BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Uraian Teoris 2.1.1 Kewirausahaan
Menurut Suryana (2013:14) kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan yang
inovatif demi terciptanya peluang.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang
ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik)
sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang (Hendro, 2011: 31).
Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentangnilai,
kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapi (Sudaryono,
2010:1).
Enam hakikat penting kewirausahaan:
a. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuanm siasat, kiat, proses, dan hasil
bisnis.
b. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan
c. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan atau usaha.
d. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan
mengembangkan usaha.
e. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan
bermanfaat serta bernilai lebih.
f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan, menghasilkan barang dan
jasa sehingga lebih efisien memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (Sudaryono
dkk, 2011:41).
2.1.1.1Pengetahuan kewirausahaan
Menurut Kasmir (2009:43) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari
sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu.Seorang
wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan,
dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan
tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya,
menurut Suryana (2003:4) memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak
2.1.1.2Dimensi Pengetahuan kewirausahaan
Dimensi keberhasilan usaha adalah :
1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan
usaha yang ada.
2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
3. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri.
4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis (Suryana, 2006:4).
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus
dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak
kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau
kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukkan oleh pengetahuan dan
pengalaman usaha (Suryana, 2006:88).
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan berkreasi
dan berinovasi. Ia memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Ia kreatif dan inovatif. Kemampuan itu tercermin di saat memulai usaha
baru dengan mengerjakan sesuatu yang baru, memiliki kemauan dan kemampuan
untuk mencari peluang, mampu dan berani menanggung resiko, dan mampu
mengembangkan ide serta memanfaatkan sumber daya (Saban, 2013:46).
Terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki wirausaha yaitu:
a. Self knowledge, memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan
atau ditekuni.
b. Imagination, memiliki imajinasi, ide dan perspektf serta tidak mengandalkan
c. Partical knowledge,memiliki pengetahuan praktis , misalnya pengetahuan
teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi, dan pemasaran.
d. Search skill,kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi.
e. Foresight, berpandangan jauh kedepan.
f. Communication skill, kemampuan berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan
dengan orang lain (Sudaryono dkk , 2011:64)
Kompetensi yang harus dimiliki wirausaha yaitu:
a. Knowing your business, harus mengetahui segala sesuatu yang berhubungan
dengan usaha atau bisnis yang akan dijalankan.
b. Knowing the basic business management, mengetahui dasar- dasar
pengelolaan bisnis seperti merancang usaha mengorganisasi dan
mengendalikan perusahaan, termasuk memperhitungkan, memprediksi,
mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan usaha.
c. Having the proper attitude , memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang
dilakukannnya.
d. Having adequate capital, memiliki modal yang cukup, tidak hanya berbentuk
materi, tetapi uga moril. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal
utama dalam usaha.
e. Managing finances effectively, mampu mengatur /mengelola keuangan secara
efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat,
serta mengendalikan secara akurat.
f. Managing time effectively, mampu mengatur waktu seefisien mungkin.
g. Managing people, mampu merencanakan, mengatur, mengarahkan,
menggerakkan (memotivasi), dan mengendalikan orang-orang dalam
menjalankan perusahaan.
h. Satisfying customer by providing high quality product, member kepuasan
kepada pelanggan dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu dan
bermanfaat.
i. Knowing to compete, mengetahui strategi/cara bersaing. Wirausaha harus
dapatmelakukan Analisis SWOT terhadap usahanya sendiri dan pesaing
j. Copyng with regulations and paperwork, membuat aturan/pedoman yang jelas
(tersurat, tidak tersirat) (Saban, 2013:46 ).
2.1.1.3Manfaat kewirausahan
Menurut Zimmerer dalam Sudaryono, (2011:37) merumuskan manfaat
kewirausahaan sebagai berikut :
1. Memberi peluang melakukan perubahan.
Semakin banyak pebisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat
menangkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka
sangat penting.
2. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya .
Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan sering kali
membosankan, kurang menantang, dan tidak ada daya tarik.
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausaha,
keuntungan berwirausaha merupakan sumber motivasi yang penting bagi seorang
untuk membuat usaha sendiri.
4. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya.
5. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan
rasa senang dalam mengerjakannya (Sudaryono, 2011:37 )
2.1.1.4 Prinsip kewirausahaan
Prinsip-prinsip kewirausahaan disempurnakan menjadi 13 antara lain:
a. Mulailah dan jangan takut gagal.
