• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Keunggulan Bersaing Terhadap Keberhasilan Usaha Rumah Makan Minang di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Keunggulan Bersaing Terhadap Keberhasilan Usaha Rumah Makan Minang di Kota Medan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Uraian Teoris 2.1.1 Kewirausahaan

Menurut Suryana (2013:14) kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang

menuju sukses, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan yang

inovatif demi terciptanya peluang.

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang

ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik)

sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang (Hendro, 2011: 31).

Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentangnilai,

kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk

memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapi (Sudaryono,

2010:1).

Enam hakikat penting kewirausahaan:

a. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan

dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuanm siasat, kiat, proses, dan hasil

bisnis.

b. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan

(2)

c. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki

kehidupan atau usaha.

d. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan

mengembangkan usaha.

e. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan

bermanfaat serta bernilai lebih.

f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan

mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk

memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara

mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan, menghasilkan barang dan

jasa sehingga lebih efisien memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan

menemukan cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (Sudaryono

dkk, 2011:41).

2.1.1.1Pengetahuan kewirausahaan

Menurut Kasmir (2009:43) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari

sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu.Seorang

wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan,

dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan

tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya,

menurut Suryana (2003:4) memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak

(3)

2.1.1.2Dimensi Pengetahuan kewirausahaan

Dimensi keberhasilan usaha adalah :

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan

usaha yang ada.

2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab

3. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri.

4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis (Suryana, 2006:4).

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus

dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak

kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau

kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukkan oleh pengetahuan dan

pengalaman usaha (Suryana, 2006:88).

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan berkreasi

dan berinovasi. Ia memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda. Ia kreatif dan inovatif. Kemampuan itu tercermin di saat memulai usaha

baru dengan mengerjakan sesuatu yang baru, memiliki kemauan dan kemampuan

untuk mencari peluang, mampu dan berani menanggung resiko, dan mampu

mengembangkan ide serta memanfaatkan sumber daya (Saban, 2013:46).

Terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki wirausaha yaitu:

a. Self knowledge, memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan

atau ditekuni.

b. Imagination, memiliki imajinasi, ide dan perspektf serta tidak mengandalkan

(4)

c. Partical knowledge,memiliki pengetahuan praktis , misalnya pengetahuan

teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi, dan pemasaran.

d. Search skill,kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi.

e. Foresight, berpandangan jauh kedepan.

f. Communication skill, kemampuan berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan

dengan orang lain (Sudaryono dkk , 2011:64)

Kompetensi yang harus dimiliki wirausaha yaitu:

a. Knowing your business, harus mengetahui segala sesuatu yang berhubungan

dengan usaha atau bisnis yang akan dijalankan.

b. Knowing the basic business management, mengetahui dasar- dasar

pengelolaan bisnis seperti merancang usaha mengorganisasi dan

mengendalikan perusahaan, termasuk memperhitungkan, memprediksi,

mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan usaha.

c. Having the proper attitude , memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang

dilakukannnya.

d. Having adequate capital, memiliki modal yang cukup, tidak hanya berbentuk

materi, tetapi uga moril. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal

utama dalam usaha.

e. Managing finances effectively, mampu mengatur /mengelola keuangan secara

efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat,

serta mengendalikan secara akurat.

f. Managing time effectively, mampu mengatur waktu seefisien mungkin.

(5)

g. Managing people, mampu merencanakan, mengatur, mengarahkan,

menggerakkan (memotivasi), dan mengendalikan orang-orang dalam

menjalankan perusahaan.

h. Satisfying customer by providing high quality product, member kepuasan

kepada pelanggan dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu dan

bermanfaat.

i. Knowing to compete, mengetahui strategi/cara bersaing. Wirausaha harus

dapatmelakukan Analisis SWOT terhadap usahanya sendiri dan pesaing

j. Copyng with regulations and paperwork, membuat aturan/pedoman yang jelas

(tersurat, tidak tersirat) (Saban, 2013:46 ).

