• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN IRAN DALAM MENYIKAPI EMBARGO EKONOMI OLEH AMERIKA SERIKAT PADA MASA AHMADINEJAD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBIJAKAN IRAN DALAM MENYIKAPI EMBARGO EKONOMI OLEH AMERIKA SERIKAT PADA MASA AHMADINEJAD"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

I

KEBIJAKAN IRAN DALAM MENYIKAPI EMBARGO EKONOMI OLEH AMERIKA SERIKAT PADA MASA AHMADINEJAD

SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ilmu politik (S.IP) Strata-1

Oleh:

MUHAMMAD BAGIR NIM (08260116)

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

II

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Muhammad Bagir NIM : 08260116

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi :KEBIJAKAN IRAN DALAM MENYIKAPI EMBARGO EKONOMI OLEH AMERIKA SERIKAT PADA MASA AHMADINEJAD

Disetujui,

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si Helmia Asyathri S.IP

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Ketua Jurusan

Hubungan Internasional

(3)

III

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Muhammad Bagir NIM : 08260116

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi :KEBIJAKAN IRAN DALAM MENYIKAPI EMBARGO EKONOMI OLEH AMERIKA SERIKAT PADA MASA AHMADINEJAD

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS Pada hari: Rabu, 21 Januari 2015

Tempat: Laboratorium Hubungan Internasional UMM

Mengesahkan, Dekan FISIP- UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si.

Dewan Penguji:

1. Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si ( )

2. Helmia Asyatri S.IP ( )

3. Goda Yumitro, MA ( )

(4)

IV

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI Nama : Muhammad Bagir

NIM : 08260116

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi :KEBIJAKAN IRAN DALAM MENYIKAPI EMBARGO EKONOMI OLEH AMERIKA SERIKAT PADA MASA AHMADINEJAD

Pembimbing : 1. Ruli Inayah Romadhoan, M.Si 2. Helmia Asyathri S.IP

Kronologi Bimbingan :

Tanggal Paraf Pembimbing Keterangan

Pembimbing I Pembimbing II

19 april 2013 Mengajukan Judul

04 juli 2014 –25 september 2014

Bimbingan

27 september 2014 ACC Seminar

01 oktober 2014 Seminar Proposal

07 oktober 2014 Revisi Seminar

10 Oktober 2014 ACC BAB I

24 Oktober 2014 ACC BAB II

02 januari 2015 ACC BAB III& BAB

IV

07 Januari 2015 ACC Ujian

(5)

V

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum warahmatullahhi wa barakatuh.

Tekanan-tekanan Amerika terhadap Iran dalam penerapan embargo ekonomi, memang telah banyak menyita perhatian berbagai ilmuan dalam studi hubungan internasional.Karna kemampuan Iran dalam bertahan dalam embargo ekonomi Amerika. Bahkan Iran mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang cenderung konfrontatif terhadap Amerika Serikat.

Terkait persoalan tersebut, penulis dalam penelitian ini tertarik untuk mengupayakan penjelasan yang secara spesifik terfokus kebijakan Iran terkait dalam menyikapi embargo ekonomi Amerika Serikat. Hal tersebut menjadi penting menurut sudut pandang penulis, sebab bagaimana sebuah Negara Iran sanggup bertahan dalam system embargo yang dibuat Amerika untuk menekan Iran agar tunduk terhadap Amerika,dan apa yang menjadikan Iran mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menantang terhadap embargo yang dilakukan oleh Amerika Serikat.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa di dalam pengkajian dan penyajian penelitian ini, masih banyak lubang dan kekurangan yang perlu untuk dibenahi dan disempurnakan.Untuk alasan tersebut, peneliti sangat mengharapkan saran da masukan guna membangun dan menutup dan menyempurnakan berbagai kekurangan tersebut..

Akhirnya penulis sangat berharap, hasil kerja penulis selama empat tahun menempuh studi Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Malang ini dapat memberi kontribusi dan menjadi bagian yang bermanfaat untuk pengembangan dan tambahan dalam memperkaya khazanah serta pengetahuan dalam kajian studi hubungan internasional, khususnya bagi Jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang dan disiplin Ilmu Hubungan Internasional di Indonesia secara umum hingga pada level internasional.

(6)

VI

UNGKAPAN PERSEMBAHAN

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain.

(Al-hadits)

Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat.

Manfaat Ilmunya, Manfaat Hartanya,bahkan Tenaganya bagi orang lain janganlah sombong, berlimpahan dengan Harta.Tahta ataupun yang lain nya Manusia hanya akan menjadi Manusia, ketika ia telah bermanfaat bagi manusia yang lain.

Aku tidak banyak Amal dan Ibadah

Aku berharap kelak ketika telah kembali kepada Allah tuhan ku Semoga Allah menerima diriku berkat membantu orang lain Karna kehidupan dunia tidak kekal

Yang kekal adalah siapa yang bisa memberi manfaat kepada orang lain Gajah mati meninggalkan gading

Harimau mati meninggalkan belang

Sedangkan manusia mati meninggalkan kebaikan atas orang lain Ketika seseorang ingin dikenang

Maka perbanyaklah memberi manfaat untuk orang lain

( Muhammad Bagir)

Sebagai rasa syukur atas terselesaikannya skripsi ini maka penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:

(7)

VII

2. Kepada sebaik-baik makhluk Allah yang pernah ada di muka bumi ini yaitu Nabi Besar Muhammad Sollalahu Alaihi Wasallam yang menjadi inspirasi ku dalam mengarungi kehidupan ini

3. Kedua orang tua penyemangat terbesar saya: Almh Ummi Nanik dan Walid Mukhsin serta saudara – saudara saya: Fatimah ,Muhammad Haidar, Nawirah,Ummu Kalsum,Ahmad Syarif .Tak lupa juga Babah Nur, Paman dan Bibi,Halati Salma serta sepupu-sepupu saya yang begitu amat saya cintai.Doa dan harapan serta keberadaan kalian semua sungguh memberi saya kekuatan untuk menghadapi keadaan sulit saat mengerjakan skripsi ini.

4. Kedua pembimbing saya yang terhormat: Bapak Rully Inayah Ramadhoan.M.Si,dan.Ibu Helmia Asyathri .S.IP, atas arahan dan kesabarannya dalam membimbing dan mendidik saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik selama proses pengerjaan skripsi ini. Allah yang senantiasa membalas segala kebaikan bapak dan ibu.

5. Terima kasih juga tak lupa saya haturkan kepada segenap staf di Jurusan Hubungan Internasional UMM, terutama kepada Bapak Gondah Yumitro, MA.dan Bapak Hafid Adim P.M.A Selaku penguji saya. Masukan bapak sangat berharga.

(8)

VIII ABSTRAKSI

Muhammad Bagir, 2015, 08260116, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Kebijakan Iran dalam menyikapi embargo ekonomi oleh Amerika Serikat pada masa Ahmadinejad, Pembimbing I : Ruli Inayah Romadhoan, M.Si, Pembimbing II: Helmia Asyathri S.IP

Setelah terjadinya revolusi iran yang dimotori oleh Ayatollah Khomeini hubungan antara amerika semakin memburuk,dan ketika naiknya Ahmadinejad sebagai pemimpin Iran dengan latar belakang yang tidak suka terhadap barat menjadikan hubungan antara amerika dan iran semakin panas, berbagai cara dilakukan oleh amerika serikat untuk menekan iran. iran melakukan perlawanan-perlawanan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh iran dibawah kepemimpinan Presiden Ahmadinejad.

Kebijakan perlawanan yang dikeluarkan iran baik dalam kebijakan ekonomi yang melakukan kerjasama dengan Negara china dan rusia dengan tidak menggunakan mata uang dollar serta dengan menutup selat hormus dengan armada militer iran,bahkan dengan melakukan diplomasi minyak terhadap beberapa Negara eropa.kebijakan yang cenderung melawan terhadap tekanan amerika tersebut adalah buah dari beberapa factor yang mendukung terbentuknya kebijakan tersebut baik dari factor internasional yaitu karna tekanan amerika dan duania internasional terhadap iran ,serta kawasan yang tidak kondusif bagi iran serta kebutuhan Negara-negara internasional atas minyak iran dan factor nagera iran sendiri yaitu mullah sebagai pemimpin tertinggi iran ,president iran Ahmadinejad serta parlemen iran yang mendukung untuk melakukakn kebijakan yang melawan tersebut

Pembimbing I Pembimbing II

(9)

IX

ABSTRACT

Muhammad Bagir, 2015, 09260157, University of Muhammadiyah Malang, Faculty of Social Science and Political Science, Iran Policy in Addressing the United States of America Economic Embargo under Ahmadinejad, Advisor I: Ruli Inayah Romadhoan, M.Si, Advisor II: Helmia Asyathri S.IP

After the happening of Iran revolution that inspired by Ayatollah Khomeini the relations between America and Iran were getting worse. When Ahmadinejad arise to be the leader of Iran by his background that hate western so much make the situations even worse, any way was made by US to pressure Iran. Iran did some policy against the US pressure under Ahmadinejad presidency.

