SKRIPSI
HUBUNGAN SOSIO-KULTURAL
KELUARGA DENGAN ANGKA
KEJADIAN RETARDASI MENTAL
PADA ANAK KELAS 3 DAN 4 DI
SDLB (SEKOLAH DASAR LUAR
BIASA) BUDI MULYA
DS. JOHO KEC. WATES KAB.
KEDIRI
Oleh:
MOH. FATKHUL MA’ARIF
S T I K E S K A R YA H U S A D A K E D I R I
PROGRAM STUDI
RUMUSAN MASALAH
RUMUSAN MASALAH
Adakah hubungan sosio-kultural keluarga dengan angka kejadian retardasi mental pada anak kelas 3 dan 4 di SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) Budi Mulya desa Joho kecamatan Wates kabupaten
Kediri.
Adakah hubungan sosio-kultural keluarga dengan angka kejadian retardasi mental pada anak kelas 3 dan 4 di SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) Budi Mulya desa Joho kecamatan Wates kabupaten
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Khusus
Mengidentifikasi sosio-kultural keluarga pada anak
kelas 3 dan 4 di SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) Budi Mulya desa Joho kecamatan Wates kabupaten Kediri.
Mengidentifikasi retardasi mental pada anak kelas 3
dan 4 di SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) Budi Mulya desa Joho kecamatan Wates kabupaten Kediri
Menganalisa hubungan sosio-kultural keluarga
Sosio-kultural keluarga adalah perilaku
keluarga yang menjadi karakter hidup dan mengutamakan kepentingan anggota
keluarganya.
Sosio-kultural keluarga yang menyebabkan terjadinya retardasi mental pada anak
diantaranya:
Penganiayaan Penelantaran Deprivasi sosial
Retardasi mental adalah adalah kelemahan/ ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak (sebelum usia 18 tahun) ditandai dengan fungsi kecerdasan dibawah normal (IQ 70-75 atau kurang),dan disertai keterbatasan lain pada sedikitnya dua area berikut: berbicara dan berbahasa, ketrampilan merawat diri, ADL, ketrampilan sosial,
penggunaan sarana masyarakat, kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, bekerja dan rileks, dan lain-lain (American Association on Mental Retardation, 1992).
KERANGKA KONSEPTUAL
Hipotesis
H1: Terdapat
hubungan sosio-kultural keluarga dengan angka
kejadian retardasi mental pada anak kelas 3 dan 4 di SDLB Budi Mulya desa Joho,
kecamatan Wates, kabupaten Kediri.
H1: Terdapat
hubungan sosio-kultural keluarga dengan angka
kejadian retardasi mental pada anak kelas 3 dan 4 di SDLB Budi Mulya desa Joho,
kecamatan Wates, kabupaten Kediri.
KERANGKA KERJA
KLIK
Definisi Operasional
Variabel independen
Sosio-kultural keluarga Sosio-kultural
keluarga
H1 diterima jika: p value < α 0,05 (Ada hubungan
antara sosio-kultural keluarga dengan angka kejadian retardasi mental
pada anak). H1 ditolak jika: p value > α 0,05 (Tidak ada hubungan antara sosio-kultural keluarga dengan anka
kejadian retardasi mental).
N = Prosentase hasil
Sp = Skor yang didapatkan
Sm = Skor maksimal Rumus
Intepretasi rumus tingkatan
retardasi mental
Retardasi mental ringan = 76%-100%
Retardasi mental sedang = 56%-75%
DATA UMUM
PROSENTASE RESPONDEN BERDASARKAN USIA
Data khusus..
Data khusus..
No. Identifikasi Kriteria Frekuens i
Cukup 5 orang 26 2. Baik 10 orang 53 3. Kurang 4 orang 21
No. Identifikasi Frekuensi
Prosentase (%)
Kriteria
1 Retardasi mental
13 anak 68 Ringan 2 6 anak 32 Sedang
Identifikasi sosio-kultural keluarga di SDLB Budi
Mulya desa Joho
Tabulasi silang antara sosio-kultural keluarga dengan angka kejadian retardasi mental pada anak kelas 3 dan 4 di SDLB Budi Mulya desa Joho
Tabulasi silang antara sosio-kultural keluarga dengan angka kejadian retardasi mental pada anak kelas 3 dan 4 di SDLB Budi Mulya desa Joho
Retardasi Mental
Total Sedang Ringan
F % F % F % Sosio-kultural Kurang 4 100 0 0 4 100
Cukup 1 20 4 80 5 100 Baik 1 10 9 90 10 100 Total 6 31,6 13 68,4 19 100
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Identifikasi sosio-kultural keluarga di SDLB Budi Mulya desa Joho Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden di SDLB, dengan sosio-kultural baik sebanyak 10 responden (53%).
