• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kemampuan Wirausaha Terhadap Pengembangan Karir Individu Pada PT.Prudential Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kemampuan Wirausaha Terhadap Pengembangan Karir Individu Pada PT.Prudential Medan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama tiga dasawarsa perekonomian Indonesia mengalami perkembangan

yang sangat pesat yang pada akhirnya terpuruk diterjang krisis moneter yang

berkepanjangan. Krisis moneter yang terjadi menunjukkan bahwa Indonesia belum

mempunyai ketanggguhan dalam perekonomian. Sektor riil yang selama ini menjadi

andalan sumber penerimaan negara seolah-olah berhenti, para pelaku ekonomi

baik pemerintahan (BUMN), sektor swasta (perusahaan-perusahaan swasta) dan

koperasi banyak yang tidak lagi bisa bangkit untuk menjalankan usahanya.

Krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan

kondisi perekonomian menjadi buruk. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 5

(lima) tahun terakhir yakni dari tahun 2008 sampai dan dengan tahun 2012 dapat

dilihat pada Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1:

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2008-2012

Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2008; Tahun 2009; Tahun 2010; Tahun 2011; Tahun 2012. Bank Indonesia.

NO. TAHUN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (%)

1. 2008 6,10

2. 2009 4,50

3. 2010 6,10

4. 2011 6,50

(2)

Dari Tabel 1.1 di atas dapat kita lihat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia

selama 5 (lima) tahun terakhir berfluktuasi. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi

pada tahun 2011 yakni sebesar 6,50 % yang kemudian menurun pada tahun 2012

menjadi sebesar 6,20 %. Sejak tahun 1996 pendapatan per kapita sebesar US$

1124,16 menurun hingga US$ 459,23 pada tahun 1998 kemudian naik pada tahun

1999 menjadi US$ 664,74 meningkat terus hingga US$ 3494,60 pada tahun 2011.

Krisis multidimensional yang melanda bangsa Indonesia sejak tahun 1996

tidak saja melumpuhkan dunia usaha, tetapi juga menggoyahkan sendi-sendi

kesejahteraan masyarakat luas. Dunia kerja menjadi kian sempit, sementara

masyarakat yang membutuhkan pekerjaan terus meningkat.

Kondisi tersebut menghasilkan banyak tenaga kerja kehilangan pekerjaan

karena diberhentikan agar biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dapat ditekan.

Sebagian dari pekerja tersebut mungkin saja beralih bekerja ke perusahaan lain atau

membuka usaha baru dengan keterampilan yang dimilikinya, namun sebagian dari

mereka belum pasti mendapat keuntungan yang sama. Hal ini berakibat pada

peningkatan jumlah pengangguran. Pengangguran yang pada tahun 1997 hanya

(3)

naik menjadi 5,4% tahun 1998. Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS)

menyebutkan,sekitar 1,4 juta orang kehilangan pekerjaan di sektor formal,

Sementara pada sektor non formal menjadi 57,3 juta orang pada tahun 1998 (Feri

Dhanu Setyawan dalam Riyanti, 2003:2).

Adanya pengangguran dalam anggota keluarga berarti masalah bagi anggota

keluarga yang lain. Sebab, mereka terpaksa menanggung beban hidup anggota

keluarga yang menganggur. Secara luas, ini juga berarti pengangguran yang

disebabkan ketiadaan lapangan kerja akhirnya menjadi beban tanggungan

masyarakat juga. Pengangguran ini bukanlah hasil sebuah pilihan untuk tidak

bekerja, tetapi akibat dari semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan, terutama di

kota-kota besar.

Masyarakat yang tinggal di perkotaan sering mengharapkan mendapat

pekerjaan formal di kantor-kantor, baik pemerintah maupun swasta. Namun, justru

sektor seperti itulah yang pada masa-masa ini paling merasakan dampak krisis

ekonomi yang berkepanjangan. Konsekwensinya adalah efisiensi tenaga kerja

dengan sedikit menyerap tenaga kerja baru.