Jangan takut gagal sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
b. Lakukan dengan penuh semangat.
Penghargaan terbesar bagi wirausaha bukanlah tujuannya, melainkan lebih
pada proses dan atau perjalanannya.
c. Kreatif dan inovatif
Kreativitas dan inovatif adalah modal utama bagi seorang wirausaha. Seorang
wirausaha tidak boleh berhenti berkreativitas dan berinovasi dalam segala hal.
d. Sabar, tekun, tabah.
Sabar dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan,
e. Optimis.
Optimis dapat memotivasi kesadaran kita, sehingga apapun yang kita lakukan
optimis bahwa usaha yang kita jalankan akan sukses.
f. Bertindak dengan penuh perhitungan, utamanya dalam mengambil risiko.
Memperhitungkan dengan baik sebelum memutuskan, terutam untuk yang
memiliki resiko tinggi.
g. Pantang menyerah.
Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus digunakan kapan pun
waktunya.
h. Ambisius.
Wirausaha harus punya ambisi yang besar , apa pum jenis usaha yang
dijalani.
i. Peka terhadap pasar.
Prinsip peka terhadap pasar/dapat membaca peluang pasar adalah prinsip
mutlak yang harus dimiliki wirausaha, baik itu pasar local, regional, maupun
internasional.
j. Berbisnis dengan standar etika .
Yang harus diperhatikan adalah apakah standart etika kita sesuai dengan etika
dimana kita berwirausaha.
k. Mandiri.
Mandiri dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindari
l. Jujur.
Jujur kepada pemasok, dan pelanggan, juga kepada seluruh pemangku,
kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomorsatukan.
m. Peduli terhadap lingkungan
Pengusaha harus peduli terhadap lingkunganya, turut serta menjaga
kelestarian lingkungan tempat usahanya (Sudaryono, 2011 : 52).
2.1.1.5Karakteristik Sukses Wirausaha
Tabel 2.1 Karakteristik usaha
Karakteristik Sukses Ciri Sukses yang Menonjol
Pengendalian diri. Mereka ingin dapat mengendalikan semua usaha yang mereka lakukan. Mengusahakan
terselesaikannya urusan.
Mereka menyukai aktifitas yang menunjukkan kemajuan berorientasi pada tujuan.
Mengarahkan diri sendiri. Mereka memotovasi diri sendiri dengan suatu hasrat yang tingggi untuk berhasil.
Mengelola dengan sasaran. Mereka cepat memahami rincia tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai sasaran.
Penganalisis kesempatan Mereka akan menganalisis semua pilihan untuk memastikan kesuksesannya dan meminimalkan resiko.
Pengendali pribadi. Mereka mengenali pentingnya
kehidupan pribadi terhadap hidup bisnisnya.
Pemikir kreatif. Mereka akan selalu mencari cara yang lebih baim dalam melakukan suatu usaha.
Pemecah masalah. Mereka akan selalu melihat pilihan-pilihan untuk memecahkan suatu masalah yang menghadang.
Pemikir objektif Mereka tidak takut utuk mengakui jika melakukan kekeliruan.
2.1.2 Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing adalah suatu manfaat yang ada ketika suatu
perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang dilihat dari
pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para kompetitor terdekat (Saiman,
2009:124).
Keunggulan bersaing merupakan strategi keuntungan dari perusahaan
yang melakukan kerjasama untuk berkompetisi lebih efektif dalam pasar. Strategi
yang didesain bertujuan untuk mencapai keunggulan bersaing yang terus menerus
agar perusahaan dapat terus menjadi pemimpin pasar (Prakosa,2005:53).
Perusahaan mengalami keunggulan bersaing ketika tindakan-tindakan
dalam suatu industri atau pasar menciptakan nilai ekonomi dan ketika beberapa
perusahaan yang bersaing terlibat dalam tindakan serupa (Barney,2010:9).
Keunggulan bersaing dianggap sebagai keuntungan dibanding kompetitor yang
diperoleh dengan menawarkan nilai lebih pada konsumen dibanding penawaran
kompetitor (Kotler et al, 2005:461).
Keunggulan bersaing diharapkan mampu untuk mencapai laba sesuai
rencana, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta
melanjutkan kelangsungan hidup suatu usaha (Saiman,2014:128).
