• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppl2_5401409164_R112_1349788271. 289.32KB 2013-07-11 22:15:53

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ppl2_5401409164_R112_1349788271. 289.32KB 2013-07-11 22:15:53"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 6 SEMARANG

Disusun oleh:

Nama : Juwarni

NIM : 5401409164

Jurusan/Prodi : Teknik Jasa dan Produksi/PKK S1, Tata Boga

FAKULTAS TEKNIK

(2)

PENGESAHAN

Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL Unnes.

Hari :

Tanggal :

Disahkan oleh:

Koordinator Dosen Pembimbing Kepala Sekolah

Dr. Trisnani Widowati, M. Si Drs. H. Ahmad Ishom, M. Pd NIP.19620227 198601 2 001 NIP. 19621219 199303 1 007

Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat ALLAH SWT dengan segala rahmat dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Dalam penyusunan laporan ini juga tak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M. Si Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Muhammad Harlanu, M. Pd Dekan Fakultas Teknik. 3. Drs. H. Ahmad Ishom, M. Pd kepala SMK Negeri 6 Semarang.

4. Dr. Trisnani Widowati, M. Si dosen koordinator PPL di SMK Negeri 6 Semarang.

5. Dra. Hanna Lestari Santosa, M. Si dosen pembimbing mahasiswa praktikan Tata Boga di SMK Negeri 6 Semarang.

6. Drs. Santoso koordinator guru pamong di SMK Negeri 6 Semarang.

7. Dra. Andriana Wijayanti guru pamong yang selalu memberikan pengarahan dan motivasi selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung.

8. Bapak dan Ibu guru serta karyawan di SMK Negeri 6 Semarang.

9. Siswa-siswi SMK Negeri 6 Semarang yang sudah menjadi muridyang baik. 10. Rekan-rekan PPL di SMK Negeri 6 Semarang.

11. Dan semua pihak yang telah membantu penyusun dalam membuat laporan ini. Penyusun menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan dari pembaca untuk memperbaiki penyusunan laporan selanjutnya.

Semarang, Oktober 2012 Penyusun

Juwarni

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... i

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan Lapangan ... 2

C. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan ... 2

BAB II. LANDASAN TEORI ... 4

BAB III. PELAKSANAAN KEGIATAN ... 6

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 6

B. Tahap Kegiatan ... 6

C. Materi Kegiatan ... 8

D. Proses Bimbingan ... 11

E. Hal-hal yang Mendukung dan Menghambat ... 11

BAB IV. PENUTUP ... 12

A. Simpulan ... 12

B. Saran ... 12

REFLEKSI DIRI ... 13

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Universitas Negeri Semarang adalah lembaga pendidikan tinggi yang salah satu misi utamanya menyiapkan tenaga-tenaga terdidik yang siap bertugas dalam bidang pendidikan, baik sebagai guru maupun tenaga kependidikan lainnya yang tugasnya bukan sebagai tenaga pengajar.

Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi luhur, kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa. Untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut, maka tenaga kependidikan berkewajiban meningkatkan kemampuan profesionalisme sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membangun bangsa melalui peningkatan sumber daya generasi penerus bangsa.

UNNES menyiapkan program Praktik Pengalaman Lapangan yang wajib ditempuh mahasiswa pada akhir tahun terakhir kuliahnya, namun diantara pengalaman mahasiswa yang mengikuti PPL tersebut hanya menampilkan kemampuan yang terbatas dari mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan kekurangan para mahasiswa praktikan terhadap kondisi yang ditemui di lapangan, baik pemahaman terhadap tugas-tugas guru di sekolah, kurikulum dan GBPP, penyusunan program tahunan, penyusunan program semesteran, satuan pelajaran, rencana pelajaran dan model-model pembelajaran.

(6)

jenjang kependidikan. Program PPL II merupakan kegiatan penerjunan mahasiswa kependidikan kedalam dunia kependidikan secara langsung. Dalam kegiatan ini mereka dapat mempraktikkan apa yang telah mereka dapatkan dalam bangku perkuliahan mengenai profesi keguruan dan kependidikan, serta dapat menimba lebih banyak lagi wawasan tentang pendidikan.