2.1.1.3Manfaat kewirausahan

Menurut Zimmerer dalam Sudaryono, (2011:37) merumuskan manfaat

kewirausahaan sebagai berikut :

1. Memberi peluang melakukan perubahan.

Semakin banyak pebisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat

menangkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka

sangat penting.

2. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya .

Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan sering kali

membosankan, kurang menantang, dan tidak ada daya tarik.

(6)

Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausaha,

keuntungan berwirausaha merupakan sumber motivasi yang penting bagi seorang

untuk membuat usaha sendiri.

4. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan

pengakuan atas usahanya.

5. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan

rasa senang dalam mengerjakannya (Sudaryono, 2011:37 )

2.1.1.4 Prinsip kewirausahaan

Prinsip-prinsip kewirausahaan disempurnakan menjadi 13 antara lain:

a. Mulailah dan jangan takut gagal.

Jangan takut gagal sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

b. Lakukan dengan penuh semangat.

Penghargaan terbesar bagi wirausaha bukanlah tujuannya, melainkan lebih

pada proses dan atau perjalanannya.

c. Kreatif dan inovatif

Kreativitas dan inovatif adalah modal utama bagi seorang wirausaha. Seorang

wirausaha tidak boleh berhenti berkreativitas dan berinovasi dalam segala hal.

d. Sabar, tekun, tabah.

Sabar dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan,

(7)

e. Optimis.

Optimis dapat memotivasi kesadaran kita, sehingga apapun yang kita lakukan

optimis bahwa usaha yang kita jalankan akan sukses.

f. Bertindak dengan penuh perhitungan, utamanya dalam mengambil risiko.

Memperhitungkan dengan baik sebelum memutuskan, terutam untuk yang

memiliki resiko tinggi.

g. Pantang menyerah.

Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus digunakan kapan pun

waktunya.

h. Ambisius.

Wirausaha harus punya ambisi yang besar , apa pum jenis usaha yang

dijalani.

i. Peka terhadap pasar.

Prinsip peka terhadap pasar/dapat membaca peluang pasar adalah prinsip

mutlak yang harus dimiliki wirausaha, baik itu pasar local, regional, maupun

internasional.

j. Berbisnis dengan standar etika .

Yang harus diperhatikan adalah apakah standart etika kita sesuai dengan etika

dimana kita berwirausaha.

k. Mandiri.

Mandiri dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindari

(8)

l. Jujur.

Jujur kepada pemasok, dan pelanggan, juga kepada seluruh pemangku,

kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomorsatukan.

m. Peduli terhadap lingkungan

Pengusaha harus peduli terhadap lingkunganya, turut serta menjaga

kelestarian lingkungan tempat usahanya (Sudaryono, 2011 : 52).

2.1.1.5Karakteristik Sukses Wirausaha

Tabel 2.1 Karakteristik usaha

Karakteristik Sukses Ciri Sukses yang Menonjol

Pengendalian diri. Mereka ingin dapat mengendalikan semua usaha yang mereka lakukan. Mengusahakan

terselesaikannya urusan.

Mereka menyukai aktifitas yang menunjukkan kemajuan berorientasi pada tujuan.

Mengarahkan diri sendiri. Mereka memotovasi diri sendiri dengan suatu hasrat yang tingggi untuk berhasil.

Mengelola dengan sasaran. Mereka cepat memahami rincia tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai sasaran.

Penganalisis kesempatan Mereka akan menganalisis semua pilihan untuk memastikan kesuksesannya dan meminimalkan resiko.

Pengendali pribadi. Mereka mengenali pentingnya

kehidupan pribadi terhadap hidup bisnisnya.

Pemikir kreatif. Mereka akan selalu mencari cara yang lebih baim dalam melakukan suatu usaha.

Pemecah masalah. Mereka akan selalu melihat pilihan-pilihan untuk memecahkan suatu masalah yang menghadang.

