• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kualitas Pengungkapan Segmen: Sebuah Implikasi Terhadap Tindakan Pajak Agresif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kualitas Pengungkapan Segmen: Sebuah Implikasi Terhadap Tindakan Pajak Agresif"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

2.1.1 Landasan Teori

2.1.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam perusahaan yang memiliki berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan dalam kegiatan perusahaan. Teori ini muncul karena adanya hubungan antara principal dan agent. Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu

bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Pemegang saham sebagai principal diasumsikan hanya tertarik pada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan. Sedangkan para agent diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut. Teori ini berusaha untuk menggambarkan faktor-faktor utama yang sebaiknya dipertimbangkan dalam merancang kontrak insentif (Warsidi dan Pramuka, 2009).

(2)

perusahaan.Inilah yang nantinya akan menyebabkan biaya agensi muncul. Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan agency cost sebagai jumlah dari pengeluaran pengawasan oleh principal, pengeluaran bonding oleh agen, dan kerugian residual (residual loss). Prinsipal dapat membatasi perbedaan (divergence) dari kepentingannya dengan menetapkan insentif yang sesuai bagi agen dan dengan melakukan monitoring cost (biaya pemantauan) yang didesain dari agen tersebut untuk membatasi aktivitas yang menyimpang (aberrant). Sebagai tambahan beberapa situasi, itu akan membayar agen untuk mengembangkan sumber daya (bonding cost) yang menjamin bahwa dia tidak akan memastikan bahwa tindakan itu akan membahayakan prinsipal atau meyakinkan bahwa prinsipal akan dikompensasi seandainya dia melakukan tindakan seperti itu. Bagaimanapun, itu umumnya tidak mungkin bagi prinsipal atau agen pada tingkat zero cost yang memastikan bahwa agen akan mengoptimalkan keputusan dari sudut pandang prinsipal. Dalam hubungan agensi, prinsipal dan agen memiliki komplikasi keputusan.Perbedaan ini juga menjadi sebuah biaya hubungan agensi yang berkaitan dengan biaya mendatang (latter cost) sebagai kerugian residual. Kerugian yang akan muncul di masa depan masih memerlukan biaya persiapan. Kerugian tersebut dialami prinsipal akibat keputusan yang diambil oleh agen yang menghasilkan kinerja dengan nilai output buruk sebagai seorang agen. Lebih lanjut, Depken et al. (2007) menyimpulkan secara empiris bahwa pengaruh bonding cost menurunkan biaya agensi. Pernyataan tersebut konsisten dengan

(3)

2.1.1.2 Teori Kepemilikan (ProprietaryTtheory)

Kepemilikan menjadi nilai bersih usaha yang diwakili oleh ekuitas.Hubungan perusahaan dengan pemilik berada dalam akun ekuitas pemilik.Tujuan utama dari teori kepemilikan adalah penentuan dan analisis dari kekayaan bersih pemilik (networth). Vatter (1966) menyatakan bahwa akun pendapatan dan beban memiliki karakteristik aljabar yang sama sebagai ”networth”. Pendapatan dan beban adalah akun tambahan (subsidiary) dari kepemilikan. Pendapatan menaikkan kekayaan pemilik dan beban menurunkan kekayaan pemilik sehingga pendapatan yang lebih besar dari beban menjadi laba bersih yang akan memberikan kenaikan kekayaan pemilik dari operasi bisnis selama periode tertentu.

Lebih lanjut, di bawah teori kepemilikan, aset dimiliki oleh pemilik, liabilitas adalah kewajibannya, dan ekuitas kepemilikan menambah tingkat kepemilikannya.Sebagai bagian dari teori ekuitas, teori kepemilikan mengasumsikan bahwa pemilik dan perusahaan adalah identik (Wolk et al. 2008: 142). Informasi Kepemilikan telah didefinisikan oleh Dye (1985: 123) sebagai “suatu informasi yang dimana pengungkapannya berpotensi untuk mempengaruhi laba kotor perusahaan di masa depan, sebagai suatu bentuk kompensasi dari kebijakan manajemen senior”, termasuk informasi yang dapat mengurangi permintaan pelanggan akan produk perusahaan (Sheehata, 2014).