The contrary policy to US economy embargo that did by Iran by economy policy through Iran cooperation with Russia and China by no using dollars in their trade relations, also by closing the Hormuz strait using Iran military fleet, and also did oil diplomacy into some European states. Those policies that show Iran contrary to Us economy embargo were resulting by some factors that support to the decision of those policies by international factor of US pressure and international community on Iran, also the regional situations that not conducive for Iran, then the international needed of Iran oil support. The internal factors come from Mullah as a supreme leader of Iran, Iran president Ahmadinejad himself that support a lot to bring those policy against US economy embargo.

Key word: Foreign Policy, Iran Foreign policy, US economy embargo, Linkage Theory

Malang, 12 January 2015 Author,

Muhammad Bagir

Approved by,

Counsellor I Counsellor II

(10)

X DAFTAR ISI

COVER ... I LEMBAR PERSETUJUAN ... II LEMBAR PENGESAHAN ... III PERNYATAAN ORISINALITAS ... IV BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... V KATA PENGANTAR ... VI LEMBAR PERSEMBAHAN ... VII ABSTRAKSI ... X

ABSTRACT ... XI DAFTAR ISI ... XII DAFTAR TABEL&GRAFIK ... XIV BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 11

1.3 Tujuan Penelitian ... 11

1.4Manfaat Penelitian ... 11

1.4.1 Manfaat Praktis ... 11

1.4.2 Manfaat Akademis ... 12

1.5Tinjauan Pustaka ... 12

1.5.1 Studi Terdahulu ... 12

1.5.2 Teori dan Konsep ... 21

1.5.2.1 Teori Linkage James N.Rosenau ... 21

1.5.2.2 Kebijakan Luar Negeri ... 23

1.5.2.3 Embargo ... 28

1.6 Metodologi Penelitian ... 31

1.6.1 Metode Penelitian ... 31

1.6.2 Level Analisa ... 31

1.6.3Pengumpulan Data dan Teknik Analisa Data ... 32

1.6.4 Batasan Penelitian ... 32

1.6.4.1 Batasan Materi ... 32

1.6.4.2 Batasan Waktu ... 33

1.7 Hipotesa ... 35

(11)

XI

BAB II PENERAPAN SANKSI EMBARGO EKONOMI IRANOLEH AMERIKA SERIKAT DAN DAMPAKNYATERHADAP KONDISI DOMESTIK IRAN

2.1 Penerapan Embargo Ekonomi Oleh Amerika Serikat... 37

2.2 Dampak Embargo Ekonomi Terhadap Iran ... 52

2.2.1 Terhadap Negosiasi Pengembangan Nuklir Iran ... 53

2.2.2 Terhadap Ekonomi dan Politik Iran ... 55

2.2.3 Terhadap Sektor Energi Iran ... 63

BAB III KEBIJAKAN TERHADAP EMBARGO EKONOMI OLEH AMERIKA SERIKAT DI MASA AHMADINEJAD 3.1 Kebijakan Iran Melawan Embargo Ekonomi Amerika Serikat ... 66

3.1.1 Kebijakan Ekonomi ... 68

3.1.2 Kebijakan Militer ... 72

3.1.3 Diplomasi Minyak ... 78

3.2 Analisa Kebijakan Iran Dalam Menanggapi Embargo Ekonomi Oleh Amerika Serikat ... 82

3.2.1 Eksternal Faktor ... 85

3.2.2 Internal Faktor ... 90

(12)

XII

DAFTAR TABEL, GAMBAR DAN GRAFIK

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Tabel Posisi Penelitian ... 14

Tabel 1.2 Alur Pemikiran Penelitian ... 54

Tabel 2.1 Tabel Negara Utama Komsumen Energi dari Iran 2010 ... 61

Tabel 2.2 Tabel Negara Utama Komsumen Energi dari Iran 2011 ... 61

Tabel 3.1 Tabel volume of crude and petroleum products transported though world chokepoints 2009-13 ... 61

Tabel 3.2 Tabel Exporter Minyak Iran ... 61

Tabel 3.3 Tabel Posisi Pemerintahan Iran ... 61

(13)

XIII

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Alexander, Yonah and Milton Hoening. 2008. The New Iranian Leadership: Ahmadinejad, Terrorism, Nuclear Ambition, and The Middle East. London: Praeger Scurity international.

Amstutz, Mark R. 1995. International Conflict and Cooperation: An Introduction to World Politics. London: Brown and Benchmark Publisher.

Ansari, Ali M. 2008. Supremasi Iran. Jakarta: Zahra.

Ar-Rusydi, Mirza Maulana. 2007. Mahmoud Ahmadinejad; Singa Persia Vs Amerika Serikat. Yogyakarta: Garasi.

Ehteshami, Anoushiravan and Mahjoob Aweiri. 2008. Iran’s Foreign Policy from

Khatami to Ahmadinejad. UK: ITHACA PRESS.

El Gogary, A. 2007. Ahmadinejad : The Savior of Tehran Sang Nuklir Membidas Hegemoni AS dan Zionis. Terj. Tim Kuwais. Depok : Pustaka Iiman. El Gogary.

Ganji, Babak. 2006. Politics of Confrotation: the Foreign Policy of the USA and Revolutionary Iran. New York: Palgrave Macmillan.

Holsti, K. J. 1990. Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis. Jakarta: Erlangga.

International Monetary Fund. IMF Country Report No. 11/241. August 2011. Labib, Muhsin dkk. 2006. Ahmadinejad! David di Tengah Angkara Goliath

(14)

XIV

Moehttar Mas’oed, 1990, Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi,

LP3ES: Yogyakarta.

Perwita, Anak Agung Banyu dan Yanyan Mochamad Yani. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: Rosdakarya.

Rosenau, James N. 1980. The Scientific Study of Foreign Policy. New York: Nichols Publishing Company.

Roseneau, James N. 1976. World Politic: An Introduction. New York, The Free Press.

Section 1245 of the National Defense Authorization Act for Fiscal Year 2012 Yusuf, Suffri. 1989. Hubungan Internasional dan Politik Luar Negeri. Jakarta:

Sinar Harapan. Internet:

.

62% ekspor iran ke asia-pasifik diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdcjviev8uqe8mz.bnfu.html 15/11/2014 19:43. Adirini Pujayanti, 2012, Sanksi Ekonomi terhadap Iran dan Dampak

Internasionalnya. Diakses dalam

http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/Info%20Singkat-IV-4-II- P3DI-Februari-2012-16.pdf 23/06/2014 12:59. AL IRan bidik Kapal Induk AS dalam Latihan diakses melalui

(15)

XV

Alex Lawler, Iran oil exports fall as sanctions take toll diakses melalui

http://www.reuters.com/article/2012/03/23/us-iran-oil-exports-idUSBRE82M0VK20120323 27/10/2014 06:57.

Amanda Briney, Strait of Hormuz The Strait of Hormuz is a Chokepoint Between Persian Gulf and The Arabian Sea diakses melalui

http://geography.about.com/od/politicalgeography/a/Strait-Of-Hormuz.htm 21/11/2014 08:02.

Amira Howeidy, 2013, Middle East politics: End of an era: It feels like 1979 all over again, with Iran, under a new president, playing a central role. Diakses melalui

http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2013/12/middle-east-politics-end-an-era- 2013125104532629710.html 27/11/2014 09:41. Ariel Farrar-Wellman, Robert Frasco, Iran-China Foreign Relations diakses

melalui http://www.irantracker.org/foreign-relations/china-iran-foreign-relations 19/11/2014 12:36.

Barry E Carter and Ryan M Farhan, 2013, Overview and Operation of U.S. Financial Sanctions, Including the Example of Iran, Symposium Articles on Georgetown University Law Center dapat diakses melalui

http://scholarship.law.georgetown.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=2267&

context=facpub 07/10/2014 03:17.

(16)

https://votesmart.org/public-XVI

statement/294705/international-emergency-economic-powers-enhancement-act#.VEau72dMfiB 22/10/2014 02:19.

Brian Miller, Iran’s New Oil Trade System Challenges U.S. Currency diakses melalui

http://www.projectcensored.org/9-irans-new-oil-trade-system-challenges-us-currency/ 19/11/2014 12:28.

Brian Murphy, Iran's gateway in Dubai highlights bite of Western sanctions diakses melalui

http://dailystar.com.lb/Business/Middle-

East/2011/Feb-02/89580-irans-gateway-in-dubai-highlights-bite-of-western-sanctions.ashx#ixzz3HImeU2dC 27/10/2014 07:49. Baca pula

Varun Vira, Henry A. Ensher, David Pupkin, Stephen Szrom, Maseh Zarif,

Daniel Katz, Eiman Behzadi, Kerry Harris, John Karian, Sanctions on : Reactions and Impact diakses melalui http://www.irantracker.org/us-policy/sanctions-iran-reactions-and-impact 27/10/2014 07:51.

By Steven Mufson and Robin Wright, Iran Adapts to Economic Pressure, diakses melalui http://www.washingtonpost.com/wp

dyn/content/article/2007/10/28/AR2007102801424.html 26/10/2014 11:43.

Christopher Johnson, Iran sanctions already hitting oil trade flows: IEA diakses melalui

http://www.reuters.com/article/2012/02/10/us-iran-oil-idUSTRE8190MQ20120210 27/10/2014 07:01. Cina desak Stabilitas di Selat Hormus diakses melalui

(17)

XVII

EdwardsWildman Palmer & Mohana Terry, IFCPA potentially expands US sanctions against Iran to non-US insurers and reinsurers diakses melalui

http://www.lexology.com/library/detail.aspx?g=633311af-7dce-41f3-8589-c4abd4c72c62 24/10/2014 20:51.