Pemikir objektif Mereka tidak takut utuk mengakui jika melakukan kekeliruan.

(9)

2.1.2 Keunggulan Bersaing

Keunggulan bersaing adalah suatu manfaat yang ada ketika suatu

perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang dilihat dari

pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para kompetitor terdekat (Saiman,

2009:124).

Keunggulan bersaing merupakan strategi keuntungan dari perusahaan

yang melakukan kerjasama untuk berkompetisi lebih efektif dalam pasar. Strategi

yang didesain bertujuan untuk mencapai keunggulan bersaing yang terus menerus

agar perusahaan dapat terus menjadi pemimpin pasar (Prakosa,2005:53).

Perusahaan mengalami keunggulan bersaing ketika tindakan-tindakan

dalam suatu industri atau pasar menciptakan nilai ekonomi dan ketika beberapa

perusahaan yang bersaing terlibat dalam tindakan serupa (Barney,2010:9).

Keunggulan bersaing dianggap sebagai keuntungan dibanding kompetitor yang

diperoleh dengan menawarkan nilai lebih pada konsumen dibanding penawaran

kompetitor (Kotler et al, 2005:461).

Keunggulan bersaing diharapkan mampu untuk mencapai laba sesuai

rencana, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta

melanjutkan kelangsungan hidup suatu usaha (Saiman,2014:128).

Untuk mempertahakan kelangsungan hidupnya dari situasi persaingan

yang tidak dinginkan seperti berikut ini :

1. Banyaknya usaha yang bersaing

(10)

3. Kapabilitas yang serupa dari usaha yang bersaing

4. Penurunan permintaan produk industri

5. Turunnya harga produk/ jasa di industri

6. Ketika konsumen dapat beralih merek dengan mudah

7. Ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi

8. Ketika hambatan untuk memasuki pasar rendah

9. Ketika biaya tetap tinggi di antara perusahaan yang bersaing

10.Saat produk dapat dihancurkan

11.Ketika saingan memiliki kelebihan kapasitas

12.Ketika permintaan konsumen turun

13.Ketika saingan memiliki kelebihan persediaan

14.Ketika saingan menjual produk / jasa serupa, dan

15.KetIka merger menjadi hal umum di industri (David, 2011:108).

2.1.2.1 Dimensi keunggulan keuggulan bersaing

Dimensi keunggulan bersaing adalah :

1. Keunikan produk

Adalah keunikan yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan perusahaan

sehingga membedakannya dari produk pesaing atau produk umum di pasaran.

Sebagai subuah terobosan yang dihasilkan perusahan dalam meluangkan hasil

ide-ide atau gagasan sehingga menciptakan sesuatu yang berbeda atau unik

(11)

2. Kualitas produk

Adalah kualitas dari produk yang berhasil diciptakan oleh perusahaan. Pintar

dalam memilih bahan baku yang bermutu tinggi, sehingga menghasilkan

produk yang berkualitas atau lebih dibandingkan pesaing.

3. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk

dengan harga yang mampu bersaing di pasaran. Dengan terciptanya suatu

produk yang unik dan berkualitas, perusahaan harus bias menyesuaikan harga

supaya harga tersebut sesuai dengan daya beli pelanggan (terjangkau) dalam

kata lain tidak membebankan pelanggan (Dewi, 2006 : 27)

2.1.2.2 Syarat-syarat strategi keunggulan bersaing

Syarat-syarat strategis untuk mencapai keunggulan bersaing mencakup

kemampuan merumuskan strategi bauran pemasaran (4P) yang meliputi:

a. Strategi produk

Berkaitan dengan produk secara utuh atau keseluruhan mulai darimana,

kualitas, manfaat, spesifikasi, bentuk, isi, pembungkus, dan atribut produk

lainya.intinya, produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi keinginan dan

kebutuhan konsumen dengan tepat untuk jangka panjang, baik produk yang

berupa fisik maupun jasa.