B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi tenaga pendidik yang profesional. Sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi profesional, personal dan kompetensi kemasyarakatan. Selain itu Praktik Pengalaman Lapangan berfungsi sebagai bekal bagi mahasiswa praktikan agar mereka memiliki pengalaman secara nyata tentang pengajaran di sekolah. Sehingga diharapkan mahasiswa praktikan juga memiliki seperangkat pengetahuan sikap dan ketrampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi profesional, kompetensi personal dan kompetensi kemasyarakatan.

C. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan

Dengan melaksanaakn PPL diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait, yaitu mahasiswa, sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan.

1. Manfaat bagi mahasiswa

a. Mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan bekal yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam proses belajar mengajar yang sesungguhnya di tempat PPL.

b. Mengetahui dan mengenal secara langsung kegiatan pembelajaran dan kegiatan lainnya di sekolah.

(7)

d. Mendewasakan cara pikir, meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.

2. Manfaat bagi sekolah

a. Meningkatkan kualitas pendidikan.

b. Meningkatkan kinerja sekolah dalam rangka pengembangan bersama dengan mahasiswa praktikan.

3. Manfaat bagi UNNES

a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penelitian.

b. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan sekolah yang terkait.

(8)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan didalam sekolah yang telah didapat dibangku perkuliahan sebelumnya sesuai dengan persyaratan agar mereka memperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan penidikan dan pengajaran di sekolah atau tempat latihan lainnya. Kegiatan PPL meliputi praktik pengajaran, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang dilakukan oleh sekolah bersangkutan lainnya ditempat latihan/sekolah.

PPL sebagai salah satu bentuk praktik pengajaran dilaksanakan dala 2 tahap, yaitu:

1. PPL I, dilakukan pada semester VII dengan materi PPL dengan materi PPL mencakup observasi fisik sekolah dan observasi tentang pembagian tugas di sekolah dalam waktu selama 2 minggu.

2. PPL II, dilaksanakan selama kurang lebih 2,5 bulan setelah pelaksanaan PPL I dan dilaksanakan pada semester VII yang telah mengambil SKS minimal 110 tanpa nilai E dan telah mengikuti Mata Kuliah Microteaching.

Mata kuliah PPL merupakan bagian internal dari kurikulum pendidikan tenaga kependidikan dengan berdasarkan kompetensi yang termasuk dalam program kurikulum UNNES. Oleh karena itu PPL wajib dilaksanakan oleh mahasiswa UNNES yang mengambil program studi kependidikan

.

B. Dasar Praktik Pengalaman Lapangan

(9)

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintahan:

a. PP No. 60 tahun 1999, tentang pendidikan tinggi.

b. PP No. 19 tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Surat keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang No. 35/O/2006 tahun 2006, tentang pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi Mahasiswa program Kependidikan Universitas Negeri Semarang.

C. Dasar Konseptual

1. PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional , dan kompetensi sosial.

2. Tenaga kependidikan tempat dijalur pendidikan sekolah dan dijalur pendidikan luar sekolah.

3. Salah satu tugas Universitas Negeri Semarang bertugas untuk menyiapkan tenaga kependidikan yang terdiri dari antara lain: tenaga pembimbing, tenaga pengajar, tenaga pelatih, dan tenaga kependidikan lainnya.

4. Calon tenaga kependidikan sebagai tenaga pembimbing, tenaga pengajar, tenaga pelatih, dan tenaga kependidikan lainnya wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi melalui kegiatan PPL.

5. Tenaga pembimbing adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya menyelenggarakan layanan bimbingan konseling untuk peserta didik di sekolah.

6. Tenaga pelatih adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya memberikan layanan pelatihan kepada peserta didik di sekolah.

(10)

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II (PPL II)

A. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) dimulai tanggal 13 Agustus 2012 sampai dengan 20 Oktober 2012 di SMK Negeri 6 Semarang yang terletak di jalan Sidodadi Barat no. 8 Semarang.