Embargo and Sanctions, What International Companies to Know, diakses melalui

http://www.out-law.com/topics/regulatory/embargoes-and-

sanctions--what-international-companies-need- to-know/ 22/10/2014 09:02.

Embargo diakses dalam http://kamusbisnis.com/arti/embargo/ diakses tanggal 17 april 2014

Embargo diakses dalam www.dictionary.cambridge.org diakses tanggal 17 april 2014

Embargo Minyak Iran rugikan PAsar Dunia diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdcb95b8grhb5sp.qnur.html 15/11/2014. Energy Security & Geopolitics: Iran and the Strait of Hormuz diakses melalui

http://oilindependents.org/energy-security-geopolitics-in-the-21st-century-iran/ 21/11/2014 15:33. Lihat pula How Does The Strait Of Hormuz Affect My Gas Prices? Diakses melalui

http://www.investopedia.com/financial-edge/0112/how-does-the-strait-of-hormuz-affect-my-gas-prices.aspx

21/11/2014 15:38. Lihat pula Oil Price Would Skyrocket if Iran Closed the Strait of Hormuz diakses melalui

(18)

XVIII

Explainer: Iran's complex political system: Intertwined councils and laws ensure the authority of the Supreme Leader over the president and the

parliament. Diakses melalui

http://www.aljazeera.com/indepth/features/2012/02/201222715367216980

.html 26/11/2014 16:39.

Fact Sheet: Comprehensive Iran Sanctions, Accountability, and Divestment Act (CISADA) diakses melalui

http://www.state.gov/e/eb/esc/iransanctions/docs/160710.htm 22/10/2014

19:21.

Fact Sheet: Implementation of National Defense Authorization Act Sanctions on Iran diakses melalui http://www.treasury.gov/press-center/press-releases/Pages/tg1409.aspx 23/10/2014 08:42.

Fact Sheet: Iran Freedom and Counter-Proliferation Act of 2012 diakses melalui

http://www.state.gov/documents/organization/208111.pdf 23/10/2014 06:56.

Farah Stockman, Oil firm says it will withdraw from Iran diakses melalui

http://www.boston.com/news/nation/articles/2010/11/12/oil_firm_says_it_

will_withdraw_from_iran/ 27/10/2014 08:08. Baca pula Thomas Erdbrink, Leaving Iran's middle class behind diakses melalui

(19)

XIX

Foreign Sanctions Evaders (FSE) List diakses melalui

http://www.treasury.gov/resource-center/sanctions/SDN-List/Pages/fse_list.aspx 25/10/2014 08:19.

Gianna Gayle Amul, 2012, Perceptions of the Other: Iran’s National Identity and

Nuclear Policy. Diakses melalui

http://www.e-

ir.info/2012/06/14/perceptions-of-the-other-irans-national-identity-and-nuclear-policy/ 26/11/2014 17:07. Lihat pula Henry Meyer, 2007, Ahmadinejad Denounces U.S. Missile Shield as Threat diakses melalui

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ae6D25qal

Gc4&refer=europe 26/11/2014 17:15.

Government Accountability Office (GAO): Iran Watch

http://www.iranwatch.org/authoring- agency/iran 27/10/2014 08:37. Lihat pula Iranian Commercial Activities: Foreign Firms Reported to Have Engaged in Certain Activities Involving Iran's Energy or

Communications Sectors diakses melalui

http://www.gao.gov/products/GAO-14-218R 27/10/2014 08:38. Growing Iran Oil Exports Challenge U.S. Nuclear Sanctions diakses melalui http://www.bloomberg.com/news/2014-06-12/growing- iran-oil-exports-challenge-u-s-nuclear-sanctions.html 25/11/2014 11:45. Guide: How Iran is ruled diakses melalui

(20)

XX

diakses melalui http://www.irantracker.org/basics/political- structures-iran

26/11/2014 16:41.

How Iran's Government Works diakses melalui

http://www.voanews.com/content/how-irans-government-works-138874059/175447.html 26/11/2014 16:36.

http://www.state.gov/e/eb/tfs/spi/iran/fs/200286.htm 23/10/2014 08:35.

http://www.treasury.gov/resource-center/sanctions/OFAC-Enforcement/Pages/20130703.aspx 23/10/2014 07:26.

Implementation of the NPT Safeguards Agreement and relevant provisions of

Security Council resolutions in the Islamic Republic of Iran diakses melalui http://isis-online.org/uploads/isis

reports/documents/Iran_24May2011.pdf 26/10/2014 10:46.

India: Upaya Diplomasi adalah jalan terbaik untuk masalah iran diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdcefe8zxjh8wni.rabj.html 15/11/2014 20:01. International Law Advisory, 2007, Increase in Fines for Export/Sanctions

Violations: President Bush SignsIEEPA Enhacement Act, diakses melalui

http://www.steptoe.com/publications-4909.html 22/10/2013 02:13. Iran akan tutup aliran minyak hormuz diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdcdxk0fkyt0x96.lp2y.html 15/11/2014 19:41. Iran feels pain of sanctions-U.S. Treasury’s Levey diakses melalui

(21)

XXI

Iran feels pain of sanctions-U.S. Treasury’s Levey diakses melalui

http://www.mojahedin.org/newsen/9689/Iran-feels-pain-of-sanctions-U.S.-Treasury%E2%80%99s-Levey 26/10/2014 11:46.

Iran Freedom and Counter Proliferation Act-related SDN updates; Anti-terrorism Designations Iran Freedom And Counter-Proliferation Act 2012 - 2 January 2013 diakses melalu http://www.steamshipmutual.com/liabilities-and-claims/us-sanctions- updates-2013.htm 24/10/2014 20:07.

Iran Freedom and Counter-Proliferation Act Signed Into Law diakses melalui

http://www.dentons.com/en/insights/alerts/2013/january/15/iran-freedom-and- counterproliferation-act-signed-into-law 24/10/2014 19:59. Iran 'halts oil sales to France and Britain' diakses elalui

http://www.bbc.co.uk/news/world-middle- east-17089953 22/11/2014 19:56.

Iran Latihan Perang di Selat Hormuz diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdcfxjdycw6d0ca.,8iw.html 21/11/2014 15:21. Iran mampu menutup selat hormuz diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdcjviev8uqe8mz.bnfu.html 15/11/2014 18:42. Iran menolak Hentikan Perdagangan dengan UEA diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdcguw9qxak9xy4.1ira.html 15/11/2014

19:59.

(22)

XXII

Iran Sanctions diakses melalui http://www.bbc.co.uk/news/world-middle-east-15983302 19/11/2014 00:12. lihat pula European Courts are gutting Iran Sanctions before a nuclear agreement has even been reached diakses melalui

http://www.businessinsider.com/eu-gutting-iran-sanctions-2014-7?IR=T& 19/11/2014 00:11.

Iran Sanctions, Resource Center, diakse dalam http://www.treasury.gov/resource-center/sanctions/Programs/pages/iran.aspx 23/06/2014 12:20.

Iran Sanctions: A consultative discussion with U.S. State Department diakses melalui http://www.hfw.com/CISADA-Iran-Sanctions 22/10/2014 19:35. Iran stops oil sales to British and French firms diakses melalui

http://www.reuters.com/article/2012/02/19/us-iran-oil-europe-idUSTRE81I07W20120219 22/11/2014 19:39.

Iran Tanda-tangai Kesepakatan Minyak dengan Afghanistan diakses melalui IRan tandatangani kesepakatan minyak dengan Afganistan diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdcc1pqs02bqip8.5fa2.html 15/11/2014 20:03. Iran Tidak Akan Menyerah pada tekanan barat diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdcd990foyt0xx6.lp2y.html 15/11/2014 19:34. Iran, Cina dan Rusia Bangun Poros Keamanan dan De-dolarisasi, diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdca6mne649naw1.h8k4.html 30/09/2014

18:02.

Iran, Russia Plan to Use National Currencies in Bilateral Trade diakses melalui

(23)

XXIII

Iran, Russia sign 70 billion euro trade deal diakses melalui http://www.crescent-

online.net/2014/10/iran-russia-sign-70-billion-euro-trade-deal-tahir-mahmoud-4659-articles.html 20/11/2014 22:52.

Iran's gateway in Dubai highlights sanctions' bite diakses melalui

http://english.alarabiya.net/articles/2011/02/01/135834.html 26/10/2014

11:15.

Jay Solomon and Carol E. Lee, The Wall Street Journal, White House Seek Support from Allies,Congress for Potential Iran Deal diakses melalui

http://online.wsj.com/articles/white-

house-seeks-support-from-allies-congress-for-potential-iran-deal-1414107695 19/11/2014 09:19. Lihat pula US Warns allies against breaching Iran sanctions diakses melalui

http://www.timesofisrael.com/us-warns-allies-against-breaching-iran-sanctions/ 19/11/2014 00:20.

Jepang tidak Hentikan impor Minyak IRan diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdce7x8zfjh8woi.rabj.html 15/11/2014 19:58. Jill Treanor, Iran announces it has stopped selling crude oil to UK and France

diakses melalui http://www.theguardian.com/world/2012/feb/19/iran-stops-selling-crude-uk-france 22/11/2014 20:03.

Joint Plan of Action diakses melalui

http://eeas.europa.eu/statements/docs/2013/131124_03_en.pdf 25/10/2014

08:40.

