1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tenaga merupakan suatu unsur penunjang yang sangat penting dalam pengembangan secara menyeluruh suatu bangsa. Pemanfaatannya secara tepat guna akan merupakan suatu alat yang ampuh untuk merangsang pertumbuhan ekonomi Negara. Berdasarkan alasan tersebut, dapat dimengerti apabila pada akhir-akhir ini permintaan akan pembangkit tenaga semakin meningkat dinegara-negara seluruh dunia. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa, ditinjau dari segi kebutuhan tenaga, hampir dapat dipastikan semua Negara di dunia benar-benar sedang mengalami krisis energi dan berbagai kesibukandilakukan untuk menjajagi pemanfaatan berbagai altrnatif pembangkit energi untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Perkiraan berdasarkan standar yang berlaku di Amerika serikat, penggunaan energi diseluruh dunia pada tahun 2000 akan menjadi empat kali dari kebutuhan 1970 (Dandekar dan Sharma, 1991).
Indonesia mengalami lonjakan hebat dalam konsumsi energi. Dari tahun 2000 hingga tahun 2004 konsumsi energi primer Indonesia meningkat sebesar 5.2 % per tahunnya. Peningkatan ini cukup signifikan apabila dibandingkan dengan peningkatan kebutuhan energi pada tahun 1995 hingga tahun 2000, yakni sebesar 2.9 % pertahun. Dengan keadaan yang seperti ini, diperkirakan kebutuhan listrik indonesia akan terus bertambah sebesar 4.6 % setiap tahunnya, hingga diperkirakan mencapai tiga kali lipat pada tahun 2030( larasakti A. dkk, 2012 ).
Dalam bidang pertanian, air yang dimaksud adalah dalam bentuk pengairan.Pengairan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air
2
tanaman.Kebutuhan air tanaman adalah air yang disediakan untuk mengimbangi
air yang
3
hilang akibat evaporasi dan transpirasi.Kebutuhan air di lapangan merupakan jumlah air yang harus disediakan untuk keperluan pengolahan lahan ditambah kebutuhan air tanaman(Doorenbos dan Pruit, 1984).
Bila semula dipergunakan terutama untuk keperluan penerangan dan rumah tangga, kini energi listrik merupakan suatau landasan kehidupan modern.Syarat bagi suatu masyarakat untuk memiliki tarap kehidupan yang lebih baik dan syarat bagi perkembangan industry yang maju. Energi listrik dihasilkan dari beberapa jenis pembangkit seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA), tenaga diesel (PLTD), tenaga uap (PLTU), tenaga gas (PLTG), tenaga nuklir (PLTN), dan tenaga gas dan uap (PLTGU). Saat ini masih banyak desa-desa diindonesia yang belum mendapatkan listrik.
Semakin berkembangnya teknologi menjadikan meningkatnya pemakaian energi listrik pada alat-alat pertanian, sehingga dibutuhkan alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut dengan memanfaatkan saluran irigasi yang banyak terdapat di daerah.
Sulitnya akses listrik ke desa dan mahalnya rangkaian alat pembangkit listrik menyebabkan banyak daerah-daerah yang belum terjangkau oleh listrik.Sehingga perlu alat pembangkit listrik tenaga air irigasi dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas yang ada disekitar daerah tersebut untuk meminimkan biaya pembuatan sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat khususnya petani.
4
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, membuat, menguji serta menganalisis biaya alat pembangkit listrik tenaga air irigasi.
Kegunaan Penelitian
1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakansyarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Keteknikan PertanianFakultas Pertanian Universitas SumateraUtara.
2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukanpenelitian lebih lanjut mengenai alat pembangkit listrik tenaga air irigasi.
3. Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.