(4)

pesaing sehingga perusahaan merasa tidak diuntungkan secara kompetitif (Verrecchia, 2006). Kerugian yang muncul saat terungkapnya informasi sensitif dan dapat di utilisasi oleh pesaing untuk menghasilkan keuntungan strategis disebut biaya kepemilikan. Jika pesaing menghasilkan jenis informasi tersebut, arus kas akan melambat dalam kinerja mendatang sehingga berdampak pada pesaing yang menghasilkan pangsa pasar tambahan. (Beyer et al. 2014).Dengan demikian, biaya kepemilikan sangat berkaitan dengan pesaing yang menghasilkan informasi privat perusahaan, misalnya informasi mengenai desain produk baru atau rencana pengembangan riset. Sebagai tambahan, Scott (2009) menyatakan bahwa informasi kepemilikan (proprietary information) adalah informasi yang diungkapkan yang dapat secara langsung memengaruhi arus kas masa depan perusahaan, misalnya informasi mengenai rencana strategis untuk merger (bergabung) yang memungkinkan terungkapnya informasi tersebut tinggi.

Dalam kerangka hipotesis biaya kepemilikan, manfaat untuk menurunkan asimetri informasi dan menurunkan biaya modal melalui pengungkapan dapat diimbangi oleh biaya pengungkapan (Monk, 2011). Verrecchia (2006) menjelaskan bahwa biaya kepemilikan adalah mekanisme untuk memodelkan trade-off pengungkapan.Pada model tersebut, perusahaan memilih untuk

(5)

demikian, dapat dijelaskan bahwa biaya kepemilikan merupakan sebuah bentuk kerugian secara kompetitif.

2.1.1.3 Teori Sinyal (Signaling Theory)

Meski tujuan dari pengembangan teori sinyal awalnya untuk mengklarifikasi asimetri informasi pada pasar ketenagakerjaan (Spence, 1973), teori sinyal juga sudah beberapa kali digunakan untuk menjelaskan seberapa besar pengungkapan yang diungkapkan oleh manajer pada laporan keuangan perusahaan (Ross, 1977).Akerlof (1970) memahami bahwa model sinyal diawali oleh penjual yang diasumsikan memiliki lebih banyak informasi mengenai produknya dibandingkan pembeli. Proses sinyal dapat dijelaskan dalam Pasar bagi Lemon (Market for Lemon). Sebuah lemon adalah istilah slang negara amerika untuk mobil yang ditemukan cacat hanya saat mobil tersebut sudah dibeli. Hubungan antara berbagai tingkat kualitas produk dan ketidakmampuan pembeli untuk mengetahui tingkat kualitas produk sebelum melakukan pembelian digambarkan pada pasar mobil bekas (used cars). Pasar bagi lemon berusaha mengaitkan kualitas dan ketidakpastian dalam menjelaskan mekanisme pasar.

(6)

yang sejenis sehingga para perusahaan dapat memperoleh investasi dan meningkatkan reputasinya (Verrecchia, 1983). Akibatnya, pengungkapan dapat dijadikan sebagai alat sinyal. Perusahaan akan mengungkapkan lebih informasi agar sinyalnya lebih baik terlihat oleh para investor (Shehata, 2014). Teori sinyal dapat digunakan dalam menilai informasi segmen melalui pengungkapan (Hunzker, 2014). Itu dinyatakan bahwa jika perusahaan mengungkapkan sedikit informasi dari yang lain, pengungkapan itu diinterpretasikan sebagai sinyal yang menyembunyikan beberapa informasi yang relevan. Abbas dan Hamid (2015) menyatakan bahwa perusahaan mungkin mengembangkan strategi pengungkapan dengan mempertimbangkan internal (pengungkapan yang bertindak sebagai pemantauan) dan eksternal (pengungkapan yang bertindak sebagai upaya transparansi yang baik).Kinerja perusahaan bisa menjadi sinyal untuk para investor di dalam kegiatan investasinya.

2.1.1.4 Perusahaan Multinasional

(7)

perusahaan) di luar negeri, secara khas dengan suatu interaksi derajat yang tinggi atau saling terkait antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

2.1.1.5IFRS 8 Operating Segment

IFRS 8 Operating Segment merupakan standar pengungkapan yang diterbitkan pada tahun 2006 menggantikan standar sebelumnya yaitu IAS 14R Segment Reporting.Salah satu perbedaan signifikan yang terdapat pada peralihan

standar tersebut adalah perubahan pendekatan dari Risk and Reward Approach menjadi Management Approach.