(24)

XXIV

Karen DeYoung and Scott Wilson, Public ire one goal of Iran sanctions, U.S. official says diakses melalui

http://www.washingtonpost.com/world/national-security/public-ire-one-goal-of-iran-sanctions/2012/01/10/gIQA0KJsoP_story.html 26/10/2014 18:17.

Karim Sadjadpour, The Supreme Leader diakses melalui

http://iranprimer.usip.org/resource/supreme-leader 28/11/2014 12:29. Kenneth Katzman, 2011, Iran Sanctions, Congressional Report Service, diakses

melalui

http://journalistsresource.org/wp-content/uploads/2012/01/RS20871.pdf 27/09/2014 15:24. Kenneth Katzman, 2012, Iran Sanctions. Hal. 61-62. Diakses melalui

http://fpc.state.gov/documents/organization/212999.pdf 27/09/2014 15:26. Kenneth Katzman, 2013, Iran Sanctions, Congressional Report Service hal. 17.

diakses melalui http://fpc.state.gov/documents/organization/212999.pdf

27/09/2014 15:26.

Kenneth Katzman, 20132, Iran Sanctions. Hal. 42. Diakses melalui

http://fpc.state.gov/documents/organization/187388.pdf 27/09/2014 15:24. Kenneth Katzman, 2014, Iran Sanctions, diakse melalui

http://www.fas.org/sgp/crs/mideast/RS20871.pdf 6/20/2014 11:03. Kompas, Internasional, Selasa 21 Februari 2012, Iran Menggeretak Uni Eropa

diakses melalui

http://internasional.kompas.com/read/2012/02/21/08372191/Iran.Menggert

(25)

XXV

menutup selat hormus mudah bagi iran diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdccxeqss2bqix8.5fa2.html 15/11/2014 19:38. Mina Khanlarzadeh, The Effects of The Economic Sanctions Against iran diakses

melalui http://www.jadaliyya.com/pages/index/13200/the-effects-of-the-economic-sanctions- against-iran 19/11/2014 00:29. Lihat pula Uri Berliner, Cripled By Sanctions, Iran’s Economy Key in Nuclear Deal diakses

melalui http://www.npr.org/2013/11/25/247077050/crippled-by-sanctions-irans-economy-key-in-nuclear-deal 19/11/2014 00:30. Lihat pula Sabrina M. Peterson, Iran’s Deteriorating Economy: an anlysis of the economict impact on

western sactions diakses melalui http://www.iar-gwu.org/node/428

19/11/2014 00:32. Lihat pula Suzanne Maloney, Why “Iran Style”

Sanctions Worked Against Teheran diakses melalui

http://www.brookings.edu/blogs/iran-

at-saban/posts/2014/03/21-iran-sanctions-russia-crimea-nuclear 19/11/2014 00:34. OFAC Issues New Foreign Sanctions Evaders List diakses melalui

http://www.goodwinprocter.com/Publications/Newsletters/Client-

Alert/2014/0218_OFAC-Issues-New-Foreign-Sanctions-Evaders-List.aspx?article=1 25/10/2014 08:27.

OFAC’s Foreign Sanctions Evaders List and Foreign Exchange diakses melalui

https://www.gexchange.com/blog/index.php/ofacs-foreign-sanctions-evaders-list-foreign-exchange/ 25/10/2014 08:20.

(26)

XXVI

http://wenku.baidu.com/view/1b8bae0b52ea551810a6879e.html

21/09/2014 10:26.

Pertahanan iran tidak terpengaruh oleh AS diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdcgw39qqak9xq4.1ira.html 15/11/2014

19:35.

Pierre Tristam, Middle East Oil Reserves By Country and Rank , diakses melalui

http://middleeast.about.com/od/oilenergy/a/me080207d.htm 26/11/2014

17:40.

Robin Wright, Iran's New Alliance With China Could Cost U.S. Leverage diakses melalui

http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/articles/A55414-2004Nov16.html 19/11/2014 12:46.

Rusia, India menolak sanksi anti IRan diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdchwinzk23niqd.yrt2.html 15/11/2014 10:15. Russia and Iran Plan to Reject Dollar diakses melalui

http://www.themoscowtimes.com/business/article/russia-and-iran-plan-to-reject- dollar/508115.html 20/11/2014 23:10.

Russia Holds "De-Dollarization Meeting": China, Iran Willing To Drop USD From Bilateral Trade diakses melalui

http://www.zerohedge.com/news/2014-05-13/russia-holds-de-dollarization-meeting-china-iran-willing-drop-usd-bilateral-trade

(27)

XXVII

Sanctions Entities List, Iran Sanctions diakses dalam

http://www.state.gov/e/eb/tfs/spi/iran/entities/index.htm 23/06/2014 11:58.

Secretariat of the Conference on Interaction and Confidence Building Measure in Asia diakses melalui

http://www.s-cica.org/page.php?page_id=7&lang=1 19/11/2014 09:07.

ShaulBakhash, The Six Presidents diakses melalui

http://iranprimer.usip.org/resource/six-presidents 28/11/2014 15:27. Speech by National Security Advisor Tom Donilon diakses melalui

http://iranprimer.usip.org/blog/2011/nov/22/speech-national-security-advisor-tom- donilon 26/10/2014 10:37.

Spencer Swartz and Benoît Faucon, Iran's Falling Oil Output Means Less Revenue, Clout diakses melalui

http://online.wsj.com/article/SB1000142405274870456920457532885181

6763476.html 27/10/2014 08:28.

Steven Erlanger, Iran Halts Oil Export to Britain and France diakse melalui

http://www.nytimes.com/2012/02/20/world/middleeast/iran-halts-oil-shipments-to- britain-and-france.html?_r=3 22/11/2014 19:01.

Summary of Economic Sanctions Law and Regulations Autorizing Treasury to Shut Down Charities diakses malalui

http://www.charityandsecurity.org/legislation/Designate_and_Freeze_Aut

(28)

XXVIII

Summary of Technical Understandings Related to the Implementation of the Joint Plan of Action on the Islamic Republic of Iran’s Nuclear Program diakses melalui

http://www.whitehouse.gov/the-press-

office/2014/01/16/summary-technical-understandings-related-implementation-joint-plan-actio 25/10/2014 09:06. Terrorist Finance Tracking Programe diakses melalui

http://www.treasury.gov/resource-center/terrorist-illicit-finance/Terrorist-Finance-Tracking/Pages/tftp.aspx 22/10/2014 02:32.

The Demise of The Petrodollar: Teheran Pushes to Ditch the US Dollar diakses melalui http://www.caseyresearch.com/cdd/demise-petrodollar 19/11/2014

12:06.

The Geo-Politics of the Strait of Hormuz: Could the U.S. Navy be defeated by Iran in the Persian Gulf? Diakses melalui

http://www.globalresearch.ca/the-geo-politics-of-the-strait-of-hormuz-could-the-u-s-navy-be-defeated-by-iran-in-the-persian-gulf/28516

21/11/2014 08:37. Lihat pula, Selat Hormus Ekonomi Dunia diakses melalui http://www.islamtimes.org/vdcfmvdyvw6d0ta.,8iw.html

15/11/2014 19:23.

(29)

XXIX

The Real Reasons Why Iran is the Next Target:The Emerging Euro-denominated International Oil Marker diakses melalui

http://globalresearch.ca/articles/CLA410A.html 19/11/2014 09:52. Lihat Pula Brian Miller, Iran’s New Oil Trade System Challenges U.S. Currency

diakses melalui http://www.projectcensored.org/9-irans-new-oil-trade-system-challenges-us-currency/ 19/11/2014 09:50.

The World’s Efforts to Sanctions Iran diakses melalui

http://www.iranwatch.org/sanctions 22/10/2014 03:33.

Transit Passage Rights in the Strait of Hormuz and Iran’s Threats to Block the

Passage of Oil Tankers diakses melalui

http://www.asil.org/insights/volume/16/issue/16/transit-passage-

rights-strait-hormuz-and-iran%E2%80%99s-threats-block-passage 21/11/2014 14:51.

Turki tidak akan bekerjasama menentang Iran diakses melalui

http://www.islamtimes.org/vdccxpqsi2bqix8.5fa2.html 15/11/2014 20:01. U.S Energy Information Administration; Iran. Diakses melalui

http://www.eia.gov/countries/country-data.cfm?fips=IR 27/10/2014 08:23. Valerie Parent and Parisa Hafezi, Iran turns to barter for food as sanctions cripple

imports diakses melalui http://www.reuters.com/article/2012/02/09/us-iran-wheat-idUSTRE8180SF20120209 27/10/2014 07:36. Baca pula Valerie Parent and Michael Hogan, Iran paying for grain with gold, oil – traders

(30)

XXX

Valrie M. and Christopher S. Vore, 1995, Foreign Policy Analysis Yesterday, Today, and Tomorrow diakses melalui

http://bev.berkeley.edu/fp/readings/ForeignPolicyAnalysisDomesticPolitic

s.pdf 6/8/2014 pkl 20:13

World Oil Transit Chokepoints diakses melalui

http://www.eia.gov/countries/analysisbriefs/World_Oil_Transit_Chokepoi

(31)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu bentuk fenomena hubungan internasional yang layak untuk dikaji lebih mendalam adalah hubungan antara Amrekia dengan Iran. Dinamisasi interaksi antar aktor negara terjadi pada hubungan luar negeri antara negara Iran dengan Amerika Serikat (AS), dimana dulu Iran dan AS memiliki hubungan yang cukup erat sampai akhirnya muncul Revolusi Islam 1979 yang dipelopori oleh Ayatullah Khomeini dan Revolusi Ketiga oleh Mahmoud Ahmadinejad yang membuat hubungan kedua negara tersebut berubah menjadi tidak bersahabat.