Didapatkannya sebagian besar responden di SDLB, dengan
sosio-kultural baik dapat disebabkan oleh faktor usia, sebagian besar responden (58%) berusia 20-35 tahun. Usia ini tergolong usia dewasa atau cukup matang untuk membina keluarga
sehingga mampu menciptakan sosio-kultural keluarga yang
baik. Ditinjau dari faktor pekerjaan, hampir setengah responden (47,34%) bekerja sebagai swasta. Pekerjaan akan berpengaruh terhadap teman bergaul, dalam arti dengan bekerja di sektor swasta paling tidak responden sering kontak dengan orang lain sehingga memungkinkan terjadi komunikasi atau tukar
Lanjutan…
Lanjutan…
Identifikasi retardasi mental di SDLB Budi Mulya desa Joho
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden kategori retardasi mental ringan yaitu sebanyak 13 anak (68,4%).
Sesuai dengan hasil penelitian diketahui sebagian besar responden (63%)
pernah mendapat informasi tentang penyebab retardasi mental. Kondisi ini
akan menyebabkan orang tua menyadari sepenuhnya mengenai retardasi
mental yang ada pada anaknya sehingga orang tua dapat menerima
dengan baik yang akhirnya mampu memberikan respon secara baik pula.
Kondisi demikian akan meringankan beban psikologis bagi anak retardasi
mental.
Identifikasi retardasi mental di SDLB Budi Mulya desa Joho
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden kategori retardasi mental ringan yaitu sebanyak 13 anak (68,4%).
Sesuai dengan hasil penelitian diketahui sebagian besar responden (63%) pernah mendapat informasi tentang penyebab retardasi mental. Kondisi ini akan menyebabkan orang tua menyadari sepenuhnya mengenai retardasi mental yang ada pada anaknya sehingga orang tua dapat menerima
Identifikasi hubungan sosio-kultural keluarga
dengan kejadian retardasi mental pada anak kelas 3 dan 4 di SDLB Budi Mulya desa Joho Berdasarkan tabel, diketahui ada hubungan
sosio-kultural keluarga dengan kejadian
retardasi mental pada anak kelas 3 dan 4 (p = 0,03 < 0,05) dengan dengan correlation
coefficien +0,647 artinya tingkat hubungan cukup kuat dan positif yakni semakin baik sosio-kultural maka retardasi mentalnya semakin ringan.
Identifikasi hubungan sosio-kultural keluarga
dengan kejadian retardasi mental pada anak kelas 3 dan 4 di SDLB Budi Mulya desa Joho
Berdasarkan tabel, diketahui ada hubungan sosio-kultural keluarga dengan kejadian
retardasi mental pada anak kelas 3 dan 4 (p = 0,03 < 0,05) dengan dengan correlation
coefficien +0,647 artinya tingkat hubungan cukup kuat dan positif yakni semakin baik sosio-kultural maka retardasi mentalnya semakin ringan.
KESIMPULA
N…
Sebagian besar responden di SDLB
Budi Mulya dengan sosio-kulturalnya termasuk kategori baik.
Sebagian besar responden di SDLB
Budi Mulya retardasi mentalnya termasuk kategori ringan.
Ada hubungan sosio-kultural
keluarga dengan kejadian retardasi mental pada anak di SDLB Budi
Mulya yang cukup kuat dan positif yakni semakin baik sosio-kultural keluarga maka semakin ringan retardasi mental anak.
Sebagian besar responden di SDLB
Budi Mulya dengan sosio-kulturalnya termasuk kategori baik.
Sebagian besar responden di SDLB
Budi Mulya retardasi mentalnya termasuk kategori ringan.
Ada hubungan sosio-kultural
keluarga dengan kejadian retardasi mental pada anak di SDLB Budi