IFRS 8 mengatur tingkat pengungkapan informasi mengenai segmen operasi entitas dan produk jasa, area geografis, dan pelanggan utamanya.Prinsip utama IFRS 8 adalah untuk mengevaluasi sifat dan pengaruh keuangan aktivitas bisnis.Peralihan standar ke IFRS 8 tidak luput untuk melihat dampaknya pada pengungkapan segmen.Keberadaan IFRS 8 yang mendorong kualitas pada pengungkapan informasi segmen dengan pendekatan manajemen (management approach) memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan informasi

segmen.European Commission (2007:4) telah menghasilkan beberapa kesimpulan mengenai dampak IFRS sebagai berikut:

(8)

b. Kegunaan dan relevansi meningkat dari informasi segmen yang berdasarkan pada pendekatan manajemen. IAS 14 tidak selalu memastikan komparabilitas dan stabilitas informasi segmen.

c. IFRS 8 menyediakan kebutuhan global pengguna laporan keuangan yang sesuai bagi pengungkapan geografis dan tidak akan mengurangi informasi dalam praktik yang dibandingkan terhadap IAS 14. Informasi mengenai tanggung jawab social perusahaan dalam laporan terpisah mendorong perkembangan pedoman yang diharapkan.

d. IFRS 8 tidak menciptakan masalah yang berkaitan dengan tata kelola pemerintahan di Eropa. Sebagian besar para pihak-pihak terkait memandang konsep CODM dari IFRS 8 berhasil.

e. IFRS 8 menyediakan peraturan pelaporan segmen bagi perusahaan kecil. Bahkan beberapa informasi mungkin dipertimbangkan sebagai “sensitive secara komersial”, semua perusahaan yang terdaftar tanpa melihat ukuran, harus menyediakan informasi yang sama sebagai kebutuhan para investor yang tidak secara substansi berbeda dari ukuran perusahaan. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi peraturan khusus yang mengaitkan pelaporan segmen bagi masing-masing entitas.”

(9)

segmen adalah keduanya berdasarkan pada informasi yang dipersiapkan bagi keputusan manajemen internal.Oleh karena itu, persyaratan pengungkapan IFRS 8 memerlukan lebih informasi yang telah dipersiapkan dan diukur oleh keputusan manajemen internal daripada informasi yang digunakan bagi keputusan pengguna eksternal.Penggunaan perspektif manajemen membuat komunikasi antara manajemen dan investor.Keduanya bisa berkomunikasi dengan lebih mudah dan biaya tambahan atas implementasi IFRS 8 menjadi rendah.

2.1.1.6PSAK 5 Segmen Operasi

(10)

2.1.1.7Pengungkapan Segmen

Pelaporan segmen termasuk dalam klasifikasi finer information, yaitu memberikan informasi yang lebih rinci pada laporan keuangan yang dibuat berdasarkan biaya historis.Finer information akan membantu manajer memberikan kemampuan yang lebih baik dalam pembuatan keputusan (Scott 2000:). Tingginya tingkat persaingan ekonomi global maupun domestik memicu munculnya pengembangan strategis sepertidiversifikasi usaha pada aktivitas bisnis suatu perusahaan sehingga informasi keuangan yang relevan menjadi sangat berharga bagi para investor untuk keputusan investasinya. Pengungkapan yang rinci mengenai informasi segmen akan mengurangi asimetri informasi, yaitu gap informasi yang diterima, antara manajemen dan investor.

IFRS 8 memperkenalkan pendekatan manajemen yang mengarahkan pengungkapan segmen kepada organisasi internal dan memberikan manajer sebagian besar kebebasan dalam pelaporan segmennya sehingga tingkat pengungkapan sepenuhnya menjadi kebijakan manajer itu sendiri.

(11)

dapat digunakan secara bersamaan atau terpisah (Li dan McConomy, 2014). Pada kuantitas pengungkapan segmen, jumlah segmen dan item informasi segmen yang diungkapkan dalam laporan tahunan diidentifikasi bahwa informasinya mengalami peningkatan yang dimandatkan sesuai standar atau tetap sama. Perubahan yang terjadi dalam tingkat pengungkapan segmen dan item menjadi pengukuran sederhana untuk menganalisis informasi segmen sebelum dan sesudah peralihan IFRS 8.Perubahan segmen dapat dilihat dari perbedaan antara informasi item segmen pada masa sebelum dan sesudah adopsi IFRS 8.