Hubungan yang cukup erat antara negara Iran dengan AS dimulai pada masa pemerintahan Mohammad Shah Reza Pahlevi dimana AS memiliki peran yang cukup besar atas pengangkatan Shah sebagai orang yang berkuasa di negara Iran. Shah membuka lebar-lebar pintu kerjasama dengan negara AS. Dimulai dengan menarik investasi asing serta mengambil sebesar-besarnya tenaga asing guna membantu Iran dalam masa pembangunan negaranya. Selain itu Shah juga bekerjasama dalam bidang militer yaitu mengundang para agen rahasia seperti

(32)

2 digunakan oleh Shah untuk menggulingkan kubu-kubu yang bertentangan dengannya.1

Pada masa ini Iran menginginkan modernisasi melalui idustrialisasi untuk menjadi Negara maju sebagaimana yang telah dicapai AS dan negara Eropa masa itu. Iran memfokuskan pembangunan pada proyek infrastruktur, system transportsi, telekomunikasi dan pertanian. Selain itu, Iran mengupayakan pembangunan pabrik-pabrik industri, sekolah-sekolah, dan fasilitas kesehatan. Namun keadaan tidak berjalan dengan seimbang, dimana muncul fenomena ledakan populasi akibat urbanisasi yang berlebihan sebagai dampak pembangunan. Penduduk desa berbondong-bondong pindah ke kota untuk mengejar kehidupan yang lebih layak.2

Dampak serius dari modernisasi ini adalah terjadinya kriris ekonomi pada tahun 1977, akibat dari inflasi akut yang dialami Iran pada masa itu. Korupsi yang merajarela di kalangan pemerintahan adalah salah satu penyebab utama keterpurukan perekonomian Iran. Akibatnya muncul berbagai kritik dan kebencian dari berbagai kalangan terhadap pemerintahan monarki Shah. Masyarakat mulai menyadari banyaknya ketidak adilan pemerintah terhadap rakyatnya, selain itu masyarakat semakin menyadari tingginya campurtangan negara Barat kepada urusan dalam negeri Iran.3

Situasi terus memburuk, legitimasi terhadap pemerintahan Shah semakin tergerus oleh kekecewaan dan ketidak percayaan public terhadapnya. Protes

1

Labib, Muhsin dkk. 2006. Ahmadinejad! David di Tengah Angkara Goliath Dunia. Jakarta: Hikmah. Hal. 87-103.

2ibid . 3ibid

(33)

3 menentang Shah semakin meningkat sehingga pada tahun 1979, terjadilah Revolusi Islam yang dipimpin oleh Ayatullah Khomeini. Ayatullah Khomeini adalah seorang oposisi dan pengkritik aktif pemerintahan Shah. Ia juga seorang yang sangat menentang Amerika dan kebejatan Israel di Timur Tengah. Sehingga sebelum ia mendirikan sebuah Republik Islam ia sempat dipenjarakan oleh Shah serta dibuang ke luar negeri yaitu Paris.4

Pasca Runtuhnya pemerintahan Shah, Khomeini memangkitkan Revolusi Islam pada tahun 1979, dengan mengambil alih kekuasaan pemerintahan serta membentuk pemerintahan sementara yang dikepalai oleh Mehdi Bazargan sebagai Perdana Menteri. Revolusi ini berujung pada pembentukan kembali Negara Republik Islam yang baru, yang kembali menyandarkan landasan utama pemerintahan kepada aturan kitab suci Al-Qura’n, sehingga Iran menjadi sebuah Negara theokrasi. Negara yang berlandaskan pada nilai keagamaan yaitu islam.5

Mellaui revolusi islam, Khomeini menginginkan iran menjadi Negara yang mandiri tanpa bantuan AS. AS pun tidak diberikan keleluasaan untuk semena-mena mencampuri urusan dalam negeri Iran. Komeini adalah salah satu dari sekian banayak orang di Iran yang aktif mengkritik hubungan Iran dengan Amerika. Karena bagi Khomeini Amerika merupakan negara yang suka menindas negara lain. Sikap anti Amerika yang dalam revolusi Iran, menjadi inspirasi bagi para mahasiswa yang ikut berjuangan melawan monarki Shah karena mereka menganggap Shah merupakan boneka Amerika untuk menguasai Iran. Keberhasilan revolusi pada akhirnya bedampak pada hubungan kedua Negara,

4Ibid. 5

(34)

4 hubungan Iran dengan Amerika menjadi tidak harmonis. Ditambah dengan adanya pengambil alihan kedutaan Amerika oleh para mahasiswa yang menyebabkan pemutusan hubungan diplomatik.6

Dari banyak pelajar yang turut berperan penting dalam perjalanan revolusi Islam di Iran adalah Mahmoud Ahmadinejad. Mahmoud Ahmadinejad adalah anak ke empat dari tujuh bersaudara, seorang anak dari orang tua pandai besi. Ahmadinejad seorang mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Teheran yang berpikiran maju dan tetap taat terhadap prinsip-prinsip agama serta garis perjuangan Khomeini. Setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, Ahmadinejad aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan yang mendukung perjuangan Khomeini.7

Sebagai negara yang telah lama hidup dalam tekanan embargo sejak tahun 1979 pasca revolusi Islam, Iran kembali menjadi pembicaraan dunia internasional setelah Mahmoud Ahmadinejad terpilih sebagai presiden. Ahmadinejad yang memimpin Iran sejak tahun 2005 telah membuat wilayah Timur Tengah kembali menjadi perhatian khusus negara-negara barat, terutama Amerika Serikat dan sekutunya, Israel. Sebagai seorang konservatif garis keras yang berpegang teguh pada nilai-nilai dan semangat revolusi, Ahmadinejad yang vokal menyuarakan sikap anti Barat dan Israel sering membuat peperangan hampir terjadi antara Isreal dan Iran.8

6

Ibid.. 7

Ar-Rusydi, Mirza Maulana. 2007. Mahmoud Ahmadinejad; Singa Persia Vs Amerika Serikat. Yogyakarta: Garasi. Hal. 35-37.

8

(35)

5 Pemikiran politik yang terealisasi pada kebijakan-kebijakan politik yang radikal, revolusionis dan populis mengakibatkan polularitas Iran meningkat setelah beberapa dekade sempat meredup. Hal tersebut sekaligus membuat Iran dijatuhi embargo yang lebih berat. Sikap Iran di bawah Ahmadinejad yang keras tentang permasalahan hak Iran untuk mengembangkan nuklir damai membuat kondisi internal negeri Mullah tersebut terisolasi. Namun di bawah kepemimpinan selama dua periode 2005-2009, 2009-2013, Iran mampu bertahan di tengah tekanan dan isolasi politik maupun ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara barat9

Dinamika hubungan antara AS dan Iran yang merupakan cerminan hubungan luar negeri antara dua Negara ini, merupakan objek kajian yang pantas untuk di bahas dalam kajian studi ilmu hubungan internasional. Terlbeih fakta yang menunjukan peningkatan popularitas Iran pasca revolusi islam ketiga oleh Ahmadinejad, dimana Iran kembali menjadi topic utama yang diperbincangkan dalam pentas politik internasional melalui sikap Iran terkait pengayaan uranium serta kemampuan Iran dalam mempertahankan diri dari berbagai tekanan internasional terutama Amerika.

Maka dari itu, tulisan dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mendalam terkait hubungan kedua Negara ini, serta berupaya memberikan gambaran sikap Iran dalam politik luar negerinya guna menghadapi tekanan dari embargo AS, hingga iran mampu bertahan dari sanksi embargo yang dijatuhkan oleh Amerika serta sekutunya. Penelitian ini akan

9

(36)

6 menjelaskan kebijakan luar negeri Ahmadinejad sebagai pemimpin Iran yang telah menunjukan keberhasilannya untuk menjadikan Iran kembali menjadi salah satu Negara yang disegani setelah cukup lama terpuruk. Politik luar negeri Iran yang radikal, revolusionis dan populis mengakibatkan polularitas Iran meningkat melalui kebesaran sosok Ahmadinejad.