Untuk mempertahakan kelangsungan hidupnya dari situasi persaingan
yang tidak dinginkan seperti berikut ini :
1. Banyaknya usaha yang bersaing
3. Kapabilitas yang serupa dari usaha yang bersaing
4. Penurunan permintaan produk industri
5. Turunnya harga produk/ jasa di industri
6. Ketika konsumen dapat beralih merek dengan mudah
7. Ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi
8. Ketika hambatan untuk memasuki pasar rendah
9. Ketika biaya tetap tinggi di antara perusahaan yang bersaing
10.Saat produk dapat dihancurkan
11.Ketika saingan memiliki kelebihan kapasitas
12.Ketika permintaan konsumen turun
13.Ketika saingan memiliki kelebihan persediaan
14.Ketika saingan menjual produk / jasa serupa, dan
15.KetIka merger menjadi hal umum di industri (David, 2011:108).
2.1.2.1 Dimensi keunggulan keuggulan bersaing
Dimensi keunggulan bersaing adalah :
1. Keunikan produk
Adalah keunikan yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan perusahaan
sehingga membedakannya dari produk pesaing atau produk umum di pasaran.
Sebagai subuah terobosan yang dihasilkan perusahan dalam meluangkan hasil
ide-ide atau gagasan sehingga menciptakan sesuatu yang berbeda atau unik
2. Kualitas produk
Adalah kualitas dari produk yang berhasil diciptakan oleh perusahaan. Pintar
dalam memilih bahan baku yang bermutu tinggi, sehingga menghasilkan
produk yang berkualitas atau lebih dibandingkan pesaing.
3. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk
dengan harga yang mampu bersaing di pasaran. Dengan terciptanya suatu
produk yang unik dan berkualitas, perusahaan harus bias menyesuaikan harga
supaya harga tersebut sesuai dengan daya beli pelanggan (terjangkau) dalam
kata lain tidak membebankan pelanggan (Dewi, 2006 : 27)
2.1.2.2 Syarat-syarat strategi keunggulan bersaing
Syarat-syarat strategis untuk mencapai keunggulan bersaing mencakup
kemampuan merumuskan strategi bauran pemasaran (4P) yang meliputi:
a. Strategi produk
Berkaitan dengan produk secara utuh atau keseluruhan mulai darimana,
kualitas, manfaat, spesifikasi, bentuk, isi, pembungkus, dan atribut produk
lainya.intinya, produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen dengan tepat untuk jangka panjang, baik produk yang
berupa fisik maupun jasa.
b. Strategi harga
Setelah strategi produk tercapai, selanjutnya adalah menetapkan strategi
dibayar oleh konsumen untuk membeli atau menikmati produk dan jasa
tersebut.
c. Strategi tempat dan distribusi
Adalah cara perusahaan menyalurkan produk dari tempatnya sampai ketangan
konsumen akhir secara efisien dan efektif, sehingga tidak mengganggu strategi
harga.
d. Strategi promosi
Mencakup usaha mempromoikan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.1.3. Keberhasilan usaha
2.1.3.1 Pengertian keberhasilan usaha
Noor (2007:397) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada
hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis
dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang
melakukan bisnis.
Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwirausaha tidaklah identik
dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi
kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga
menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa
membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya
berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun
maka nilai berusahanya jelas lebih berharga dari pada sebuah organisasi besar
yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.
Menurut Primiana (2009:49) mengemukakan bahwa Keberhasilan usaha
adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya
tujuan organisasi.
2.1.3.2 Faktor-faktor keberhasilan usaha
Faktor-faktor keberhasilan usaha menurut (Suryana, 2006:67):
1. Kemampuan dan kemauan.
Orang yang memiliki kemampuan dan kemauan merupakan orang yang akan
menjadi wirausaha yang sukses, tetapi orang yang hanya memiliki kemauan
saja tetapi tidak memiliki kemampuan tidak akan menjadi seorang wirausaha
yang sukses.
2. Tekad yang kuat dan kerja keras
Memiliki tekad yang kuat dan mau bekerja keras merupakan orang yang akan
berhasil dalam menjalankan usahanya, tetapi orang yang tidak memiliki tekad
yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi
tidak memiliki tekad yang kuat tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
3. Mengenal peluang yang sudah ada dan berusaha meraihnya ketika ada
kesempatan.