Pada tahun 1996 tingkat pengangguran masih 4,9 persen, dua tahun setelah

krisis naik menjadi 6,3 persen, lalu naik lagi menjadi 8,1 persen pada tahun 2001.

Setahun kemudian angka pengangguran merangkak naik menjadi 9,1 persen yang

(4)

angkatan kerja. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga

memperkirakan pada tahun 2004 jumlah angkatan kerja akan mencapai 102,88 juta

orang, termasuk angkatan kerja baru 2,10 juta orang (Sukernas-BPS 2002).

Lapangan kerja yang terbatas membuat orang mencari jalan untuk bertahan

hidup agar dapat hidup layak. Oleh karena itu untuk menumbuhkan perilaku

wirausaha pada masyarakat luas khususnya para pencari kerja akan sangat penting

dan strategis bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang bermutu,

memiliki kejelian dalam menciptakan peluang usaha sendiri yang kreatif dan tetap

proaktif mengembangkan usaha tanpa meninggalkan potensi lokal dalam

menghadapi pasar global.

Berwirausaha merupakan satu alternatif jalan keluar terbaik. Wirausaha

adalah orang yang memiliki dan mengelola serta menjalankan usahanya. Wirausaha

didefinisikan sebagai orang yang memiliki gagasan (idea man) dan manusia kerja

(Man of action) sering dikaitkan orang yang inovatif atau kreatif (Holt, 2000:85).

Orang yang mendorong perubahan sangat penting dalam menemukan

kemungkinan-kemungkinan baru. Wirausaha adalah orang yang suka mengambil

resiko dan mampu mengembangkan kreatifitasnya. Terdapat berbagai macam

penggolongan mengenai wirausaha. Gartner (2001 : 268) menggolongkan tipe

kewirausahaan berdasarkan bagaimana aktifitas kewirausahaan yang dilaksanakan.

(5)

jaringan (network) dalam transaksinya, (3) transfer keterampilan yang diperoleh

dari situasi pekerjaan terdahulu, (4) membeli perusahaan, (5) mengungkit keahlian,

(6) mengamalkan pelatihan dan memproduksi produk, (7) mengejar ide yang unik,

dan (8) aktifitas bisnis yang berbeda dari pengalaman sebelumnya.

Salah satu bentuk wirausaha yang dapat menjawab permasalahan di atas

adalah berusaha sendiri sebagai agen pada PT PRUDENTIAL. Konsep PT PRUDENTIAL

merupakan salah satu metode pemasaran dengan membuat jaringan (network).

Agen pada PT PRUDENTIAL dalam menjalankan strategi pemasaran secara

bertingkat dituntut memiliki kejelian berimprovisasi untuk mempengaruhi orang

lain agar mau bergabung bersama-sama dalam menjalankan usaha asuransi.

Kehidupan dan kegiatan manusia pada hakikatnya mengandung berbagai hal

yang menunjukkan sifat hakikat dari kehidupan itu sendiri. Sifat hakikat yang

dimaksud di sini adalah suatu sifat yang tidak kekal yang selalu menyertai

kehidupan dan kegiatan manusia, baik sebagai pribadi, kelompok atau bagi

masyarakat dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya.

Tidak seorangpun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang

akan datang secara sempurna, meskipun dengan menggunakan berbagai alat

analisis. Setiap ramalan yang dilakukan tidak akan terlepas dari kesalahan

(6)

dilakukan. Penyebab melesetnya hasil ramalan tersebut karena di masa yang akan

datang penuh dengan ketidakpastian. Bahkan untuk hal-hal tertentu sama sekali

tidak dapat diperhitungkan seperti maut dan rezeki. Jadi wajar jika

terjadi sesuatu di masa yang akan datang hanya dapat direka-reka semata. Keadaan

yang tidak kekal, merupakan sifat alamiah yang mengakibatkan adanya

suatu keadaan yang tidak dapat diramalkan lebih dahulu secara cepat.