Perhatian mengenai perselisihan Iran-AS semakin menyita perhatian internasional pasca tahun 2006 dan 2010, meskipun embargo AS telah dilakukan jauh sebelum Ahmadinejad memimpin iran, namun pasca 2010 terjadi peningkatan perhatian atas Iran. Situasi ini tergambar jelas setelah sikap embargo atas Iran segera diikuti oleh sekutu AS pada level internasional, mulai dari UNI Eropa hingga beberapa Negara Asia.10

Setelah sebelumnya penerapan sanksi oleh AS tidak menghasilkan efektifitas, dimana sanksi yang bertujuan melemahkan perekonomian Iran, justru memperkuat Iran untuk semakin mandiri dengan memenuhi berbagai kebutuhannya dengan memanfaatkan semaksimal mungkin berbagai sumberdaya yang dimilikinya. Hal ini dipicu oleh ketiadaan dukungan internasional dalam penerapan sanksi, kenyataan bahwa Iran merupakan Negara terbesar kedua penghasil minyak dunia, memberikan situasi sulit bagi penerapan sanksi embargo tersebut.11

Namun situasi ini berubah seiring semakin meningkatnya dukngan internasional atas sikap AS tersebut. Semenjak 1980-an sebenarnya Iran AS sudah melakukan embargo, semasa ini embargo dilakukan atas alasan menekan sikap

10

Kenneth Katzman, 2014, Iran Sanctions, diakse melalui

http://www.fas.org/sgp/crs/mideast/RS20871.pdf 6/20/2014 11:03. 11

(37)

7 Iran yang dinilai mendukung gerakan terorisme, tujuan lain dari sikap AS ini adalah untuk menekan kekuatan strategis Iran (Iran’s Strategic Power) di Timur Tengah. Embargo oleh AS semakin dipertajam pada tahun 1990-an, AS menggunakan alasan tekanan atas pengembangan tekhnologi nuklir oleh Iran melalui ISA (Iran Sanctions Act). Namun upaya AS ini tidak mampu memberikan tekanan berati bagi Iran, karena ketiadaan dukungan luas dari Internasional, sehingga sanksi yang diberlakukan AS ini hanya menjadikan Iran semakin memperkuat hubungan dengan Negara lain dalam hubungan ekonomi dan perdagangannya. Namun situasi berubah setelah 2010, dimana dukungan internasional atas sikap AS ini semakin kuat.12

Pada October 2010 AS menjatuhak sanksi atas Iran melalui

Naftirantartrade Company, dengan membatasi hubungan dagang antara berbagai perusahaan AS dan perbankan AS terhadap berbagai transaksi ekonomi yang berhubungan dengan Iran.13 Kemudian disusul dengan pembaharuan ISA pada bulan Mei tahun 2011 dengan menambahkan pokok sanksi atas iran dalam

International Emergency Economic Power Act (IEEPA) dan Comperhensive Iran Sanctions, Accountability, and Divestment Act (CISDA). Pada tahun 2012 AS semakin memperketat penjatuhan sanksi atas Iran dengan memberlakukan Iran Freedom and Counter-Poliferations Act of 2012 (NDAA) dan The National Defense Authorization Act of Fiscal Year 2012 (IFCA). AS juga menerapkan penekanan untuk meraih dukungan Internasional atas upaya ini dengan

12

Kenneth Katzman, 2014. Op Cit. 13

Sanctions Entities List, Iran Sanctions diakses dalam

(38)

8 memberlakukan Foreign Sanctions Evaders (FSE)14, dalam upaya ini AS menekankan ancaman atas seluruh fihak yang dapat menganggu upaya sanksi atar Iran dengan tetap tidak menerapkan sanksi sebagaimana AS.15 Kemudian pada 2013 AS memberlakukan Join Plan Action (JPA) bersama komunitas internasional seperti Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, Kanada, Australia, Norwegia, Swiss.16 Upaya tekanan ini dilanjutkan dengan JPA+1 dilaksanakan bersama Amerika, Jerman prancis, Rusia dan China dengan koordinasi oleh Catherine Aston sebagai delegasi Uni Eropa bersama Iran pada Januari 2014.17

Berbagai bentuk sanksi yang diinisiasikan dan diberlakukan AS tersbut diarahkan untuk tekanan kepada Iran melalui pembatasan pada sektor berikut:

pertama, menghentikan berbagai perdagangan senjata, komponen, tekhnologi dan perangkat ganda (dual-use items) ke Iran yang dapat digunakan untuk pembangunan nuklir. Kedua, memberikan batasan pada relasi ekonomi AS yang dapat digunakan sebagai sektor penopang pendanaan pembangunan nuklir Iran.

Ketiga, untuk menekankan penerapan kebijakan nonpoliperasi nuklir oleh Iran, China, Rusia, Jerman, Inggris serta Prancis.18

Setelah upaya AS yang cukup lama dirasa tidak efektif sebelum tahun 2010 tersbut, pasca 2010 menunjukan efektifitas pemberlakukan sanksi atas Iran. Dimana Iran mengalami cukup tekanan ekonomi dalam penerapan sanksi dengan

14

Sanksi ini ditunjukan kepada seluruh Negara yang memiliki hubungan keonomi dengan AS, yang jika mereka tidak memberlakukan sanksi atas Iran maka mereka akan menjadi bagian dalam penerapan embargo sebagaimana diberlakukan AS atas Iran.

15

Iran Sanctions, Resource Center, diakse dalam http://www.treasury.gov/resource-center/sanctions/Programs/pages/iran.aspx 23/06/2014 12:20.

16

Iran Sanctions diakses di dalam http://www.state.gov/e/eb/tfs/spi/iran/index.htm 23/06/2014 12:30.

17

Iran Sanctions, Resource Center, Op Cit. 18

(39)

9 dukungan internasional ini. Nilai ekspor minyak Iran menurun drastis pada tahun 2013 menjadi 1 Juta Barel per hari yang sebelumnya mencapai 2,5 Juta Barel per hari. Situasi ini muncul seiring dukungan Uni Eropa atas sanksi embargo AS, yang akhirnya juga menerapkan sanksi embargo atas Iran. Selain itu, Iran juga dihadapkan pada pemutusan keanggotaanya dari jaringan perbankan internasional, menyebabkan Iran mengalami penurunan perekonomian mencapai 5 %, inflasi meningkat mencapai 50% akibat penurunan akumulasi transaksi Iran dengan Negara lain. Situasi tersebut berujung pada penurunan aktifitas bahkan penutupan industri di Iran.19

Untuk menanggapi semakin kerasnya AS terhadap Iran, Ahmadinejad melakukan perlawanan atas sanksi ini dengan sikap yang tegas terhadap berbagai fihak yang mendukung AS. Iran melakukan penghentian pengiriman minyak ke Inggris dan Prancis. Ini ditunjukan sebagai peringatan kepada Italia, Spanyol dan Yunani atas sanksi embargo oleh Uni Eropa (EU) bahwa mereka akan merasakan hal serupa apabila EU terus menerapkan embargo atas Iran. Untuk terus melanjutkan transaksi minyak dengan Iran, anggota EU diberikan prasyarat khusus berupa kontrak jangka panjang yang di dalamnya menekankan ketiadaan upaya pemutusan hubungan secara sepihak dalam pelaksanan kerjasama tersebut. Sekitar 18% dari total ekspor minyak Iran memang tertuju ke Eropa, terutama Italia, Spanyol dan Yunani.20

19

Adirini Pujayanti, 2012, Sanksi Ekonomi terhadap Iran dan Dampak Internasionalnya. Diakses dalam http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/Info%20Singkat-IV-4-II-P3DI-Februari-2012-16.pdf 23/06/2014 12:59.

(40)

10 Iran juga melakukan perundingan dagang baru dengan China dalam soal harga serta mekanisme pembayaran transaksi yang menghapusan dolar AS dalam transaksi keduanya. Iran bahkan mengancam menutup selat Hormus, yang merupakan selat strategis bagi jalur perdangangan minyak dunia. Akan ada 18 juta barel minyak per hari yang terancam gagal terkirim ke pasa dunia apabila selat ini ditutup. Selat itu merupakan jalur perairan bagi delapan Negara penghasil minyak di kawasan Teluk Persia seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Bharain, Kesultanan Osman, Kwait, Irak dan Iran.21

Sikap perlawanan yang dilakukan Iran atas AS ini menjadi sangat menarik untuk dikaji, mengingat sejauh ini upaya perlawanan atas dominasi AS memang belum banyak dilakukan oleh berbagai Negara di timur tengah. Irak merupakan bentuk perlawanan atas AS di kawasan ini dan berakhir dengan penghancuran dan penyerangan Negara ini. Realita ini namun tidak menyurutkan niatan Iran untuk menentang dominasi AS, Iran justru menunjukan sikap yang semakin aktif menentang AS di bawah kepemimpinan Akhmadinejad.

Maka dari latar belakang ini lah, penelitian ini menjadi pantas untuk dijelaskan dengan lebih mendalam, mengenai faktor-faktor yang memberikan dorongan dalam kebijakan luar negeri Iran yang menentang dominasi AS dengan melawan embargo AS atas dirinya. Penelitian ini akan menunjukan faktor-faktor tersebut dalam analisa politik luar negeri yang akan menganalisa faktor domestic Iran yang mendorong sikap Iran tersebut. Hasil penelitian akan berbeda dengan berbagai penelitian yang ada sebelunya yang hanya menekankan penekanan

(41)

11 pembahasan pada sosok Ahmadinejad yang memiliki peran utama atas sikap Iran ini. Dalam penelitian ini, akan pula dijelaskan faktor yang juga mendorong pelaksanaan kebijakan tersbut untuk dilakukan seperti pertama kuatnya peran Ahmadinejad dalam struktur kepemimpinan Iran, kedua kuatnya dukungan dan legitimasi atas Ahmadinejad pada level jajaran pemerintahan, ketiga kuatnya legitimasi publik Iran kepada sosok Ahmadinejad yang berangkat dari kebijakan-kebijakannya yang populis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini berupaya untuk menjawab rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana kebijakan luar negeri pemerintah Iran era Ahmadinejad terhadap embargo ekonomi Amerika Serikat? 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan politik luar negeri Iran dimasa kepemimpinan ahmadinejad melalui kebijakan luar negeri Iran yang melawan sanksi embargo oleh Amerika Serikat.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis

1. Mengetahui fenomena hubungan luar negeri Iran dan Amerika. 2. Mengetahui politik luar negeri Iran di masa Ahmadinejad.