2.1.3.3 Dimensi Keberhasilan Usaha
Dimensi keberhasilan usaha menurut Noor (2007:397) adalah sebagai
1. (Laba/Profitability)
Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara
pendapatan dengan biaya.
2. Produktivitas
Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar kecilnya
produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya
menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya
laba yang diperoleh.
3. Daya Saing
Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut
perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila
dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi
pesaing.
4. Kompetensi
Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan
pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat
menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.
5. Terbangunnya citra baik
Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust
external. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada
dalam perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau
percaya dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok,
2.1.4 Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
BadanPusat Statistik (BPS) mengelompokkan UMKM berdasarkan jumlah
tenaga kerja. Usaha yang memiliki 1-4 orang tenaga kerja dikelompokkan sebagai
usaha mikro, 5-19 orang tenaga kerja sebagai usaha kecil 20-99 orang tenaga kerja
sebagai usaha menengah dan bila mencapai 100 orang tenaga kerja atau lebihh
digolongkan sebagai usaha besar (Wismiarsi, 2008:6).
Sementara menurut Kementrian Koperasi dan UKM menyebutkan, bahwa usaha
kecil adalah milik Warga Negara Indonesia baik perorangan maupun berbadan
hukum yang memiliki kekayaan bersih sebanyak-banyaknya Rp. 200.000.000 dan
mempunyai omzet atau nilai output penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000
dan usaha tersebut berdiri sendiri.
1. Kriteria – Kriteria UMKM
Berdasarkan Pasal 6 beserta penjelasannya, pada UU No.20 Tahun 2008 tentang
UMKM, Kriteria UMKM, antara lain:
1.Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta
rupiah)
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000 (dua miliar
lima ratus juta rupiah).
3. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000(sepuluh miliar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 (dua miliar
lima ratus juta) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000 (lima
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul Variabel penelitian Hasil Penelitian
Revina Septika, secara positif dan tidak signifikan negatif dan tidak signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet di Jl.
Dr.Mansyur Medan
Cynthia Kuning di Kota Manado
Orientasi
Usaha keberhasilan usaha; Kemampuan
manajerial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha.
Lies Indriyati mikro dan kecil di wilayah Semarang Barat dengan tingkat adjusted R2 sebesar 0,348 atau 34,8 % dan Efikasi Diri Terhadap
Kewirausahaan (Y)
signifikan terhadap dengan nilai Ftabel (2,59) atau berada dalam daerah penolakan Ho. Dengan demikian Ha diterima,
2.3 Kerangka Konseptual
Harris dalam Suryana (2010:5) menyatakan bahwa seorang wirausaha
yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang
memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individual yang meliputi
melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa untuk menjadi wirausaha yang sukses dan mencapai keberhasilan dalam
usahanya tentu saja pewirausaha harus memiliki kompetensi dalam menghadapi
segala resiko dan tantangan. Salah satu kompetensi itu ialah pengetahuan
kewirausahaan.
Menurut Manalu (2010:2) penerapan pengetahuan kewirausahaan
merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha. Pengetahuan
kewirausahaan berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap keberhasilan
usaha (Rahmadanita, 2016:37).
Setiap wirausaha harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan layak
sebelum memasuki dunia usaha dan memulai usahanya, karena hal itu
berpengaruh langsung pada hasil, dimana akan menentukan titik keberhasilan
pada usaha yang dirintis. Dengan pengetahuan yang cukup para pelaku usaha
dapat menerapkannya pada usaha yang akan dijalankan sehingga mereka dapat
mencapai keberhasilan usaha sesuai target yang mereka inginkan.
Menurut Noor (2007:397) suatu bisnis dikatakan berhasil, bila dapat
mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.
Keunggulan bersaing merupakan suatu manfaat yang ada ketika suatu perusahaan
mempunyai dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang dilihat dari pasar
targetnya lebih baik dibandingkan dengan para kompetitor terdekat. Keunggulan
bersaing sangat penting dalam berwirausaha karena itu berpengaruh langsung
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan skema kerangka
konseptual dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian yang
diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat (Wiratna, 2015:68)
Hipotesis dari penelitian ini yaitu: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
pengetahuan kewirausahaan dan keunggulan bersaing terhadap keberhasilan usaha
rumah makan minang di Kota Medan. Pengetahuan
Pewirausahaan(X1)
Keberhasilan
Usaha (Y)