B. Tahapan Kegiatan

Ada beberapa tahap dalam kegiatan PPL II ini, yaitu: 1. Penerjunan ke Sekolah

Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh UPT PPL UNNES, yaitu penerjunan dilaksanakan pada tanggal tanggal 30 Juli 2012 dan diserahkan oleh koordinator dosen pembimbing serta diterima oleh Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Semarang yang terletak di jalan Sidodadi Barat no. 8 Semarang. Pengamatan atau pengajaran model (teaching models) dilaksanakan pada minggu I pelaksanaan PPL II.

2. Pengajaran Terbimbing

(11)

pengajaran ini, praktikan mempelajari bagaimana cara guru pamong melakukan pembelajaran dan memperhatikan situasi kelas dan peserta didik sebagai pedoman dalam pelaksanaan praktik mengajar pada saat PPL II. Hal ini menjadi masukan bagi guru praktikan agar dalam pengajaran berikutnya akan lebih baik.

3. Pengajaran Mandiri

Setelah praktikan melaksanakan pengajaran terbimbing selama beberapa Minggu, kegiatan dilanjutkan dengan pengajaran mandiri dimana guru pamong sudah sepenuhnya menyerahkan kegiatan belajar mengajar kepada guru praktikan. Melalui pengajaran mandiri, guru praktikan mengeluarkan kemampuannya menjadi guru yang professional sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan efektif mencapai kompetensi yang telah direncanakan dalam perangkat pembelajaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar guru praktikan membuat Perangkat Administrasi Guru yang didalamnya mencakup Daftar Hadir Siswa, Jadwal Mengajar, RPP, job sheet sampai lembar observasi penilaian. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa praktikan mempunyai rancangan terhadap materi yang akan disampaikan, cara-cara pengajaran yang akan dilaksanakan dan juga terhadap alokasi waktu yang tersedia. Karena persiapan secara materi sangat penting bagi mahasiswa praktikan.

4. Pelaksanaan Ujian Praktik Mengajar

Pelaksanaan ujian mengajar dilaksanakan setelah mahasiswa praktikan dianggap telah benar-benar mandiri dalam pelaksanaan ujian praktik mengajar masing-masing guru pamong berbeda-beda, tergantung pada kesepakatan antara guru pamong dengan praktikan. Penilaian ini diantaranya penilaian persiapan pengajaran, proses belajar mengajar, dan komunikasi dengan siswa di kelas.

(12)

Setelah melalui berbagai kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan II (PPL II), baik terbimbing maupun mandiri, maka pada minggu terakhir pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) mahasiswa menyusun laporan.

6. Penarikan

Penarikan dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2012 yang menandai berakhirnya pelaksanaan PPL II.

C. Materi Kegiatan

1. Pembekalan PPL I & II

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada praktikan untuk lebih siap melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan tahap kedua. Kegiatan ini meliputi pengarahan dan pembekalan dari pihak dekanat

kepada praktikan tentang pentingnya kegiatan PPL II. Kegiatan ini dilanjutkan dengan praktikmicroteaching.

2. Pengarahan dan Pengenalan Lapangan

Kegiatan pengarahan dan pengenalan lapangan ini dilaksanakan pada minggu pertama. Kegiatan ini meliputi pengarahan tentang pelaksanaan kegiatan PPL II, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah diterapkan pada sekolah latihan.

3. Pengajaran Model

(13)

materi pelajaran, menutup pelajaran serta hal-hal lain yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan seorang guru di dalam kelas.