Dengan demikian keadaan tersebut tidak akan pernah memberikan rasa pasti.

Karena tidak adanya suatu kepastian, tentu saja akhirnya sampai pada

suatu keadaan yang tidak pasti pula. Keadaan yang tidak pasti

tersebut dapat berwujud dalam berbagai bentuk dan peristiwa yang biasanya selalu

dihindari. Keadaan yang tidak pasti, kemungkinan dapat terjadi baik dalam

bentuk atau peristiwa yang belum tentu menimbulkan rasa tidak aman yang lazim

disebut “ risiko”, sehingga dapat mengurangi rasa ketidakpastian dari manusia.

Resiko di masa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang

misalnya kematian, sakit atau resiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis

resiko yang dihadapi dapat berupa resiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan,

kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang akan dihadapi

harus ditanggulangi, sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.

Untuk mengurangi resiko yang tidak kita inginkan di masa yang akan datang,

(7)

Atau resiko lainnya,diperlukan perusahaan yang mau menanggung

resiko.Perusahaan yang mau menanggung resiko tersebut adalah

perusahaan asuransi yang mau dan sanggup menanggung setiap resiko yang bakal

dihadapi nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini disebabkan

perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan usaha

pertanggungan terhadap resiko yang akan dihadapi oleh nasabahnya.

Menurut Kasmir (2008 : 292), dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut

Assurantie yang terdiri dari kata “assuradeur” yang berarti penanggung dan

“geassureerde” yang berarti tertanggung. Kemudian dalam bahasa Perancis disebut

“Assurance” yang berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi. Sedangkan dalam

bahasa latin disebut “Assecurare” yang berarti menyakinkan orang.

Selanjutnya dalam bahasa Inggris kata asuransi disebut “Insurance” yang

berarti menanggung sesuatu yang mungkin atau tidak mungkin terjadi dan

“Assurance” yang berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi.

Di Indonesia pengertian Asuransi seperti yang terdapat di dalam

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1992 Tentang Usaha Asuransi adalah sebagai berikut:

Assuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,

dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan

menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung

(8)

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita

tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan.

Pengertian otentik KUHD Pasal 246, ada empat unsur yang terlibat dalam

asuransi, yaitu sebagai berikut :

1. Penanggung atau investor adalah yang memberikan proteksi.

2. Tertanggung atau insurer adalah si penerima proteksi.

3. Peristiwa atau accident yang tidak diduga atau tidak diketahui

sebelumnya atau peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian.

4. Kepentingan atau interest yang diasuransikan yang mungkin

akan mengalami kerugian disebabkan oleh peristiwa itu.

Usaha asuransi adalah suatu mekanisme yang memberikan perlindungan

pada tertanggung apabila terjadi risiko di masa mendatang. Apabila risiko tersebut

benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai

yang diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung. Mekanisme perlindungan

ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis yang penuh dengan resiko. Secara

(9)

para pelaku bisnis akan mempertimbangkan usaha untuk mengurangi resiko yang

dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah tangga, asuransi juga

dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi yang akan dihadapi apabila

ada salah satu anggota keluarga menghadapi resiko cacat atau meninggal.

Usaha peransuransian merupakan salah satu lembaga keuangan yang dapat

mengalihkan dan melindungi risiko tersebut. Peransuransian menghimpun

dana untuk menutupi risiko yang terjadi, di mana bila nasabah mengalami

resiko, ia akan mendapat ganti rugi atau uang pertanggungan jawab atau

pembiayaan yang menjadi haknya. Pembiayaan merupakan salah satu unsur

penting dalam asuransi karena merupakan kewajiban bagi pihak penanggung

kepada tertanggung yang diakibatkan oleh peristiwa yang terjadi. Besarnya

jumlah pembiayaan yang diberikan penanggung kepada tertanggung dipengaruhi

oleh beberapa faktor antara lain premi yang dibayar nasabah, jangka waktu

pembayaran dan umur nasabah.