(12)

2.1.1.8 Tindakan Pajak Agresif

Tindakan pajak agresif adalah suatu tindakan yang ditujukan untuk menurunkan laba kena pajak melalui perencanaan pajak, baik dengan cara yang sah (tax avoidance) maupun dengan cara yang melanggar hukum (tax evasion) (Sari dan Martani, 2010). Hal ini dapat terjadi karena adanya kelemahan pada peraturan perpajakan yang dapat dimanfaatkan oleh manajer sebagai pemimpin perusahaan.Pemimpin perusahaan adalah pihak yang berwenang untuk pengambilan keputusan segala aspek yang ada di dalam perusahaan, baik aspek yang mengandung risiko tinggi ataupun risiko rendah. Tindakan pajak agresif dapat digolongkan sebagai suatu tindakan yang memiliki risiko tinggi, karena akibat yang dapat muncul ketika tindakan tersebut terdeteksi adalah perusahaan akan berpotensi memeroleh sanksi berupa denda yang tinggi, hingga rusaknya image perusahaan di mata publik.

Istilah tax avoidance diartikan sebagai suatu skema transaksi yang ditujukan untuk meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan (loophole) ketentuan perpajakan suatu negara. Pengertian dari tax avoidance adalah upaya pengurangan pajak secara konstitusional (international tax glossary, 2005). Brown (2012) menyatakan bahwa tax avoidance

isarrangement of a transaction in order to obtain a tax advantage, benefit, or

reduction in a manner unintended by the tax law.Tax avoidance bukan merupakan

(13)

2.2 Penelitian Terdahulu

Variabel Independen Hasil Penelitian Ole-Kristian

(14)

Fitriany dan

PSAK 5 (Revisi 2009) Penerapan PSAK 5 (revisi) tentang

Sumber : Dikembangkan oleh penulis, 2016

2.3 Kerangka Konseptual

(15)

H1 H2 H3 H4

H5 Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Biaya Agensi terhadap Kualitas Pengungkapan Segmen

Teori agensi membahas secara eksplisit hubungan antara prinsipal dan agen.Pada kerangka teori agensi tersebut, hubungan agensi memicu masalah asimetri informasi karena manajer cenderung mengakses informasi yang lebih mendalam dari pemilik.Lebih lanjut, Nanda et al. (2003) dan Berger dan Hann (2003) berpendapat jika permasalahan agensi adalah salah satu alasan dibalik rendahnya kualitas pengungkapan.Manajer sebagai agen tidak menginginkan adanya perhatian lebih serta tindak lanjut dari para pemegang saham sebagai prinsipal mengenai item – item yang berpotensi secara negatif mempengaruhi jenjang karir dan reputasi eksternal manajer tersebut.Hal tersebut memicu manajer

Biaya Agensi

Biaya Kepemilikan

Kinerja Perusahaan

Diversifikasi Usaha

Kualitas Pengungkapan

Segmen

Tax Avoidance

(16)

untuk membatasi serta melakukan diskresi terhadap informasi keuangan yang diungkapkannya, tak terkecuali informasi mengenai segmen.

Motif pengungkapan segmen yang dilihat dari biaya agensi dapat membatasi pilihan manajer untuk mengungkapkan informasi segmennya.Berger dan Hann (2007) telah menyimpulkan bahwa para manajer menghadapi biaya agensi dari pengungkapan segmen.Mendukung pernyataan tersebut, Leung dan Verriest (2014) juga menyatakan bahwa biaya agensi memainkan peranan penting dalam keputusan manajer untuk mengungkapkan atau menyembunyikan informasi segmennya. Manajer perusahaan dengan transfer yang tidak efisien menghadapi biaya agensi untuk menyembunyikan data segmen. Lail et al. (2013) dan You (2012) telah memahami bahwa perubahan agregasi dari satu segmen dilaporkan ke segmen yang lain atau manajer melakukan transfer beban ke satu segmen ke segmen lain dan memastikan bahwa kondisi tersebut dapat dilakukan tanpa perubahan secara visibel sehingga kualitas pengungkapan segmen lebih mudah didiskresi.