4. Pengajaran Terbimbing

Pengajaran terbimbing adalah kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh praktikan dengan bimbingan guru pamong. Bimbingan ini meliputi bimbingan menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, media, penyusunan alat evaluasi dan kegiatan pembelajaran lainnya. Sesuai dengan tujuan dan fungsi PPL tersebut di atas maka mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan diri agar dalam melaksanakan kegiatan PPL tidak mengalami banyak permasalahan. Kemampuan diri yang dimaksud antara lain:

a. Membuka Pelajaran b. Komunikasi dengan Siswa c. Metode Pembelajaran

d. Penggunaan Media Pembelajaran e. Variasi dalam Pelajaran

f. Mengkondisikan Situasi Belajar g. Memberikan Pertanyaan

h. Menilai Hasil Belajar i. Memberikan Balikan j. Menutup Pelajaran 5. Pengajaran Mandiri

Pengajaran mandiri adalah kegiatan pelatihan mengajar dan tugas keguruan lainnya dengan mengkonsultasikan dahulu perangkat pengajarannya pada guru pamong sebelum mengajar di kelas. Dalam hal ini, praktikan diberikan otoritas untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas secara penuh. Walaupun masih dalam proses bimbingan jarak jauh dengan guru pamong.

(14)

Selain bertugas mengajar di kelas, praktikan juga melaksanakan aktivitas lainnya yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini meliputi kegiatan mengikuti upacara hari Senin, piket harian,

bersih, dan lain sebagainya.

a. Kegiatan Kurikuler

Dalam pelaksanaan kegiatan kurikuler ini dimulai dari kegiatan belajar mengajar bertatap muka dengan alokasi waktu sesuai ketetapan dalam susunan program pengajaran dan diperdalam melalui tugas-tugas. Oleh karena itu, pada implementasinya sebelum melakukan kegiatan pembelajaran di kelas ada beberapa hal yang harus dipenuhi sebagai tugas seorang guru yaitu berupa kelengkapan administrasi guru.

b. Kegiatan Ekstra Kurikuler

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ini di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program pengajaran sesuai dengan kebutuhan sekolah. Di SMK N 6 Semarang ada beberapa ekstra yang diadakan yaitu sebagai berikut: 2. Volley B.Inggris Modelling Paskibra Pramuka

3. Cheer

Leaders

(15)

7. Pelaksanaan Ujian Praktik Mengajar

Ujian praktik mengajar dilakukan di tengah praktik mengajar dan penilaian yang didasarkan pada format penilaian yang telah dirumuskan sebelumnya oleh UPT PPL UNNES. Ujian praktik mengajar dinilai oleh seorang dosen pembimbing dan guru pamong.

D. Proses Pembimbingan

Mahasiswa praktikan selama melaksanakan PPL mendapatkan bimbingan dari guru pamong yaitu Dra. Sumaryati yang mengampu mata pelajaran patiseri. Satu orang praktikan mendapatkan seorang guru pamong. Proses pembimbingan ini meliputi pembimbingan dalam pembuatan perangkat pembelajaran dan pembimbingan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar atau kompetensi profesional seorang guru.

E. Hal-Hal Yang Mendukung Dan Menghambat Selama PPL Hal-hal yang mendukung selama PPL II antara lain:

a. Sambutan yang baik dari kepala sekolah, wakasek, guru, dan karyawan SMK N 6 Semarang

b. Fasilitas sekolah yang tersedia dengan baik

c. Guru pamong yang selalu membimbing dan memberikan masukan bagi mahasiswa PPL

d. Dosen pembimbing yang selalu memberikan dorongan dan selalu memberikan masukan atau saran pada mahasiswa PPL

Hal-hal yang menghambat selama PPL II antara lain:

a. Waktu PPL yang bertepatan dengan pelaksanaan karya wisata kelas XI tanggal 2-6 Oktober 2012 ke Pulau Bali.

(16)

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan

Selama 3 bulan praktikan melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) di SMK Negeri 6 Semarang, banyak sekali manfaat yang dirasakan yaitu praktikan mendapatkan pengalaman secara nyata di sekolah latihan berkaitan dengan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang diselenggarakan di kelas maupun di luar kelas, tentang cara pembuatan administrasi mengajar serta pengalaman bersosialisasi dengan seluruh warga sekolah yang sangat bermakna.

