• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Hukum dalam Pembangunan Ekonomi da

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Hukum dalam Pembangunan Ekonomi da"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum yang menjamin tinggi supremasi hukum, yang terefleksi dalam penegakan hukum dan keadilan berdasarkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Upaya ke arah tersebut dilakukan dengan cara: (1) mengadakan penataan ulang lembaga kenegaraan; (2) peningkatan kualifikasi aparat negara; dan (3) penataan ulang perundang-undangan yang berlaku.

Bergulirnya reformasi yang terjadi sejak tahun 1997 memberikan harapan besar bagi terjadinya perubahan di segala aspek kehidupan berbangsa dang bernegara, yaitu politik, ekonomi, dan hukum. Dalam penyelenggaraan pemerintahan negara, perubahan yang diharapkan adalah menuju penyelenggaraan pemerintahan negara yang lebih demokratis, transparan, dan memiliki akuntabilitas tinggi serta terwujudnya good govermace dan kebebasan berbuat.

Hasil perubahan UUD 1945 melahirkan bangunan kenegaraan dan sistem pemerintahan yang lebih transparansi, demokratis, dan jaminan kepastian hukum bagi masyarakat pencari keadilan menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa bebas dari pelanggaran norma etika, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagimana peran hukum dalam pembangunan ekonomi ?

2. Apa saja peran hukum dalam mewujudkan kesejahteraan ekonomi ? 3. Apa dan bagaimana reformasi hukum di Indonesia ?

(2)

2.1 PERAN HUKUM DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI. 2.1.1 Hubungan Antara Hukum dengan Ekonomi

Dalam memahami aspek-aspek hukum dalam ekonomi dihadapkan pada dua disiplin ilmu yang berbeda secara bersamaan, yaitu ilmu hukum dan ilmu ekonomi. Ilmu hukum bersifat normatif, idealnya yang merupakan kristalisasi dari sistem nilai, budaya, idiologi, refleksi kebiasaan, serta keputusan otoritas publik. Sementara ilmu ekonomi dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang mempelajari bagaimana dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas dapat memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

Penelitian mengenai hubungan hukum dengna ekonomi sudah dilakukan oleh para ahli ilmu sosial sejak abad 18, dan hasil penelitian pada umumnya menyimpulkan adanya korelasi atau hubungan yang demikian erat diantara keduanya. Hubungann hukum dengan ekonomi bukan hubungan satu arah, tetapi hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi. Kegiatan ekonomi yang tidak didukung oleh hukum akan mengakibatkan terjadi kekacauan, sebab apabila para pelaku ekonomi dalam mengejar keuntungan tidak dilandasi dengan norma hukum maka akan menimbulkan kerugian salah atu pihak.

Hukum dan ekonomi digambarkan sedemikian erat hubungannya, terutama yang menyangkut bidang ekonomi perusahaan dan ekonomi makro yang ruang lingkupnya mencakup interaksi bisnis diantara para pelaku usaha. Interaksi itu sangat memerlukan aturan hukum yang harus diikuti oleh semua pihak.

Bila disederhanakan bahwa hukum akan memberi tuntunan, pegangan, serta menciptakan kaedah-kaedah hukum bagi kegiatan ekonomi. Hukum dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi yang dikehendaki atau yang dicita-citakan.

(3)

perselisihan diantara pelaku ekonomi. Fungsi hukum salah satunya adalah mengatur kehidupan manusia bermasyarakat di dalam berbagai aspek. Manusia melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, oleh karena itu manusia melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Interaksi ini sering kali tidak berjalan dengan baik karena adanya benturan kepentingan diantara manusia yang berinteraksi. Agar tidak terjadi perselisihan maka harus ada kesepakatan bersama diantara mereka. Kegiatan ekonomi sebagai salah satu kegiatan sosial manusia juga perlu diatur dengan hukum agar sumber daya ekonomi, pemanfaatan dan kegiatannya dapat berjalan dengan baik dengan mempertimbangkan sisi keadilan bagi para pelaku ekonomi. Hukum atau peraturan perekonomian yang berlaku disetiap kelompok sosial atau suatu bangsa berbeda-beda tergantung kesepakatan yang berlaku pada kelompok sosial atau bangsa tersebut.