(17)

secara sementara jika biaya agensi akan membatasi manajer dalam mengungkapkan informasi segmennya.

H1 : Biaya agensi berpengaruh negatif terhadap kualitas pengungkapan segmen

2.4.2 Pengaruh Biaya Kepemilikan terhadap Kualitas Pengungkapan Segmen

Informasi Kepemilikan telah didefinisikan oleh Dye (1985: 123) sebagai “suatu informasi yang dimana pengungkapannya berpotensi untuk mempengaruhi laba kotor perusahaan di masa depan, sebagai suatu bentuk kompensasi dari kebijakan manajemen senior”, termasuk informasi yang dapat mengurangi permintaan pelanggan akan produk perusahaan (Sheehata, 2014). Bagi perusahaan, informasi adalah sesuatu yang sensitif serta memiliki pengaruh terhadap output perusahaan itu sendiri. Konsep Biaya dan Manfaat (Cost and Benefit) memainkan peranan penting dalam kerangka teori kepemilikan.Manajer

(18)

Pisano dan Landriani (2012) menemukan bahwa tingkat persaingan usaha dari konsentrasi industri yang diukur dengan menggunakan HHI berpengaruh positif terhadap pengungkapan informasi segmen. Pernyataan mengenai semakin tinggi tingkat persaingan usaha akan meningkatkan kualitas pengungkapan segmen tentu belum bisa diyakini sepenuhnya (Abbas dan Hamid, 2015).

Lebih lanjut, Abbas dan Hamid (2015) menyatakan bahwa perusahaan yang mengungkapkan segmen yang baik akan lebih menguntungkan pesaingnya. Para pesaing dapat memperoleh keuntungan dari pengungkapan informasi tambahan yang disediakan oleh perusahaan sehingga pertumbuhan perusahaan berpotensi mengalami penurunan.Implikasinya, biaya untuk mengungkapkan informasi segmen secara kompetitif menjadi lebih besar.Biaya tersebut adalah biaya kepemilikan.Mendukung uraian sebelumnya, Leung dan Verriest (2014) turut menyatakan bahwa biaya kepemilikan memainkan peranan krusial dalam keputusan manajer untuk mengungkapkan atau menyembunyikan informasi segmennya.

(19)

H2: Biaya kepemilikan berpengaruh negatif terhadap kualitas pengungkapan segmen

2.4.3 Pengaruh Kinerja Perusahaan terhadap Kualitas Pengungkapan Segmen

Kinerja perusahaan merupakan salah satu alat sinyal yang mendasari manajer untuk meningkatkan atau membatasi informasi segmennya.Manajer tentu memiliki motivasi yang lebih untuk mengungkapkan informasi segmennya apabila kinerja perusahaan dalam menghasilkan profitabilitas dinilai memuaskan. vPihak eksternal tentu meyakini jika kinerja perusahaan itu berbanding lurus dengan performa manajer.Hal tersebut melahirkan self-motivation manajer untuk memperoleh insentif lebih atas kontribusinya terhadap kinerja perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan, maka pengungkapan informasi segmen yang diungkapkan oleh manajer akan meningkat.

(20)

H3: Kinerja perusahaan yang buruk berpengaruh negatif terhadap kualitas pengungkapan segmen

2.4.4 Pengaruh Diversifikasi Usaha terhadap Kualitas Pengungkapan Segmen

Diversifikasi usaha dapat dijadikan suatu sinyal yang informatif dalam menilai kualitas pengungkapan segmen.Diversifikasi usaha mempresentasikan jumlah segmen usaha.Jumlah segmen usaha yang beragam dapat menstimulan manajer untuk lebih mengungkapkan informasi segmennya.Hal tersebut terjadi karena segmen adalah komponen yang diharapkan memiliki kontribusi terhadap keberhasilan perusahaaan dalam memperoleh profitabilitas.Ahmad Abbas dan Hamid (2015) menyatakan bahwa peningkatan jumlah segmen yang diungkapkan oleh perusahaan menandakan kualitas pengungkapan segmen yang meningkat.Pihak eksternal tidak hanya memerlukan informasi mengenai aktivitas umum perusahaan, melainkan juga informasi segmen perusahaan.Perusahaan yang mengungkapkan diversifikasi usaha dalam bentuk informasi segmen usahanya dapat membantu pihak eksternal dalam menilai perusahaan secara memadai.Dengan demikian, semakin banyak segmen usaha yang diungkapkan, semakin meningkat kualitas pengungkapan segmen.