B. Saran

Saran yang dapat praktikan sampaikan demi meningkatkan kelancaran pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) dimasa yang akan datang, yaitu:

1. Bagi Sekolah latihan

Pelaksanaan proses pembelajaran di SMK N 6 Semarang harus lebih ditingkatkan dalam berbagai hal, misalnya kedisiplinan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, dan kedisiplinan peserta didik dalam berkepribadian.

2. Bagi Mahasiswa Praktikan

a. Praktikan diharapkan untuk lebih bisa menguasai kelas dan membimbing, serta memberikan motivasi kepada peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung.

(17)

REFLEKSI DIRI

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intrakulikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES). Tahapan PPL yaitu bobot 6 sks yaitu 2 sks untuk PPL I dan 4 sks untuk PPL II yang dilaksanakan kurang lebih dua bulan setengah. Sebelum melaksanakan observasi di sekolah latihan, terlebih dahulu mahasiswa sudah melaksanakan pembekalan dan harus melakukan tahap microteaching dikampus.

SMK Negeri 6 Semarang merupakan salah satu sekolah yang ditunjuk sebagai tempat dimana praktikan melaksanakan pelatihan PPL. Banyak hal baru yang telah diterima praktikan di sekolah latihan tersebut. Dalam kegiatan PPL di SMK Negeri 6 Semarang, mahasiswa praktikan diberi kesempatan seluas-luasnya oleh pihak sekolah untuk melakukan kegiatan pendidikan yang berkaitan dengan menggali pengetahuan dan berkaitan dengan administrasi sekolah maupun aktualisasi KBM di lapangan. Berikut ini adalah beberapa kesimpulan yang dapat penulis sampaikan berkaitan dengan PPL di sekolah praktikan SMK Negeri 6 Semarang.

A. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran 1. Kekuatan Pembelajaran

Pengolahan makanan continental dan pengolahan makanan Indonesia merupakan mata pelajaran yang saya tekuni pada praktik pengalaman lapangan yang dilaksanakan di SMK N 6 Semarang. Mata pelajaran ini adalah mata pelajaran yang wajib diberikan kepada para siswa kompetensi keahlian jasa boga dengan tanpa maksud tidak mengabaikan pelajaran lainnya yang sama pentingnya. Pengolahan makanan continental merupakan mata pelajaran yang terhitung penting karena mata pelajaran ini berisi tentang pengolahan makanan Eropa yang biasanya makanan tersebut digunakan sebagai menu internasional. Pengolahan makanan Indonesia merupakan mata pelajaran yang berisi tentang keanekaragaman seluruh makanan yang berada di Indonesia, dari sabang sampai marauke, pelajaran ini sangat berguna bagi siswa dengan kompetensi keahlian jasa boga yang khususnya bahwa kita adalah warga asli Indonesia yang harus bisa mengolah makanan Indonesia yang baik hal ini juga digunakan sebagai identitas menunjukkan bahwa makanan Indonesia pun memiliki beranekaragam makanan Indonesia.

2. Kelemahan Pembelajaran

(18)

B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana di SMK Negeri 6 Semarang

SMK Negeri 6 Semarang yang terletak di jalan Sidodadi Barat Semarang memiliki 45 kelas, toilet, restoran, koperasi, wartel, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, TU, ruang BP, ruang self acces, perpustakaan, ruang computer, meeting room, mushola, lapangan basket dan voli, kantin, UKS, dan tempat parker.

Sarana dan Prasarana Proses Belajar Mengajar di SMK N 6 Semarang sudah lengkap dan mengikuti perkembangan zaman. LCD sudah disediakan sebagai sarana dalam KBM. Namun, kadang ada guru yang tidak memanfaatkan LCD karena saluran listrik agak jauh dari sambungan kabel LCD sehingga menyulitkan untuk memasangnya. Pada kegiatan praktek, sarana dan prasana juga sudah lengkap sesuai dengan mata pelajaran praktek masing-masing. Ruang dapur juga tersedia banyak ada Dapur I, Dapur II, Dapur III dan Dapur Patiseri.