b. Strategi harga

Setelah strategi produk tercapai, selanjutnya adalah menetapkan strategi

(12)

dibayar oleh konsumen untuk membeli atau menikmati produk dan jasa

tersebut.

c. Strategi tempat dan distribusi

Adalah cara perusahaan menyalurkan produk dari tempatnya sampai ketangan

konsumen akhir secara efisien dan efektif, sehingga tidak mengganggu strategi

harga.

d. Strategi promosi

Mencakup usaha mempromoikan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya,

baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.1.3. Keberhasilan usaha

2.1.3.1 Pengertian keberhasilan usaha

Noor (2007:397) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada

hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis

dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang

melakukan bisnis.

Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwirausaha tidaklah identik

dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi

kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga

menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa

membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya

berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun

(13)

maka nilai berusahanya jelas lebih berharga dari pada sebuah organisasi besar

yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.

Menurut Primiana (2009:49) mengemukakan bahwa Keberhasilan usaha

adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya

tujuan organisasi.

2.1.3.2 Faktor-faktor keberhasilan usaha

Faktor-faktor keberhasilan usaha menurut (Suryana, 2006:67):

1. Kemampuan dan kemauan.

Orang yang memiliki kemampuan dan kemauan merupakan orang yang akan

menjadi wirausaha yang sukses, tetapi orang yang hanya memiliki kemauan

saja tetapi tidak memiliki kemampuan tidak akan menjadi seorang wirausaha

yang sukses.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras

Memiliki tekad yang kuat dan mau bekerja keras merupakan orang yang akan

berhasil dalam menjalankan usahanya, tetapi orang yang tidak memiliki tekad

yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi

tidak memiliki tekad yang kuat tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.

3. Mengenal peluang yang sudah ada dan berusaha meraihnya ketika ada

kesempatan.

2.1.3.3 Dimensi Keberhasilan Usaha

Dimensi keberhasilan usaha menurut Noor (2007:397) adalah sebagai

(14)

1. (Laba/Profitability)

Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara

pendapatan dengan biaya.

2. Produktivitas

Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar kecilnya

produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya

menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya

laba yang diperoleh.

3. Daya Saing

Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut

perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila

dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi

pesaing.

4. Kompetensi

Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan

pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat

menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.

5. Terbangunnya citra baik

Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust

external. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada

dalam perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau

percaya dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok,

(15)

2.1.4 Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

BadanPusat Statistik (BPS) mengelompokkan UMKM berdasarkan jumlah

tenaga kerja. Usaha yang memiliki 1-4 orang tenaga kerja dikelompokkan sebagai

usaha mikro, 5-19 orang tenaga kerja sebagai usaha kecil 20-99 orang tenaga kerja

sebagai usaha menengah dan bila mencapai 100 orang tenaga kerja atau lebihh

digolongkan sebagai usaha besar (Wismiarsi, 2008:6).

Sementara menurut Kementrian Koperasi dan UKM menyebutkan, bahwa usaha

kecil adalah milik Warga Negara Indonesia baik perorangan maupun berbadan

hukum yang memiliki kekayaan bersih sebanyak-banyaknya Rp. 200.000.000 dan

mempunyai omzet atau nilai output penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000

dan usaha tersebut berdiri sendiri.

1. Kriteria – Kriteria UMKM

Berdasarkan Pasal 6 beserta penjelasannya, pada UU No.20 Tahun 2008 tentang

UMKM, Kriteria UMKM, antara lain:

1.Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut :

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta

rupiah)

(16)

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000 (dua miliar

lima ratus juta rupiah).

3. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut :

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000(sepuluh miliar

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 (dua miliar

lima ratus juta) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000 (lima

(17)

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Variabel penelitian Hasil Penelitian

Revina Septika, secara positif dan tidak signifikan negatif dan tidak signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet di Jl.

Dr.Mansyur Medan

Cynthia Kuning di Kota Manado

Orientasi

(18)

Usaha keberhasilan usaha; Kemampuan

manajerial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha.

