• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING (2)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

LEARNING

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah

PERENCANAAN DAN INOVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN IPS Dosen pengampu: Dr. Suwito

Oleh :

1. Agnes Anggraini 0301513009

2. Dina Wiratuningsih 0301513014

3. Joko Prasetyo 0301513014

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS PROGRAM PASCA SARJANA

(2)

PENDAHULUAN

Proses pembelajaran tidak hanya menekankan pada hafalan dan latihan penguasaan soal-soal ujian. Namun proses pembelajaran, diarahkan pada pembentukan semangat, motivasi, kreativitas, keuletan, kepercayaan diri, dan yang paling penting adalah pembentukan kesadaran, disiplin, tanggung jawab, dan budaya belajar yang baik. Proses pembelajaran yang demikian dikembangkan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, kebutuhan, karakteristik, dan gaya belajar peserta didik.

Terkait dengan hal tersebut, kami akan membahas sebuah metode pembelajaran yang sekiranya dapat mewujudkan tujuan dari proses pembelajaran seperti yang diharapkan. Metode tersebut yaitu discovery learning yang merupakan salah satu metode yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan materi-materi dalam proses pembelajaran, metode pembelajaran ini juga dapat digunakan guru untuk menjembatani cara siswa menguasai materi pembelajaran dengan penanaman nilai karakter serta peengembangan kreativitas yang seharusnya diterapkan oleh peserta didik.

Secara sederhana, metode discovery learning dapat diartikan sebagai cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Metode discovery learning, para siswa diberi bimbingan singkat untuk menemukan jawabannya. Harus diusahakan agar jawaban atau hasil akhir itu tetap ditemukan sendiri oleh siswa

(3)

BAGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

(4)

KETERANGAN BAGAN:

TAHAP 1:

1. Analisis Silabus

Silabus sebagai bahan acuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran harus dikaji terlebih dahulu. Silabus menyiapkan mengenai kompetensi-kompetensi yang seharusnya dikuasai ole siswa, sehingga dengan mengkaji silabus guru dapat menentukan materi-materi pokok yang akan disampaikan dan sebagai acuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran.

2. Perumusan Kompetensi

Hal ini perlu dirumuskan mengingat harus ada kesesuaian antara meteri pembelajaran dengan pendekaan pembelajaran yang akan ditetapka sehingga akan memudahkan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

3. Identifikasi Kebutuhan Siswa

Identifikasi kebutuhan dilakukan dengan seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan dari keseluruhan peserta didik, mengingat kemampan mereka yang sangat beragam.

4. Menentukan Tema Pembelajaran

Menentukan tema akan memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta menambah semangat karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata dan bermakna serta dikenal oleh siswa.

5. Seleksi Permasalahan

(5)

TAHAP 2:

1. Pengembangan Materi Ajar

Pengembangan materi ajar dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses pembelajaran sebagai penghubung antara kompetensi pembelajaran yang harus dicapai dengan tingkat pemahaman siswa.

2. Merumuskan Alat Pembelajaran

Tahap selanjutnya yaitu merumuskan alat pembelajaran sebagai kelengkapan untuk memudahkan guru maupun siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 3. Merumuskan RPP

RPP ini dapat digunakan sebagai pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta didik, didalamnya berisi petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan. Oleh karena itu, dengan berpedoman RPP ini pengajar akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya

TAHAP 3:

Pelaksanaan Discovery Learning

a. Menampilkan suatu permasalahan atau bahan yang akan dikaji

b. membantu dan memperjelas tugas/ problema yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing siswa;

c. mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan;

d. mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan; e. memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan;

f. membantu siswa dengan informasi/ data jika diperlukan oleh siswa;

g. memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi masalah;

h. merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa;

i. membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya. j. Member kesempatan siswa untuk melakukan kesimpulan dari egiatan

(6)

Evalusi Hasil Belajar Siswa

Evaluasi digunakan sebagai alat untuk menentukan suatu tujuan pendidikan dicapai atau tidak. Secara rinci pentingnya melakukan evaluasi diantaranya yaitu: a. Mengetahui tercapai tidaknya tujuan.

b. Memberi umpan balik bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran. c. Untuk menentukan kemajuan belajar.

d. Untuk mengenal peserta didik yang mengalami kesulitan. e. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar yang tepat. f. Bagi pendidik, untuk mengatur proses pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Pada penentuan kadar formalin dengan metode spektrofotometri visible, formalin direaksikan dengan pereaksi tertentu untuk menghasilkan larutan berwarna yang bisa diukur di

(1) Walikota atau Pejabat yang ditunjuk dapat menetapkan jadwal waktu tindakan penagihan pajak yang menyimpang dari jadwal waktu yang telah ditentukan sebagaimana

Media pembelajaran dengan pemanfaatan alat-alat teknologi sudah lumrah dikalangan pelajar, salah satu media pembelajaran dengan pemanfaatan alat teknologi adalah Quipper

Sedangkan pendapat yang berkembang dewasa ini adalah bahwa penyakit jiwa ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain keturunan, pola asuh yang salah,

Abstrak: Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Kepada Santri Mts. Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu. Di sekolah

menghargai dan dan memperhatikan teman kelompoknya presentasi supaya ketika tidak dipahami bisa ditanyakan. 3) Terdapat beberapa siswa masih tidak semangat dalam

Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung, pada

Sejalan dengan ketentuan menurut Buku III BW, perlindungan hukum kepada nasabah yang dirugikan akibat perbedaan tagihan secara online dengan tagihan yang