Di Indonesia, peraturan yang lahir sebagai kebijakan-kebijakan pemerintah dalam kegiatan ekonomi haruslah sejalan dengan aturan tertinggi sebagai konstitusi Neagara Indonesia sehingga dapat dikatakan sebagai aturan yang sinkron satu sama lain. Ketentuan yang mengatur ekonomi kerakyatan di Indonesia terdapat dalam konstitusi UUD 1945. Hal tersebut tercantum dalam pasal 33 UUD 1945 yang berisi:

 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan

 Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang bnyak dikuasai oleh negara

(4)

maksud meningkatkan daya saing perekonomian nasional yang lebih solid, sehingga memiliki arah yang jelas, strategi yang tepat, fokus dan terukur.

2.1.2 Defenisi Pembangunan Ekonomi

Menurut wikipedia Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penududuk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.

Beberapa defenisi Pembangunan Ekonomi menurut para ahli:

Sadano Sukirno (1996:33), Pembangunan Ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penguunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.

Adam Smith Pembangunan Ekonomi merupakan proses perpaduan anatara pertumbuhan penududuk dan kemajuan teknologi ( Suyana, 2000:55)

Prof. Meier (dalam Adisasmita, 2005:205) mendefenisikan pembangunan ekonomi sebagai proses kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang panjang.

(5)

Menurut Hasan (2007) Islam melihat Pembangunan Ekonomi sebagai pertumbuhan kematangan manusia, diamana kemajuan materi harus menunjang kematangan spiritual. Beberapa tujuan penting harus diprioritaskan seperti: pertumbuhan diiringi dengan tenagabkerja penuh, stabilitas ekonomi, keadilan distributif dan kepedulian terhadap alam.

Dari beberapa pengertian Pembangunan Ekonomi diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa Pembangunan Ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk mengembangkan perekonomian dan taraf hidup masyarakatnya. Atau suatu proses multidimensional yang menyebabkan pendapatan perkapita penududuk suatu negara meningkat dalam jangka panjang.

Pembangunan Ekonomi mempunyai empat sifat penting yaitu:

 Suatu proses perubahan yang terus menerus  Mengakibatkan perubahan sosial

 Berupaya meningkatkan GNP per kapita

 Ekonomi berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.

Beberapa kriteria pengukuran keberhasilan Pembangunan Ekonomi diantaranya adalah: pendapatan nasional, pendapatan per kapita, distribusi pendapatan, peranan sektor industri dan jasa, kesempatan kerja, stabilitas ekonomi, dan neraca pembayaran luar negeri.

2.1.3 Peran Hukum dalam Pembangunan Ekonomi di Indonesia

(6)

sehingga laju pertumbuhan ekonomi dapat terarah dan mempunyai rel yang pasti sehingga tidak terjadi ketimpangan dalam kegiatan ekonomi.

Pembangunan ekonomi dilaksankan untuk mencapai kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan demikian perlu diciptakan hukum yang berperan mengatur perekonomian dengan memberikan pembatasan-pembatasan tertentu kepada pihak yang kuat dan memberikan peluang-peluang kepada pihak yang lemah dalam rangka mencapai keadilan.

Dengan adanya regulasi hukum dalam kegiatan ekonomi dapat mencegah adanya tindakan sewenang-wenangan dari pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah. Dengan demikian diharapkan pembangunan ekonomi akan berjalan adil dan menunjang perekonomian, karena melalui hukum masyarakat diarahkan untuk melakukan atau tidak melakukan hal-hal tertentu untuk mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan.

Peranan hukum dalam pembangunan Ekonomi Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Hukum sebagai ‘a tool of social engineering’

(7)

masyarakat berubah, tetapi hukum harus tampil untuk mereka sosial agar masyarakat berubah.

2. Hukum sebagai ‘a tool of social control’

Manusia sebagai mahluk sosial tidak lepas dari kepentingan dan kebutuhan yang diinginkan, baik secara pribadi maupun kelompok. Dalam pencapaian kepentingan dan kebutuhan tersebut agar tidak terjadi konflik, maka diperlukan aturan agar kepentingan dan kebutuhan itu tercapai dengan baik dan tidak slaing merugikan. Aturan-aturan bisa berbentuk kebiasaan yang sudah menjelma sacar turun temurun, atau bisa juga terwujud sebagai peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh negara. Disini hukum diperlukan sebagai kontrol sosial dan menjaga ketertiban dalam kehidupan masyarakat dalm pembangunan ekonomi.