(21)

2.4.5 Pengaruh Kualitas Pengungkapan Segmen terhadap Tindakan Pajak Agresif

Implikasi kualitas pengungkapan segmen terhadap pajak agresif selalu menjadi hal yang menarik untuk lebih dipahami.Bervariasinya kesimpulan pada banyak penelitian terdahulu membuktikan hal tersebut.Beberapa penelitian terdahulu mengaitkan penghindaran pajak dengan penurunan kualitas pengungkapan (Hope, Ma dan Thomas 2013; Robinson dan Schmidt 2013; Dyreng et al, 2014). Lebih lanjut, Balakrishnan et al. (2012) dan Neuman et al. (2013) secara konsisten menguraikan bahwa tindakan penghindaran pajak yang tinggi memiliki kaitan dengan kompleksitas keuangan yang tinggi, yang mengakibatkan penurunan pada transparansi perusahaan. Penurunan tersebut mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas pengungkapan yang mereka miliki, tanpa ada peningkatan tambahan pada pengungkapan informasi yang berkaitan dengan pajak (Balakrishnan et al. 2012, Neuman et al. 2013).Inkonsisten dengan hasil penelitian tersebut, Lnych et al (2014) menyatakan bahwa peningkatan kualitas pengungkapan dapat meminimalisasi tindakan penghindaran pajak karena adanya antisipasi lebih dari manajer dan investor terhadap biaya yang akan muncul dari tindakan tersebut.

(22)

pajak.Informasi segmen termasuk dalam klasifikasi finerinformation dan telah dikembangkansebagai salah satu pengungkapan khusus yang diperlukan dalam laporan keuangan tahunan.Adanya peningkatan pada pengungkapan informasi segmen tentu meningkatkan kualitas pengungkapan informasi laporan keuangan yang juga berpotensi membuat informasi sensitif yang berkaitan dengan pajak turut terungkap.Lebih lanjut, peningkatan pengungkapan tersebut membantu pihak eksternal, tak terkecuali pihak pemerintah, dalam menilai potensi perusahaan.Pemerintah yang kini memiliki informasi yang lebih rinci mengenai keuangan suatu perusahaan, secara langsung telah melakukan pengawasan secara memadai terhadap perusahaan yang mengakibatkan risiko terdeteksi (detection risk) menjadi tinggi (Lynch et al. 2014).Tingginya risiko terdeteksi tersebut

menimbulkan biaya terduga dari penghindaran pajak menjadi semakin tinggi.Biaya tersebut memiliki potensi yang cukup besar untuk muncul ke permukaan apabila manajer tetap konsisten untuk melakukan penghindaran pajak.Berdasarkan argumentasi tersebut, kualitas pengungkapan segmen diharapkan dapat menekan tindakan penghindaran pajak.

H5: Kualitas pengungkapan segmen berpengaruh negatif terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Dalam keputusan tersebut Mahkamah mengatakan bahwa Dekrit Norwegia bulan Juli 1935 yang menetapkan batas suatu zona penangkapan ikan ekslusif sepanjang hampir 1000 mil dari

Jadwal sidang bagi peserta sidang tugas akhir yang telah memenuhi persyaratan di atas, akan diumumkan pada tanggal 25 Februari

Hasil regresi secara keseluruhan yang menjelaskan hubungan kepemimpinan situasional terhadap kepuasan kerja karyawan, dimana didapatkan nilai R sebesar 0,956 yang

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 059 Tahun 2016 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa parameter proses sepertipeak current, pulse on time, wire feed dan pulse off time pada proses wire-EDM dapat mempengaruhi kekasaran permukan

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 450) sebagaimana telah

Bahan pengikat adalah bahan tambahan yang diperlukan untuk memberikan daya adhesi pada massa serbuk sewaktu granulasi dan memberikan sifat kohesif yang telah ada pada bahan

Matematika 8, no.. giat dalam belajar dengan strategi pemecahan masalah yang digunakannya dan hasil itu dicapai melalui usahanya sendiri. Strategi pemecahan masalah