnya. Pemberhentian anggota Badan

Permusyawaratan Nagari diatur dalam peraturan Bupati dan dapat disebabkan

oleh berbagai faktor yaitu :

 Meninggal dunia

 Mengundurkan diri atas permintaan sendiri

 Tidak lagi memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam Peraturan

Daerah Kabupaten Agam Nomor 12 tahun 2007

(28)

 Melanggar sumpah dan larangan sebagai anggota Badan Permusyawaratan

Nagari

Gambar

Tabel 2.1 Nama-Nama Jorog di Nagari Baringin
Tabel 2.2 Topografi Nagari Baringin
Tabel 2.3 No
Tabel 2.4
+4

Referensi

Dokumen terkait

WAILAN KARYA PRATAMA 1,143,900,000.00 - TIDAK ADA FILE DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA NAMA PERUSAHAAN.. DAFTAR HASIL

Tetapi, pada umumnya, gaya-gaya itu bergantung pada posisi dan waktu serta beberapa parameter yang lain (lihat Fowles mulai hal. Meskipun demikian, semua gaya yang terlibat dalam

Sebagai alat pengawasan manajemen, maka tujuan audit internal yaitu membantu seluruh tingkatan manajemen dalam memberikan jasa penilaian terhadap pengendalian dan

Pasal 1 angka 31 Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menyatakan Pajak Parkir adalah pajak yang dipungut atas

pada salinitas yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup larva udang galah ( Macrobrchium rosenbergii ) asahan.

Masker untuk memutihkan wajah dari beras yang merupakan cara merawat kulit wajah secara alami ini bisa Kita lakukan minimal 1 minggu sekali dan harus secara rutin untuk

Pada tahun 2005 Kepala Sekolah SDN Benua Anyar 8 Banjarmasin memberikan kebijakan untuk mempublikasikan SDN Benua Anyar 8 ini sebagai sekolah inklusif, menerima segala

Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, nasehat dan pemikiran dalam