3. Hukum sebagai alat kontrol pembangunan

Pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara merupakan suatu keharusan. Sebab dengan pembangunan tersebut kesejahteraan rakyat dapat dicapai. Salah satunya adalah dengan pembangunan ekonomi, sebab dengan pembangunan ekonomi itu maka output atau kekayaan suatu masyarakat akan bertambah. Pembangunan ekonomi perlu dilaksankan demi kehidupan manusia yang layak dan dapat mencapai kesejahteraan. Oleh karena pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan di Indonesia mencakup jangkauan yang sangat luas, maka diperlukn hukum untuk memayungi seluruh kegiatan pembangunan yang sedang dan akan dilaksankan itu. Peran hukum sebagai alat pembangunan tersebut sangat diperlukan, baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun ketika dilakukan pengendalian mapun pengawasan. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi tidak boleh lepas dari berbagai hukum, baik kegiatan itu dilakukan badan usaha mapun perseorangan. 4. Hukum sebagai sarana penegak keadilan

(8)

baik, maka keadilan akan terwujud. Apabila hukum dan keadilan dapat bersatu, maka akan terwujud ketertiban dan kedamaian serta kebahagiaan dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu hukum harus berperan aktif dalam mewujudkan keadilan dan hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu dan pilih kasih.

5. Hukum sebagai sarana pendidikan masyarakat

Agar hukum dapat berperan secara efektif dalam rangka pendidikan masyarakat, maka sangat penting hukum-hukum yang akan diberlakuakan, disosialisasiakn dulu kepada masyarakat. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat siap menerima hukum itu untuk dilaksanakannya. Dengan demikian masyarakat menaaati hukum bukan karena paksaan, karena mereka mengerti tentang hukum dan sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalm masyarakat itu sendiri.

2.1.4 Peran Hukum Islam dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

Meskipun sistem Ekonomi di Indonsia tidak secara langsung disebut sebagai sistem Ekonomi Islam tetapi Ekonomi Pancasila pada dasamya sama saja, karena sistem yang dijalankannya diilhami dengan nilai-nilai Islam, saat ini yang kita butuhkan adalah substansinya dengan tanpa menaiikan kulit luar tetapi yang lebih urgen adalah esensinya.

Saat ini perkembangan ekonomi Indonesia masih mengalami perjalanan yang labil disebabkan beberapa faktor yang menghambat perjalanan itu, baik faktor politik, sosial, pendidikan, hubungan Internasional, sitsem pemerintahan yang belum mapan yang menyebabkan perkembangan ekonomi Indonesia tidak stabil. Apalagi dengan naiknya harga BBM yang berimplikasi kepada naiknya semua harga sektor kehidupan. Bersamaan dengan itu pengangguran di Indonesia juga semakin meningkat, taraf pendidikan ekonomi masyarakat juga semakin rendah, sedangkan ekonomi internasional memaksa kita untuk terus melangkah.

(9)

Syari'ah yang lebih berkiprah di bidang perbankkan, dalam pemberdayaan modal umatpun telah ada koperasi ( BMT ) yang mendukung ekonomi kerakyatan dengan orientasi kepada kesejahteraan bersama.

Menurut Prof. Alie Yafie dalam bukunya Fiqh Perdagangan Bebas, Islam memberikan sumbangsih pemikiran dalam hal perkembangan ekonomi di Indonesia melalui:

1. pencerahan umat terhadap Moral dalam berekonomi, karena Islam lebih mengedepankan ajaran Akhlaq.

2. Sistem Ekonomi yang diangkat oleh Islam di Indonesia adalah ekonomi yang berorientasi kepada kesejahteraan bersama, adil dan demokratis. 3. Ekonomi Islam berusaha membuat ekonomi Indonesia mengangkat

ekonomi rakyat kecil

menjadi berkembang; dengan bantuan kongkret pemberian modal yang lebih berpihak kepada peminjam.

4. Barang hasil produk industri di Indonesia lebih di tekankan pada kualitas Halal dan Haram berdasarkan dengan fatwa MUI.

5. Pembentukan sistem perdagangan MLM ( Multi Level Marketing ) yang lebih Islami oleh sebagian Pengusaha Islam seperti, Ahad -Net, MQ-Net, Revell Global, Tianshi, dll.

Pandangan Ali Yafie ini cukup relevan dengan usaha umat Islam di Indonesia dalam membangun perekonomian walaupun memang masih dalam tarap perkembangan karena memang bersaing dengan ekonomi Liberal, Plural, yang menghalalkan segala cara dengan orientasi kepuasaan monopoli.