C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing 1. Kualitas Guru Pamong

Guru Pamong sudah cukup baik dalam mendampingi Praktikan selama melakukan kegiatan observasi di Sekolah latihan. Guru pamong juga membantu mengarahkan bagaimana cara membuat RPP dengan baik sesuai dengan silabus yang ada. Guru pamong selalu mendampingi praktikan bila praktikan mengalami kesulitan dalam kegiatan PPL II. Guru pamong selalu menunjukkan hal-hal yang harus dilakukan kepada praktikan selama mengikuti kegiatan PPL di SMK N 6 Semarang.

2. Kualitas Dosen Pembimbing

Kualitas Dosen Pembimbing dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL II) sudah cukup baik. Serta Dosen Pembimbing selalu meminta informasi kepada mahasiswa mengenai kapan pelaksanaan kegiatan pengajaran di kelas sehingga Dosen Pembimbing dapat memantau dan membantu mahasiswa praktikan menghadapi masalah yang berhubungan dengan pengajaran maupun materi yang diajarkan.

D. Kualitas Pembelajaran di Sekolah

(19)

binggung untuk menentukan poin-poin dalam membuat RPP. Hal ini terjadi karena bentuk RPP yang digunakan di SMK N 6 Semarang adalah bentuk RPP yang terbaru yang sudah mengalami pengemabangan yang lebih luas, sehingga dibutuhkan adaptasi dalam membuat RPP yang telah mendapatkan pengembangan pendidikan berkarakter. Sehingga saya sebagai praktikan masih butuh banyak bimbingan dan arahan untuk belajar memahami pembuatan salah satu perangkat guru tersebut.

F. Nilai Tambah Setelah Melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan II Banyak bekal dan manfaat yang telah diperoleh dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Bekal-bekal tersebut yang dapat menjadi bentuk ketrampilan yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar antara lain ketrampilan membuat RPP, pembuatan program semester, menguasai kelas, menguasai materi, serta pembuatan power point sebagai alat peraga dalam mengajar.

G. Saran Pengembangan Bagai Sekolah Latihan dan UNNES

SMK Negeri 6 Semarang adalah salah satu sebuah sekolah kejuruan yang berada di Kota Semarang. Sekolah ini beralamat di jalan sidodadi barat no 8 Kota Semarang. Sekolah kejuruan ini memiliki 4 progam studi, yaitu progam kejuruan tata boga, tata busana, perhotelan dan kecantikan.

1. Saran Bagi Sekolah Latihan

a) Kedisiplinan di SMK N 6 Semarang sudah berjalan dengan baik dan optimal sehingga SMK N 6 Semarang perlu untuk mempertahankan kedisiplinan dan untuk lebih baik lagi jika ditingkatkan.

b) Kegiatan belajar mengajar dikelas yang sudah berjalan dengan baik perlu lebih ditingkatkan lagi dengan memanfaatkan penggunaan media yang tersedia.

2. Saran Bagi Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Referensi

Dokumen terkait

Pemetung Basuki dan Desa Tanjung Kemala Barat Kabupaten OKU Timur selama 5 bulan (April-Agustus 2013) Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif, menggambarkan

Adapun tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pengobatan filariasis yaitu pengobatan massal filariasis dan pengobatan individual di

Yang disebut model pembelajaran adalah suatu rencana guru atau pola yang dapat kita gunakan untuk merancang pembelajaran tatap muka didalam kelas atau dalam latar tutorial dan

merupakan salahsatu implementasi dari Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perlindungan Buah Lokal khususnya pasal 27 sampai dengan pasal 35

[r]

Perusahaan/Penyedia Jasa yang diundang diwajibkan untuk membawa Dokumen sesuai dengan data yang tercantum dalam Data Isian Kualifikasi yang sudah di sampaikan serta sesuai

aegypti larvae tested in Cimahi city were still susceptible to cypermethrin (pyrethroid), only one individual larvae showed that have a resistant status which found in

Nyamuk Aedes aegypti pada semua wilayah penelitian telah resisten terhadap malathion 0,8%, hampir semua resisten cypermethrin 0,05% hanya sampel dari Kabupaten