Lies Indriyati mikro dan kecil di wilayah Semarang Barat dengan tingkat adjusted R2 sebesar 0,348 atau 34,8 % dan Efikasi Diri Terhadap

Kewirausahaan (Y)

(19)

signifikan terhadap dengan nilai Ftabel (2,59) atau berada dalam daerah penolakan Ho. Dengan demikian Ha diterima,

2.3 Kerangka Konseptual

Harris dalam Suryana (2010:5) menyatakan bahwa seorang wirausaha

yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang

memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individual yang meliputi

(20)

melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa untuk menjadi wirausaha yang sukses dan mencapai keberhasilan dalam

usahanya tentu saja pewirausaha harus memiliki kompetensi dalam menghadapi

segala resiko dan tantangan. Salah satu kompetensi itu ialah pengetahuan

kewirausahaan.

Menurut Manalu (2010:2) penerapan pengetahuan kewirausahaan

merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha. Pengetahuan

kewirausahaan berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap keberhasilan

usaha (Rahmadanita, 2016:37).

Setiap wirausaha harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan layak

sebelum memasuki dunia usaha dan memulai usahanya, karena hal itu

berpengaruh langsung pada hasil, dimana akan menentukan titik keberhasilan

pada usaha yang dirintis. Dengan pengetahuan yang cukup para pelaku usaha

dapat menerapkannya pada usaha yang akan dijalankan sehingga mereka dapat

mencapai keberhasilan usaha sesuai target yang mereka inginkan.

Menurut Noor (2007:397) suatu bisnis dikatakan berhasil, bila dapat

mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.

Keunggulan bersaing merupakan suatu manfaat yang ada ketika suatu perusahaan

mempunyai dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang dilihat dari pasar

targetnya lebih baik dibandingkan dengan para kompetitor terdekat. Keunggulan

bersaing sangat penting dalam berwirausaha karena itu berpengaruh langsung

(21)

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan skema kerangka

konseptual dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian yang

diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat (Wiratna, 2015:68)

Hipotesis dari penelitian ini yaitu: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

pengetahuan kewirausahaan dan keunggulan bersaing terhadap keberhasilan usaha

rumah makan minang di Kota Medan. Pengetahuan

Pewirausahaan(X1)

Keberhasilan

Usaha (Y)

Gambar

Tabel 2.1 Karakteristik usaha
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan alat, setelah alat hidup sensor akan membaca tekanan udara yang dihembuskan oleh seseorang dan sinyal output dari sensor yang

Maka pemacahan yang dapat dilakukan adalah dengan memiliki sebuah toko yang telah di on-line kan di internet Untuk mewujudkan toko online tersebut, dapat di gunakan sebuah

HASIL MONITORING PROGRES PENYELESAIAN RTRW KABUPATEN DI PROVINSI JAWA TIMUR STATUS 22Maret 2013 [2].. HASIL MONITORING PROGRES PENYELESAIAN RTRW KABUPATEN DI PROVINSI JAWA

Retribusi Ijin Trayek Angkutan Darat yang selanjutnya dapat disebut retribusi adalah pembayaran atas pemberian ijin kepada orang atau badan untuk menyediakan

Sekretariat DPRD Kota Bandar Lampung akan mengadakan proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa melalui metode Pelelangan sederhana,adapun paket yang akan dilelang

Apabioa sebuae baoop int dioetaiian pada massa yang meoaiuian geraian b oaiibaii seperti pada penjeoasan di atas dan seoembar iertas dijadiian sebagai strip ceart rec rder, maia

Dukungan sosial yang diberikan orangtua kepada anak diharapkan dapat menjadi sumbangan untuk membantu orangtua mengatasi perilaku anak menjadi easy temperament.. Metode penelitian

Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Leptospirosis di Wliayah Puskesmas Bandarharjo Semarang Tahun 2013 Deviana Maharani 2013 Kota Semarang Case Control