2.2 PERAN NEGARA HUKUM DALAM MEWUJUDKAN

(10)

Hubungan antara masyarakat dengan hukum merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dapat ditegaskan bahwa hukum memiliki fungsi untuk mengatur kehidupan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya, sehingga melalui aturan itu bisa terwujud masyarakat yang sejahtera, sesuai yang diamanatkan dari tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Hukum bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok seluruh masyarakat dan sebagai perangkat kemasyarakatan hukum berfungsi sebagai pedoman bertingkah laku, sebagai sarana untuk menjaga kebutuhan masyarakat dan sebagai sisitem pengendalian sosial agar teciptanya kesejahteraan masyarakat.

Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, harus didukung oleh sekurang-kurangnya tiga pilar yaitu negara, pemerintah, hukum, dan aparatur penegak hukum. Hal tersebut tersurat pada alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Selanjutnya, untuk sungguh-sungguh mewujudkan kesejahteraan masyarakat itu maka kemudian pemerintah membentuk peraturan perundang-undangan yang tentunya berpihak kepada masyarakat luas. Hal ini berarti materi (subtansi) undang-undang haruslah sedemikian baik, mengandung niali-nilai keadilan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Jika secara undang-undang sudah baik, maka harus juga didukung oleh aparatur penegak hukum yang memiliki integritas moral yang tinggi untuk menegakkan hukum. Belum terpenuhinya standar integritas moral aparat penegak hukum selama ini khususnya hakim sebagai ujung tombak dalam penegakan hukum di Indonesia merupakan salah satu kendala terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

(11)

Hukum Ekonomi Indonesia juga harus mampu memegang amanat UUD 1945 (amandemen) pasal 27 ayat (2) yang berisi : “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Negara juga memiliki kewajiban untuk mensejahteraan rakyatnya, sehingga perekonomian harus dapat mensejahterakan seluruh rakyat, sementara fakir miskin dan anak yang terlantar juga perlu dipelihara oleh Negara. Negara perlu membuat iklim yang kondusif bagi usaha dan bagi masyarakat yang tidak mampu dapat diberdayakan. Sementara yang memang tidak dapat berdaya seperti orang sakit, cacat perlu diberi jaminan sosial (Pasal 34 UUD 1945).

Adapun pada pasal 18A ayat (2) yang berisi: “Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang”. Pada pasal tersebut sangat jelas menunjukkan bahwa masalah pemanfaatan sumberdaya juga diatur dalam undang-undang ini. Tujuan utama desentralisasi adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penyelenggaraan urusan/fungsi/tanggung jawab pemerintahan untuk penyediaan pelayanan masyarakat lebih baik. Pelaksanaan otonomi daerah yang baik akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

(12)

pemerintah pusat dan daerah dalam melakukan perumusan dan sosialisasi mengenai batasan-batasan dan sanksi hukum yang jelas bagi pelaku ekonomi baik tingkat pusat maupun daerah, yang kemudian ditetapkan menjadi peraturan atau kebijakan pemerintah pusat maupun daerah.

2.3 REFORMASI HUKUM 2.3.1 Defenisi Reformasi Hukum

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, reformasi hukum adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan di bidang hukum dalam suatu masyarakat atau negara. Sedangkan menurut Menteri Kehakiman Muladi, reformasi hukum adalah proses demokratisasi dalam pembuatan, penegakkan, dan kesadaran hukum. Dalam hal pembuatan hukum bukan aspirasi penguasa saja yang ditonjolkan melainkan juga harus mendengarkan aspirasi dari siapa saja yang berkepentingan dengan pemerintahan (pemangku kepentingan). Reformasi hukum mempunyai arti penting guna membangun desain kelembagaan bagi pembentukan negara hukum yang dicita-citakan. Untuk kepentingan itu dalam sistem politik yang demokratis, hukum harus memberi kerangka struktur organisasi formal bagi bekerjanya lembaga-lembaga negara, menumbuhkan akuntabilitas normatif dan akuntabilitas publik dalam proses pengambilan keputusan politik, serta dapat meningkatkan kapasitasnya sebagai sarana penyelesaian konflik politik. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Cakupan reformasi hukum

(13)

ekonomi yang dapat memunculkan kecenderungan terjadinya globalisasi hukum (misal: ketentuan-ketentuan hukum menyangkut commerce, transaction, e-signature, kontrak-kontrak internasional, perdagangan barang dan jasa, perlindungan hak kekayaan intelektual, komersialisasi antariksa dll) namun juga adaptasi terhadap paradigma baru dalam sistem pemerintahan khususnya berkaitan dengan otonomi daerah, misalnya kemungkinan berlakunya ketentuan-ketentuan hukum adat setempat bagi hubungan-hubungan hukum atau peristiwa peristiwa hukum tertentu. Pembenahan materi/substansi hukum tersebut bisa dilaksanakan melalui 3 alternatif, yaitu:

 Merumuskan dan menetapkan ketentuan-ketentuan hukum baru untuk hal-hal yang sama

sekali belum diatur,

 Melakukan transformasi dari ketentuan-ketentuan hukum internasional menjadi ketentuan

hukum nasional melalui instrumen pengesahan/ratifikasi perjanjian-perjanjian internasional

terkait,

 Memodifikasi ketentuan-ketentuan hukum yang sudah ada untuk mengikuti perkembangan

kesadaran dan kebutuhan hukum yang berkembang dalam masyarakat.

