Lampiran 1. Data Lokasi Penelitian Sistem Pertanian Organik
Lokasi : Kebun organik PPLH Bohorok di Desa Timbang Lawan, Kec. Bahorok Kab. Langkat
Jenis tanah : Podsolik merah kuning Luas areal : 1,48 Ha
Ketinggian tempat : 115 m dpl Mulai pertanian organik :
- 19 Oktober 2005 (luas lahan ± 13.266 m2) - 9 Februari 2010 (luas lahan ± 1.200 m2) Jenis pupuk organik yang digunakan : 1. Pupuk hijau
2. Pupuk kandang sapi 3. Pupuk cair urine kambing 4. Pupuk cair nenas + EM4 Cara aplikasi pupuk organik :
- Pemberian pupuk hijau yaitu pupuk hijau berasal dari rerumputan yang tumbuh di pinggiran bedengan dan dedaunan yang dicacah lalu dikomposkan dengan menggunakan pupuk cair nenas + EM4 untuk mempercepat proses dekomposisi. Dosis pupuk : 10-20 kg / bedeng (1x10 m). Waktu penerapan dilakukan berdasarkan keadaan kesuburan tanah atau sekitar 2 bulan sekali pada awal penanaman.
- Dosis pemberian pupuk kandang sapi : 40-50 kg / bedeng. Waktu penerapan dilakukan berdasarkan keadaan kesuburan tanah atau sekitar 2 bulan sekali pada awal penanaman.
- Pupuk cair urine kambing digunakan sebagai perangsang pertumbuhan tanaman yaitu dengan cara disemprotkan ke daun tanaman dengan dosis 1 : 10 liter air yang dilakukan pada 8 hari setelah tanam.
Sistem Petanian Konvensional
Lokasi : Kebun masyarakat di Desa Timbang Lawan, Kec. Bahorok Kab. Langkat
Jenis tanah : Podsolik merah kuning
Luas areal : ± 1.000 m2
Ketinggian tempat : 115 m dpl Jenis pupuk kimia yang digunakan :
1. Pupuk urea dengan dosis 200-300 kg/Ha. 2. Pupuk SP-36 dengan dosis 50-200 kg/Ha. 3. Pupuk KCl dengan dosis 100 kg/Ha.
Aplikasi pupuk kimia di lakukan sebanyak 3 kali yaitu sebagai berikut.
1. Pupuk dasar, diberikan pada umur 0-7 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan adalah :
- Urea : 1/3 dari dosis
- SP-36 : semuanya (100% dari dosis) - KCl : ½ dari dosis
2. Pupuk susulan I, diberikan pada umur 25-30 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan adalah :
- Urea : 1/3 dari dosis - KCl : ½ dari dosis
3. Pupuk susulan II, diberikan pada umur 45-50 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan adalah :
- Urea : 1/3 dari dosis
Lampiran 2. Kriteria Permeabilitas Tanah Menurut Uhland dan O’Neal (1951) dalam Mukhlis (2007)
Kelas Permeabiitas (cm/jam)
Sangat Lambat < 0,125
Lambat 0,125 - 0,50
Agak Lambat 0,50 - 2,00
Sedang 2,00 - 6,25
Agak Cepat 6,25 - 12,50
Cepat 12,50 - 25,00
Sangat Cepat >25,00
Lampiran 3. Kriteria Klasifikasi Laju Infiltrasi Tanah Menurut Kohnke (1980)
Kriteria Infiltrasi (mm/jam)
Sangat Lambat < 1
Lampiran 4. Kriteria Penilaian Sifat-Sifat Tanah Menurut BPPP Medan (2006) Sifat
Tanah Satuan
Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi
Sangat Lampiran 5. Kriteria pH Tanah Menurut BPPP Medan (2006)