(42)

12 1.4.2 Manfaat Akademis

1. Memenuhi standar tugas akhir untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar S1 jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Peneliti dapat mengaplikasikan teori dan konsep yang berhubungan dengan Politik Luar Negeri.

3. Pengembangan studi politik luar negeri. 1.5 Tinjauan Pustaka

1.5.1 Studi Terdahulu

Kajian yang menyoroti hubungan Iran-AS memang telah menyita banyak perhatian dari pengkaji politik internasional, terutama pasca kepemimpinan Ahmadinejad di Iran. Kentalnya rivalitas kedua Negara ini, telah menjadi warna khusu bagi pokok penelitian dalam kajian hubungan politik luar negeri (Polugri) Iran dan AS. Sikap Iran yang menunjukan kebangkitan nasional menentang dominasi AS di dunia merupakan bentuk daya tarik utama dalam mengkaji politik luar negeri Iran. Dominasi AS atas politik dunia pasca perang dingin, merupakan pemicu bagi kajian sikap Iran dalam rivalitas menentang dominasi AS. Terutama setelah secara tegas Iran tidak menanggapi dengan sikap konfrontatif atas berbagai tekanan melalui sanksi embargo atas Iran oleh AS sebagai bentuk tekanan AS atas kebijakan pengembangan nuklir oleh Iran.

(43)

13 2006. Memfokuskan kajian pada kebijakan AS dalam menyikapi sikap revolusionis Iran, penelitian ini memfokuskan pada sikap AS dibawah kepemimpinan Presiden Jimmy Carter dengan menggunakan alat anlisa currents policy dari Franz Schurmann yang ia kembangkan dengan menambah variable tendendsi jangka panjang (long-term tendencies) atau ide (mind) sebagai alat anlisa utama.

Melalui penjelasannya ia menunjukan sikap AS yang menekan Iran pasca kemunculan revolusi islam di akhir masa kepemimpinan Shah (presiden Iran masa itu) adalah hasil dari pengalaman jangka panjang AS yang melakukan upaya menekan kemungkinan kemunculan regional powers (kekuatan regional baru) melalui kepemimpinan dictator. Kemunculan pandangan tersebut merupakan hasil dari current of opinion (wacan terkini) yang berkembang dalam partai democrat amerika (Democratic Party). Kemunculan situasi terkini yang berkembang sebagai landasan dalam masa Carter itu adalah hasil dari perhelatan AS yang gagal menekan Vietnam, selain itu doktrin Nixon yang menekankan pentingnya sanksi embargo hingga intervensi pada pembelot demokrasi (Amerika), dan terkakhir yang juga berpengaruh pada perkembangan kebijakan AS adalah penelitian kebijakan oleh berbagai ilmuan pada masa itu di dalamnya dalah Anthony Lake, Leslie Gelb, Patricia Derian dan Morton Helprin yang memiliki argument utama berupa penekanan persiapan AS untuk menghadapai perubahan di dunia ke tiga (to accommodate change in the Third World).22

22

(44)

14 Penelitian ini menjelaskan analisa polugri dari segi AS dalam menyikapi Iran, sementara peneliti akan membahas dari sisi yang berbeda, yaitu menganalisa polugri dari sudut pandang Iran dalam menyikapi AS. Keduanya memiliki kesamaan untuk menekankan pembahasan kepada sosok pemimpin yang memimpin, bila Ganji mengkaji kebijakan AS di bawah Carter, peneliti akan membahas kebijkan Iran di bawah Ahmadinejad.

Penelitian lain yang dijadikan studi terdahulu dalam penelitian ini adalah tulisan dari Oliver Babson23 dengan Judul Diplomacy of Isolation: United States Unilateralsm Sanctions Policy and Vientam 1975-1995. Pada tahun 2002. Penelitian ini menjelaskan penerapan sanksi embargo ekonomi oleh Amerika Serikat terhadap negara yang dianggap bertentangan dengan AS. Dalam tulisan ini, sikap embargo ekonomi AS sebagai bentuk unilateralisme diberlakukan AS di Vietnam. Bentuk sanksi isolasi Vietnam melalui embargo ekonomi ini akhirnya membentuk sistem embargo yang lebih luas dimana sekutu AS pada saat itu (Jepang,Korea Selatan, dan Eropa) turut menjatuhkan sanksi embargo atas Vietnam. AS juga mendekati negara-negara ASEAN untuk juga berpihak kepada sanksi AS atas Vietnam dengan mengupayakan minimalisasi interaksi mereka dengan Vietnam.

Penelitian ini dijadikan sebagai rujukan bgi upaya peneliti untuk menjelaskan bentuk penerepan sanksi embargo ekonomi AS yang membentuk sanksi ekonomi dalam sistem internasional dengan menggandeng

23

Oliver Babson, 2002, Diplomacy of Isolation: United States Unilateral Sanctions Policy and Vietnam 1975-1995 diakses melalui

(45)

15 sekutunya untuk menerapkan dan memberlakukan sanksi terhadap negara yang dituju. Dalam penelitian ini, negara yang dimaksud adalah Iran, dimana AS memberlakukan sanksi ekonomi yang kemudian berbentuk sistem internasional dengan terus menekankan sanksi ekonomi terhadap Iran untuk juga diterapkan oleh negara-negara lain yang menjadi sekutu AS.

Selanjutnya adalah buku dengan judul Iran’s Foreign Policy from

Khatami to Ahmadinejad oleh Anoushiravan Ehteshami dan Mahjoob Zweiri yang merupakan rekaman hasil kofenrensi pada tahun 2005 di Durham University. Dalam tulisan ini Iran disebutkan sebagai sebuah Negara dengan empat landasan utama dalam polugrinya, pertama adalah penolakan kepada segala bentuk dominasi eksternal atas Iran. Kedua adalah penguatamaan (preservation) kemandirian iran dan integritas territorial iran. Ketiga adalah mempertahankan hak seluruh muslim tanpa menyadarkan diri atau bergantung (allying) kepada kekuatan dominan manapun (hegemonic power).

(46)

16 Muslim dunia. Pandangan ini lah yang berubah dari kepemimpinan Khatami menuju kemimpinan revolusionis Ahmadinejad.24

Sama-sama memiliki kajian polugri Iran, Penelitian peneliti memiliki sisi yang berbeda pada focus pembahasan, dimana dalam penelitian sebelumnya yang pembahasan menjelaskan pada kajian kebijakan luar negeri Iran secara umum melalui penjelasan haluan-haluan pokok landasan kebijan luar negeri iran, dalam penelitian ini, peneliti lebih mengerucutkan penelitian pada analisa kebijakan yang diambil oleh Iran berkaitan dengan embargo AS. Meskipun sama-sama menitik beratkan factor kepemimpinan Iran di bawah Ahmadinejad, namun penelitian peneliti memiliki sisi yang berbeda dalam menunjukan factor yang menjelaskan perbedaan kebijakan iran sebagai akibat dari sosok individu Ahmadinejad itu sendiri, sementara di dalam penelitian sebelumnya, factor Ahmadinejad hanya dijelaskan sebagai patokan dalam kemunculan arah baru politik luar negeri Ira, tanpa menjelaskan lebih mendalam factor Ahmadinejad untuk menjelaskan polugri Iran.

Selanjutnya adalah karya Yonah Alexander dan Milton Hoening dalam bukunya The New Iranian Leadership: Ahmadibejad, Terrorism, Nuclear Ambition and the Middle East. Dalam penelitian ini, dijelaskan mengenai politik luar negeri Iran di bawah kepemimpinan Ahmadinejad sebagai bentuk ancaman stabilitas kawasan timur tengah. Dijelaskan melalui analisa historis, peelitian ini menunjukan berbagai perilaku ekspansionis Iran yang menyebabkan instabilitas keamanan kawasan. Dalam penelitian ini, ambisi nuklir Iran dan gaya

24

(47)

17 kepemimpinan Ahmadinejad merupakan kombinasi utama yang akan menyebabkan instabilitas kawasan. Selain itu, Ahmadinejad juga dijelaskan memiliki keterikaitan dengan jaringan terorisme yang berkembang di timur tengah, pengembangan nuklir Iran ditengarahi akan mampu membahayakan keamanan internasional apanila terjadi pentransferan teknologi nuklir kepada terorisme.25

Berbeda dengan penelitian ini, peneliti akan menjelaskan factor kepemimpinan ahmadinjead sebagai penjelas atas arah kebijakan luar negeri Iran melalui analisa politik luar negeri. Sehingga berbeda dengan penelitian Yonah yang mengembangkan asumsi ancaman Iran, dengan hasil prediktif, penelitian ini hanya bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang sudah terjadi terkait sikap Iran melelui polugrinya atas sanksi embargo AS.