2.3.2 Misi dan tujuan reformasi hukum

(14)

hukum dalam masyarakat. Melalui tegaknya supremasi hukum, maka hukum akan benar-benar berfungsi sebagai rambu-rambu dan sekaligus pedoman bagi semua pihak, baik penyelenggara negara dan pemerintahan, penegak hukum,pelaku usaha dan masyarakat umum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2.3.3 Reformasi Hukum di Indonesia

Kondisi Hukum Indonesia saat ini belum dilaksanakan sesuai dengan azaz hukum yang berkeadilan. Hal ini dapat dilihat sorotan yang amat tajam dari seluruh lapisan masyarakat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap dunia hukum di Indonesia. Dari sekian banyak bidang hukum, dapat dikatakan bahwa hukum pidana menempati peringkat pertama yang bukan saja mendapat sorotan tetapi juga celaan yang luar biasa dibandingkan dengan bidang hukum lainnya. Bidang hukum pidana merupakan bidang hukum yang paling mudah untuk dijadikan indikator apakah reformasi hukum yang dijalankan di Indonesia sudah berjalan dengan baik atau belum. Hukum pidana bukan hanya berbicara tentang putusan pengadilan atas penanganan perkara pidana, tetapi juga meliputi semua proses dan sistem peradilan pidana (criminal justice system). Proses peradilan berawal dari penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian dan berpuncak pada penjatuhan pidana dan selanjutnya diakhiri dengan pelaksanaan hukuman dan pembinaan di lembaga pemasyarakatan.

(15)

 Sistem peradilan yang dipandang kurang independen dan imparsial

 Belum memadainya perangkat hukum yang mencerminkan keadilan sosial  Inkonsistensi dalam penegakan hukum

 Masih adanya intervensi terhadap hukum

 Lemahnya perlindungan hukum terhadap masyarakat

 Rendahnya kontrol secara komprehensif terhadap penegakan hukum  Belum meratanya tingkat keprofesionalan para penegak hukum

 Proses pembentukan hukum yang lebih merupakan power game yang mengacu pada kepentingan the powerfull daripada the needy.

2.3.4 Strategi dan Pelaksanaan Reformasi Hukum

Suatu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan reformasi hukum adalah merumuskan strategi yang tepat yang tidak hanya mampu menjangkau kebutuhan hukum saat ini, tetapi juga mampu menjangkau (mengantisipasi) kebutuhan hukum masa depan yang meliputi suatu rentang waktu yang cukup panjang.

Dalam merumuskan strategi tersebut, pertama-tama perlu dilakukan inventarisasi terhadap permasalahan-permasalahan yang perlu di reformasi, baik dari aspek materi hukum, aparatur hukum, sarana dan prasarana hukum serta budaya hukumnya. Setelah itu, perlu dilakukan penetapan prioritas tentang unsur-unsur yang harus didahulukan. Dikaitkan dengan keadaan yang kita hadapi saat ini, yaitu lemahnya penegakan hukum, baik menyangkut masalah KKN, pelanggaran HAM, tingginya tingkat kriminalitas, praktek penggunaan kekerasan dan pengerahan massa dalam berdemokrasi, praktek penjarahan, penyerobotan hak-hak orang lain, dan lain-lain, dalam jangka pendek adalah tepat untuk memberi prioritas pada proses penegakan hukum (law enforement) yang dilakukan melalui pembenahan sistem peradilan kita yang mencakup: badan peradilan, kepolisian, kejaksaan, pengacara dan konsultan hukum, pengelola lembaga pemasyarakatan, peningkatan etika moral dan kemampuan profesi hukum, penggunaan Bahasa Indonesia yang jelas dan tepat.