Dalam perjanjian asuransi, tertanggung dan penanggung mengikat suatu

perjanjian tentang hak dan kewajiban masing-masing. Perusahaan asuransi

membebankan sejumlah premi yang harus dibayar tertanggung. Premi yang harus

dibayar sebelumnya sudah ditaksirkan terlebih dahulu atau diperhitungkan dengan

nilai resiko yang akan dihadapi. Semakin besar resiko, semakin besar premi yang

(10)

Perjanjian asuransi tertuang dalam polis asuransi, di mana disebutkan syarat

-syarat, hak-hak, kewajiban masing-masing pihak, jumlah uang yang

dipertanggungkan dan

jangka waktu asuransi. Jika dalam masa pertanggungan terjadi resiko, pihak asuran

si akan membayar sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat dan ditandatangani

bersama sebelumnya. Sekarang ini masyarakat semakin paham mengenai pentingn

ya asuransiyang dapat memberikan perlindungan atau suatu yang berharga, sehingg

a peluang ini memberikan motivasi bagi pengusaha yang ingin membangun atau m

engembangkan usaha di bidang asuransi, di mana pemerintah juga mendukung

seperti lembaga keuangan lainnya.

Prudential Life Assurance adalah lembaga asuransi yang bergerak dalam

bidang asuransi jiwa yang menyediakan beberapa jenis produk yang dapat dipilih

oleh calon nasabah tetapi produk yang paling banyak dipilih oleh para nasabah

biasanya disebut produk unggulan. Produk-produk unggulan dari PT Prudential

Life Assurance Medan adalah PRUlink fixed pay, PRUlife, PRUlife for juveniles,

PRUmajor medical, PRUaccident plus, PRUprotector plan, PRUmed, PRUlink

assurance account plus, PRUlink investor account, PRUlink syariah

assurance account, PRUlink syariah investor account, PRUhospital care, PRUsave,

(11)

hubungan yang harmonis berkesinambungan dengan para nasabah, melalui

penyediaan berbagai produk dan jasa yang menawarkan nilai tambah dari sisi

keuangan dan perlindungan.

Prudential Indonesia menutup tahun 2008 dengan total pendapatan premi

mencapai Rp 7,02 triliun, atau meningkat sebesar 27,5 % jika dibandingkan

dengan tahun 2007. Rasio Risk Based Capital (RBC) perusahaan di akhir tahun

2008 mencapai 206 %, melampaui ketentuan minimum dari Departemen

Keuangan sebesar 120 %. Rasio RBC merupakan indikator dan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban perusahaan, baik kewajiban saat

ini maupun di masa depan. Sebagai salah satu contoh kewajiban yang utama

adalah kewajiban membayar klaim kepada para nasabah.

Kinerja dana-dana Prulink pada umumnya tetap memberikan hasil

investasi yang baik dan menunjukkan jejak kinerja investasi jangka panjang yang

positif terutama pada dana-dana yang diluncurkan di tiga tahun yang lalu. Perlu

diingat bahwa dana PRUlink Rupiah Managed Fund plus baru diluncurkan pada

September 2008, sementara tiga dana investasi Syariah baru diluncurkan pada

September 2007, yang terpenting dalam menilai kinerja investasi adalah melihat

tolok ukurnya di jangka panjang, dan bukan melihat kinerja jangka pendek.

(12)

1. Unit Manager.

2. Under Writing.

3. Residence Manager.

4. Bagian Ilustrasi Produk.

5. Bagian Pemulihan Polis.

6. Bagian Perubahan Polis.

7. Bagian Klaim.

8. Bagian Kasir.

9. Bagian Kuitansi.

10. Bagian Penagihan.

Para fund manager dana investasi konvensional di Prudential Asset

Management (PAM) Asia yang investasinya dikelola di Singapura serta pengelola

dana investasi syariah Prudential Fund Management Berhad (PFMB) di Malaysia

terus berupaya memberikan yang terbaik dalam memaksimalkan investasi

melalui kondisi ekonomi dunia yang bergejolak. Para fund manager professional

di PAM dan PFMB ini, dengan pengetahuan mereka serta rekam jejak yang sangat

baik dalam jangka panjang, akan terus mendedikasikan diri demi merealisasikan

potensi hasil investasi yang terus membaik dalam jangka panjang.