Terdapat penelitian dari Indonesia yang juga dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian, yaitu penelitian dari Andriani Pujayanti26 yang merupakan penelitit bidang Hubungan Internasional di Pusat Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Setjen DPR RI dengan judul Sanksi Ekonomi terhadap Iran dan Dampak Internasionalnya, Pada tahun 2012. Dalam tulisannya, Anriani menunjukan bahwa Sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS terhadap iran berdampak pada ketegangan dengan sikap Iran terkait oprasi militer di Selat Hormus. Ketegangan tersebut berimbas besar bagi Indonesia yang juga memeasok minyak mentah dari Timur Tengah. Transaksi utama minyak ini dilakukan melalui Selat Hormus,

25

Alexander, Yonah and Milton Hoening. 2008. The New Iranian Leadership: Ahmadinejad, Terrorism, Nuclear Ambition, and The Middle East. London: Praeger Scurity international. 26

(48)

18 apabila terhambat akan sangat berpengaruh kepada ketahanan BBm dalam negeri. Transaksi ekonomi Indonesia dengan Iran yang utama adalah terkait ekspor minyak sawit yang menjadi terhambat dikarenakan perusahaan Singapura sudah membatasi transaksinya dengan Iran, Singapura hanya mau bertransaksi jika ada kepastian pembayaran yang jelas akibat dari sanksi embargo Iran dari perbankan internasional. Perusahaan kargo juga enggan mengirim barang ke Iran karena khawatir akan dampak ketegangan tersebut.

Penelitian ini dipilih sebagai rujukan untuk mendapati bentuk gambaran dari sanksi ekonomi AS terhadap Iran dan untuk mendapati gambaran terkait kebijakan Iran menyikapai sanksi embargo ekonomi AS tersebut.

Tabel 1.1 Tabel Posisi Penelitian

(49)

19 Pada tahun 2002 unilateralisme diberlakukan AS

di Vietnam. Bentuk sanksi isolasi Vietnam melalui embargo

ekonomi ini akhirnya

membentuk sistem embargo yang lebih luas dimana sekutu AS pada saat itu (Jepang,Korea Selatan, dan Eropa) turut

menjatuhkan sanksi embargo atas Vietnam. AS juga mendekati negara-negara ASEAN untuk juga berpihak kepada sanksi AS atas Vietnam dengan terdapat adopsi nilai baru di bawah kepemimpinan Ahmadinejad yang mengedepankan ladasan

raasionalitas dalam arah Polugri Iran.

(50)
(51)

21 Serikat. Merupakan kebijakan Iran sebagai bentuk respon yang muncul akibat adanya pengaruh eksternal berupa tekanan oleh Amerika Serikat dan dunia internasional, kemudian kondisi dinamika kawasan yang tidak menguntungkan Iran hingga adanya fakta keterikatan banyak negara akan pasokan minyak dari Iran. Selain itu, terdapat pula faktor internal berupa pengaruh dari pemerintahan atau birokrasi, Mullah serta faktor individu Ahmadinejad sendiri yang

mendorong munculnya kebijakan yang melawan tersebut.

1.5.2 Pendekatan dan Konsep

1.5.2.1Teori Linkage James N. Rosenau

(52)

22 sumber yang mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara, diantaranya adalah : pertama, Idiosinkretik: berhubungan dengan karakteristik individu dari pembuat keputusan. Kedua, Govermental, faktor pemerintahan. Ketiga, Societal, faktor masyarakat. Keempat, Peran, dari pembuat keputusan tersebut. Kelima,

terakhir adalah Sistemik.27

Secara lebih lanjut politik luar negeri memiliki sumber-sumber utama yang menjadi input dalam perumusan kebijakan luar negeri:

1. Sumber idiosinkretik, merupakan sumber internal yang melihat nilai-nilai pengalaman, bakat serta kepribadian elit politik yang mempengaruhi persepsi, kalkulasi, dan perilaku mereka terhadap kebijakan luar negeri. 2. Sumber sistemik, yaitu sumber yang berasal dari lingkungan eksternal

seperti hubungan antar negara, aliansi, dan isu-isu area.

3. Sumber masyarakat, merupakan sumber yang berasala dari lingkungan internal suatu negara sperti dari budaya, sejarah, ekonomi, struktur sosial, dan opini publik

4. Sumber pemerintahan, merupakan sumber internal yang menjelaskan tentang pertanggung jawaban politik dan struktur dalam pemerintahan. 5. Sumber Peran, merupakan sumber yang berasal dari peran berdasarkan

posisi dalam pemerintahan itu sendiri.28

27

Rosenau, James N. 1980. The Scientific Study of Foreign Policy. New York: Nichols Publishing Company. Hal. 132. Baca pula Hudson, Valrie M. and Christopher S. Vore, 1995, Foreign Policy Analysis Yesterday, Today, and Tomorrow diakses melalui

http://bev.berkeley.edu/fp/readings/ForeignPolicyAnalysisDomesticPolitics.pdf 6/8/2014 pkl 20:13

28

(53)

23 Melalui model analisa tersebut, politik luar negeri Iran akan dianalisa, untuk mendapati penjelasan mengenai keputusan kebijakan luar negri Iran di bawah kepemimpinan Ahmadinejad yang mengedepankan sikap perlawanan terhadap Amerika Serikat dengan melawan sanksi embargo oleh AS. Pilihan model ini dimaksudkan untuk menghasilkan penjelasan yang sesuai dengan tujaun penelitian ini. Model theory linkage digunakan untuk menjembatani penelitian ini menjelaskan peranan actor utama dalam kebijakan luar negri Iran yang dipimpin oleh sosok revolusionis Ahmadinejad yang juga dipengaruhi faktor eksternal berupa dinamika politik internasional dan internal yang berupa jajaran pemerintahan serta actor lain yang berperan besar dalam pemerintahan Iran seperti Mullah.

1.5.2.2Kebijakan Luar Negeri

Salah satu kajian dalam hubungan internasional adalah kajian masalah politik internasional, dalam politik internasional, kajian difokuskan pada hubungan yang melibatkan actor Negara dan non-negara, melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh actor-aktor tersebut sebagai representasi kepentingan masing-masing dalam interaksinya satu sama lain. Hubungan interaksi antar aktor tersebut, khususnya oleh Negara, ini lah yang disebut juga sebagai politik luar negeri.29

Anak Agung Banyu Perwita mendefinisikan politik luar negeri sebagai “action theory” yaitu aksi suatu Negara dalam bentuk keputusan tindakan atau

sikap yang ditunjukan ke Negara lain dengan tujuan utama untuk mencapai suatau

29

(54)

24 kepentingan tertentu. Secara teoritis, politik luar negeri adalah seperangkat pedoman untuk memilik kebijakan yang ditunjukan ke luar wilayah suatu Negara. politik luar negeri juga merupakan perangkat yang digunakan untuk mempertahankan atau pun mengupayakan kepentingan nasional dalam pentas politik internasional. Negara biasanya mengupayakan hal tersebut melalui strategi atau rencana yang dibuat oleh para pengambil keputusan, keputusan ini lah yang nantinya disebut sebagai kebijakan luar negeri.30

Menurut Suffri Yusuf, politik luar negeri merupakan rangkaian iringan kebijakan yang disertai berbagai upaya atau tindakan yang rumit tetapi dinamis, yang dilakukan oleh Negara dalah hubungannya dengan Negara lain, termasuk dalam aktifitasnya di sebuah organisasi regional maupun internasional. Berbagai kebijakan tersebut lah yang kemudian dikenal sebagai kebijakan luar negeri.31

Pada dasarnya kebijakan luar negeri merujuk pada fenomena proses dimana negara-negara berupaya memenuhi kepentingan nasionalnya dalam masyarakat global. Kebijakan luar negeri muncul sebagai suatu fenomena sosial karena setiap negara tidak dapat memenuhi sendiri seluruh kebutuhan-kebutuhan sosial, politik, dan ekonominya bila hanya mengandalkan sumber daya yang terdapat di dalam teritorialnya sendiri. Oleh karena itu, pemerintah suatu negara pada umumnya akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang tidak

30

Perwita, Anak Agung Banyu dan Yanyan Mochamad Yani. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: Rosdakarya. Hal. 48.

31

Gambar

Tabel 1.1 Tabel Posisi Penelitian
Tabel 1.2 Alur Pemikiran Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Terhadap Program Nuklir Iran era Pemerintahan Barrack Obama

Penelitian ini bertemakan embargo ekonomi Amerika Serikat terhadap Kuba, dengan karakteristik embargo selama perang dingin dan pasca perang dingin yang berbeda.. Awal

Berbeda dengan keempat penelitian sebelumnya, penelitian ini akan membandingkan kebijakan luar negeri AS terhadap Irak – Iran dalam menyelesaikan dugaan

Serikat untuk Mempertahankan Embargo Ekonomi terhadap Kuba Pasca Normalisasi Hubungan Kedua Negara” ini dengan lancar.. Sholawat

Sebelum terjadinya konflik antara Rusia dan Ukraina dalam pencaplokan wilayah Krimea ini, hubungan kerjasama Tiongkok dengan Rusia yang pada saat itu Rusia masih

Ahmadinejad menilai bahwa jika program nuklir tersebut dijalankan dan beroperasi dengan cepat maka Iran akan menjadi negara yang paling berpengaruh di kawasan

kebijakan Obama yang lebih baik daripada sebuah invasi yang menghabiskan uang negara miliyaran dollar dari kebijakan Bush. Hanya dalam kurang dari satu jam, melalui

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor yang mendorong Amerika Serikat dalam kebijakannya terkait program nuklir Iran pada masa pemerintahan