(16)

dari aspek pranata hukum (legal process)nya yang berdasarkan ekonomi pasar (misal: menentukan standar hukum, penegakan dan pelaksanaan standar-standar hukum, merumuskan acuan dalam penyelesaian sengketa serta mengontrol kekuasaan negara dalam hubungannya dengan sektor-sektor swasta) maupun menyangkut substansi/materi hukumnya yang meliputi aspek perundangundangan, hukum kebiasaan dan yurisprudensi). Materi-materi hukum tertentu yang kiranya juga perlu diproritaskan mencakup, antara lain:

1. Penyelesaian RUU KUHP dan KUHAP yang baru 2. Penyelesaian RUU TIPIKOR

3. Penyempurnaan UU Kepailitan

4. Penyempurnaan peraturan-peraturan mengenai Penyehatan Perbankan 5.Penananaman Modal, Pasar Modal, Perdagangan Berjangka

Komoditas,Telematika, Privatisasi

6. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual, Enerji dan Sumber Daya Mineral, Kelautan, Kehutanan, Real Estate, Ketenagakerjaan, Pertanahan, Perpajakan dll.

(17)

iklim penanaman modal yang akan mempercepat pemulihan dan bahkan mendorong pertumbuhan ekonomi.

2.3.5 Konsep Reformasi Hukum

Jika melihat kondisi hukum yang terpuruk, maka tidak ada kata lain selain terus mengedepankan reformasi hukum yang telah digagas oleh bangsa ini. Kegiatan reformasi hukum perlu dilakukan dalam rangka mencapai supremasi hukum yang berkeadilan. Beberapa konsep yang perlu diwujudkan antara lain:

a. Penggunaan hukum yang berkeadilan sebagai landasan pengambilan keputusan oleh aparatur negara.

b. Tidak adanya intervensi terhadap lembaga pengadilan c. Aparatur penegak hukum yang profesional

d. Penegakan hukum yang berdasarkan prinsip keadilan e. Pemajuan dan perlindungan HAM

f. Partisipasi publik

g. Mekanisme kontrol yang efektif.

Pada dasarnya reformasi hukum harus menyentuh tiga komponen hukum yang disampaikan oleh Lawrence Friedman yang meliputi:

1. Struktur Hukum

Struktur hukum merupakan pranata hukum yang menopang sistem hukum itu sendiri, yang terdiri atas bentuk hukum, lembaga-lembaga hukum, perangkat hukum, dan proses serta kinerja mereka.

(18)

Substandi hukum merupakan isi dari hukum itu sendiri, artinya isi hukum tersebut harus merupakan sesuatu yang bertujuan untuk menciptakan keadilan dan dapat diterapkan dalam masyarakat.

3. Budaya Hukum

Budaya hukum ini terkait dengan profesionalisme para penegak hukum dalam menjalankan tugasnya, dan tentunya kesadaran masyarakat dalam menaati hukum itu sendiri.

Kiranya dalam rangka melakukan reformasi hukum tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain:

a. Penataan kembali struktur dan lembaga-lembaga hukum yang ada termasuk sumber daya manusianya yang berkualitas

b. Perumusan kembali hukum yang berkeadilan

c. Peningkatan penegakkan hukum dengan menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran hukum

d. Pengikutsertaan rakyat dalam penegakkan hukum (dalam hal ini rakyat harus diposisikan sebagai subjek/neccessary condition)

e. Pendidikan publik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap hukum

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Pinsip kerja dari energi meter digital adalah diawali dengan mendeteksi arus melalui sensor dan tegangan yang berasal dari jala - jala listrik, selanjutnya sinyal

Penerapan Model Pembelajaran Quantum Tipe Visual Auditory Kinesthetic (VAK) Berbantuan Media Flash Flip Book untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Universitas Pendidikan Indonesia

Dengan penerapan permainan outdoor education sebagai perlakuan yang diberikan dalam pembelajaran penjas maka permainan outdoor education dapat berpengaruh

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan buku ajar berbasis pemaknaan, menganalisis peran buku ajar berbasis pemaknaan

Oleh yang demikian, dalam pengurusan Islam, semua pehak yang terlibat dalam sesuatu aktiviti kehidupan (lebih-lebih lagi dalam persoalan yang berkaitan dengan

Pengajaran mikro dilaksanakan di program studi (prodi) masing- masing fakultas oleh dosen pembimbing pengajaran mikro dan dikoordinasi oleh seorang koordinator

Di dalam Laporan Praktek Kerja dan Tugas Akhir tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam

Kolam disini difungsikan sebagai tempat untuk proses budidaya ikan gurami dari benih sampai ketahap panen, dan juga bisa digunakan sebagai media pembesaran