Tahun 2009 ini juga akan menjadi tahun yang penuh tantangan untuk

(13)

pemodal dunia kepada sektor keuangan dan perbankan kemungkinan belum akan

pulih. Namun kami percaya iklim bisnis akan membaik pada waktunya, layaknya

terjadi dalam sebuah siklus naik turunnya pasar keuangan dunia. Untuk itu, PT

Prudential Life Assurance akan terus berupaya meningkatkan kualitas

pelayanan bagi para nasabahnya. Pada Tabel 1.2 berikut dapat dilihat produk

unggulan PT

Prudential.

Tabel 1.2

Perkembangan Produk Unggulan P.T Prudential Sumber: P.T Prudential

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis dan

mengevaluasi melalui penyusunan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh

PRUlink 2008 2005-

2008

Sejak Peluncuran PRUlink Rupiah Managed Fund -13.56% 11.35% 14.19%

PRUlink Rupiah Managed Fund Plus - - -5.28%

PRUlink US Dollar Fixed Income Fund -24.61% -4.64% 3.12% PRUlink Rupiah Equity Fund -50.05% 5.60% 17.08% PRUlink Rupiah Fixed Income Fund 1.04% 10.72% 11.16%

PRUlink RupiahCash Fund 6.21% 7.70% 8.79%

(14)

Kemampuan Wirausaha Terhadap Pengembangan Karier Individu

Pada PT Prudential Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah kemampuan wirausaha berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pengembangan karir individu pada PT PRUDENTIAL.

I.3. Tujuan dan Manfaat penelitian

I.3.1. Tujuan penelitan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh

kemampuan wirausaha terhadap pengembangan karir individu pada PT

PRUDENTIAL.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Hasil Penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi PT

Prudential untuk terus meningkatkan kualitas agar terciptanya loyalitas

konsumen.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan penerapan ilmu pengetahuan yang peneliti peroleh

dari bangku perkuliahan kemudian memperdalam pengetahuan di bidang

manajemen Sumber Daya Manusia agar dapat diimplementasikan kembali

(15)

3. Bagi Pihak lain

Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam

Gambar

Tabel 1.1:
Tabel 1.2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk merancang dan membuat antena Vivaldi tapered slot di frekuensi 1 - 5 GHz karena alat yang di gunakan untuk pendeteksian obyek yang

Tabel diatas, menunjukkan bahwa dari 17 perawat shift siang, ada 12 orang perawat sebelum shift pagi memiliki tekanan darah sistolik normal, serta 12 perawat

Untuk menentukan jenis peptida yang terbentuk pada selada, dilakukan dengan menghitung perbandingan komposisi asam amino.. Hasil perhitungan perbandingan asam amino

Menurut Stanton (2010) yang diterjemahkan oleh Y. Lamarto menjelaskan terdapat empat indikator yang mencirikan harga yaitu :.. Keterjangkauan harga Konsumen bisa menjangkau harga

Dan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, perilaku yang dimunculkan akan berbeda dalam menghadapi sesuatu, untuk melakukan kebutuhan secara riligius membutuhkan niat

Disarankan agar bank dalam mengelola layanan internet banking lebih meningkatkan pengembangan dan penggunaan produk internet banking dengan orientasi pada nasabah yang

Standar ini memuat prosedur untuk melakukan pengukuran statis kadar serat asbes di udara tempat kerja mulai dari tata cara pengambilan contoh sampai dengan analisis

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil dari perhitungan SPSS menunjukkan persamaan antara jumlah biaya promosi (x) dengan laba bersih (y) adalah sebagai berikut : Y =